| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 28 Juni 2013 Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir

Jumat, 28 Juni 2013
Peringatan Wajib St. Ireneus, Uskup dan Martir

Tuhan menjadikan hanya Simon, yang ia namakan Petrus, sebagai wadas untuk Gereja-Nya. Ia menyerahkan kepada Petrus kunci-kunci Gereja Bdk. Mat 16:18-19. dan menugaskan dia sebagai gembala kawanan-Nya Bdk. Yoh 21:15-17. "Tetapi tugas mengikat dan melepaskan yang diserahkan kepada Petrus, ternyata diberikan juga kepada dewan para Rasul dalam persekutuan dengan kepalanya" (LG 22). Jabatan gembala dari Petrus dan para Rasul yang lain termasuk dasar Gereja. Di bawah kekuasaan tertinggi [primat] Paus, wewenang itu dilanjutkan oleh para Uskup. --- Katekismus Gereja Katolik, 881
 

Antifon Pembuka (Yeh 34:11.23-24)

Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (17:1.9-10.15-22)
 
   
"Setiap laki-laki di antaramu harus disunat sebagai tanda perjanjian. Sara akan melahirkan bagimu seorang putra."
  
Ketika Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka Tuhan menampakkan diri kepadanya dan bersabda, "Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela! Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kaupegang, perjanjian antara aku dan engkau serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antaramu harus disunat." Selanjutnya Allah bersabda kepada Abraham, "Tentang isterimu Sarai, janganlah kausebut lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, sehingga ia akan menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja pelbagai bangsa akan lahir daripadanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak? Dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah, "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah bersabda, "Tidak! Isterimu Saralah, yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya. Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. Ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." Sesudah selesai bersabda kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang takwa hidupnya akan diberkati Tuhan.
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
             
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
             
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Apa yang menjadikan orang sembuh ketika minum obat? Apakah yang membuat beberapa orang yakin akan jasa penyembuhan yang dilakukan dukun? Jawaban dari pertanyaan itu adalah kepercayaan penuh terhadap khasiat yang akan memberikan kesembuhan bagi mereka. Itulah fenomena kepercayaan yang ada. Orang tidak dapat sembuh jika di dalam dirinya tidak mempunyai keyakinan yang besar akan kesembuhan.

Hari ini, kita mendapatkan sebuah kesaksian yang luar biasa dari penderita kusta. Ia begitu percaya akan Yesus bahwa dia akan disembuhkan dari penyakit kustanya. Kepercayaan itulah yang menjadikan dirinya tahir. Ketika ia ditahirkan, Yesus berpesan supaya orang yang disembuhkan memberikan kesaksian akan keselamatan yang diberikan oleh Yesus sendiri. Kesaksian inilah yang seharusnya juga dapat kita wartakan kepada dunia bahwa Yesus yang menyelamatkan dan menyembuhkan segala sakit dan derita kita. Dengan begitu, kita akan menjadi saksi-saksi-Nya yang sejati, karena kita telah mengalami penyembuhan-Nya.

Doa: Tuhan, sembuhkanlah aku dari dosa-dosaku, dan biarkanlah aku menjadi saksi-Mu di dunia ini. Semoga aku selalu mempercayakan semua hidupku kepada-Mu, Sang Tabib sejati. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 27 Juni 2013 Hari Biasa Pekan XII

Kamis, 27 Juni 2013
Hari Biasa Pekan XII
 
“Gereja beroleh kekuatan dari penghibur Ilahi, lewat pengudusan umat beriman dalam Ekaristi” (Beato Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)

Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya.

Doa Pagi

Ya Allah sumber kekuatan iman kami, barangsiapa percaya kepada-Mu akan mendirikan bangunan rumah rohaninya di atas padas yang kokoh kuat. Kami mohon, semoga Sabda-Mu menjadi dasar iman kami sehingga kami tetap teguh ketika harus menghadapi aneka macam tantangan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Hagar, seorang Mesir melarikan diri ke padang gurun karena perlakuan Sarai. Tuhan menolong Hagar. Tuhan senantiasa mengusahakan jalan terbaik untuk membimbing kelemahan-kelemahan manusiawi umat-Nya.

Bacaan dari Kitab Kejadian (16:1-12.15-16)
 
"Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamainya Ismael."

Sarai, isteri Abram, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abram, “Engkau tahu, Tuhan tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu hampirilah hambaku itu; mungkin dari dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. Jadi Sarai, isteri Abram mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. Ketika itu Abram telah sepuluh tahun tinggal di Kanaan. Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya. Maka berkatalah Sarai kepada Abram, “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu. Akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu; tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah aku; Tuhan kiranya menjadi hakim antara aku dan engkau.” Kata Abram kepada Sarai, “Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya sesuka hatimu.” Lalu Sarai isteri Abram menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. Lalu Malaikat Tuhan menjumpai Hagar di dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Kata malaikat itu, “Hagar, hamba Sarai, engkau datang dari mana dan mau pergi ke mana?” Jawab Hagar, “Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.” Maka Malaikat Tuhan itu berkata kepadanya, “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah dirimu ditindas dibawah kekuasaannya.” Lagi kata Malaikat Tuhan itu, “Aku akan menjadikan keturunanmu sangat banyak, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.” Kemudian Malaikat Tuhan itu berkata lagi, “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar penindasan yang kaualami. Anakmu itu akan menjadi seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar. Ia akan melawan tiap-tiap orang dan tiap-tiap orang akan melawan dia; Di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram, dan Abram menamainya Ismael. Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan Tuhan, dan memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
2. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
3. Perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu, supaya aku melihat kebahagiaan orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama milik pusaka-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Banyak orang menyerukan nama Tuhan tapi demi diri sendiri. Banyak orang yang bernubuat tentang Tuhan dan mengusir setan atas nama-Nya, tetapi demi kepopuleran diri. Sekalipun sering menyebut nama-Nya, mereka tidak akan diterima dalam Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
 
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Terkadang kita sulit mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Perumpamaan Yesus tentang rumah yang tidak mempunyai fondasi yang kokoh, mengingatkan kita agar kita mempunyai bangunan iman yang kokoh. Dengan demikian kita dapat mengerti apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Kehendak Tuhan yang mana yang selama ini telah kukenali dan kulakukan?

Doa Malam

Berkatilah istirahat kami malam ini ya Yesus, agar dapat memulihkan keletihan jiwa raga kami dan dengan kesegaran baru kami menyambut datangnya hari esok. Engkaulah Penopang hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Rabu, 26 Juni 2013 Hari Biasa Pekan XII

Rabu, 26 Juni 2013
Hari Biasa Pekan XII
  
Jangan diizinkan menerima komuni suci mereka yang terkena ekskomunikasi dan interdik, sesudah hukuman itu dijatuhkan atau dinyatakan, serta orang lain yang berkeras hati membandel dalam dosa berat yang nyata. --- Kitab Hukum Kanonik, kan.915

Antifon Pembuka (Mzm 105:1)

Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa!

Doa Pagi

Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengingatkan kami untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu. Kuasailah hati dan budi kami agar kami pun tidak mudah terpengaruh oleh nabi-nabi palsu zaman ini yang hanya membawa kepada kesesatan. Semoga, persekutuan di antara kami pun semakin erat, bagaikan ranting-ranting anggur yang bersatu dengan Engkau sebagai pokok anggur yang sejati sehingga kami dapat menghasilkan buah-buah iman dan cinta kasih. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (15:1-12.17-18)

Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian, “Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu!” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!” Maka sabda-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan bersabda lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim guna memberimu negeri ini menjadi milikmu.” Tetapi Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?” Sabda Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan, tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta bersabda, “Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya; Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi. 4.Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)

Dalam kotbah di bukit Yesus berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Seorang umat berkisah bahwa ada seorang yang mengaku diri romo lalu mengadakan penyembuhan. Banyak orang datang kepadanya. Ada yang sembuh, banyak yang tidak. Umat itu kaget karena orang yang mengaku dirinya romo itu menarget sejumlah uang dari dia. Rupanya, banyak orang yang tertipu juga dengan memberikan sejumlah besar uang kepada orang itu.

Sekarang ini banyak serigala berbulu domba. Mereka menggunakan pakaian-pakaian suci, padahal di dalamnya penuh niat-niat jahat untuk memeras uang orang lain. Mereka sangat pintar berkotbah dan menggunakan Kitab Suci, tetapi kata-katanya tidak tercermin dalam kehidupannya. Banyak orang tertipu oleh penampilan seperti itu. Banyak orang mengira bahwa mereka itulah penyembuh yang benar; mereka itulah pengkotbah yang luar biasa.

Hari ini Yesus berkata, "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas" (Mat 7:15). Yesus tahu bahwa banyak orang akan memperalat nama-Nya demi kepentingan pribadi. Demi mencari uang. Demi mencari pengikut. Bagi Yesus jelas, bahwa pengikut-Nya harus menjadi nabi sejati. Apa ukurannya? Orang itu "melakukan kehendak Bapa" (ay. 21).

Orang yang melakukan kehendak Bapa, orang yang hidup dari Firman Tuhan tentu akan menghasilkan buah yang baik. Kalau buahnya baik, maka pohonnya juga baik. Pohon yang baik akan senantiasa berbuah setiap musim. Seorang nabi yang baik atau seorang yang baik akan menghasilkan buah kasih setiap hari. Tidak ada kepalsuan. Tidak ada intrik. Tidak ada istilahnya: demi kepentingan pribadi. Nabi yang benar selalu bekerja demi kepentingan Tuhan. Sedangkan nabi palsu selalu melakukan sesuatu (entah itu memberitakan Injil atau menolong sesama) demi kepentingan pribadi. Ia tidak menghasilkan buah yang baik.

Di dunia sekarang ini, perlu sekali kita jeli melihat mana nabi yang benar, mana nabi yang palsu. Jangan sampai kita tertipu oleh bulu domba, padahal di dalamnya serigala buas yang mau menghabisi kita. Jangan sampai kita tertipu oleh kulit luar, oleh kotbah yang berapi-api, oleh perbuatan baik yang memiliki motif jahat. Kita perlu banyak berdoa supaya bisa membedakan!

Cafe Rohani

Selasa, 25 Juni 2013 Hari Biasa Pekan XII

Selasa, 25 Juni 2013
Hari Biasa Pekan XII
  
“Ekaristi merupakan puncak hidup rohani dan tujuan semua Sakramen” (St. Tomas Aquinas)
    
Antifon Pembuka (Mzm 15:1a.2)

Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu? Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.

Doa Pagi

Allah Bapa yang maha penyayang, kami bersyukur, masih Kauperkenankan hidup, karena Kausayangi dan Kaupelihara dengan penuh perhatian. Kami mohon semoga kehadiran kami di tengah masyarakat menguntungkan sesama dan menggairahkan cinta kasih dalam pergaulan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Ketika Abram dan Lot berpisah, Lot memilih daerah yang lebih subur dan banyak airnya di seluruh Lembah Yordan. Adapun Abram akhirnya berangkat ke Kanaan. Kesediaan ini menghantarnya menjumpai tanah yang kelak akan diberikan kepadanya dan keturunannya.

Bacaan dari Kitab Kejadian (13:2.15-18)
 
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita ini kerabat!"
   
Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu serta kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot, “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, antara para gembalaku dan gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lalu Lot melayangkan pandangannya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram, “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Yesus menasihati kita agar menghargai dan melaksanakan karunia iman dengan sungguh-sungguh. Apa yang bernilai bagi hidup kita perlu diusahakan dengan serius dan berani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)
 
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."
 
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ada dua jalan yang bisa manusia pilih sesuai kehendak bebasnya. Pertama, jalan Kristus yang mengantar ‘menuju kehidupan’ dan kedua, jalan yang mengantar ‘menuju kebinasaan’. Injil hari ini mengingatkan kita betapa pentingnya keputusan moral secara benar sehingga mengantar kita kepada keselamatan.

Doa Malam
(Madah Bakti, No. 39)

Tuhan Allah kami, pada malam hari ini kami menghadap Engkau untuk berterima kasih atas penyelenggaraan-Mu. Kami hanyalah manusia biasa. Hidup kami mengenal untung dan malang, suka dan duka. Ampunilah kami, bila pada hari ini kami lupa akan Dikau. Maafkanlah kami, bila pada hari ini kami telah melukai hati orang lain dengan perkataan dan perbuatan yang melanggar cinta kasih.

… pemeriksaan batin sejenak …
Tuhan, Putra-Mu Kauutus ke dunia ini sebagai Terang yang menghalau kegelapan. Kami berdoa bagi semua orang yang berada dalam kegelapan. Semoga mereka dapat menerima kabar gembira Putera-Mu.
Tuhan, berilah kami hati yang damai dan malam yang tenang. Semoga esok hari kami bangun dengan tenaga dan semangat yang baru. Amin.


RUAH

Senin, 24 Juni 2013 Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis

Senin, 24 Juni 2013
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
 
Tak ada jemaat Kristiani dapat dibangun kecuali ia berdasar dan berpusat pada perayaan Ekaristi Mahakudus ---- Dekrit tentang Pelayanan dan Hidup Imam, 6
    
Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)

Seorang utusan Allah datang, namanya Yohanes. Ia datang sebagai bentara untuk mewartakan cahaya, dan mempersiapkan bangsa sempurna bagi Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa umat terpilih, Engkau telah memanggil Santo Yohanes Pembaptis untuk mengumpulkan umat yang pantas menyambut kedatangan Kristus, Tuhan. Berikanlah rahmat sukacita sejati kepada para bangsa; berikanlah pula ketabahan hati kepada mereka yang masih dalam perjalanan, serta arahkanlah mereka kepada keselamatan dan kedamaian sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
 
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel , dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang daripada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
 
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
 
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
 
"Namanya adalah Yohanes."
 
Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, ”Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya, dan berkata, “Menjadi apakah anak itu nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel .
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Luk 1:78)

Berkat rahmat dan belas kasih-Nya Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

Renungan

Ketika wanita suku Jawa menikah dengan pria suku Batak, demi tata upacara perkawinan adat Batak, maka sang wanita Jawa diminta untuk memasuki marga dan memakai nama marga Batak. Demikian juga ketika pria suku Jawa menikah dengan wanita suku Batak, demi tata upacara perkawinan adat Batak, maka sang pria Jawa diminta untuk memasuki marga dan memakai nama marga Batak.

Diberi nama marga kiranya bukan hanya demi adat perkawinan tetapi juga memiliki tanggung jawab, hak serta harapan-harapan masa depan atas nama marga yang baru disandang. Kelak anak yang lahir juga akan diberi nama marga sesuai marga bapaknya, bertanggung jawab juga atas nama baik marga.

Serupa tapi tak sama, pemberian nama Zakharia menurut nama bapanya kepada anak yang telah dilahirkan Elisabet mengandung makna bahwa anak itu adalah keluarga Zakharia, anak itu patut dihormati karena termasuk keluarga imam, diharapkan kelak ia akan menggantikan kedudukan bapanya sebagai imam. Namun, pemberian nama itu tidak disetujui oleh Elisabet dan Zakharia karena Allah telah memberi nama pada anak itu, namanya Yohanes.

Lukas memberitakan kepada kita bahwa Allah memberi nama Yohanes pada anak Elisabet dan Zakharia, bukan nama Zakharia sesuai nama bapanya. Kiranya Allah menginginkan anak itu memiliki masa depan tersendiri di luar tradisi keluarga besar Zakharia. Hal itu nampak dari berita malaikat Gabriel kepada Zakharia bahwa Elisabet, isterinya, akan melahirkan seorang anak laki-laki dan haruslah Zakharia menamai anak itu Yohanes. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Mengakui berita pertobatan Yohanes dan dilanjutkan dengan kesediaan untuk bertobat ditandai dengan pembaptisan. Bagi kita orang Katolik, tanda pertobatan terus-menerus dan percaya kepada Tuhan Yesus yang jalannya dirintis Yohanes dan ditandai dengan memberi nama baru yaitu nama baptis. Kiranya nama baptis juga dimaknai sebagai tanda bahwa mereka yang dibaptis akan selalu mengagungkan Tuhan, akan menjauhi kemabukan dan pesta pora, selalu mentaati perintah Allah, mengusahakan perdamaian dan persekutuan dalam Gereja, selalu berjaga dalam doa dan setia pada Roh Kudus yang menghidupi Gereja.

Kita tidak menyandang nama baptis sendirian namun dalam kesatuan dengan seluruh anggota Gereja. Oleh karena itu, sebagai kesatuan anggota Gereja yang telah diberi nama baru oleh Allah lewat Gereja-Nya, kita memiliki budaya dan tugas baru yaitu kita bersama-sama dicabut dari budaya manusia lama dan diberi budaya baru. Dicabut dari semangat gengsi manusia dan diberi semangat kelahiran baru dalam pengabdian kepada Allah, bukan pada egoisme pribadi. Semoga hari raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis pada hari ini mengingatkan akan panggilan kita sebagai manusia dalam Roh.
  
RUAH

Minggu, 23 Juni 2013 Hari Minggu Biasa XII

Dalam sebuah pelajaran, seorang guru bertanya, “Anak-anak, apa cita-citamu nanti?” Murid-murid menjawab ada yang ingin jadi dokter, jadi pilot, jadi pengusaha, ada juga yang ingin jadi presiden. Di antara anak-anak yang ramai memberi jawaban ada satu anak yang diam saja. Lalu sang guru mendekat dan bertanya, “Nak, mengapa kamu sedih? Apakah kamu tidak mempunyai cita-cita?” Jawab anak itu, “Ibu, saya malu mengatakan cita-cita saya.” Guru berkata, “Katakanlah, yang lain akan menghargai cita-citamu”. Ia menjawab, “Cita-cita saya adalah ingin membahagiakan ibu. Ibu sudah 5 tahun berbaring di tempat tidur dan sakit lumpuh.” Mendapat jawaban ini bu guru terdiam…, matanya berkaca-kaca, lalu ia berkata, “Tuhan pasti mendengar apa yang kamu minta.”

Perubahan hidup seseorang seringkali terjadi saat bersama atau melihat pribadi atau mengalami peristiwa tertentu. Seperti halnya anak-anak, dengan “melihat” sosok orang dengan keteladanan akan membawa pengaruh pada cita-citanya, namun ada juga yang karena situasi tertentu mendorong seseorang untuk berpikir yang lain. Kata-kata dari seorang anak yang bercita-cita membahagiakan ibunya yang sudah 5 tahun berbaring di tempat tidur dan sakit lumpuh merupakan cita-cita dari sebuah refleksi mendalam seorang anak sesuai usianya. Baginya ibu adalah segalanya, yang tidak tergantikan oleh apapun.

Yesus, dalam Injil mengajak para murid untuk masuk dalam sebuah pemahaman yang mendalam tentang siapakah yang mereka ikuti. Kepada para murid Yesus bertanya “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Setelah mendapat jawaban Yesus bertanya kembali, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” 2 model pertanyaan yang diajukan Yesus bukannya tanpa makna. Istilah kata orang menujuk pengertian murid tentang Yesus yang diperoleh dari cerita orang lain. Namun Yesus mengajak para murid untuk tahu tentang diri-Nya bukan dari kata orang. Istilah menurut kamu melukiskan pemahaman pribadi.

Berbicara perikop bacaan Injil, Lukas berbicara tentang 1) pengakuan Petrus, yang berbicara tentang pengakuan akan hakekat Allah sendiri, bahwa Yesus adalah Mesias yang hidup; 2) nubuat penderitaan Kristus, di mana Yesus harus menanggung penderitaan, ditolak, dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga; 3) penyangkalan diri seorang murid Kristus yang berarti juga ikut memanggul salib. Bahkan seorang pengikut Kristus harus siap untuk kehilangan nyawa. Penulis Lukas mengajak para murid untuk meninggalkan pendapat umum dengan semakin mengenal Kristus secara mendalam. Dengan demikian para murid mengerti bahwa Kristus yang mereka ikuti adalah Kristus yang harus menderita demi keselamatan manusia.

Seperti halnya para murid, kita yang mengikuti Kristus diundang untuk punya pemahaman yang sama bahwa Kristus adalah Allah yang bersolider dan hidup dalam kebersamaan secara nyata dengan manusia. Tentu saja bagi umat Kristiani mengikuti-Nya bukanlah kesia-siaan, karena Kristus yang kita imani adalah Kristus yang telah bangkit dan hidup dalam diri manusia. Bentuk penting dalam persatuan dengan Kristus adalah melalui baptis. Paulus dalam bacaan menjabarkan hakekat dan makna baptisan berarti diangkat menjadi anak-anak Allah. Dalam baptisan semua orang dipersatukan dan mempunyai martabat yang sama di hadapan Allah.

Tentu saja, jika orang mengikuti Kristus bukannya tanpa konsekuensi. Para murid dipanggil untuk penyangkalan diri dari hal-hal yang berlawanan dengan hakekat Allah dan berani memanggul salib atas dasar iman. Hanya dengan pengena­lan yang mendalam akan Kristus, kita dapat memahami tentang ajaran Kristus. Marilah kita mengenal dan menemukan Kristus secara pribadi, bukan kata orang lain, atau bukan karena kata buku. Ketika kita menemukan Kristus dalam hidup, kita akan semakin dikuatkan dalam iman.

Berkat Tuhan menyertai kita,

Pastor Paulus Setiadi SS, SCJ

Kobus: Berkat dan Hukuman






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy