| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 11 April 2013 Peringatan Wajib St. Stanislaus, Uskup dan Martir

Kamis, 11 April 2013
Peringatan Wajib St. Stanislaus, Uskup dan Martir

“Kurban surgawi yang ditetapkan oleh Kristus, sungguh merupakan perjamuan Perjanjian Baru” (St. Gaudentius dari Brescia)

Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak gentar terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya. Alleluya.

Doa Pagi

Yesus, tambahkanlah keberanianku dalam menghadapi tantangan yang ada karena percaya akan Engkau. Kiranya berkat Roh Kudus-Mu sendiri aku juga semakin berani menyuarakan kebenaran yang berasal dari pada-Mu. Amin.

Para pemimpin agama Yahudi merasa tak berdaya menghentikan pengajaran tentang Kristus oleh para Rasul. Orang banyak begitu bersemangat mendengarkan para Rasul. Mereka sendiri tetap melanjutkan berkotbah tentang Kabar Baik. Mereka bahkan dengan berani mengatakan, bahwa lebih baik taat kepada Allah daripada kepada manusia.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
 
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."

Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 9a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati. Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.

Yesus, sang Putera datang memberi kesaksian tentang kebenaran. Dia diutus untuk menyampaikan firman Allah. Itulah sebabnya setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
 
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-murid-Nya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sikap sadar untuk menolak mengimani Yesus Kristus akan mendatangkan murka Allah, begitu kesaksian Yohanes Pembaptis. Kesaksian tersebut merupakan ‘syaraf tepi’ yang mendorong seseorang untuk mengimani Yesus sebagai Kristus, Putera Allah yang hidup. Walau demikian, banyak orang menolak kesaksian tersebut, karena terbelenggu oleh otak yang kerdil. Berbahagialah Anda yang telah beriman. St. Stanislaus adalah contoh orang beriman yang berbahagia karena berani mengimani Yesus Kristus secara total hingga kematiannya.

Doa Malam

Ya Allah, jauhkanlah aku dari murka-Mu. Tolonglah aku untuk bertumbuh dalam iman akan Yesus, Putera-Mu, sehingga aku dapat memperoleh hidup yang kekal. Amin.


RUAH

Rabu, 10 April 2013 Hari Biasa Pekan II Paskah

Rabu, 10 April 2013
Hari Biasa Pekan II Paskah

“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones

Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)


Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
      
    
 "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
     
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
    
   
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
  
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan




Ketika kita sungguh percaya dan menyadari bahwa kasih Allah akan dunia ini sedemikian melimpah, maka kita pun percaya akan karya-Nya itu baik adanya. Allah telah memenuhi janji penebusan-Nya melalui kehadiran dan karya Yesus Kristus yang amat sempurna. Oleh dan dalam DIA kita semua mendapat jaminan bahwa Allah mencintai dan memelihara kita selama-lamanya.

Ketika para Rasul sungguh yakin akan jaminan itu, tanpa takut sedikit pun mereka meneruskan pewartaannya. ”Terang sudah datang ke dalam dunia!” Kita semua membutuhkan terang-Nya agar kita semua mampu keluar dari kegelapan dosa dan memperoleh keselamatan. Tak ada jalan lain yang lebih sempurna daripada jalan Yesus Kristus. Jalan-Nya adalah terang dan keselamatan bagi segenap umat manusia! Maka, datanglah bersujud di hadapan-Nya terlebih ketika jalan hidup kita sedang gelap dan tertutup.


Doa: Ya Tuhan, tuntunlah hidup kami agar dapat berjalan dalam terang-Mu! Amin.



Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Laporan Salah Ketik/bacaan terlewati

Kolom ini khusus menampung laporan apabila ada salah ketik/bacaan yang tidak sengaja terlewati, atau anda juga dapat menyampaikan ke halaman FB Renunganpagi @blogspot 

silahkan isi kotak komentar!

Selasa, 09 April 2013 Hari Biasa Pekan II Paskah

Selasa, 09 April 2013
Hari Biasa Pekan II Paskah

Kalau mengalami kejahatan dan penderitaan, iman akan Bapa yang maha kuasa dapat diuji secara serius. Sewaktu-waktu Allah tampaknya tidak hadir dan tidak mampu mencegah kemalangan. Namun Allah Bapa menyatakan kekuasaan-Nya atas cara paling rahasia dalam Penghinaan dan kebangkitan Putera-Nya, yang mengalahkan yang jahat. Dengan demikian, Yesus yang tersalib adalah "kekuatan dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia" (1 Kor 1:24- 25). Dalam pembangkitan dan pengangkatan Kristus, Bapa menunjukkan "kekuatan kuasa-Nya" dan menyatakan betapa "hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya" (Ef 1:19). --- Katekismus Gereja Katolik, 272

Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, ajarilah kami mengerti bahwa dengan mengalami peristiwa-peristiwa hidup sehari-hari, Engkau sedang mengajar dan mendidik kami. Semoga iman kami makin hari makin teguh berkat Roh-Mu yang menuntun kami. Dengan demikian kami mampu terus lahir kembali dalam pengharapan, di tengah-tengah persoalan hidup sehari-hari yang kerap menghimpit iman kami. Terpujilah Engkau ya Tuhan, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Kesatuan dalam Roh di antara para murid, tidak hanya merupakan sebuah kesatuan dalam iman, tetapi juga satu dalam kasih persaudaraan. Mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah. Tidak ada seorang pun yang kekurangan. Barnabas menyerahkan kekayaannya bagi Gereja, demi kepentingan seluruh jemaat.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)
 
"Mereka sehati dan sejiwa."
 
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:14b.15)
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Setiap murid Kristus diundang untuk dilahirkan kembali. Itulah saat dilahirkan kembali sebagai orang beriman, orang yang percaya kepada Kristus. Dan setiap orang yang percaya akan beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)
 
"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."
 
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari ini Tuhan Yesus Kristus menunjukkan bahwa ‘lahir kembali dalam Roh’ dapat dicapai lewat ‘peninggian’ salib. Kristus sudah mendahului kita melakukannya. Kita diminta untuk percaya kepada-Nya. Sedemikian degilkah hati kita untuk memercayai sabda-Nya? Sedemikian susahkah bagi kita untuk meyakini bahwa tak ada sesuatu yang berharga yang diperoleh dengan gampang tanpa derita?

Doa Malam

Tuhan, tambahkan kepercayaanku akan sabda-Mu yang terwujud lewat peristiwa harianku. Bukalah telinga dan hatiku agar semakin peka akan kesaksian-kesaksian hidup yang berasal dari pada-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 08 April 2013 Hari Raya Kabar Sukacita

Senin, 08 April 2013
Hari Raya Kabar Sukacita

Kitab Suci sejak semula telah meramalkan kematian Kristus dan penderitaan yang mendahuluinya ---- St. Atanasius


Antifon Pembuka
(lih. Ibr 10:5-7)

Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu.
"

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
 
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
 
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
 
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
 
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 3/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
 
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
 
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang imam yang baru ditahbiskan mengambil moto tahbisan, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Pengalaman pribadinya mengantar pada kebahagiaan karena berjumpa dengan orang-orang yang membawa kabar sukacita baginya.

Kehadiran sahabat atau orang-orang dekat ketika kita sedang mengalami kesedihan dan penderitaan memang sungguh berarti. Bisa saja mereka hadir tanpa kata-kata penghiburan. Namun, kerelaan mereka untuk menemani kita yang sedang bersedih sungguh-sungguh meneguhkan kita.

Kehadiran Tuhan jauh melebihi semua yang kita bayangkan. Dalam ketersembunyian-Nya, Tuhan sungguh hadir secara nyata dalam hidup kita. Di sebuah rumah sakit, pada jam-jam tertentu diucapkan kepada para pasien yang sedang dirawat lewat pengeras suara umum sapaan yang berbunyi, “Tuhan ada di sini, di sisimu.” Kalimat itu diulang-ulang dan respon dari para pasien sungguh positif. Terlihat ekspresi penuh pengharapan pada wajah mereka. Kehadiran Allah bukan hanya sebuah gagasan suci melainkan sungguh-sungguh suatu kenyataan. Allah adalah Allah yang dekat, menyapa, mengampuni dan mencintai kita.

Renungkanlah sapaan malaikat kepada Maria, “Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Sapaan ini kini diulangi oleh imam setiap kali merayakan Perayaan Ekaristi, “Tuhan bersamamu”. Apakah sapaan ini sungguh menggetarkan hati kita, mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang senantiasa menyertai? Bahwa Tuhan sungguh hadir bukan hanya dalam kenangan ataupun dalam perasaan namun benar-benar nyata dalam Komuni Kudus yang kita sambut? Sapaan “Tuhan bersamamu” bukanlah sekadar sapaan basa-basi pembuka namun sungguh merupakan sapaan yang menggembirakan karena Tuhan berkenan menyertai kita, umat-Nya yang berdosa ini. Tuhan menyertai kita bukan karena kita pantas, namun karena Tuhan begitu mencintai kita. Mulai saat ini, setiap mendengar imam menyapa kita dengan, “Tuhan bersamamu”, ingatlah selalu akan kasih-Nya yang abadi, yang telah dicurahkan-Nya bagi kita dari kekal hingga kekal.

Kabar gembira bukanlah milik kita sendiri. Kabar ini adalah milik semua orang. Hanya saja, tidak semua orang seberuntung kita yang dapat mendengar secara langsung kabar sukacita ini. Setelah dipenuhi oleh cinta yang berasal dari Tuhan sendiri, kini adalah tugas kita untuk menjadi perpanjangan kasih Tuhan bagi sesama yang membutuhkan. Misalnya, lewat sebuah senyuman yang tulus, seuntai doa Salam Maria, sungguh akan menolong setiap orang yang kita jumpai pada hari ini. Sekalipun sulit, namun Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita melalui rahmat pembaptisan akan memampukan kita.

Saat ini, yang Tuhan harapkan adalah keterbukaan hati kita untuk mau bekerja sama dengan rahmat-Nya, menjadi duta-duta kasih-Nya, membawa kegembiraan dan sukacita bagi sesama. Inilah panggilan Kristiani, panggilan untuk menjadi kudus dan membawa kabar sukacita bagi sesama. Sungguh indah kehadiran orang yang membaw kabar sukacita!


Untuk menghormarti misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 08 April 2013 ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Credo: "Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia"

sumber: PUMR no 137, http://www.imankatolik.or.id/kvii.php?d=PUMR&q=137


137. Syahadat dilagukan atau didaras oleh imam bersama-sama dengan umat (bdk.no.68) sambil berdiri. Pada kata-kata Ia dikandung dari Roh Kudus, menjadi manusia seluruh umat membungkuk khidmat; tetapi pada Hari Raya Kabar Sukacita dan pada Hari Raya Natal semua berlutut.

RUAH

Minggu, 07 April 2013 Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi

Minggu, 07 April 2013
Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi 

 Rekan-rekan yang baik,

Beberapa pokok dalam Yoh 20:19-31 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah II 7 April 2013 ini saya bicarakan dengan Oom Hans. Ia tidak berkeberatan penjelasannya diteruskan ke Internos serta para peminat. Malah ia sudah dengar tentang Paus baru dst.

Salam,

A. Gianto



=======================================



Gus yang baik!

Bagian Injil yang kautanyakan itu (Yoh 20:19-31) kumaksud sebagai penjelasan bagi murid-muridku yang kerap bertanya bagaimana dulu kami bisa mulai percaya bahwa Yesus yang baru saja dimakamkan tapi tidak ada di situ lagi itu toh tetap terasa dekat bagi kami. Agak ada kesamaannya dengan ingatan akan orang-orang dekat yang sudah tak ada lagi tapi yang tetap menjadi bagian hidup kita. Tapi juga amat berbeda. Ia tidak ada lagi di antara orang mati. Makamnya kosong. Kita merasa betul-betul gembira, bukan hanya kangen seperti bila kita teringat orang lain. Bahkan menimang-nimang ingatan akan dia tidak penting lagi. Kami lebih merasa menjadi bagian dia daripada dia menjadi bagian kita. Aku ingin agar murid-muridku memahami pengalaman kami itu.



Yesus menampakkan diri kepada kami sewaktu kami sedang mengunci diri karena takut kepada para penguasa Yahudi yang memang bersikap memusuhi para pengikut Yesus. Penampakan itu tidak dialami banyak orang lain. Murid-muridku tidak ada yang melihat penampakan Yesus. Paulus pun tidak seperti kami yang melihat tangan Yesus yang ada bekas luka paku, pinggangnya yang ada bekas tusukan tombak. Kalau mau tahu seluk beluk yang dialami Paulus, simak pengakuannya (1 Kor 15:8) atau baca cerita Lukas (Kis 9:39).

MELIHAT


Murid-muridku pengin dapat melihat Yesus yang sudah bangkit seperti kami dulu, mereka ingin ikut mengalami yang kami alami. Dan kurasa keinginan itu tak boleh dianggap remeh. Tetapi Yesus juga tidak bisa kita minta menampakkan diri, bahkan harapan semacam itu tak baik. Lama kupikirkan bagaimana menerangkan bagaimana percaya tanpa melihat.

Ingat kan, Tomas yang kurang percaya laporan kami itu akhirnya percaya juga setelah melihat sendiri. Yesus menampakkan diri kepadanya dan meminta dia meraba supaya percaya. Tomas tidak sungguh meraba bekas luka-lukanya. Sudah cukup baginya melihat, lalu percaya dan berseru, "Tuhanku dan Allahku!" Melihat Yesus itu berarti melihat Allah Yang Maha Tinggi yang mengutus Yesus ke dunia ini. Itulah sebabnya Tomas menyerukan dua sebutan itu. Aku ingat, Yesus sendiri ayan dulu mengatakan siapa mengenalnya akan mengenali Bapanya pula (Yoh 8:19; 14:7.9-11). Dan Bapanya itu Allah. Camkan perkataan Yesus kepada Tomas pada akhir peristiwa itu (Yoh 20:29), "Karena engkau melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." Kata-kata itu ditujukan kepada Tomas, tapi kami semua yang di ada di situ mendengarnya. Hal ini berulang kali kuteruskan kepada murid-muridku yang percaya kepada Yesus meski tidak pernah melihat dengan mata kepala sendiri seperti kami dan Tomas dulu atau seperti Maria Magdalena sebelumnya.

Aku sendiri sebetulnya mulai percaya sebelum melihat sendiri. Sudah kuceritakan, setelah mendengar berita dari Maria Magdalena, Petrus dan aku berlari ke makam. Kudapati juga kafan yang ditemukan Petrus di tanah dan penutup muka yang terlipat rapi (Yoh 20:8). Saat itulah aku percaya ia sudah bangkit meski belum melihatnya sendiri. Kemudian ketika mendengar kata-kata kepada Tomas tadi aku merasa sungguh berbahagia.

PERCAYA


Tetapi memang "melihat" itu penting. Aku mulai mengerti pentingnya hubungan antara melihat dan percaya dari pengalaman orang buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus (Yoh 9) dengan cara yang khas. Ketika orang-orang pada menanyainya siapa yang membuatnya melek, jawabnya (ayat 11), "Orang yang bernama Yesus itu" mengobati matanya dengan lumpur dan menyuruhnya berendam di Siloam. Beberapa waktu kemudian ketika beberapa orang Farisi ikut menanyainya, jawabnya makin tegas (ayat 18), "Ia itu nabi!" Tetapi orang-orang Farisi itu malah berusaha mengintimidasi orang tadi. Ia kemudian bertemu Yesus lagi dan Yesus bertanya apa ia percaya kepadanya (Yesus menyebut diri "anak manusia"). Dan orang itu balik bertanya, mana orangnya supaya ia bisa menyatakan diri percaya. Yesus menyahut, bukan saja engkau melihat tapi sedang berbicara dengannya. Dan saat itu orang tadi sujud dan berseru (ayat 38), "Aku percaya, Tuhan!" Jelas bagiku. Pertama-tama si buta itu mengenali Yesus sebagai orang yang menyembuhkannya, kemudian menegaskannya sebagai nabi, dan akhirnya bersujud dan percaya kepadanya. Dan proses ini berlanjut juga ketika Yesus bangkit. Maria Magdalena, para murid, dan Tomas contohnya. Melihat bisa berkembang menjadi persepsi batin dan membuat orang mengenali kebenaran yang dilihat. Tapi bila melihat tidak berkembang, bisa jadi orang malah tidak dapat mempercayai apapun. Orang Farisi dalam kisah penyembuhan orang buta itu melihat tapi tak percaya. Kenapa? Karena mereka tidak terbuka untuk mengakuinya, apalagi mempercayainya. Karena itu kita mesti berterimakasih kepada Yesus yang mengatakan berbahagialah orang yang tidak melihat tetapi percaya. Tak perlu orang menjalani langkah-langkah yang kalau keliru malah membuat orang makin jauh. Kalian itu sebetulnya lebih beruntung dari pada kebanyakan dari kami. Tak perlu dicobai dengan penglihatan. Kalian menemukan Yesus yang bangkit dengan kesadaran batin dan mengalami kehadirannya di tengah-tengah kalian.

Sore hari Paskah itu, ketika menampakkan diri, Yesus mengembuskan Roh (Yoh 20:22). Seperti dalam penciptaan manusia dulu (Kej 2:7), kami menerima nafas hidup baru. Roh Kudus datang kepada kita untuk membuat kita hidup dalam Yesus yang bangkit. Memang sebelumnya dalam perjamuan terakhir ia telah menyatakan diri mau berbagi "sangkan paran" dengan kami - itu istilahmu yang kusukai. Tidak heran bila ini semua juga bisa sungguh terjadi pada kalian. Tapi untuk itu kalian perlu belajar memakai penglihatan batin untuk melihat Tuhan dan Allah - mengenal Yesus yang mulai kalian dengar dari kami dan bila sampai ke situ, kalian akan sadar juga bahwa Allah itu boleh dipanggil Bapa, seperti diajarkan Yesus. Dulu Yesus tak jemu-jemunya mengatakan ini kepada kami. Kami kira dia melantur. Tetapi kini aku paham.

KEBANGKITAN BAGI ORANG SEKARANG?


Kau juga bertanya soal kebangkitan buat zaman sekarang. Bisa kukatakan: percaya bahwa Yesus itu bangkit dan hidup itu sama bagi kami dulu dan bagi kalian sekarang. Mengenali dia juga akhirnya sama bagiku dan bagimu. Kami dulu diutus olehnya, setelah mendapat kekuatan Rohnya, untuk mengujudkan kepercayaannya kepada Bapanya. Hal ini diungkapkan dengan bahasa yang lebih kami pahami dalam situasi kami dulu, yaitu tentang mengampuni dosa atau menyatakan dosa tetap ada (Yoh 20:23). Dosa yang dimaksud ialah penolakan terhadap dia yang hadir di tengah-tengah manusia itu. Kami dulu ditugasi untuk hidup sesuai dengan semangat kebangkitan, menegakkan nilai-nilai yang sejalan dengan kemerdekaan hidup sebagai anak-anak Allah. Kalian menerima pengutusan yang sama. Kita tak bisa diam saja bila martabat anak-anak Allah memudar. Aku dengar di negeri kalian kemelaratan dan kebodohan menjadi penyakit menahun. Ada banyak yang kurang mempunyai sarana dan bekal memadai untuk jadi manusia yang pantas. Atau kalau mau pakai bahasa Injili, belum semua mendapat kesempatan lepas dari kuasa dosa agar menjadi anak-anak Allah. Kami diutus untuk membawakan kesempatan yang sama bagi semua orang. Kalian juga.

Barusan kudengar kalian ada mempunyai Paus baru. Yesuit lagi! Cuma berita ke sini nama kepausannya ialah pendiri romo-romo Fransiskan. Dengar-dengar juga ia mewartakan Tuhan yang baik hati, yang mengajak orang hidup damai. Persis, itulah yang dapat dibawakan para pengikut Yesus yang bangkit kepada orang zaman sekarang. Dunia kalian tinggal memang baru ikut bangkit bila sungguh merasakan Tuhan yang baik hati dan dapat mengalami damai.

KEBANGKITAN ATAU HIDUP KEMBALI?


Seorang kenalan mengirim tembusan catatanmu yang menggarisbawahi beda antara kebangkitan hari Paskah dengan penghidupan kembali orang mati. Memang kebangkitan itu berbeda dengan kembali ke kehidupan seperti Lazarus dulu (Yoh 11), atau anak janda di Nain (Luk 7:11-17) dan anak perempuan Yairus (Mrk 5:35-43; Luk 8: 49-56, juga Mat 9:23-26) yang dihidupkan kembali. Kebangkitan itu berjalan memasuki hidup baru degan Yang Maha Kuasa sendiri, bukan berbalik ke dunia dan bakal meninggal lagi. Badan juga bangkit dan tidak lagi mengalami keterbatasan-keterbatasan jasad seperti orang yang lahir ke dunia. Rekan tadi juga menambahkan pendapatnya: "Jadi ini bisa menjelaskan mengapa Maria Magdalena tak mengenali Yesus yang sudah bangkit. Waktu di makam, Maria Magdalena tak mengenali-Nya. Sesudah Ia berkata-kata, barulah Maria mengatakan: Rabbuni. Begitu pun yang terjadi pada dua Rasul yang berjalan ke Emaus. Kedua murid itu tak mengetahui bahwa yang berjalan di sebelah mereka adalah Sang Guru. Mereka baru tahu ketika Ia memecahkan roti." Tanggapan itu berasal dari kawan yang tidak banyak kenal ilmu teologi dan tafisr, tapi bisa berteologi dan mampu menangkap warta Injil. Dan memang itulah penjelasannya mengapa Yesus yang bangkit itu tak segera dikenali. Kita butuh waktu dan keberanian untuk menyadari apa yang terjadi. Kongkritnya: membiarkan kisah-kisah tentang Yesus berkembang maknanya, jangan dilihat sebagai cerita melulu; beranilah mendalami gagasan tentang Kristus yang bangkit, jangan puas dengan yang lumrah dan rutin. Memang kematangan ini baru bisa mulai bila menyertakan yang diimani. Tak bisa dicapai secara sepihak, sesaleh apapun, semulia apapun. Macam-macam jalannya. Ada yang merasa disapa batinnya ketika sedang gundah seperti Maria Magdalena, ada yang diimbau agar menemukan kehadirannya dalam "pemecahan roti", seperti dua murid Emaus - ini ungkapan paling pokok dari kepercayaan para murid: berbagi kehidupan dengan dia yang sudah bangkit. Dan masih banyak cara lain yang akan kalian temukan bersama Yesus yang telah bangkit itu sendiri.



Salam

Hans

Kobus: Minggu, 07 April 2013, Hari Minggu Paskah II






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy