| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 22 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VII

Rabu, 22 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VII
    
Kita harus senang dengan rajin bekerja -- St. Hieronimus

Antifon Pembuka (Mzm 119:172.174)

Aku hendak mendaras sabda-Mu, sebab firman-Mu benar. Aku rindu akan keselamatan-Mu, ya Tuhan, dan hukum-Mu kesukaan hatiku.

Doa Pagi


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau memperhatikan semua orang, tetapi terutama mereka yang tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Kami mohon, janganlah kami tinggal berdiam diri melihat kelaliman atau ketidakadilan. Buatlah kami siap sedia membagikan cinta kasih-Mu kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (4:11-19)
 
   
"Barangsiapa mendengarkan kebijaksanaan akan memutuskan yang adil, dan aman sentosalah kediaman orang yang mengindahkannya."
 
Kebijaksanaan menjunjung tinggi para anaknya dan menaruh perhatian pada orang yang mencarinya. Barangsiapa mencintai kebijaksanaan mencintai kehidupan, dan barangsiapa pagi-pagi menghadapinya akan penuh sukacita. Barangsiapa berpaut pada kebijaksanaan mewarisi kemuliaan, dan diberkati Tuhan setiap langkahnya. Barangsiapa melayani kebijaksanaan, berbakti kepada Yang Kudus, dan barangsiapa mencintai kebijaksanaan, dicintai oleh Tuhan. Barangsiapa mendengarkan kebijaksanaan akan memutuskan yang adil, dan aman sentosalah kediaman orang yang mengindahkannya. Jika orang percaya kepada kebijaksanaan niscaya ia mewarisinya, dan keturunannya akan tetap memilikinya. Boleh jadi ia dituntun kebijaksanaan lewat jalan yang berbelok-belok dahulu, sehingga ia takut dan gemetar; boleh jadi kebijaksanaan menyiksa dia sebagai siasat sampai dapat percaya padanya, dan mengujinya dengan segala aturannya. Tetapi kemudian kebijaksanaan kembali kepadanya dengan kebaikan yang menggembirakan, dan menyingkapkan kepadanya pelbagai rahasia. Tetapi jika orang sampai menyimpang, maka ia akan dibuang oleh kebijaksanaan dan diserahkan kepada kebinasaan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Besarlah ketentraman orang yang mencintai hukum-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:165.168.171.172.174.175; Ul: 165a)
1. Besarlah ketentraman orang-orang yang mencintai hukum-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
2. Aku berpegang pada titah dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.
3. Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
4. Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab benarlah segala perintah-Mu.
5. Aku rindu akan keselamatan yang datang dari pada-Mu, ya Tuhan, dan hukum-Mu menjadi kesukaanku.
6. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:38-40)
  
"Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. Jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah."
  
Pada suatu hari Yohanes berkata kepada Yesus, “Guru, kami melihat seorang yang bukan pengikut kita, mengusir setan demi nama-Mu. Lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus berkata, “Janganlah kalian cegah dia! Sebab tak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia memihak kita.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

"Hati yang bersih menjauhkan masalah". Benar karena hati yang bersih dipenuhi kebaikan dan cinta kasih. Hati yang bersih mengutamakan kepentingan dan kebaikan bersama. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita bahwa Allah menanamkan segala kebaikan di dalam hati manusia. Maka penting bagi kita menjadi bijaksana dalam kesetiaan memelihara hati nurani. Allah menghendaki kita taat pada hati nurani.

Dalam Injil Yesus mengingatkan para murid-Nya agar bersikap bijaksana dalam kesetiaan kepada hati nurani terutama berhadapan dengan berbagai perbedaan yang ada di sekitar mereka. Jangan memandang perbedaan sebagai ancaman melainkan anugerah dari Allah agar manusia bisa saling melengkapi satu sama lain. Dalam perbedaan itu kita dapat melaksanakan kegiatan yang sama untuk kepentingan dan kesejahteraan umum adalah karya yang luhur dan mulia seperti yang disabdakan oleh Yesus, "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku, barangsiapa tidak melawan kita, ia di pihak kita." Kebaikan hati kita lebih berdaya guna bagi orang lain apabila itu dijalankan dengan cara yang mampu menyentuh hati mereka. Kerjakan segala sesuatu dengan kerendahan hati maka kebenaran akan nampak dan kesatuan dalam ikatan damai terealisir dalam hidup bersama.

Tuhan Yesus, ajarilah aku kerendahan hati untuk menerima perbedaan sebagai anugerah Allah dan bersekutu untuk melaksanakan pelayanan kasih demi kesejahteraan bersama. Amin.
Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Selasa, 21 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VII

Selasa, 21 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VII

“Hidup yang diliputi kegembiraan jauh lebih baik dibandingkan dengan orang yang makan kekayaannya dalam kegelisahan” (St. Hieronimus)

Antifon Pembuka (Mzm 37:5.4)

Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi

Ya Tuhan, pada awal hari baru ini buatlah hati kami berpaut kepada-Mu. Dengan begitu, sepanjang hari ini kami mampu menghadapi sukaduka yang harus kami alami dengan tabah dan sabar. Sebab Engkaulah Penolong kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sirakh mengingatkan bahwa pencobaan akan datang bagi orang yang menerima pengajarannya. Kesabaran dan kepercayaan kepada Allah adalah sarana yang membantu orang untuk bisa menang dalam cobaan. Kemalangan adalah sebuah batu ujian untuk orang benar.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (2:1-11)

Anakku, jika engkau mau mengabdi kepada Tuhan, bersiap-sedialah menghadapi pencobaan. Tabahkanlah dan teguhkanlah hatimu. Jangan gelisah pada waktu malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan berpaling dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. Terimalah saja apa pun yang menimpa dirimu dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji dalam api, tetapi orang yang dikasihi Tuhan diuji dalam kancah penghinaan. Percayalah pada Tuhan maka Ia pun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya. Kalian yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihan-Nya dan jangan menyimpang, supaya kalian jangan terjatuh. Kalian yang takut akan Tuhan, percayalah pada-Nya, niscaya kalian tidak akan kehilangan ganjaran. Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan. Ingatlah akan angkatan yang sudah-sudah, dan perhatikanlah: Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya? Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

Yesus menyampaikan kepada para murid segala penderitaan dan salib yang akan menimpa diri-Nya. Dia juga meminta mereka untuk menjadi yang terakhir dan pelayan bagi sesamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:30-37)

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada murid-murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.” Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sikap yang memalukan dari para murid, membuat pikiran kita terbuka bahwa ‘yang terbesar’ (pemimpin) adalah pelayan. Kebesaran seorang pemimpin terletak pada pelayanannya. Bahkan jika pelayanan itu menuntut nyawanya. Namun biasanya orang berhenti dan enggan mempertanyakan, jika amanat kepemimpinan sudah merambah ke ranah penderitaan. Akh, kita masih harus belajar banyak. Caranya, rela melayani sesama tanpa pilih-pilih dan pamrih.

Doa Malam

Yesus, terima kasih karena sepanjang hari ini Engkau memampukan kami untuk melayani sesama terlebih yang rewel dan sulit. Kasih-Mu sendiri menggerakkan kami, yang dalam kerapuhan kami dapat mendahulukan kepentingan sesama daripada kepentingan diri sendiri. Terpujilah Engkau ya Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Senin, 20 Mei 2013 Hari Biasa Pekan VII

Senin, 20 Mei 2013
Hari Biasa Pekan VII
   
Barangsiapa tidak menempatkan lampunya di atas kaki dian, tetapi menyembunyikannya di bawah kolong tempat tidur, ia mengubah terang menjadi gelap bagi dirinya sendiri --- St. Gregorius dari Nyssa
    
Antifon Pembuka (Mzm 93:2.5)

Takhta-Mu teguh sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada. Peraturan-peraturan-Mu sangat teguh, ya Tuhan, bait-Mu berhiaskan kekudusan sepanjang masa.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau menyelenggarakan kehidupan kami setiap hari dengan rahmat dan karunia yang berasal daripada-Mu. Tanamkanlah semangat dan rasa syukur dalam hati kami agar kami senantiasa dihibur dengan penghibur yang sejati, yakni Roh-Mu sendiri. Semoga Roh-Mu yang menyertai perjalanan kami selama hari ini, sehingga hidup kami berbuah dan berkembang seturut kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (1:1-10)
   
"Kebijaksanaan diciptakan sebelum segala-galanya."
     
Segala kebijaksanaan dari Tuhan asalnya, dan ada pada-Nya selama-lamanya. Pasir di laut dan tetes hujan, dan hari-hari kekekalan siapa gerangan dapat membilangnya? Tingginya langit, luasnya bumi, dan samudera raya dan kebijaksanaan, siapa dapat menduganya? Sebelum segala-galanya kebijaksanaan sudah diciptakan, dan pengertian yang arif sejak dahulu kala.8 Kepada siapakah pangkal kebijaksanaan telah disingkapkan, dan siapakah mengenal segala akalnya? Hanyalah Satu yang bijaksana, teramat menggetarkan, yaitu Yang bersemayam di atas singgasana-Nya. Tuhanlah yang menciptakan kebijaksanaan, yang melihat serta membilangnya, lalu mencurahkannya atas segala buatan-Nya. Pada semua makhluk ia ada sekadar pemberian Tuhan, yang juga membagikannya kepada orang yang cinta kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5; R:1a)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah. Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:14-29)
 
"Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!"
 
Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Segala kebijaksanaan berasal dari Tuhan. Maka siapa pun yang ingin mendapatkan dan memiliki kebijaksanaan, ia harus pergi menghadap Tuhan. Tetapi, dari pengalaman hidup kita, niat dan perjalanan kita menuju Tuhan sering kali dihambat dan dihadang oleh berbagai rintangan yang dipasang oleh setan. Terlebih ketika setan sudah nekat merasuki hidup kita, kita tidak bisa berbuat apa-apa seperti anak yang dibawa bapanya kepada Yesus untuk disembuhkan dan dibebaskan dari kerasukan setan itu. Kita jadi bisu sehingga tidak mampu menyuarakan kebenaran dan kita menjadi tuli sehingga tidak mampu mendengarkan kebenaran. Namun, keadaan ini bukannya tidak bisa diatasi dan diselesaikan. Yesus mengatakan dengan tegas, ”Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa”. Kerasukan setan, artinya kerasukan roh kejahatan dalam bentuk apa pun, hanya bisa diatasi dan diselesaikan dengan berdoa, yaitu berkomunikasi dan berelasi dengan Tuhan. Dalam komunikasi itulah, kita memohon Roh Kebijaksanaan Ilahi agar bisa mengatur kehidupan menjadi lebih baik sesuai dengan rencana dan kehendak Allah.

Ya Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk membangun kehidupan bersama menjadi lebih baik sebagaimana yang telah Engkau rencanakan dan kehendaki. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 19 Mei 2013 Hari Raya Pentakosta

Minggu, 19 Mei 2013
Hari Raya Pentakosta

Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah --- St Ireneus

Antifon Pembuka (Keb 1:7)

Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dan segala bahasa. Sebarluaskan anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
             
"Mereka penuh dengan Roh Kudus dan mulai berbicara."

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828/568
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)

1. Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
2. Ya Tuhan berselubungkan cahaya. Bagai jubah raja langit Kaupasang bagai kemah.
3. Firman-Mu disampaikan oleh angin. Api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:3b-7.12-13)
 
"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."

Saudara-saudara, tiada seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)

1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:15-16.23b-26)
 
"Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
 
Pada perjamuan malam terakhir Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Jika seorang mengasihi Aku, Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
 

Renungan

Limapuluh hari setelah hari raya Paskah adalah hari raya Pentakosta. Pentakosta menjadi mahkota perayaan Paskah. Limapuluh hari lamanya Gereja bersukacita merayakan misteri Paskah; Tuhan kita yang disalibkan telah mengalahkan maut dan bangkit. Dia telah mengalahkan dunia. Pada Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan atas para Rasul, Gereja dan kita, agar kita dibimbing pada pengertian dan kebenaran akan Tuhan Yesus. Kebenaran itulah yang harus kita wartakan. Kita diminta menjadi saksi. Bagaimana agar Roh Kudus bisa turun pada kita?

Dalam diri kita ada tiga macam kecerdasan, yakni intelektual, emosional dan spiritual. Kecerdasan spiritual diupayakan lewat belajar, membaca, bernalar. Kecerdasan emosional diperoleh lewat pergaulan, oleh rasa atas: kegembiraan, kekecewaan dan kesedihan. Kedua kecerdasan di atas berlaku prinsip: semakin berusaha, semakin mendapatkannya. Artinya, usaha manusia merupakan faktor penting untuk mendapatkannya. Sementara itu, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dicurahkan. Artinya, orang menjadi lebih cerdas, jika Allah mencurahkan anugerah-Nya. Usaha kita tetap dibutuhkan, untuk membentuk kebiasaan yang memungkinkan hati terlatih. Misalnya, tetap mengusahakan kerajinan dan ketekunan berdoa, bacaan rohani, dan meditasi, mengusahakan waktu-waktu hening agar hati tetap tertata, sehingga memiliki semacam kesiap-sediaan untuk menerima rahmat, jika Allah mencurahkannya. Orang yang cerdas secara spiritual ditandai dengan kemampuan untuk mengampuni, menerima, memahami, mendoakan, berbagi, berlaku rendah hati dan mencintai.

Dalam Injil hari ini dinyatakan bahwa kehadiran Roh Kudus bisa dimulai jika kita mengasihi Tuhan Yesus. Mengasihi Tuhan Yesus adalah bentuk kecerdasan spiritual, yang menurut bacaan hari ini, menjadi syarat agar Roh Kudus bisa turun. Maka, pengalaman akan turunnya Roh Kudus dimulai dari pengalaman akan mengasihi dan dikasihi Tuhan. Ketika ktia mengasihi Tuhan, maka saat itu juga kasih Allah akan merasuk dalam diri kita, sebab Allah adalah Kasih. Ini terjadi seperti dua hati yang saling merindukan dan bertemu dengan yang dirindukan. Mencintai Tuhan Yesus, pertama-tama adalah kesediaan kita untuk merasakan kasih-Nya yang memang sudah dilimpahkan. Inilah langkah awal untuk menjadi pewarta cinta.

Inti dari peristiwa ini adalah bahwa semua murid-Nya harus menjadi saksi. Awal mula dari kesaksian adalah kehadiran Roh Kudus. Seperti Roh Kudus turun atas Tuhan Yesus sebelum perutusan-Nya, demikian pula kesaksian akan terjadi kalau Roh Kudus turun pada kita. Maka, sebelum menjadi saksi cinta bagi orang lain, kita sekalian mesti mengalami cinta Tuhan Yesus dan meresapkannya dalam hati serta merayakannya dalam hidup sehari-hari.

Jadi, kebiasaan baik seperti berdoa, bermeditasi, merasakan keheningan, hidup sederhana, percaya dan beriman dalam untung dan malang, sehat dan sakkit, tawa dan tangis, kelahiran dan kematian, harus terus ditumbuhkan dalam diri sendiri. Niscaya hidup kita akan menjadi saksi-saksi Kristus yang handal. Selamat Hari Raya Pentakosta!

RUAH

Kobus: Hari Raya Pentakosta






silahkan klik gambar untuk memperbesar

HARI RAYA PENTAKOSTA – Minggu, 19 Mei 2013


HARI RAYA PENTAKOSTA – Minggu, 19 Mei 2013
Kis 2:1-11; 1Kor 12, 3b-7, 12; Yoh 14:5-16, 23b-26

Hari ini, kita merayakan Pentakosta, yang artinya adalah hari yang kelima puluh. Maka, Hari Raya Pentakosta, dirayakan pada hari yang kelima puluh setelah Paskah. Dalam tradisi Pernjanjian Lama, pada mulanya Pentakosta merupakan pesta panen yang dirayakan oleh umat Israel setelah mereka menetap di Kanaan pasca pembebasan dari Mesir. Pesta panen ini diadakan selama 7 Minggu, dan pada hari yang kelima puluh, mereka mempersembahkan korban sajian sebagai ungkapan syukur dan persembahan kepada Tuhan (Im 23:4-24).

Dalam perkembangan selanjutnya, Pentakosta diangkat menjadi pesta liturgis dan maknanya ditarik jauh ke belakang, yaitu ke masa pengembaraan di padang gurun, tepatnya peristiwa penampakan Allah kepada Musa di Gunung Sinai di mana pada saat itu, diturunkan juga Sepuluh Perintah Allah. Dengan demikian, Pentakosta dimaknai sebagai pesta peringatan atas pembaruan janji Allah dengan umat Israel melalui turunnya Sepuluh Perintah Allah di Sinai (2Kor 15:10-13; bdk. Kel 19:16-20; Ul 5:4-5).

Bagi Gereja yang telah mengalami pembaruan perjanjian dalam diri Yesus, Pentakosta merupakan peringatan atas turunnya Roh Kudus kepada para murid, sebagaimana dikisahkan dalam bacaan pertama (Kis 2:1-11). Pada hari Pentakosta itu, Roh Kudus turun dalam rupa lidah-lidah api dan hinggap pada masing-masing (ay.3). Jadi, Roh Kudus merupakan anugerah yang menyentuh masing-masing pribadi, orang per orang, sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Kepada masing-masing orang, Roh Kudus yang satu dan sama memberikan karunia yang berbeda-beda, namun dimaksudkan untuk kepentingan bersama (bdk. 1Kor 12:1-11).

Gambaran lidah-lidah api yang digunakan sebagai tanda turunnya Roh Kudus menunjukkan bahwa karunia Roh Kudus itu merupakan daya ilahi yang mengobarkan semangat hidup dalam beriman, bersaksi, bersekutu, dan melayani sebagaimana yang terjadi dalam diri para murid. Kita tahu bahwa setelah menerima anugerah Roh Kudus, para murid menjadi semakin beriman dan percaya kepada Yesus sebagai penyelamat (Kis 2:14.21-22). Mereka menjadi tidak takut tetapi dengan penuh keberanian bersaksi dan mewartakan bahwa Yesus telah bangkit (Kis 2:23-24) serta mengajak orang-orang untuk bertobat supaya diselamatkan (Kis 2:28-40). Mereka juga semakin giat mewujudkan persekutuan hidup bersama (Kis 2:41-43.46) dan mengembangkan solidaritas serta pelayanan kasih (Kis 2:44-45).

Roh Kudus, yang dikaruniakan kepada para murid, lima puluh hari setelah Paskah, sampai sekarang juga dianugerahkan kepada kita masing-masing, orang per orang. Kapan Roh Kudus itu dicurahkan kepada kita? Secara istimewa adalah pada saat kita menerima sakramen baptis (Kis 2:38) dan penumpangan tangan dalam sakramen penguatan (Kis 8:16-17; 19:5-6). Dalam setiap Ekaristi, Roh Kudus juga hadir untuk menyucikan seluruh umat dan menguduskan roti-anggur menjadi tubuh dan darah Kristus (bdk. DSA). Bahkan, setiap saat, Roh Kudus senantiasa dicurahkan kepada kita untuk membimbing kita supaya kita mampu hidup baik dan berjalan di jalan Tuhan.

Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita tersebut, menjadikan kita sebagai anak Allah sebagaimana ditegaskan oleh Paulus dalam bacaan pertama (Rm 8:8-17). Sebagai anak Allah, kita telah menjadi ahli waris Allah, yakni keselamatan yang diaanugerahkan dalam Kristus (ay.17). Sebagai anak Alah, tentu saja kita tidak boleh hanya bangga karena menjadi ahli waris keselamatan, tetapi kita juga harus hidup secara pantas sebagai anak Allah yang selalu berbakti dan mbangun miturut pada Allah, Bapa kita. Untuk menghayati hidup yang pantas sebagai anak Allah, Roh Kudus juga senantiasa membantu kita sebagaimana ditegaskan Yesus dalam Injil, “Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yoh 14:26).

Tentu saja, Roh Kudus tidak hanya mengajar dan mengingatkan kita akan sabda dan kehendak Tuhan, tetapi juga mengobarkan semangat kita dalam beriman, bersaksi, bersekutu, dan melayani sebagaimana dialami oleh para murid pasca peristiwa Pentakosta. Roh Kudus membantu kita untuk semakin beriman mendalam dan tangguh, untuk tidak takut menghadapi tantangan dan kesulitan hidup, untuk terus bersaksi dan mewartakan iman kita dalam perkataan maupun tindakan, dan juga untuk mengembangkan solidaritas dan pelayanan kasih kepada sesama. 

Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu Sore, 18 Mei 2013 Vigili Pentakosta

Sabtu Sore, 18 Mei 2013
Vigili Pentakosta
(Sore Menjelang Hari Raya Pentakosta)

"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)

Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.

Doa
Sore

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)

   
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
    
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
 
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
 
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:37-39)
   
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
 
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (lih. Yoh 7:37)

Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Alleluya.
 
 Renungan

Pernahkah anda merasa amat sangat haus, "Tahukah engkau, bagaimana rasanya ketika kita betul-betul merasa haus?" Beberapa tahun yang lalu ada seseorang yang melakukan perjalanan ke Afrika. Pada saat menjelang sore temperaturnya naik tinggi dan panas sekali.

Ia membutuhkan air untuk diminum, tetapi teman seperjalanannya orang Afrika yang sudah berpengalaman itu menjawab bahwa botol airnya ketinggalan. Aduh !! betapa kecewanya ia, dan dalam perjalanan itu semakin hauslah ia, rasanya ia bisa mati karena kehausan. Akhirnya, teman seperjalanannya itu berkata: "Aku tahu sekarang kemana kita pergi minta air" lalu ia mengemudikan mobilnya menuju kedutaan, disitu ada "WATER COOLER" . ia langsung mengambil gelas plastik di sebelahnya dan meneguk air itu berkali-kali. Tubuhnya sudah kekurangan air, dan sangat haus dan sekarang ia menemukan air dingin yang sungguh segar.

Apakah anda pernah merindukan sesuatu, yang dunia ini tidak bisa berikan? Kerinduan itu adalah kerinduan roh kita akan Sang pencipta yaitu Allah Bapa sendiri.Datanglah kepada Dia. Injil Yohanes yang dibacakan dalam Misa Vigili Pentakosta sore ini berbicara tentang hati yang akan mengalir aliran-aliran air hidup. Dikatakan bahwa pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan Yesus dengan aliran-aliran air hidup ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Dengan kata lain, aliran-aliran air yang keluar dari hati manusia itu, membawa kehidupan dan bukan kematian. Karena aliran-aliran air tersebut berasal dari Allah sendiri. Dan kita sudah tahu hakikat dan sifat air. Air itu bisa memberi kesegaran, kesejukan, menghilangkan haus dan memberi kehidupan bagi seluruh umat manusia. Dan aliran-aliran air hidup itu adalah Roh Kudus yang akan diutus oleh Yesus. (LUMEN) 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy