| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 Agustus 2013 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Sabtu, 24 Agustus 2013
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
 
Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. (Mzm 68:20)
 
Antifon Pembuka (Mzm 95:2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Ya Allah, ajarilah kami untuk makin mengimani-Mu sepanjang hidup kami. Semoga kami yang telah Kaupanggil menjadi murid-murid-Mu makin mampu mewartakan kasih-Mu kepada sesama kami tanpa ragu dan senantiasa berpaut kepada –Mu seperti telah dihayati oleh Rasul-Mu St. Bartolomeus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Dalam penglihatannya Yohanes menyaksikan kehadiran dan peranan keduabelas rasul dalam kemuliaan surgawi. Allah akan menganugerahi keselamatan dan kemuliaan kepada siapa saja yang percaya dan setia kepada-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)
  
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."

  
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)

1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!

Perjumpaan yang baik akan menjadi awal pengenalan yang lebih mendalam. Perjumpaan Natanael dengan Yesus sungguh membarui hidupnya. Tanpa ragu, dia mengungkapkan imannya kepada Yesus. Dia ingin lebih mengenal Yesus dengan cara mengikuti-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)
 
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
  
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kendati meragukan Yesus sebagai Mesias, Natanael akhirnya menyatakan imannya. Kepadanya, Yesus memberikan janji bahwa ia akan melihat hal-hal yang lebih besar. Dia akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Menurut tradisi, Natanael mewartakan Injil di tanah Arab dan akhirnya menjadi martir dengan cara dikuliti hidup-hidup.

Doa Malam

Yesus, jalan hidup kami, kami serahkan diri kami kepada-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakan apa yang kurang dan salah dalam diri kami. Terlebih karena kami kurang mengimani Engkau sebagai Sang Juruselamat yang diutus Bapa untuk menyelamatkan kami. Tuhan Yesus, ampunilah kami. Amin.


RUAH

Jumat, 23 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XX

Jumat, 23 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XX

Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 146:2)

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Doa Pagi

Bapa yang Mahakudus, bimbinglah langkah kami pada hari ini agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Betapa kami ingin tetap setia dalam melaksanakan hukum cinta kasih kepada siapa saja yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)

"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."


Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10)
1. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
 
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
 
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada seorang suster yang melayani seorang pasien yang sangat rewel. Suatu kali suster itu membawa makanan kepadanya. Tetapi, pasien itu merampas dan melemparkannya ke wajah suster. Hal itu dilakukannya berulangkali. Akhirnya, suster itu berkata: ”Tolong, jangan lakukan hal itu. Saya mencintai Anda sebagai saudara.” Orang bertanya: ”Siapa yang mengajarkan Anda berbuat demikian?” Sambil menunjukkan kalung salibnya dan suster berkata: ”Yesus, Sang Guruku.” Pasien itu menjawab: ”Tuhan yang mengajarkan cinta seperti yang Anda tunjukkan adalah Tuhan yang benar.”

Dalam Injil hari ini, Yesus mengemukakan hukum yang paling utama, yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Cinta kepada Tuhan bisa diwujudkan dalam cinta kepada sesama. Bagaimana mungkin seseorang mencintai Tuhan yang tidak kelihatan dan membenci manusia yang kelihatan. Orang mesti mencinta sesama dulu sebelum Dia mencintai Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada sesama mesti mengalir dari cinta kepada Allah. Pada kedua hukum bergantung semua hukum lainnya.

Tuhan, sanggupkanlah aku untuk mencintai Engkau di dalam diri sesama, teristimewa di dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 22 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu

Kamis, 22 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu
       
“Salam, ya Ratu, ya Bunda Kerahiman! Salam hidup kami, penghiburan kami, dan pengharapan kami” (St. Alfonsus de Liguori)
   
Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.

Doa Pagi

Tuhan, berkatilah aku hari ini sehingga dapat meneladan Santa Perawan Maria, yakni berlaku setia terhadap apa yang telah kujanjikan kepada-Mu. Aku rindu agar dapat berbuat baik kepada siapa pun tanpa memandang muka. Amin.

Korban adalah tanda dan perwujudan iman. Orang yang beriman tidak akan pernah ragu untuk mengorbankan apa yang dimilikinya bagi Allah yang diimaninya, bahkan mereka yang dikasihinya.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (11:29-39a)
 
"Yang pertama-tama keluar dari rumahku akan kupersembahkan sebagai kurban."
 
Pada suatu hari Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. Ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya, “Jika engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan. Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran.” Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya, dan sampai ke Abel-Keramin. Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel. Ketika Yefta pulang ke Mizpa, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal. Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Demi melihat anaknya, Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya sambil berkata, “Ah Anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut untuk bernazar kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi.” Tetapi anak itu menjawab, “Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, sebab Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni orang Amon.” Lalu anak itu menyambung, “Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini: berilah aku waktu dua bulan, supaya aku pergi mengembara di pegunungan, dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku.” Jawab Yefta, “Pergilah!” Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya untuk menangisi kegadisannya di pegunungan. Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:5.7-8a.8b-9.10)
1. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Tidak semua orang mampu menikmati anugerah Allah. Pasalnya, tidak semua orang mau menerima tawaran atau undangan Allah. Ada saja pelbagai alasan yang membuat orang menolak tawaran kasih-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
 
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
 
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’. Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruang perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi’. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah dan Kerajaan-Nya terbuka bagi siapa saja. Ia mengundang setiap orang untuk masuk dan ambil bagian dalam perjamuan bersama Dia. Allah menanti tanggapan yang sepadan dengan panggilan tersebut. Maria membuka hatinya bagi Allah dan membiarkan dirinya menjadi hamba-Nya. Ia menanggapi undangan Allah untuk menjadi ibunda Sang Penyelamat. Karena keterbukaan hatinya, ia mendapatkan mahkota kemuliaan dan diangkat sebagai ratu surga dan dunia.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, terimalah persembahanku hari ini. Jika ada kekurangannya, sudilah Engkau menyempurnakannya seturut kehendak-Mu. Dengan demikian, aku layak menjadi murid yang senantiasa berpakaian kebenaran. Amin.


RUAH

Rabu, 21 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

Rabu, 21 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Pius X, Paus

Iri hati adalah satu dosa pokok. Ia berarti bahwa orang kecewa karena yang lain mendapat untung, dan menghendaki secara tidak terbatas, untuk memiliki sendiri hartanya atas cara yang tidak adil. Siapa yang menginginkan yang jahat bagi sesamanya, melakukan dosa berat.
Santo Agustinus melihat di dalam iri hati "dosa setani" (catech. 4:8). "Dari iri hati muncullah kedengkiah, fitnah, hujah, kegirangan akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya" (Gregorius Agung., mor. 31,45). --- Katekismus Gereja Katolik, 2539

Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.

Doa Pagi

Bapa yang penuh belas kasih, syukur atas kasih karunia yang boleh kami rasakan hari ini. Juga atas sabda-Mu yang mengingatkan kami untuk senantiasa bermurah hati kepada siapa saja. Buatlah kami menjadi perpanjangan tangan-Mu di dalam kehidupan kami terutama untuk membantu mereka yang berkekurangan. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (9:6-15)

"Kalian berkata, “Seorang raja akan memerintah kami.”, padahal Tuhanlah rajamu."


Sekali peristiwa berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. Setelah hal itu dikabarkan kepada Yotam, pergilah ia ke gunung Gerizim dan berdiri di atasnya, lalu berserulah ia dengan suara nyaring kepada mereka: "Dengarkanlah aku, kamu warga kota Sikhem, maka Allah akan mendengarkan kamu juga. Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: Marilah, jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon? Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri: Marilah, jadilah raja atas kami! Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21: 2-3,4-5,6-7, R: 2a)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa besar kegirangannya karena kemenangan yang dari pada-Mu! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan kepadanya, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Besar kemuliaannya karena kemenangan yang dari pada-Mu; keagungan dan semarak telah Kaukaruniakan kepadanya. Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati. Alleluya

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
 
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
 
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Keadilan sering diartikan sebagai memberikan kepada seseorang apa yang menjadi haknya. Tetapi, cinta kasih berarti memberikan kepada seseorang melebihi haknya. Hal seperti itulah yang dilakukan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Dia memberikan orang yang masuk kerja terakhir melebihi haknya, tetapi dia tidak bertindak tidak adil terhadap orang-orang yang masuk kerja pertama karena dia memberikan kepada mereka sesuai dengan kesepakatan, yakni sedinar sehari.

Tetapi, lebih jauh perumpamaan ini merupakan kritik terhadap orang-orang Yahudi, sebagai bangsa terpilih, yang merasa memiliki privilese khusus dan menganggap rendah bangsa-bangsa lain. Yesus mau mengatakan bahwa keselamatan itu milik semua orang yang percaya kepada-Nya. Bagi kita orang-orang Kristen, perumpamaan ini merupakan sentilan terhadap rasa aman berlebihan sebagai orang yang diselamatkan dan menganggap rendah kelompok lain.

Tuhan, Allah yang penuh kasih, semoga aku pantas menjadi penyalur kasih-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 20 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja

Selasa, 20 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja
 
“Cinta Sang Pengantin, Sang Cinta Pengantin sendiri, hanya minta balasan cinta dan setia” (St. Bernardus)
 
Antifon Pembuka (Sir 44:15.14)
 
Kebijaksanaan orang suci diwartakan para bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat dan namanya hidup terus turun-temurun.
 
Doa Pagi

Ya Tuhan, pada saat ini aku berdoa bagi para pewarta sabda-Mu yang bertugas di tempat-tempat yang sulit. Semoga mereka tetap kuat dalam menghadapi situasi apa pun. Berkatilah karya mereka, seprti dahulu Engkau memberkati St, Bernardus sehingga nama-Mu semakin dimuliakan kini dan untuk selama-lamanya. Amin.

Allah akan selalu menyertai orang-orang pilihan-Nya. Tanda ini diberikan kepada Gideon yang harus memimpin umat melawan musuh mereka.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (6:11- 24a)
 
"Gideon, engkau akan menyelelamatkan Israel. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau."
 
Pada zaman para hakim datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, milik Yoas, orang Abiezer. Ketika itu Gideon, anak Yoas, sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur, agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat Tuhan lalu menampakkan diri kepadanya dan berkata, “Tuhan sertamu, pahlawan gagah berani.” Jawab Gideon kepadanya, “Ah Tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceriterakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: ‘Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir?’ Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.” Lalu Tuhan berpaling kepada Gideon dan bersabda, “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Ketahuilah, Akulah yang mengutus engkau.” Tetapi Gideon menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye, dan aku pun yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Bersabdalah Tuhan kepadanya, “Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian sampai habis.” Maka jawab Gideon kepada-Nya, “Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang bersabda kepadaku. Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang membawa persembahan dan meletakkannya di hadapan-Mu.” Sabda-Nya, “Aku akan tinggal di sini sampai engkau kembali.” Maka masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari tepung seefa; ditaruhnya daging itu dalam bakul dan kuahnya dalam periuk. Lalu dibawanya kepada Malaikat di bawah pohon tarbantin, dan dihidangkannya. Bersabdalah Malaikat Tuhan itu kepada Gideon, “Ambillah daging dan roti tak beragi itu, letakkanlah di atas batu ini, dan tuangkanlah kuahnya.” Gideon berbuat demikian. Lalu Malaikat Tuhan mengulurkan tongkat yang ada di tangannya. Dengan ujung tongkat itu disentuhnya daging dan roti itu. Maka timbullah api dari batu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian Malaikat Tuhan itu menghilang dari pandangan Gideon. Maka tahulah Gideon, bahwa itu Malaikat Tuhan. Ia berkata, “Celakalah aku, Tuhanku Allah! Sebab aku telah melihat Malaikat Tuhan dengan berhadapan muka.” Tetapi Tuhan bersabda kepadanya, “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi Tuhan, dan menamainya “Tuhan Itu Keselamatan”.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm. 85: 9,10-12,13-14 R: 9)
1. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?
2. Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.
3. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Yesus menyadarkan para murid-Nya tentang apa yang harus menjadi prioritas orang beriman, yakni Kerajaan Allah. Orang tidak boleh kehilangan arah dan perjuangan hidupnya, karena silau oleh kekayaan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
 
"Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
 
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Orang-orang yang telah meninggalkan segala-galanya karena Kristus akan mendapatkan kembali berlipat ganda. Bukan hanya nanti setelah kematian, tetapi sejak dalam hidup ini mereka mengalami kuasa kehadiran Allah yang menyelamatkan. Santo Bernardus telah meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus dengan hidup sebagai pertapa. Dan ia telah mendapatkan kembali secara berlipat ganda. Ia hidup dalam kemuliaan bersama dengan Tuhan.

Doa Malam

Terima kasih Tuhan, aku telah melewati hari ini dengan penuh syukur. Rahmat-Mu cukup bagiku sehingga aku dapat menjalani hari ini dengan segala kurnia-Mu. Karena rahmat-Mu pula, semoga esok aku dapat menjadi saksi-Mu di tengah masyarakat. Amin.


RUAH

Senin, 19 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XX

Senin, 19 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XX
  
Dalam khotbah di bukit, Tuhan mengingatkan kembali perintah: "Jangan membunuh" (Mat 5:21) dan menambahkan larangan tentang kemurkaan, kebencian, serta dendam. Malahan Kristus menuntut dari murid-murid-Nya, supaya memberikan juga pipi yang lain dan mengasihi musuh-musuhnya Bdk. Mat 5:44.. Ia sendiri tidak membela diri dan berkata kepada Petrus supaya memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarungnya Bdk. Mat 26:52. --- Katekismus Gereja Katolik, 2242

  
Antifon Pembuka (Mzm 106:44)

Tuhan memperhatikan kesusahan umat-Nya, dan mendengarkan jeritan mereka.

Doa Pagi


Tuhan, kupersembahkan hari ini kepada-Mu sebagai silih atas dosa dan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh para narapidana. Semoga mereka semua menyadari akan kesalahan mereka dan suatu saat nanti mereka dapat kembali ke tengah-tengah keluarga dan hidup dalam semangat pertobatan. Amin.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (2:11-19)
  
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan."
 
Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.
Ayat. (Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44)
1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:16-22)
 
"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin."
 
Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pernah diceritakan tentang seorang raja yang berkeinginan menemukan Allah di istana yang megah. Pada suatu hari, Nasrudin mondar-mandir di istana raja. Baginda yang merasa terganggu bertanya: ”Apakah yang Anda cari Nasrudin?” Nasrudin menjawab: ”Saya sedang mencari unta saya yang hilang.” Baginda begitu marah dan berteriak: ”Bodoh, mana mungkin engkau mencari untamu yang hilang di halam istanaku?” Dengan santai Nasrudin menjawab: ”Baginda juga sama bodohnya! Bagaimana mungkin Baginda menemukan Allah di istana semegah ini?”

”Apakah yang harus saya perbuat untuk memperoleh kehidupan kekal?” tanya seorang anak muda yang datang kepada Yesus dalam Injil hari ini. Sama seperti orang-orang Farisi, dia berpikir tentang jasa. Tetapi, jawaban Yesus mengarahkan anak muda itu untuk memperbaiki cara pan*dangnya. Dia harus memperhatikan sesama lebih daripada aspek legal-formal perintah Allah. Dia bahkan harus menjual harta miliknya dan berikan kepada orang miskin. Orang muda itu merasa berat. Dia memilih harta benda daripada menolong orang miskin. Karena itu, dia tetap tidak berbahagia dalam hidupnya. Kalau kita ingin bahagia, berbuatlah sesuatu yang membuat orang lain bahagia.

Tuhan, bantulah aku untuk memperlakukan harta duniawi sedemikian rupa sehingga aku tidak kehilangan harta surgawi. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Setia dalam Perjuangan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy