| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 25 - 31 Maret 2013

Bacaan Harian 25 - 31 Maret 2013

Senin, 25 Maret : Hari Senin Dalam Pekan Suci (U).
Yes 42:1-7; Mzm 27:1-3.13-14; Yoh 12:1-11.

Selasa, 26 Maret : Hari Selasa Dalam Pekan Suci (U).
Yes 49:1-6; Mzm 71:1-6ab.15.17; Yoh 13:21-33.36-38.

Rabu, 27 Maret : Hari Rabu Dalam Pekan Suci (U).
Yes 50:4-9a; Mzm 69:8-9.21bcd-22.31.33-34; Mzm 26:14-25.

Kamis, 28 Maret : Pagi: Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U).

Ekaristi Krisma di Gereja Katedral (P); Pembaharuan Janji Imam. 

Bacaan Ekaristi Yes 61:1-3a.6a.8b-9; Mzm 89:21-22.25.27; Why 1:5-8; Luk 4:16-21; Luk 4:16-21.

Tri Hari Paskah

1. Misa Krisma (P). Dapat dipindahkan/dirayakan pada tgl. pertemuan para imam bersama Uskup, asal tak jauh dari hari Kamis.
2. Hari ini baik kalau dijadikan hari penerimaan kembali mereka yang bertobat dari dosa berat.
Sore: Kamis Putih (P). Peringatan Perjamuan Tuhan.
Kel 12:1-8.11-14; Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; 1Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15.


Jumat, 29 Maret : Hari Jumat Agung (M). Puasa dan Pantang.
Yes 52:13-53:12; Mzm 31:2.6.12-13.15-17.25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1 – 19:42.

Sabtu, 30 Maret : Malam Paskah (P).
Kej 1:1 – 2: (Kej 1:1.26-31a); Mzm 104:1-2a.5-6.10.12-14.24.35c atau Mzm 33:4-7.12-13.20.22; Kej 22:1-18 (Kej 22:1-2.9a.10-13.15-18); Mzm 16:5.8-11; Kej 14:15 – 15:1; MT Kel 15:1-6.17-18; Yes 54:5-14; Mzm 30:2.4-6.11.12a.13b;Yes 55:1-11; MT Yes 12:2-4bcd-6; Bar 3: 9-15 .32 – 4:4; Mzm19:8-11; Yeh 36:16-17a.18-28; Mzm 42:3. 5bcd; 43:3-4 atau kalau pembaptisan MT Yes 12:2-4bcd. 5-6 atau Mzm 51:12-15.18-19; Rm 6:3-11; Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Luk 24:1-12.

Minggu, 31 Maret : Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan (P).
Kis 10:34a.37-43; Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23; Kol 3:1-4; Yoh 20:1-9.

Sore: Luk 24:13-35 

Minggu, 24 Maret 2013 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

Minggu, 24 Maret 2013
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

  
Hari ini biarlah kita juga menyanyikan lagu suci, sambil melambaikan rantai rohani jiwa kita: Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel ---- St. Andreas dari Kreta

 
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)

Hosanna Putra Daud, terpujilah Yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel! Hosanna sembah sujud!

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:28-40)

"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
    
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, ketika telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu! Pada waktu masuk kampung itu, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari! Dan jika ada orang bertanya kepadamu, ‘Mengapa kamu melepaskannya?’ Jawablah begini, ‘Tuhan memerlukannya’.” Lalu pergilah kedua murid yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu, “Mengapa kamu melepaskan keledai itu?” Kata mereka, “Tuhan memerlukannya.” Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu, mereka menghamparkan pakaian di jalan. Ketika Yesus sudah dekat Yerusalem, di jalan yang menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena mukjizat yang telah mereka lihat. Kata mereka, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan! Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus, “Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu!” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Perarakan Daun Palma
Antifon 1 (atau lihat PS 492)
* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat. (Mzm 24)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.

Antifon 2
* Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 47)
1. Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, *
bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira.
Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, *
raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, *
dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita.
Ia menentukan warisan bagi kita, *
kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya.
Allah telah naik diiringi sorak-sorai, *
Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
3. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, *
bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah.
Sebab Allah merajai seluruh bumi,*
bermadahlah dengan tulus hati.
4. Allah memerintah segala bangsa, *
Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul
bersama Umat Allah Abraham +
karena seluruh bumi milik Allah, *
sangat mulialah pula. 











Ayat. Pola lagu: 1 2 3 3 . . . 2 3 (1) 1 . ' 3 . . . 1 2 3 2 (1) 1 . //
1. Ber-so-rak-sorailah bagi Tuhan, hai se- lu - ruh bu - mi,
beribadahlah kepada Tuhan d e n g a n su - ka ci - ta!
2. Da-tang-lah ke hadapan-Nya dengan so- rak-so- rai!
Ketahuilah bahwa Tu-han-lah Al-lah.
3. Ma-suk-lah melalui pintu gerbangnya
dengan nya- nyi - an syu-kur,
bersyukurlah kepada-Nya, pu-ji-lah na-ma-Nya.
4. Ke-mu-liaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Ku-dus:
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala a- bad. Amin.

PERAYAAN EKARISTI

Antifon Pembuka (bdk. Yoh 12:1, 12-13; Mzm 24:9-10)

* Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Kota Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.

Doa

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putra-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba mengikuti rajanya dalam dukacita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam sukacita kebangkitan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)

"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."

Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  






































































Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)

"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."

Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui “Yesus Kristus adalah Tuhan”.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.






















N: Narator
†: Yesus
PP: Pontius Pilatus
Pe: Petrus
Rs: Para Rasul/Murid
Im: Imam Agung
S: Serdadu
R: Wakil Rakyat
W: Wanita
SO: Semua Orang

N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas: (22:14-23:56)

N. Ketika tiba saat perjamuan Paskah, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka,

†. “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai perjamuan ini digenapkan dalam Kerajaan Allah.”

N. Kemudian Yesus mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata,

†. “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu! Sebab Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”

N. Lalu Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahnya dan memberikannya kepada mereka, seraya berkata,

†. “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.”

N. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata,

†. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”

N. Lalu mulailah mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian. Lalu terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapa yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka,

†. “Raja-raja para bangsa memerintah rakyatnya, dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut ‘pelindung’. Tetapi janganlah demikian di antara kamu; yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda, dan yang pemimpin menjadi pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Maka Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku. Kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”

N. Kemudian Yesus berkata kepada Petrus,

†. “Simon, Simon, lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”

N. Jawab Petrus,

Pe. “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”

N. Tetapi Yesus berkata,

†. “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal Aku.”

N. Lalu Yesus berkata kepada semua rasul,

†. “Ketika Aku mengutus kamu dengan tidak membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”

N. Jawab mereka,

Rs. “Suatu pun tidak!”

N. Kata-Nya kepada mereka,

†. “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya; demikian juga yang mempunyai bekal, dan siapa yang tidak mempunyainya, hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”

N. Kata mereka,

Rs. “Tuhan, ini ada dua pedang.”

N. Jawab-Nya,

†. “Sudah cukup!”

N. Lalu pergilah Yesus ke luar kota, dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka.

†. “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

N. Kemudian Yesus menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya. Di sana Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya.

†. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku. Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang hendaknya terjadi.”

N. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Yesus sangat ketakutan, dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya. Tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka,

†. “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

N. Waktu Yesus masih berbicara, datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas mendekati Dia untuk mencium-Nya. Maka kata Yesus kepadanya,

†. “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”

N. Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka,

Rs. “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”

N. Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Agung, sehingga putuslah telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata,

†. “Sudahlah!”

N. Lalu Yesus menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.

N. Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan para kepala pengawal bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya,
†. “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tapi inilah saatmu, dan inilah kuasa kegelapan itu!”

N. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Agung. Dan Petrus mengikuti dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api, dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amati Petrus, lalu berkata,

W. “Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus!”

N. Tetapi Petrus menyangkal, katanya,

Pe. “Bukan, aku tidak mengenal Dia!”

N. Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata,

R. “Engkau juga seorang dari mereka!”

N. Tetapi Petrus berkata,

Pe. “Bukan, aku bukan seorang dari mereka!”

N. Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain lagi berkata dengan tegas,

R. “sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, sebab ia juga orang Galilea.”

N. Tetapi Petrus berkata,

Pe. “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”

N. Seketika itu juga, sementara Petrus berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu Petrus pergi ke luar dan menangis dengan sedih. Sementara itu Yesus diolok-olok dan dipukuli oleh orang-orang yang menahan-Nya. Mereka menutupi muka Yesus dan bertanya,

R. “Coba katakan, siapa yang memukul Engkau?”

N. Dan banyak lagi hujat yang mereka ucapkan kepada-Nya. Setelah hari siang, berkumpullah sidang para tua-tua Bangsa Yahudi, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Lalu mereka menghadapkan Yesus ke Mahkamah Agama mereka, katanya,

Im. “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.”

N. Jawab Yesus,

†. “Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, kamu toh tidak percaya! Dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepadamu, kamu toh tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.”

N. Kata mereka semua,

SO. “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?”

N. Jawab Yesus,

†. “Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”

N. Lalu kata mereka,

SO. “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri!”

N. Lalu bangkitlah seluruh sidang itu, dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya,

SO. “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami; Ia melarang orang membayar pajak kepada kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”

N. Pilatus bertanya kepada Yesus,

PP. “Benarkah Engkau raja orang Yahudi?”

N. Jawab Yesus,

†. “Engkau sendiri mengatakannya.”

N. Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu,

PP. “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.”

N. Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya,

SO. “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea! Ia mulai di Galilea, dan kini sudah sampai di sini!”

N. Ketika Pilatus mendengar itu, ia bertanya, apakah Yesus itu seorang Galilea. Dan ketika tahu bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, Pilatus mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika melihat Yesus, Herodes sangat girang. Sudah lama ia ingin melihat Yesus, karena ia sering mendengar tentang Dia; lagi pula ia berharap dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan, dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat kepada Yesus. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista serta mengolok-olok Yesus. Ia mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus, lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus, yang sebelumnya bermusuhan. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala serta rakyat, dan berkata kepada mereka,

PP. “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksanya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Herodes pun tidak menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya. (Sebab Pilatus wajib melepaskan seorang tahanan bagi rakyat pada hari raya itu).

N. Tetapi mereka berteriak bersama-sama,

SO. “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”

N. Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya,

SO. “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”

N. Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka,

PP. “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi Aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”

N. Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Yesus disalibkan. Akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Jadi Pilatus melepaskan Barabas yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka. Ketika membawa Yesus untuk disalibkan, para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu meletakkan salib Yesus di atas bahunya, supaya ia memikul sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Yesus; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata,

†. “Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul, berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan dan yang tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunlah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian terhadap kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”

N. Bersama Yesus digiring juga dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ. Kecuali Yesus, disalibkan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan, yang lain di sebelah kiri-Nya. Ketika bergantung di salib, Yesus berkata,

†. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

N. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Yesus, katanya,

R. “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah.”

N. Juga prajurit-prajurit mengolok-olok Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata,

S. “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”

N. Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: Inilah Raja orang Yahudi. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya,

R. “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”

N. Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,

R. “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”

N. Lalu ia berkata kepada Yesus,

R. “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”

N. Kata Yesus kepadanya,

†. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”

N. Ketika itu kira-kira pukul dua belas. Kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring,

†. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”

N. Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya.

(Semua hening sejenak mengenangkan wafat Tuhan)

N. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya,

S. “Sungguh, orang ini adalah orang besar!”

N. Di situ berkerumun pula orang banyak yang datang untuk menyaksikan seluruh peristiwa itu. Sesudah melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semua itu. Waktu itu ada seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Agung, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi, dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Dan sesudah menurunkan jenazah itu, ia mengafaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan satu jenazah pun. Hari itu adalah hari persiapan, dan Sabat hampir mulai. Perempuan-perempuan yang datang bersama Yesus dari Galilea ikut serta dan melihat kubur itu; juga mereka melihat bagaimana jenazah Yesus dibaringkan. Setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.



Renungan




Hari ini kita membawa dan melambaikan daun-daun palma untuk mengawali Minggu suci. Mengikuti Minggu terakhir dalam kehidupan Yesus di dunia ini berarti kita masuk dalam dramaturgi paling dahsyat sepanjang sejarah manusia karena melibatkan Tokoh utamanya, Putra Allah sendiri.

Tujuan hakiki kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk mewujudkan Kerajaan Allah yang mulai paling nampak jelas dalam peristiwa unik Minggu Palma ini. Unik, karena sebagai Raja, Ia dielu-elukan dengan kirab sukacita meriah sebagai pembawa damai; dan kemudian dihadirkan kisah sengsara-Nya.

Beberapa kali Yesus mengingatkan para murid tentang perjalanan-Nya ke Yerusalem untuk menderita dan dibunuh. Yesus sadar bahwa keselamatan umat manusia itu bergantung dari pengorbanan-Nya di kayu salib. Karena itu, Dia membiarkan diri dielu-elukan umat dengan seruan, “Hosana, hosana, Putra Daud!”, toh tak lama lagi mereka akan berteriak, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Raja Damai menjalani serangkaian siksaan yang hebat dan perlakuan yang jahat. Kisah sengsara yang dihadapi dengan perasaan yang kuat dan cinta yang mendalam itulah yang disebut “passio” dan cinta-Nya telah mengalahkan maut.

Dia sungguh seorang Raja, tetapi kerajaan-Nya bukan di dunia ini. Kerajaan-Nya adalah Kerajaan Surga namun kerajaan-Nya ditolak para penguasa dunia dan dilecehkan. Tetapi, justru di Yerusalem, kota Raja Daud inilah dihadirkan dan dikukuhkan karya keselamatan-Nya, yaitu ketika Sang Raja Damai ditakhtakan dengan dipaku pada kayu salib, dan dipenetrasikan di bukit Golgota, bagai istana-Nya.

Passio Raja Damai mengajarkan kita bahwa aneka penderitaan yang hampir selalu kita hindari atau jauhi sesungguhnya mempunyai nilai ilahi. Kita tahu bahwa tidak ada satu pribadi pun di dunia ini yang hidup tanpa mengenyam penderitaan. Karena itu, ketika kita sedang mendengarkan passio, kita dapat berbagi penderitaan dengan Yesus, supaya kita dapat menganyamnya sebagai bagian dan peristiwa iman yang menyelamatkan.

Minggu Palma mau menjernihkan hati kita tentang “Allah yang kita pikirkan” dan “Allah menurut Allah sendiri”. Allah dalam diri Yesus tetap Allah Raja Damai ketika Dia menjadi Anak tukang kayu, Guru, Tabib, Gembala, Pembuat mukjizat dan bahkan ketika disalibkan. Hal itu membuktikan bahwa begitulah sesungguhnya Allah dan kedalaman cinta-Nya kepada kita.

Semoga buah kebaikan Allah menumbuhkan iman dan pertobatan banyak orang untuk memperoleh keselamatan.




RUAH

Minggu Palma/C - 24 Maret 2013


MINGGU PALMA/C – 24 MARET 2013

Homili sebelum Perarakan (Luk 19:18-40)

Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan Perayaan Minggu Palma. Kita hendak mengiringi perjalanan Yesus menuju ke Yerusalem untuk menggenapi dan menyempurnakan karya penyelamatan-Nya, melalui sengsara dan wafat-Nya di salib. Kata “Yerusalem” dapat dimaknai, baik sebagai “Ierusaleem” (Yeru-zalim) maupun “Hierosolyma” (Yeru-syalom). Dimaknai sebagai Yeru-zalim, sebab di disitulah kehadiran Yesus ditolak. Ia di-zalim-i dan divonis mati kendati tidak bersalah. Namun, di Yerusalem pula terlaksana penyelamatan bagi kita sehingga Yerusalem juga disebut sebagai Yeru-syalom. Dari sanalah mengalir syalom, keselamatan dan damai sejahtera bagi kita. Yesus menghadapi, baik Yeru-zalim maupun Yeru-syalom dengan semangat yang sama, yakni ketaatan kepada Allah dan cinta kasih kepada manusia.

Marilah, kita mengiringi perjalanan Yesus ini dengan semangat yang sama. Kita iringi dengan penuh sukacita, kehadiran Yesus yang membawa keselamatan. Namun, kita tidak boleh berhenti pada sukacita itu saja. Kita harus berani masuk dan ikut serta dalam derita dan pengorbanan-Nya karena hanya dalam derita dan pengurbanan itulah, terlaksana keselamatan bagi kita. Bapa Paus Fransiskus I, dalam misa perdananya sebagai Paus, Kamis (14/3) menegaskan, “Jika kita berjalan tanpa salib, kita membangun tanpa salib, kita mengaku tanpa salib, kita bukanlah murid Kristus. Kita menjadi hamba dunia. Saya ingin agar kita semua kembali berjalan di dalam tuntunan Tuhan dan membangun Gereja atas dasar pengorbanan darah Kristus. Hanya dengan cara ini Gereja dapat bergerak maju”

Homili Ekaristi (Yes 50:4-7; Flp 2:6-11; Luk 22:14 – 23:56)

Kisah sengsara yang diambil dari Injil Lukas ini diawali dengan kisah perjamuan, di mana secara simbolis, Yesus menyerahkan tubuh dan darah-Nya dalam rupa roti dan anggur. Setelah perjamuan, Yesus mengajak Petrus, Yohanes, dan Yakobus untuk menyertai-Nya berdoa dan berserah diri kepada kehendak Bapa. Meski sudah dipesan, “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pancobaan”, mereka murid tetap tertidur. Selesai berdoa, Yesus ditangkap dan di hadapkan ke pengadilan. Kepada-Nya dituduhkan berbagai macam tuduhan yang sudah diskenario untuk menjatuhkan hukuman mati bagi-Nya. Selama pengadilan berlangsung, dikisahkan pula Petrus yang menyangkal Yesus sampai tiga kali. Akhirnya, putusan hukuman mati dijatuhkan. Yesus memanggul salib menuju golgota sampai akhirnya disalibkan, wafat, dan dimakamkan.  

Melalui sengsara dan wafat-Nya ini, Yesus sungguh-sungguh taat pada kehendak Bapa sebagaimana tampak dalam doanya di taman Gerzemani (Luk 22:42). Ia seperti hamba Yahwe yang tidak memberontak dan berpaling ke belakang, yang memberikan punggungnya kepada orang-orang yang memukulinya dan yang tidak menyembunyikan muka ketika dinodai dan diludahi (Yes 50:6). Dengan demikian, Ia menggenapi Sabda Tuhan dalam Kitab Suci (Luk 22:37). Ia menjadi mengosongkan diri (Flp 2:7) dan mengorbankan diri-Nya untuk semua orang, bukan hanya orang baik tetapi lebih-lebih orang berdosa yang mau bertobat (Luk 23:43).

Berkat ketaatan dan pengosongan diri-Nya ini, Yesus ditinggikan oleh Bapa sehingga dalam nama-Nya bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas, dan di bawah bumi (Flp 2:9-10). Untuk itu, marilah kita bersembah sujud dengan penuh syukur dan bakti kepada Kristus yang telah mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita. Kita bertekun dalam doa supaya kita dibebaskan dari pencobaan. Kita ikuti jalan salib-Nya, yakni jalan ketaatan kepada Allah dan cinta kasih kepada sesama yang disertai dengan pengorbanan diri secara total. Dengan menempuh jalan salib ini, semoga kita diperkenankan untuk ikut serta pula dalam kebangkitan-Nya.

Ag. Agus Widodo, Pr 

Kobus: Minggu Palma (24 Maret 2013)





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Sabtu, 23 Maret 2013 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 23 Maret 2013
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 22:20.7)

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.

Doa pagi

Allah Bapaku, bila aku bertobat dan kembali di jalan-Mu, Engkau segera merunduk lalu mengangkat, menggendong dan membawaku ke jalan yang benar dan harus kutempuh. Maka bangkitkanlah pada pagi ini semangat tobat dalam diriku. Amin.

Belas kasih Allah tiada batasnya. Ia sungguh mencintai umat pilihan-Nya. Allah mempersatukan kembali mereka yang terpecah dan memberikan seorang Raja untuk memimpin bangsa ini. Allah memulihkan hidup umat-Nya. Hidup baru yang penuh dengan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu-cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Kebencian mengantar orang kepada tindakan kejahatan. Karena kehilangan simpati, tidak sedikit orang tidak mampu melihat perbuatan kasih. Rencana pembunuhan adalah bukti bahwa orang telah tertutup hatinya oleh kebencian dan iri hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)
 
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
 
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Nubuat Kayafas, bahwa Yesus akan ‘mati untuk seluruh bangsa’ adalah legalisasi pembunuhan bagi orang-orang Yahudi. Yesus sah dibunuh, karena imam agung telah meramalkannya. Maka, Kayafas juga harus bertanggung jawab atas kematian Yesus. Jika Anda adalah pejabat publik, bisakah Anda membebaskan diri dari keputusan yang sulit untuk tidak mengorbankan orang lain?

"Saya ingin memohon, tolonglah, kepada semua orang yang memiliki peranan bertanggung jawab di dalam bidang ekonomi, politik atau sosial, kepada semua pria dan wanita dengan kehendak baik:
kita semua adalah "pemelihara" dari karya penciptaan, dari rancangan Allah yang tertulis di dalam alam, pemelihara orang lain dan lingkungan hidup; jangan biarkan tanda-tanda pengerusakan dan kematian mendampingi perjalanan dunia kita ini! Tetapi untuk memelihara, kita harus pula merawat diri sendiri! Kita ingat bahwa kebencian, keirihatian, kesombongan mengotori kehidupan! Memelihara berarti menjaga perasaan-perasaan kita, hati kita, karena dari sana-lah lahir intensi-intensi yang baik dan buruk: yang membangun dan yang merusak! Janganlah kita merasa takut akan kebaikan, bahkan akan kelembutan!" --- Paus Fransiskus
Doa Malam

Yesus pembelaku, hadirlah di sisiku di saat aku harus mengambil keputusan yang menyangkut nasib orang lain. Sadarkanlah selalu bahwa dasar hukum yang utama adalah cinta kasih sehingga aku dapat mengalahkan cinta diri yang merugikan orang lain. Hadirlah juga dalam istirahatku malam ini. Amin.


RUAH

Jumat, 22 Maret 2013 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 22 Maret 2013
Hari Biasa Pekan V Prapaskah, Hari Pantang

"Saya ingin memohon, tolonglah, kepada semua orang yang memiliki peranan bertanggung jawab di dalam bidang ekonomi, politik atau sosial, kepada semua pria dan wanita dengan kehendak baik: kita semua adalah "pemelihara" dari karya penciptaan, dari rancangan Allah yang tertulis di dalam alam, pemelihara orang lain dan lingkungan hidup; jangan biarkan tanda-tanda pengerusakan dan kematian mendampingi perjalanan dunia kita ini! Tetapi untuk memelihara, kita harus pula merawat diri sendiri! Kita ingat bahwa kebencian, keirihatian, kesombongan mengotori kehidupan! Memelihara berarti menjaga perasaan-perasaan kita, hati kita, karena dari sana-lah lahir intensi-intensi yang baik dan buruk: yang membangun dan yang merusak! Janganlah kita merasa takut akan kebaikan, bahkan akan kelembutan!" ---- Paus Fransiskus


Antifon Pembuka
(Mzm 31:10.16.18)
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu


Doa Pagi

Bapa terkasih, di tengah kumpulan kesesakan, Yeremia tetap berani percaya pada perlindungan dan pertolongan-Mu. Pada pagi ini pun kami pecaya bahwa Engkau menyertai setiap langkah hidup kami. Maka, tuntunlah ke jalan yang benar, saudara-saudara kami yang saat ini berada di jalan kejahatan. Semoga mereka dan kami pun menyadari akan penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13) 
   
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
  
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
 
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."

Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Kalau kita amati pemain selancar di laut, kita akan berdecak kagum. Mereka yang sudah ahli, terlihat penuh sukacita tatkala berada di puncak gelombang yang tinggi mengerikan. Lain lagi bagi para pemula, gelombang itu menakutkan.

Nabi Yeremia dan Tuhan Yesus sedang berada di puncak gelombang dan badai serbuan dan caci maki umat Israel yang menolak mereka. Tetapi, keduanya seperti seorang pemain selancar yang piawai. ”Kegentaran datang dari segala jurusan. Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah,..!” Dalam kuasa dan kasih Allah, badai kehidupan tidak memporak- porandakan hati yang tenang, damai, dan penuh sukacita. Demikian juga Tuhan Yesus. Dia tetap tenang, kokoh dan penuh wibawa menghadapi banyak orang yang hendak membunuh-Nya.

Inilah keistimewaan iman kita: tidak menyediakan obat yang melenyapkan derita, tetapi memberikan pandangan baru tentang penderitaan. Nabi Yeremia dan Tuhan Yesus tidak menjadi ”pahit” oleh penderitaan yang ditanggungnya, tetapi menjadi indah dan kaya. Mereka menjadi berkat bagi orang lain. Penderitaan membuat mereka jernih, terbuka, lembut dan bijaksana. Semoga kita pun demikian.

Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku menghadapi badai kehidupan seperti Engkau dan Yeremia. Badai itu tidak menghancurkan, tetapi membuat hidup ini menjadi indah. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 21 Maret 2013 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 21 Maret 2013
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

"Bakti untuk memelihara tidak hanya bagi kita umat Kristiani, tetapi suatu bakti yang manusiawi, yang menyangkut semua orang. Yaitu memelihara keseluruhan karya penciptaan, keindahan dari karya penciptaan, seperti yang dikatakan dalam Kitab Kejadian dan yang ditunjukkan oleh Santo Fransiskus Assisi: yaitu menghargai setiap makhluk hidup ciptaan Allah dan lingkungan hidup kita.
Yaitu memelihara orang-orang, merawat setiap orang, setiap individu, dengan kasih sayang, khususnya anak-anak, orang-orang lanjut usia, orang-orang yang paling hina dan lemah dan yang sering kali ada di pinggiran hati kita. Yaitu saling merawat satu sama lain di dalam keluarga: suami-istri saling memelihara satu sama lain, kemudian orangtua merawat anak-anak mereka, dan sejalan dengan waktu anak-anak juga menjadi perawat dari orangtua mereka. Yaitu menghidupi persahabatan dengan kejujuran, yaitu saling memelihara satu sama lain di dalam kepercayaan, di dalam penghargaan dan di dalam kebaikan. Pada dasarnya, segala sesuatu dipercayakan kepada pemeliharaan manusia dan itu adalah sebuah tanggung jawab yang menyangkut semua orang. Jadilah pemelihara anugerah-anugerah Allah!" --- Paus Fransiskus, Homili 19 Maret 2013

Antifon Pembuka (Ibr 9:15)

Kristus pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.

Doa Pagi

Allah yang Mahasetia, teguhkanlah iman kepercayaanku. Mampukan aku semakin setia dalam mengikuti Yesus Kristus, Putera-Mu, yang bagiku adalah Tuhan dan Juruselamat. Semoga masa Prapaskah ini menjadi masa pemurnian diri dalam hidup sebagai seorang murid. Dialah Guru dan Tuhan, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Perjanjian Allah dan Abraham adalah perjanjian keselamatan. Abraham menjadi bapa bagi banyak bangsa. Ia menjadi Allah segenap keturunan Abraham. Di dalam perjanjian terkandung berkat melimpah, ketika setiap orang memegang janji tersebut dengan setia.

Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)

"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."

 
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.

Syarat keselamatan ditawarkan oleh Yesus. Dengan mentaati firman Tuhan, maka setiap orang akan beroleh keselamatan di dalam Yesus. Sebaliknya, orang yang menyangsikan Yesus akan jatuh ke dalam maut. Sabda Tuhan adalah sabda yang memberi hidup dan kebahagiaan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
 
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
 
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia itu adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendosa, sama seperti kamu. Tetapi Aku mengenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu pewahyuan yang luar biasa, “Sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Yohanes membedakan antara ‘jadi’ dan ‘ada’. Abraham ‘jadi’, karena ada yang menjadikannya, ada yang menciptakannya. Yesus ‘ada’ dari kekal hingga kekal. Sejak semula, Dia bersama-sama dengan Allah, dan Dia adalah Allah. Saudara, ini hanya membutuhkan tanggapan iman, bukan perdebatan. Anda telah melakukan yang tepat memilih Yesus sebagai Penyelamat.

Doa Malam

Tuhan Yesus, setiap hari Engkau menawarkan ikatan kasih yang lebih akrab dan mesra kepadaku. Jadikanlah aku sahabat-Mu yang setia dan ajarilah aku mengenal Bapa dan menuruti firman-Nya seperti yang Kauteladankan bagiku. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy