silahkan klik gambar untuk memperbesar
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Senin, 05 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVIII
Senin, 05 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVIII
Maria tak hanya suka memberi, melainkan ia sendiri menawarkan susu kerahiman untuk menggerakkan kepercayaan kita, dan wool perlindungannya melawan halilintar keadilan ilahi --- St. Alfonsus de Liguori
Antifon Pembuka (Mzm 81:17)
Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu.
Doa Pagi
Bapa yang Mahakuasa dan kekal, karena kasih karunia-Mu Musa Kaukuatkan untuk membimbing umat Israel. Bimbinglah aku untuk meniti masa depan seturut kasih karunia-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
Hari Biasa Pekan XVIII
Maria tak hanya suka memberi, melainkan ia sendiri menawarkan susu kerahiman untuk menggerakkan kepercayaan kita, dan wool perlindungannya melawan halilintar keadilan ilahi --- St. Alfonsus de Liguori
Antifon Pembuka (Mzm 81:17)
Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu.
Doa Pagi
Bapa yang Mahakuasa dan kekal, karena kasih karunia-Mu Musa Kaukuatkan untuk membimbing umat Israel. Bimbinglah aku untuk meniti masa depan seturut kasih karunia-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."
Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)
"Sambil
menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti
itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid
membagi-bagikannya kepada orang banyak."
Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ada versi lain (unauthorized version) tentang kisah mukjizat perbanyakan roti. Menurut versi itu, sebetulnya khalayak ramai yang mengikuti Yesus membawa bekal. Ketika Yesus menanyakan entah ada orang yang membawa makanan, tidak ada orang yang berani menunjukkannya karena takut kalau orang-orang lain memintanya. Namun, ketika seorang anak kecil tampil ke depan dan menyerahkan lima ketul roti dan dua ekor ikan, mereka semua menjadi malu dan mengeluarkan bekalnya masing-masing. Akibatnya, makanan melimpah dan bahkan ada yang tersisa.
Unauthorized version tersebut di atas mengandung pesan yang sangat kuat bahwa mukjizat bisa terjadi kalau orang rela memberi. Dalam kisah Injil tadi, mukjizat sungguh terjadi karena beberapa pihak mau berkontribusi. Pertama, ada orang yang mau menyumbangkan roti dan ikan kepada Yesus. Kedua, para murid memfasilitasi orang yang memiliki roti dan ikan itu untuk diberikan kepada Yesus. Ketiga, Yesus dengan kekuasaan-Nya melakukan mukjizat perbanyakan roti. Mukjizat pun masih bisa terjadi pada masa ini kalau setiap orang rela memberi dan mau berkorban.
Tuhan, berilah aku rahmat-Mu agar aku rela bermurah hati terhadap saudara-saudariku terutama untuk mereka yang berkekurangan. Amin.
Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya Bdk. Mat 14:13-21; 15:32-39.:
Tuhan mengucapkan syukur, memecahkan roti dan membiarkan
murid-murid-Nya membagi-bagikannya, untuk memberi makan kepada orang
banyak. Tanda perubahan air menjadi anggur di Kana Bdk. Yoh 2:11.
telah memaklumkan saat kemuliaan Yesus. Ia menyampaikan penyempurnaan
perjamuan pernikahan dalam Kerajaan Bapa, di mana umat beriman akan
minum Bdk. Mrk 14:25. anggur baru, yang telah menjadi darah Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1335
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Minggu, 04 Agustus 2013 Hari Minggu Biasa XVIII
Minggu, 04 Agustus 2013
Hari Minggu Biasa XVIII
Yesus menghendaki penyerahan diri sebagai anak kepada penyelenggaraan Bapa surgawi, yang peduli akan kebutuhan-kebutuhan terkecil anak-anak-Nya: "Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang kami makan? Apakah yang kami minum?... Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:31-33) Bdk. Mat 10:29-31 --- Katekismus Gereja Katolik, 305
Antifon Pembuka (Mzm 69:2.6)
Ya Allah, bebaskanlah aku, Tuhan, bergegaslah menolong aku. Engkaulah penolong dan pembebasku, ya Tuhan, janganlah berlambat.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahatahu, Engkau melihat hari kemudian dan menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan. Engkau mengenal kami masing-masing dan selalu memperhatikan serta melindungi kami. Kami mohon kebijaksanaan yang lebih luhur dari emas, harta yang takkan hancur oleh karat, mutiara berharga seperti yang disebut-sebut oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2; 2:21-23)
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, sungguh
kesia-siaan belaka! Segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada
orang berlelah-lelah mencari hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia
harus meninggalkan bahagianya kepada orang lain yang tidak
berlelah-lelah untuk itu. Ini adalah kesia-siaan dan kemalangan yang
besar. Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang
dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan
hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh
kesusahan hati; bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun
adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-5.9-11)
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Hari Minggu Biasa XVIII
Yesus menghendaki penyerahan diri sebagai anak kepada penyelenggaraan Bapa surgawi, yang peduli akan kebutuhan-kebutuhan terkecil anak-anak-Nya: "Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang kami makan? Apakah yang kami minum?... Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:31-33) Bdk. Mat 10:29-31 --- Katekismus Gereja Katolik, 305
Antifon Pembuka (Mzm 69:2.6)
Ya Allah, bebaskanlah aku, Tuhan, bergegaslah menolong aku. Engkaulah penolong dan pembebasku, ya Tuhan, janganlah berlambat.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Mahatahu, Engkau melihat hari kemudian dan menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan. Engkau mengenal kami masing-masing dan selalu memperhatikan serta melindungi kami. Kami mohon kebijaksanaan yang lebih luhur dari emas, harta yang takkan hancur oleh karat, mutiara berharga seperti yang disebut-sebut oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2; 2:21-23)
"Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-5.9-11)
"Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Berkat pengabdiannya yang besar, Jendral Gordon menerima medali emas dari Pemerintah Inggris. Medali itu menjadi benda paling berharga baginya, lebih berharga dari harta yang dimilikinya.
Suatu ketika, Kota Manchester diserang wabah kelaparan yang ganas. Secara diam-diam jendral itu mengirimkan medali emasnya kepada organisasi penanganan bencana itu, dengan menyertakan sebuah pesan yang berbunyi, "Saya mohon medali ini dicarikan dan dipakai untuk membeli roti bagi orang miskin." Di dalam buku hariannya, pada tanggal yang sama dengan tanggal pengiriman medali itu, ditemukan tulisan yang berbunyi, "Barang duniawi terakhir yang kumiliki di dunia ini yang menurutku paling berharga, telah aku berikan kepada Tuhan Yesus Kristus."
Berita gembira hari ini adalah "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,...." Sabda Yesus ini mau mengatakan bahwa seorang yang tamak atau serakah selalu mencari harta bagi dirinya sendiri. Dia tidak pernah memikirkan orang lain. Dia hanya memikirkan, bagaimana menambah kekayaannya. Sikap inilah yang mau ditentang oleh Yesus, dengan nasihat supaya berjaga-jaga dan waspada terhadap orang-orang seperti itu.
Terhadap orang yang tamak dan tidak peduli terhadap orang lain, Yesus menyatakan bahwa hidupnya tidak tergantung dari harta kekayaannya. Orang tidak dapat menggantungkan hidupnya kepada hartanya. Walaupun harta membuat segala sesuatu menjadi mudah, namun harta tidak menjamin kita masuk Kerajaan Allah. Kita mesti kaya di hadapan Allah. Artinya, kita tidak menumpuk harta bagi diri sendiri tetapi mau peduli dengan mereka yang kurang beruntung.
Sebagai orang tua kita mestinya tidak bermental materialistis, karena sikap ini akan ditiru oleh anak-anak. Kita mau mendidik anak-anak supaya tidak bermental materialistis. Orang tua dapat mengajarkan hidup tidak bermewah-mewah dan tidak serakah. Anak dididik untuk peduli dan memperhatikan kepentingan orang lain. Anak diajak untuk menjalin kerja sama dan relasi yang baik dengan orang lain, termasuk tetangga-tetangga kita.
Mari kita mohon bimbingan Roh Kudus agar kita senantiasa mampu bersyukur atas harta yang kita miliki. Namun, kita juga mohon bimbingan-Nya agar kita tidak menjadi tamak.
Berkat pengabdiannya yang besar, Jendral Gordon menerima medali emas dari Pemerintah Inggris. Medali itu menjadi benda paling berharga baginya, lebih berharga dari harta yang dimilikinya.
Suatu ketika, Kota Manchester diserang wabah kelaparan yang ganas. Secara diam-diam jendral itu mengirimkan medali emasnya kepada organisasi penanganan bencana itu, dengan menyertakan sebuah pesan yang berbunyi, "Saya mohon medali ini dicarikan dan dipakai untuk membeli roti bagi orang miskin." Di dalam buku hariannya, pada tanggal yang sama dengan tanggal pengiriman medali itu, ditemukan tulisan yang berbunyi, "Barang duniawi terakhir yang kumiliki di dunia ini yang menurutku paling berharga, telah aku berikan kepada Tuhan Yesus Kristus."
Berita gembira hari ini adalah "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,...." Sabda Yesus ini mau mengatakan bahwa seorang yang tamak atau serakah selalu mencari harta bagi dirinya sendiri. Dia tidak pernah memikirkan orang lain. Dia hanya memikirkan, bagaimana menambah kekayaannya. Sikap inilah yang mau ditentang oleh Yesus, dengan nasihat supaya berjaga-jaga dan waspada terhadap orang-orang seperti itu.
Terhadap orang yang tamak dan tidak peduli terhadap orang lain, Yesus menyatakan bahwa hidupnya tidak tergantung dari harta kekayaannya. Orang tidak dapat menggantungkan hidupnya kepada hartanya. Walaupun harta membuat segala sesuatu menjadi mudah, namun harta tidak menjamin kita masuk Kerajaan Allah. Kita mesti kaya di hadapan Allah. Artinya, kita tidak menumpuk harta bagi diri sendiri tetapi mau peduli dengan mereka yang kurang beruntung.
Sebagai orang tua kita mestinya tidak bermental materialistis, karena sikap ini akan ditiru oleh anak-anak. Kita mau mendidik anak-anak supaya tidak bermental materialistis. Orang tua dapat mengajarkan hidup tidak bermewah-mewah dan tidak serakah. Anak dididik untuk peduli dan memperhatikan kepentingan orang lain. Anak diajak untuk menjalin kerja sama dan relasi yang baik dengan orang lain, termasuk tetangga-tetangga kita.
Mari kita mohon bimbingan Roh Kudus agar kita senantiasa mampu bersyukur atas harta yang kita miliki. Namun, kita juga mohon bimbingan-Nya agar kita tidak menjadi tamak.
Cafe Rohani
Sabtu, 03 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVII
Sabtu, 03 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVII
Tanggung jawab imam yang memimpin perayaan Misa untuk membagi komuni, mungkin dibantu oleh Imam-imam lain atau oleh Diakon; dan imam hendaknya tidak melanjutkan perayaan Misa sebelum selesai pembagian Komuni kepada umat. Hanya bila sungguh dibutuhkan, pelayan komuni tak lazim boleh membantu Imam sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 88)
Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Doa Pagi
Allah yang Mahabaik, Engkau selalu melimpahi hidupku dengan segala rahmat-Mu. Semoga hari ini aku Kaumampukan untuk berbagi, terutama kepada orang-orang kecil dan sederhana namun selalu percaya akan penyelenggaraan-Mu. Pada hari Sabtu Imam ini aku juga berdoa bagi para imam-Mu, agar mereka setia dalam melayani umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tuhan yang kudus menghendaki umat yang kudus pula. Oleh karena itu, Dia memerintahkan agar umat-Nya menguduskan diri pada Tahun Yobel dengan tidak saling merugikan. Mereka harus menjadikan tahun itu sebagai kesempatan untuk membagikan kebaikan terhadap sesamanya.
Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
Hari Biasa Pekan XVII
Tanggung jawab imam yang memimpin perayaan Misa untuk membagi komuni, mungkin dibantu oleh Imam-imam lain atau oleh Diakon; dan imam hendaknya tidak melanjutkan perayaan Misa sebelum selesai pembagian Komuni kepada umat. Hanya bila sungguh dibutuhkan, pelayan komuni tak lazim boleh membantu Imam sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 88)
Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Doa Pagi
Allah yang Mahabaik, Engkau selalu melimpahi hidupku dengan segala rahmat-Mu. Semoga hari ini aku Kaumampukan untuk berbagi, terutama kepada orang-orang kecil dan sederhana namun selalu percaya akan penyelenggaraan-Mu. Pada hari Sabtu Imam ini aku juga berdoa bagi para imam-Mu, agar mereka setia dalam melayani umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Tuhan yang kudus menghendaki umat yang kudus pula. Oleh karena itu, Dia memerintahkan agar umat-Nya menguduskan diri pada Tahun Yobel dengan tidak saling merugikan. Mereka harus menjadikan tahun itu sebagai kesempatan untuk membagikan kebaikan terhadap sesamanya.
Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi Tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi Tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu Tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam Tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah Tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.
Yohanes Pembaptis adalah orang yang baik dan benar. Tidak ada kepalsuan dan ketakutan untuk mengatakan kebenaran, kendati berisiko tinggi. Ketika Herodes melakukan perselingkuhan, bahkan merampas isteri saudaranya, Yohanes berseru dengan lantang bahwa itu tidak benar. Akibatnya, Yohanes mati dipenggal kepalanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Raja Herodes ditegur karena mengambil Herodias, isteri saudaranya, Filipus, untuk menjadi isterinya. Keberanian Yohanes Pembaptis mengkritik sang raja harus dibayar mahal. Herodias sakit hati dan ingin membalas dendam. Akhirnya, Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya. Kita juga ditantang untuk memiliki keberanian seperti St. Yohanes Pembaptis.
Doa Malam
Ya Yesus, Yohanes Pembaptis dibunuh demi kebenaran. Kuatkanlah hatiku di saat menghadapi kenyataan hidup yang sulit di mana kebenaran dan keadilan kurang dihargai. Engkaulah Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup bagiku, untuk selama-lamanya. Amin.
RUAH
Jumat, 02 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Jumat, 02 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Allah berbicara kepada manusia melalui Sabda-Nya. Doa kita berbentuk kata-kata, baik yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting ialah bahwa hati selalu hadir di depan Dia, kepada Siapa kita berbicara dalam doa. "Apakah doa kita dikabulkan, tidak bergantung pada banyaknya kata-kata, tetapi pada kesungguhan jiwa kita" (Yohanes Krisostomus, ecl. 2). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2700
Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Janganlah di antaramu ada allah lain dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maha Pengasih, ajarlah aku untuk menghargai hari demi hari yang telah kujalani dan perjuangkan dengan hati yang mau selalu bersyukur. Betapa pun banyak masalah yang kuhadapi, aku percaya bahwa Engkau selalu menyertai setiap langkah hidupku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
Hari Biasa Pekan XVII - Jumat Pertama Dalam Bulan
Allah berbicara kepada manusia melalui Sabda-Nya. Doa kita berbentuk kata-kata, baik yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting ialah bahwa hati selalu hadir di depan Dia, kepada Siapa kita berbicara dalam doa. "Apakah doa kita dikabulkan, tidak bergantung pada banyaknya kata-kata, tetapi pada kesungguhan jiwa kita" (Yohanes Krisostomus, ecl. 2). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2700
Antifon Pembuka (Mzm 81:10-11a)
Janganlah di antaramu ada allah lain dan janganlah menyembah allah asing. Akulah Tuhan Allahmu.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Maha Pengasih, ajarlah aku untuk menghargai hari demi hari yang telah kujalani dan perjuangkan dengan hati yang mau selalu bersyukur. Betapa pun banyak masalah yang kuhadapi, aku percaya bahwa Engkau selalu menyertai setiap langkah hidupku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Imamat (23:1.4-11.15-16.27.34b-37)
"Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan."
Tuhan bersabda kepada Musa, "Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat." Tuhan bersabda pula kepada Musa, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, 'Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:3-4.5-6ab.10-11ab)
1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Pada suatu kesempatan, seorang rahib berjalan-jalan di desa dekat pertapaan. Tiba-tiba saja, dia melihat Abbas mereka mencium pipi seorang perempuan muda. Tanpa bertanya banyak dia kembali ke pertapaan dan menceritakan apa yang dilihatnya. Semua rahib sangat marah karena pimpinan mereka telah berbuat dosa. Ketika sang Abbas pulang, para rahib itu langsung menghukumnya dan mengikatnya pada sebuah tiang. Mereka lalu memanggil perempuan itu dan meminta pertanggungjawaban. Perempuan itu menjawab: ”Abbas itu adalah kakak sulungku.”
Entah berapa banyak hidup yang dikorbankan semata-mata karena prasangka negatif. Abbas dalam cerita di atas dan Yesus yang diceritakan dalam Injil hari ini menjadi korban prasangka. Orang-orang Nazareth tidak bisa menerima bahwa seorang Yesus yang latarbelakang keluarganya mereka kenal bisa mengungkapkan hikmat sedemikian hebat. Prasangka yang mereka miliki telah menghalangi mereka untuk mengerti pesan yang disampaikan Yesus. ”Jangan perhatikan siapa yang berbicara, melainkan apa yang dibicarakannya” nasihat orang bijak apabila orang ingin maju dalam kebijaksanaan.
Tuhan, bantulah aku untuk selalu bertindak bijaksana dalam hidup dan tidak memperlakukan orang berdasarkan prasangka-prasangka negatif. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Kamis, 01 Agustus 2013 Pw. St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Kamis, 01 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
“Jika Yesus adalah Bapa bagi jiwa-jiwa kita, maka Maria adalah juga Bunda dari jiwa-jiwa kita, sebab Maria, dengan memberikan Yesus kepada kita, memberikan hidup sejati kepada kita” (St. Alfonsus de Liguori)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Tuhan bersabda, “Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, aku bersyukur atas pemeliharaan-Mu dalam kehidupanku hingga saat ini. Terangilah hati dan budiku untuk berusaha berbuat baik bagi sesamaku sebagai ungkapan rasa syukurku kepada-Mu. St. Alfonsus Maria de Liguori, tuntunlah aku dalam mencintai Bunda Maria seperti engkau telah melakukannya. Amin.
Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Awan menjadi tanda kehadiran Tuhan yang selalu menuntun perjalanan umat Israel. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya berjuang sendirian. Dia selalu menemani setiap langkah hidup kita.
Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
“Jika Yesus adalah Bapa bagi jiwa-jiwa kita, maka Maria adalah juga Bunda dari jiwa-jiwa kita, sebab Maria, dengan memberikan Yesus kepada kita, memberikan hidup sejati kepada kita” (St. Alfonsus de Liguori)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Tuhan bersabda, “Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.”
Doa Pagi
Allah yang Mahakuasa, aku bersyukur atas pemeliharaan-Mu dalam kehidupanku hingga saat ini. Terangilah hati dan budiku untuk berusaha berbuat baik bagi sesamaku sebagai ungkapan rasa syukurku kepada-Mu. St. Alfonsus Maria de Liguori, tuntunlah aku dalam mencintai Bunda Maria seperti engkau telah melakukannya. Amin.
Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Awan menjadi tanda kehadiran Tuhan yang selalu menuntun perjalanan umat Israel. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya berjuang sendirian. Dia selalu menemani setiap langkah hidup kita.
Bacaan dari Kitab Keluaran (40:16-21.34-38)
"Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci."
Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3-4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
Kerajaan Allah seperti pukat, yang setelah penuh diseret ke pantai untuk dipilah-pilah: mana ikan yang baik dan tidak. Kita hanya bisa mempersiapkan diri dengan kebaikan dan dengan jalan kasih-Nya. Yang memilah adalah Tuhan sendiri. Allah pasti selalu berkehendak baik bagi makhluk ciptaan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang kepantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Pada akhir zaman, para malaikat akan datang dan memisahkan orang jahat dari orang benar. Hanya orang yang terbuka hatinya akan Allah boleh masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kita dipanggil untuk menghasilkan buah-buah yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari. St. Alfonsus de Liguori telah menunjukkan itu dalam hidupnya. Ia mendirikan sebuah Tarekat religius (Redemptoris/ CSsR) yang bekerja untuk penyelamatan jiwa-jiwa yang terbuang.
Doa Malam
Ya Yesus, berbuat baik tidaklah selalu mudah untuk dilakukan. Orang harus selalu belajar berbuat baik. Karena itu, aku percaya bahwa berbuat baik itu tidak akan sia-sia jika aku melakukannya dengan kasih dan tulus hati. Jauhkanlah aku dari sikap putus asa, ya Tuhan Yesus. Amin.
RUAH
Rabu, 31 Juli 2013 Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
Rabu, 31 Juli 2013
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
“Roti yang ada di altar yang dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan, adalah Tubuh Kristus. Dan cawan itu, atau tepatnya isi dari cawan itu, yang dikonsekrasikan dengan Sabda Tuhan, adalah Darah Kristus….Roti itu satu; kita walaupun banyak, tetapi satu Tubuh. Maka dari itu, engkau diajarkan untuk menghargai kesatuan. Bukankah roti dibuat tidak dari satu butir gandum, melainkan banyak butir? Namun demikian, sebelum menjadi roti butir-butir ini saling terpisah, tetapi setelah kemudian menjadi satu dalam air setelah digiling…[dan menjadi roti]” --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Flp 2:10-11)
Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahabaik, syukur atas sabda-Mu di mana kami boleh bertumbuh dalam iman. Lewat Sabda-Mu kami dapat menimba kekayaan rahmat-Mu. Bapa, biarlah Firman-Mu menjadi sumber perekat bagi semua orang yang tergabung dalam pewartaan Gereja, di mana kami juga boleh terlibat dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
Peringatan Wajib St. Ignatius dari Loyola
“Roti yang ada di altar yang dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan, adalah Tubuh Kristus. Dan cawan itu, atau tepatnya isi dari cawan itu, yang dikonsekrasikan dengan Sabda Tuhan, adalah Darah Kristus….Roti itu satu; kita walaupun banyak, tetapi satu Tubuh. Maka dari itu, engkau diajarkan untuk menghargai kesatuan. Bukankah roti dibuat tidak dari satu butir gandum, melainkan banyak butir? Namun demikian, sebelum menjadi roti butir-butir ini saling terpisah, tetapi setelah kemudian menjadi satu dalam air setelah digiling…[dan menjadi roti]” --- St. Agustinus
Antifon Pembuka (Flp 2:10-11)
Dalam nama Yesus hendaknya setiap makhluk di surga, di bumi dan di bawah bumi bertekuk lutut. Dan demi kemuliaan Bapa hendaknya setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahabaik, syukur atas sabda-Mu di mana kami boleh bertumbuh dalam iman. Lewat Sabda-Mu kami dapat menimba kekayaan rahmat-Mu. Bapa, biarlah Firman-Mu menjadi sumber perekat bagi semua orang yang tergabung dalam pewartaan Gereja, di mana kami juga boleh terlibat dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (34:29-45)
"Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat."
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.
Ayat. (Mzm 99:5.6.7.9)
1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!
2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:44-46)
"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu."
Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Setiap orang yang mau berdagang harus punya modal. Dengam modal yang ada, dia dapat berdagang dan memperoleh keuntungan. Inilah dinamika kehidupan seorang pedagang.
Lain halnya ketika kita mencari modal keselamatan di dalam Yesus Kristus. Dalam hal ini kita dapat belajar dari St. Ignasius dari Loyola. Seorang tentara yang gagah perkasa membela negaranya, Spanyol, ini akhirnya takluk kepada Kristus dan bala tentara keselamatan Kerajaan Allah. Peristiwa perang yang membuatnya cacat telah mengubah jalan hidupnya. Ketekunan membaca Kitab Suci sungguh menjadi modal keselamatan. Ia lantas memusatkan hidupnya untuk menjadi tentara Kristus. Selanjutnya ia mendirikan Serikat Yesus dan memiliki ketaatan kepada Paus.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya modal keselamatan. Hal Kerajaan Surga seumpama harta terpendam dan mutiara yang indah. Seorang petani harta ini akan menjual seluruh miliknya untuk mendapatkan ladang itu. Seorang pedagang akan menjual semua kekayaannya untuk mendapatkan mutiara yang sangat indah. Itulah pengorbanan yang harus dilakukan.
Kalau demi harta duniawi saja orang berani berkorban, apalagi untuk mendapatkan harta surgawi. Namun, kenyataannya justru banyak orang lupa akan hal ini. Banyak orang malah berlomba-lomba untuk mendapatkan harta duniawi dengan berbagai cara ketimbang mengejar harta surgawi. Modal dunia mereka dapatkan, tetapi modal keselamatan mereka abaikan.
Bagi banyak orang, kekayaan yang melimpah itu jaminan hidup. Padahal, tidak demikian. Kekayaan yang hanya untuk memuliakan diri sendiri akan mengantar orang kepada kehancuran. St. Ignasius dari Loyola memberikan bukti bagi kita. Lewat hidup dan pelayanannya dia mampu mengantar banyak orang kepada keselamatan di dalam Kristus, Tuhan. Karena itu, hidup di dunia ini hanyalah sebuah persiapan untuk menggapai kepenuhan hidup bersama Kristus.
Lewat perumpamaan hari ini kita juga diingatkan akan bagaimana peziarahan hidup di dunia ini mesti kita jalani. Tuhan memberikan cara, yaitu dengan menjual harta milik. Artinya, kita mesti sungguh-sungguh berserah kepada Tuhan dan tidak terikat kepada dunia. Dengan demikian, kita beroleh modal keselamatan.
Cafe Rohani
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati