| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 25 April 2013 Pesta St Markus, Penginjil

Kamis, 25 April 2013
Pesta St Markus, Penginjil

“Gereja percaya akan satu Allah, Bapa Mahakuasa, yang membuat langit dan bumi, lautan dan segala isinya” (St. Ireneus)

Antifon Pembuka (Mrk 16:15)

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber segala kasih karunia, Engkau senantiasa memelihara hidupku. Aku percaya akan damai-Mu yang selalu membimbingku dalam menjalani aktivitasku. St. Markus, penulis Injil, doakanlah aku. Amin.

St. Petrus mengajak kita untuk saling merendahkan diri satu sama lain. Kita juga diundang untuk memiliki iman yang teguh kepada Allah yang senantiasa memelihara kita. Sebagai balasannya, kita akan kuat menghadapi perlawanan iblis dan mencapai kemuliaan dalam Kristus.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:6b-14)

Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?
3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah. Alleluya.

Yesus mengutus para rasul untuk mewartakan Injil kepada segala makhluk. Bagi mereka yang memberi diri dibaptis, keselamatan akan diberikan. Dia juga berjanji untuk menyertai orang-orang yang percaya dengan kuat kuasa-Nya sendiri. Tuhan turut bekerja dan meneguhkan pewartaan murid-murid Tuhan dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)

Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sebagai penulis Injil, St. Markus telah menyajikan Kabar Gembira dengan singkat, dan bahasa yang sederhana. Otentisitas Injil yang ditulisnya menjadi sumber bagi penulisan ketiga penulis Injil yang lain. Kabar Gembira itu menyangkut panggilan kepada pembaptisan; dan misi yang harus diemban sesudah seseorang menerima Sakramen Baptis. Apakah Anda termasuk pewarta Kabar Gembira bagi masyarakat sekitar, melalui seluruh cara hidup Anda?

Doa Malam

Tuhan Yesus, kebangkitan-Mu membawa perutusan bagi para murid untuk memberitakan Injil. Semoga kekuatan dan kegembiraan yang kualami berkat kasih karunia-Mu dapat menjadi wujud pewartaan kasih-Mu bagi sesamaku. Amin.


RUAH

23 April, Peringatan Santo Georgius, Pelindung Sri Paus: Tidak mungkin hidup dengan Yesus di luar Gereja

Teman-teman seiman dalam Kristus.
Hari ini Paus Fransiskus telah merayakan Misa di Kapel Paolina di Vatikan bersama para Kardinal, memperingati Santo Georgius, Orang Kudus pelindung dirinya. Sri Paus sungguh tidak canggung dengan gaya khasnya berkotbah dengan suara yang lembut di hadapan para kardinal. Juga menjelaskan cikal bakal dari Gereja Katolik, Gereja Induk (Chiesa Madre). Dan, yang paling mengaggumkan adalah pernyataannya yang tegas bahwa: "tidak mungkin orang hidup dengan Yesus di luar Gereja". 

Berikut adalah ringkasan dari upacara pada pagi hari ini di Kapel Paolina, Vatikan.

Vatikan, 23 April 2013.

Hari ini Gereja Katolik di dunia memperingati Santo Georgius, Martir Kristus. Sri Paus Fransiskus, Jorge Mario Bergoglio, memperingati secara khusus karena Orang Kudus ini merupakan Santo Pelindungnya. Sri Paus merayakan Misa bersama seluruh kardinal yang tinggal di Roma bertempat di Kapel Paolina di Vatikan. Sementara itu telah banyak berdatangan ucapan selamat dan ungkapan kasih dari seluruh umat di dunia kepada Sri Paus. Santo Georgius dihormati sebagai Martir Kristus, menurut tradisi sejak abad III.

Pada Misa hari ini, Sri Paus mengucapkan terima kasih kepada semua kardinal yang telah datang untuk merayakan bersama dirinya: “Terima kasih sebab aku merasa baik diterima oleh kalian. Terima kasih. Aku merasa baik, bersama kalian”.
Kemudian Paus di dalam homili, berbicara dengan gayanya yang khas meski di hadapan kardinal-kardinal, menggarisbawahi bacaan-bacaan Alkitab pada hari ini:

“Justru pada saat di mana muncul penganiayaan, saat itu muncul kemisionaritasan dari Gereja dan orang-orang Kristen membela Injil sampai ke Fenisia, ke Siprus dan Antiokia. Mereka memiliki semangat kerasulan di dalam diri mereka, dan iman mulai disebarkan dengan cara ini! Injil mulai diberitakan kepada orang-orang Yunani, yaitu orang-orang pagan (bukan beriman). Itu merupakan sebuah langkah lebih yang terlaksana berkat inisiatif dari Roh Kudus. “

Paus melanjutkan: “Dan Roh Kudus terus mendorong lebih lagi di arah ini, pembukaan penyebaran Injil kepada semua orang. Tetapi di Yerusalem, seseorang, ketika mendengar hal ini, agak sedikit gugup dan mengirimkan Barnabas dalam ‘kunjungan apostolik’; mungkin dengan rasa humor bisa kita katakan bahwa ini merupakan awal teologis pembentukan Doktrin Iman: melalui kunjungan apostolik dari Barnabas. Ia telah mengamati dan telah menyaksikan bahwa segala sesuatu berjalan dengan baik. Dan Gereja dengan demikian menjadi lebih Bunda, Bunda dari lebih banyak anak-anak, dari banyak anak-anak. Gereja menjadi Bunda, Bunda, dan terus lebih Bunda lagi.  Bunda yang memberikan kita iman, Bunda yang memberikan kita identitas. Tetapi, identitas Kristen bukanlah sebuah kartu tanda penduduk: identitas Kristen adalah keanggotaan dalam Gereja, karena semua orang ini adalah anggota Gereja, yaitu anggota Gereja Induk. Karena, menemukan Yesus di luar Gereja bukan hal yang mungkin! Paus Paulus VI pernah berkata: Merupakan suatu  dicotomia yang tidak masuk akal untuk menginginkan hidup dengan Yesus tanpa Gereja, mengikuti Yesus di luar Gereja, mengasihi Yesus tanpa Gereja! Dan hanya Gereja Induk yang memberikan Yesus kepada kita, yang memberikan kita identitas yang bukan hanya sebagai materai: identitas itu adalah sebuah keanggotaan”.
 

(Sumber: Radio Vatikan)
Diterjemahkan oleh Shirley Hadisandjaja

Rabu, 24 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Rabu, 24 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku." --- Yoh 12:44-45

Antifon Pembuka
(Sir 44:15.14)

Kebijaksanaan orang suci diwartakan bangsa-bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenangkan turun-menurun.

Doa Pagi


Bapa yang Mahabaik, aku bersyukur atas hari baru ini dan atas rahmat yang Engkau berikan. Semoga hari ini aku dapat menyenangkan hati-Mu dalam usahaku untuk melayani sesama melalui tugas dan pelayananku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan, Juruselamatku. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a) 
 
"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."

Pada waktu itu firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:44-50)
 
"Aku telah datang ke dunia sebagai terang."
  
Sekali peristiwa, Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku, untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Pada millenium ini kemerosotan moral telah merasuki seluruh kehidupan manusia. Nilai kehidupan yang baik dan berharga tidak lagi diterima sebagai warisan istimewa, tetapi dinilai sebagai sesuatu yang kuno alias ketinggalan zaman. Hukum agama tidak lagi dilihat sebagai syarat keselamatan, tetapi dinilai sebagai penghambat kebebasan. Kejahatan merebak di mana-mana meracuni kehidupan manusia. Maka, tidak heran kalau kedamaian dan kebahagiaan bagi kebanyakan orang hanya dirasakan sebagai impian belaka.

Manusia sungguh hidup dalam kegelapan dosa yang menghancurkan masa depannya. Kedatangan Yesus sebagai pembawa terang tidak diterima karena manusia ingin tetap hidup dalam kegelapan. Karena itu, dengan cukup keras Yesus mengatakan: ”Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.”

Apakah kita masih memiliki suara hati yang baik dan tetap mau setia melaksanakan kehendak dan perintah Allah?

Doa: Ya Tuhan, murnikanlah suara hatiku agar aku mampu menerima kebenaran-Mu. Amin.


Katekese Liturgi
Masa Paskah


Selama seluruh masa Paskah dalam Misa Minggu mereka yang baru dibaptis hendaknya disediakan tempat tersedniri pada kaum beriman. Semua yang baru dibaptis kalau bisa, hendaknya mengambil bagian dalam Misa bersama wali baptisnya. Dalam homili dan bila sesuai, dalam doa permohonan mereka harus disebut. Sebagai penutup masa Inisiasi, sekitar Minggu Pentakosta, hendaknya diadakan perayaan sesuai dengan kebiasaan negeri. Juga pantaslah anak-anak menerima komuni pertama pada Minggu-minggu masa Paskah. -- Perayaan Paskah dan Persiapannya, Seri Dokumen Gerejawi, 2010, No. 71, bab VIII, No. 103.


Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 23 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah

Selasa, 23 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Siapa yang menerima anugerah Ekaristi-Nya dengan penuh iman, menerima Yesus sendiri” (Katekismus Gereja Katolik, 1336)

Antifon Pembuka (Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Doa Pagi

Tuhan, kasih karunia-Mu selalu menyertai mereka yang percaya dan berbalik pada-Mu. Semoga hari ini di tengah kesibukanku, aku ingat akan Dikau sehingga tak mudah marah dan sakit hati terhadap sesama maupun terhadap setiap peristiwa hidup hari ini. Kepada-Mulah aku berharap, kini dan sepanjang masa. Amin.

Kabar gembira Kristus mulai tersebar luas sampai ke wilayah Yunani, khususnya Siprus. Barnabas menyaksikan hal itu, ketika ia tiba di Antiokhia. Ia lalu mengajak Paulus bekerja bersama dengan dia untuk mengajar umat di Antiokhia.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)
 
"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."
 
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenesia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setalah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 1a)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Yohanes menyampaikan banyak pernyataan Yesus mengenai jati diri-Nya sebagai Putera Allah. Dalam perikop ini, Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Yesus lalu menunjuk pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya untuk membuktikan jatidiri-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:22-30)
 
"Aku dan Bapa adalah satu."
 
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memeberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pewahyuan hari ini adalah: Yesus dan Bapa adalah satu. Setiap spiritualis yang telah mencapai tingkat kehidupan rohani yang tinggi, tak sulit menerima pewahyuan tersebut. Banyak orang bimbang. Jika seseorang hidup dalam kebimbangan terus menerus, dia sebenarnya tidak mungkin sekaligus beriman. Kebimbangan bisa diatasi dengan ‘bekerja’ melakukan sabda Yesus. Saudara, mari kita lakukan bersama.

Doa Malam

Tuhan Yesus, terimakasih atas hari yang telah kami lalui bersama-Mu. Semoga teladan kedekatan-Mu dengan Bapa juga semakin mendorong tekad kami untuk tidak bimbang dalam menatap hari esok dengan penuh rasa syukur kepada-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan Allah kami. Amin.


RUAH

Paus Fransiskus: Tidak ada ruang bagi 'pendaki' atau 'agama komersil' di Kerajaan Allah

Injil Gembala yang Baik di mana Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai "pintu gerbang bagi domba-domba" adalah fokus homili Paus Fransiskus Senin pagi. Misa berlangsung di kapel Casa Santa Marta dengan staf dan wartawan dari Kantor Pers Vatikan dan Vatikan pusat transmisi Radio di Santa Maria di Galeria.

Dalam Injil hari Senin, Yesus memberitahu murid-muridnya bahwa siapa pun yang tidak masuk kandang domba melalui pintu gerbang, bukan gembala, namun pencuri dan perampok. Singkatnya, kata Paus Fransiskus, seseorang yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri, yang hanya ingin menaiki tangga sosial. Satu-satunya gerbang Kerajaan Allah, ke Gereja - Paus mengatakan - adalah Yesus sendiri:

"Ini pendaki sosial yang ada bahkan di komunitas Kristen, bukan? Orang-orang yang mencari mereka sendiri ... dan sadar atau tidak sadar berpura-pura untuk masuk tetapi adalah pencuri dan perampok. Mengapa? Mengapa mencuri kemuliaan dari Yesus? Mereka ingin kemuliaan bagi diri mereka sendiri dan ini adalah apa yang dikatakan [Yesus] untuk orang-orang Farisi:Anda mencari persetujuan satu sama lain ... '. Itu adalah sesuatu dari agama 'komersial', kan? Aku memberikan kemuliaan kepada Anda dan Anda memberikan kemuliaan kepada saya. Tetapi orang-orang tidak masuk melalui pintu gerbang yang benar. Pintu gerbang [yang benar] adalah Yesus dan orang-orang yang tidak masuk lewat gerbang ini keliru. Bagaimana saya tahu bahwa Yesus adalah gerbang benar? Bagaimana saya tahu bahwa gerbang ini gerbang Yesus? Ini cukup untuk mengambil Sabda Bahagia dan melakukan apa Sabda Bahagia katakan. Jadilah rendah hati, miskin, lembut, saja ... ".

Paus Fransiskus melanjutkan, tercatat bahwa Yesus tidak hanya gerbang, ia juga merupakan cara, jalan untuk mengikuti perjalanan kita. Dia mengatakan ada banyak jalan yang bisa kita ikuti, beberapa mungkin lebih menguntungkan daripada yang lain dalam menggapai kemajuan, tetapi mereka "menyesatkan, mereka tidak nyata: mereka adalah palsu. Satu-satunya jalan adalah Yesus ":

"Beberapa dari Anda mungkin berkata: 'Bapa, Anda fundamentalis!' Tidak, cukup sederhana, ini adalah apa yang Yesus katakan:." Akulah pintu ',' Akulah jalan '[Dia] memberi hidup kepada kita. sederhana. ini adalah gerbang yang indah, sebuah gerbang cinta, itu adalah pintu gerbang yang tidak menipu, tidak palsu. selalu mengatakan kebenaran. Tetapi dengan kelembutan dan kasih. Namun, kita masih memiliki [...] sumber dosa asal dalam diri kita, bukan begitu? Kita masih ingin memiliki kunci untuk menafsirkan segala sesuatu, kunci dan kekuatan untuk menemukan jalan kita sendiri, apa pun itu, untuk menemukan gerbang kita sendiri, apa pun itu. "

Terkadang - Paus mengatakan - kita tergoda untuk menajdi bos kita atas diri sendiri dan bukan anak-anak rendah hati dan hamba Tuhan ":

"Dan ini adalah godaannya, untuk mencari gerbang lain atau jendela lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita hanya bisa masuk lewat pintu gerbang yang namanya Yesus. Kita hanya bisa masuk lewat gerbang yang membawa ke sebuah jalan dan jalur yang disebut Yesus dan membawa ke sebuah kehidupan yang namanya Yesus. Semua orang yang melakukan sesuatu yang lain - demikianlah firman TUHAN - yang mencoba masuk melalui jendela, adalah 'pencuri dan perampok "Dia sederhana, Tuhan kata-katanya tidak rumit..:. dia sederhana ".

Paus menyimpulkan dengan mengundang semua yang hadir untuk meminta "kasih karunia untuk selalu mengetuk gerbang itu":

"Kadang-kadang tertutup: kita sedih, kita merasa sunyi sepi, kami memiliki masalah dengan mengetuk, dengan mengetuk gerbang itu. Jangan pergi mencari gerbang lain yang tampak lebih mudah, lebih nyaman, lebih di tangan. Selalu sama satu:.. Yesus. Yesus tidak pernah mengecewakan, Yesus tidak menipu, Yesus bukan pencuri, bukan perampok. Dia memberikan hidupnya untukku:. masing-masing dari kita harus mengatakan ini: "Dan Kau yang memberikan hidup-Mu untukku, tolong, bukalah, biar aku dapat masuk. ""

Sumber : Radio Vatikan, Homili Paus Fransiskus 22 April 2013
FB Fans Of Iman Katolik 

Bacaan Harian 22 - 28 April 2013

Bacaan Harian 22 - 28 April 2013

Senin, 22 April : Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis 11:1-18; Mzm 42:2-3; 43:3,4;R: 42:3a; Yoh 10:1-10.


Selasa, 23 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;R: 117:1a; Yoh 10:22-30.


Rabu, 24 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P).

Kis. 12:24-13:5a; Mzm. 67:2-3,5,6,8;R: 4; Yoh. 12:44-50.


Kamis, 25 April: Pesta St Markus, Pengarang Injil (M).
1Ptr 5:5b-14; Mzm. 89:2-3.6-7.16-17; Mrk 16:15-20.


Jumat, 26 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis. 13:26-33; Mzm. 2:6-7,8-9,10-11;R: 7; Yoh. 14:1-6.


Sabtu, 27 April: Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
.
Kis. 13:44-52; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;R: 3cd; Yoh. 14:7-14.


Minggu, 28 April: Hari Minggu Paskah V (P)
.
Kis 14:21b-27; Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab; Why 21:1-5a; Yoh 13:31-33a.34-35

Minggu Paskah IV/C - 21 April 2013


MINGGU PASKAH IV/C – 21 APRIL 2013
Kis 13:14,43-52; Why 7:9,14b-17; Yoh 10:27-30,22

Hari ini kita memasuki Minggu Paskah IV, yang sejak tahun 1963 yang lalu juga dijadikan sebagai Hari Minggu Panggilan. Bacaan Injil mengajak kita untuk merenungkan tentang gembala yang baik. Lalu, bagaimana kita hendak menarik benang merah pesan-pesan hari ini, yakni antara Minggu Paskah IV, Minggu Panggilan dan gembala yang baik?

Perayaan Paskah, pada intinya mengenangkan, dan mensyukuri karya penyelamatan Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus. Dengan perayaan ini, kita juga ikut serta mengalami karya penyelamatan Allah itu. Sebab, karya keselamatan itu berlaku universal, untuk semua orang yang mau menerima dan mengimani Kristus. Inilah yang diwartakan Paulus dan Barnabas dalam bacaan pertama. Mereka diutus “menjadi terang bagi bangsal-bangsa yang tidak mengenal Allah dan membawa keselamatan sampai ke ujung bumi” (Kis 13:47).

Universalitas keselamatan itu juga ditegaslan dalam bacaan kedua, dimana Yohanes menyampaikan penglihatannya bahwa orang-orang yang diselamatkan itu “merupakan kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa” (Why 7:9). Mereka yang telah mengalami keselamatan itu “tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi” (Why 7:16).

Suasana penyelamatan yang demikian, yang saat ini sudah dialami oleh saudara-saudari kita yang telah meninggalkan dunia ini dan kita nantikan dengan penuh harapan agar kelak juga kita alami, bukan merupakan usaha manusia tetapi lebih-lebih merupakan buah dari penebusan Kristus. Dialah yang menggembalakan kita dan menuntun kita ke mata air kehidupan (Why 7:17). Bagi kita, ia hadir dan tampil sebagai gembala yang baik, yaitu gembala yang mengenal kita, para domba-Nya; yang memberikan hidup kekal kepada kita; dan yang senantiasa melindungi kita sehingga kita tidak binasa (Yoh 10:27-28). Dalam perikup Injil sebelumnya, yakni Yoh 10:1-21, semakin tampak peran Yesus sebagai gembala baik yang menyelamatkan domba-domba-Nya. Dia menyerahkan nyawa untuk domba-domba-Nya, menjadi pintu (keselamatan) bagi domba-domba-Nya, mendampingi dan melindungi domba-domba-Nya, dan memberi hidup (kekal) kepada domba-domba-Nya.

Setelah Yesus bangkit dan naik ke surga, peran penggembalaan itu diteruskan oleh para rasul dan para pengganti mereka, yakni para uskup dengan dibantu oleh para imam. Mereka diutus, untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk (Mrk 16:15); untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah dan membawa keselamatan sampai ke ujung bumi (Kis 13:47). Tuhan pun senantiasa menyertai sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20) dan turut bekerja dan meneguhkan mereka dengan tanda-tanda yang menyertainya (Mrk 16:20).

Dari sini menjadi jelas bahwa sejak dari permulaan, sekarang dan selama-lamanya, Tuhan membutuhkan manusia, yakni kita semua untuk mengambil bagian dalam pewartaan Injil, penggembalaan umat dan penyelamatan jiwa-jiwa. Semua orang, kita semua, tidak ada yang dikecualikan dipanggil untuk mengambil bagian dalam tugas ini, entah sebagai rasul-rasul awam maupun sebagai imam, bruder, dan suster.

Karya keselamatan yang dikerjakan Tuhan untuk kita menunjukkan betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Oleh karena itu, sebagaimana bacaan Minggu yang lalu, Tuhan bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?”, kini pertanyaan yang sama juga diajukan kepada kita masing-masing. Semoga kita juga berani memberi jawaban seperti Petrus, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” (Yoh 21:17). Maka, Tuhan pun mengutus kita untuk mewartakan Injil, menggembalakan umat, dan ikut serta menyelamatkan jiwa-jiwa, entah sebagai rasul awam maupun sebagai imam, bruder dan suster.

Pada Minggu Panggilan ini, tanpa menghilangkan himbauan kepada seluruh umat untuk mengambil bagian dalam karya-karya pelayanan Gereja sebagai rasul-rasul awam, baiklah disampaikan himbauan dan undangan khusus untuk menanggapi panggilan sebagai imam, bruder, dan suster. Entah dengan mempersembahkan anak/cucu, entah dengan mempersembahkan diri sendiri untuk mencoba menanggapi panggilan Tuhan.

Untuk mengakhiri renungan ini, baiklah dikutipkan sebagian dari pesan Bapa Suci Benedictus XVI (emeritus) untuk hari Minggu Panggilan ke-50 (selengkapnya bisa dibaca di http://www.kkindonesia.org/content/pesan_paus_HMP_2013/index.kki:

Sebagaimana telah Dia lakukan selama hidup-Nya di dunia, demikian juga saat ini Yesus yang telah bangkit berjalan menyusuri lorong-lorong kehidupan kita dan melihat kita yang tenggelam dalam berbagai aktivitas dengan segala keinginan dan kebutuhan kita. Di tengah situasi lingkungan kehidupan kita, Dia terus berbicara kepada kita: Dia memanggil kita agar kita menghayati kehidupan bersama dengan Dia, karena hanya Dia-lah yang mampu memuaskan dahaga akan harapan tersebut. Dia tinggal di tengah komunitas para murid, yaitu Gereja, dan hingga hari ini Dia masih memanggil orang-orang untuk mengikuti Diri-Nya. Panggilan dapat muncul setiap saat. Hari ini juga Yesus terus-menerus berkata: “Datanglah ke mari, ikutilah Aku” (Mrk. 10:21). Menerima undangan-Nya berarti tidak lagi memilih jalan kita sendiri. Mengikuti Dia berarti membenamkan kehendak kita ke dalam kehendak Yesus, sungguh-sungguh mengistiwekan Dia, membanggakan Dia dalam setiap bidang kehidupan: dalam keluarga, dalam pekerjaan, dalam kepentingan-kepentingan pribadi dan dalam diri kita sendiri. Ini berarti menyerahkan hidup kita kepada-Nya, hidup dalam kemesraan bersama dengan Dia dan melalui Dia, kita memasuki persekutuan dengan Bapa dalam Roh Kudus, dan dengan demikian juga – konsekuensinya – bersama dengan saudara dan saudari sekalian. Persekutuan hidup bersama Yesus adalah suatu “pengaturan” (setting) istimewa di mana dalam persekutuan tersebut, kita boleh mengalami harapan dan dalam harapan tersebut, hidup kita menjadi penuh dan bebas.

Panggilan imamat dan hidup bakti lahir dari pengalaman personal perjumpaan dengan Kristus, berkat dialog dengan Dia secara rahasia dan tulus, yang berarti memasuki ke dalam kehendak-Nya. Oleh karena itu sangatlah perlu tumbuh dalam pengalaman iman, mengenal suatu relasi yang mendalam dengan Yesus, memberi perhatian secara rohani terhadap suara-Nya yang hanya bisa diperdengarkan dalam lubuk hati kita.

Proses ini, yang memungkinkan kita dapat menaggapi panggilan Allah secara positif, sangat mungkin terjadi dalam jemaat-jemaat Kristen di mana iman dihayati secara intens, di mana kesaksian yang baik diberikan oleh mereka yang menyandarkan diri kepada Injil, di sanalah hadir makna perutusan yang kuat, yang menghantar orang untuk mempersembahkan diri secara total demi Kerajaan Allah, yang dihidupi dengan penerimaan sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi dan hidup doa yang kuat. Poin yang terakhir ini, “di satu sisi harus menjadi sesuatu yang sangat personal, suatu perjumpaan yang mesra antara diriku dengan Allah. Tetapi di sisi lain, harus secara terus-menerus dibimbing dan diterangi oleh doa-doa Gereja dan oleh doa-doa para kudus, dan oleh doa liturgis sebagaimana telah berulang kali Tuhan Yesus ajarkan bagaimana kita harus berdoa secara benar” (Spe Salvi, 34).

…….

Saya berharap bahwa anak-nak muda, yang telah dipenuhi oleh pelbagai pilihan remeh dan tidak penting, akan mampu menggali suatu keinginan terhadap apa yang sungguh-sungguh berharga, demi tujuan-tujuan yang mulia, pilihan-pilihan yang radikal, pelayanan demi banyak orang dalam mengikuti Yesus. Yang terkasih anak-anak muda, janganlah takut mengikuti Dia dan berjalan menyusuri jalan-jalan kasih yang menuntut suatu keberanian dan komitmen yang tulus. Dengan cara tersebut, kamu akan senang melayani, kamu akan menjadi saksi suatu suka-cita yang tidak bisa diberikan oleh dunia, kamu akan menjadi nyala yang hidup dari kasih yang kekal-abadi dan tak terpermanai, kamu akan belajar “memberi suatu pengharapan yang ada padamu” (1 Pet. 3:15)!

Semoga, sabda Tuhan dan pesan Bapa Suci ini menggugah kita semua untuk dengan penuh semangat mau mengambil bagian dalam karya-Nya untuk mewartakan Injil, menggembalakan umat dan menyelamatkan jiwa-jiwa.

Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy