| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 11 Juli 2013 Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas

Kamis, 11 Juli 2013
Peringatan Wajib St. Benediktus, Abas
  
“Janganlah ada sesuatu yang diutamakan melebihi Kristus” (St. Benediktus)

Antifon Pembuka (Mzm 23:5-6)

Merekalah orang-orang suci yang diberkati Tuhan. Mereka disayangi Allah penyelamat, sebab angkatan inilah yang mencari Tuhan.

Doa Pagi

Ya Tuhan, berilah kami sikap dan hati seperti Yusuf yang tidak mempunyai rasa benci dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Mampukanlah kami hari ini dapat mengampuni sesama yang telah bersalah terhadap kami sehingga kami dapat hidup dalam damai dan sukacita. St. Benediktus, doakanlah kami. Amin.

Pemikiran yang positif terhadap orang yang berbuat jahat akan menghantarnya menuju pertobatan. Rencana Allah atas Yakub, meskipun menyakitkan, terjadi demi keselamatan bangsanya. Kerinduan yang penuh kasih menghapuskan dendam.

Bacaan dari Kitab Kejadian (44:18-21.23b-29; 45:1-5)
  
"Demi keselamatanmu Allah mengutus aku ke Mesir."
 
Di tanah Mesir Yusuf pura-pura menuduh adiknya, Benyamin, mencuri. Maka tampillah Yehuda mendekati Yusuf dan berkata, “Mohon bicara Tuanku, izinkanlah hambamu ini mengucapkan sepatah kata kepada Tuanku, dan janganlah bangkit amarahmu terhadap hambamu ini, sebab Tuanku adalah seperti Firaun sendiri. Tuanku telah bertanya kepada hamba-hamba ini, ‘Masih adakah ayah atau saudaramu?’ Dan kami menjawab Tuanku, ‘Kami masih mempunyai ayah yang sudah tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya telah mati, dan hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayah sangat mengasihi dia’. Lalu Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Bawalah dia kemari padaku, supaya mataku memandang dia’. Lagi Tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini, ‘Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang kemari bersama kalian, kalian tidak boleh melihat mukaku lagi’. Setelah kami kembali kepada hambamu, ayah kami, maka kami memberitahukan kepadanya perkataan Tuanku itu. Kemudian ayah kami berkata, ‘Kembalilah kamu membeli sedikit bahan makanan bagi kita’. Tetapi jawab kami, ‘Kami tidak dapat pergi ke sana sebab kami tidak boleh melihat muka orang itu, apabila adik yang bungsu tidak bersama-sama kami’. Kemudian berkatalah hambamu, ayah kami, ‘Kamu tahu, bahwa isteriku telah melahirkan dua orang anak bagiku; yang seorang telah pergi, dan aku telah berkata, ‘Tentulah ia diterkam oleh binatang buas, dan sampai sekarang aku tidak melihat dia kembali. Jika anak ini kamu ambil pula dari padaku, dan ia ditimpa kecelakaan, maka tentulah kamu akan menyebabkan daku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena nasib celaka’.” Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya. Lalu berserulah ia, “Suruhlah keluar semua orang dari sini.” Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. Setelah itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran oleh orang-orang Mesir dan seisi istana Firaun. Dan Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya, “Akulah Yusuf! Masih hidupkah bapa?” Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka takut dan gemetar menghadapi dia. Lalu kata Yusuf kepada mereka, “Marilah mendekat.” Maka mendekatlah mereka. Kata Yusuf lagi, “Akulah Yusuf, saudaramu, yang kalian jual ke Mesir. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri karena kalian menjual aku ke sini, sebab demi keselamatan hidup kalianlah Allah menyuruh aku mendahului kalian ke Mesir.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan karya Tuhan yang ajaib.
Ayat. Mzm 105:16-17.18-19.20-21; R:5a)
1. Ketika Ia mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan, dan menghancurkan seluruh persediaan makanan, diutus-Nya seorang mendahului mereka, yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
2. Kakinya diborgol dengan belenggu lehernya dirantai dengan besi, sampai terpenuhilah nubuat-Nya, dan firman Tuhan membenarkan dia.
3. Maka raja menyuruh melepaskan dia, dan penguasa para bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan pengelola segala harta kepunyaannya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 15:1)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

Tuhan memberi perintah: pergi dan wartakanlah. Ia ingin agar semua orang beroleh keselamatan di dalam Dia. Laksanakanlah perintah Tuhan sebelum hari penghakiman tiba.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-15)
 
"Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."
 
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kalian berangkat. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dengan kata-kata dan perbuatan, para murid diminta untuk melaksanakan tugas perutusan sebagaimana telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Berkat rahmat pembaptisan, kita pun diutus untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah dengan kata-kata dan perbuatan kita. St. Benediktus dengan pilihan hidupnya sebagai pertapa telah menunjukkan hal itu. Ia telah meninggalkan segala sesuatu di dunia ini dan hanya mengandalkan Allah di atas segala-galanya.

Doa Malam

Sadarkan dan ingatkanlah kami ya Tuhan, bahwa apa pun yang ada pada kami adalah anugerah-Mu yang telah kami terima dengan cuma-cuma. Semoga kami pun rela membagi dengan cuma-cuma kepada sesama yang memerlukannya, dari apa yang telah kami terima dari kemurahan-Mu. Amin.


RUAH

Rabu, 10 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIV

Rabu, 10 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIV
  
Bukalah hatimu, songsonglah surya terang abadi, yang menerangi setiap hati. (St. Ambrosius)
  
Antifon Pembuka (Mzm 33:18-19)

Pandangan Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Doa Pagi

Ya Tuhan, berilah kami kelapangan hati dalam menerima segala peristiwa hidup ini. Kami percaya bahwa di balik semua peristiwa itu, Engkau mempunyai rencana dalam hidup kami. Karena itu, jauhkanlah kami sepanjang hari ini dari sikap dengki dan mencelakakan sesama. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (41:55-57; 42:5-7a.17-24a)
 
"Kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita."
  
Sekali peristiwa seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun. Maka berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir, “Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu.” Kelaparan itu melanda seluruh bumi. Maka Yusuf membuka semua lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab kelaparan itu makin hebat di tanah Mesir. Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab kelaparan itu menghebat di seluruh bumi. Di antara orang yang datang membeli gandum itu terdapatlah pula anak-anak Israel, sebab tanah Kanaan pun ditimpa kelaparan. Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Maka ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap, dan kepadanyalah mereka sujud dengan mukanya sampai ke tanah. Yusuf melihat saudara-saudaranya dan segera mengenal mereka. Tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing bagi mereka. Dan dimasukkannyalah mereka semua ke dalam tahanan tiga hari lamanya. Pada hari ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka, “Buatlah begini, maka kalian akan tetap hidup, sebab aku takut akan Allah. Jika kalian orang jujur, biarkanlah seorang saudaramu tetap tinggal terkurung dalam rumah tahanan, tetapi kalian boleh pulang dengan membawa gandum untuk meredakan kelaparan seisi rumah. Tetapi saudaramu yang bungsu harus kalian bawa kepadaku sebagai tanda bukti bahwa perkataanmu benar. Kalau begitu kalian tidak akan mati.” Demikianlah diperbuat mereka. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Betul-betul kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita Yusuf! Bukankah kita melihat betapa besar kesesakan hatinya ketika ia memohon belas kasih kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya! Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa diri kita.” Lalu Ruben menjawab mereka, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu, ‘Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!’ Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai juru bicara. Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu menyertai kami, ya Tuhan, sebab kami berharap kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 33:2-3.10-11.18-19)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak-sorai!
2. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:1-7)
 
"Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!"
  
Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Atas dasar iri hati kepada Yusuf, kakak dan saudaranya membuang dan menjualnya kepada orang Asing. Dramatis sekali, akhirnya Yusuf justru menjadi penolong dan penyelamat saudara-saudaranya yang dulu membuang dan menjualnya. Amat mengagumkan sikap Yusuf kepada saudaranya yang datang kepadanya untuk meminta tolong. Yusuf menerimanya dengan hati yang terharu. Tidak ada dendam dan amarah kepada saudaranya yang pernah telah membuatnya sengsara dan menyakitinya. Bahkan, ia ikut bersyukur bisa berjumpa kembali dengan saudaranya dan bisa menolong dari kesulitan yang dihadapinya. Luar biasa, kejahatan yang pernah dibuat oleh saudaranya tidak dibalas dengan kejahatan melainkan kebaikan dan kasih sayang.

Begitu indah dan membahagiakan jika hidup kita ditandai dengan sikap penuh pengampunan dan belas kasih. Sering kali kita menghadapi persoalan yang amat membebani karena sulit untuk mengampuni dan berbelas kasih. Pasti tidak gampang menjadikan diri kita sebagai orang yang demikian rela mengampuni dan berbelas kasih, apalagi terhadap orang yang pernah melukai hati dan membuat kita menderita. Namun demikian, sikap rela mengampuni dan berbelas kasih harus selalu diperjuangkan dan menjadi cara hidup. Tanpa sikap rela mengampuni dan berbelas kasih kita akan berat menjalani hidup ini. Sikap rela mengampuni dan berbelas kasih amat dibutuhkan dalam hidup bersama sebagai sarana untuk memutus mata rantai dendam dan amarah.

Doa: Ya Allah, bantulah aku untuk menjadi orang yang rela mengampuni dan berbelas kasih agar kedamaian dan keselamatan terwujud dalam kehidupan ini. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 09 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIV

Selasa, 09 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIV
  
“Demi Allah, curahkanlah seluruh cinta kasihmu kepada sesama” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 17:7)

Tunjukkanlah keagungan kasih setia-Mu, Engkau penyelamat orang yang berlindung kepada-Mu.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, hati-Mu sungguh penuh dengan kasih. Engkau mudah menaruh perhatian terhadap mereka yang sakit dan lemah. Buatlah hati kami pun seperti hati-Mu dan pada hari ini kami dapat bertindak seperti Engkau. Amin.

Berkat Allah dicari oleh semua orang. Yakub menerima berkat Allah lewat pertarungannya dengan malaikat. Yakub berani berkurban demi berkat Allah dalam hidupnya.

Bacaan dari Kitab Kejadian (32:22-32)
 
"Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang."

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.” Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.” Tetapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya. Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.2-3.6-7.8b.15)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.
3. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
4. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.

Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah. Banyak orang membutuhkan keselamatan. Melalui pengajaran dan pewartaan, serta penyembuhan, kuasa keselamatan Allah pun terjadi dalam hidup kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:32-38)
 
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!"
 
Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus selalu terbuka untuk menerima siapa saja yang datang kepada-Nya dengan pelbagai luka dan penderitaan mereka. Hati-Nya sungguh tergerak oleh belas kasihan. Dunia saat ini membutuhkan gembala-gembala yang memiliki sebuah hati seperti Yesus. Itulah sebabnya, Ia meminta kita untuk berdoa kepada Tuhan, yang empunya tuaian agar Ia mengutus pekerja-pekerja untuk tuaian.

Doa Malam

Bapa, Engkaulah yang empunya tuaian. Tolonglah kami agar Engkau menyentuh dan menggerakkan hati kaum muda untuk bekerja di ladang-Mu sebagai pekerja-pekerja yang merelakan seluruh hidup mereka hanya untuk kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Senin, 08 Juli 2013 Hari Biasa Pekan XIV

Senin, 08 Juli 2013
Hari Biasa Pekan XIV

Ada banyak pintu terbuka, tetapi pintu kejujuran hanyalah pintu Kristus ---- Paus Klemens I

Antifon Pembuka (Kej 28:16-18)

Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini dan aku tidak tahu. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, Ini pintu gerbang surga.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa, Engkaulah Allah penyembuh. Teguhkanlah hati kami dan kuatkanlah iman kami sehingga kami dapat menerima rahmat keselamatan-Mu. Buatlah kami tegar menghadapi penderitaan mengingat kasih-Mu yang begitu besar. Semoga kami dapat semakin percaya kepada-Mu dan mengambil bagian dalam karya keselamatan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kejadian (28:10-22a)
 
 
"Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda."
 
Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala. Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga! “Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.14-15ab; R:10)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, "Aku akan menyertai dia dalam kesesakan."

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:18-26)
    
"Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup."
  
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kepala rumah ibadat datang dan meminta dengan penuh keyakinan kepada Yesus agar anaknya yang sudah mati dihidupkan kembali. Alhasil anaknya dihidupkan kembali oleh Yesus. Seorang wanita dengan penuh keyakinan mendekati Yesus untuk menjamah jubah-Nya supaya penyakitnya sembuh. Alhasil penyakit pendarahannya yang sudah dua belas tahun sembuh hanya dengan menjamah jubah-Nya. Keyakinan dan kepercayaan yang mendalam dalam meminta tolong kepada Yesus membuahkan hasil yang diharapkan. Tidak ada yang mustahil bagi Allah terhadap orang yang menaruh keyakinan dan kepercayaan yang mendalam kepada-Nya.

Di dalam Tuhan Yesus, ada jalan keluar untuk persoalan-persoalan yang kita hadapi. Sebagai manusia, kita tidak bisa terlepas persoalan-persoalan. Oleh karena itu, yang penting bagi kita adalah bagaimana bisa menghadapi persoalan dan menemukan jalan keluarnya. Belajar dari kisah Injil bahwa orang yang berupaya dengan kepercayaan dan keyakinan yang teguh membuahkan kegembiraan dan sukacita karena beroleh kesembuhan. Pertanyaan refleksi untuk kita: apakah usaha dan upayaku dalam menghadapi persoalan selama ini sungguh-sungguh disandarkan dengan penuh iman dan kepercayaan pada Tuhan Yesus. Mari kita selalu berjuang dan berupaya dalam hidup ini bersama dengan Tuhan Yesus.

Doa: Ya Tuhan, aku mohon berkenanlah untuk menyertai aku dalam setiap langkah ke*hidupanku. Semoga dengan berkat dan penyertaan-Mu, aku mampu dan berhasil meng*hadapi persoalan-persoalan hidup ini. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 07 Juli 2013 Hari Minggu Biasa XIV

   
Damai sejahtera bagi rumah ini 

Dalam menjalankan tugas utusan Yesus, sebagai murid, mereka harus pergi berdua-dua supaya apa yang mereka sampaikan mempunyai kekuatan kesaksian. Saksi kebenaran akan menjadi lebih kuat jika didukung oleh dua orang atau lebih. Selain itu secara manusiawi, jika berdua-dua mereka bisa saling mendukung, saling membantu dan saling meringankan bahkan bisa saling mengoreksi bila terjadi kekeliruan. Kalau ada yang jatuh, ada pula yang bisa membantu menegakkan. Kalau ada yang menikmati damai adalah orang yang menikmati kebersamaan sebagai saudara. Kebersamaan sebagai sumber kekuatan.

Banyak orang yang menginginkan mendapatkan keselamatan, tetapi sedikit orang yang mewartakan dan memberikan kesaksian keselamatan yang berasaldari Allah. Pengalaman akan keselamatan yang dirasakan berasal dari Tuhan perlu disebarluaskan kepada orang lain agar mereka juga dapat menemukan dan mengalami serta menikmati keselamatan itu. Keselamatan itu ialah bahwa mereka mengenal Allah dan mengalami kehadiran Kerajaan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Yesus sebagai Mesias sudah di tengah-tengah mereka. Bahwa Allah Bapa telah mengurapi Yesus untuk mewartakan Kerajaan Keselamatan yang dari Allah sudah hadir dengan tandanya: pengusiran setan-setan, penyembuhan orang sakit, pembebasan orang-orang yang tertindas dan tertawan.

Tuhan Yesus mengundang orang-orang untuk menjadi pekerja bersama dan di dalam Tuhan, untuk mengambil bagian dalam tugas perutusan itu dengan sikap mental yang penuh kegigihan, seperti seekor anak domba di tengah serigala. Siap untuk menanggung ancaman yang menghadang yaitu kehilangan nyawa. Mereka siap menanggung rasa lapar dengan harapan bahwa seorang pekerja patut mendapatkan upah dari pekerjaannya. Maka tidak perlu membawa jaminan ATM, Credit Card, tidak perlu membawa bekal yang justru menghambat tugas pelayanan sebagai seorang pewarta, karena terlalu kawatir untuk dirinya sendiri. Tuhan yang mengutus, Tuhan pula yang menggaransi/memberi jaminan.

Kalau Kerajaan Allah yang diwartakan, damai sejahtera yang dikedepankan, maka jalinan kasih akan menjadi jaminan keselamatan itu. Hati yang damai adalah hati yang siap untuk menerima kehadiran saudara, juga kehadiran Tuhan. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang terbuka untuk merasakan penderitaan dan suka duka sesama. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang rela untuk berbagi, apalagi kalau merasa mendapatkan sesuatu yang membahagiakan dirinya. Tentu dia akan mudah menerima dan membagi kesejahteraan itu dengan yang membawa dari sumbernya, yaitu Tuhan. Hati yang damai sejahtera adalah hati yang tidak suka pada kebencian, kemarahan, kesombongan, kejahatan, kebohongan, keserakahan ataupun pelit. Sebaliknya dia akan lemah lembut, sabar dan murah hati seperti Tuhan sendiri telah bermurah hati padanya.

Maka sikap tolong menolong, menghalau kejahatan, membantu yang sakit dan menderita, menjadi jiwa yang mendorong untuk hidup sebagai saudara, dalam kesatuan sebagai murid Tuhan Yesus. Tidak akan membiarkan kuasa setan bercokol dalam kehidupan bersama, tidak akan membiarkan orang sakit terkapar sendirian tanpa pertolongan, tidak akan membiarkan kuasa iblis menguasai sendi-sendi kehidupan dan mengacaukan kehidupan sehingga hidup dalam damai sejahtera menjadi cita-cita yang diperjuangkan bersama sebagai satu saudara dan satu keluarga anak-anak Allah.

Selamat merenungkan,

Pastor Antonius Sumardi, SCJ 



Kobus: Ladang menguning, pekerja sedikit, banyak belalang lagi





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 07 Juli 2013 Hari Minggu Biasa XIV

Minggu, 07 Juli 2013
Hari Minggu Biasa XIV
  
Pada hari Minggu dan pada hari-hari pesta wajib lainnya orang beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa --- Kitab Hukum Kanonik, kan. 1247

Antifon Pembuka (Mzm 47:10-11)

Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Sebagaimana Engkau berkuasa di seluruh dunia, demikian pun Engkau dipuji sampai ke ujung bumi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau menjanjikan hiburan dan perdamaian, dan setiap kali pula kami Kauyakinkan bahwa di samping-Mu kami aman. Utuslah kami membawakan damai-Mu kepada siapa pun dan semoga mereka yang kami temui, merasa dekat dengan kerajaan damai-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
   
"Aku akan mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai."
 
Bersukacitalah bersama dengan Yerusalem, bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya, supaya kamu menghisap dari susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan Tuhan akan nyata kepada hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu, karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-8a.16.20)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi; mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu.
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu." Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia!
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberang sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita kar'na Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
4. Marilah, dengarlah, hai kamu semua yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (6:14-18)
 
"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya; tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4 PS 952
Ref. Alelluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, dan perkataan Kristus diam di antara kamu dengan segala kekayaannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:1-12.17-20 (Singkat: 10:1-9)
 
"Salammu itu akan tinggal padanya."
 
Sekali peristiwa Tuhan menunjuk tujuh puluh murid. Ia lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya; tetapi jika tidak, salammu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu hari St. Fransiskus dari Assisi berdoa demikian, “Tuhan jadikanlah aku pembawa damai ....” Doa St. Fransiskus ini cukup familier di kalangan umat hingga sekarang.

Doa tersebut, pertama, mengungkapkan kerinduan hati yang mendalam dari seorang Fransiskus dari Assisi, yang ingin menjadi seorang pembawa damai bagi sesama, siapa pun orang yang dia jumpai dalam hidup dan pelayanannya. Kedua, mengungkapkan bahwa dia mengerti Injil. Dia mengerti betul apa yang Yesus minta dalam Injil hari ini.

Yesus mengutus 70 murid untuk pergi berdua-dua ke setiap kota dan tempat. Dalam perutusan itu Yesus tidak langsung memberi pesan. Malahan, Yesus lebih dahulu mengingatkan mereka, bahwa “tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”. “Karena itu,” tegas Yesus, “mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Luk 10:2). Sebelum berangkat, para murid diminta berdoa lebih dahulu. Isi doanya jelas, yakni agar Tuhan berkenan mengirimkan lebih banyak pekerja ke ladang itu. Doa semacam ini penting, karena kesanggupan untuk bekerja di ladang Tuhan adalah karya Tuhan sendiri. Seperti disadari oleh Rasul Paulus, dia sanggup menjadi pelayan Tuhan karena kesanggupan itu dibangkitkan oleh Tuhan di dalam dirinya. “Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah,” kata Rasul Paulus (2Kor 3:5b).

Yesus pun minta agar kita banyak berdoa bagi sebanyak mungkin orang terlibat dalam perutusan Yesus, yakni menjadi pembawa damai. “Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: damai sejahtera bagi rumah ini,” kata Yesus dalam pesan yang mesti dilakukan (ay.5). Namun, bagaimana orang bisa memintanya kalau dia sendiri tidak punya hati untuk itu? Bagaimana orang berdoa minta agar Tuhan mengirim banyak orang menjadi pembawa damai, kalau diri sendiri tidak punya hati akan pentingnya damai?

St. Fransiskus dari Assisi berdoa, “Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai”, karena dia sadar betul bahwa damai harus disampaikan “lebih dahulu” supaya dalam hati yang damai orang dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam keseharian mereka.

Mari, dalam semangat St. Fransiskus kita menjadi pembawa damai. Melalui kesanggupan kita, pekerjaan Allah dinyatakan!

Cafe Rohani

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy