Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Bacaan Harian 29 April - 05 Mei 2013
Bacaan Harian 29 April - 05 Mei 2013
Senin, 29 April: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja (P).
Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16, Ul: 1; Yoh 14:21-26
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengasihi Tuhan jika ia tidak mengikuti firman-Nya (Yoh 14:23)? Hanya orang yang memegang firman-Nya dan melakukannya adalah orang yang mengasihi Tuhan. Oleh karena itu Tuhan tidak menyatakannya kepada dunia yang enggan menghampiri Tubuh-Nya. Ia hanya menyatakannya kepada sedikit orang saja, tetapi perkataan-Nya itu dapat menguatkan orang untuk mengasihi-Nya sampai selama-lamanya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti mengikuti firman-Nya. Orang yang mengikuti Firman-Nya berarti datang kepada Tubuh-Nya dan hidup dalam persekutuan yang tidak terpisahkan. Firman-Nya dinyatakan kepada sedikit orang tetapi Tuhan menguatkan mereka sampai selama-lamanya.
Selasa, 30 April: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12.13ab.21,Ul: 11a; Yoh 14:27-31
Dalam hidup kita sering ada ketidak-damaian akibat berbagai masalah; jiwa kita tertekan dan pikiran kita buntu. Kita telah meminta pertolongan dari teman-teman tetapi tetap tidak mendapat jalan keluar. Pada situasi seperti itu, ingatlah bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita, bahkan Ia telah menjanjikan damai-Nya untuk tinggal bersama kita. Damai-Nya bukan seperti yang diberikan manusia atau dunia tetapi damai yang sungguh datang dari Surga. Mintalah damai itu kepada Yesus dengan cuma-cuma. Syarat-Nya hanya satu yakni dating kepada-Nya dan mengasihi-Nya. Apabila kita hidup dalam damai Kristus, kita akan melihat dan mengalami pertolongan-Nya.
Rabu, 01 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5, Ul:1; Yoh 15:1-8
Pohon anggur adalah totalitas seluruh ranting-rantingnya. Ketika ranting-ranting itu menyatu, pilin-memilin, jalin-menjalin, itulah pokok anggur. Jadi, ketika Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar,” Ia sedang berbicara tentang seluruh ranting yang menyatu dengan batang anggur. Sedemikian menyatunya, hingga luka pada batang anggur adalah luka pada seluruh rantingnya. Inilah gambaran persekutuan yang luar biasa, antara Kristus dengan umat-Nya. Setiap anggota keluarga adalah ranting dari pohon anggur Kristus.
Kamis, 02 Mei: Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P)
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Ul:lih.3; Yoh 15:9-11
Penerapan kasih yang Yesus inginkan adalah seperti hubungan kasih antara Yesus dengan Bapa di Surga. Keintiman antara Bapa dan diri-Nya begitu hebat sehingga Ia merasa sukacita memenuhi kehidupan-Nya. Ia menekankan supaya keintiman kasih Bapa dengan diri-Nya diterapkan pula di dalam Gereja-Nya. Maka, apa pun yang kita rasakan, pencobaan apa pun yang kita alami, jangan sampai hal itu membuat kita ke luar dari keintiman kasih dengan Bapa. Yesus menginginkan hubungan kita dengan Bapa berada dalam keintiman kasih seperti hubungan Diri-Nya dengan Bapa.
Jumat, 03 Mei: Jumat Pertama - Pesta St. Filipus dan Yakobus (M).
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12, Ul:10a; Yoh 15:12-17
Kadang-kadang kita dihadapkan kepada sebuah situasi di mana kita hanya bisa percaya saja karena kita tidak bisa melihat bukti apa-apa. Maka yang dapat kita lakukan hanya menerima dan memegang janji Tuhan, bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. “Jalan” mengarahkan hidup kita agar tidak tersesat. “Kebenaran” merupakan hal yang paling bernilai daripada segala sesuatu. “Hidup” yaitu hidup yang Tuhan berikan kepada kita bukan hanya di dunia ini tetapi juga dalam kerajaan-Nya nanti. Maka janji itu adalah sesuatu yang sangat meneguhkan kita semua sekaligus membuka mata kita untuk dapat melihat betapa indah relasi cinta antara Yesus dengan murid-murid-Nya (dan juga kita). Ia memberikan sesuatu yang paling indah untuk sampai pada hidup yang kekal: jalan, kebenaran dan hidup. Dalam situasi apa pun yang kita hadapi, percayalah pada Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup.
Sabtu, 04 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5, Ul:1a; Yoh 15:18-21
Seorang murid memang tidak akan lebih tinggi dalam berbagai hal dari gurunya selama yang bersangkutan masih menjadi murid, namun sebagai murid-murid yang telah dipilih-Nya kita diundang terus menerus belajar memperbaharui ketaatan kita kepada-Nya. Dengan begitu, terbuka kemungkinan bagi kita untuk semakin menyerupai-Nya dalam seluk-beluk tindakan, pikiran dan ucapan kita. Seorang murid yang baik senantiasa patuh mendengarkan semua ajaran Sang Guru serta melaksanakannya didalam kehidupan sehari-hari, sehingga bertumbuh menyerupai Sang Guru.
Minggu, 05 Mei: Hari Minggu Paskah VI (P).
Kis 15:1-2.22-29; Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4; Why 21:10-14.22-23; Yoh 14:23-29
Kalau kita sedang dalam pergumulan dan merasa seorang diri, terlantar dan tidak berdaya, sadarilah bahwa kita tidak sendiri. Roh Kudus yang dijanjikan Kristus sebagai Penghibur tinggal dan selalu menemani kita dalam menjalani kehidupan pada saat-saat yang paling sulit sekali pun. Hanya sekarang masalahnya: “Terbukakah kita menerima kehadiran Sang Penghibur itu.?” Roh Penghibur itu tidak akan kita rasakan kehadiran-Nya kalau kita masih menutup diri dalam banyak perkara, seperti kesombongan, kemegahan diri, ketidak-percayaan dan berbagai macam kedagingan lainnya. Roh Penghibur ada dalam hati kita; yang diperlukan adalah keterbukaan hati untuk menerima-Nya.
Renungan oleh: Bernardus Gunawan Y. Surya/Warta Regina Caeli
Senin, 29 April: Peringatan Wajib Sta. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja (P).
Kis 14:5-18; Mzm 115:1-2.3-4.15-16, Ul: 1; Yoh 14:21-26
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengasihi Tuhan jika ia tidak mengikuti firman-Nya (Yoh 14:23)? Hanya orang yang memegang firman-Nya dan melakukannya adalah orang yang mengasihi Tuhan. Oleh karena itu Tuhan tidak menyatakannya kepada dunia yang enggan menghampiri Tubuh-Nya. Ia hanya menyatakannya kepada sedikit orang saja, tetapi perkataan-Nya itu dapat menguatkan orang untuk mengasihi-Nya sampai selama-lamanya. Orang yang mengasihi Tuhan pasti mengikuti firman-Nya. Orang yang mengikuti Firman-Nya berarti datang kepada Tubuh-Nya dan hidup dalam persekutuan yang tidak terpisahkan. Firman-Nya dinyatakan kepada sedikit orang tetapi Tuhan menguatkan mereka sampai selama-lamanya.
Selasa, 30 April: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 14:19-28; Mzm 145:10-11.12.13ab.21,Ul: 11a; Yoh 14:27-31
Dalam hidup kita sering ada ketidak-damaian akibat berbagai masalah; jiwa kita tertekan dan pikiran kita buntu. Kita telah meminta pertolongan dari teman-teman tetapi tetap tidak mendapat jalan keluar. Pada situasi seperti itu, ingatlah bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita, bahkan Ia telah menjanjikan damai-Nya untuk tinggal bersama kita. Damai-Nya bukan seperti yang diberikan manusia atau dunia tetapi damai yang sungguh datang dari Surga. Mintalah damai itu kepada Yesus dengan cuma-cuma. Syarat-Nya hanya satu yakni dating kepada-Nya dan mengasihi-Nya. Apabila kita hidup dalam damai Kristus, kita akan melihat dan mengalami pertolongan-Nya.
Rabu, 01 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 15:1-6; Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5, Ul:1; Yoh 15:1-8
Pohon anggur adalah totalitas seluruh ranting-rantingnya. Ketika ranting-ranting itu menyatu, pilin-memilin, jalin-menjalin, itulah pokok anggur. Jadi, ketika Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar,” Ia sedang berbicara tentang seluruh ranting yang menyatu dengan batang anggur. Sedemikian menyatunya, hingga luka pada batang anggur adalah luka pada seluruh rantingnya. Inilah gambaran persekutuan yang luar biasa, antara Kristus dengan umat-Nya. Setiap anggota keluarga adalah ranting dari pohon anggur Kristus.
Kamis, 02 Mei: Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja (P)
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Ul:lih.3; Yoh 15:9-11
Penerapan kasih yang Yesus inginkan adalah seperti hubungan kasih antara Yesus dengan Bapa di Surga. Keintiman antara Bapa dan diri-Nya begitu hebat sehingga Ia merasa sukacita memenuhi kehidupan-Nya. Ia menekankan supaya keintiman kasih Bapa dengan diri-Nya diterapkan pula di dalam Gereja-Nya. Maka, apa pun yang kita rasakan, pencobaan apa pun yang kita alami, jangan sampai hal itu membuat kita ke luar dari keintiman kasih dengan Bapa. Yesus menginginkan hubungan kita dengan Bapa berada dalam keintiman kasih seperti hubungan Diri-Nya dengan Bapa.
Jumat, 03 Mei: Jumat Pertama - Pesta St. Filipus dan Yakobus (M).
Kis 15:22-31; Mzm 57:8-9.10-12, Ul:10a; Yoh 15:12-17
Kadang-kadang kita dihadapkan kepada sebuah situasi di mana kita hanya bisa percaya saja karena kita tidak bisa melihat bukti apa-apa. Maka yang dapat kita lakukan hanya menerima dan memegang janji Tuhan, bahwa Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. “Jalan” mengarahkan hidup kita agar tidak tersesat. “Kebenaran” merupakan hal yang paling bernilai daripada segala sesuatu. “Hidup” yaitu hidup yang Tuhan berikan kepada kita bukan hanya di dunia ini tetapi juga dalam kerajaan-Nya nanti. Maka janji itu adalah sesuatu yang sangat meneguhkan kita semua sekaligus membuka mata kita untuk dapat melihat betapa indah relasi cinta antara Yesus dengan murid-murid-Nya (dan juga kita). Ia memberikan sesuatu yang paling indah untuk sampai pada hidup yang kekal: jalan, kebenaran dan hidup. Dalam situasi apa pun yang kita hadapi, percayalah pada Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup.
Sabtu, 04 Mei: Hari Biasa Pekan V Paskah (P).
Kis 16:1-10; Mzm 100:1-2.3.5, Ul:1a; Yoh 15:18-21
Seorang murid memang tidak akan lebih tinggi dalam berbagai hal dari gurunya selama yang bersangkutan masih menjadi murid, namun sebagai murid-murid yang telah dipilih-Nya kita diundang terus menerus belajar memperbaharui ketaatan kita kepada-Nya. Dengan begitu, terbuka kemungkinan bagi kita untuk semakin menyerupai-Nya dalam seluk-beluk tindakan, pikiran dan ucapan kita. Seorang murid yang baik senantiasa patuh mendengarkan semua ajaran Sang Guru serta melaksanakannya didalam kehidupan sehari-hari, sehingga bertumbuh menyerupai Sang Guru.
Minggu, 05 Mei: Hari Minggu Paskah VI (P).
Kis 15:1-2.22-29; Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4; Why 21:10-14.22-23; Yoh 14:23-29
Kalau kita sedang dalam pergumulan dan merasa seorang diri, terlantar dan tidak berdaya, sadarilah bahwa kita tidak sendiri. Roh Kudus yang dijanjikan Kristus sebagai Penghibur tinggal dan selalu menemani kita dalam menjalani kehidupan pada saat-saat yang paling sulit sekali pun. Hanya sekarang masalahnya: “Terbukakah kita menerima kehadiran Sang Penghibur itu.?” Roh Penghibur itu tidak akan kita rasakan kehadiran-Nya kalau kita masih menutup diri dalam banyak perkara, seperti kesombongan, kemegahan diri, ketidak-percayaan dan berbagai macam kedagingan lainnya. Roh Penghibur ada dalam hati kita; yang diperlukan adalah keterbukaan hati untuk menerima-Nya.
Renungan oleh: Bernardus Gunawan Y. Surya/Warta Regina Caeli
Tuhan yang tersamar hadir dalam Sakramen Ekaristi
TUHAN YANG TERSAMAR HADIR DALAM SAKRAMEN EKARISTI
Oleh: Adrian Pristio, O.Carm
Oleh: Adrian Pristio, O.Carm
Ekaristi adalah tujuan semua Sakramen. Alasannya: Karena dalam Ekaristi itulah, Kristus hadir secara istimewa (Konstitusi tentang Liturgi Suci, 7). Di dalam Ekaristi itu pula, Kristus hadir dalam rupa roti dan anggur. Dalam doa konsekrasi, Kristus sendiri hadir untuk mengubah bahan persembahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah-Nya. Imam bertindak in persona Christi (dalam pribadi Kristus), sehingga saat mengucapkan kata-kata konsekrasi, roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus, secara substansial. Di sini roti dan anggur diubah dengan berkat. Daya berkat melampaui kodrat. Perubahan tersebut dinamakan trans-substansiasi (perubahan hakikat).
Rupa, bau dan rasanya (eksistensinya) tetapi seperti roti dan anggur; tetapi substansinya (esensinya) sudah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Di sini, indera tak lagi mencukupi untuk menembus esensi tubuh dan darah Kristus dalam rupa roti dan anggur tersebut. Hanya iman yang bisa menolong budi. Tanpa 'mata' iman, tidak mungkin seseorang bisa memiliki keyakinan akan kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Hal ini berarti, kita mesti bersandar pada otoritas ilahi. Santo Sirilus mengajak kita untuk tidak mempertanyakan kata-kata Yesus, "Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu" (Luk 22:19), tetapi menerimanya dalam iman, tanpa ragu-ragu. Kristus adalah kebenaran (Yoh 14:6), maka Dia tidak mungkin menipu.
Ketika masih di Seminari (pendidikan calon imam), saya bersama para seminaris lainnya diajari lagu adorasi atau salve (penyembahan/pujian) kepada Sakramen Mahakudus, yang diambil dari madah "Tantum Ergo" karya Santo Tomas Akuino, demikian:
Sakramen seagung ini, kusembah dan kupujiEkaristi adalah Sakramen paling agung, atau lebih tepat disebut sebagai "Sakramen Mahakudus". Dengan iman akan kehadiran Kristus secara nyata dalam Ekaristi, maka Gereja menyembah dengan hormat Sakramen Mahakudus, Paus Yohanes Paulus memberi kesaksian bahwa penyembahan tidak boleh berhenti. Tidak ada waktu yang lebih berharga daripada datang kehadapan Sakramen cinta kasih Yesus, dalam penyembahan dan kontemplasi, dengan penuh iman; dan siap menjadi silih atas dosa-dosa dunia. (Dominicae Cenae, 3)
Cara lama telah ganti, telah diperbarui
Iman yang menolong budi, indra tak mencukupi
Allah Bapa serta Putra, dipujilah bersama
Salam sembah dan kuasa, serta hormat pada-Nya
Roh Kudus yang diutus-Nya, pujaan yang setara.
Perhatikan juga seruan dari Paus penggantinya, yakni Paus Benediktus XVI. Paus asal Jerman ini berkata, "Di samping mendorong tiap-tiap orang beriman agar meluangkan waktu untuk doa pribadi di hadapan Sakramen Altar ini, saya merasa wajib mendesak paroki-paroki dan kelompok-kelompok gerejawi agar meluangkan waktu untuk adorasi bersama." (Sacramentum Caritatis, 68)
Pertanyaannya, mengapa Kristus hadir dalam Ekaristi? Dalam perayaan Liturgi Kamis Putih, diungkapkan bahwa Kristus hendak kembali kepada Bapa-Nya, meninggalkan para murid; maka DIa memberi kepada mereka kehadiran sakramental. Itulah tanda kenangan totalitas cinta kasih Kristus kepada kita (Yoh 13:1). Maka, Ekaristi menjadi tanda kehadiran Kristus yang membawa rahmat cinta kasih yang tuntas itu. Kehadiran Kristus tersebut disantap oleh kaum beriman dalam upacara komuni, sehingga menjadi daging dan darah, menyatu-padu dalam tubuh dan darah kaum beriman. Imanuel (Allah beserta kita), menjadi nyata dalam Ekaristi.
Dalam komuni, kita menerima Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi keselamatan kita. Dengan menyambut komuni, kita dipersatukan secara erat dengan Kristus, Tuhan. Dalam upacara menyambut Komuni menjadi sangat tampak bahwa perjamuan Ekaristi merupakan perjamuan mistik. Tuhan Yesus sendiri mendesak kita untuk menyambut-Nya, "Jika kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup dalam dirimu" (Yoh 6:53). Gereja malahan menganjurkan secara tegas, supaya kita menyambut komuni pada hari Minggu dan hari raya (di luar hari Minggu); atau lebih sering lagi, bahkan setiap hari (KGK, 1389). Namun, sekaligus kita diingatkan Santo Paulus untuk menyambut-Nya dengan hati yang layak (bdk. 1Kor 11:27-29).
Keagungan Sakramen ini mendorong Liturgi Gereja untuk memasukkan kata-kata seorang tokoh Injil, perwira yang rendah hati dan penuh iman itu, "Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya; tetapi bersabdalah (katakan sepatah kata) saja, maka saya akan sembuh." (Sumber: Katekismus Gereja Katolik, 1373-1390)
Misteri
Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa bebas
melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga kekudusannya
dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya, siapa saja
yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya
sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus Romawi,
yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus mempertanggungjawabkan
semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi kelaparan dan kehausan
akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa ini,
perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk reksa
pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar; sebaliknya.
Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta kekayaan dan
warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang sewenang-sewenang itu
bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati, melainkan melanggar
hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang adalah pengukapan
hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata tertibnya, pada akhirnya
sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang merusak dan
menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru
seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai
serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan
umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan
dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir
pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman
merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup
kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula. (Redemptionis
Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan
atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)
Senin, 29 April 2013 Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja
Senin, 29 April 2013
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja.
“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya: mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen. Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Bapa Suci Benediktus XVI
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala. Alleluya.
Doa Pagi
Tuhan Yesus Kristus, curahkanlah dengan murah hati Roh Kudus-Mu atas dunia kami serta Gereja kami. Semoga Roh Kudus menuntun kami untuk maju terus dengan penuh harapan, dan menolong kami untuk membangun masa depan kami bersama dengan Dikau. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja.
“Begitu banyak umat terbaptis kehilangan identitas dan keanggotaannya: mereka tidak tahu konten iman yang esensial atau mereka berpikir bahwa mereka bisa menumbuhkan iman terpisah dari perantaraan Gerejawi. Dan sementara banyak orang melihat dengan ragu pada kebenaran-kebenaran yang diajarkan Gereja, yang lainnya mereduksi Kerajaan Allah menjadi suatu nilai-nilai besar, yang tentu berhubungan dengan Injil, tapi tidak lagi berhubungan dengan inti iman Kristen. Dalam konteks ini, bagaimana kita menghidupi tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan?” – Bapa Suci Benediktus XVI
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala. Alleluya.
Doa Pagi
Tuhan Yesus Kristus, curahkanlah dengan murah hati Roh Kudus-Mu atas dunia kami serta Gereja kami. Semoga Roh Kudus menuntun kami untuk maju terus dengan penuh harapan, dan menolong kami untuk membangun masa depan kami bersama dengan Dikau. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pengalaman ditantang dan dihambat membuat Barnabas dan Paulus semakin penuh semangat untuk mewartakan Injil sambil berbuat baik, mendoakan dan menyembuhkan orang sakit. Semangat yang membara ini hidup, tidak lain karena kuasa Roh Kudus yang menyertai mereka dan persatuan kasih antara Yesus dengan murid-murid-Nya yang tak terpisahkan.
Roh Kudus adalah Roh yang menghidupkan, menghibur dan mengajarkan semua kebenaran kepada para murid. Roh Kudus juga yang menghidupkan persatuan kasih murid-murid dengan Tuhan Yesus Kristus. Kasih yang hidup ini mendorong murid-murid Tuhan ini untuk mengorbankan hidup mereka demi kemuliaan nama-Nya.
Pengalaman kasih Allah dalam hidup rohani akan menghidupkan iman, harapan, dan kasih kita kepada Tuhan. Pengalaman ini akan membantu kita juga untuk mengamalkan kasih ini kepada sesama. Maka, amatlah penting bagi setiap orang beriman untuk memasuki hubungan kasih dengan Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita!
Doa: Tuhan, hidupkanlah kasihku kepada-Mu oleh kuasa kasih Roh-Mu yang kudus. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Minggu, 28 April 2013 Hari Minggu Paskah V
Minggu, 28 April 2013
Hari Minggu Paskah V
Cinta kepada Allah dan kepada sesama ini tidak saja merupakan Cinta manis yang sesederhana manisnya gula Sakarin (saccharine) dalam buah. Cinta Kasih ini ditanggung dan dimuat dari berbagai nilai yang berharga yaitu dari kesabaran, kerendahan hati, dan pertumbuhan sesuai dengan kehendak Allah kepada kita, dengan kehendak Yesus Kristus, sahabat kita. Hanya dengan cara ini, seluruh keberadaan kita mengambil sebuah kualitas kebajikan dan kebenaran, yang adalah Cinta Kasih yang sejati, hanya dengan cara demikian itu dapat dikatakan buah matang dan baik. Sebuah tuntutan dalam hati - kesetiaan kepada Kristus dan kepada Gereja-Nya - mencari pemenuhan yang selalu mencakup penderitaan. Ini adalah cara yang kegembiraan sejati dapat tumbuh. -- Homili Paus Benediktus XVI 19 Juni 2011
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2; Mode VI)
Cantate Domino canticum novum, quia mirabilia fecit Dominus, ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia. Salvavit sibi dextera eius: et brachium sanctum eius. Gloria Patri.
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung. Di hadapan para bangsa Ia menyatakan keadilannya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memperbarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33a.34-35)
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Hari Minggu Paskah V
Cinta kepada Allah dan kepada sesama ini tidak saja merupakan Cinta manis yang sesederhana manisnya gula Sakarin (saccharine) dalam buah. Cinta Kasih ini ditanggung dan dimuat dari berbagai nilai yang berharga yaitu dari kesabaran, kerendahan hati, dan pertumbuhan sesuai dengan kehendak Allah kepada kita, dengan kehendak Yesus Kristus, sahabat kita. Hanya dengan cara ini, seluruh keberadaan kita mengambil sebuah kualitas kebajikan dan kebenaran, yang adalah Cinta Kasih yang sejati, hanya dengan cara demikian itu dapat dikatakan buah matang dan baik. Sebuah tuntutan dalam hati - kesetiaan kepada Kristus dan kepada Gereja-Nya - mencari pemenuhan yang selalu mencakup penderitaan. Ini adalah cara yang kegembiraan sejati dapat tumbuh. -- Homili Paus Benediktus XVI 19 Juni 2011
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2; Mode VI)
Cantate Domino canticum novum, quia mirabilia fecit Dominus, ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia. Salvavit sibi dextera eius: et brachium sanctum eius. Gloria Patri.
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung. Di hadapan para bangsa Ia menyatakan keadilannya. Alleluya.
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memperbarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)
"Mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)
"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33a.34-35)
"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
“Omah gedhong magrong-magrong susun telu. Montor pitu kari milih sakkarepmu,” demikian keadaan orang kaya versi Mus Mulyadi pada tahun 70an. Orang kaya tahun 2013 macam apa? Entahlah. Yang pasti, meski berbeda keadaannya, kelimpahan harta tetap menjadi ukurannya: rumah dan tanah berceceran di mana-mana, uang disimpan di berbagai macam bank, saham di berbagai perusahaan, jabatan tinggi, dan sebagainya. Saatnya ia bersantai menikmati uang yang berdatangan. Seringkali kemuliaan macam inilah yang kita bayangkan dan kita kejar: hidup yang mapan karena tercukupinya kebutuhan hidup. Kemuliaan macam itulah yang kemudian kita kejar di dunia ini.
Dengan kata lain, kemuliaan identik dengan kekayaan. Orang lain pun juga berbuat demikian. Itulah sebabnya orang sering bekerja keras siang dan malam untuk mendapatkan kekayaan. Meski sudah kaya pun ia terus mengejarnya. Demi menambah kemuliaan kemudian ia memiliki banyak istri. Maka lengkaplah sudah unsur kemuliaan itu: harta, takhta, wanita. Lalu apakah orang tidak boleh kaya?
Tampaknya kemuliaan yang ditawarkan dan diajarkan oleh Yesus kepada kita berbeda dengan kemuliaan yang dipahami oleh banyak orang zaman ini. Kemuliaan Allah terletak pada kebaikan dan cinta-Nya. Allah mulia karena Ia menampilkan kebaikan yang penuh, kebaikan yang tiada syarat dan tak terhingga. Cinta tak terhingga itu dilakukan Yesus dengan cara menebus dosa manusia agar manusia dapat menikmati hidup bahagia bersama Allah. Karya penebusan itulah keadaan yang bagi manusia sebuah kehinaan, namun justru menampilkan kemuliaan. Di situlah kemuliaan Allah tampak sepenuh-penuhnya. Karena kebaikan itu Allah dihargai setinggi-tingginya. Itulah kemuliaan Allah.
Kemuliaan pertama tidak abadi. Kemuliaan itu hilang seiring habisnya harta kekayaan. Maka, yang tersisa tinggallah derita yang berkepanjangan. Kemuliaan pertama juga sering menimbulkan percekcokan dan perpecahan. Kemuliaan pertama juga memisahkan seseorang dari Allahnya. Sayang, banyak orang tidak (mau) menyadarinya. Seringkali kesadaran itu datang terlambat. Namun demikian, itu mungkin masih jauh lebih baik ketimbang tidak menyadarinya sama sekali.
Kemuliaan kedua menjanjikan kebahagiaan abadi. Harta kebaikan surgawi bertambah seiring semakin besar dan banyaknya cinta yang diperbuat di dunia. Itu artinya, ia memiliki kesempatan besar tinggal bersama Allah. Banyak orang telah mencapai kekayaan macam ini. Banyak orang di dunia juga mengusahakan kemuliaan demikian semasih di dunia. Caranya, mengasihi sesama manusia sehabis-habisnya. Banyak orang menggunakan harta miliknya, kekayaannya di dunia untuk mencintai sesama.
Sebagai pengikut Kristus, kita diajak mengikuti jejak-Nya. Kita memuliakan Allah dengan mencintai sesama sehabis-habisnya, tulus tanpa pamrih. Hanya cinta yang demikian akan menandakan keberadaan kita sebagai murid-murid Kristus. Sebab, banyak orang mencintai bukan karena demi kebaikan orang lain tetapi demi kebaikan diri sendiri.
RUAH
Sabtu, 27 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah
Sabtu, 27 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah
“Orang kaya harus mencukupi kebutuhan orang miskin, dan orang miskin harus bersyukur kepada Tuhan, karena Ia memberikan orang-orang untuk mencukupi kebutuhannya” (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Lih. 1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
Doa Pagi
Bapa yang Mahamurah, Engkau telah menarik jiwa-jiwa untuk datang kepada-Mu agar beroleh selamat. Berkatilah rencana-rencanaku hari ini agar terwujud sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
Pengajaran para Rasul tidak selalu diterima baik. Paulus ditolak oleh beberapa orang Yahudi di Antiokhia. Dengan penolakan tersebut, Paulus melanjutkan perjalanannya. Dia mengalihkan pelayanannya kepada bangsa-bangsa lain. Itulah sebabnya, firman Allah makin tersebar luas.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
Hari Biasa Pekan IV Paskah
“Orang kaya harus mencukupi kebutuhan orang miskin, dan orang miskin harus bersyukur kepada Tuhan, karena Ia memberikan orang-orang untuk mencukupi kebutuhannya” (Paus Klemens I)
Antifon Pembuka (Lih. 1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
Doa Pagi
Bapa yang Mahamurah, Engkau telah menarik jiwa-jiwa untuk datang kepada-Mu agar beroleh selamat. Berkatilah rencana-rencanaku hari ini agar terwujud sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
Pengajaran para Rasul tidak selalu diterima baik. Paulus ditolak oleh beberapa orang Yahudi di Antiokhia. Dengan penolakan tersebut, Paulus melanjutkan perjalanannya. Dia mengalihkan pelayanannya kepada bangsa-bangsa lain. Itulah sebabnya, firman Allah makin tersebar luas.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
"Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain."
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.
Yesus mengajarkan bahwa barangsiapa mengenal diri-Nya mengenal Bapa, karena Yesus ada dalam Bapa dan Bapa ada dalam Yesus. Yesus bahkan berjanji bahwa apa pun yang diminta dari Bapa dalam nama-Nya, akan diberikan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:7-14)
"Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-NYa, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Teguran Yesus kepada Filipus sungguh mengenaskan, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Saudara, sudah berapa lama kita menjadi Katolik? Jangan-jangan kita termasuk orang yang juga belum mengenal hakikat terdalam pribadi Kristus. Dari karya-Nya, kita seharusnya sudah memiliki keyakinan tak tergoyahkan bahwa Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara kita untuk menyertai kita.
Doa Malam
Tuhan Yesus, kepada Filipus Engkau berkata, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?” Ya Tuhan, kata-kata-Mu ini membuatku termenung, bahwasanya aku pun telah sekian lama mengikuti Engkau. Engkau selalu bersama-sama aku namun aku tidak selalu merasakannya; bahkan aku sering merasa jauh dari pada-Mu. Tuhan Yesus, perbaruilah hidupku dan bersihkanlah mata batinku agar aku senantiasa merasakan kehadiran-Mu, penyertaan-Mu dan semakin dalam mengenal Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Ya Yesus, ampunilah aku yang berdosa ini. Amin.
RUAH
Jumat, 26 April 2013 Hari Biasa Pekan IV Paskah
Jumat, 26 April 2013
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Yesus Kristus selalu merupakan titik acuan yang pertama dan terakhir dari katekese. Ia adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Kalau kita memandang kepada Kristus dengan penuh iman, kita dapat mengharapkan bahwa Ia akan memenuhi janji-janji-Nya dalam diri kita. Dan kalau kita mengasihi Dia, seperti Dia telah mengasihi kita, kita akan bertingkah laku sesuai dengan martabat kita. -- Katekismus Gereja Katolik, 1698
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
Hari Biasa Pekan IV Paskah
Yesus Kristus selalu merupakan titik acuan yang pertama dan terakhir dari katekese. Ia adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). Kalau kita memandang kepada Kristus dengan penuh iman, kita dapat mengharapkan bahwa Ia akan memenuhi janji-janji-Nya dalam diri kita. Dan kalau kita mengasihi Dia, seperti Dia telah mengasihi kita, kita akan bertingkah laku sesuai dengan martabat kita. -- Katekismus Gereja Katolik, 1698
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa. Alleluya.
Doa Pagi
Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)
"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)
1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)
"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Tiada hidup tanpa kegelisahan dan kekhawatiran. Ungkapan ini mau menggambarkan pergulatan hidup manusia di tengah dunia ini. Kegelisahan menimbulkan efek negatif bagi hidup manusia. Ia sering kali menghambat semangat untuk berjuang, bekerja, dan mengejar cita-cita. Ia juga menghambat pertumbuhan iman, harapan, dan kasih pada Allah, sebagaimana dialami para murid saat Yesus mengucapkan wejangan-wejangan perpisahan.
Yesus tidak ingin agar murid-murid-Nya hidup dalam suasana batin yang negatif. Mereka harus bertahan dalam sikap percaya akan penyelanggaraan Allah, yang memberi mereka jaminan untuk hidup aman dan damai. Karena itu, Yesus menegaskan: ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Sikap percaya dan mengandalkan Allah adalah satu-satunya sikap yang baik dan benar untuk menjalani hidup ini dalam aneka perjuangan!
Doa: Tuhan, ajarilah aku untuk tetap percaya pada penyelenggaraan-Mu. Amin.
Renungan
Tiada hidup tanpa kegelisahan dan kekhawatiran. Ungkapan ini mau menggambarkan pergulatan hidup manusia di tengah dunia ini. Kegelisahan menimbulkan efek negatif bagi hidup manusia. Ia sering kali menghambat semangat untuk berjuang, bekerja, dan mengejar cita-cita. Ia juga menghambat pertumbuhan iman, harapan, dan kasih pada Allah, sebagaimana dialami para murid saat Yesus mengucapkan wejangan-wejangan perpisahan.
Yesus tidak ingin agar murid-murid-Nya hidup dalam suasana batin yang negatif. Mereka harus bertahan dalam sikap percaya akan penyelanggaraan Allah, yang memberi mereka jaminan untuk hidup aman dan damai. Karena itu, Yesus menegaskan: ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Sikap percaya dan mengandalkan Allah adalah satu-satunya sikap yang baik dan benar untuk menjalani hidup ini dalam aneka perjuangan!
Doa: Tuhan, ajarilah aku untuk tetap percaya pada penyelenggaraan-Mu. Amin.
Barangsiapa
menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya,
yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya
pada akhir zaman. --- Yoh 12:48
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati