Minggu, 03 Maret 2013
Hari Minggu Prapaskah III (C)
Kristus telah menciptakan Sakramen Pengakuan untuk anggota-anggota
Gereja-Nya yang berdosa, terutama untuk mereka yang sesudah Pembaptisan
jatuh ke dalam dosa berat dan dengan demikian kehilangan rahmat
Pembaptisan dan melukai persekutuan Gereja. Sakramen Pengakuan memberi
kepada mereka kemungkinan baru, supaya bertobat dan mendapat kembali
rahmat pembenaran Bapa-bapa Gereja menggambarkan Sakramen ini sebagai
"papan penyelamatan kedua sesudah kecelakaan kapal yakni kehilangan
rahmat" (Tertulianus, paen. 4,2) Bdk. Konsili Trente: DS 1542.. --
Katekismus Gereja Katolik, 1446
Antifon Pembuka (Mzm 24:15-16)
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia melepaskan kakiku dari
jaring. Arahkanlah wajah-Mu kepadaku dan kasihanilah aku ya Tuhan, sebab
aku sebatang kara dan malang.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, Engkau tahu apa yang ada dalam hati
manusia. Engkau menyelami hati kami sedalam-dalamnya. Engkau tahu
usaha-usaha dan kegagalan-kegagalan kami. Maka Engkaulah Allah yang
benar-benar sabar. Kami mohon, buatlah kami percaya bahwa Engkau kuasa
menghapus dosa-dosa kami dan curahkanlah kiranya Roh Kudus kepada kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (3:1-8a.13-15)
"Allah telah mengutus aku kepadamu."
Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing
domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring
kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yakni
Gunung Horeb. Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala
api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah:
Semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata, “Baiklah
aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan yang hebat itu.
Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa
menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah
semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya Allah!” Lalu
Allah berfirman, “Janganlah mendekat! Tanggalkanlah kasut dari kakimu,
sebab tempat dimana engkau berdiri itu adalah tanah kudus.” Allah
berfirman lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub.” Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang
Allah. Lalu Tuhan berfirman, “Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan
mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka. Ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk
melepaskan mereka dari tangan orang Mesir.” Ketika Allah mengutus Musa
untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa berkata kepada Allah,
“Tetapi apabila aku menemui orang Israel, dan berkata kepada mereka,
‘Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu’, dan mereka bertanya
kepadaku, ‘Siapakah nama-Nya’, apakah yang harus kukatakan kepada
mereka?” Firman Allah kepada Musa, “Aku adalah ‘Sang Aku’.” Lalu Allah
melanjutkan, “Katakanlah kepada orang Israel itu, ‘Sang Aku’ telah
mengutus aku kepadamu.” Firman Allah pula kepada Musa, “Katakanlah ini
kepada orang Israel, ‘Tuhan, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu’. Itulah nama-Ku
untuk selama-lamanya, dan itulah sebutan-Ku turun temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 103:1-4.6-7.8.11)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap
batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala
kebaikan-Nya.
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala
penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai
engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
4. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah
kasih setia. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia
Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (10:1-6.10-12)
"Kehidupan bangsa Israel di padang gurun telah dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita."
Saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui, bahwa nenek moyang kita
semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah
melintasi laut. Jadi untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah
dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani
yang sama, dan minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari
batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah
Kristus. Tetapi, sungguh pun demikian, Allah tidak berkenan kepada
sebagian terbesar dari mereka. Maka mereka ditewaskan di padang gurun.
Semua itu telah terjadi sebagai contoh bagi kita; maksudnya untuk
memperingatkan kita, supaya kita jangan menginginkan hal-hal yang jahat
seperti yang telah mereka perbuat. Demikian pula, janganlah
bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari
mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semua itu telah
menimpa mereka sebagai contoh bagi kita; semua itu dituliskan untuk
menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada zaman akhir yang kini telah
tiba. Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri,
hati-hatilah supaya jangan jatuh!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Bertobatlah, sabda Tuhan, karena Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
"Jikalau kamu semua tidak bertobat, kamu pun akan binasa dengan cara demikian."
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang kepada Yesus dan membawa
kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus dan darahnya
dicampurkan dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Maka
berkatalah Yesus kepada mereka, “Sangkamu orang-orang Galilea itu lebih
besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka
mengalami nasib demikian? Tidak, kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu
tidak bertobat, kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau
sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam,
lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang diam di
Yerusalem? Tidak, kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat,
kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.” Kemudian Yesus
mengatakan perumpamaan ini, “Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara,
yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu,
tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun
anggur itu, ‘Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara
ini, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini!
Untuk apa pohon ini hidup di tanah ini dengan percuma!’ Pengurus kebun
itu menjawab, ‘Tuan, biarkanlah dia tumbuh selama setahun ini lagi. Aku
akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya.
Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!’”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dosa membawa keburukan. Namun, tidak semua peristiwa buruk dapat
dihubungkan dengan dosa secara serta merta dan secara langsung begitu
saja. Ketika seseorang mengalami peristiwa buruk orang sering berkata,
“Apa salah saya sehingga saya mengalami nasib seperti ini?”, “Adakah
unsur karma atau kutuk dalam nasib buruk saya ini?” “Apakah ini sudah
nasib saya?” Peristiwa buruk, bukanlah nasib, juga tidak sama dengan
dosa. Peristiwa buruk terjadi karena adanya sebab-sebab logis yang
menyebabkan peristiwa buruk itu terjadi. Jadi, bukan nasib. Sedangkan
dosa adalah pelanggaran perintah Allah, kondisi menjauh dari kebaikan
Allah, yang dapat saja berakibat buruk pada seseorang.
Dalam kaitan dengan peristiwa buruk yang tidak dapat begitu saja
dihubungkan dengan dosa, maka, Yesus berkata kepada orang-orang yang
datang kepada Yesus dengan peristiwa buruk itu demikian, “Sangkamu
orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang
Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku
kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa
atas cara demikian. Atau sangka-mu ke-18 orang, yang mati ditimpa menara
dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada kesalahan semua orang
lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau
kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Dengan
pernyataan itu Yesus mau menegaskan dua hal. Pertama, bahwa
peristiwa buruk tidak dapat dikaitkan secara langsung begitu saja dengan
dosa, walaupun akibat akhir dosa pasti membawa keburukan. Kedua,
oleh karena itu walau orang tidak mengalami peristiwa buruk, walau ia
dalam keadaan berdosa, tidak dapat menyombongkan diri bahwa ia dapat
lepas dari akibat buruk dosa. Maka, Yesus meminta orang berdosa untuk
bertobat, karena pelan tetapi pasti akibat buruk dosa akan dirasakan si
pendosa.
Bagian kedua Injil ini berbicara tentang peringatan kepada para pendosa
yang belum merasakan akibat dosa, keadaannya seperti pohon ara yang
tidak berbuah yang mestinya mengalami peristiwa buruk ditebang karena
tidak menghasilkan apa-apa. Namun, untunglah ada pekerja yang baik yang
masih mau merawat pohon ara ini agar bisa berbuah. Siapakah pekerja
yang baik ini? Apakah Yesus sendiri, atau hanya ilustrasi tambahan?
Yang terpenting dan mau ditekankan Yesus adalah pertobatan.
Masa Prapaskah adalah masa untuk menyempurnakan diri kita dengan tobat.
Manusia pentobat digambarkan oleh Yesus seperti pohon ara yang
berbuah. Pohon yang berbuah karena kondisi tanah di sekitar pohon yang
dicangkul dengan baik, dipupuk dan disiram. Demikian juga masa
Prapaskah bagi kita akan menghasilkan pertobatan yang benar bila
kondisi hidup di sekitar kita tercipta dengan baik. Misalnya, adanya
doa lingkungan, aksi sosial, dan tak lupa hal-hal yang secara langsung
memupuk hidup rohani kita seperti rekoleksi, menerima Sakramen Tobat.
Pohon pun memerlukan obat anti hama agar sehat dan buahnya tidak rusak.
Maka, obat puasa dan pantang yang membuat manusia tahan uji terhadap
godaan menjadi penting di masa Prapaskah ini.
Doa Syukur dan Permohonan untuk Gereja Katolik Semesta,
untuk Bapa Suci Benediktus XVI dan Pemilihan Paus baru
+ Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, Penyelenggara hidup kami.
Engkau telah memilih Bapa Suci Paus Benedictus XVI untuk memimpin Gereja-Mu.
Dengan penuh kebebasan karena usia dan kesehatannya,
beliau mengundurkan diri dari tugas pelayanan itu.
Terdorong oleh cinta kepada Gereja-Mu
Kami mempercayakan Gereja Kudus ini
ke dalam penggembalaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Utama”.
Semoga Gereja-Mu yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik,
tetap bersatu baik dalam kegembiraan dan harapan,
tahan uji dalam duka dan kecemasan masyarakat di dunia ini,
senantiasa menjadi sakramen keselamatan,
tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat manusia.
Kami bersyukur atas penggembalaan hamba-Mu
Bapa Benedictus XVI selama ini,
yang dengan penuh kasih telah melayani Gereja-Mu,
sebagai penerus pelayanan Santo Petrus.
Semoga Engkau mendampingi beliau untuk menjadi pendoa bagi Gereja,
dan menjadi hamba-Mu yang setia dalam memberikan kesaksian iman yang teguh,
harapan yang kokoh dan kasih yang membara.
Kami berdoa pula untuk pemilihan Pemimpin Gereja yang baru.
Semoga Engkau membimbing Gereja-Mu dengan kuasa Roh Kudus,
yang bekerja melalui para Kardinal dalam pemilihan Paus baru.
Semoga dengan hati terbuka dan doa yang penuh iman,
mereka dapat memahami kehendak-Mu
dalam melaksanakan pemilihan Paus yang baru.
Dengan pertolongan Bunda Tersuci, Santa Perawan Maria,
Semoga Gereja Kristus mendapatkan pengganti Santo Petrus
yang akan memimpin Gereja,
dalam peziarahannya menuju kepenuhan keselamatan,
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin
Michael Moelja Hartomo, O.Carm / RUAH