Senin, 18 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Allah jauh melampaui segala karya-Nya --- Katekismus Gereja Katolik, 300
Antifon Pembuka (Mzm 123:2-3)
Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula
mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami,
ya Tuhan, sayangilah kami.
Doa pagi
Allah yang Maharahim, Engkau telah mengajarkan bahwa hukum yang utama
dan pertama adalah kasih kepada-Mu dan sesama. Sadarkanlah kami bahwa
Engkau senantiasa hadir dalam diri sesama tanpa kecuali dan mampukanlah
kami untuk tetap berlaku adil terhadap sesama. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel,
dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu,
kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah
berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi
nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah
Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah
merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok
harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta
janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu;
Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah
membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh
oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan
kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di
antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu
manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan
janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah
engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang
sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya
untuk Aku."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam
kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan
dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari
pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia
akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing
di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di
sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab
ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika
Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu
melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka
orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami
memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang
asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami
memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau
dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu
telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka
yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu
orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah
disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku
lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku
tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika
Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun
akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar,
atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau
dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak
kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini,
kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke
tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang
kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Suatu ketika, Mother Teresa dari Kalkuta mengatakan kepada para
Suster-suster Misionaris Cinta Kasih, ”Kita harus percaya teguh bahwa
setiap kali kita memberi bantuan kepada orang miskin, kita sesungguhnya
memberi bantuan kepada Kristus”. Mother Teresa sungguh melihat wajah
Kristus dalam diri orang miskin. Keyakinan ini yang mendorong dia dan
para susternya melayani kaum miskin, terlantar dan sekarat, dengan penuh
cinta kasih.
Dalam Injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus mengindentifikasikan
Diri-Nya dengan orang-orang yang kecil, lemah, tersingkir dan menderita:
orang yang lapar, haus, asing, telanjang, sakit dan dipenjara. Memberi
perhatian dan melayani orang-orang seperti itu berarti melayani Kristus
sendiri. Pada pengadilan terakhir nanti, kita diadili justru dari sikap
kita terhadap mereka.
Ajaran Yesus itu barangkali tidak mudah kita pahami karena kita kerap
memandang orang-orang seperti itu sebagai beban. Kita kerap melihat
bahwa keadaan mereka itu demikian akibat kesalahan mereka sendiri. Tak
jarang mereka malah disingkirkan. Mother Teresa sungguh memahami dan
menghayati ajaran Yesus itu. Bagaimana dengan kita?
Ya Tuhan, terima kasih atas Sabda-Mu hari ini yang mengingatkan aku
bagaimana aku seharus bersikap terhadap sesamaku, terutama mereka yang
kecil, lemah dan menderita. Semoga aku mampu memberi perhatian yang
tulus untuk membantu mereka. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian