| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 10 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari pertama

Jumat, 10 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari pertama

Roh Kudus mengubah watak orang, di mana Ia datang bersemayam, dan membentuk hidupnya secara baru --- St. Sirilus dari Aleksandria

Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

+ Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup PS 92

Allah, pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga hidup kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. +

Antifon Pembuka (lih. Why 5:9-10)

Tuhan, Engkau menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah. Alleluya.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, Engkaulah jalan, kebenaran dan hidup kami. Teguhkanlah kesaksian kami akan kebangkitan-Mu dengan kekuatan Roh Kudus-Mu, sebab Engkaulah Penebus kami untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)
    
"Banyak umat-Ku di kota ini!"
   
Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)
1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.
3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:20-23a)
 
"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Apa yang dikatakan oleh Yesus sangat realistis. Seorang ibu akan mengalami kesakitan luar biasa ketika melahirkan anaknya, bahkan ia harus berjuang antara hidup dan mati. Tetapi, kesakitan yang dialaminya itu tidak dirasakannya sebagai kesengsaraan yang membebani hidupnya, justru sebaliknya, kesakitan yang membawa sukacita dan kegembiraan baginya dan bagi keluarganya. Sukacita itu akan semakin meluap ketika anak yang dikandungnya telah lahir di dunia ini.

Penggambaran Yesus akan sukacita dalam kesakitan fisik itu dialami pula oleh Paulus, Rasul Tuhan. Ia mengalami berbagai macam penderitaan fisik, dipenjara, diejek, diseret, dan sebagainya. Tetapi, ia tetap melakukan pewartaan akan Kristus kepada banyak bangsa. Tempat yang dikunjungi bukanlah kota-kota yang menjanjikan penghiburan dan keuntungan, tetapi kota-kota yang ditunjuk dan dikehendaki Tuhan, termasuk Korintus, sebuah kota yang penduduknya tidak semuanya mudah dan baik-baik. Mengapa Paulus masih setia melaksanakan tugas kerasulannya? Bahkan, ia pantang menyerah. Karena ada sumber sukacita yang tak akan lekang di makan zaman, yaitu penyertaan Tuhan. Paulus sangat yakin akan penyertaan Tuhan, yang meneguhkan langkahnya dengan berkata, ”Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau…”

Kita juga tidak boleh takut untuk melanjutkan pewartaan dan kesaksian iman kita, karena Tuhan akan menyertai kita sampai akhir zaman.

Doa: Terima kasih Tuhan atas janji-Mu yang akan menyertaiku selalu. Kuatkanlah hatiku, agar selalu percaya akan janji-Mu itu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Hari Raya Kenaikan Tuhan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Kamis, 09 Mei 2013 Hari Raya Kenaikan Tuhan

Kamis, 09 Mei 2013
Hari Raya Kenaikan Tuhan

“Ia tidak meninggalkan surga, ketika Ia turun dari surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita, ketika Ia naik lagi ke surga” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Kis 1:11)

Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Yesus telah diangkat ke surga dari tengah-tengahmu. Tetapi Ia akan datang kembali sebagaimana kamu melihat Dia pergi ke surga.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bergembira dan bersyukur kepada-Mu, karena dengan kenaikan Putera-Mu ke surga Engkau meninggikan martabat kami. Sebagai kepala kami Ia telah mendahului mencapai kemuliaan. Maka dibangkitkan-Nyalah pada kami, anggota-anggota Tubuh-Nya, harapan yang mantap. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:1-11)
 
"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."
 
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu, berkat kuasa Roh Kudus, Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang “telah kamu dengar dari pada-Ku”. Sebab, beginilah kata-Nya, “Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan Kerajaan bagi Israel?” jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)
1. Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja Agung atas seluruh bumi.
2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
3. Sebab Allah adalah Raja atas seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:17-23)
 
"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."
 
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang Mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi kamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah, yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
do = g, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
atau do = g, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19.20)
Pergilah dan ajarlah semua bangsa, firman Tuhan; Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:46-53)
 
"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."
 
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Lalu Yesus membawa murid-murid itu ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Para murid menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Apa yang paling Anda cintai di dunia ini? Gunung, sepak bola, bunga atau hal lain yang lebih penting dari itu? Bila jawaban Anda adalah jiwa Anda sendiri, maka Anda menemukan surga dalam misteri Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Bacaan Injil pada hari raya kenaikan Tuhan mengingatkan kita pada apa yang seharusnya menjadi pusat kecintaan dan perhatian kita yaitu keselamatan jiwa kita. Sungguh beruntung para murid diberi karunia untuk menyaksikan peristiwa agung kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Suatu peristiwa yang belum pernah mereka pikirkan, peristiwa yang setiap manusia bisa mengalaminya. Tentu Yesus mempunyai maksud tertentu dengan mengajak para murid menyaksikan kenaikan-Nya ke surga secara langsung. Penyaksian secara langsung peristiwa agung kenaikan Tuhan Yesus oleh para murid memberi kepastian kepada mereka bahwa Yesus telah mencapai keselamatan tanpa ada keraguan. Kenaikan Tuhan ke surga di hadapan mereka juga memberi kepastian bahwa surga itu ada dan mereka dijanjikan diikutsertakan dalam kemuliaan surga. Kepastian itu menjadi dasar kuat bagi para murid untuk menerima perutusan Yesus sebagai saksi dan pewarta bahwa dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kepastian iman para murid bahwa Tuhan telah naik ke surga juga menjadi dasar bagi kita untuk menjadi saksi bahwa dalam nama Yesus berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa. Bagaimana sebagai murid-murid Tuhan kita bisa menjadi pewarta tentang pertobatan dan pengampunan dosa dalam dunia sekarang ini? Zaman ini orang mempunyai surga dunia sendiri, bukan surga yang di atas. Ini tantangan yang sangat besar, maka dibutuhkan juga kekuatan yang besar. Dari mana kita memperolehnya kalau tidak dari kuasa Tuhan sendiri? Tantangan serupa juga dialami para murid pertama Yesus. Oleh karena itu, Tuhan tidak meminta para murid langsung pergi menjadi pewarta, tetapi meminta mereka berkumpul dan berdoa sampai mereka diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi sehingga mereka mampu menjalankan tugas sebagai pewarta.

Jalan hidup para murid yang berkumpul dan berdoa sampai mereka diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi, sehingga mampu menjadi saksi bagi Tuhan dan menjadi jalan pewartaan kita juga. Kita, para murid Tuhan dan saksi iman akan kebangkitan dan kenaikan Tuhan ke surga, membutuhkan kondisi yang membuat kita bisa bersekutu dan berdoa. Tanpa persekutuan dan doa, kita tidak akan mampu menjadi pewarta Tuhan. Para murid Tuhan adalah orang-orang sederhana yang gembira karena hidup mereka diselamatkan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang hidup penuh kekuatan dan harapan di tengah tantangan dunia. Hidup mereka adalah hidup yang penuh pertobatan. Oleh karena itu, hidup mereka menjadi perhatian dan menarik banyak orang untuk mengikuti-Nya.

Injil hari ini mengingatkan kita agar kita melihat kembali hidup persekutuan dan doa kita, karena itu menjadi pusat kekuatan pewartaan kita yang akan menyelamatkan banyak jiwa; jiwa yang seharusnya dicintai manusia pemiliknya.
 
RUAH / Michael Moelja Hartomo, O.Carm

Hari Raya Kenaikan Tuhan/C - 9 Mei 2013


Hari Raya Kenaikan Tuhan – 9 Mei 2013
Kis 1:1-11; Ibr 9:24-28, 10:19-23; Luk 24:46-53

Hari ini, kita merayakan Kenaikan Tuhan. Empat puluh hari yang lalu, kita merayakan Paskah, yakni rangkaian sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus demi keselamatan kita. Sebab, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10:45). Dan “sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm 6:4). Jadi, Kristus menderita sengsara dan wafat untuk kita; Ia pun bangkit juga untuk kita; karena Ia memang memberikan diri-Nya secara total untuk kita.

Sekarang, kita merayakan kenaikan-Nya ke surga. Untuk siapa? Lagi-lagi untuk kita. “Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia (artinya Bait Allah), yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. (Ibr 9:24) ... kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita” (Ibr 10:19-20). Dengan demikian, jelas sekali bahwa Kristus naik ke surga, bukan untuk kepentingan-Nya sendiri tetapi justru untuk kita, yakni merintis dan membuka jalan menuju ke surga, tempat kudus dan Rumah Allah, yang juga disediakan bagi kita.

Peristiwa kenaikan Tuhan dalam kemuliaan-Nya yang kita rayakan hari ini merupakan satu-kesatuan dengan peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya yang kita rayakan pada Pekan Suci, 40 hari yang lalu. Seluruh bacaan pertama menggambarkan bagaimana Yesus mendapatkan kemuliaan surgawi itu setelah menderita sengsara terlebih dahulu. “Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka (= para rasul), dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab, selama empat puluh hari, Ia menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ...terangkatlah Yesus disaksikan murid-murid-Nya” (Kis 1:3.9). Hal ini juga ditegaskan dalam Injil. “Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid ... Yesus membawa murid-murid itu ke luar kota sempai dekat Betania. Di situ, Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan, ketika sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga” (Luk 24:50-51).

Kiranya, pengalaman Yesus, yang sebelum mengalami kemuliaan abadi harus menderita terlebih dahulu ini, semakin menguatkan kita manakala kita juga harus mengalami penderitaan – entah apa pun bentuknya, dalam kehidupan kita di dunia ini. Pada saat menderita, kita jangan hanya berhenti untuk menatap dan merapati penderitaan itu, tetapi kita harus berani menatap Yesus yang tersalib, yang telah menderita untuk kita. Di atas salib, Ia merentangkan tangan-Nya, siap menyambut kita yang datang kepada-Nya sambil bersabda, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). Dengan demikian, kita pun akan dimampukan untuk memikul beban-beban penderitaan kita sekaligus dikuatkan dalam pengharapan akan kemuliaan yang akan datang setelah penderitaan itu terlewati.

Kemuliaan Tuhan dan kenaikan-Nya ke surga memberikan harapan bagi kita bahwa kemuliaan surgawi itu juga disediakan bagi kita dan jalan ke sana telah dibuka oleh Kristus. Untuk itu, kita selalu diharapkan mengarahkan (pandangan) hidup kita ke surga. Mengarahkan pandangan hidup ke surga bukan sekedar menatap langit atau mlongo (apa ya bahasa Indonesianya?) seperti para murid yang kemudian ditegur oleh 2 malaikat (Kis 1:10-11). Mengarahkan hidup ke surga berarti kita tidak hanya berfokus, memikirkan dan mencari hal-hal duniawi saja tetapi lebih-lebih malah hal-hal surgawi. “Sebab, Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman (saja), tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus” (Rm 14:17). Dalam bimbingan Roh Kudus, kita diajak untuk selalu mencintai dan memperjuangkan kebenaran dan damai sejahtera.

 Ag. Agus Widodo, Pr

Rabu, 08 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Rabu, 08 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VI Paskah
 
“Tidak ada yang lebih diperlukan untuk menumbuh-kembangkan pengharapan kita selain menunjukkan kepada kita bagaimana Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Dan bukti apa yang lebih kuat tentang hal ini selain bahwa Anak Allah telah menjadi teman seperjalanan dengan kita dalam kodrat manusia.” --- St. Agustinus (De Trinitate xiii)
 
Antifon Pembuka
 
Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.

Doa Pagi

Syukur kepada-Mu, Tuhan, atas hari baru ini. Semoga sikapku sepanjang hari ini membuahkan kebajikan bagi sesama yang sangat membutuhkan. Dengan demikian Engkau semakin dimuliakan, karena Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)
 
"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."
 
Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)
1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)
 
"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
 
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Di Atena Paulus mewartakan Kristus kepada orang-orang Yunani yang memuja ’allah yang tidak dikenal’. Pada awalnya, orang-orang Atena ’tertarik’ dengan pengajaran Paulus yang mereka rasa ’aneh’ karena ingin memperkenalkan dewa-dewa asing pada mereka. Maka, Paulus diminta mengatakan ajarannya itu karena mereka senang mendengar sesuatu yang baru, yang menarik. Tetapi, ketika pengajaran yang baru itu mulai menyampaikan tuntutan, yakni mereka harus bertobat, dan penghakiman di masa sesudah kematian serta tentang kebangkitan, mereka mulai mundur dan menolak.

Hal ini juga terjadi pada zaman kita sekarang ini. Ketika ada orang berbicara mengenai sesuatu yang baru, banyak orang tertarik untuk mendengarkan dan mendiskusikannya. Berbagai macam tanggapan disampaikannya. Tetapi, ketika pembicaraan masuk pada seruan atau ajakan untuk melakukan introspeksi, mawas diri, dan perbaikan diri, banyak orang menolak dengan berbagai macam cara, termasuk melemparkan kesalahan pada orang lain. Peristiwa yang dialami Paulus di Atena ini mau menyadarkan kita, bahwa karya keselamatan Allah harus mulai ditanggapi dari diri kita sendiri mulai dengan melakukan pertobatan dan perbaikan sikap dan tindakan. Semoga kita berani menanggapi undangan Paulus ini untuk melakukan karya keselamatan Allah terutama melalui pertobatan pribadi.

Curahkanlah Roh-Mu kepadaku ya Tuhan, agar aku berani melakukan pertobatan demi kebahagiaan bersama, karena karya keselamatan-Mu tidak akan terjadi bila aku tidak menanggapinya dengan melaksanakan sesuai kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 07 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VI Paskah

Selasa, 07 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VI Paskah

“Kristus adalah ikatan, yang mempersatukan kita, karena Ia adalah Allah dan Manusia” (St. Sirilus dari Aleksandria)

Antifon Pembuka (lih. Why 19:7.6)

Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa. Alleluya.

Doa Pagi

Syukur ya Bapa, atas Rasul Paulus Yang Kaupilih sebagai alat-Mu nan tangguh. Tambahkanlah semangatku dan seluruh keluarga agar tetap percaya kepada-Mu sebagai Allah kami, dan kepada Yesus Kristus, Putera-Mu, sebagai Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

St. Paulus ditahan, didera dan dipenjarakan. Ia dibebaskan oleh Tuhan. Iman dan kesetiaannya yang teguh mempengaruhi iman para penjaga di penjara. Iman yang kuat dan suka memaafkan akan menjadi sebuah tanda bahwa kita sungguh sudah menemukan Allah. Dan lagi, kesaksian tersebut akan mendorong dan mengantar orang lain kepada Tuhan.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:22-34)
 
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dan engkau akan selamat, engkau dan sisi rumahmu."
 
Ketika Paulus dan Silas ada di Kota Filipi terjadilah yang berikut ini: Orang-orang Filipi bangkit menentang Paulus dan Silas; lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka. Setelah berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Dan terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah. Seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya, “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka keluar, sambil berkata, “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu Paulus dan Silas memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur-bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 138:1-2a.2b-3.7c-8)
1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, karena Engkau mendengarkan kata-kata mulutku. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.
2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
3. Tangan kanan-Mu menyelamatkan daku, Engkau akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku akan mengutus Roh kebenaran kepadamu, sabda Tuhan, dan Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.

Yesus mengatakan bahwa adalah lebih baik bagi para murid bila Yesus pergi. Karena dengan itu, Roh Kudus akan datang. Roh Kudus yang dijanjikan itu akan menginsyafkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:5-11)
 
"Jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, maka hatimu berdukacita. Namun benar yang Kukatakan kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, penghibur tidak akan datang kepadamu; sebaliknya jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau penghibur itu datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus menjelaskan banyak peranan Roh Kudus, antara lain sebagai penghibur. Namun bagi kita cukuplah mempertanyakan kepada diri kita masing-masing: Apakah kita memberi peluang dan tempat cukup kepada Roh Kudus untuk benar-benar menjalankan peranan-Nya sebagai penghibur kita? Ini tip yang bisa Anda gunakan: Saat-saat kesedihan, hendaknya kita berani berdoa singkat, “Datanglah, ya Roh Penghibur.”

Doa Malam

Yesus, Engkaulah jalan menuju Bapa. Sadarkanlah selalu aku akan penyertaan-Mu, sekalipun aku mengalami kepahitan hidup dan kepada-Mu kuserahkan hidupku, karena Engkaulah harapanku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Misa Kudus Paus Fransiskus pada Hari Konfraternitas dan Devosi Tradisional Rakyat. "Evangelisitas, menggereja, misionaritas"


Dalam Tahun Iman yang dicanangkan oleh Paus Emeritus Benediktus XVI, Konsili Kepausan untuk Evangelisasi Baru telah menggagasi Hari Konfraternitas dan Devosi Rakyat yang dimulai peziarahannya sejak hari Jumat dan mencapai puncaknya pada hari Minggu Paskah ke VI dengan merayakan Misa Kudus bersama Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus.

Oleh: Shirley Hadisandjaja 
dengan perbaikan terjemahan oleh renungan pagi @blogspot
5 Mei 2013.

Umat beriman yang tergabung di dalam Konfraternitas (Asosiasi dan Yayasan Katolik Tradisional) kemarin telah berziarah dan berdoa di hadapan makam Santo Petrus. Mereka mengakui iman mereka dan melukiskan sebuah Gereja yang hidup: sangat gembira, bahagia dan terharu dengan kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk memberikan kesaksian iman bukan hanya melalui devosi tetapi juga melalui kostum tradisional mereka, pakaian yang menunjukkan bahwa mereka tidak takut memperlihatkan diri sebagai orang Kristen. Kostum-kostum ini memiliki juga nilai dari kesaksian iman.

Tetapi dibalik setiap kostum, simbol-simbol dan lukisan-lukisan devosi umat ini, ada aktivitas seperti katekese, kegiatan rohani, kegiatan pendidikan Kristen di dalam Konfraternitas tetapi juga kegiatan sosial, seperti misalnya berkumpul bersama berbagi pengalaman dan kesaksian iman serta menghidupkan bantuan konkret untuk banyak keluarga yang kesulitan, untuk orang-orang yang hidup sendiri dan orang-orang lanjut usia yang terlupakan.

Pada Misa Kudus hari ini, meskipun diguyur hujan Lapangan Santo Petrus tetap dipenuhi bukan saja oleh para Konfraternitas dari Italia dan berbagai Negara, tetapi juga umat kebanyakan.

Di dalam Homili, Paus Fransiskus menyalami umat dengan berkata: “Di dalam perjalanan Tahun Iman, saya gembira merayakan Ekaristi ini yang dibaktikan dengan cara khusus kepada para Konfraternitas: sebuah tradisi yang nyata dari Gereja, yang dalam waktu belakangan ini telah mengenal sebuah pembaharuan dan sebuah penemuan kembali. Saya menyalami Anda sekalian, terutama para Konfraternitas yang datang dari berbagai belahan dunia! Terima kasih atas kehadiran dan kesaksian iman Anda semua!”

Lalu, Bapa Suci merujuk kepada Bacaan Injil Yohanes hari ini yang mengisahkan perpisahan Yesus dalam konteks Perjamuan Terakhir: “Yesus mempercayakan kepada para Rasul pemikiran-pemikiranNya yang terakhir, sebagai sebuah warisan rohani, sebelum meninggalkan mereka. Injil hari ini meyakinkan bahwa iman Kristen semuanya berkonsentrasi kepada hubungan dengan Bapa, Putera dan Roh Kudus. Barang siapa mengasihi Tuhan Yesus, maka ia merangkul Yesus dan Bapa dan berkat Roh Kudus juga ia merangkul Injil di dalam hatinya dan di dalam hidupnya. Di sini terdapat pusat dari mana segala sesuatu harus dimulai dan kepada siapa segala sesuatu harus dilakukan: mengasihi Allah, menjadi murid-murid Kristus dengan menghidupkan Injil.”

Paus Fransiskus juga mengingat Paus Emeritus: “Benediktus XVI merujuk kepada kalian, telah menggunakan kata ini: Evangelisitas. Para Konfraternitas terkasih, devosi rakyat, di mana Anda sekalian menjadi sebuah manifestasi yang penting merupakan sebuah harta, yang diartikan secara khusus oleh Gereja, oleh para Uskup Amerika Latin, sebagai sebuah spiritualitas, sebuah mistik, yaitu sebuah “ruang pertemuan dengan Yesus Kristus”. Bersatulah selalu dengan Kristus, Sumber Air yang tak pernah habis, perkuatlah iman Anda sekalian, dengan melaksanakan latihan rohani, doa pribadi dan kelompok, dan liturgi. Berjalanlah dengan keyakinan menuju kekudusan; jangan puaskan diri dengan kehidupan kristen yang biasa saja, tetapi semoga keanggotaan Anda sekalian menjadi motivasi, terutama bagi Anda sekalian, untuk lebih mengasihi Yesus Kristus.”

Kemudian Bapa Suci merujuk kepada Bacaan Kisah Para Rasul yang mengisahkan pertemuan yang penting antara para Rasul dan petua-petua di dalam Gereja Perdana , yang terjadi di Yerusalem sebagai “konsili” Gereja yang pertama kalinya. “Mereka membahas masalah-masalah yang timbul setelah Injil diberitakan juga kepada orang-orang bukan Yahudi, kepada kaum Pagan. Itu merupakan sebuah kesempatan yang menguntungkan untuk memahami lebi baik hal yang penting, yaitu percaya kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit bagi dosa-dosa kita dan saling mengasihi sebagaimana Ia telah mengasihi kita. “

Paus kembali mengingat Benediktus XVI dan kekayaan tradisi yang ada di dalam Gereja: “Tetapi lihatlah bagaimana kesulitan-kesulitan dihadapi dan diatasi bukan di luar, tetapi di dalam Gereja. Dan di sini ada elemen ke-dua yang ingin saya ingatkan kepada Anda sekalian, seperti yang telah dikatakan Benediktus XVI, yaitu: menggereja. Devosi rakyat merupakan sebuah jalan yang membawa kepada hal penting apabila dijalankan di dalam Gereja dengan persekutuan yang mendalam dengan semua Penggembala Anda sekalian. Saudara-saudari sekalian yang terkasih, Gereja mengasihi Anda! Jadilah sebuah kehadiran yang aktif di dalam komunitas seperti sel-sel hidup, batu-batu hidup. (…) Kasihilah Gereja! Biarkan Gereja membimbing Anda! Di dalam paroki-paroki, di dalam keuskupan-keuskupan, jadilah sebuah paru-paru sejati dari iman dan kehidupan Kristen. Sebuah angin segar … Di lapangan ini saya melihat banyak keragaman yang pertama dari payung-payung, sekarang berbagai warna dan tanda-tanda. Inilah Gereja: sebuah kekayaan dan keragaman berekpresi di mana semuanya mengarah kepada persatuan, keragaman mengarah kepada persatuan dan persatuan adalah pertemuan dengan Kristus.”

Elemen ke-tiga yang harus menjadi karekter para Konfraternitas menurut Paus Fransiskus adalah: misionaritas. “Anda sekalian memiliki sebuah misi khusus dan penting, yaitu tetap menghidupkan hubungan antara iman dan budaya rakyat di mana ada keanggotaan Anda, dan yang dijalankan melalui devosi rakyat. Ketika, misalnya, Anda membawa Salib di dalam prosesi dengan penuh penghormatan dan penuh kasih kepada Tuhan, Anda tidak melakukan sebuah tindakan eksterior yang biasa; melainkan menunjukkan pusat dari Misteri Paskah Tuhan, dari Sengsara-Nya, Wafat dan Kebangkitan-Nya, yang menebus kita semua, dan tunjukkanlah pertama-tama kepada Anda sendiri dan kepada komunitas bahwa diperlukan mengikuti Kristus di dalam perjalanan yang nyata dari hidup supaya mengubah kita. Demikian pula saat Anda menunjukkan devosi yang mendalam kepada Perawan Maria, Anda memberikan indikasi realisasi yang paling tinggi dari eksistensi Kristen, Maria yang dengan iman dan kepatuhannya kepada kehendak Allah, sebagaimana juga akan meditasinya atas Firman dan perbuatan-perbuatan Yesus, Maria adalah murid Tuhan yang sempurna (Lumen gentium, 53). Iman ini, yang lahir dari mendengarkan Firman Allah, ditunjukkan oleh Anda sekalian dalam bentuk-bentuk yang melibatkan perasaan-perasaan, kasih sayang, simbol-simbol dari berbagai budaya … Dengan demikian Anda semua membantu menyampaikan iman juga kepada orang-orang dan khususnya kepada orang-orang sederhana, kepada semua yang di dalam Injil dinamakan “yang kecil” oleh Yesus.” Paus melanjutkan, “Memang, perjalanan bersama menuju santuari-santuari dan keikutsertaan pada manifestai lainnya dari devosi rakyat, dengan membawa anak-anak dan melibatkan banyak orang, dengan sendirinya merupakan sebuah tindakan evangelisasi” (Dokumen Aparacida, 264). Diperlukan melangkah ke depan begini! Jadilah diri Anda sekalian pelaku evangelisasi yang sejati! Semoga inisiatif-inisiatif Anda semua menjadi “jembatan-jembatan”, menjadi jalan-jalan yang membawa kepada Kristus, untuk melangkah bersama Dia. Dan dengan semangat ini perhatikanlah selalu amal. Setiap orang Kristen dan setiap komunitas adalah misionaris di dalam patokan yang membawa dan menghidupkan Injil dan menjadi saksi akan Kasih Allah kepada semua orang, terutama kepada yang mengalami kesulitan. Jadilah misionaris-misionaris dari kasih dan kebaikan Allah! Jadilah misionaris-misionaris dari Kerahiman Allah yang senantiasa mengampuni kita, selalu menunggu kita… Yang sangat mengasihi kita!”

Paus menutup Homili mengatakan: “Evangelisitas, menggereja, misionaritas. Tiga buah kata, jangan dilupakan: evangelisitas, menggereja, misionaritas. Mari kita memohon kepada Tuhan agar mengarahkan pikiran kita dan hati kita kepadaNya, seperti batu-batu hidup dari Gereja, agar setiap kegiatan kita, segenap kehidupan Kristen kita menjadi sebuah kesaksian yang bercahaya dari kerahiman-Nya dan kasih-Nya. Dan demikian kita melangkah menuju pertengahan dari peziarahan duniawi kita, menuju santuario yang begitu indah, Yerusalem Surgawi. Di sana tidak ada lagi kuil apapun: Allah sendiri dan Anak Domba merupakan bait-Nya; dan cahaya matahari dan bulan memberikan tempat bagi kemuliaan Yang Maha Tinggi. Amin."

(Sumber: news.va.it)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy