silahkan klik gambar untuk memperbesar
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 03 Februari 2013 Hari Minggu Biasa IV (C)
Minggu, 03 Februari 2013
Hari Minggu Biasa IV (C)
Iman itu pasti, lebih pasti dari setiap pengertian manusiawi, karena ia berdasarkan Sabda Allah yang tidak dapat menipu. Memang kebenaran-kebenaran yang diwahyukan dapat kelihatan gelap bagi budi dan pengalaman manusiawi, tetapi "kepastian melalui cahaya ilahi itu lebih besar daripada kepastian melalui cahaya akal budi alamiah" (Tomas Aquino., s.th. 2-2,171,5 obj.3). "Ribuan kesukar-sulitan tidak sama dengan kebimbangan" (J.H. Newman, apol.). ---- Katekismus Gereja Katolik, 157
Antifon Pembuka (Mzm 105:47)
Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau memanggil kami untuk percaya kepada-Mu sepenuhnya. Tetapi setiap kali ternyata kami menjauhkan diri dari pada-Mu. Patahkanlah ketegaran hati kami, dan semangatilah kami dengan kehadiran-Mu, sehingga kami selalu mengarahkan kepada-Mu dan melaksanakan sabda-Mu yang merupakan undangan bagi semua orang untuk memasuki kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Pada masa Raja Yosia turunlah firman Tuhan kepadaku, Yeremia, sebagai berikut, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka, segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau. Sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku.
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeram orang-orang lalim dan kejam.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Allah Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang akan memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 12:31 – 13:13 (Singkat: 13:4-13)
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih itu tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna itu. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambaran samara-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah kasih).
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:21-30)
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya.” Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.Lalu mereka berkata, “Bukankah Dia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri! Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!” Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Hari Minggu Biasa IV (C)
Iman itu pasti, lebih pasti dari setiap pengertian manusiawi, karena ia berdasarkan Sabda Allah yang tidak dapat menipu. Memang kebenaran-kebenaran yang diwahyukan dapat kelihatan gelap bagi budi dan pengalaman manusiawi, tetapi "kepastian melalui cahaya ilahi itu lebih besar daripada kepastian melalui cahaya akal budi alamiah" (Tomas Aquino., s.th. 2-2,171,5 obj.3). "Ribuan kesukar-sulitan tidak sama dengan kebimbangan" (J.H. Newman, apol.). ---- Katekismus Gereja Katolik, 157
Antifon Pembuka (Mzm 105:47)
Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau memanggil kami untuk percaya kepada-Mu sepenuhnya. Tetapi setiap kali ternyata kami menjauhkan diri dari pada-Mu. Patahkanlah ketegaran hati kami, dan semangatilah kami dengan kehadiran-Mu, sehingga kami selalu mengarahkan kepada-Mu dan melaksanakan sabda-Mu yang merupakan undangan bagi semua orang untuk memasuki kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:4-5.17-19)
"Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Pada masa Raja Yosia turunlah firman Tuhan kepadaku, Yeremia, sebagai berikut, “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau. Dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah menguduskan engkau; Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Maka, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka, segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau. Sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku.
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeram orang-orang lalim dan kejam.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Allah Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang akan memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 12:31 – 13:13 (Singkat: 13:4-13)
"Sekarang tinggal iman, harapan dan kasih; namun yang paling besar di antaranya ialah kasih."
Saudara-saudara, berusahalah memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang bergaung atau canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (Kasih itu sabar, murah hati dan tidak cemburu. Kasih itu tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas kelaliman, tetapi atas kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna itu. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambaran samara-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan, dan kasih; dan yang paling besar di antaranya ialah kasih).
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku memaklumkan Injil kepada orang yang hina dina, dan mewartakan pembebasan kepada orang tawanan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:21-30)
"Seperti halnya Elia dan Elisa, Yesus diutus bukan hanya kepada orang-orang Yahudi."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadat di kota asalnya, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas Kitab Suci pada waktu kamu mendengarnya.” Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.Lalu mereka berkata, “Bukankah Dia ini anak Yusuf?” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri! Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!” Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
IMAN DAN KASIH
Yesus mengajar di kampung halaman-Nya. Banyak orang yang setuju dengan pengajaran-Nya dan heran dengan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Mereka mengenal siapa Yesus dalam keseharian-Nya: Yesus, Anak Yusuf, seorang tukang kayu di kampung-Nya. Mereka juga mendengar tentang apa yang telah dilakukan Yesus di luar kampung-Nya. Yesus tahu bahwa mereka juga mengharapkan agar Ia melakukan seperti apa yang dilakukan di luar kampung-Nya. Mereka ingin Yesus melakukan mukjizat juga di kampung-Nya.
Yesus tahu keinginan mereka yang demam dengan mukjizat dan mengatakan bahwa “sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya”. Yesus memberi contoh nabi Elia dan Elisa yang diutus Tuhan bukan kepada bangsanya tetapi kepada orang-orang di luar bangsa Israel. Mendengar kata-kata Yesus, mereka menjadi marah. Kemudian mereka menghalau Yesus ke luar kota dan membawa-Nya ke tebing gunung untuk melemparkan-Nya dari tebing itu. Mungkin mereka berpikir, Tuhan nanti akan menopang-Nya. Namun, Yesus lolos dari mereka. Mereka marah mungkin karena terganggu dengan kata-kata Yesus, tetapi mereka marah mungkin juga karena kecewa, apa yang mereka inginkan dari Yesus tidak terjadi. Yesus tidak membuat mukjizat di kampung-Nya sendiri. Ia tidak menjumpai iman di sana.
Sabda Tuhan, perlu ditanggapi dengan iman, bukan hanya kekaguman akan kata-kata indah seperti kekaguman orang akan kata-kata indah yang diucapkan Yesus. Iman adalah keyakinan sungguh akan kekuatan Sabda yang mampu mengubah hati orang yang terbuka, mau mendengarkan dan menghayatinya dalam kehidupan. Iman harus nampak dalam sikap hidup sehari-hari yang dipenuhi dengan kasih sejati seperti yang kita dengarkan dalam bacaan kedua (1Kor 13:4-13).
Paulus menulis bahwa tidak ada faedahnya orang memiliki kemampuan berkata-kata, karunia bernubuat, iman yang mampu memindahkan gunung, kebaikan dan sebagainya kalau tidak mempunyai kasih. Kasih menjadi buah dari iman yang sejati, iman yang tetap selalu sedia terbuka mendengarkan Sabda Tuhan dan bertobat. Orang beriman harus memiliki kasih, kasih yang sabar, murah hati, tidak iri hati dan tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (1Kor 13:4-7).
Sabda Tuhan yang kita dengarkan hari ini mengajarkan dua hal kepada kita. Pertama, seorang pewarta Sabda Tuhan harus punya keberanian dan percaya akan kekuatan Sabda Allah. Orang beriman mesti dengan rendah hati dan berani mewartakan Sabda Tuhan sambil terus-menerus mendengarkan Sabda Tuhan agar dirinya juga berubah. Kedua, seorang pendengar Sabda Tuhan, jangan hanya kagum akan kehebatan kata-kata seorang pewarta tetapi harus juga bertobat dan berusaha hidup sesuai dengan Sabda Tuhan yang nampak dalam hidup yang penuh kasih.
Iman adalah satu anugerah rahmat yang Allah berikan kepada
manusia. Kita dapat kehilangan anugerah yang tak ternilai itu. Santo
Paulus memperingatkan Timotius mengenai hal itu: "Hendaklah engkau
memperjuangkan perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang
murni. Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan
karena itu kandaslah iman mereka" (1 Tim 1:18-19). Supaya dapat hidup
dalam iman, dapat tumbuh dan dapat bertahan sampai akhir, kita harus
memupuknya dengan Sabda Allah dan minta kepada Tuhan supaya menumbuhkan
iman itu Bdk. Mrk. 9:24; Luk 17:5; 22:32.. Ia harus "bekerja oleh
kasih" (Gal 5:6) Bdk. Yak 2:14-26., ditopang oleh pengharapan Bdk. Rm
15:13. dan berakar dalam iman Gereja. --- Katekismus Gereja Katolik,
162
RUAH
Minggu Biasa IV/C – 3 Februari 2013
Minggu Biasa IV/C – 3 Februari 2013
Yer 1:4-5.17-19; Kor 12:31-13:13; Luk 4:21-30
Bacaan-bacaan hari ini
mengajak kita untuk merenungkan dan mengimani bahwa warta dan karya keselamatan
yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus itu berlaku universal, untuk semua orang. Warta
dan karya keselamatan itu sebelumnya telah dirintis oleh para nabi, salah
satunya nabi Yeremia (bacaan I), kemudian digenapi atau disempurnakan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus (Injil), dan saat ini harus kita lanjutkan
keberlangsungannya sampai selama-lamanya.
Oleh karena itu,
sebagaimana Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi supaya menyampaikan sabda dan
kehendak Tuhan kepada bangsa-bangsa, kita pun juga dipanggil untuk menjadi
nabi-nabi zaman sekarang. Setidaknya ada 3 (tiga) tugas pokok nabi, yaitu:
meneguhkan, mengkritik, dan menghibur. Kalau kita melihat segala sesuatunya
sudah berjalan dengan baik dan benar, maka tugas kita adalah meneguhkan supaya
apa yang baik dan benar itu dapat bertahan, syukur bisa semakin berkembang,
baik dalam kuantitas maupun kualitas. Namun, kalau yang terjadi itu melenceng
dari prinsip kebaikan dan kebenaran, maka kita wajib menyampaikan kritik yang
membangun demi terciptanya kebaikan bersama. Nah, kalau kita melihat terjadinya
kesulitan, penderitaan, masalah, bencana, kesedihan, dll, kita harus tampil
untuk memberikan penghiburan.
Menjalankan tri-tugas
kenabian tersebut tidak selalu mudah seperti yang dialami Yeremia. Pelaksanaan
tugas kenabian itu mengandung berbagai macam resiko, tantangan, kesulitan, dan
penolakan. Untuk itu, seorang nabi harus siap berkorban, baik secara fisik
maupun psikis. Kita tidak boleh takut dan gentar (Yer 1:17b). Sebab, Tuhan
sungguh mengenal kita (Yer 1:5). Ia tidak mungkin memberikan tantangan dan
tuntutan yang tidak mampu kita tanggung. Tuhan juga telah menguduskan dan
menetapkan kita (Yer 1:5). Kalau kita harus menghadapi kesulitan dan tantangan,
bahkan bahaya, Tuhan berjanji, “Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (Yer
1:19)
Penolakan, cibiran, dan
kata-kata sinis yang merendahkan dan meremehkan ternyata juga dialami oleh
Yesus sendiri. Hal ini tampak jelas dalam bacaan Injil hari ini. Judul yang
diberikan dalam Alkitab kita untuk perikup ini (Luk 4:16-30, ayat 16-21 telah
kita renungkan Minggu lalu) adalah “Yesus ditolak di Nazaret”. Dalam Injil
Markus dan Mateus, perikup ini juga diberi judul yang sama. Hal ini menegaskan
bahwa Yesus sendiri dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya dan dalam
menggenapi Sabda dan Kehendak Allah ternyata mengalami penolakan, tidak
diterima dan tidak dihargai.
Menghadapi penolakan dan
kata-kata sinis yang merendahkan dan meremehkan dari orang-orang Nazaret
tersebut, Yesus memang merasa kecewa dan heran. Namun Ia tidak lantas marah dan
emosi. Yesus hanya menyampaikan kata-kata kritikan yang pedas dan tajam, sesuai
dengan tugas-Nya sebagai nabi untuk mengkritik. Ternyata, kritikan-Nya itu
tidak membuka hati mereka tetapi justru membuat mereka marah. “Mereka bangkit lalu
menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu
terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu” (Luk 4:29). Semakin jelaslah
penolakan terhadap Yesus. Bahkan, mereka tidak hanya menolak, tetapi mengusir
Yesus dan bermaksud untuk membunuh-Nya dengan melemparkan-Nya dari atas tebing.
Kita tahu bahwa Yesus
adalah orang yang penuh kuasa. Pasti, Ia mampu untuk melawan orang-orang yang
menolak-Nya itu. Namun, Ia tidak mau melakukan. Justru, “Yesus berjalan lewat
dari tengah-tengah mereka lalu pergi” (Luk 4:30). Sikap dan tindakan Yesus ini
menegaskan bahwa penolakan dan kemarahan tidak boleh dilawan dengan kemarahan;
kekerasan tidak boleh dilawan dengan kekerasan. Ia memilih pergi, karena
konflik yang terjadi sudah bukan lagi menggunakan akal tetapi okol. Dengan pergi ke tempat lain, Yesus
masih mempunyai harapan bahwa di tempat lain Ia akan diterima dan karya-Nya
akan semakin berkembang. Dan betul, itulah yang terjadi. Di Kapernaum dan
kota-kota yang lain, Ia diterima (Luk 4:31-44). Bebarapa orang mulai mengikuti-Nya
dan semakin lama semakin banyak (Luk 5 dst).
Satu pertanyaan dapat
kita ajukan: Mengapa, Yeremia dan Yesus tetap setia sampai tuntas dalam
melaksanakan tugas perutusan-Nya meskipun mengalami banyak tantangan, kesulitan,
bahaya, penderitaan, bahkan maut? Jawabannya ada pada bacaan II. Mereka sungguh
digerakkan dan dikobarkan oleh semangat kasih. Karena Yesus sangat mengasihi
kita, maka Ia rela berkorban sampai sehabis-habisnya untuk kita. Demikian pula
hendaknya kita. Semoga, semangat kasih selalu berkobar dalam diri kita sehingga
kita rela melalukan pengorbanan apa pun untuk Tuhan, orang lain dan hal-hal
yang dikasihi. Kasih akan membuat kita tidak takut menghadapi aneka tantangan,
kesulitan dan bahaya. Kasih juga akan membuat kita tidak mutung ketika menghadapi penolakan, cibiran, dan tanggapan sinis
seperti yang dialami Yesus. Kasih akan membuat kita maju terus dalam tugas perutusan
dan karya pelayanan kita, apa pun resikonya.
Ag. Agus Widodo, Pr
Sabtu, 02 Februari 2013 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
Sabtu, 02 Februari 2013
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529
PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)
Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
Doa Pemberkatan Lilin
Marilah kita berdoa: Allah, asal mula dan sumber sinar terang sejati, hari ini Kautunjukkan cahaya para bangsa kepada Simeon yang tulus hati. Hari ini kami berkumpul dalam sinar cahaya lilin untuk memuji nama-Mu. Maka kami mohon: berkatilahkiranya lilin kami, kabulkanlah permohonan umat-Mu dan bimbinglah kami menempuh jalan kebenaran sampai masuk ke dalam terang-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
KIDUNG PERARAKAN
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.
Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Tuhan akan mengirimkan utusan kepada umat-Nya. Misi utusan ini adalah
seperti fungsi “tukang pemurni logam, sabun tukang penatu”. Maksudnya,
misi kedatangannya adalah membantu umat dan para pemukanya untuk
memurnikan dan membersihkan hati.
"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Surat kepada orang Ibrani melukiskan imamat agung Yesus. Yesus adalah Imam Agung yang penuh belas kasih. Ia menjadi imam dengan jalan menjadi sama dengan manusia, mengambil nasib kita, bahkan menanggung sengsara sampai akhir.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
atau Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.
Orang beriman berlaku taat-setia kepada kehendak Allah. Yusuf dan Maria taat kepada Allah sebagaimana tertuang dalam hukum Taurat. Ia mempersembahkan Yesus di kenisah untuk mentahirkan-Nya. Selain wujud ketaatan, tindakan keluarga kudus Nazaret ini juga ingin memberi contoh iman kepada semua orang. Tiap orang mesti menguduskan diri bagi kemuliaan Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri - , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Renungan akan kematian kerapkali menimbulkan perasaan takut, karena orang masih terikat pada segala sesuatu yang fana. Hari ini, kita diajak memandang kematian bukan sebagai malapetaka, melainkan sebagai saat hadirnya Sang Juruselamat, di ‘bait Allah’ batin kita masing-masing.
Doa Malam
Ya Tuhan, terang abadi kehadiran-Mu menjadi tanda bagi bangsa-bangsa lain dan kemuliaan bagi umat-Mu. Semoga atas bimbingan Roh Kudus-Mu kami senantiasa hidup dalam terang cahaya-Mu. Engkaulah hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
RUAH
Jumat, 01 Februari 2013 Jumat Pertama, Hari Biasa Pekan III
Jumat, 01 Februari 2013
Jumat Pertama, Hari Biasa Pekan III
Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu atas hari baru di bulan baru ini. Kami mohon, kuatkanlah kami dalam memulai segala aktivitas kami hari ini agar dapat bertekun dalam melakukannya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ketika keadaan menjadi sulit, tidak mudah orang bertahan dalam iman. Maka, penulis surat kepada orang Ibrani mengajak umat untuk melihat ke belakang, bahwa pengalaman mereka sendiri sebagai orang Kristen, mereka sudah biasa menerima celaan dan cobaan. Jadi ini bukan hal baru. Mereka diajak juga melihat ke depan bahwa harapan yang akan mereka peroleh, jika bertekun, yakni kehidupan.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
Jumat Pertama, Hari Biasa Pekan III
Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.
Antifon Pembuka (Mzm 37:3)
Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu atas hari baru di bulan baru ini. Kami mohon, kuatkanlah kami dalam memulai segala aktivitas kami hari ini agar dapat bertekun dalam melakukannya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Ketika keadaan menjadi sulit, tidak mudah orang bertahan dalam iman. Maka, penulis surat kepada orang Ibrani mengajak umat untuk melihat ke belakang, bahwa pengalaman mereka sendiri sebagai orang Kristen, mereka sudah biasa menerima celaan dan cobaan. Jadi ini bukan hal baru. Mereka diajak juga melihat ke depan bahwa harapan yang akan mereka peroleh, jika bertekun, yakni kehidupan.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Bagaimanakah Kerajaan Allah itu tumbuh di bumi? Pertama, ketika kita mau memulai dengan menaburkan benih kebaikan, pertumbuhannya akan dibantu oleh Tuhan. Tuhan bekerja "pada waktu malam". Artinya, sementara kita tidak melihatnya, Tuhan bekerja untuk menumbuhkan apa yang kita usahakan. Kedua, Kerajaan Allah itu mulai dengan benih yang sangat kecil, tetapi mampu menjadi besar.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah
halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang
menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun,
dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi!
Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya
mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian
butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah
cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah
tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan
Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak
menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang
ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala
jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh
dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan
mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di
udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan
semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan
pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada
mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu
secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Adakah kebaikan yang telah ditaburkan tidak tumbuh dan berbuah? Jika ada, mungkin perlu dilihat dalam 3 saringan berikut: Maksud (motivasi), tindakan dan tujuan. Jika ketiganya benar-benar murni dan tulus, maka pasti akan tumbuh dan berbuah.
Seperti itulah halnya Kerajaan Allah itu. Sekecil apa pun kebaikan
yang kita lakukan, pada waktunya pasti tumbuh dan berbuah. Maka,
janganlah jenuh berbuat baik.
Allah
menciptakan bumi supaya menunjukkan dan menyampaikan kemuliaan-Nya.
Supaya makhluk-Nya mengambil bagian dalam kebenaran-Nya, kebaikan-Nya,
dan keindahan-Nya - itulah kemuliaan untuknya Allah menciptakannya. ---
Katekismus Gereja Katolik, 319
Doa MalamYa Yesus, Engkau menghendaki agar aku mempunyai iman yang teguh sekalipun kecil seperti biji sesawi. Engkau sendiri berkenan menyediakan segala rahmat yang aku butuhkan. Tuhan, tinggallah di dalam hatiku dan kasihanilah aku, orang berdosa ini. Amin.
RUAH
Kamis, 31 Januari 2013 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
Kamis, 31 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
“Lebih mudah orang menjadi marah daripada tetap sabar, mengancam seorang anak daripada menyadarkannya” (St. Yohanes Bosko)
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menganugerahi umat-Mu St. Yohanes Bosko yang semasa hidupnya gigih mendidik kaum muda yang tersingkirkan. Berilah kami keberanian untuk peduli terhadap kaum muda (dan anak-anak kami) yang membutuhkan uluran tangan kami sehingga mereka bertumbuh sebagai pribadi-pribadi yang bermartabat. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Surat ini mengingatkan bahwa orang Kristen itu satu “rumah tangga” dengan Yesus, Sang Imam Agung sebagai Kepala. Hendaknya setiap orang bersikap tulus, punya iman dan harapan yang teguh dan saling memerhatikan serta saling mendorong dalam cinta kasih.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
“Lebih mudah orang menjadi marah daripada tetap sabar, mengancam seorang anak daripada menyadarkannya” (St. Yohanes Bosko)
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menganugerahi umat-Mu St. Yohanes Bosko yang semasa hidupnya gigih mendidik kaum muda yang tersingkirkan. Berilah kami keberanian untuk peduli terhadap kaum muda (dan anak-anak kami) yang membutuhkan uluran tangan kami sehingga mereka bertumbuh sebagai pribadi-pribadi yang bermartabat. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Surat ini mengingatkan bahwa orang Kristen itu satu “rumah tangga” dengan Yesus, Sang Imam Agung sebagai Kepala. Hendaknya setiap orang bersikap tulus, punya iman dan harapan yang teguh dan saling memerhatikan serta saling mendorong dalam cinta kasih.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."
Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Perumpamaan-perumpamaan Yesus mempunyai maksud untuk memberi penerangan/pencerahan. Mungkin hal-hal tertentu nampak masih seperti itu, tersembunyi, tetapi akan tiba waktunya menjadi jelas semuanya. Selain itu, untuk menanggapi kebenaran yang adalah syarat untuk mengerti kebenaran lebih lanjut.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Santo Yohanes Bosko, dengan karyanya terhadap pendidikan kaum muda, bagaikan pelita yang diletakkan di atas kaki dian. Setiap pengikut Kristus adalah pelita yang bernyala, yang mengenakan ukuran hukum yang tepat, yaitu cinta kasih. Ukuran hukum cinta kasih selalu meluap keluar, dan semakin bisa mencintai, seseorang justru akan ditambahkan porsi cintanya, hingga sampai pada totalitas. Itulah nyala pelita yang sesungguhnya, yakni totalitas cinta kasih. Maka jangan pernah frustasi karena cinta.
Doa Malam
Tuhan Yesus, mempunyai hati yang tulus ikhlas dan iman yang teguh tidak slalu mudah di saat aku mengalami kesulitan dan tantangan hidup. Karena itu, ya Tuhan, dampingilah aku dalam mengupayakan lagi karena hanya Engkaulah harapanku, kini dan sepanjang masa. Amin.
SANTO YOHANES BOSKO
Yohanes Bosko atau biasa dipanggil Don Bosko, lahir pada 16 Agustus 1815
di Becchi, Italia. Ia ditahbiskan menjadi imam ketika berumur 26 tahun.
Sebagai imam ia berkarya bagi kaum muda ia dijuluki sebagai "Bapak Kaum
Muda" atau "Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda". "Jika teman-temanmu
baik, saya yakin bahwa suatu hari kelak kamu akan bersukacita bersama
para kudus di surga; tetapi jika kumpulanmu jahat, kamu sendiri akan
menjadi jahat pula, dan kamu berada dalam bahaya kehilangan jiwamu,"
kata Don Bosko kepada anak-anak muda yang didampinginya. Don Bosko
merupakan satu-satunya Orang Kudus (Santo) yang mempunyai hampir 20
orang pengikut berusia muda (kurang dari 20 tahun) yang diakui oleh
Gereja dan sedang menjalani proses untuk menjadi orang kudus. Tidak
heran jika Gereja pun mengangkatnya sebagai Pelindung Kaum Muda.
Karena keletihan dengan kerjanya yang tak kunjung habis, Don Bosko meninggal pada tanggal 31 Januari 1888 di Turin. Dia diumumkan sebagai Venerabilis oleh Paus Pius X pada tahun 1907, dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada 2 Juni 1929, dan dikanonisasi juga oleh Paus Pius XI pada 1 April 1934.
Karena keletihan dengan kerjanya yang tak kunjung habis, Don Bosko meninggal pada tanggal 31 Januari 1888 di Turin. Dia diumumkan sebagai Venerabilis oleh Paus Pius X pada tahun 1907, dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada 2 Juni 1929, dan dikanonisasi juga oleh Paus Pius XI pada 1 April 1934.
RUAH
Rabu, 30 Januari 2013 Hari Biasa Pekan III
Rabu, 30 Januari 2013
Hari Biasa Pekan III
Siapa yang mempunyai 'talenta' khusus harus mempergunakannya demi keuntungan orang lain yang membutuhkannya --- Katekismus Gereja Katolik, 1937
Antifon Pembuka (Mzm 110:1)
Tuhan bersabda, 'Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.'
Doa Pagi
Ya Bapa, aku bersyukur kepada-Mu atas hari baru ini. Engkau senantiasa berkenan mengasihi dan mengampuni segala dosa dan kesalahanku. Maka, perbaharuilah hati dan budiku untuk lebih mengenal kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Yesus telah mengurbankan diri, sebagai kurban satu-satunya yang berkenan pada Allah. Sebagai buahnya, Ia duduk di sisi kanan Allah dan menjadi jaminan kemenangan yang sempurna. Dengan ini tidak diperlukan lagi persembahan dan kurban, karena sudah ada pengampunan berkat kurban Kristus. Kini Allah ingin menaruh hukumnya dalam hati manusia dan menuliskannya dalam akal budi mereka.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.
Ini adalah perumpamaan pertama Yesus dalam Injil Markus. Yesus mulai mendidik mereka. Yang pertama dan paling dasar adalah soal hati yang akan menjadi tempat untuk tumbuhnya "benih-benih" Sabda. Ternyata ada berbagai macam tanah, berbagai macam hati. Apakah sabda itu akan mendatangkan hasil dan seberapa banyak hasilnya sangat tergantung dari bagaimana (jenis) hati orang yang menerimanya?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saat kita mendengarkan sabda yang sedang dibacakan dari mimbar, saat itu pulalah kita menjadi tanah yang sedang ditaburi 'benih' sabda Allah. Masing-masing kita memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Anda termasuk yang mana? Semoga kita tidak kehilangan semangat untuk berusaha menjadi tanah yang subur.
Hari Biasa Pekan III
Siapa yang mempunyai 'talenta' khusus harus mempergunakannya demi keuntungan orang lain yang membutuhkannya --- Katekismus Gereja Katolik, 1937
Antifon Pembuka (Mzm 110:1)
Tuhan bersabda, 'Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.'
Doa Pagi
Ya Bapa, aku bersyukur kepada-Mu atas hari baru ini. Engkau senantiasa berkenan mengasihi dan mengampuni segala dosa dan kesalahanku. Maka, perbaharuilah hati dan budiku untuk lebih mengenal kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Yesus telah mengurbankan diri, sebagai kurban satu-satunya yang berkenan pada Allah. Sebagai buahnya, Ia duduk di sisi kanan Allah dan menjadi jaminan kemenangan yang sempurna. Dengan ini tidak diperlukan lagi persembahan dan kurban, karena sudah ada pengampunan berkat kurban Kristus. Kini Allah ingin menaruh hukumnya dalam hati manusia dan menuliskannya dalam akal budi mereka.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)
Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.
Ini adalah perumpamaan pertama Yesus dalam Injil Markus. Yesus mulai mendidik mereka. Yang pertama dan paling dasar adalah soal hati yang akan menjadi tempat untuk tumbuhnya "benih-benih" Sabda. Ternyata ada berbagai macam tanah, berbagai macam hati. Apakah sabda itu akan mendatangkan hasil dan seberapa banyak hasilnya sangat tergantung dari bagaimana (jenis) hati orang yang menerimanya?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Saat kita mendengarkan sabda yang sedang dibacakan dari mimbar, saat itu pulalah kita menjadi tanah yang sedang ditaburi 'benih' sabda Allah. Masing-masing kita memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Anda termasuk yang mana? Semoga kita tidak kehilangan semangat untuk berusaha menjadi tanah yang subur.
Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada
umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir
dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur
yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan
penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari
segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami
secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara
konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan
liturgis -- Pedoman Umum Misale Romawi, 29
Doa Malam
Yesus, Engkau menghendaki agar aku menjadi tanah yang baik dengan mendengarkan sabda dan melaksanakannya dalam kenyataan hidup sehari-hari. Aku mohon rahmat-Mu agar di saat aku mengalami kesulitan selalu terbuka akan bimbingan-Mu dan dapat melaksanakan sabda-mu dengan buah yang menggembirakan. Amin.
RUAH
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati