silahkan klik gambar untuk memperbesar
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
MINGGU PASKAH III/C - 14 APRIL 2013
MINGGU
PASKAH III/C - 14 April 2013
Kis 5:27b-32, 40b-41;
Why 5:11-14; Yoh 21:1-19
Hari ini
kita memasuki Minggu Paskah III. Sabda Tuhan mengajak kita untuk sekali lagi
ikut serta bersama para murid yang jumlahnya 7 orang mengalami penampakan
Yesus. Petrus, Thomas, Natanael, Yohanes dan Yakobus (anak-anak Zebedeus), dan
2 murid yang lain. Dua murid terakhir tidak disebut namanya oleh penginjil
Yohanes untuk memberi kesempatan bagi kita masing-masing memasukkan nama kita
di antara ketujuh murid tersebut sehingga kita pun dapat mengalami penampakan
dan kehadiran Yesus dalam kontemplasi.
Pada kisah
penampakan Yesus yang ketiga ini (Yoh 21:14), Yohanes menampilkan kisah
penampakan yang lain dari kisah-kisah sebelumnya. Pada penampakan pertama (Yoh
20:19-23) dan kedua (Yoh 21:26-29), Yesus tiba-tiba hadir pada saat para murid
sedang berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu terkunci karena mereka
takut. Mereka masih mengingat dan memikirkan pengalaman bersama dengan Yesus
sampai pada saat Ia menderita dan wafat di salib. Kendati mereka merasa galau
dan pupus harapan karena ditinggalkan oleh Yesus, namun mereka masih menunggu
janji Tuhan yang akan bangkit.
Pada Yoh 21
ini, para murid sudah sungguh-sungguh pupus harapan. Mereka sudah ingin
meninggalkan pengalaman bersama Yesus, tidak mau lagi mengingat kebersamaan
dengan Yesus dengan segala apa yang dilakukan dan diajarkan-Nya serta tidak
ingin lagi memikirkan kebangkitan Yesus. Simon Petrus, berisisiatif untuk
kembali ke kehidupan biasa, mencari nafkah dengan menangkap ikan dan menjalani
hari demi hari seperti saat belum mengenal Yesus (Yoh 21:3). Murid-murid yang
lain pun kemudian mengikutinya.
Pada saat
mereka sudah kembali dalam kehidupan sehari-hari itulah, Yesus mendatangi
mereka. Ia hadir dan menyapa mereka dalam kehidupan yang rutin, biasa dan
nyata. Ia masuk dalam urusan dan pergulatan para murid. Semalam-malaman, mereka
bekerja keras, tetapi “tidak menangkap apa-apa” (Yoh 21:3). Ketika hari mulai
siang, Yesus berdiri di tepi danau. Para murid tidak mengenali-Nya. Ia
menunjukkan kepada mereka tempat di mana mereka dapat menangkap ikan, yaitu
agar mereka menebarkan jala di sebelah kanan perahu (Yoh 21:6).
Dengan cara
ini, Yesus sungguh masuk dalam urusan dan kehidupan para murid, tanpa para
murid bisa mengenali-Nya secara cepat dan langsung. Pelan-pelan, toh akhirnya
mereka mampu mengenali-Nya. Dimulai dengan Yohanes yang yakin bahwa orang itu
adalah Tuhan, kemudian memberitahu Petrus “Itu Tuhan” (Yoh 21:7). Maka, Petrus
dan para murid yang lain pun segera datang kepada Yesus, yang ternyata sudah
menyiapkan sarapan bagi mereka: menyiapkan api arang dan di atasnya ada ikan
dan roti (Yoh 21:9). Sebagian ikan hasil tangkapan mereka ditambahkan dan
kemudian mereka sarapan bersama (Yoh 12:10-13).
Sesudah sarapan,
Yesus menanyai Simon Petrus mengenai komitmennya untuk mencintai Yesus dan
kesediaannya untuk diutus mengembalakan domba-domba-Nya. Petrus, yang semula
sudah pupus harapan, ingin meninggalkan pengalamannya bersama Yesus dan kembali
dalam kehidupan sehari-hari sebelum mengenal Yesus, kini ditanya langsung
oleh-Nya, empat mata, setelah diberi sarapan lagi! Maka, harapan Petrus pun
bangkit lagi, hatinya kembali berkobar untuk hidup demi Yesus: mencintai-Nya
sehabis-habisnya dan berkomitmen untuk menjalankan perutusan dari-Nya.
Hasilnya, ketika ia bersama teman-temannya mengalami kesulitan dalam mengemban
perutusan dari Tuhan, seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama, mereka
tidak gentar. Mereka dicurigai kemudian dibawa ke Mahkaman Agama dan ketika dilarang
keras untuk mewartakan Injil, mereka tidak takut tetapi terus maju. Mereka
menghadapi aneka penderitaan itu dengan gembira (Kis 5:27b-32).
Beberapa pesan dan inspirasi yang dapat kita timba dari kisah pengalaman penampakan Yesus ini, antara lain:
Pertama, dengan kebangkitan-Nya, Yesus hadir di mana saja dan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagaimana ia hadir dan masuk dalam kehidupan sehari-hari para murid, bahkan ketika mereka sudah melupakan Dia, Yesus pun selalu hadir, masuk, dan menyertai kita dalam kehidupan kita sehari-hari, juga pada saat kita sibuk dan tidak sempat memikirkan Dia.
Kedua, kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita adalah kehadiran yang membawa berkah sebagaimana kehadiran-Nya dalam kehidupan para murid membuat usaha mereka yang semula tidak ada hasilnya (tidak menangkap apa-apa) menjadi berhasil secara melimpah. Bersama Tuhan, usaha-usaha kita tentu akan lebih berhasil secara optimal dan hidup kita menjadi lebih berbuah secara melimpah.
Ketiga, kehadiran Yesus yang menjamin hidup kita, sebagaimana ia telah menyediakan sarapan bagi para murid, hendaknya semakin meningkatkan komitmen kita untuk sungguh mencintai Dia dan setia menjalankan tugas perutusan dari-Nya sesuai dengan tugas, peran dan panggilan kita masing-masing.
Beberapa pesan dan inspirasi yang dapat kita timba dari kisah pengalaman penampakan Yesus ini, antara lain:
Pertama, dengan kebangkitan-Nya, Yesus hadir di mana saja dan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagaimana ia hadir dan masuk dalam kehidupan sehari-hari para murid, bahkan ketika mereka sudah melupakan Dia, Yesus pun selalu hadir, masuk, dan menyertai kita dalam kehidupan kita sehari-hari, juga pada saat kita sibuk dan tidak sempat memikirkan Dia.
Kedua, kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita adalah kehadiran yang membawa berkah sebagaimana kehadiran-Nya dalam kehidupan para murid membuat usaha mereka yang semula tidak ada hasilnya (tidak menangkap apa-apa) menjadi berhasil secara melimpah. Bersama Tuhan, usaha-usaha kita tentu akan lebih berhasil secara optimal dan hidup kita menjadi lebih berbuah secara melimpah.
Ketiga, kehadiran Yesus yang menjamin hidup kita, sebagaimana ia telah menyediakan sarapan bagi para murid, hendaknya semakin meningkatkan komitmen kita untuk sungguh mencintai Dia dan setia menjalankan tugas perutusan dari-Nya sesuai dengan tugas, peran dan panggilan kita masing-masing.
Semoga,
dengan demikian, nama Tuhan semakin kita muliakan, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Ag. Agus Widodo, Pr
Minggu, 14 April 2013 Hari Minggu Paskah III
Minggu, 14 April 2013
Hari Minggu Paskah III
Ekaristi adalah hakikat dan rangkuman iman kita --- Katekismus Gereja Katolik, 1327
Antifon Pembuka (Mzm 65:1-2)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, bermazmurlah bagi nama-Nya yang mulia, dan gemakanlah pujian-Nya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang kekal dan mahakudus, curahilah kami Roh Yesus Putra-Mu, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Ampunilah dosa kami, bila kami mendengarkan sabda-Mu dan jadilah kami putra dan putri-Mu, yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27b-32.40b-41)
Hari Minggu Paskah III
Ekaristi adalah hakikat dan rangkuman iman kita --- Katekismus Gereja Katolik, 1327
Antifon Pembuka (Mzm 65:1-2)
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, bermazmurlah bagi nama-Nya yang mulia, dan gemakanlah pujian-Nya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang kekal dan mahakudus, curahilah kami Roh Yesus Putra-Mu, yang telah Kaubangkitkan dari alam maut. Ampunilah dosa kami, bila kami mendengarkan sabda-Mu dan jadilah kami putra dan putri-Mu, yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27b-32.40b-41)
"Kami dan Roh Kudus adalah saksi hal-hal ini."
Setelah ditangkap oleh pengawal Bait Allah, para rasul dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Imam Agung mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Penyelamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu: kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.” Mereka lalu menyesah para rasul, dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan. Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu ya Tuhan, selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; Ul: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan jadilah penolongku! Aku yang meratap Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bacaan dari Kitab Wahyu (5:11-14)
"Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan."
Aku, Yohanes, melihat dan mendengar suara banyak malaikat di sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua di surga; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa; dan aku mendengar suara nyaring dari mereka, “Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan kekayaan, hikmat dan kekuatan, hormat, kemuliaan, dan puji-pujian!” Dan aku mendengar semua makhluk yang di surga dan yang di bumi, yang di bawah bumi dan yang di laut, dan semua yang ada di dalamnya, berkata, “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, puji-pujian dan hormat, kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Dan keempat makhluk di surga itu berkata, “Amin!” Dan para tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Kristus, pencipta semesta alam telah bangkit. Ia mengasihani umat manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 21:1-19 (Singkat: 21:1-14)
"Yesus mengambil roti dan ikan serta memberikannya kepada para murid."
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai Danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya, “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat, lalu naik ke perahu. Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, “Bawalah beberapa ikan yang baru kamu tangkap itu!” Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguhpun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah!” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Seorang pria berkata kepada gurunya, “Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apa pun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati.” Sang guru tersenyum dan berkata, “Oh, kamu sakit?” “Tidak guru, saya tidak sakit. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”
Seolah tidak mendengar pembelaannya, sang guru meneruskan, “Kamu sakit; dan penyakitmu itu bernama, ‘Alergi Hidup’. “Guru, saya mau mati saja!” “Baiklah, kalau kamu mau mati ambillah botol obat ini. Nanti malam, minumlah separuh dan sisanya kauminum besok sore jam 6, besok malam jam 8 kau akan mati dengan tenang.”
Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh sang guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya sangat harmonis.
Keesokan harinya, setelah bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya; dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah dan istrinya masih tidur. Kemudian ia masuk ke dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita koq lain ya?” Sikap mereka pun langsung berubah. Mereka menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba segala sesuatu disekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai setiap pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.
Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. “Ma...., sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Anak-anak pun tak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami.” Tiba-tiba hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?
Ia mendatangi gurunya lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja isi botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan, kunci kebahagiaan dan jalan menuju ketenangan."
Pria itu mengucap terima kasih dan menyalami sang guru, lalu pulang ke rumah untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Itulah sebabnya ia selalu berbahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!
Injil yang kita dengarkan hari ini, mengajarkan kita untuk melakukan perbuatan baik dalam hal-hal yang kecil dan sederhana. Dari situlah kita menemukan kebahagiaan yang sejati. Kata Yesus, “Marilah dan sarapanlah. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga dengan ikan itu.” Dalam peristiwa ini, Yesus berada di pantai, menyiapkan sarapan bagi orang-orang yang lapar dan lelah. Semuanya begitu sederhana, begitu menyenangkan. Yesus amat memperhatikan mereka. Namun, apakah kita percaya bahwa Yesus memperhatikan kita?
Sesudah kebangkitan, para murid kembali ke Galilea, dalam hidup yang sederhana, dalam kebersamaan dan dalam kerja. Mengapa Injil memilih untuk menceritakan kisah yang sederhana dan menyentuh hati? Kalau kita membaca Injil Yohanes berulang-ulang, saya yakin bahwa ia mengisahkan kepada kita mengenai kehadiran Yesus yang bangkit dalam kenyataan hidup sehari-hari. Ia ingin agar kita ingat bahwa Yesus menjumpai kita di mana pun kita berada. Kita tidak harus melakukan hal-hal yang istimewa kecuali mencintai dan melayani orang lain dalam kuasa Yesus yang bangkit. Kedengarannya sederhana, meskipun dalam kenyataan tidak demikian. Dalam hidup kita sehari-hari, amat mudah muncul konflik. Relasi dapat menjadi sulit.
Karena itu, mari kita hayati hidup yang mengalir seperti air bersama Yesus yang bangkit, maka hidup akan menjadi indah.
RUAH
Sabtu, 13 April 2013 Hari Biasa Pekan II Paskah
Sabtu, 13 April 2013
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (Katekismus Gereja Katolik, 1324)
Antifon Pembuka (bdk. 1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
Doa Pagi
Bapa, terimakasih atas hari yang baru ini. Semoga firman-Mu hari ini membawaku kepada kesetiaan dalam mengabdi kepada-Mu melalui tugas dan pelayananku kepada sesama. Mampukan aku melakukan sesuatu mulai dari hal-hal yang kecil namun dengan cinta yang besar. Amin.
Para murid Yesus sekarang semakin luas tersebar. Mereka membutuhkan bantuan untuk menangani pelayanan yang terabaikan. Mereka lalu memilih 7 orang diakon untuk melayani kaum miskin dan para janda. Sedangkan para Rasul memusatkan diri pada doa dan pelayanan firman. Buah dari kebijaksanaan cukup jelas. Firman Allah semakin tersebar, jumlah murid di Yerusalem makin bertambah, bahkan sejumlah besar imam menjadi percaya.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (Katekismus Gereja Katolik, 1324)
Antifon Pembuka (bdk. 1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Allah, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
Doa Pagi
Bapa, terimakasih atas hari yang baru ini. Semoga firman-Mu hari ini membawaku kepada kesetiaan dalam mengabdi kepada-Mu melalui tugas dan pelayananku kepada sesama. Mampukan aku melakukan sesuatu mulai dari hal-hal yang kecil namun dengan cinta yang besar. Amin.
Para murid Yesus sekarang semakin luas tersebar. Mereka membutuhkan bantuan untuk menangani pelayanan yang terabaikan. Mereka lalu memilih 7 orang diakon untuk melayani kaum miskin dan para janda. Sedangkan para Rasul memusatkan diri pada doa dan pelayanan firman. Buah dari kebijaksanaan cukup jelas. Firman Allah semakin tersebar, jumlah murid di Yerusalem makin bertambah, bahkan sejumlah besar imam menjadi percaya.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
"Mereka memilih tujuh orang yang penuh Roh Kudus."
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, yang penuh Roh Kudus dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuj-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa-jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.
Ketika Yesus berjalan di atas air dan mendatangi para murid, mereka sungguh ketakutan. Tetapi Yesus sendiri meneguhkan mereka dengan kata-kata yang menyejukkan, “Ini Aku, jangan takut.”
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:16-21)
"Para murid melihat Yesus berjalan di atas air."
Setelah mempergandakan roti dan memberi makan lima ribu orang, Yesus mengundurkan diri ke gunung. Ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Ini Aku, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kisah Injil membangun iman kita bahwa Yesus datang saat kita berjerih payah menghadapi gelora laut dan tiupan angin kencang kehidupan. Dengan kewibawaan gelar Allah dalam Kitab Keluaran, saat peristiwa Allah menampakkan diri kepada Musa dalam api yang membakar semak tetapi tidak menghanguskan, Yesus bersabda, “Inilah Aku, jangan takut!” Ketakutan terhadap badai kehidupan menandakan bahwa kita sedang kehilangan iman. Anda tidak begitu, kan?
Doa Malam
“Ini Aku, jangan takut!” Kata-kata-Mu ini, ya Yesus, sungguh menguatkan kami untuk menyongsong istirahat malam dengan tenang. Dengan demikian, sepanjang malam ini kami mampu merasakan kehadiran dan penyertaan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Allah kami. Amin.
RUAH
Jumat, 12 April 2013 Hari Biasa Pekan II Paskah
Jumat, 12 April 2013
Hari Biasa Pekan II Paskah
Dalam salib setiap rasul bermegah! Oleh karenanya setiap martir mendapatkan mahkota dan setiap orang suci dikuduskan --- St. Theodorus Studites
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Allah, dalam nama Yesus Putra-Mu, para rasul mengajar dan memberitakan Injil dengan sukacita. Semoga hari ini semangat para rasul juga mampu mewarnai hidupku sehingga hidupku juga boleh menjadi sebuah pewartaan. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
Hari Biasa Pekan II Paskah
Dalam salib setiap rasul bermegah! Oleh karenanya setiap martir mendapatkan mahkota dan setiap orang suci dikuduskan --- St. Theodorus Studites
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
Doa Pagi
Ya Allah, dalam nama Yesus Putra-Mu, para rasul mengajar dan memberitakan Injil dengan sukacita. Semoga hari ini semangat para rasul juga mampu mewarnai hidupku sehingga hidupku juga boleh menjadi sebuah pewartaan. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:34-42)
"Para rasul bergembira karena mereka dianggap layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul:1a)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b, 2/4)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:1-15)
"Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketika Paskah, hari raya orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke tepi danau Tiberias. Setelah ucapan-ucapan-Nya yang cukup keras yang menyaksikan bahwa Dia adalah Allah, sekarang Yesus menghadapi kelompok lain di sekitar Danau Tiberias. Di tempat ini Yesus mengajarkan orang banyak yang mengikuti-Nya, melalui pekerjaan-Nya, untuk pecaya bahwa Diri-Nya adalah Allah itu sendiri. Mukjizat lima roti dan dua ikan terjadi untuk memenuhi kebutuhan pokok lima ribu laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak.
Mereka menyaksikan keajaiban pekerjaan Tuhan Yesus. Apa komentar mereka? "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." Namun komentar yang baik tidak diikuti dengan kemurnian dan ketulusan motivasi. Seharusnya mereka menyembah Dia yang telah hadir, bukan untuk menjadikan-Nya "raja".
Apa kesan kita tentang Yesus? Secara pribadi, para murid, Filipus dan Andreas menyaksikan secara langsung pekerjaan mukjizat ini. Seharusnya mereka memiliki pengalaman pengenalan lebih mendalam kepada Tuhan. Yohanes tidak menceritakan bagaimana reaksi mereka. Kita pun sering tidak memberi reaksi terhadap pekerjaan Tuhan dalam hidup. Ini dapat membahayakan iman kita. Setiap pekerjaan Tuhan, seharusnya membawa kita pada keyakinan yang semakin memperkokoh iman kita kepada-Nya.
Tuhan Yesus, bimbinglah aku agar aku tetap teguh percaya kepada-Mu dalam perjalanan hidup di dunia ini. Amin.
Renungan Harian Mutiara Iman 2013
Kamis, 11 April 2013 Peringatan Wajib St. Stanislaus, Uskup dan Martir
Kamis, 11 April 2013
Peringatan Wajib St. Stanislaus, Uskup dan Martir
“Kurban surgawi yang ditetapkan oleh Kristus, sungguh merupakan perjamuan Perjanjian Baru” (St. Gaudentius dari Brescia)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak gentar terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya. Alleluya.
Doa Pagi
Yesus, tambahkanlah keberanianku dalam menghadapi tantangan yang ada karena percaya akan Engkau. Kiranya berkat Roh Kudus-Mu sendiri aku juga semakin berani menyuarakan kebenaran yang berasal dari pada-Mu. Amin.
Para pemimpin agama Yahudi merasa tak berdaya menghentikan pengajaran tentang Kristus oleh para Rasul. Orang banyak begitu bersemangat mendengarkan para Rasul. Mereka sendiri tetap melanjutkan berkotbah tentang Kabar Baik. Mereka bahkan dengan berani mengatakan, bahwa lebih baik taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
Peringatan Wajib St. Stanislaus, Uskup dan Martir
“Kurban surgawi yang ditetapkan oleh Kristus, sungguh merupakan perjamuan Perjanjian Baru” (St. Gaudentius dari Brescia)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak gentar terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya. Alleluya.
Doa Pagi
Yesus, tambahkanlah keberanianku dalam menghadapi tantangan yang ada karena percaya akan Engkau. Kiranya berkat Roh Kudus-Mu sendiri aku juga semakin berani menyuarakan kebenaran yang berasal dari pada-Mu. Amin.
Para pemimpin agama Yahudi merasa tak berdaya menghentikan pengajaran tentang Kristus oleh para Rasul. Orang banyak begitu bersemangat mendengarkan para Rasul. Mereka sendiri tetap melanjutkan berkotbah tentang Kabar Baik. Mereka bahkan dengan berani mengatakan, bahwa lebih baik taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:27-33)
"Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus."
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 9a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati. Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Yesus, sang Putera datang memberi kesaksian tentang kebenaran. Dia diutus untuk menyampaikan firman Allah. Itulah sebabnya setiap orang yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:31-36)
"Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya."
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-murid-Nya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sikap sadar untuk menolak mengimani Yesus Kristus akan mendatangkan murka Allah, begitu kesaksian Yohanes Pembaptis. Kesaksian tersebut merupakan ‘syaraf tepi’ yang mendorong seseorang untuk mengimani Yesus sebagai Kristus, Putera Allah yang hidup. Walau demikian, banyak orang menolak kesaksian tersebut, karena terbelenggu oleh otak yang kerdil. Berbahagialah Anda yang telah beriman. St. Stanislaus adalah contoh orang beriman yang berbahagia karena berani mengimani Yesus Kristus secara total hingga kematiannya.
Doa Malam
Ya Allah, jauhkanlah aku dari murka-Mu. Tolonglah aku untuk bertumbuh dalam iman akan Yesus, Putera-Mu, sehingga aku dapat memperoleh hidup yang kekal. Amin.
RUAH
Rabu, 10 April 2013 Hari Biasa Pekan II Paskah
Rabu, 10 April 2013
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
Hari Biasa Pekan II Paskah
“Yesus berkata, Lewat jalan mana kamu akan pergi? Akulah Jalan. Kemanakah kamu akan pergi? Akulah kebenaran. Di manakah kamu akan tinggal? Akulah Hidup. Setiap orang dapat mencapai pengertian akan Kebenaran dan Hidup, tetapi tidak semua menemukan Jalannya. Para orang bijak di dunia menyadari bahwa Tuhan adalah kehidupan kekal dan kebenaran yang dapat diketahui; namun Sang Sabda Allah yang adalah Kebenaran dan Hidup yang bersatu dengan Allah Bapa, telah menjadi Jalan, dengan menjelma menjadi manusia. Renungkanlah kerendahan hati-Nya [Kristus] dan kamu akan mencapai Allah.” --- St. Agustinus, De verbis Domini sermones
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahatahu, Engkau tahu siapakah kami ini. Engkau mengenal keinginan kami akan yang baik, yang menggembirakan dan membahagiakan. Kami percaya bahwa Engkaulah cahaya dunia, yang memberi kehangatan dan kegembiraan. Berilah kami iman yang kuat sehingga makin mengimani Putra-Mu yang telah menghalau kegelapan dosa dan mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang benar. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (5:17-26)
"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak."
Imam Besar Yahudi dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki di Yerusalem mulai bertindak terhadap jemaat, sebab mereka sangat iri hati. Mereka menangkap rasul-rasul, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam, seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar. Kata malaikat itu, “Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” Mereka menaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika para petugas datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya, dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu. Tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar, “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah, dan mereka mengajar orang banyak.” Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah; lalu mengambil rasul-rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut kalau-kalau orang banyak melempari mereka dengan batu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 829
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 3:16)
3 ...
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-21)
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Ketika kita sungguh percaya dan menyadari bahwa kasih Allah akan dunia ini sedemikian melimpah, maka kita pun percaya akan karya-Nya itu baik adanya. Allah telah memenuhi janji penebusan-Nya melalui kehadiran dan karya Yesus Kristus yang amat sempurna. Oleh dan dalam DIA kita semua mendapat jaminan bahwa Allah mencintai dan memelihara kita selama-lamanya.
Ketika para Rasul sungguh yakin akan jaminan itu, tanpa takut sedikit pun mereka meneruskan pewartaannya. ”Terang sudah datang ke dalam dunia!” Kita semua membutuhkan terang-Nya agar kita semua mampu keluar dari kegelapan dosa dan memperoleh keselamatan. Tak ada jalan lain yang lebih sempurna daripada jalan Yesus Kristus. Jalan-Nya adalah terang dan keselamatan bagi segenap umat manusia! Maka, datanglah bersujud di hadapan-Nya terlebih ketika jalan hidup kita sedang gelap dan tertutup.
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah hidup kami agar dapat berjalan dalam terang-Mu! Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati