| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 07 Juni 2013 Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus

Jumat, 07 Juni 2013
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus - Jumat Pertama Dalam Bulan

Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI


Antifon Pembuka (Mzm 32:11.19)

Hati Tuhan selalu memikirkan umat-Nya untuk melepaskan mereka dari maut dan menghidupi mereka dalam masa kelaparan.

Doa Pagi

Ya Allah, dalam Hati Putra-Mu yang dilukai oleh dosa kami, Engkau berkenan menganugerahi kami harta cinta kasih yang tak terhingga. Bantulah kami menyatakan bukti yang tulus kepada-Nya dan memberikan pemulihan yang pantas bagi dosa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-16)
      
"Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring tenang."
   
Beginilah firman Tuhan, "Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel , di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu. Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel . Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:5b-11)
   
"Allah melimpahkan kasih-Nya atas kita."

Saudara-saudara terkasih, kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:14)
Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:3-7)
   
"Bergembiralah bersama dengan daku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan."
 
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

“Cukup! Aku sudah tidak tahan lagi! Sudah berkali-kali diberi kesempatan, tetap saja dia ulangi kesalahannya!”
Begitu ledakan emosi orang yang sedang marah, kecewa, mungkin juga sekaligus putus asa, karena orang yang diharapkan berubah dan menjadi lebih baik ternyata terus saja melakukan kesalahan yang sama. Ia merasa sudah cukup bersabar, menerima bahwa orang punya kelemahan. Ia mencoba memaklumi dan memberi kesempatan untuk berubah. Tetapi, baginya kesabaran ada batasnya, ia tidak mau kecewa terus, disakiti terus.


Kita akan tercenung sejenak ketika membaca Injil hari ini. Yesus bertanya, siapa yang tidak akan mencari satu domba yang tersesat dan meninggalkan 99 yang lain? Mungkin ada orang-orang yang tidak menjawab pertanyaan itu, yang artinya mengatakan bahwa mereka akan mencari satu domba itu. Tetapi, kalau mau jujur, lebih banyak dari kita yang menyimpan jawaban dalam hati dan berkata, “Saya! Kalau masih ada 99 yang lain, kenapa mesti pusing? Cari sebentar, okelah. Tapi kalau harus sampai ketemu, walah meninggalkan yang 99 dengan risiko hilang juga atau mati, wah... tunggu dulu!”

Syukur kalau Anda sudah termasuk dalam kelompok orang yang diam tadi, yang seperti Yesus akan mencari satu domba yang hilang itu. Tetapi, Anda yang belum termasuk di situ tidak perlu berkecil hati. Justru inilah saat yang membahagiakan kita. Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus adalah saat kita belajar memiliki hati seperti Yesus.

Coba lihat seperti apa hati Yesus itu. “Pada setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya, untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai-Nya dengan segala kekuatannya.” (Katekismus Gereja Katolik, 1).

Setiap saat, di mana-mana, Ia selalu mencari kita supaya kita hidup bersatu dengan-Nya. Tidak ada batasan sama sekali. Batasannya hanyalah jawaban kita sendiri, YA atau TIDAK. Kalaupun kita pernah berkata TIDAK dengan dosa-dosa kita, Ia tidak mengubah kasih-Nya dan tidak menghapus kesempatan untuk kembali. Kita hanya perlu mengakui dosa-dosa kita dan memohon agar Ia menerima kita kembali. Segera tangan-Nya terbuka lebar dan senyum mengembang cerah. Hati-Nya luas, tiada batas-Nya.

Cafe Rohani

Kamis, 06 Juni 2013 Hari Biasa Pekan IX

Kamis, 06 Juni 2013
Hari Biasa Pekan IX

“Tahun Iman adalah suatu panggilan kepada sebuah pertobatan yang diperbarui dan sejati kepada Tuhan, satu-satunya Juruselamat dunia” (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 128:1)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

Doa Pagi

Ya Yesus, semoga berkat doa, kurban dan teladan cinta kasih-Mu kami boleh menjadi terang akan kehadiran-Mu bagi sesama yang belum mengenal Gereja-Mu. Kami ingin menjadi rasul-rasul-Mu yang membawa sebanyak mungkin jiwa kepada pengenalan akan Engkau sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup. Amin.

Tobit muda menikah dengan Sara. Kisah ini menggambarkan iman yang kuat. Mereka memulai hidup berkeluarga di hadapan Tuhan dan selalu berlindung pada-Nya.

Bacaan dari Kitab Tobit (6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9)

Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah sampai dekat Kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia, “Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu, dan mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas, katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” lalu mereka dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan memberkati engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik! Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu pada malam ini juga diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya. Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil berkata, “Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua pergi tidur. Tobia diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau, ya Allah leluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya telah Kaubuat Hawa isterinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah semua orang yang takwa kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan. Alleluya.

Perintah utama dalam Gereja Katolik adalah cinta kasih. Tidak mungkin kita menaruh cinta kasih kepada Allah tanpa menaruh cinta kasih kepada manusia. Dan tidak mungkin kita menaruh cinta kasih kepada sesama, tanpa menaruh cinta kasih kepada Allah. Keduanya tak terpisahkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah: ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri’. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bila kita memahami cinta kasih seperti dalam Injil, maka kita dapat memahami bagaimana hubungan Allah dengan manusia. Kita tak mungkin mengasihi Allah tanpa mengasihi manusia, demikian sebaliknya. Itulah hukum kasih setia perkawinan maupun cinta kasih dalam Kerajaan Allah.

Doa Malam

Malam ini, ya Yesus, kami serahkan doa dan kurban kami sepanjang hari ini. Ampunilah kekurangan kami dan sempurnakanlah sehingga menjadi pujian dan syukur kami kepada Bapa di surga. Amin.


RUAH

Rabu, 05 Juni 2013 Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir

Rabu, 05 Juni 2013
Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup dan Martir
  
"Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup --- St. Bonifasius

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pagi

Tuhan, jadikanlah kami hamba yang setia dan tidak mudah putus asa dalam mengarungi kehidupan ini. Berikanlah kepada kami rahmat keberanian untuk berserah diri secara total kepada-Mu. Sebab Engkaulah yang mengatur hidup kami untuk selama-lamanya. Amin.

Bacaan dari Kitab Tobit (3:1-11a,16-17a)
  
"Permohonan Tobit dan Sara di hadapan kemuliaan Allah dikabulkan."
  
Pada waktu itu Tobit bersedih hati, mengeluh dan menangis. Dengan keluh kesah ia berdoa begini, "Engkau adil, ya Tuhan, dan adillah semua perbuatan-Mu. Segala tindakan-Mu penuh belas kasih dan kebenaran. Engkaulah hakim atas dunia semesta. Oleh sebab itu, ya Tuhan, ingatlah akan daku, pandanglah aku. Janganlah aku Kauhukum sekedar dosa dan kekhilafanku atau setimpal dengan dosa nenek moyangku! Aku telah berdosa di hadapan-Mu dan melanggar segala perintah-Mu. Maka kami Kauserahkan untuk dirampasi, ditawan dan dibunuh. Kami Kaujadikan sindiran dan tertawaan, orang ternista di tengah sekalian bangsa di mana kami Kaucerai-beraikan. Memang tepatlah hukuman-Mu, jika kini aku Kauperlakukan sekedar segala dosaku. Karena kami tidak memenuhi perintah-perintah-Mu dan tidak hidup baik di hadapan-Mu. Kini berbuatlah kepadaku sekehendak-Mu, sudilah mencabut nyawaku, sehingga lenyaplah aku dari muka bumi dan kembali menjadi debu. Sebab mati lebih berguna bagiku daripada hidup. Karena aku harus mengalami nista dan fitnah, dan sangat sedih rasa hatiku. Ya Tuhan, biarlah aku lepas dari susah ini, biarlah aku lenyap menuju tempat abadi. Janganlah wajah-Mu Kaupalingkan daripada-Ku, ya Tuhan. Lebih bergunalah mati saja daripada melihat banyak susah dalam hidupku. Sebab kalau mati, tak dapat lagi aku mendengar nista." Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara, puteri Raguel, di kota Ekbatana di negeri Media mendengar dirinya dihina oleh seorang pelayan perempuan ayahnya. Adapun Sara itu sudah diperisterikan kepada tujuh pria. Tetapi mereka semua dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat, sebelum Sara bersatu dengan mereka sebagaimana layaknya seorang isteri. Kata pelayan itu kepada Sara, "Engkau sendirilah yang membunuh para suamimu! Engkau sudah diperisterikan kepada tujuh orang, tetapi tidak ada seorang pun yang kaunikmati! Masakan kami kaucambuki karena mereka mati! Baiklah engkau menyusul mereka saja, supaya kami tidak pernah melihat seorang putera atau puteri dari engkau!" Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih hati, lalu menangis tersedu-sedu. Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan ayahnya dengan maksud menggantung diri. Tetapi berpikirlah ia dalam hati, "Kiranya ayahku nanti dinistakan karena hal itu dan orang akan berkata kepadanya, 'Bapa hanya punya satu puteri kesayangan. Celakalah Bapa, ia telah menggantung diri." Niscaya karena sedihnya, ayahku yang lanjut umur itu akan mati. Lebih baik aku tidak menggantung diri, melainkan berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja sehingga tak usah mendengar lagi nista selama hidupku." Segera Sara menadahkan tangannya, lalu berdoa, katanya, "Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang! Aku mengarahkan mataku kepada-Mu. Semoga aku dilenyapkan saja dari muka bumi, sebab aku tidak mau lagi mendengar nista." Pada saat itu juga kedua orang tersebut, yakni Tobit dan Sara, dikabulkan permohonannya di hadapan kemuliaan Allah. Allah mengutus Rafael untuk menyembuhkan kedua-duanya, yaitu dengan menghapus bintik-bintik putih dari mata Tobit, sehingga ia dapat melihat cahaya Allah dengan matanya sendiri, dan dengan memberikan Sara, puteri Raguel, kepada Tobia, putera Tobit, sebagai isteri, dan dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan jahat itu. Memang Tobia lebih berhak memperoleh Sara daripada semua orang lain yang ingin memperisteri dia. Pada saat yang sama Tobit kembali dari pelataran masuk ke rumahnya, dan Sara, puteri Raguel, turun dari bilik atas itu.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kuarahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 25:2-4a.4b-5ab.6-7bc.8-9)
1. Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas diriku.
2. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
3. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
4. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 11:25)
Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)
 
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tepat pada peringatan 50 tahun Konsili Vatikan II dan 20 tahun diterbitkannya Katekismus Gereja Katolik, Paus Benediktus XVI mengajak umat Katolik merenungkan kembali imannya. Untuk itu, beliau menjadikan tahun 2013 sebagai Tahun Iman.

Sebagai orang Katolik kita mengenal rumusan Credo atau Aku Percaya. Di akhir doa itu kita berkata, "Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin." (Credo - Nikea Konstantinopel: aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat.)

Sabda Tuhan hari ini (Mrk 12:18-27) mengarahkan perhatian kita kepada persoalan kebangkitan orang mati, yang menjadi penghalang dalam relasi antara Yesus dan kaum Saduki. Orang-orang Saduki adalah salah satu kelompok di Israel yang tidak percaya akan kebangkitan. Untuk mempertahankan pandangan kelompok, mereka datang dan bertanya untuk mencobai Yesus. Mereka memaparkan sebuah contoh tentang kehidupan perkawinan sebatas persoalan badan dan kebutuhannya.

Yesus menanggapi mereka dengan penjelasan yang sangat bijaksana, bahwa dalam kehidupan baru tidak ada lagi soal kawin dan dikawinkan, tetapi keutuhan manusia seluruhnyalah yang dipulihkan. Manusia akan hidup seperti malaikat di surga (ay. 25).

Tentunya Allah tidak akan pernah mengingkari janji. Allah selalu konsekuen dengan kehendak dan maksud-Nya. Ia telah menciptakan manusia seperti gambaran-Nya sendiri. Karenanya, ketika manusia jatuh dalam dosa, Ia tetap memberi kesempatan untuk memulihkannya. Ia bagaikan seorang bapa yang baik hati menantikan anaknya kembali (Luk 15:11-12). "Manusia baru" akan hidup seperti malaikat di surga, memandang wajah Allah siang dan malam. Itulah jiwa yang hidup sempurna di hadapan Allah.

Karena itu, Sabda Tuhan hari ini semakin meneguhkan iman kita akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Mari kita terus berupaya untuk memenuhi maksud Allah serta mengarahkan diri kepada kebangkitan badan.

Allah Bapa kami surgawi, kami Kauciptakan untuk kehidupan kekal. Semoga selama di dunia ini kami tidak tenggelam dalam karya yang hanya memperhatikan kemakmuran badan yang dapat binasa, namun juga mengusahakan keseimbangan antara kesejahteraan badani dan keselamatan jiwa, kehidupan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. St. Bonifasius doakanlah kami. Amin.
  
Cafe Rohani

Selasa, 04 Juni 2013 Hari Biasa Pekan IX

Selasa, 04 Juni 2013
Hari Biasa Pekan IX

Ekaristi adalah kurban syukur kepada Bapa. Ia adalah pujian, yang olehnya Gereja menyatakan terima kasihnya kepada Allah untuk segala kebaikan-Nya: untuk segala sesuatu, yang Ia laksanakan dalam penciptaan, penebusan, dan pengudusan. Jadi, Ekaristi pertama-tama merupakan ucapan syukur. --- Katekismus Gereja Katolik, 1360

Antifon Pembuka (Mzm 112:1)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat menyukai segala perintah-Nya.

Doa Pagi

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah sumber air hidup yang menyegarkan dan memberi kekuatan bagi hidup kami. Karena itu, dengan rendah hati kami serahkan segala beban dan kesesakan kami hari ini. Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Tobit adalah orang yang baik dan saleh. Tuhan menguji kesetiaannya. Ketika dia sedang tidur, matanya kejatuhan tahi burung, yang mengakibatkan dia buta. Bahkan ia masih sempat menegur isterinya yang dituduh mencuri. Tobit sangat taat pada perintah Tuhan, walau seringkali ia harus menghadapi banyak risiko.

Bacaan dari Kitab Tobit (2:9-14)
 
"Semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku, karena bintik-bintik putih itu."
 
Pada malam sesudah menguburkan jenazah, aku, Tobit, membasuh diri. Lalu aku pergi ke pelataran rumah dan tidur dekat pagar temboknya. Mukaku tidak tertudung karena udara panas. Aku tidak tahu bahwa ada burung pipit di tembok tepat di atas diriku. Maka jatuhlah tahi hangat ke dalam mataku, lalu muncullah bintik-bintik putih. Aku pun lalu pergi kepada tabib untuk berobat. Tetapi semakin aku diolesnya dengan obat, semakin buta mataku karena bintik-bintik putih itu, sampai buta sama sekali. Empat tahun lamanya aku tidak dapat melihat. Semua saudaraku merasa sedih karena aku. Dua tahun lamanya aku dipelihara oleh Ahikar sampai ia pindah ke Kota Elumeis. Di masa itu isteriku Hana mulai memborong pekerjaan wanita. Pekerjaan itu pun diantarkannya kepada para pemesan dan ia diberi upahnya. Pada suatu hari, yaitu tanggal tujuh bulan Dustrus, diselesaikannya sepotong kain, lalu diantarkannya kepada pemesan. Seluruh upahnya dibayar, dan ditambah juga seekor anak kambing jantan untuk dimakan. Tetapi setibanya di rumahku anak kambing itu mengembik. Maka aku memanggil isteriku dan bertanya, “Dari mana anak kambing itu? Apa itu bukan curian? Kembalikanlah kepada pemiliknya! Sebab kita tidak boleh makan barang curian!” Sahut isteriku, “Kambing itu diberikan kepadaku sebagai tambahan upah.” Tetapi aku tidak percaya kepada isteriku. Maka kusuruh dia mengembalikan anak kambing itu kepada pemiliknya. Karena perkara itu, aku sangat malu karena isteriku. Tetapi dia membantah, katanya, “Apa gunanya kebajikanmu? Apa faedahnya semua amalmu itu? Lihat saja apa gunanya bagimu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai orang jujur teguh, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.7bc-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.

Yesus tidak mudah terjebak, termasuk ketika ditanya hal membayar pajak. Tetapi jawaban Yesus tepat sekali. Kita harus dapat membedakan antara mana yang menjadi hak Tuhan dan mana yang menjadi hak manusia. Setiap orang harus melakukan apa yang menjadi kewajibannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)
 
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
 
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengajarkan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang yang jujur tidak mencari muka, dan tidak melempar tanggung jawab di hadapan Allah dan manusia. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengaku jujur, beriman dan menghormati Allah, namun seringkali takut menerima tanggung jawab terhadap sesamanya.

Doa Malam

Tuhan Yesus yang bijaksana, ampunilah kami bila sepanjang hari ini telah berbuat yang tidak berkenan bahkan menyakiti-Mu. Perbaruilah hidup kami sehingga esok hari dapat hidup lebih baik lagi. Sebab Engkaulah Putera Allah yang hidup dan berkuasa, untuk selama-lamanya. Amin.
 

RUAH

Senin, 03 Juni 2013 Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk, Martir

Senin, 03 Juni 2013
Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk, Martir
  
Kemartiran adalah kesaksian teragung yang dapat diberikan orang untuk kebenaran iman; itulah kesaksian sampai mati --- Katekismus Gereja Katolik, 2474

Antifon Pembuka (Why 12:11)

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah anak domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Alleluya.

Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, teguhkanlah aku saat merasa sendiri dalam memperjuangkan kebajikan-kebajikan cinta kasih di tengah situasi yang tidak bersahabat. Mampukanlah aku dalam membela kebenaran demi kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Tobit (1:1-3, 2:1b-8)
   
"Tobit lebih takut kepada Tuhan daripada kepada raja."
    
Aku, Tobit, menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke pembuangan, ke negeri Asyur, ke kota Niniwe. Sekali peristiwa pada hari raya Pentakosta, yaitu hari raya Tujuh Minggu, disajikan kepadaku suatu jamuan makan yang baik. Aku pun telah duduk untuk makan. Sebuah meja ditempatkan di hadapanku dan kepadaku disajikan banyak hidangan. Tetapi berkatalah aku kepada anakku Tobia, “Nak, pergilah, dan jika kaujumpai seorang miskin dari saudara-saudara kita yang diangkut tertawan ke Niniwe dan yang dengan segenap hati ingat akan Tuhan, bawalah ke mari, supaya ikut makan. Aku hendak menunggu, hingga engkau kembali.” Maka keluarlah Tobia untuk mencari seorang saudara yang miskin. Sepulangnya berkatalah ia, “Pak!” Sahutku, “Ada apa, nak?” Jawabnya, “Salah seorang dari bangsa kita telah dibunuh. Ia dicekik dan dibuang di pasar. Jenazahnya masih ada di situ!” Aku meloncat berdiri, dan jamuan itu kutinggalkan sebelum kukecap. Jenazah itu kuangkat dari lapangan dan kutaruh di dalam salah satu rumah hingga matahari terbenam, untuk kukuburkan nanti. Kemudian aku pulang, kubasuh diriku, lalu makan dengan sedih hati. Maka teringatlah aku akan sabda yang diucapkan Nabi Amos mengenai kota Betel, “Hari-hari rayamu akan berubah menjadi hari sedih dan segala nyanyianmu akan menjadi ratapan!” Lalu menangislah aku. Setelah matahari terbenam aku pergi menggali liang, lalu jenazah itu kukuburkan. Para tetangga menertawakan daku, katanya, “Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan jenazah lagi!” Tetapi Tobit lebih takut kepada Allah daripada kepada Raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah, ia kan dikenang selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b)
Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)
   
"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."
 
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

 
Menarik, Injil hari ini! Penggarap-penggarap kebun anggur itu adalah orang-orang yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih. Bukankah mereka itu hanya para pekerja yang mendapatkan kepercayaan dari sang empunya kebun anggur? Seharusnya mereka menggunakan kepercayaan yang telah diberikan kepada mereka. Seharusnya mereka berterima kasih, karena mereka mendapat kepercayaan untuk mengolah kebun anggur yang luas.

Para penggarap itu juga memberi gambaran kepada setiap orang yang tidak mau menanggapi kehendak Tuhan yang menyelamatkan. Program keselamatan yang sudah dilaksanakan oleh banyak nabi, dan terus mengalami penolakan oleh bangsa terpilih, tidak menyurutkan hati Tuhan yang penuh kasih untuk menyelamatkan umat-Nya. Allah yang begitu setia pada janji-Nya tidak menghendaki seorang pun hilang dan binasa.

"Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang lain," tegas Yesus. Janganlah hal itu terjadi pada diri kita. Janganlah kita mengulang sejarah yang tidak mengenakkan itu.

Apa yang dapat kita lakukan? Kita semakin berani berusaha untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih. Kalau pun kita harus bekerja keras seperti para penggarap kebun anggur yang selalu memeras keringat, baiklah kita tetap berani bersyukur kepada Tuhan, sang Empunya kehidupan, yang memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kita untuk bekerja. Adanya aneka tantangan dan rintangan, hendaknya tidak menghentikan kita untuk berjuang demi hidup yang lebih baik.

Para tetangga menertawakan Tobit, katanya, "Ia belum juga takut! Sudah pernah ia dicari untuk dibunuh karena perkara yang sama. Dahulu ia melarikan diri dan sekarang ia menguburkan mayat lagi!" (Tob 2:8). Kata-kata mereka terhadap Tobit sebenarnya merupakan sebuah peneguhan dan pengakuan, bahwasanya memang dia adalah orang yang tekun dan setia dalam tugasnya. Tobit tidak gentar dengan aneka perlawanan dalam tugas perutusannya. Dia hanya menanggapi sabda dan kehendak Tuhan.

Hal serupa juga dilakukan oleh St. Karolus Lwanga dan kawan-kawannya. Kemartiran mereka mengungkapkan bahwa mereka tahu berterima kasih kepada Tuhan.

CAFE ROHANI/GUNAWAN

Buah-buah Komuni

BUAH-BUAH KOMUNI
oleh Dionysius Kosasih, O.Carm

Sudah sejak awal terdapat uraian tentang manfaat menerima Tubuh dan Darah Kristus sehingga orang Kristiani didorong untuk sering menerima komuni kudus, bahkan setiap hari.

St. Sirilus dari Yerusalem (wafat 387) mengatakan bahwa menerima komuni dalam Ekaristi membuat orang Kristen menjadi pembawa Kristus ("Christbearer") dan menjadi satu tubuh dan sedarah dengan-Nya. Kemudian Gereja secara resmi menekankan pentingnya menyambut komuni, dan bahkan hal itu dipandang sebagai bentuk "partisipasi Umat yang lebih sempurna dalam Misa" (SC, 55).

Buah utama penerimaan komuni adalah persatuan yang erat dengan Yesus Kristus (KGK, 1391). Sebab dalam Perayaan Ekaristi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus melalui kuasa Roh Kudus dan dengan perantaraan imam (bdk. Yoh 6:51-55). Itulah yang dimaksud Gereja tentang "kehadiran real" Kristus dalam Ekaristi. Memang Kristus yang bangkit hadir bagi Gereja dalam banyak cara, tetapi secara istimewa melalui Sakramen Ekaristi. Oleh karena itu, dengan menyambut komuni kudus seorang Katolik melaksanakan tindakan yang paling menyenangkan bagi Tuhan, yang amat rindu untuk tinggal dalam hati manusia.

Ekaristi tidak hanya mempersatukan kita dengan Kristus sebagai Kepala Gereja tetapi juga mempersatukan kita satu sama lain sebagai satu anggota tubuh mistik Kristus (KGK, 1396). Sebab penerimaan komuni bukanlah soal yang bersifat individualistis, melainkan sesuatu yang menyangkut "tubuh". Dalam perayaan Ekaristi kita berkumpul sebagai "tubuh"; kita datang ke meja perjamuan Tuhan sebagai satu keluarga. Kebenaran ini diungkapkan dalam simbol alkitabiah satu roti dan satu piala. Paulus menulis, "Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu ini" (1Kor 10:17). Paulus dan jemaatnya mengikuti teladan Yesus dan murid-murid-Nya pada Perjamuan Terakhir (Lih. Mrk 14:22-23). Tanpa simbol satu roti dan satu piala kita mudah melupakan hakikat persekutuan perayaan penting ini.

Ekaristi sebagai pemersatu tubuh mistik Kristus dapat dilihat juga dari defenisi Sakramen Ekaristi sebagai kurban Gereja, di mana Katekismus Gereja Katolik mengatakan, "Ekaristi adalah juga kurban Gereja. Gereja, Tubuh Kristus, mengambil bagian dalam kurban Kepalanya" (KGK, 1368). Maka, Ekaristi juga mempersatukan masing-masing umat dalam Gereja. Persatuan masing-masing anggota tubuh Gereja, yang diumpamakan sebagai tubuh yang mempunyai banyak anggota (bdk. 1Kor 12:12), hanya mungkin terjadi karena seluruh anggota diikat oleh Sang Kepala, yaitu Kristus.

Yesus memberikan diri-Nya kepada kita dalam Ekaristi sebagai makanan rohani karena Dia mencintai kita. Seluruh rencana penyelamatan kita diarahkan untuk ambil bagian dalam kehidupan Tritunggal, yaitu: Persekutuan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Pengalaman hidup dalam Tritunggal dimulai dengan Pembaptisan, ketika kita atas kuasa Roh Kudus dipersatukan dengan Kristus, dan menjadi putra dan putri Bapa. Keputraan kita diteguhkan dan dikembangkan dalam Sakramen Krisma, kemudian bertumbuh dan makin mendalam melalui partisipasi kita dalam Ekaristi. Karena itu, Kristus yang kita sambut dalam Ekaristi melindungi, membarui dan mengembangkan pertumbuhan kehidupan rahmat yang kita terima dalam Pembaptisan.

Persatuan yang erat dengan Yesus Kristus karena sering menerima komuni menjauhkan kita dari dosa (KGK, 1393). Semakin kita ambil bagian dalam hidup Kristus dan semakin kita bergerak maju dalam persahabatan dengan-Nya, semakin kurang pula bahaya bahwa kita memisahkan diri dari-Nya karena dosa. Maka, komuni berakibat pada keselamatan dan pengampunan dosa-dosa kita.

Dalam konsekrasi dinyatakan dengan jelas segi pengampunan dosa yang ditimbulkan oleh Ekaristi, ".... yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa." Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa menyambut komuni merupakan penyucian dan pembersihan hati orang yang menyesal atas dosa-dosa, bagaikan gambaran kitab Wahyu tentang mereka yang ditebus dan diselamatkan, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba" (Why 7:14).

Dengan kata lain, dengan menerima komuni suci penyakit rohani kita disembuhkan karena pengampunan yang kita terima dalam Ekaristi. Maka, setiap penerimaan komuni kudus mengakibatkan bertambahnya rahmat pengudusan dalam jiwa yang memampukan kita mentaati perintah-perintah-Nya sehingga kehidupan kita menyenangkan bagi Tuhan. (Sumber: Katekismus Gereja Katolik, 1391-1401)


Siapa yang hendak menerima Kristus dalam komuni Ekaristi, harus berada dalam keadaan rahmat. Kalau seorang sadar bahwa ia melakukan dosa berat, ia tidak boleh menerima Ekaristi tanpa sebelumnya menerima pengampunan di dalam Sakramen Pengakuan. -- Katekismus Gereja Katolik, 1415

Kobus: Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy