| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu Prapaskah V/C - 17 Maret 2013


MINGGU PRAPASKAH V/C – 17 Maret 2013
Yes 43:16-21; Fil 3:8-16; Injil : Yoh 8:1-11

Hari ini kita memasuki Minggu Prapaskah V. Minggu depan sudah Minggu Palma, awal dari Pekan Suci. Bacaan-bacaan hari ini semakin meneguhkan iman kita akan Tuhan yang maha pemurah dan penuh belas kasih. Ia tidak menghukum orang berdosa tetapi mengampuninya (Injil). Dengan pengampunan-Nya, Ia menciptakan kita menjadi manusia baru (bacaan I). Namun, pembaruan hidup itu membutuhkan kerja sama dari pihak kita, sehingga kita diperingatkan untuk tidak berbuat dosa lagi (Injil). Untuk itu, kita diajak mengikuti teladan Paulus, yakni mengarahkan diri kepada masa depan yang dijanjikan Tuhan, yakni panggilan surgawi.

Peristiwa Yesus mengampuni seorang perempuan yang “katanya” kedapatan berzinah, menunjukkan kepada kita betapa Tuhan itu maha pengampun. Sebagaimana dinyatakan dalam bacaan pertama, Allah senantiasa mengampuni orang berdosa dan melupakan kesalahan-kesalahan umat-Nya di masa lalu. Sekaligus, Allah menghendaki pertobatan manusia, yakni pembaruan hidup berkat rahmat-Nya.

Tokoh yang diangkat dalam bacaan Injil adalah seorang perempuan yang berzinah. Kita tahu bahwa dosa perzinahan itu berupa ketidaksetiaan demi kenikmatan atau kesenangan sesaat. Dengan berzinah, seseorang telah tidak setia dan menghianati serta meninggalkan pasangan hidupnya. Kalau dita kenakan pada diri kita masing-masing, bukankah kita ini juga sering dan mudah sekali jatuh dalam dosa ini. Kita mungkin pernah tidak setia pada keluarga, pada panggilan kita, pada tugas pekerjaan kita, pada komitmen dan pilihan hidup kita, pada janji-janji kita, dan tentu saja pada Tuhan. Mungkin, kita juga pernah meninggalkan tanggungjawab dan pekerjaan kita, atau malah meninggalkan Tuhan karena kita terlalu mengandalkan diri sendiri dan tidak melibatkan Tuhan dalam hidupan kita sehari-hari.

Secara konkret, dosa ketidaksetiaan yang mungkin pernah atau sering kita lakukan adalah: kita meninggalkan Tuhan dan tidak setia kepada-Nya, karena kita lebih mencintai pekerjaan, uang, kedudukan, kekuasaan, dll. Orang yang berbuat demikian, berarti menomorduakan bahkan meninggalkan Tuhan. Ia tidak setia kepada Tuhan dan boleh dikatakan telah berzinah dengan uang, pekerjaan, kekudukan, dan kekuasaan. Atau, karena kemalasan kita dan karena ingin cari enaknya, maka kita tidak setia dan sering meninggalkan tugas, tanggungjawab, dan pekerjaan-pekerjaan kita. Kita ingin tetap mendapatkan gaji tetapi tidak mau bersusah-susah dengan mengemban tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan sebaik-baiknya. Orang yang demikian boleh dikatakan telah tidak setia pada tugas, tanggung jawab dan pekerjaannya serta berzinah dengan kemalasan.

Kepada kita yang seringkali jatuh dalam dosa ketidaksetiaan ini, Tuhan menyatakan kemurahan dan belaskasih-Nya, sebagaimana Ia tidak menghukum tetapi mengampuni seorang perempuan yang katanya kedapatan berzinah. Yesus malah membuka kedok kemufikan orang-orang yang mengadukan perempuan tersebut. Mereka menyadari bahwa mereka pun berdosa sehingga mereka satu per satu pergi tanpa memberi hukuman kepada perempuan itu. Yesus, meskipun Ia tidak berdosa, juga tidak menghukumnya. Bayangkan, Yesus yang tidak berdosa saja tidak menghukum perempuan yang kedapatan berbuat zinah, apalagi mereka/kita yang berdosa.

Kalau kita rekonstruksi, bacaan-bacaan hari ini, sebagaimana telah diuraikan di atas, memberikan 3 pesan pokok:
1.     Yesus menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan itu maha pemurah dan penuh belas kasih. Supaya misi-Nya untuk menyelamatkan orang berdosa dapat terlaksana, Yesus tidak menghukum dan membinasakan orang berdosa tetapi mengampuninya. Semoga, kemurahan, belas kasih dan pengampunan Tuhan ini, semakin menggerakkan kita untuk menghayati pertobatan yang sejati. Pertobatan macam apakah itu? Inilah pesan yang kedua dan ketiga.
2.     Kalau selama ini kita pernah atau sering jatuh dalam ketidaksetiaan, kita diajak membangun komitmen hidup baru untuk semakin setia pada keluarga, pada panggilan kita, pada tugas pekerjaan kita, pada komitmen dan pilihan hidup kita, pada janji-janji kita, dan tentu saja pada Tuhan.
3.     Kita juga diajak untuk bertobat dan meninggalkan sikap Farisi dalam diri kita, yakni sikap munafik, merasa diri bersih dan benar, serta berhasrat untuk menghukum orang berdosa. Yesus yang tidak berdosa saja tidak menghukum orang berdosa tetapi mengampuni kok. Maka, kita yang berdosa dan diampuni oleh Tuhan juga tidak boleh menghukum orang berdosa, entah dengan mengucilkan, ngrasani, menjauhi, atau yang lainnya. Sebagaimana Tuhan mengampuni, kita pun harus mengampuni.

 Ag. Agus Widodo, Pr

Kobus: Minggu Prapaskah V





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Sabtu, 16 Maret 2013 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Sabtu, 16 Maret 2013
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Kasih Kristuslah yang memenuhi hati kita dan mendorong kita untuk melakukan evangelisasi” (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)

Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.

Doa Pagi

Tuhan, dampingilah aku dalam pergulatanku hari ini. Berilah aku ketenangan dalam menghadapi segala peristiwa yang aku jumpai pada hari ini dan mampukan aku untuk menghadapinya secara bijaksana dan mengandalkan kekuatan-Mu; Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam hidup ini berbagai persoalan ringan atau berat bisa saja terjadi pada setiap orang. Tidak terkecuali berbagai ancaman atau terror menyerang kehidupan seseorang. Namun janganlah takut, karena Tuhan menjadi hakim yang adil. Penyerahan diri kepada Allah adalah cara yang terbaik.

Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)
 
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."

Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Luk 8:15)
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Kehadiran Yesus terus menjadi perdebatan di kalangan orang-orang Farisi. Penerimaan orang-orang Yahudi terhadap Yesus telah menggelisahkan mereka. Informasi yang keliru dapat membutakan mata hati seseorang akan karya keselamatan Tuhan. Aturan yang benar tidak lagi dihiraukan demi ambisi pribadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)
 
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatnya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tindakan penangkapan belum bisa direalisasikan, karena pro-kontra orang banyak terhadap pribadi Yesus masih tajam, bahkan makin meruncing. Penjaga-penjaga yang ditugaskan untuk menangkap Yesus, termasuk Nikodemus, percaya akan kata dan karya Yesus. Hanya orang-orang yang dikuasai oleh rasa diri paling mengenal hukum Taurat, yang sulit untuk percaya kepada Yesus. Mereka dilanda oleh kebencian yang membabi buta. Bagaimana dengan kita?

Doa Malam

Allah yang hidup, ajarilah aku untuk selalu berlaku baik kepada siapa saja. Buatlah agar pikiran yang positif senantiasa menguasai diriku dan aku mampu senantiasa mengenakan pikiran Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Jumat, 15 Maret 2013 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Jumat, 15 Maret 2013
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah, Hari Pantang

Dengan menenggelamkan diri ke dalam kematian dan kebangkitan Kristus melalui Sakramen Baptis, kita didorong setiap hari untuk membebaskan hati kita dari hal-hal material yang menjadi beban, dari keterikatan kita yang egoistis dengan "dunia" yang malah memiskinkan kita dan menghalangi kita untuk siap dan terbuka bagi Allah dan sesama kita. ----
Pesan Paus Benediktus XVI, Prapaskah 2011

Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kemurahan hati-Mu melimpah jauh melampaui jasa ataupun permohonan kami. Limpahkanlah belas kasih-Mu kepada kami sepenuhnya; ampunilah dosa-dosa kami yang menggelisahkan hati dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami tak mampu menyebutnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan
(2:1a.12-22)

 
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."
 
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan." Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (bdk. Mat 4:4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)
 
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."
 
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pak Petrus satu-satunya orang ”palang” (= Katolik) di Departeman Pekerjaan Umum di kabupaten itu. Untuk satu periode, dia diangkat menjadi pimpinan proyek. Awalnya, dia senang bisa menempati pos penting itu. Maksud hati mau menyelamatkan uang rakyat, maka dia berani menolak permintaan atasannya dan menggunakan semua uang anggaran untuk mewujudkan proyek sesuai dengan yang telah direncanakan hingga proyek itu berkualitas tinggi. Apa yang dia dapatkan? Bukan pujian atau penghargaan, tetapi malah diajukan ke KPK dengan tuduhan korupsi. Syukur tidak terbukti.

Menjadi orang baik dan benar di tengah masyarakat korup dan jahat tidaklah gampang. Dalam bacaan pertama, orang-orang fasik bersekongkol hendak membunuh orang baik: ”Marilah kita menghadang orang yang baik sebab bagi kita ia menjadi gangguan....” Demikian juga orang Farisi berusaha membunuh Yesus karena Dia mewujudkan dan mewartakan kebaikan dan kebenaran. Mengapa mereka bertindak seperti itu? ”Karena mereka telah dibutakan oleh kejahatan mereka, sehingga mereka tidak tahu akan rahasia Allah dan tidak menghargai kemuliaan bagi jiwa yang murni!”

Setia pada identitas kita sebagai ”garam dan terang dunia” tidak gampang. Namun, ini satu-satunya jalan yang harus kita tempuh agar Gereja sebagai sakramen keselamatan dunia menjadi nyata.

Doa: Tuhan Yesus, godaan duniawi selalu menghampiri aku setiap hari, utuslah Roh Kudus-Mu agar aku tetap kuat menghadapinya. Amin.
 
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 14 Maret 2013 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Kamis, 14 Maret 2013
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Orang yang dibaptis diikutsertakan dalam misteri Paskah Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 1239)

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)

Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.

Doa Pagi

Tuhan, pada masa Prapaskah ini tak henti-hentinya Engkau mengundang umat-Mu untuk hidup dalam kasih dan pengampunan. Kami mohon, semoga hari ini kami mengampuni kekurangan sesama. Buatlah hati kami seluas hati-Mu yang dapat mengampuni tanpa batas. Amin.

Sikap rendah hati Musa mampu meredam murka Allah atas umat pilihan-Nya. Keberanian Musa berdialog dengan Allah menunjukkan bahwa belas kasihan Allah mengatasi segala amarah murka-Nya. Allah ingat akan janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Israel.

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)
 
"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
 
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau.
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.

Kesaksian Kristus adalah sebuah kebenaran; kesaksian yang mengantar kita kepada keselamatan. Tuhan meminta kita untuk percaya dan datang kepada-Nya untuk memperoleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)
 
"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walaupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu kan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Penyelidikan Kitab Suci hanya berguna jika membangun iman. Yesus menegaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan atas nama Bapa-Nya itulah yang menjadi saksinya. Dengan kata lain, yang menyelamatkan seseorang adalah apa yan dilakukannya, bukan sekadar apa yang dipikirkannya. Hal ini sungguh patut kita renungkan.

Doa Malam

Syukur kepada-Mu Tuhan, atas rahmat-Mu sepanjang hari ini. Kami senantiasa hidup dalam pemeliharaan-Mu. Semoga dari hari ke hari kami semakin dapat hidup lebih baik dan mampu memberi kesaksian kepada siapa pun bahwa Egkau adalah Allah yang Mahakuasa, kekal abadi kasih setia-Mu. Amin.


RUAH

Rabu, 13 Maret 2013 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Rabu, 13 Maret 2013
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Pembaptisan suci adalah dasar seluruh kehidupan Kristen (Katekismus Gereja Katolik, 1213)

Antifon Pembuka(Mzm 69:14)

Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.

Doa Pagi

Tuhan, jadikanlah aku hari ini penyalur rahmat-Mu bagi siapa saja yang membutuhkannya. Aku hendak mengabdi-Mu lewat segala bentuk pelayanan bagi sesama, serta bekerjasama dengan Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)
 
"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."

Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25)
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:17-30)
 
"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Tampaknya ’pekerjaan Allah’ menakutkan bagi mereka yang iri hati dan berpikir sempit. Itu yang terjadi di masyarakat dan juga menimpa Tuhan Yesus. Dia akn dibunuh oleh tokoh agama Yahudi karena Dia melakukan pekerjaan Allah. Mereka menuduh bahwa Yesus menghujat Allah. Di sisi lain, bagi orang beriman, pekerjaan Allah itu membuat tenang, aman, dan damai: ”Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun ia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau!” (Yes. 49:15).

Kecurigaan, iri hati dan perasaan negatif lainnya menghalangi karya Allah dan ini menyiksa batin semua orang. Sebaliknya, sikap terbuka, percaya dan pasrah kepada Allah, menenteramkan hidup.

Doa: Tuhan Yesus, Engkau tidak gentar menghadapi ancaman mati dan terus melakukan pekerjaan Allah. Berilah aku iman yang kuat agar tetap setia mengandalkan Engkau sebagai segala-galanya. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 12 Maret 2013 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Selasa, 12 Maret 2013
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

“Pembaptisan anak-anak menuntut dengan sendirinya katekumenat sesudah Pembaptisan” (Katekismus Gereja Katolik, 1231)

Antifon Pembuka (Yes 55:1)

Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”

Doa Pagi

Allah, sumber air hidup, berkatilah hati dan pikiran kami hari ini agar apa yang kami ucapkan dan lakukan menjadi berkat bagi mereka yang mendengarkan dan menyaksikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rahmat pertobatan itu bagaikan air yang mengalir. Air memberi kehidupan di sekitarnya. Ikan, tumbuh-tumbuhan dan segenap ciptaan bersukacita. Hidup yang demikian ini penuh dengan berkat Tuhan.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)
 
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
 
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu. Terpujilah..

Kasih Tuhan tidak dapat dibatasi oleh aturan. Malahan, tindakan Tuhan menyembuhkan si lumpuh, menunjukkan cinta yang besar. Kesembuhan terjadi karena orang percaya dan mau melaksanakan perintah Tuhan. Kuasa Tuhan itu menyembuhkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)
 
"Orang itu disembuhkan seketika."
 
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah!” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang-orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu; Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; Jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Penderitaan yang dijalani dengan tabah hati, mengundang Tuhan untuk datang kepada orang yang menderita sakit selama 38 tahun. Perintah Tuhan, “Engkau telah sembuh, dan jangan berbuat dosa lagi.” Renungan kita hari ini: Tak ada ketabahan yang luput dari perhatian Tuhan. Tabah itu berbuah indah.

Doa Malam

Tuhan, buatlah aku senantiasa mempunyai hati yang peka akan kebutuhan sesama tanpa menunggu untuk diminta; rela membagikan milikku tanpa menimbang untung dan rugi. Amin.
       
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy