| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 08 Agustus 2013 Peringatan Wajib. St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam

Kamis, 08 Agustus 2013
Peringatan Wajib. St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam

Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. ~ Lumen Gentium, 1

Antifon Pembuka (Mzm 131:9)

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahaluhur, berkatilah tutur kata dan sikap hidup kami. Kami ingin agar dapat menjadi pewarta dan saksi kebenaran Yesus, Putera-Mu, seperti telah dihayati oleh St. Dominikus yang kami peringati hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Sejarah perjalanan hidup bangsa Israel melintasi padang gurun, dilihat sebagai sejarah jatuh bangunnya umat beriman dalam dosa dan rahmat. Dosa dan pengampunan silih berganti dalam kehidupan bangsa terpilih. Namun, Allah tetap setia dalam segala waktu.

Bacaan dari Kitab Bilangan (20:1-13)
 
"Engkau akan mengeluarkan air dari bukit batu bagi seluruh jemaat."
 
Pada waktu itu sampailah segenap umat Israel di padang gurun Zin pada bulan pertama. Mereka lalu tinggal di Kadesh. Di sana Miryam meninggal dunia dan dikuburkan. Sekali peristiwa, ketika tidak ada air minum bagi umat, maka berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun. Mereka bertengkar dengan Musa, katanya: "Mengapa kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati di hadapan Tuhan? Mengapa kalian memimpin jemaat Tuhan ke padang gurun ini? Mengapa kami dan ternak kami harus mati di sini? Mengapa kalian memimpin kami keluar dari Mesir dan membawa kami ke tempat celaka ini? Ini bukan tempat menabur, tidak ada pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minum pun tidak ada!" Maka pergilah Musa dan Harun meninggalkan umat; mereka masuk ke Kemah Pertemuan, dan bersujud. Lalu mereka berseru kepada Tuhan, "Ya Tuhan Allah, dengarkanlah seruan umat-Mu dan bukalah harta benda-Mu, sumber air hidup, agar mereka dipuaskan lalu berhenti menggerutu. Mak tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka. Tuhan lalu bersabda kepada Musa, "Ambillah tongkatmu itu dan bersama dengan Harun, kakakmu, suruhlah umat berkumpul. Katakanlah di depan mata mereka, kepada bukit itu, supaya memberikan air. Maka engkau akan mengeluarkan air bagi mereka dari bukit batu itu dan memberi minum umat beserta ternaknya." Musa lalu mengambil tongkat itu dari hadapan Tuhan seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. Sesudah itu Musa dan Harun mengumpulkan jemaat itu di depan bukit batu. Berkatalah Musa kepada mereka, "Dengarkanlah, hai orang durhaka! Masakan kami dapat mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Kemudian Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dua kali dengan tongkatnya. Maka keluarlah banyak air, sehingga umat dan ternak mereka dapat minum. Tetapi, Tuhan bersabda kepada Musa dan Harun, "Karena kalian tidak percaya kepada-Ku, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan orang Israel, maka kalian tidak membawa umat ini masuk negeri yang Kuberikan kepada mereka." Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kekudusan-Nya di tengah-tengah mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Iman akan Yesus Kristus merupakan landasan paling pokok dalam kemuridan. Sikap iman inilah yang harus mendasari seluruh dinamika kehidupan mereka, baik dalam hidup bersama maupun dalam pelayanan terhadap sesama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-23)
 
"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
 
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau, Simon anak Yunus, sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu, ‘Engkaulah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut takkan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa saja yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa saja yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya memberitahukan kepada siapa pun, bahwa Dialah Mesias. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Tetapi Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Karena pengakuannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, Petrus diberi tugas mulia. Ia menjadi dasar Gereja Kristus dan pemegang kunci Kerajaan Surga. Tetapi Petrus juga dicela oleh Yesus karena menolak untuk menderita dan memikul salib. Seperti halnya Yesus sang Mesias, seorang murid Kristus harus berani memikul salib, mati, dan kemudian hidup dalam kemuliaan bersama Allah. St. Dominikus dengan semangat yang berkobar-kobar berkotbah untuk mengembalikan umat ke jalan yang benar, di dalam iman akan Kristus.

Doa Malam

Bapa surgawi, sepanjang hari ini kami telah mengalami berkat-Mu yang melimpah. Ampunilah kesalahan dan kekurangan kami yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu sehingga esok hari kami dapat memulai hari yang baru dengan hati yang baru pula. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
RUAH

Rabu, 07 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVIII

Rabu, 07 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVIII
 
Kristus telah miskin dengan sukarela, maka saya pun tidak pernah terpaksa mengikuti teladan-Nya. --- St. Albertus dari Trapani

Antifon Pembuka (Mzm 106:4)

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan hati-Mu. Perhatikanlah aku demi keselamatan karya tangan-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa di surga yang maha pengasih, dengarkanlah doa kami dan anugerahilah kami segala sesuatu yang kami perlukan agar dapat hidup damai sejahtera: semangat dan kegembiraan, harapan dan kebaikan hati yang merukunkan orang dan mendorong mereka melangkah di jalan yang dirintis Yesus, Putra-Mu dan Saudara kami, yang menjadi cahaya hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Bilangan (13:1-2.25;14:1.26-29.34-35)
 
"Israel mengolah tanah yang diidamkan."

Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran, bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel. Dari setiap suku hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka.” Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi seluruh negeri itu. Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu. Mereka berceritera, “Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam di sepanjang laut dan sepanjang Sungai Yordan.” Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa. Ia berkata, “Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya.” Tetapi para pengintai lainnya membantah, “Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita.” Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya, “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak, keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian.” Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis semalam-malaman. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun, “Masih berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu orang Israel telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka, ‘Demi Aku yang hidup’, demikianlah sabda Tuhan, ‘Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan dengan kata-katamu sendiri. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar, semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku. Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari. Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kalian tahu bagaimana rasanya, jika Aku berbalik dari padamu. Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya, Aku akan melakukan semuanya itu terhadap segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis, dan di sinilah mereka akan mati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
Ayat. (Mzm 106:6-7a.13-14.21-22.23)
1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
2. Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya, dan tidak peduli akan nasihat-Nya; Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.
3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
4. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16b)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
 
"Hai ibu, sungguh besar imanmu!"
 
Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dikisahkan seorang pertapa merasa heran bahwa gadis yang membawanya susu setiap hari berjalan di atas air tanpa menggunakan sampan. Orang suci itu bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi? Gadis cilik itu menjawab: ”Setiap kali menyeberang sungai, saya menyebut nama Allah dan percaya sungguh bahwa Allah bisa menolong.” Pertapa itu pun mencoba. Pada mulanya dia bisa berjalan di atas air sambil menyebut nama Allah.” Tetapi lama-lama dia ragu. Karena keraguan itu, dia tidak berhasil tiba di tempat tujuan.

Perempuan Kanaan dalam Injil hari ini bukanlah tipe orang yang ragu. Dia adalah orang yang begitu yakin akan apa yang dimintanya. Kendati Yesus secara agak kasar menolak permintaannya, namun dia tidak berputus asa. Dia tetap teguh memohon kesembuhan bagi anaknya. Karena keteguhan imannya itu, Yesus mengabulkan permohonannya dan menyembuhkan anak itu. Permohonan dengan keyakinan yang sangat kuat pasti akan dikabulkan.

Tuhan, berikanlah aku iman seperti seorang anak kecil yang polos dan yakin bahwa Engkau pasti mendengarkan doa-doaku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 06 Agustus 2013 Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya

Selasa, 06 Agustus 2013
Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya
 
“Marilah kita mendengarkan suara Tuhan yang suci, yang memanggil kita dari ketinggian, dari puncak gunung” (St. Atanasius)
 
Antifon Pembuka (Mat 17:5)

Roh Kudus nampak dalam awan yang bercahaya, dan terdengarlah suara Bapa, sabda-Nya, "Inilah Putera-Ku terkasih. Dia berkenan di hati-Ku, dengarkanlah Dia!"

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahamulia, di puncak gunung Engkau telah mewahyukan bahwa Yesus itu Putra-Mu terkasih, dan bahwa Ia lebih agung dari pada nabi-nabi yang terbesar. Ajarilah kami mendengarkan dan menghayati sabda-Nya, berilah kami pengertian atas misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Allah memperkenankan orang pilihan-Nya dapat melihat kemuliaan-Nya. Kebesaran Allah akan berlangsung selama-lamanya.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13-14)
 
"Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.9; R: lih. 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Pengalaman akan kemuliaan Allah sungguh telah meneguhkan iman dan perjuangan orang-orang pilihan-Nya. Pengalaman tersebut akan menjadi pelita, pada saat orang mengalami kegelapan hidup.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:16-19)
 
"Suara itu kami dengar datang dari surga."
 
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 17:5c)
Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Hari ini, tiga rasul mengalami suasana surgawi berupa transfigurasi Yesus di atas gunung. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya di hadapan mereka. Mereka makin takjub tatkala mendengar suara dari surga, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Allah Bapa meminta para rasul untuk mendengarkan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:28b-36)
  
"Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus."
   
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem. Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Petrus, Yakobus dan Yohanes menjadi saksi transfigurasi (perubahan rupa) Yesus di atas sebuah gunung. Tatkala berdoa, wajah Yesus berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Petrus dan 2 temannya begitu terpesona tatkala melihat kenyataan tersebut. Ia juga ingin terus merasakan hal tersebut, sehingga ia mau membangun tiga kemah di sana. Namun, mereka diminta untuk mendengarkan Yesus.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau telah mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke atas gunung untuk berdoa, dan menyinari mereka dengan kemuliaan-Mu. Berkatilah juga semua orang yang berkehendak baik agar mereka hidup dalam terang cahaya-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Kobus: Harta yang berharga




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Senin, 05 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVIII

Senin, 05 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVIII

Maria tak hanya suka memberi, melainkan ia sendiri menawarkan susu kerahiman untuk menggerakkan kepercayaan kita, dan wool perlindungannya melawan halilintar keadilan ilahi --- St. Alfonsus de Liguori

Antifon Pembuka (Mzm 81:17)

Umat-Ku akan Kuberi makan sari gandum dan Kupuaskan dengan madu.

Doa Pagi

Bapa yang Mahakuasa dan kekal, karena kasih karunia-Mu Musa Kaukuatkan untuk membimbing umat Israel. Bimbinglah aku untuk meniti masa depan seturut kasih karunia-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Bilangan (11:4b-15)
 
"Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas bangsa ini."

Sekali peristiwa, dalam perjalanannya melintasi gurun pasir, orang-orang Israel berkata, “Siapa yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat akan ikan yang kita makan di Mesir tanpa bayar, akan mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tiada sesuatu pun yang kita lihat kecuali manna.” Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. Orang-orang Israel berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dengan lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa penganan yang digoreng. Dan apabila embun turun di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ. Musa mendengar keluh kesah bangsa itu, sebab orang-orang dari setiap keluarga menangis di depan pintu kemahnya. Maka bangkitlah murka Tuhan dengan sangat, dan hal itu dinilai jahat oleh Musa. Maka Musa berkata kepada Tuhan, “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk, dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu? Mengapa Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung atau melahirkan bangsa ini? Mengapa Engkau berkata kepadaku, ‘Pangkulah dia seperti seorang inang memangku anak yang sedang menyusu? Bimbinglah dia ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyangnya!’ Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dan berkata, ‘Berilah kami daging untuk dimakan.’ Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja; jika aku mendapat kasih karunia dalam pandangan-Mu janganlah kiranya aku mengalami malapetaka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita.
Ayat. (Mzm 81:12-13.14-15.16-17; Ul: 2a)
1. Umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku. Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti angan-angannya sendiri!
2. Sekiranya umat-Ku mendengar Aku; sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan, seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan para lawan mereka Kupukul dengan tangan-Ku.
3. Orang-orang yang membenci Tuhan akan tunduk kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:13-21)
 
"Sambil menengadah ke langit Yesus mengucapkan doa berkat; dibagi-bagi-Nya roti itu, dan diberikan-Nya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikannya kepada orang banyak."

Sekali peristiwa, setelah mendengar berita pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkirlah Yesus; dengan naik perahu Ia bermaksud mengasingkan diri ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat, dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasih kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam para murid Yesus datang kepada-Nya dan berkata, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mereka tidak perlu pergi. Kalian saja memberi makan mereka.” Jawab mereka, “Pada kami hanya ada lima buah roti dan dua ekor ikan.” Yesus berkata, “Bawalah ke mari.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Setelah itu Ia mengambil kelima buah roti dan kedua ekor ikan. Sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. Para murid lalu membagi-bagikannya kepada orang banyak. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan sampai dua belas bakul penuh. Yang turut makan kira-kira lima ribu orang pria; tidak termasuk wanita dan anak.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada versi lain (unauthorized version) tentang kisah mukjizat perbanyakan roti. Menurut versi itu, sebetulnya khalayak ramai yang mengikuti Yesus membawa bekal. Ketika Yesus menanyakan entah ada orang yang membawa makanan, tidak ada orang yang berani menunjukkannya karena takut kalau orang-orang lain memintanya. Namun, ketika seorang anak kecil tampil ke depan dan menyerahkan lima ketul roti dan dua ekor ikan, mereka semua menjadi malu dan mengeluarkan bekalnya masing-masing. Akibatnya, makanan melimpah dan bahkan ada yang tersisa.

Unauthorized version tersebut di atas mengandung pesan yang sangat kuat bahwa mukjizat bisa terjadi kalau orang rela memberi. Dalam kisah Injil tadi, mukjizat sungguh terjadi karena beberapa pihak mau berkontribusi. Pertama, ada orang yang mau menyumbangkan roti dan ikan kepada Yesus. Kedua, para murid memfasilitasi orang yang memiliki roti dan ikan itu untuk diberikan kepada Yesus. Ketiga, Yesus dengan kekuasaan-Nya melakukan mukjizat perbanyakan roti. Mukjizat pun masih bisa terjadi pada masa ini kalau setiap orang rela memberi dan mau berkorban.

Tuhan, berilah aku rahmat-Mu agar aku rela bermurah hati terhadap saudara-saudariku terutama untuk mereka yang berkekurangan. Amin.

Mukjizat perbanyakan roti menunjukkan lebih dahulu kelimpahan roti istimewa dari Ekaristi-Nya Bdk. Mat 14:13-21; 15:32-39.: Tuhan mengucapkan syukur, memecahkan roti dan membiarkan murid-murid-Nya membagi-bagikannya, untuk memberi makan kepada orang banyak. Tanda perubahan air menjadi anggur di Kana Bdk. Yoh 2:11. telah memaklumkan saat kemuliaan Yesus. Ia menyampaikan penyempurnaan perjamuan pernikahan dalam Kerajaan Bapa, di mana umat beriman akan minum Bdk. Mrk 14:25. anggur baru, yang telah menjadi darah Kristus. --- Katekismus Gereja Katolik, 1335

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 04 Agustus 2013 Hari Minggu Biasa XVIII

Minggu, 04 Agustus 2013
Hari Minggu Biasa XVIII
  
Yesus menghendaki penyerahan diri sebagai anak kepada penyelenggaraan Bapa surgawi, yang peduli akan kebutuhan-kebutuhan terkecil anak-anak-Nya: "Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang kami makan? Apakah yang kami minum?... Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:31-33) Bdk. Mat 10:29-31 --- Katekismus Gereja Katolik, 305


Antifon Pembuka (Mzm 69:2.6)

Ya Allah, bebaskanlah aku, Tuhan, bergegaslah menolong aku. Engkaulah penolong dan pembebasku, ya Tuhan, janganlah berlambat.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Mahatahu, Engkau melihat hari kemudian dan menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan. Engkau mengenal kami masing-masing dan selalu memperhatikan serta melindungi kami. Kami mohon kebijaksanaan yang lebih luhur dari emas, harta yang takkan hancur oleh karat, mutiara berharga seperti yang disebut-sebut oleh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pengkhotbah (1:2; 2:21-23)
 
"Apa faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya?"
 
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, sungguh kesia-siaan belaka! Segala sesuatu adalah sia-sia. Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah mencari hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagianya kepada orang lain yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Ini adalah kesia-siaan dan kemalangan yang besar. Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati; bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun adalah kesia-siaan!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17; Ul: 1)

1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
3. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-5.9-11)
 
"Carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada."

Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Janganlah kamu saling mendustai lagi, karena kamu telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau tak bersunat, orang barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
 
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
 
Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.” Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 
 
 Renungan

Berkat pengabdiannya yang besar, Jendral Gordon menerima medali emas dari Pemerintah Inggris. Medali itu menjadi benda paling berharga baginya, lebih berharga dari harta yang dimilikinya.

Suatu ketika, Kota Manchester diserang wabah kelaparan yang ganas. Secara diam-diam jendral itu mengirimkan medali emasnya kepada organisasi penanganan bencana itu, dengan menyertakan sebuah pesan yang berbunyi, "Saya mohon medali ini dicarikan dan dipakai untuk membeli roti bagi orang miskin." Di dalam buku hariannya, pada tanggal yang sama dengan tanggal pengiriman medali itu, ditemukan tulisan yang berbunyi, "Barang duniawi terakhir yang kumiliki di dunia ini yang menurutku paling berharga, telah aku berikan kepada Tuhan Yesus Kristus."

Berita gembira hari ini adalah "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,...." Sabda Yesus ini mau mengatakan bahwa seorang yang tamak atau serakah selalu mencari harta bagi dirinya sendiri. Dia tidak pernah memikirkan orang lain. Dia hanya memikirkan, bagaimana menambah kekayaannya. Sikap inilah yang mau ditentang oleh Yesus, dengan nasihat supaya berjaga-jaga dan waspada terhadap orang-orang seperti itu.

Terhadap orang yang tamak dan tidak peduli terhadap orang lain, Yesus menyatakan bahwa hidupnya tidak tergantung dari harta kekayaannya. Orang tidak dapat menggantungkan hidupnya kepada hartanya. Walaupun harta membuat segala sesuatu menjadi mudah, namun harta tidak menjamin kita masuk Kerajaan Allah. Kita mesti kaya di hadapan Allah. Artinya, kita tidak menumpuk harta bagi diri sendiri tetapi mau peduli dengan mereka yang kurang beruntung.

Sebagai orang tua kita mestinya tidak bermental materialistis, karena sikap ini akan ditiru oleh anak-anak. Kita mau mendidik anak-anak supaya tidak bermental materialistis. Orang tua dapat mengajarkan hidup tidak bermewah-mewah dan tidak serakah. Anak dididik untuk peduli dan memperhatikan kepentingan orang lain. Anak diajak untuk menjalin kerja sama dan relasi yang baik dengan orang lain, termasuk tetangga-tetangga kita.

Mari kita mohon bimbingan Roh Kudus agar kita senantiasa mampu bersyukur atas harta yang kita miliki. Namun, kita juga mohon bimbingan-Nya agar kita tidak menjadi tamak.

Cafe Rohani

Sabtu, 03 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XVII

Sabtu, 03 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XVII
 
Tanggung jawab imam yang memimpin perayaan Misa untuk membagi komuni, mungkin dibantu oleh Imam-imam lain atau oleh Diakon; dan imam hendaknya tidak melanjutkan perayaan Misa sebelum selesai pembagian Komuni kepada umat. Hanya bila sungguh dibutuhkan, pelayan komuni tak lazim boleh membantu Imam sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 88)
 

Antifon Pembuka (Mzm 67:2-3)
 
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita, semoga wajah-Nya berseri-seri kepada kita. Ya Allah, semoga karya-Mu dikenal di bumi dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
 
Doa Pagi


Allah yang Mahabaik, Engkau selalu melimpahi hidupku dengan segala rahmat-Mu. Semoga hari ini aku Kaumampukan untuk berbagi, terutama kepada orang-orang kecil dan sederhana namun selalu percaya akan penyelenggaraan-Mu. Pada hari Sabtu Imam ini aku juga berdoa bagi para imam-Mu, agar mereka setia dalam melayani umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan yang kudus menghendaki umat yang kudus pula. Oleh karena itu, Dia memerintahkan agar umat-Nya menguduskan diri pada Tahun Yobel dengan tidak saling merugikan. Mereka harus menjadikan tahun itu sebagai kesempatan untuk membagikan kebaikan terhadap sesamanya.

Bacaan dari Kitab Imamat (25:1.8-17)
 
"Dalam tahun suci, semua hendaknya pulang ke tanah miliknya."
 
Tuhan bersabda kepada Musa di Gunung Sinai, “Engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun. Jadi tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus membunyikan sangkakala di mana-mana dalam bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh. Pada hari raya Pendamaian kalian harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kalian harus menguduskan tahun yang kelima puluh dan memaklumkan kebebasan bagi segenap penduduk negeri. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi Tahun Yobel bagimu, dan masing-masing kalian harus pulang ke tanah miliknya, dan kembali kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi Tahun Yobel bagimu. Janganlah kalian menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kalian tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kalian petik buahnya. Karena tahun itu Tahun Yobel, maka haruslah menjadi kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kalian makan harus diambil dari ladang. Dalam Tahun Yobel itu semua harus pulang ke tanah miliknya. Apabila kalian menjual sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kalian merugikan satu sama lain. Apabila engkau membeli dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah Tahun Yobel. Dan apabila ia menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen. Makin besar jumlah tahun itu makin besarlah pembeliannya, makin kecil jumlah tahun itu, makin kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu. Janganlah kalian merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takwa kepada Allahmu. Akulah Tuhan, Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.7-8)
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

Yohanes Pembaptis adalah orang yang baik dan benar. Tidak ada kepalsuan dan ketakutan untuk mengatakan kebenaran, kendati berisiko tinggi. Ketika Herodes melakukan perselingkuhan, bahkan merampas isteri saudaranya, Yohanes berseru dengan lantang bahwa itu tidak benar. Akibatnya, Yohanes mati dipenggal kepalanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (14:1-12)
 
"Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus."
 
Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Raja Herodes ditegur karena mengambil Herodias, isteri saudaranya, Filipus, untuk menjadi isterinya. Keberanian Yohanes Pembaptis mengkritik sang raja harus dibayar mahal. Herodias sakit hati dan ingin membalas dendam. Akhirnya, Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya. Kita juga ditantang untuk memiliki keberanian seperti St. Yohanes Pembaptis.

Doa Malam

Ya Yesus, Yohanes Pembaptis dibunuh demi kebenaran. Kuatkanlah hatiku di saat menghadapi kenyataan hidup yang sulit di mana kebenaran dan keadilan kurang dihargai. Engkaulah Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup bagiku, untuk selama-lamanya. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy