| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 07 April 2013 Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi

Minggu, 07 April 2013
Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi

Yesus Kristus tujuan perjalananmu itu jalan yang pasti benar --- St. Agustinus

Antifon Pembuka (1Ptr 2:2)

Hendaklah kamu menjadi seperti bayi baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni, supaya dengan itu kamu tumbuh dan diselamatkan. Alleluya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, semoga sabda Yesus yang telah bangkit, terdengar di tengah-tengah kami dan terlaksana mukjizat penyembuhan dan pembebasan di antara kami agar kami dapat memasuki kehidupan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:12-16)


"Jumlah orang yang percaya kepada Tuhan makin bertambah."

Pada waktu itu para rasul mengadakan banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak. Semua orang beriman selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai serta tilam, supaya apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. Juga banyak orang dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun. Mereka membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.22.25-27a; Ul:1)

1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena-Nya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan Tuhan Allah, Dia menerangi kita.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:9-11a.12-13.17-19)

 
"Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya."

Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, sedang berada di pulau yang bernama Patmos terdorong oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh, dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala. Kata suara itu, “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab, dan kirimkanlah kepada jemaat di Asia.” Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Ketika aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Ketika melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati. Tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Aku adalah Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya, dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)

 
"Delapan hari kemudian Yesus datang."

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

  
 Renungan
  
TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA

Kita, manusia, cenderung percaya setelah melihat bukti atau mengalami secara langsung. Kita merasa tidak cukup hanya mendengarkan suatu peristiwa untuk mempercayainya. Kita perlu melihat atau mengalami langsung. Namun, ada peristiwa dan berita yang kita langsung percayai karena orang yang membawa berita atau menyampaikan peristiwa adalah orang yang kita percayai atau yang mengalami langsung langsung peristiwa itu. Sebagai contoh, berita atau peristiwa kematian saudara kita akan kita percaya karena orang yang memberitakan adalah saudara kita sendiri.

Mendengar bahwa para murid telah melihat Yesus yang sudah bangkit, Tomas tidak percaya sebelum melihat sendiri. “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam bekas paku itu dan menaruh tanganku ke lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya,” katanya (Yoh 20:25). Tomas baru mau percaya kalau melihat sendiri Yesus yang bangkit dan melihat langsung bekas-bekas luka-Nya. Ketidakpercayaan Tomas dijawab oleh Yesus ketika Dia menampakkan diri kembali di tengah-tengah para murid yang sedang berkumpul. Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (ayat. 27). Tomas percaya dan menjawab dengan penuh kepercayaan, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (ayat. 28). Yesus kemudian memberikan suatu penegasan yang juga bisa menjadi suatu pegangan bagi kita semua, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (ayat. 29). 

Kita yang sudah tidak lagi melihat dan mengalami langsung Yesus yang bangkit percaya karena kesaksian yang diberikan oleh para murid dan telah melihat serta mengalami langsung Yesus yang sudah bangkit dan menampakkan diri sebelum kenaikan-Nya ke surga. Kita percaya bukan karena melihat langsung tetapi kesaksian para murid yang terus diwartakan. Tentu kepercayaan ini bukan karena hasil usaha kita tetapi karena anugerah Tuhan sendiri yang telah membuka mata hati dan budi. Dengan begitu, walau tidak melihat langsung kita percaya sungguh bahwa Yesus sudah bangkit. Kita patut berbahagia karena tidak melihat namun percaya. Kita telah dianugerahi iman kepercayaan bahwa Yesus sungguh sudah bangkit.

Injil hari ini juga meneguhkan iman kita bahwa Yesus sungguh bangkit dan kebangkitan-Nya membawa damai sejahtera. Kita percaya dan beriman akan Yesus yang bangkit karena kesaksian para murid tidak diragukan lagi. Iman kita peroleh bukan karena kita melihat secara langsung Yesus yang bangkit tetapi berkat kesaksian para murid yang imannya sudah diteguhkan oleh Yesus.  

Kita patut bersyukur karena kita telah mendapat warisan iman yang menyelamatkan. Rasa syukur ini mestinya juga juga mendorong kita untuk memberi kesaksian bahwa dengan wafat dan kebangkitan-Nya Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita. Damai sejahtera terus digemakan dalam hati karena Tuhan telah mendamaikan kita dan Allah Bapa di surga dan dengan sesama berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Selamat Paskah dan Pesta Kerahiman Ilahi.

RUAH

Minggu Paskah II/C


MINGGU PASKAH II/C – 7 APRIL 2013
Kis 5:12-16; Why 1:9-11a.12-13.17-19; Yoh 20:19-31

Hari Minggu Paskah II merupakan Minggu Kerahiman Ilahi. Pesta Kerahiman Ilahi ini berasal dari Permintaan Yesus kepada St. Faustina pada penampakan-Nya tanggal 22 Februari 1931 yang mengatakan, “Aku mau supaya ada Pesta Kerahiman. Aku mau gambar itu diberkati secara mulia pada hari Minggu pertama sesudah Paskah. Hari Minggu ini harus menjadi Pesta Kerahiman.” Permintaan Yesus ini baru terwujud pada tahun 2000, ketika Bapa Suci Yohanes Paulus II menetapkan Hari Minggu Paskah II sebagai Pesta Kerahiman Ilahi.

Dalam salah satu homilinya, pada tanggal 17 Agustus 2002, Beato Yohanes Paulus II menyatakan bahwa dunia saat ini sangat membutuhkan Kerahiman Ilahi. Dunia saat itu – dan ternyata masih juga pada saat sekarang – sedang menderita karena konflik berkepanjangan, kematian orang-orang yang tak bersalah, kebencian dan dendam yang merajalela, martabat manusia yang tidak dihargai, dan budaya kematian yang menggerogoti pengaruh budaya kehidupan. Semua itu berakar dari kedosaan manusia. Manakala kuasa dosa telah begitu kuat mencengkeram umat manusia maka yang terjadi hanyalah penderitaan demi penderitaan.

Dalam suasana demikian, Kerahiman Ilahi mutlak dibutuhkan untuk menolong para korban dari keganasan kuasa dosa yang merasuk di hati banyak orang. Lebih dari itu, Kerahiman Ilahi amat dibutuhkan untuk mengubah pikiran dan hati manusia agar mengarah kembali pada orientasi hidup untuk menegakkan damai dan kasih di dalam kehidupan bersama. Dengan kata lain, kerahiman Ilahi sungguh dibutuhkan untuk mengubah suasana penghancuran menjadi suasana pendamaian serta kasih, untuk mengubah budaya kematian menjadi budaya kehidupan. Kerahiman Ilahi juga mutlak dibutuhkan karena manusia sudah tidak dapat menolong dirinya sendiri untuk keluar dari kuasa dosa yang mengakibatkan penderitaan yang tanpa akhir.

Kata “kerahiman” berasal dari bahasa Ibrani “rahamin”, yang erat berkaitan dengan kata “rehem”, artinya “rahim atau kandungan”. Dengan demikian, rahamim menunjuk sifat kasih Allah yang serupa dengan sifat rahimnya seorang ibu, yakni “melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana”. Dengan kerahiman-Nya, Allah melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana. Seperti janin tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim ibu, demikian pula manusia tidak akan dapat hidup tanpa kerahiman dari Allah.

Dalam terang bacaan-bacaan hari ini, kerahiman Tuhan dinyatakan melalui para rasul yang menyembuhkan banyak orang yang menderita penyakit dan kerasukan setan (bacaan I). Oleh karena kerahiman Tuhan, “mereka semua disembuhkan” (Kis 5:16). Dalam diri Yesus, kerahiman Allah itu mencapai puncaknya (bacaan II). Dia telah mati namun kemudian hidup kembali untuk selama-lamanya dan menguasai baik kerajaan maut maupun kehidupan (Why 1:18). Dalam kehidupan setelah kematian-Nya itulah, Yesus membawa damai sejahtera (Injil). “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh 20:19b.21.26b).

Di tengah situasi masyarakat kita yang banyak diwarnai penderitaan ini, pesan damai sejahtera dari Tuhan hanya akan terwujud secara nyata kalau kita masing-masing mau berperan serta mewujudkan kerahiman dan belas kasih Tuhan. Untuk itu, dalam sabda damai sejahtera Injil tadi, Yesus juga menekankan pentingnya pengampunan. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. … Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada” (Yoh 20:22-23).

Antara kedamaian dan pengampunan mempunyai hubungan yang amat erat sebab kita tahu bahwa pengampunan merupakan prasarat mutlak bagi perdamaian. Hal ini sungguh nyata dalam hubungan dengan Tuhan. Kita semua adalah orang berdosa dan dengan dosa-dosa itu, kita meninggalkan dan melawan Allah. Namun, berkat korban dan penebusan Kristus yang megampuni dosa-dosa kita, maka kita didamaikan kembali dengan Allah.

Oleh karena itu, pesan Yesus untuk mengampuni sesama merupakan pesan yang amat relevan sepanjang zaman. Beato Yohanes Paulus II dalam pesan hari perdamaian se dunia tahun 2002-2003 berkali-kali mengatakan: “Tidak ada damai tanpa keadilan, tidak ada keadilan tanpa pengampunan.” Senada dengan hal ini, kata-kata indah dalam Prefasi Doa Syukur Agung VI, kiranya merupakan pesan damai sejahtera yang harus kita gemakan, “Berkat kuasa-Mu juga, cinta mengalahkan kebencian, ampun menaklukkan balas dendam, dan saling kasih mengenyahkan perselisihan”.

Untuk menghadirkan kerahiman Allah yang berupa pengampunan, semoga kisah nyata yang pernah terjadi di Taiwan ini memberi inspirasi bagi kita:

“Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewek-cewek yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan. Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewek-cewek jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul-betul seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu-satunya, A be.

Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega bisnis yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.

Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Dia mengira, box itu berisi perhiasan emas, intan, dan berlian milik ibunya. Namun, setelah dibuka, ternyada dalam box itu hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu menunjukkan wajah seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan dan menutup dirinya dengan sprei kasur basah, wanita itu menerobos api yang sudah mengepung rumah.

Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto itu dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan Koran usang tersebut, A be langsung bersujud di samping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibu pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. “Yang sudah, ya sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan diungkit lagi".

Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.

Bahan bacaan:
·   Gagasan Homili Rm. Hari Kustono

Sabtu, 06 April 2013 Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

Sabtu, 06 April 2013
Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

Dalam doa kurban Paskah ini, segala sesuatu dirangkumkan di dalam Yesus, di bawah satu Kepala Bdk. Ef 1:10.: Allah dan dunia; Sabda dan daging; kehidupan kekal dan waktu; cinta yang menyerahkan diri dan dosa yang mengkhianati cinta; murid-murid yang hadir, dan manusia-manusia yang akan percaya kepada-Nya dengan perantaraan pewartaan mereka; penghinaan dan penghormatan. Itulah doa kesatuan. --- Katekismus Gereja Katolik, 2748

Antifon Pembuka (Mzm 105:43)

Tuhan mengantar umat-Nya dalam kegembiraan, dan para pilihan-Nya dengan sukacita. Alleluya.

Doa Pagi

Ya Allah, warta gembira-Mu Kautujukan kepada semua orang, dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami, agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin,

Kendati tidak terpelajar, para murid tanpa takut membela diri tentang apa yang mereka katakan dan lakukan tatkala dihadapkan kepada para pemimpin agama Yahudi, kaum tua-tua dan ahli-ahli Taurat. Mereka lebih memilih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:13-21)

"Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."

 
Pada waktu itu Rasul Petrus dan Yohanes dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Ketika para pemimpin Yahudi dan tua-tua umat serta ahli-ahli Taurat melihat keberanian mereka, padahal keduanya adalah orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka. Dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan para rasul itu berdiri di samping kedua rasul itu mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Maka mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang. Lalu berundinglah mereka, dan berkata, “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Setelah kedua rasul itu disuruh masuk lagi, mereka diperintahkan supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, “Silahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar.
2. Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan, tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Perkembangan iman itu tidak bisa cepat dan instan. Iman memerlukan proses yang cukup panjang. Para rasul pun perlu waktu untuk mengerti rencana karya keselamatan Allah dalam diri Yesus. Namun, Allah begitu setia membimbing umat-Nya. Yesus terus menyadarkan hati dan akal budi para Rasul. Mereka mesti siap sedia mewartakan berita keselamatan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:9-15)
 
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
   
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu Maria Magdalena pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari para murid, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. Ketika mereka kembali dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kisah yang berkali-kali diberitakan kepada para Rasul bahwa Yesus telah bangkit dari mati, tak membuat mereka percaya. Kesaksian para pewarta kebangkitan itu sia-sia saja bagi kesebelas Rasul (minus Yudas Iskariot). Namun terhadap kesebelas Rasul tersebut, Yesus tetap berani memercayakan pewartaan Injil, setelah menegur ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Apakah Anda juga siap menjadi pewarta?

Doa Malam

Tuhan Yesus, pada malam ini kami merefleksi diri. Kadang muncul keragu-raguan dan kedegilan hati kami atas pewartaan para murid-Mu. Semoga kami selalu merasakan kehadiran-Mu di tengah kami, Engkau yang telah wafat dan bangkit bagi kami bahkan menyelamatkan kami. Amin, alleluia.


RUAH

Jumat, 05 April 2013 Hari Jumat dalam Oktaf Paskah

Jumat, 05 April 2013
Hari Jumat dalam Oktaf Paskah --- Jumat Pertama Dalam Bulan

Betapa banyak jiwa bisa mencapai kekudusan, bila dibimbing dengan baik. (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka (Mzm 78:53)

Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa, kasih setia-Mu lebih kuasa dari maut; yang telah Kauberikan kepada kami takkan dapat dicuri oleh orang lain. Kami mohon. Lindungilah iman kami, bila rasa takut menghadapkan kami pada pilihan palsu. Dan bila hati kami menjadi bimbang oleh persoalan-persoalan hidup yang nyata, condongkanlah kami untuk bertahan dengan ulet dan memercayakan diri kami kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)

"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."

Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia
Ayat. (Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Ul: lih. 1)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:1-14)

"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan."

Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan


Kisah cerita para rasul yang hari ini kita dengarkan dalam bacaan pertama, menceritakan bagaimana para pemimpin Yahudi mengadili Petrus dan Yohanes. Keduanya ditahan karena melakukan pengajaran dan kesaksian sehingga banyak orang percaya dan bertobat. Sepak terjang kedua orang ini nampaknya membahayakan otoritas parap pemimpin Yahudi, karena itu mereka ditahan. Para pemimpin yang merasa terpelajar, terdidik dan memiliki kebenaran, merasa bahwa kehadiran Petrus dan Yohanes mengancam mereka. Pastilah bahwa pengajaran yang dilakukan Petrus dan Yohanes yang disertai dengan mukjizat-mukjizat, menjadi ancaman yang membahayakan pengaruh serta otoritas mereka.

Dewasa ini, tanpa kita sadari, sering terjadi kenyataan di tengah kita bahwa Allah juga menggunakan siapa saja yang Ia kehendaki untuk menunjukkan kuasa-Nya. Ada banyak orang sederhana yang digunakan Tuhan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Kuasa Allah tidak harus selalu nyata hanya melalui tangan para pemimpin gereja. Kenyataan ini mengundang kita semua untuk menjadi bijak. Para pemimpin Gereja juga harus terbuka terhadap kenyataan bahwa Allah berkarya melalui siapa saja. Para pemimpin gereja dan umat, tidak boleh menjadi penghambat karya Allah yang dicurahkan melalui orang-orang yang dipilih-Nya. Kita semua dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Allah. Dan lebih dari semuanya, kita semua dapat menjadi saksi Kristus dan mewartakan kebenaran-Nya.

CONTEMPLATIO:
Heninglah dua atau tiga menit di hadapan Tuhan. Sadarilah betapa Tuhan membutuhkan Anda untuk mengambil bagian dalam karya pewartaan-Nya. Baptisan yang Anda terima mengundang Anda untuk secara aktif mengambil bagian di dalam karya perutusan-Nya.

ORATIO:
Tuhan Yesus, terimakasih untuk rahmat pembaptisan yang telah aku terima. Biarlah aku Kaubimbing dan Kautuntun untuk melanjutkan karya pewartaan-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Jadikanlah aku saksi cinta-Mu. Amin.

MISSIO:
Hari ini aku akan berdoa untuk para misionaris yang bekerja di tanah misi yang sulit.
 
Renungan Harian Mutiara Iman

Kamis, 04 April 2013 Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kamis, 04 April 2013
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

“Dengan ambil bagian dalam Tubuh dan darah Kristus, kamu dapat menjadi satu Tubuh dan darah dengan Dia” (Ajaran kepada para baptisan baru di Yerusalem)

Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)

Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah. Alleluya.

Doa Pagi

Yesus yang bangkit dan hidup, syukur atas hari baru ini. Kami bersyukur pula atas pewartaan St. Petrus yang mengingatkan dan mengenalkan kami akan siapakah Engkau. Kuatkanlah iman, harapan dan kasih kami kepada-Mu. Amin, alleluia.

Petrus menolak setiap anggapan bahwa mukjizat itu terjadi karena kehebatan atau kesalehan manusia semata. Dia sungguh menekankan kuasa doa. Petrus bahkan menegaskan bahwa Yesus memang dibunuh tetapi Allah membangkitkan-Nya dari kematian. Dan Dia mengundang para pendengar-Nya untuk sadar dan bertobat.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)
 
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
 
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan; agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati, dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Ayat. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Yesus yang bangkit datang dan menampakkan diri. Ia lalu menunjukkan bekas luka pada kaki dan tangan-Nya. “Damai sejahtera bagi kamu”’ itulah kata-kata yang keluar dari mulut-Nya. Buah Paskah Kristus adalah damai sejahtera bagi manusia. Karena dengan kematian-Nya, Yesus menghancurkan akar ketidakdamaian yaitu dosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
 
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
 
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam Kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kebangkitan Yesus mengakibatkan para murid terkejut dan takut. Orang-orang yang selama kurang lebih tiga tahun disiapkan Yesus pun, masih bereaksi seperti itu terhadap kebangkitan orang mati. Bagaimana dengan kita? Apa pengaruh kebangkitan Kristus dalam hidup kita? Sekedar perayaan ritual tahunan? Atau, suatu suntikan gelora semangat hidup baru untuk menjadi lebih baik, benar dan spiritual?

Doa Malam

Tuhan Yesus, hadirlah di tengah istirahat kami malam ini. Kami hendak melepaskan segala kepenatan hari ini dan menimba kekuatan baru lewat istirahat kami. Jagalah istirahat kami sepanjang malam ini dan antarkan kami menyongsong fajar baru. Amin.


RUAH

Rabu, 03 April 2013 Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

Rabu, 03 April 2013
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

Ketika berhadapan dengan Yesus yang telah bangkit, murid-murid masih ragu-ragu Bdk. Luk 24:38., karena bagi mereka kenyataan itu kelihatan sangat tidak mungkin: mereka mengira, melihat hantu Bdk. Luk 24:39.. "Mereka heran dan belum percaya karena herannya" (Luk 24:41). Tomas harus mengalami ujian keragu-raguan yang sama Bdk. Yoh 20:24-27., dan waktu penampakan terakhir di Galilea, yang diberitakan oleh Mateus, beberapa dari mereka masih "ragu-ragu" (Mat 28:17). Karena itu, hipotesa bahwa kebangkitan adalah "hasil" iman para Rasul (atau dihasilkan oleh sikap mereka yang terlalu gampang percaya), tidak dapat dipertahankan. Malahan sebaliknya, imannya akan kebangkitan - di bawah pengaruh rahmat ilahi - berasal dari pengalaman langsung mengenai kenyataan Kristus yang telah bangkit. (Katekismus Gereja Katolik, 644)


Antifon Pembuka
(Mat 25:34)

Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan


Doa Pagi

Tuhan, Engkau telah menanamkan banyak hal yang baik bagi kami. Semoga kami mudah berbagi dengan sesama tanpa harus diminta terlebih dahulu. Mampukan tanganku selalu terulur bagi kebutuhan sesama yang aku jumpai hari ini. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)  
    
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
  
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, "Lihatlah kepada kami." Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, "Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

 Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
  
     
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
   
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita? Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, "Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus menampakkan diri kepada kedua murid dalam perjalanan ke Emaus. Meski Yesus berjalan dan berbicara dengan mereka, tetapsaja kedua murid ini tidak mengenali Yesus. Kepedihan dan kebingungan para murid telah membutakan mata batin dan mata fisik mereka. Bersyukur kedua murid ini mengajak Yesus singgah. Dan ajakan singgah ini membawa rahmat. Pada saat makan inilah, saat Yesus mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, barulah mata mereka terbuka dan mengenali Dia.

Tetapi terlambat, Ia telah lenyap dari tengah-tengah mereka. Meski demikian, perasaan gembira menguasai para murid karena Yesus telah bangkit.

CONTEMPLATIO:
Dalam keheningan aku bersimpuh dan merasakan Yesus berjalan menghampiriku,seperti dilakukan Yesus saat menghampiri ke dua murid. Perjalanan ke Emaus ibaratnya dalah perjalanan hidupku. Kini Yesus berjalan bersamaku dalam perjalanan kehidupanku. Dia mengarahkan hidupku dan memberi pencerahan seperti yang Dia lakukan kepada kedua murid-Nya sehingga mataku menjadi terbuka. Mata batinku menjadi lebih mengenal dan mengasihiYesus lebih dari sebelumnya.

ORATIO:
Tuhan Yesus, Engkau berinisiatif menghampiriku dan berjalan bersamaku dalam peziarahan hidup ini. Bukalah mata hatiku agar aku mampu mengenal-Mu dalam setiap peristiwa hidupku, sehingga aku tidak gentar lagi, sebab Engkau yang berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

MISSIO:
Aku akan membuka mataku agar lebih mengenal Yesus dalam tiap peristiwa kehidupan ini dan setiap pribadi yang aku temui.
     


Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Selasa, 02 April 2013 Hari Selasa dalam Oktaf Paskah

Selasa, 02 April 2013
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah

“Penyelamatan itu suatu kesempurnaan yang harus dicapai lewat penderitaan oleh pemimpin yang mengantar kita kepada kehidupan” (St. Atanasius)

Antifon Pembuka (Sir 15:3-4)

Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum. Kebijaksanaan Tuhan berakar dalam hati kita, dan membahagiakan kita selama-lamanya. Alleluya.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, sapaan-Mu telah membuat duka Magdalena menjadi luapan kebahagiaan. Sapaan-Mu membuatnya mengenal Engkau yang hidup. Pada pagi hari ini kami mohon agar sapaan-Mu juga didengar oleh mereka yang mengalami kebimbangan dalam hidup; sehingga mereka benar-benar merasakan juga bahwa Engkau hidup dan menyelamatkan kami. Amin.

Tanggapan positif diberikan oleh para pendengar Petrus. Ada tiga ribu jiwa memberi diri dibaptis. Kenyataan ini menunjukkan bahwa banyak orang Yahudi percaya kepada Mesias dan dengan demikian menjadi kelanjutan dari umat Perjanjian Lama. Keselamatan itu mempunyai dimensi pribadi dan kebersamaan. Masing-masing orang menyatakan iman dan menerima keselamatannya. Namun, iman dan keselamatan itu bukan hanya masalah pribadi antara orang perorangan dengan Yesus. Karena ketika kita memberi diri dibaptis, kita menjadi umat Allah dan diselamatkan menjadi anggota Gereja.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:36-41)
 
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dirimu dibaptis dalam nama Yesus."
 
Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Maria Magdalena menjadi tokoh penting dalam peristiwa penampakan ini. Ia dikuasai oleh kesedihan mendalam, sehingga tidak mampu melihat Tuhan yang hadir. Ia kemudian menjadi percaya bahwa Tuhan telah bangkit tatkala mendengar Yesus memanggil namanya. Selanjutnya, ia pergi dan mewartakan kepada para murid bahwa ia telah melihat Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:11-18)
 
"Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku."
 
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Kematian Yesus membawa kesedihan yang ‘membutakan’ mata Maria Magdalena. Orang yang terlampau sedih, misalnya karena kematian orang yang dicintainya seperti yang dialami Maria Magdalena, biasanya tidak menyadari siapa yang berada di dekatnya. Pengalaman ini menjadi dramatis, karena Yesus yang bangkit menampakkan diri kepadanya. Dukacita Maria Magdalena telah berubah menjadi sukacita. Melihatkah saudara, betapa mudahnya perasaan berubah-ubah?

Doa Malam

Ya Yesus yang hidup dan bangkit, kami bersyukur kepada-Mu atas rahmat-Mu sepanjang hari ini. Rasul-Mu telah menuntun kami untuk menjadi milik-Mu melalui Sakramen Pembaptisan. Semoga berkat Roh Kudus yang telah Engkau curahkan atas kami, membuat kami sungguh hidup dalam iman akan Engkau, Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy