| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 14 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir

Rabu, 14 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Maximilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir
 
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun; hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun --- St. Maximilianus Maria Kolbe
  
Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, sahabat Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pagi

Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengurbankan dirinya demi kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkurban dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup kami bersama. Santo Maximilianus Maria Kolbe, doakanlah kami dalam menghayati semangat kemartiran. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kitab Ulangan diakhiri dengan kisah kematian Musa menjelang umat terpilih memasuki Tanah Terjanji. Ia hanya menuntun umat beriman sampai ke tanah yang dijanjikan Allah, sedangkan dia sendiri tidak sampai ke tanah tersebut. Di sinilah kebesaran jiwa seorang pemimpin diuji.

Bacaan dari Kitab Ulangan (Ul 34:1-12)
 
"Musa tutup usia sesuai dengan sabda Tuhan, dan tiada lagi seorang nabi seperti dia yang muncul."
 
Pada waktu akan meninggal, naiklah Musa dari dataran Moab ke pegunungan Nebo, yakni ke puncak Pisga, yang berhadapan dengan Yerikho. Di sana Tuhan memperlihatkan kepada Musa seluruh negeri Kanaan: daerah Gilead sampai ke kota Dan, seluruh Naftali, tanah Efraim dan Manasye, seluruh tanah Yehuda sampai laut sebelah barat, Tanah Negeb dan Lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar. Dan bersabdalah Tuhan kepadanya, "Inilah negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub: 'Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini.' Engkau boleh melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan menyeberang ke sana." Lalu tutup usialah Musa, hamba Tuhan, di sana di tanah Moab, sesuai dengan sabda Tuhan. Ia dikuburkan oleh Tuhan di suatu lembah di tanah Moab, di hadapan Bet-Peor, dan sampai hari ini tidak ada orang yang tahu kuburnya. Musa berumur seratus dua puluh tahun ketika ia meninggal dunia; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Orang Israel menangisi Musa di dataran Moab tiga puluh hari lamanya. Maka berakhirlah hari-hari tangis perkabungan karena Musa itu. Dan Yosua bin Nun dipenuhi dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah menumpangkan tangan atasnya. Sebab itu orang Israel taat kepada Yosua dan melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka. Betapa hebatnya segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Musa atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan semua pegawainya serta seluruh negerinya. Betapa hebatnya segala perbuatan megah dan tindakan dahsyat yang dilakukan Musa di depan seluruh bangsa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah, yang mempertahankan jiwa kami hidup.
Ayat. (Mzm 66:1-3a.5.8.16-17)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu."
2. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!
3. Marilah, dengarkanlah, hai kamu sekalian yang takwa pada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Membangun kebersamaan dalam kehidupan jemaat beriman membutuhkan kesabaran tersendiri karena harus melalui proses yang tidak pendek. Siapa yang melakukan kesalahan harus ditegur, namun harus dengan cara yang tepat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:15-20)
 
"Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali."
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus meminta para murid-Nya untuk saling menegur bila sesama saudara berbuat dosa. Bila orang tersebut mendengarkan teguran, jiwanya diselamatkan. Sebagai murid Tuhan, kita juga ikut bertanggung jawab atas keselamatan orang lain. Namun, tidaklah mudah untuk mengkritik dan dikritik. Kritikan atau teguran itu harus dilaksanakan demi cinta kasih. Orang yang dikritik pun harus terbuka untuk menerima dengan lapang dada demi perbaikan hidupnya yang lebih baik. Beranikah kita menegur atau mengkritik sesama dalam kasih dan persaudaraan? Terbukakah kita untuk juga menerima kritikan?

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau bersabda, di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Mu, di situ Engkau berada. Maka kami mohon, hadirlah selalu di dalam keluarga kami agar malam ini kami dapat merasakan kasih-Mu yang tidak pernah padam. Sebab Engkaulah Tuhan, Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Selasa, 13 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XIX

Selasa, 13 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XIX
   
“Jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” --- Matius 18: 3

Antifon Pembuka (Ul 32:12)

Tuhan sendirilah yang menentukan dia dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakudus, kembali kami bersyukur atas kasih karunia dan perlindungan yang telah Kauberikan kepadaku. Hari ini Engkau berfirman agar kami bertobat dan menjadi seperti anak kecil serta mau merendahkan diri. Bantulah kami Bapa, agar kami senantiasa mencari kehendak-Mu saja dari hari ke hari. Berkatilah kami hari ini Bapa dan orang-orang yang kami cintai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pergantian tugas bisa terjadi setiap saat dalam kehidupan bersama. Namun karya Allah harus terus terlaksana. Musa menyerahkan tugas kepemimpinan kepada Yosua.

Bacaan dari Kitab Ulangan (31:1-8)
 
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, Yosua, sebab engkau akan masuk bersama bangsa ini ke tanah perjanjian."
 
Musa menyampaikan pesan ini kepada seluruh bangsa Israel, “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun. Aku tidak dapat dengan giat memimpin kalian lagi. Dan Tuhan telah bersabda kepadaku, ‘Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi’. Tuhan, Allahmu, Dialah yang akan memimpin kalian menyeberang. Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa dari hadapanmu, sehingga kalian dapat memiliki negeri mereka. Yosua akan memimpin kalian menyeberang, sesuai dengan sabda Tuhan. Tuhan akan memperlakukan bangsa-bangsa itu, sebagaimana Ia telah memperlakukan Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya beserta negeri mereka. Tuhan akan menyerahkan bangsa-bangsa itu kepadamu, dan kalian harus memperlakukan mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kalian. Ia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau.” Musa lalu memanggil Yosua dan berkata kepadanya, di depan seluruh orang Israel, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka. Dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab Tuhan, Dia sendiri yang akan berjalan di depanmu, Dia sendiri yang akan menyertai engkau. Dia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau. Janganlah takut dan janganlah patah hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bagian Tuhan ialah umat-Nya.
Ayat. (Ul 32:3-4a.7.8.9.12; Ul: 9a)
1. Nama Tuhan akan kuserukan, berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang sempurna karya-Nya.
2. Ingatlah akan zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, ia akan mengisahkannya; tanyakanlah kepada orang tua-tua, mereka akan memberitahukannya.
3. Ketika Yang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada para bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah para bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
4. Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakublah yang ditetapkan menjadi milik bagi-Nya. Tuhan sendirilah yang menuntun dia, dan tidak ada allah lain menyertai dia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terimalah beban-Ku dan belajarlah daripada-Ku, sebab aku lemah lembut dan rendah hati.

Sikap anak yang polos, tulus dan terbuka bagi masa depan adalah sikap yang diharapkan berkembang dalam keluarga Allah. Sebab hanya dengan sikap demikian, akan terjalin saling membantu dalam kehidupan jemaat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10.12-14)
 
"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini."
 
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bagi Yesus, orang yang terbesar adalah dia yang mau bertobat dan menjadi seperti anak kecil. Anak kecil seringkali dipakai oleh Yesus untuk menjelaskan sikap kepercayaan dan pasrah penuh cinta kepada Tuhan. Selain itu, Yesus mengungkapkan bahwa cinta Tuhan bagi orang berdosa luar biasa. Bapa di surga tidak menghendaki seorang pun binasa.

Doa Malam

Tuhan, Engkaulah Gembala sejati bagi domba-domba yang tersesat. Ampunilah kami yang telah meninggalkan Engkau karena keangkuhan diri sendiri dan bimbinglah selalu agar kami tidak pernah melepaskan diri dari pada-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 12 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XIX

Senin, 12 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XIX
  
Katakanlah kepada Allah bahwa engkau lebih baik mati seribu kali daripada berdosa satu kali saja. (St. Paulus dari Salib)

Antifon Pembuka (Mzm 148:1-2)

Pujilah Tuhan di surga! Pujilah Dia di angkasa raya! Pujilah Tuhan, semua malaikat-Nya! Pujilah Dia, seluruh bala tentaranya!

Doa Pagi

Allah Bapa yang Maha agung dan perkasa, milik-Mulah alam raya, bumi dan seluruh isinya. Kauciptakan semuanya ini dengan penuh cinta dan keadilan. Ya Bapa, berkatilah tingkah laku dan sikap kami sepanjang hari ini agar tetap dengan penuh syukur mengingat dan mengagungkan Dikau sesuai dengan kehendak-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (10:12-22)
  
"Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!"
    
Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian? Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaknya kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan. Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah. Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (17:22-27)
  
"Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak."
         
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Di Galilea, untuk kedua kalinya Yesus memberitahukan penderitaannya yang akan dialami-Nya. Ia menyebut Diri-Nya sebagai Anak Manusia, karena Ia akan mengalami penderitaan sebagai Manusia yang lemah, tak berdaya, dapat merasakan sakit, tidak mampu membela diri, dan akan berhadapan dengan maut atau kematian. Namun Ia akan mengalami semuanya ini atas kehendak Bapa-Nya. Mengingat bahwa Guru mereka akan menderita, hati murid-murid sangat sedih, karena mereka masih belum mengerti arti penderitaan Yesus, Sang Mesias.

Sebagai Yahudi yang setia, Yesus pun memberikan teladan dalam membayar pajak untuk Bait Allah. Kewajiban membayar pajak sudah ditetapkan sejak zaman Musa (Keluaran 30:13), guna perbekalan rumah Tuhan. Yesus menyuruh Petrus untuk memancing dan membuka mulut ikan yang pertama kali ditangkapnya, maka ia akan menemukan mata uang 4 dirham di dalam mulutnya. Dengan uang itulah Yesus dan Petrus membayar pajak. Melalui sikap sederhana ini, Yesus pun menyatakan Ke-Allah-an-Nya sekaligus kerendahan hati-Nya dalam memenuhi kewajiban keagamaan.

Sebagai murid Yesus, kita pun sedih akan derita yang akan dialami Yesus. Akan tetapi kita harus memahami bahwa semua yang dijalankan Yesus semata-mata melakukan kehendak Bapa-Nya. Kita pun harus meneladan sikap Yesus, Guru kehidupan kita di dalam membayar pajak untuk kelangsungan Bait Allah.

Tuhan Yesus, semoga aku semakin mencintai Engkau dan mencintai Gereja-Mu, seperti yang dihayati oleh Beato Isidorus dan Santa Yohana Fransiska de Chantal. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Minggu, 11 Agustus 2013 Hari Minggu Biasa XIX

Minggu, 11 Agustus 2013
Hari Minggu Biasa XIX
  
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. (Luk 12:32)
   
bacaan ini berlaku untuk Gereja yang merayakan Misa Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga pada hari Kamis, 15 Agustus 2013,  juga berlaku untuk Misa Minggu di Basilica of the Sacred Heart, Notre Dame pada hari Minggu, 11 Agustus 2013
 
Antifon Pembuka
(Mzm 74:20,19,22,23)
  
Pandanglah kepada perjanjian. Janganlah lupakan terus-menerus nyawa orang-orang-Mu yang tertindas. Bangunlah ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu. Janganlah lupa suara lawan-Mu.

 
Doa Pagi
  
Allah Bapa, pencipta alam semesta dan segala yang hidup, Engkau membangun kota-Mu di tengah-tengah kami. Penuhilah kami dengan semangat kegiatan untuk membangun dunia baru, yang Kaupercayakan kepada kami. Semoga kami siap sedia bila tiba saatnya Engkau menyempurnakan segalanya dengan cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:6-9)
  
"Dengan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami."
   
Malam pembebasan telah diberitahukan lebih dahulu kepada nenek moyang kami, supaya mereka benar-benar insaf akan sumpah yang mereka percayai dan menjadi berbesar hati. Maka inilah yang menjadi harapan umat-Mu, yakni keselamatan orang benar dan kebinasaan para musuh. Sebab de-ngan satu tindakan yang sama Engkau telah menghukum para lawan dan serentak memuliakan kami, setelah kami Kaupanggil kepada-Mu. Diam-diam anak-anak suci dari orang yang baik mempersembahkan kurban dan dengan sehati mereka membebankan kepada dirinya kewajiban ilahi ini: orang-orang suci akan sama-sama ambil bagian baik dalam hal-hal yang baik maupun dalam bahaya. Dan dalam pada itu mereka sudah mulai mendengungkan lagu-lagu pujian para leluhur.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

atau Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.

Ayat. (Mzm 33:1.12.18-19.20.22; Ul:12b)

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar, sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut,
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. 
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:1-2.8-19)    
     
   "Ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dikarenakan dan dibangun oleh Allah sendiri."
    
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu, setia. Itulah sebabnya dari satu orang yang malahan telah mati pucuk terpancar keturunan besar seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua ini telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman Abraham mempersembahkan Ishak, tatkala ia dicobai. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu. Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati! Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan bersiaplah, karena kamu tidak tahu pada hari mana Anak Manusia akan datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:32-38)
  
"Hendaklah kamu siap sedia."
    
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberi kamu Kerajaan-Nya. Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri, dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kamu seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya itu datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah hamba itu.Tetapi camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksudkan dengan perumpamaan ini, ataukah juga semua orang?” Jawab Tuhan, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, Tuanku tidak datang-datang. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang seharusnya mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni

Pujilah Tuhan, hai Yerusalem. Pujilah Dia yang mengenyangkan dikau dengan gandum yang paling baik.
   
Renungan
   
Seorang pertapa diwawancarai. ”Apabila hari ini merupakan hari terakhir di dalam kehidupan Anda, apakah yang Anda lakukan?” tanya wartawan. Dengan santai pertapa itu menjawab: ”Sesudah bangun pagi saya berdoa dan meditasi. Kemudian makan pagi dan bekerja di kebun. Siang hari berdoa lagi sebelum makan siang. Sore hari, saya mengunjungi orang-orang yang sakit dan seterusnya seperti biasa.” Wartawan itu kembali bertanya lagi: ”Bukankah itu merupakan jadwal Anda yang biasa?” Pertapa itu menjawab: ”Bagi saya, setiap hari merupakan hari terakhir dalam hidup. Oleh sebab itu, saya harus menghidupinya secara penuh.”

Dalam Injil hari ini, Yesus menyebut ”berbahagia” hamba yang kedapatan sedang bersiap-siap membuka pintu ketika tuannya datang pada waktu yang tidak disangka-sangka. Sama seperti tuan itu, demikianpun Tuhan akan datang pada waktu yang tidak disangka-sangka. Berbahagialah kita apabila didapati-Nya telah siap sedia. Caranya adalah dengan tekun dan setia melakukan pekerjaan-pekerjaan kita setiap hari.

Tuhan, sadarkanlah aku bahwa akhir zaman mungkin masih sangat jauh, tetapi akhir hidupku bisa terjadi kapan saja. Bantulah aku untuk senantiasa bersiap-sedia menantikan kedatangan-Mu. Amin.

       

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Datang dengan Tuhan




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 11/Kamis, 15 Agustus 2013 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Minggu, 11 Agustus 2013 (khusus untuk Indonesia)
Kamis, 15 Agustus 2013
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

“…. dengan otoritas dari Tuhan kita Yesus Kristus, dari Rasul Petrus dan Paulus yang Terberkati, dan oleh otoritas kami sendiri, kami mengumumkan, menyatakan dan mendefinisikannya sebagai sebuah dogma yang diwahyukan Allah: bahwa Bunda Tuhan yang tak bernoda, Perawan Maria yang tetap perawan, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi.” (Munificentissimus Deus 44)
   
Antifon Pembuka (Why 12:1)

Tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

atau

Bergembiralah kita semua dalam Tuhan, berhari raya menghormati Santa Perawan Maria. Malaikat pun bersuka ria berpesta merayakan pengangkatannya dan memuji Putra Allah.

Pengantar

Peringatan Maria Diangkat ke Surga sudah dirayakan sejak abad ke-4, tapi baru pada tahun 1950 peringatan ini secara resmi ditetapkan sebagai sebuah ajaran iman. Permohonan untuk menjadikan peristiwa Maria Diangkat ke Surga sebagai dogma datang dari 113 kardinal, 2.505 uskup, 32.000 pastor dan biarawan, 50.000 biarawati, dan 8 juta umat awam. Kenyataan ini merupakan sebuah kebenaran yang datang dari Allah sendiri. Sri Paus menyimpulkan refleksinya: dengan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus, Petrus dan Paulus, rasul yang terberkati, dan kehendak kita sendiri, kita menyatakan, mengumumkan, dan menetapkan menjadi sebuah dogma yang dinyatakan secara Ilahi bahwa Bunda Allah yang dikandung tanpa noda, Perawan Maria yang abadi, yang telah menyempurnakan kehidupannya di bumi, diangkat ke dalam kemuliaan surgawi.


Dogma Maria Diangkat ke Surga dimaklumkan oleh Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus (Tuhan yang sangat murah hati) pada tahun 1950. Dogma adalah ajaran iman yang disampaikan oleh Paus sebagai pemimpin Gereja yang harus ditaati oleh umat beriman, sedangkan Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus adalah dekrit yang menjelaskan tentang dogma Maria Diangkat ke Surga. Karena ajaran Maria Diangkat ke Surga merupakan dogma, umat Katolik harus mempercayainya.

Peringatan tentang pengangkatan Maria ke surga jiwa dan badannya memang sudah dirayakan sejak abad ke-4, namun baru pada tahun 1950 paham ini ditegaskan sebagai bagian ajaran kepercayaan iman. Diangkatnya Maria ke surga dengan jiwa dan raganya (assumptio), menurut rencana keselamatan Allah, merupakan hasil kedekatan Maria pada Yesus. Dengan dogma ini dimaksudkan bahwa Maria dimuliakan dalam dan pada Allah. Dalam diri Maria dinyatakan bahwa kesetiaan Allah tidak melepaskan manusia, yang dalam iman kepercayaan terarah seluruhnya kepada Allah. Citra Maria yang kita peroleh dari Alkitab menunjukkan bahwa Maria bersatu seerat-eratnya dengan Tuhan yang telah bangkit.

Pemuliaan Maria yang mencakup kebangkitan badannya berarti bahwa keserupaannya dengan Yesus, Anaknya, matang sepanjang hidupnya berkat iman kepercayaannya yang total. Dengan demikian, dogma ini merupakan ungkapan akan iman yang diartikan sebagai tanggapan positif dari manusia terhadap tawaran rahmat Allah. Kepada iman yang sempurna dianugerahkan keselamatan yang sempurna.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengangkat Bunda Putra-Mu, Santa Perawan Maria yang tidak bernoda, dengan jiwa dan raganya ke dalam kemuliaan surga. Kami mohon dengan rendah hati, semoga hati dan budi kami selalu terarah kepada-Mu, agar kami pun pantas menikmati kemuliaan, yang telah Kauberikan kepadanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
  
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
  
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:20-26)

"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat
Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
   
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."

Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Dikunjungi atau kedatangan tamu selalu membawa sukaduka tersendiri. Mengapa ada sukadukanya? Karena, kalau kita kedatangan tamu pengemis, kita mungkin senang sebab diberi kesempatan untuk berbagi dengan orang yang benar-benar membutuhkan. Kalau tamu kita seorang sahabat lama, kita akan sangat berbahagia karena bisa bernostalgia. Kalau tamunya pencuri atau penjahat, kita mungkin akan takut dan sedih karena harus kehilangan barang dan rasa nyaman. Kalau tamu kita seorang Mario Teguh, mungkin kita akan menjadi orang yang penuh inspirasi. Intinya, kedatangan tamu selalu membawa hikmah pada kita yang mengalaminya.
 
Bagaimana kalau kita kedatangan tamu Bunda Maria? Adakah sukacita yang kita alami seperti kedatangan tamu di atas? Tentu tidak. Pengalaman St. Bernadette Soubirous di Lourdes (1858) mengatakan bahwa pengalaman bertemu Bunda Maria sangat menggetarkan iman. Ia harus belajar percaya. Lihatlah, Bernadette diminta oleh Maria untuk minum dari sebuah sumber air di gua, sementara tidak ada sama sekali sumber air di tempat itu. Tetapi, ketika dia menggali di suatu tempat yang ditunjukkan oleh Maria kepadanya, sebuah mata air mulai memancar. Ini adalah suatu pengalaman luar biasa. Dan pesan Maria kepadanya, "Aku tidak menjanjikan kamu kegembiraan di dunia ini, tetapi di dunia yang akan datang."
 
Pengalaman Yasinta, Fransiskus dan Lusia ketika bertemu dengan Bunda Maria di Fatima (1917) juga membawa pesan dan sukacita tersendiri. Pengalaman Anda juga, ketika ziarah ke salah satu Gua Maria, pasti membawa sukacita dan kesan tersendiri. Intinya, setiap pengalaman iman selalu membawa kesan dan pesan yang bisa memberikan peneguhan. Tetapi, pengalaman iman yang kita anggap sebagai rekreasi atau hal biasa saja, maka itu tidak akan memberi kesan atau pesan, apalagi sebuah peneguhan.
  
Hari ini Gereja merayakan Santa Perawan Maria diangkat ke surga. Perayaan ini mengajak kita untuk lebih menyadari bahwa pengalaman iman tidak pernah mengantar manusia kepada kesia-siaan. Kesediaan untuk percaya membawa kita pada kepenuhan hidup. Dan keberanian untuk berbuat sesuai dengan kebenaran iman menunjukkan bahwa iman kita benar dan kita bangga mempunyai Allah, yang kepada-Nya kita percaya.
 
Maria adalah ibu yang dalam kepenuhan Roh Kudus selalu bangga dengan apa yang didengar, dibaca dan diungkapkannya tentang Allah. Dan apakah buahnya jika hidup kita penuh Roh? Apa pun yang kita lakukan, katakan dan berikan kepada orang, maka orang lain bisa merasakan sukacita. Lihatlah Elisabet! Ketika ia mendengar salam Maria, bayi dalam rahimnya melonjak kegirangan dan ia penuh dengan Roh Kudus.
 
Semoga Perayaan SP Maria diangkat ke surga ini semakin mengarahkan hati, pikiran dan perbuatan kita pada hal-hal rohani yang bisa membawa kita kepada surga. Dan berbahagialah ia yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.


RUAH

Sabtu, 10 Agustus 2013 Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

Sabtu, 10 Agustus 2013
Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir
 
“St. Laurensius cinta akan Kristus di dalam hidup dan mengikuti-Nya di dalam maut” (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka

Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu, pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan sukacita.

Doa pagi

Allah Bapa yang Maha Pengasih dan Penyayang, perumpamaan biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati akan menghasilkan banyak buah, mengajak kami untuk berani berkurban dengan sepenuh hati. Kami juga diajak untuk berani bersikap dan memberikan diri dalam tugas pelayanan di mana pun kami berada tanpa memperhitungkan untung rugi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Memberi adalah tanda kehidupan yang berkelimpahan. Setiap orang beriman dipanggil untuk memberikan apa yang mereka miliki dengan penuh keikhlasan, karena mereka telah menerima dari Allah dengan cuma-cuma. Pemberian diri merupakan pemberian yang paling besar dalam kehidupan.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-10)
   
"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."
   
Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait pangantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

Pengorbanan merupakan perwujudan iman yang tertinggi. Yesus mengumpamakan diri-Nya dengan biji gandum yang jatuh dan mati. Tapi justru kematian-Nya membawa kehidupan bagi banyak orang. Pengorbanan akan membawa kehidupan yang lebih baik.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:24-26)
 
"Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."
 
Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus mengungkapkan rahasia hidup-Nya. Ia akan mati bagaikan biji gandum yang ditaburkan di tanah, tetapi kemudian akan menghasilkan buah berlimpah. Hidup hanya dapat diperoleh melalui kematian. Beranikah kita memberikan hidup kita untuk sesama, seperti dilakukan oleh sang diakon, St. Laurensius?

Doa Malam

Tuhan, St. Laurensius telah memberi kesaksian iman dan mengorbankan hidupnya sebagai martir bagi Greja dan orang-orang miskin. Maka berilah kami juga keberanian untuk memberikan diri bagi sesama kami dengan tulus hati. St. Laurensius, doakanlah kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy