| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 22 Februari 2013 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

Jumat, 22 Februari 2013
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul --- Pantang

“Hanya ada satu Tuhan dan satu Kristus, dan satu Gereja dan satu Takhta yang didirikan di atas Petrus oleh Sabda Tuhan. Adalah tidak mungkin untuk memasang altar yang lain, atau imamat yang lain di samping altar yang satu dan imamat yang satu. Barangsiapa yang mengumpulkan di tempat lain akan tercerai berai.” (St. Siprianus kepada semua jemaatnya [43 (40),5] in Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1: 229)

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."
 
Doa Pagi


Ya Allah yang mahakuasa, dasar iman kami telah Kaualaskan pada wadas saat pengakuan iman rasul-Mu, St. Petrus. Semoga kami umat-Mu semakin teguh beriman dan senantiasa melaksanakan apa yang menjadi ajaran Gereja. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4) 
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu." 
  
Saudara-saudara yang terkasih, aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2,4, PS 849/646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
      
"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
 
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.
 
“Dengan memandang bahwa Kristus adalah batu karang (Petra), Petrus adalah umat Kristen. Sebab batu karang (Petra) adalah sebutan aslinya. Oleh karena itu Petrus disebut dari batu karang, bukan batu karang dari Petrus; sebagaimana Kristus tidak disebut dari Kristen, namun Kristen dari Kristus. Oleh karena itu, Dia berkata, “Engkau adalah Petrus; dan di atas Batu Karang ini” yang mana telah engkau akui, diatas Batu Karang ini yang mana telah engkau nyatakan, dengan berkata, “Engkau adalah Kristus, Putra Allah yang hidup’ akan Kubangun Gereja-Ku;” yaitu atas Diri-Ku sendiri, Putra dari Allah yang hidup, “akan Kubangun Gereja-Ku.” Aku akan membangunmu diatas Diri-Ku Sendiri, bukan Diri-Ku Sendiri diatasmu.” (St. Agustinus dari Hippo, Sermon XXVI. 1:2)

Renungan 
 
 Perkenalan memegang peranan penting dalam sebuah persahabatan dan hubungan kasih. Tali persahabatan dan hubungan kasih akan tumbuh berkat adanya pengenalan yang dalam. Sulitlah membayangkan seseorang mengasihi orang yang tidak dikenalnya sama sekali.

”Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” tanya Yesus kepada para murid-Nya. Simon menjawab, ”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.” Yesus ingin tahu sejauh mana para murid-Nya mengenal Diri-Nya. Jawaban Simon Petrus menunjukkan pengenalan mereka akan Yesus. Jawaban dan pemahaman para murid penting bagi Yesus. Yesus mau memurnikan motivasi mereka mengikuti Dia dan menyiapkan mereka untuk mengemban tugas-tugas yang kelak akan dipercayakan Yesus kepada mereka. Pengenalan akan Yesus sangat menentukan sikap para murid. Jika mencintai maka mereka akan berusaha mendekati, mengikuti, meneladani dan sanggup menerima tugas dari Yesus. Jika memusuhi maka akan berusaha menjatuhkan dan membinasakan Dia.

 St. Petrus dan Paulus adalah orang-orang yang sungguh mengenal dan mencintai Yesus. Pengenalan Petrus dan Paulus yang mendalam akan Yesus telah menghantar mereka untuk mencintai Dia habis-habisan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah sungguh mengenal Yesus? Siapa Yesus untuk aku? 
 
Ya Tuhan, terangilah aku dengan Roh Kudus agar aku lebih mengenal dan mencintai-Mu sehingga aku pun pada gilirannya mampu menghadirkan Dikau kepada sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Pertemuan IV APP KAS: Menjadi manusia baru dalam Kristus

Pertemuan IV
MENJADI MANUSIA BARU DALAM KRISTUS

Intisari pertemuan

Ketika kita dibaptis kita disatukan dengan hidup Yesus Kristus. Ini sangat bermakna bagi kita bahwa kita menjadi manusia baru dalam Kristus. Yesus Kristus yang rela sengsara, wafat dan dibangkitkan oleh Allah telah menjadi teladan kita semua. Kesetiaan-Nya pada kehendak Bapa, cinta-Nya kepada umat manusia, terutama yang miskin dan menderita merupakan contoh konkret bagi kehidupan kita. Maka kalau kita memberikan diri dibaptis, kita ingin masuk dalam kehidupan baru, menjadi manusia baru dalam Kristus. Begitu juga dalam pekerjaan kita, kita meneladani Yesus Kristus sendiri, “Bapaku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”
Tujuan
  1. Umat dapat memetik buah-buah pembaptisan, yaitu menghayati diri sebagai putra-putri Allah dan memasuki hidup baru dalam Kristus.
  2. Semakin menyadari bahwa dengan menerima baptis kita harus berani meninggalkan cara hidup lama dan memasuki cara hidup baru.
  3. Dapat berkarya sebagai murid-murid Yesus Kristus, yaitu berkarya dengan sungguh-sungguh, rajin, tekun dan teliti.
  4. Sebagai manusia baru dalam Kristus, kita dengan gembira dan setia menerima setiap tanggung jawab yang diserahkan kepada kita.
JALANNYA PERTEMUAN
PEMBUKAAN
Nyanyian Pembuka
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin
P : Terpujilah nama Tuhan
U : Kini dan selamanya
Pengantar-tobat
Doa Pembuka
P : Ya Allah yang penuh cinta, kami mengucap syukur kepada-Mu karena Engkau berkenan mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Kami sudah Kausatukan dengan hidup Yesus Kristus Putra-Mu melalui sakramen baptis. Semoga seluruh hidup kami, lebih-lebih dalam setiap pekerjaan kami, kami senantiasa meneladan Yesus Kristus Putra-Mu, yang dengan setia melaksanakan kehendak-Mu. Semoga hidup baru yang kami terima semakin mendorong kami untuk ikut serta menghadirkan Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
Teks (Ef 4:17-32)
Bahan renungan
  1. Apakah kita bangga menjadi pengikut Yesus Kristus? Apa yang membuat kita bangga?
  2. Apakah sebagai pengikut Yesus Kristus kita sudah berkarya dengan baik, jujur, setia dan melaksanakan setiap pekerjaan kita dengan sungguh-sungguh?
  3. Apakah kita mempunyai niat-niat khusus untuk membangun pertobatan kita, lebih-lebih dalam pekerjaan kita, berusaha semakin menyerupai Yesus Kristus dalam karya-karya kita?
Doa spontan
Bapa Kami
Doa penutup
P : Ya Allah yang penuh cinta, puji dan syukur kami haturkan kepadaMu karena kami telah Kauberi kesempatan untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup kami. Semoga hidup Yesus Kristus PuteraMu menjadi penyemangat kami dalam melaksanakan tugas pekerjaan kami sehingga kami senantiasa bekerja dengan jujur, setia, sabar dan teliti. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
PENUTUP
Pengumuman
Berkat
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati kita Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)
Semoga melalui pekerjaan kita, kita smakin beriman mendalam dan tangguh

Kamis, 21 Maret 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 21 Maret 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Yesus menyerahkan Diri secara sukarela demi keselamatan kita” (Katekismus Gereja Katolik, 621)

Antifon Pembuka (Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas segala yang baik yang Engkau berikan kepada kami. Kami juga bersyukur atas hukum emas yang diajarkan Putra-Mu kepada kami. Semoga dengan hukum emas ini kami semakin mampu menciptakan kedamaian di antara kami. Hanya kepada-Mulah, ya Tuhan, kami berlindung dan berpaling. Dengan penuh iman kami berani berserah dan memasrahkan segala kesesakan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kita membaca satu penggalan kisah Ester, gadis Yahudi yang berhasil menjadi permaisuri Ahasyweros, Raja Persia. Sebuah kisah tentang kekuatan doa permohonan. Terlebih doa permohonan orang yang ada dalam kesulitan besar, yakni bahaya maut. Tuhan menjadi satu-satunya harapan. “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal,” seru Ester. Ketika ia berdoa sungguh-sungguh, alam semesta pun seakan mendukung. Bahkan juga singa, binatang buas itu.

Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
 
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
 
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Juga Yesus dalam Injil meneguhkan hal yang sama, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Ini adalah kepercayaan yang perlu mendasari setiap doa, yakni bahwa Allah itu adalah Bapa, dan Bapa itu baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
 
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengajarkan bahwa Bapa itu sungguh amat baik. Maka kita diharapkan mau minta, mencari, mengetuk kemurahan hati-Nya, untuk mendapatkan apa yang kita perlukan. Namun kita juga diminta untuk melaksanakan hal yang sama kepada sesama kita yang memerlukan. Inilah ‘hukum emas’ yang menjadi rangkuman seluruh Kitab Suci. Maukah kita memperlakukan sesama sebagaimana Bapa memperlakukan kita? Jangan menunda-nunda, hari ini juga, kita bisa memulainya.

Doa Malam

Tuhan yang Mahabaik, Engkau tidak akan menolak permintaan kami, anak-anak-Mu, bila Kaupandang baik demi kebaikan dan keselamatan kami. Ampunilah kami yang kurang beriman ini dan yang sering memaksakan kehendak kami kepada-Mu, Allah yang penuh belas kasih, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Kamis, 21 Maret 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kamis, 21 Maret 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

“Yesus menyerahkan Diri secara sukarela demi keselamatan kita” (Katekismus Gereja Katolik, 621)

Antifon Pembuka (Mzm 5:2-3)

Tuhan, Rajaku dan Allahku, kabulkanlah doaku, indahkanlah keluh-kesahku, dengarkanlah suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas segala yang baik yang Engkau berikan kepada kami. Kami juga bersyukur atas hukum emas yang diajarkan Putra-Mu kepada kami. Semoga dengan hukum emas ini kami semakin mampu menciptakan kedamaian di antara kami. Hanya kepada-Mulah, ya Tuhan, kami berlindung dan berpaling. Dengan penuh iman kami berani berserah dan memasrahkan segala kesesakan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kita membaca satu penggalan kisah Ester, gadis Yahudi yang berhasil menjadi permaisuri Ahasyweros, Raja Persia. Sebuah kisah tentang kekuatan doa permohonan. Terlebih doa permohonan orang yang ada dalam kesulitan besar, yakni bahaya maut. Tuhan menjadi satu-satunya harapan. “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal,” seru Ester. Ketika ia berdoa sungguh-sungguh, alam semesta pun seakan mendukung. Bahkan juga singa, binatang buas itu.

Bacaan dari Kitab Ester (4:10a.10c-12.17-19)
 
"Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, ya Tuhan."
 
Di kala bahaya maut menyerang, Ratu Ester berlindung pada Tuhan. Ia mohon kepada Tuhan, Allah Israel, katanya, “Ya Tuhan, Raja kami, Engkaulah yang tunggal. Tolonglah aku yang seorang diri ini. Padaku tidak ada seorang penolong selain Engkau, sebab bahaya maut mendekati diriku. Sejak masa kecilku telah kudengar dalam keluarga bapaku bahwa Engkau, ya Tuhan, telah memilih Israel dari antara sekalian bangsa, dan nenek moyang kami telah Kaupilih dari antara sekalian leluhurnya, supaya mereka menjadi milik abadi bagi-Mu; dan telah Kaulaksanakan bagi mereka apa yang telah kaujanjikan. Ingatlah, ya Tuhan, dan sudilah menampakkan diri-Mu di waktu kesesakan kami. Berikanlah kepadaku keberanian, ya Raja para allah dan Penguasa sekalian kuasa! Taruhlah perkataan sedap di dalam mulutku terhadap singa itu, dan ubahlah hatinya sehingga menjadi benci kepada orang-orang yang memerangi kami, supaya orang itu serta semua yang sehaluan dengannya menemui ajalnya. Tetapi selamatkanlah kami ini dengan tangan-Mu, dan tolonglah aku yang seorang diri ini, yang tidak mempunyai seorang pun selain Engkau, ya Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pada hari aku berseru, Engkau menjawab aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a,2bc-3,7c-8; R:3a)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama-Mu, dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tuhan, tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Juga Yesus dalam Injil meneguhkan hal yang sama, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” Ini adalah kepercayaan yang perlu mendasari setiap doa, yakni bahwa Allah itu adalah Bapa, dan Bapa itu baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:7-12)
 
"Setiap orang yang meminta akan menerima."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu akan dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengajarkan bahwa Bapa itu sungguh amat baik. Maka kita diharapkan mau minta, mencari, mengetuk kemurahan hati-Nya, untuk mendapatkan apa yang kita perlukan. Namun kita juga diminta untuk melaksanakan hal yang sama kepada sesama kita yang memerlukan. Inilah ‘hukum emas’ yang menjadi rangkuman seluruh Kitab Suci. Maukah kita memperlakukan sesama sebagaimana Bapa memperlakukan kita? Jangan menunda-nunda, hari ini juga, kita bisa memulainya.

Doa Malam

Tuhan yang Mahabaik, Engkau tidak akan menolak permintaan kami, anak-anak-Mu, bila Kaupandang baik demi kebaikan dan keselamatan kami. Ampunilah kami yang kurang beriman ini dan yang sering memaksakan kehendak kami kepada-Mu, Allah yang penuh belas kasih, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Rabu, 20 Februari 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 20 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah


“Puasa tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita” (Paus Leo Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 25:6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Niniwe berbalik, dan Tuhan pun berbalik. Orang dewasa dan anak-anak, bahkan bukan hanya manusia, tetapi juga ternak di seluruh kota itu berpuasa dan berkabung sebagai pernyataan tobat. Niniwe, kota kafir itu tahu bertobat, dan Tuhan pun luluh, serta mengampuni dosa mereka.

Bacaan dari Kitab Nubuat Yunus (3:1-10)

 
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
 
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12)
Sekarang juga, demikia
n firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.


Injil ini berbicara tentang ketegaran hati para pendengar Yesus. Ia mengutip Niniwe, kota kafir yang tahu bertobat ketika mendengarkan Yunus. Ia mengutip ratu dari selatan yang datang dari jauh untuk mendengarkan kata-kata hikmat Salomo. Sementara para pendengar Yesus yang sebetulnya umat pilihan Allah itu malah tidak tahu bertobat dan tidak mau mendengarkan. Padahal, Yesus lebih besar dari Yunus dan Salomo.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)


"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
 
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tindakan Allah, dari dulu hingga sekarang, selalu merupakan rentetan karya untuk menyelamatkan manusia. Kisah hidup dan kebijaksanaan Salomo menjadi tanda Yesus Kristus sendiri, yang tiga hari berada dalam makam, dan sebagai Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia, demi keselamatan manusia. Semoga kita tidak tergolong orang yang sulit mengimani hal tersebut. Sebab, orang menolak untuk percaya kepada Yesus Juruselamat, digolongkan sebagai angkatan yang jahat. Parah!

Doa Malam

Tuhan, janganlah murka-Mu bernyala-nyala terhadap kami. Ampunilah kami yang bebal ini, kami sering memaksakan kehendak kami baik kepada Dikau maupun sesama. Tuhan, kasihanilah kami. Amin.



RUAH

Selasa, 19 Februari 2013 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 19 Februari 2013
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Iman Gereja mendahului iman perorangan, yang diajak supaya menyetujuinya. Kalau Gereja merayakan Sakramen-sakramen, ia mengakui iman yang diterima dari para Rasul. Oleh karena itu berlakulah prinsip tua: "lex orandi, lex credendi" (atau sebagaimana Prosper dari Aquitania dalam abad ke-5 mengatakan: "legem credendi lex statuat supplicandi") "Peraturan doa harus menentukan peraturan iman": auct. ep.8.. Cara doa adalah cara iman; Gereja percaya, seperti yang ia doakan. Liturgi adalah unsur dasar tradisi yang suci dan hidup Bdk. DV 8. ---- Katekismus Gereja Katolik, 1124

Antifon Pembuka (Mzm 90:1-2)


Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, kami berdoa, namun iman kami terlalu kecil, perhitungan kami lebih besar daripada harapan kami. Letakkanlah sabda Yesus pada lisan kami. Ajarilah kami berdoa seperti pada murid-Nya. Maka nama-Mu akan kami puji dan kerajaan-Mu akan datang. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Nabi membuat perbandingan sangat menarik tentang Sabda Tuhan. Seperti hujan dan salju. Ketika turun dan mengairi bumi, hujan membuat subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, menumbuhkan benih dan menciptakan roti. Begitu juga sabda Tuhan tidak pulang ke langit dengan sia-sia.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Beginilah firman Tuhan, "Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka yang minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Mat 4:4b)

Dalam satu rumusan yang pendek dan padat Yesus mengajar kita bagaimana seharusnya berdoa kepada Bapa. Tiga hal essensial untuk Tuhan dan untuk kepentingan kita. Untuk Tuhan: agar nama-Nya dikuduskan. Kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya terlaksana di bumi ini. Untuk kepentingan kita: rezeki secukupnya, diampuni kesalahan kita dan dibebaskan dari yang jahat. Mohonlah yang essensial saja, yang lain-lain nanti akan ditambahkan sendiri oleh Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
 
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta pada-Nya. Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Buah sejati dari doa adalah dorongan untuk memberikan pengampunan. Ini hakiki! Jika tidak, doa menjadi urusan yang bertele-tele, seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah sebagai Bapa Pengampun. Inti doa Bapa Kami adalah relasi yang makin intens dengan Bapa Pengampun itu. Kualitas doa kita diukur dari buah-buah pengampunan yang kita berikan kepada sesama. Jika tidak, pasti ada yang salah dalam doa kita. Sebab, cinta kasih kepada sesama dan kepada Allah tidak mungkin dapat dipisahkan. Mari saudara, dalam masa Prapaskah ini kita bersama-sama belajar memberikan pengampunan dengan mudah.

Doa Malam

Yesus, Engkau mengajarkan kepada murid-Mu doa yang demikian sempurna. Kami pun sering mendoakannya namun dalam kenyataan, kami sering gagal dalam melaksanakannya. Yesus, kasihanilah dan ampunilah kami. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 18 - 24 Februari 2013

Bacaan Harian 18 - 24 Februari 2013

Senin, 18 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Im 19:1-2.11-18; Mzm 19:8-10.15; Mat 25:31-46.

Tema umum Kitab Imamat adalah "Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu kudus." Semua larangan yang diungkapkan sebetulnya dapat dirangkum dalam sebuah kalimat yang positif, yaitu mencintai sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Maka orang tidak akan mencuri, berdusta, berbohong, main curang, menyebarkan fitnah atau gosip.

Selasa, 19 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yes 55:10-11; Mzm 34:4-7.16-19; Mat 6:7-15.

Yesaya mengingatkan kita akan kekuatan sabda Tuhan. Sabda yang ditaburkan akan menghasilkan buah sesuai dengan kehendak Tuhan.

Rabu, 20 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Yun 3:1-10; Mzm 51:3-4.12-13.18-19; Luk 11:29-32.

Melihat tanda tidak secara otomatis menjadikan orang selamat karena tidak semua yang melihat mau mengerti dan mematuhi tanda tersebut. Yesus adalah tanda kehadiran Allah yang paling nyata, namun tidak semua orang dapat memahaminya karena mereka tidak mau percaya kepada-Nya.

Kamis, 21 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U).
Est 4:10a.10c-12.17-19; Mzm 138:1-3.7c-8; Mat 7:7-12.

Iman dan doa adalah jalan keselamatan. Atas nama seluruh umat, Ester berdoa di hadirat Allah agar Allah membantu umat-Nya. Doa Ester adalah doa silih bagi kedosaan seluruh umat. Maka, Gereja menggunakan doa ini untuk mendorong hidup pertobatan.

Jumat, 22 Februari 2013: Pesta Takhta St. Petrus (P). Pantang
1Ptr 5:1-4; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Mat 16:13-19.

Petrus menasehati kita semua, terutama orang-orang yang sedang mengemban kepemimpinan, untuk menjalankan tugasnya dengan penuh kebijaksanaan. Menjalankan tugas kegembalaan dengan penuh cinta kasih.

Sabtu, 23 Februari 2013: Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
Pfak. St. Polikarpus (M)
Ul 26:16-19; Mzm 119:1-2.4-5.7-8; Mat 5:43-48

Hukum cinta Kristiani tidak sulit untuk dihayati tatkala semuanya baik-baik saja. Perintah Yesus untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita tidaklah gampang. Namun dengan cara itu, kita akan menjadi sempurna. Sempurna seperti Bapa di surga yang memberikan segala yang baik bagi semua orang.

Minggu, 24 Februari 2013: Hari Minggu Prapaskah II (U).
Kej 15:5-12,17-18; Mzm 27:1.7-9abc.13-14; Flp 3:17-4:1; Luk 9:28b-36.

Setelah mengalami kemuliaan Yesus, Musa, dan Elia di puncak gunung, Petrus berniat untuk tetap tinggal bersama mereka dengan membangun tiga kemah. Tetapi permintaan Petrus itu tidak terwujud. Ia harus turun gunung membagikan pengalaman iman itu kepada orang lain supaya Allah semakin dimuliakan. Ini adalah tugas kita juga.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy