| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pertemuan IV APP KAS: Menjadi manusia baru dalam Kristus

Pertemuan IV
MENJADI MANUSIA BARU DALAM KRISTUS

Intisari pertemuan

Ketika kita dibaptis kita disatukan dengan hidup Yesus Kristus. Ini sangat bermakna bagi kita bahwa kita menjadi manusia baru dalam Kristus. Yesus Kristus yang rela sengsara, wafat dan dibangkitkan oleh Allah telah menjadi teladan kita semua. Kesetiaan-Nya pada kehendak Bapa, cinta-Nya kepada umat manusia, terutama yang miskin dan menderita merupakan contoh konkret bagi kehidupan kita. Maka kalau kita memberikan diri dibaptis, kita ingin masuk dalam kehidupan baru, menjadi manusia baru dalam Kristus. Begitu juga dalam pekerjaan kita, kita meneladani Yesus Kristus sendiri, “Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
Tujuan
  1. Umat dapat memetik buah-buah pembaptisan, yaitu menghayati diri sebagai putra-putri Allah dan memasuki hidup baru dalam Kristus.
  2. Semakin menyadari bahwa dengan menerima baptis kita harus berani meninggalkan cara hidup lama dan memasuki cara hidup baru.
  3. Dapat berkarya sebagai murid-murid Yesus Kristus, yaitu berkarya dengan sungguh-sungguh, rajin, tekun dan teliti.
  4. Sebagai manusia baru dalam Kristus, kita dengan gembira dan setia menerima setiap tanggung jawab yang diserahkan kepada kita.
JALANNYA PERTEMUAN
PEMBUKAAN
Nyanyian Pembuka
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Terpujilah nama Tuhan
U : Kini dan selamanya
Pengantar-tobat
Doa Pembuka
P : Ya Allah yang penuh cinta, kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau berkenan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Kami sudah Kausatukan dengan hidup Yesus Kristus Putra-Mu melalui sakramen baptis. Semoga seluruh hidup kami, lebih-lebih dalam setiap pekerjaan kami, kami senantiasa meneladan Yesus Kristus Putra-Mu, yang dengan setia melaksanakan kehendak-Mu. Semoga hidup baru yang kami terima semakin mendorong kami untuk ikut serta menghadirkan Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
Teks (Ef 4:17-32)
Bahan renungan
  1. Apakah kita bangga menjadi pengikut Yesus Kristus? Apa yang membuat kita bangga?
  2. Apakah sebagai pengikut Yesus Kristus kita sudah berkarya dengan baik, jujur, setia dan melaksanakan setiap pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh?
  3. Apakah kita mempunyai niat-niat khusus untuk membangun pertobatan kita, lebih-lebih dalam pekerjaan kita, berusaha semakin menyerupai Yesus Kristus dalam karya-karya kita?
Doa spontan
Bapa Kami
Doa penutup
P : Ya Allah yang penuh cinta, puji dan syukur kami haturkan kepadaMu karena kami telah Kauberi kesempatan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup kami. Semoga hidup Yesus Kristus PuteraMu menjadi penyemangat kami dalam melaksanakan tugas pekerjaan kami sehingga kami senantiasa bekerja dengan jujur, setia, sabar dan teliti. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
PENUTUP
Pengumuman
Berkat
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati kita Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
Semoga melalui pekerjaan kita, kita smakin beriman mendalam dan tangguh

Kamis, 21 Maret 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 21 Maret 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Yesus menyerahkan Diri secara sukarela demi keselamatan kita” (Katekismus Gereja Katolik, 621)

Antifon Pembuka (Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas segala yang baik yang Engkau berikan kepada kami. Kami juga bersyukur atas hukum emas yang diajarkan Putra-Mu kepada kami. Semoga dengan hukum emas ini kami semakin mampu menciptakan kedamaian di antara kami. Hanya kepada-Mulah, ya Tuhan, kami berlindung dan berpaling. Dengan penuh iman kami berani berserah dan memasrahkan segala kesesakan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kita membaca satu penggalan kisah Ester, gadis Yahudi yang berhasil menjadi permaisuri Ahasyweros, Raja Persia. Sebuah kisah tentang kekuatan doa permohonan. Terlebih doa permohonan orang yang ada dalam kesulitan besar, yakni bahaya maut. Tuhan menjadi satu-satunya harapan. “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal,” seru Ester. Ketika ia berdoa sungguh-sungguh, alam semesta pun seakan mendukung. Bahkan juga singa, binatang buas itu.

Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
 
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
 
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Juga Yesus dalam Injil meneguhkan hal yang sama, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Ini adalah kepercayaan yang perlu mendasari setiap doa, yakni bahwa Allah itu adalah Bapa, dan Bapa itu baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
 
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengajarkan bahwa Bapa itu sungguh amat baik. Maka kita diharapkan mau minta, mencari, mengetuk kemurahan hati-Nya, untuk mendapatkan apa yang kita perlukan. Namun kita juga diminta untuk melaksanakan hal yang sama kepada sesama kita yang memerlukan. Inilah ‘hukum emas’ yang menjadi rangkuman seluruh Kitab Suci. Maukah kita memperlakukan sesama sebagaimana Bapa memperlakukan kita? Jangan menunda-nunda, hari ini juga, kita bisa memulainya.

Doa Malam

Tuhan yang Mahabaik, Engkau tidak akan menolak permintaan kami, anak-anak-Mu, bila Kaupandang baik demi kebaikan dan keselamatan kami. Ampunilah kami yang kurang beriman ini dan yang sering memaksakan kehendak kami kepada-Mu, Allah yang penuh belas kasih, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Kamis, 21 Maret 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 21 Maret 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Yesus menyerahkan Diri secara sukarela demi keselamatan kita” (Katekismus Gereja Katolik, 621)

Antifon Pembuka (Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas segala yang baik yang Engkau berikan kepada kami. Kami juga bersyukur atas hukum emas yang diajarkan Putra-Mu kepada kami. Semoga dengan hukum emas ini kami semakin mampu menciptakan kedamaian di antara kami. Hanya kepada-Mulah, ya Tuhan, kami berlindung dan berpaling. Dengan penuh iman kami berani berserah dan memasrahkan segala kesesakan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kita membaca satu penggalan kisah Ester, gadis Yahudi yang berhasil menjadi permaisuri Ahasyweros, Raja Persia. Sebuah kisah tentang kekuatan doa permohonan. Terlebih doa permohonan orang yang ada dalam kesulitan besar, yakni bahaya maut. Tuhan menjadi satu-satunya harapan. “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal,” seru Ester. Ketika ia berdoa sungguh-sungguh, alam semesta pun seakan mendukung. Bahkan juga singa, binatang buas itu.

Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
 
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
 
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Juga Yesus dalam Injil meneguhkan hal yang sama, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Ini adalah kepercayaan yang perlu mendasari setiap doa, yakni bahwa Allah itu adalah Bapa, dan Bapa itu baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
 
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengajarkan bahwa Bapa itu sungguh amat baik. Maka kita diharapkan mau minta, mencari, mengetuk kemurahan hati-Nya, untuk mendapatkan apa yang kita perlukan. Namun kita juga diminta untuk melaksanakan hal yang sama kepada sesama kita yang memerlukan. Inilah ‘hukum emas’ yang menjadi rangkuman seluruh Kitab Suci. Maukah kita memperlakukan sesama sebagaimana Bapa memperlakukan kita? Jangan menunda-nunda, hari ini juga, kita bisa memulainya.

Doa Malam

Tuhan yang Mahabaik, Engkau tidak akan menolak permintaan kami, anak-anak-Mu, bila Kaupandang baik demi kebaikan dan keselamatan kami. Ampunilah kami yang kurang beriman ini dan yang sering memaksakan kehendak kami kepada-Mu, Allah yang penuh belas kasih, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Rabu, 20 Februari 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 20 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


“Puasa tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita” (Paus Leo Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 25:6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Niniwe berbalik, dan Tuhan pun berbalik. Orang dewasa dan anak-anak, bahkan bukan hanya manusia, tetapi juga ternak di seluruh kota itu berpuasa dan berkabung sebagai pernyataan tobat. Niniwe, kota kafir itu tahu bertobat, dan Tuhan pun luluh, serta mengampuni dosa mereka.

Bacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)

 
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
 
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikia
n firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.


Injil ini berbicara tentang ketegaran hati para pendengar Yesus. Ia mengutip Niniwe, kota kafir yang tahu bertobat ketika mendengarkan Yunus. Ia mengutip ratu dari selatan yang datang dari jauh untuk mendengarkan kata-kata hikmat Salomo. Sementara para pendengar Yesus yang sebetulnya umat pilihan Allah itu malah tidak tahu bertobat dan tidak mau mendengarkan. Padahal, Yesus lebih besar dari Yunus dan Salomo.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)


"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
 
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tindakan Allah, dari dulu hingga sekarang, selalu merupakan rentetan karya untuk menyelamatkan manusia. Kisah hidup dan kebijaksanaan Salomo menjadi tanda Yesus Kristus sendiri, yang tiga hari berada dalam makam, dan sebagai Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia, demi keselamatan manusia. Semoga kita tidak tergolong orang yang sulit mengimani hal tersebut. Sebab, orang menolak untuk percaya kepada Yesus Juruselamat, digolongkan sebagai angkatan yang jahat. Parah!

Doa Malam

Tuhan, janganlah murka-Mu bernyala-nyala terhadap kami. Ampunilah kami yang bebal ini, kami sering memaksakan kehendak kami baik kepada Dikau maupun sesama. Tuhan, kasihanilah kami. Amin.



RUAH

Selasa, 19 Februari 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 19 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Iman Gereja mendahului iman perorangan, yang diajak supaya menyetujuinya. Kalau Gereja merayakan Sakramen-sakramen, ia mengakui iman yang diterima dari para Rasul. Oleh karena itu berlakulah prinsip tua: "lex orandi, lex credendi" (atau sebagaimana Prosper dari Aquitania dalam abad ke-5 mengatakan: "legem credendi lex statuat supplicandi") "Peraturan doa harus menentukan peraturan iman": auct. ep.8.. Cara doa adalah cara iman; Gereja percaya, seperti yang ia doakan. Liturgi adalah unsur dasar tradisi yang suci dan hidup Bdk. DV 8. ---- Katekismus Gereja Katolik, 1124

Antifon Pembuka (Mzm 90:1-2)


Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, kami berdoa, namun iman kami terlalu kecil, perhitungan kami lebih besar daripada harapan kami. Letakkanlah sabda Yesus pada lisan kami. Ajarilah kami berdoa seperti pada murid-Nya. Maka nama-Mu akan kami puji dan kerajaan-Mu akan datang. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Nabi membuat perbandingan sangat menarik tentang Sabda Tuhan. Seperti hujan dan salju. Ketika turun dan mengairi bumi, hujan membuat subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, menumbuhkan benih dan menciptakan roti. Begitu juga sabda Tuhan tidak pulang ke langit dengan sia-sia.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Beginilah firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)

Dalam satu rumusan yang pendek dan padat Yesus mengajar kita bagaimana seharusnya berdoa kepada Bapa. Tiga hal essensial untuk Tuhan dan untuk kepentingan kita. Untuk Tuhan: agar nama-Nya dikuduskan. Kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya terlaksana di bumi ini. Untuk kepentingan kita: rezeki secukupnya, diampuni kesalahan kita dan dibebaskan dari yang jahat. Mohonlah yang essensial saja, yang lain-lain nanti akan ditambahkan sendiri oleh Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
 
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Buah sejati dari doa adalah dorongan untuk memberikan pengampunan. Ini hakiki! Jika tidak, doa menjadi urusan yang bertele-tele, seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah sebagai Bapa Pengampun. Inti doa Bapa Kami adalah relasi yang makin intens dengan Bapa Pengampun itu. Kualitas doa kita diukur dari buah-buah pengampunan yang kita berikan kepada sesama. Jika tidak, pasti ada yang salah dalam doa kita. Sebab, cinta kasih kepada sesama dan kepada Allah tidak mungkin dapat dipisahkan. Mari saudara, dalam masa Prapaskah ini kita bersama-sama belajar memberikan pengampunan dengan mudah.

Doa Malam

Yesus, Engkau mengajarkan kepada murid-Mu doa yang demikian sempurna. Kami pun sering mendoakannya namun dalam kenyataan, kami sering gagal dalam melaksanakannya. Yesus, kasihanilah dan ampunilah kami. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 18 - 24 Februari 2013

Bacaan Harian 18 - 24 Februari 2013

Senin, 18 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8-10.15; Mat 25:31-46.

Tema umum Kitab Imamat adalah "Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu kudus." Semua larangan yang diungkapkan sebetulnya dapat dirangkum dalam sebuah kalimat yang positif, yaitu mencintai sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Maka orang tidak akan mencuri, berdusta, berbohong, main curang, menyebarkan fitnah atau gosip.

Selasa, 19 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15.

Yesaya mengingatkan kita akan kekuatan sabda Tuhan. Sabda yang ditaburkan akan menghasilkan buah sesuai dengan kehendak Tuhan.

Rabu, 20 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yun 3:1-10; Mzm 51:3-4.12-13.18-19; Luk 11:29-32.

Melihat tanda tidak secara otomatis menjadikan orang selamat karena tidak semua yang melihat mau mengerti dan mematuhi tanda tersebut. Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang paling nyata, namun tidak semua orang dapat memahaminya karena mereka tidak mau percaya kepada-Nya.

Kamis, 21 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Est 4:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-3.7c-8; Mat 7:7-12.

Iman dan doa adalah jalan keselamatan. Atas nama seluruh umat, Ester berdoa di hadirat Allah agar Allah membantu umat-Nya. Doa Ester adalah doa silih bagi kedosaan seluruh umat. Maka, Gereja menggunakan doa ini untuk mendorong hidup pertobatan.

Jumat, 22 Februari 2013: Pesta Takhta St. Petrus (P). Pantang
1Ptr 5:1-4; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 16:13-19.

Petrus menasehati kita semua, terutama orang-orang yang sedang mengemban kepemimpinan, untuk menjalankan tugasnya dengan penuh kebijaksanaan. Menjalankan tugas kegembalaan dengan penuh cinta kasih.

Sabtu, 23 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Pfak. St. Polikarpus (M)
Ul 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48

Hukum cinta Kristiani tidak sulit untuk dihayati tatkala semuanya baik-baik saja. Perintah Yesus untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita tidaklah gampang. Namun dengan cara itu, kita akan menjadi sempurna. Sempurna seperti Bapa di surga yang memberikan segala yang baik bagi semua orang.

Minggu, 24 Februari 2013: Hari Minggu Prapaskah II (U).
Kej 15:5-12,17-18; Mzm 27:1.7-9abc.13-14; Flp 3:17-4:1; Luk 9:28b-36.

Setelah mengalami kemuliaan Yesus, Musa, dan Elia di puncak gunung, Petrus berniat untuk tetap tinggal bersama mereka dengan membangun tiga kemah. Tetapi permintaan Petrus itu tidak terwujud. Ia harus turun gunung membagikan pengalaman iman itu kepada orang lain supaya Allah semakin dimuliakan. Ini adalah tugas kita juga.

Senin, 18 Februari 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 18 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Allah jauh melampaui segala karya-Nya --- Katekismus Gereja Katolik, 300

Antifon Pembuka (Mzm 123:2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Doa pagi

Allah yang Maharahim, Engkau telah mengajarkan bahwa hukum yang utama dan pertama adalah kasih kepada-Mu dan sesama. Sadarkanlah kami bahwa Engkau senantiasa hadir dalam diri sesama tanpa kecuali dan mampukanlah kami untuk tetap berlaku adil terhadap sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
 
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu ketika, Mother Teresa dari Kalkuta mengatakan kepada para Suster-suster Misionaris Cinta Kasih, ”Kita harus percaya teguh bahwa setiap kali kita memberi bantuan kepada orang miskin, kita sesungguhnya memberi bantuan kepada Kristus”. Mother Teresa sungguh melihat wajah Kristus dalam diri orang miskin. Keyakinan ini yang mendorong dia dan para susternya melayani kaum miskin, terlantar dan sekarat, dengan penuh cinta kasih.

Dalam Injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus mengindentifikasikan Diri-Nya dengan orang-orang yang kecil, lemah, tersingkir dan menderita: orang yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit dan dipenjara. Memberi perhatian dan melayani orang-orang seperti itu berarti melayani Kristus sendiri. Pada pengadilan terakhir nanti, kita diadili justru dari sikap kita terhadap mereka.

Ajaran Yesus itu barangkali tidak mudah kita pahami karena kita kerap memandang orang-orang seperti itu sebagai beban. Kita kerap melihat bahwa keadaan mereka itu demikian akibat kesalahan mereka sendiri. Tak jarang mereka malah disingkirkan. Mother Teresa sungguh memahami dan menghayati ajaran Yesus itu. Bagaimana dengan kita?

Ya Tuhan, terima kasih atas Sabda-Mu hari ini yang mengingatkan aku bagaimana aku seharus bersikap terhadap sesamaku, terutama mereka yang kecil, lemah dan menderita. Semoga aku mampu memberi perhatian yang tulus untuk membantu mereka. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy