| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 02 Maret 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Sabtu, 02 Maret 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Tidak ada seorang yang baik selain Tuhan, sebab kebaikan dari Allah asalnya, dan Allah itu Mahabaik” (St. Ambrosius)

 
Doa Syukur dan Permohonan untuk Gereja Katolik Semesta,
untuk Bapa Suci Benediktus XVI dan Pemilihan Paus baru


 + Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, Penyelenggara hidup kami.
Engkau telah memilih Bapa Suci Paus Benedictus XVI untuk memimpin Gereja-Mu.
Dengan penuh kebebasan karena usia dan kesehatannya,
beliau mengundurkan diri dari tugas pelayanan itu.
Terdorong oleh cinta kepada Gereja-Mu
Kami mempercayakan Gereja Kudus ini
ke dalam penggembalaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Utama”.

Semoga Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik,
tetap bersatu baik dalam kegembiraan dan harapan,
tahan uji dalam duka dan kecemasan masyarakat di dunia ini,
senantiasa menjadi sakramen keselamatan,
tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat manusia.

Kami bersyukur atas penggembalaan hamba-Mu
Bapa Benedictus XVI selama ini,
yang dengan penuh kasih telah melayani Gereja-Mu,
sebagai penerus pelayanan Santo Petrus.
Semoga Engkau mendampingi beliau untuk menjadi pendoa bagi Gereja,
dan menjadi hamba-Mu yang setia dalam memberikan kesaksian iman yang teguh,
harapan yang kokoh dan kasih yang membara.

Kami berdoa pula untuk pemilihan Pemimpin Gereja yang baru.
Semoga Engkau membimbing Gereja-Mu dengan kuasa Roh Kudus,
yang bekerja melalui para Kardinal dalam pemilihan Paus baru.
Semoga dengan hati terbuka dan doa yang penuh iman,
mereka dapat memahami kehendak-Mu
dalam melaksanakan pemilihan Paus yang baru.

Dengan pertolongan Bunda Tersuci, Santa Perawan Maria,
Semoga Gereja Kristus mendapatkan pengganti Santo Petrus
yang akan memimpin Gereja,
dalam peziarahannya menuju kepenuhan keselamatan,
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

 
Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih akan ciptaan-Nya.

Doa Pagi


Ya Tuhan, pada hari Sabtu pertama dalam bulan Maret ini aku hendak berdoa bagi para imam-Mu. Berikanlah kepada mereka kesehatan badan dan jiwa serta kesanggupan untuk melayani umat-Mu dengan cinta yang besar. Semoga tugas penggembalaan mereka menumbuhkan dalam hati umat-Mu iman akan Engkau yang kian mengakar kuat dan kokoh di tengah tantangan zaman. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Doa kepada Tuhan adalah ungkapan kerendahan hati. Nabi Mikha menunjukkan bahwa Allah penuh dengan kasih setia. Ia itu pengampun dan memaafkan segala dosa kita. Jangan pernah takut dan ragu untuk mohon belas kasih Tuhan.


Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)


"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."

Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".

Seorang bapa tidak tega melihat anaknya menderita. Rasa belas kasihan mengalahkan segala kesalahan. Perbuatan durhaka si bungsu tidak mengantar kepada keselamatan, namun penyesalan dan tobatlah yang mengantarnya pada hidup penuh sukacita. Maka, hiduplah dalam semangat pertobatan di hadirat Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)

"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka. “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku.’ Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.’ Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.’ Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, ‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.’ Kata ayahnya kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Baik anak bungsu maupun anak sulung adalah anak-anak Bapa yang sama. Keduanya dicintai dengan cara yang unik seturut kebutuhannya masing-masing. Kegembiraan Allah dibangkitkan oleh kesadaran (baca: pertobatan) si bungsu, yakni kelompok orang-orang yang dipandang kaum pendosa; tetapi Tuhan hanya menganggapnya sebagai ‘anak yang hilang’ atau ‘mati secara rohani’. Jika kembali, tak akan ada hukuman apa pun. Allah mudah melupakan kesalahan beserta sanksinya. Kita mesti bangga mempunyai Allah seperti itu. Atau, Anda masih perlu menuntut apa lagi kepada Allah?

Doa Malam

Aku bersyukur mempunyai Allah seperti Engkau, yang penuh belas kasih dan pengampunan. Aku yang telah banyak berdosa senantiasa Kauterima dalam pelukan-Mu. Semoga hidupku tidak mengecewakan hati-Mu ya Allahku. Amin.


RUAH

Jumat, 01 Maret 2013 Jumat Pertama -- Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Jumat, 01 Maret 2013
Jumat Pertama -- Hari Biasa Pekan II Prapaskah, Hari Pantang

“Satu-satunya jalan bagi manusia untuk memiliki kemuliaan ialah taat kepada Tuhan” (St. Ireneus)

Doa Syukur dan Permohonan untuk Gereja Katolik Semesta,
untuk Bapa Suci Benediktus XVI dan Pemilihan Paus baru


+ Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, Penyelenggara hidup kami.
Engkau telah memilih Bapa Suci Paus Benedictus XVI untuk memimpin Gereja-Mu.
Dengan penuh kebebasan karena usia dan kesehatannya,
beliau mengundurkan diri dari tugas pelayanan itu.
Terdorong oleh cinta kepada Gereja-Mu
Kami mempercayakan Gereja Kudus ini
ke dalam penggembalaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Utama”.

Semoga Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik,
tetap bersatu baik dalam kegembiraan dan harapan,
tahan uji dalam duka dan kecemasan masyarakat di dunia ini,
senantiasa menjadi sakramen keselamatan,
tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat manusia.

Kami bersyukur atas penggembalaan hamba-Mu
Bapa Benedictus XVI selama ini,
yang dengan penuh kasih telah melayani Gereja-Mu,
sebagai penerus pelayanan Santo Petrus.
Semoga Engkau mendampingi beliau untuk menjadi pendoa bagi Gereja,
dan menjadi hamba-Mu yang setia dalam memberikan kesaksian iman yang teguh,
harapan yang kokoh dan kasih yang membara.

Kami berdoa pula untuk pemilihan Pemimpin Gereja yang baru.
Semoga Engkau membimbing Gereja-Mu dengan kuasa Roh Kudus,
yang bekerja melalui para Kardinal dalam pemilihan Paus baru.
Semoga dengan hati terbuka dan doa yang penuh iman,
mereka dapat memahami kehendak-Mu
dalam melaksanakan pemilihan Paus yang baru.

Dengan pertolongan Bunda Tersuci, Santa Perawan Maria,
Semoga Gereja Kristus mendapatkan pengganti Santo Petrus
yang akan memimpin Gereja,
dalam peziarahannya menuju kepenuhan keselamatan,
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

Doa Bagi Para Imam


Ya Allah, Bapa maha pengasih dan penyayang
Demi cinta kasih-Mu kepada Putra-Mu, kami mohon limpahkanlah belaskasih-Mu kepada para imam, karena imam kami adalah manusia biasa, dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Kobarkanlah selalu dalam diri mereka, rahmat panggilan
Yang telah Kau limpahkan dan Kau resmikan, dengan urapan
Roh Kudus dan penumpangan tangan Uskup, sewaktu tahbisan, jauhkanlah mereka dari segala sesuatu yang mengasingkan mereka dari-Mu dan dari persekutuan umat-Mu.

Ya Yesus Allah Putra, jadilah Pengantara kami untuk berdoa bagi para imam-Mu yang setia dan gigih dalam pelayanan di tengah umat-Mu yang hidup tegar mau pun yang bergulat dengan berbagai godaan, bagi para imam-Mu, yang berkarya dengan penuh hiburan mau pun yang dalam kesepian; yang melayani di tengah keramaian kota maupun di pelosok-pelosok.
Bagi para imam-Mu yang masih muda, yang tengah umur mau pun yang sudah lanjut usia, yang sehat mau pun sedang sakit, bahkan yang menghadapi ajalnya dan dalam keadaan apa pun juga.

Ya Roh Kudus, curahkanlah damai Paskah dan kasih Pentakosta bagi para Imam yang mengantar kami pada Sakramen Baptis, untuk bersatu dengan Gereja-Mu, Imam yang mengajak kami senantiasa berbalik kepada-Mu.
Dalam Sakramen Tobat, Imam yang mengumpulkan kami untuk merayakan Ekaristi, Imam yang mendampingi kami menyiapkan dan memberkati Perkawinan Keluarga-keluarga kami. Imam yang membantu kami merasakan kasih-Mu waktu sakit dan menyiapkan kami menghadapi saat-saat terakhir dengan Sakramen Pengurapan Orang Sakit dan semua imam yang bersama kami berusaha menjadi tanda dan sarana hadirnya Kerajaan Surga di tengah masyarakat kami.

Dengan pengantaraan Bunda Maria, kupersembahkan hari ini, doa doa kami, suka duka, dan kurban untuk para imam.
Berilah kami imam-imam yang sejati yang hatinya bernyala karena cinta kepadaMu, yang hanya mencari kehormatanMu dan keselamatan umat manusia.
Ya Maria Bunda pengasih dan Ratu para imam, lindungilah mereka dari segala bahaya yang mengancam imamatnya yang suci.
Mohonkanlah rahmat agar mereka tetap setia pada panggilannya yang luhur itu.
Terpujilah Engkau yang telah memanggil dan mengutus mereka, terpujilah Engkau yang tetap mendampingi dan memampukan mereka.

Ya Hati Kudus Yesus, Imam Agung Abadi, kasihanilah mereka
Ya Hati Tersuci Maria Ratu Para Imam, doakanlah mereka
Ya Santo Yohanes Maria Vianney, doakanlah mereka.

Amin +

Antifon Pembuka (Mzm 31:2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maharahim, Allah segala penghiburan, Engkau memberikan kepada kami Hati Putra-Mu sendiri yang penuh belas kasihan, oleh sebab kasih-Mu yang tak terbatas yang Kau limpahkan kepada kami, kasih yang tak satu lidah pun mampu mengungkapkannya dengan kata. Kiranya kami mempersembahkan kepada-Mu kasih yang sempurna dengan hati yang bersatu dengan hati-Nya. Kami mohon agar hati kami dihantar ke persatuan sempurna: tiap hati dengan yang lainnya dan semua hati dengan Hati Yesus Yang Mahakudus dan semoga kerinduan hati kami beroleh kepuasannya dalam Dia: Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan bertakhta bersama Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah, sekarang dan sepanjang segala masa. Amin

 

Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28) 
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
 
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:16-17.18-19.20-21)
1. Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nyalah seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu, lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuatnya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Raja menyuruh melepaskan dia, penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43.45-46)
  
"Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, “Dengarkanlah perumpamaan ini, seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi para penggarap menangkap hamba-hamba itu: yang seorang mereka pukul, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, ‘Anakku pasti mereka segani.’ Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.” Kata Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Kerajaan Allah akan diambil dari padamu, dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Mendengar perumpamaan Yesus itu, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya. Maka mereka berusaha menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak, karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan




Yusuf tampaknya lebih disayang oleh Yakub, ayahnya, dibandingkan anak lainnya. Dia menjadi ”anak emas”. Perlakuan istimewa itu menimbulkan iri hati saudara-saudaranya.

Orang iri hati cenderung hidup dalam perbandingan antara dirinya dan orang lain. Dia senantiasa terdorong untuk menilai, menghakimi bahkan merendahkan serta ingin menyingkirkan ’saingannya itu. Iri hati menjadi sumber tindak kekerasan dan pembunuhan. Orang ini hidup berdasarkan hasil perbandingan yang dibuatnya, tidak berdasarkan realitas yang ada; konsepnya lebih berbicara daripada hatinya.
  
Orang seperti itu tidak layak menjadi warga Kerajaan Allah. Warga Kerajaan Allah adalah orang yang memiliki sikap hormat terhadap sesamanya. Dia menerima diri dan orang lain sesuai talenta, karisma, dan perannya yang unik. Tuhan Yesus datang untuk mewujudkan masyarakat dengan tatanan seperti itu, bukan masyarakat yang dikuasai oleh sikap iri hati.
    
Bapa, bebaskan aku dari sikap iri hati, sehingga hatiku terbuka untuk menerima pewahyuan-Mu yang sebenarnya melalui keistimewaan sesamaku. Amin.




Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 28 Februari 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Kamis, 28 Februari 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Kita harus mencari dan melacak kebijaksanaan” (St. Hilarius)

Antifon Pembuka (Mzm 139:23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.

Doa Pagi

Terima kasih ya Tuhan, firman-Mu mengingatkan aku untuk selalu mengandalkan Engkau dan menaruh harapanku pada-Mu. Engkaulah yang mengetahui isi hatiku, maka mampukan aku untuk berlaku jujur di hadapan-Mu dan sesama yang kujumpai hari ini. Amin.

Salah satu tantangan berat yang dihadapi Yeremia dalam pewartaannya, yakni orang-orang yang mengandalkan kekuatan sendiri. Mereka berhati licik. Namun mereka walaupun pada awal nampak menang, akan menjumpai nasib buruk. Lain dengan orang yang mengandalkan Tuhan. Sebab Tuhan melihat semua, menyelidiki hati, menguji batin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
 
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
 
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Perumpamaan Yesus ini melukiskan kenyataan yang sering terjadi: Kekayaan membuat lupa. Orang kaya ini terbuai dengan pesta-pesta dan kemewahannya. Kesalahannya adalah bahwa ia tidak berbuat apa-apa untuk si Lazarus yang miskin itu. Yang terjadi di kerajaan nanti adalah sebuah pembalikan. Bapa Abraham dan Lazarus juga tidak bisa berbuat untuk si kaya dalam penderitaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
 
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu.’ Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seseorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’ Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Teks Injil hari ini mengajarkan hal yang sangat bagus tentang dosa kelalaian, yaitu dosa justru karena tidak berbuat sesuatu pun, padahal seharusnya bisa berbuat sesuatu untuk membantu sesama. Kemilau kekayaan memang bisa membuat orang menjadi buta. Allah bukanlah pribadi yang anti kekayaan. Allah melarang kita menjadi buta akibat kekayaan itu. Mari kita resapkan sungguh-sungguh kisah Injil hari ini. Jangan sampai kekayaan menjadi jerat yang meliliti pikiran dan hati kita.

Doa Malam

Tuhan Yesus, aku bersyukur kepada-Mu, atas perjalanan hidup yang senantiasa Engkau bimbing hingga sepanjang bulan Februari ini. Hari ini aku hendak mengakhiri bulan Februari, bulan kedua di tahun 2013, yang oleh Gereja-Mu dimaklumkan sebagai Tahun Iman. Limpahkanlah rahmat-Mu, ya Tuhan, agar aku yang telah menerima Engkau sebagai Tuhanku, aku tetap tinggal di dalam Engkau, berakar di dalam Engkau, dan dibangun di atas Engkau, serta bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadaku dan hatiku senantiasa melimpah rasa syukur. Terlebih selama Tahun Iman ini aku semakin nyata dalam menghayati imanku akan Engkau, Tuhan, Juruselamat dan Penjaga hidupku, yang siang dan malam, sepanjang hari senantiasa berkuasa atas diriku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Rabu, 27 Februari 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Rabu, 27 Februari 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Sekarang adalah giliranku untuk menderita. Tetapi akan tiba saatnya aku akan berbahagia” (St. Perpetua)

Antifon Pembuka(Mzm 38:22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku

Doa Pagi

Allah sumber kebahagiaan kami, Engkau telah mengutus Putra-Mu ke dunia agar kami memperoleh kebahagiaan dan keselamatan. Putra-Mu datang ke dunia dalam rupa sebagai hamba yang mau taat, bahkan sampai mati di kayu salib. Putra-Mu datang kepada kami bukan untuk dilayani melainkan melayani. Ya Tuhan, buatlah kami meneladani Putra-Mu yang sudi menjadi hamba dan melayani. Semoga hari ini hidup kami berkenan kepada-Mu. Amin.

Ini adalah pengakuan keempat Yeremia, berhadapan dengan para musuh yang bersepakat membuat sang nabi berputus asa dengan jalan tidak mendengarkan segala yang dikatakannya. Para musuh berkomplot untuk membunuhnya. Situasi yang begitu sulit sampai membuat sang nabi berdoa agar Tuhan sendiri menghancurkan mereka. Namun, toh ia tetap berdoa bagi mereka, sehingga hampir tidak dapat membenci mereka.

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
 
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."

Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku, ya Tuhan, oleh kasih setia-Mu!
Ayat. (Mzm 31:5-6.14.15-16; R:17b)
1. Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
2. Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik, menghantuiku dari segala penjuru; mereka bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku.
3. Tetapi aku, kepada-Mu ya Tuhan, aku percaya, aku berkata, "Engkaulah Allahku!" Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku!

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 8:12b)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikuti Aku ia akan mempunyai terang hidup.

Jalan Yesus untuk merintis Kerajaan Allah belum dimengerti para murid-Nya. Ibu Zebedeus dan anak-anaknya meminta kedudukan terbaik di dalam "Kerajaan-Nya" itu. Demikian juga para murid yang lain, nampaknya juga belum mengerti. Sekali lagi Yesus menegaskan bahwa jalan-Nya berbeda dengan mentalitas dunia ini. Jalan Yesus adalah jalan pelayanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:17-28)
 
"Yesus akan dijatuhi hukuman mati."

Pada waktu Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olok, disesah dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus beserta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus, “Apa yang kau kehendaki?” Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Jabatan publik identik dengan 'piala' penderitaan. Itulah isi amanah jabatan publik. Orang kerapkali melihat jabatan publik hanya dari sisi bungkusnya, yakni kehormatan, posisi, gaji, 'salam tempel', amplop, dan sejenisnya. Dua bersaudara, Yakobus dan Yohanes, meminta jabatan. Mereka menggunakan pengaruh ibunya, yang sering melayani Yesus dengan kekayaannya. Semoga, jika memiliki jabatan publik, kita bukan hanya melihat bungkus, tetapi lebih-lebih melihat isinya.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, terima kasih karena kami boleh merasakan kelimpahan kasih Bapa sepanjang hari ini. Ampunilah kami bila kurang melayani sesama dengan penuh kasih. Dengan rendah hati kami mohon semoga Engkau berkenan menyempurnakan, sehingga hidup kami pantas menjadi persembahan dan pujian kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 25 Februari - 03 Maret 2013

Bacaan Harian 25 Februari - 03 Maret 2013

Senin, 25 Februari: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).

Dan 9:4b-10; Mzm 79:8-9.11.13; Luk 6:36-38.


Selasa, 26 Februari: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).

Yes 1:10.16-20; Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; Mat 23:1-12.


Rabu, 27 Februari: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).

Yer 18:18-20; Mzm 31:5-6.14-16; Mat 20:17-28.


Kamis, 28 Februari: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).

Yer 17:5-10; Mzm 1:1-4.6; Luk 16:19-31.


Jumat, 01 Maret: Jumat Pertama - Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U). - Pantang

Kej 37:3-4.12-13a.17b-28; Mzm 105:16-21; Mat 21:33-43.45-46.


Sabtu, 02 Maret: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).

Mi 7:14-15.18-20; Mzm 103:1-4.9-12; Luk 15:1-3.11-32.

Minggu, 03 Maret: Hari Minggu Prapaskah III (U).

Kel 3:1-8a.13-15; Mzm 103:1-4.6-8.11; 1Kor 10:1-6.10-12; Luk 13:1-9.

Selasa, 26 Februari 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Selasa, 26 Februari 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan (Mat 23:12)
 
Antifon Pembuka

Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!

Doa

Allah Bapa yang mahakudus, kami memuji dan memuliakan nama-Mu, karena kasih karunia yang kami peroleh dari-Mu. Hari ini Engkau menghendaki kami saling melayani dan merendahkan diri. Nyatakanlah sabda-Mu ini dalam perbuatan kami ya Bapa, agar orang yang memandangnya memuliakan nama-Mu dan merasakan kehadiran-Mu. Buatlah kami agar tidak membanggakan diri, sebab hanya Engkaulah yang patut kami banggakan, kini dan selama-lamanya. Amin.

Karena kebobrokan mereka, di sini para pemimpin Yehuda disapa oleh Nabi Yesaya dengan sebutan “manusia Sodom”, dan rakyat dengan “manusia Gomora”. Tuhan menuntut ibadat yang sejati, yakni berbuat baik dan mengusahakan keadilan. Jika mereka bisa melakukannya, mereka akan diampuni, seolah dosa yang merah seperti kirmizi pun akan diubah putih seperti salju.

Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
 
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
   
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah kita beperkara! firman Tuhan Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu, atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itulah yang engkau lakukan, apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan engkau? Aku menggugat engkau dan ingin beperkara denganmu.
4. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan dari Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah daripadamu segala durhaka yang kamu buat terhadap-Ku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Ada iklim buruk dalam kehidupan keagamaan waktu itu. Orang suka dengan kedudukan terhormat, tetapi tak memedulikan perilaku hidup. Orang suka dengan pakaian dan aksesori, doa-doa dan sebutan kehormatan seperti “rabi”, hanya supaya dilihat, dipuji dan dihormati. Yesus melawan mentalitas ini semua dan mengundang agar orang mengejar kerendahan hati, mencari tempat yang paling rendah dan melayani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:1-12)
  
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
 
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Hal yang dianggap biasa, tetapi sebenarnya sangat bahaya bagi hati kita adalah sikap sombong. Betapa mudahnya kesombongan masuk ke dalam hati kita. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi memiliki kecenderungan untuk merasa diri lebih hebat, lebih penting, lebih tahu, dan aneka perasaan lebih yang lain. Singkatnya, pesan Tuhan Yesus hari ini adalah: Jangan sombong, jadilah rendah hati! Kita membutuhkan energi untuk melatih diri menjadi rendah hati.

Doa Malam

Ampunilah aku ya Yesus, kalau perbuatanku tak pantas di hadapan-Mu, suka mencari kehormatan dan pujian untuk diri sendiri. Semoga hidupku ditandai oleh semangat kerendahan hati sejati. Sebab itulah yang Engkau kehendaki. Amin.


RUAH

Senin, 25 Februari 2013 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Senin, 25 Februari 2013
Hari Biasa Pekan II Prapaskah

“Pandanglah setiap pencobaan sebagai suatu undangan untuk bertumbuh dalam suatu keutamaan khusus” (St. Filipus Neri)

Antifon Pembuka

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat (Mzm 26:11-12)

Doa Pagi

Ya Allah, pada-Mu ada kasih sayang dan pengampunan. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa agar kami dapat menunaikan tugas dan berbakti kepada-Mu dengan sungguh-sungguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10)
 
"Kami telah berbuat dosa dan salah."

Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; Ul: 103:10a)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami, oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS. 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:36-38)
 
"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaknya kamu murah hati, sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Orang yang murah hati selalu memberi perhatian kepada orang lain. Ia tidak hanya memikirkan diri sendiri. Ia rela mengabaikan kepentingan diri dan mengarahkan diri kepada kepentingan sesama. Ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada sesama.

Injil hari ini berbicara tentang kemurahan hati. Yesus bersabda kepada para murid-Nya, ”Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati”. Yesus meminta para murid-Nya berlaku murah hati seperti Allah Bapa telah lebih dahulu bermurah hati kepada manusia. Penulis Kitab Daniel menekankan pentingnya kesadaran bahwa Allah itu begitu murah hati terhadap manusia. Dalam doa dan keluh-kesahnya, ia sungguh sadar akan Allah yang berbelas kasih, mengampuni, dan murah hati. Pada saat yang sama pula, ia sadar akan dosa dan kesalahannya dan orang sebangsanya. Kesadaran ini mengantar seseorang kepada pertobatan yang sejati.

Kemurahan hati itu ditandai antara lain sikap rela mengampuni, mengasihi, dan berbagi. Kita diundang untuk bersikap murah hati sebagaimana Allah telah lebih dulu bermurah hati kepada kita.

Doa: Ya Bapa yang mahamurah, terima kasih atas kemurahan hati-Mu kepadaku. Bantulah aku untuk bersikap murah hati kepada sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy