| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 27 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Monika

Selasa, 27 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Monika
 
“Anakku, hanya ada satu hal saja yang tadinya masih membuat aku ingin tinggal cukup lama dalam kehidupan ini, yaitu melihat engkau menjadi Kristen Katolik sebelum aku mati” (St. Monika)
 

Antifon Pembuka (Ams 31:30.28)
 
Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapatkan pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.
 
Doa Pagi

 
Tuhan, dalam tugas menggereja, seringkali menuntut pengurbanan seperti yang diteladankan St. Paulus. Untuk itu, ya Tuhan, buatlah kami rela berbagi dan berkurban kepada sesama agar Injil dan kasih-Mu semakin tersebar dan dikenal banyak orang dan nama-Mu makin dipuji dan dimuliakan sepanjang masa. Santa Monika, pelindung para ibu rumah tangga, doakanlah para ibu yang telah berusaha menjadi nabiah di tengah keluarga lewat doa-doa, kurban dan pelayanan mereka. Amin.

Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang pengalaman hidup mereka sebagai orang beriman. Dia bekerja tanpa pamrih demi perkembangan hidup jemaat. Sikap dan tindakan Paulus seperti ini sungguh memberi kekuatan tersendiri bagi jemaat yang digembalakannya.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:1-8)
  
   
  "Kami rela membagi dengan kalian, bukan hanya Injil Allah, melainkan hidup kami sendiri."
 
Saudara-saudara, kalian sendiri tahu, bahwa kedatangan kami di antara kalian tidaklah sia-sia. Memang sebelum datang kepadamu, kami telah dianiaya dan dihina di Kota Filipi, seperti kalian tahu. Namun berkat pertolongan Allah kita, kami mendapat keberanian untuk mewartakan Injil Allah kepadamu dalam perjuangan yang berat. Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan, atau maksud tidak murni, atau disertai tipu daya. Sebaliknya Allah telah menganggap kami layak untuk memercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah yang menguji hati kita. Seperti kalian ketahui, kami tidak pernah bermulut manis, dan tidak pernah sembunyi-sembunyi mengejar keuntungan pribadi; Allahlah saksinya. Tidak pernah pula kami mencari pujian dari manusia, baik dari kalian maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. Tetapi kami berlaku ramah di antara kalian, sama seperti seorang ibu mengasuh anaknya. Begitu besar kasih sayang kami kepadamu, sehingga kami rela membagi dengan kalian bukan hanya Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri, karena kalian memang kami kasihi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal kami.
Ayat. (Mzm. 139:1-3.4-6)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.

Yesus mengkritik praktik amal persepuluhan dalam kehidupan orang Yahudi. Orang kerap kali sudah merasa berbuat banyak bila orang sudah menepati aturan dan hukum. Padahal, yang menyelamatkan bukan aturan, melainkan kasih dan keadilan yang kita lakukan kepada sesama kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:23-26)
   
"Yang satu harus dilakukan, tapi yang lain jangan diabaikan."
    
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Atau: Lihat Lukas 7:11-17a

Renungan

Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Karena mereka hanya mementingkan penampilan lahiriah. Mereka lupa bahwa penghayatan iman yang benar bersumber dari dalam, dari hati manusia. Kejujuran hidup sungguh sangat dibutuhkan untuk menampilkan jatidiri kita sebagai orang-orang Kristen.

Doa Malam

Tuhan Allah kami, Engkau mengajarkan agar hidup kami tetap berlandaskan keadilan, belas kasih dan kesetiaan, namun kami sering lalai. Ampunilah kami, ya Tuhan, sertailah kami dalam niat dan usaha selanjutnya untuk hidup lebih baik sesuai ajaran-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
RUAH

Senin, 26 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XXI

Senin, 26 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XXI
 
Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru: "Tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut" (Mat 18:6) Bdk. 1 Kor 8:10-13. Penyesatan itu bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru. Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi bahwa mereka adalah serigala berbulu domba Bdk. Mat 7:15. (Katekismus Gereja Katolik, 2285)

Antifon Pembuka (1Tes 1:2-3)

Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, jangan biarkan kami yang telah Kaupilih menjadi anak-anak-Mu dan menjadi murid-murid Yesus, Putra-Mu, menjadi pewarta Injil namun tidak dengan sungguh-sungguh. Bimbinglah agar kami tidak mengandalkan kekuatan kami sendiri, melainkan tetap bersandar pada kekuatan Roh Kudus-Mu untuk selama-lamanya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:2b-5.8b-10)
 
 
"Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan."

Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:13-22)
 
"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Dalam Injil hari ini, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan kata “celakalah!” Kita pun yang hidup di zaman ini ikut dikecam. Apa saja isi kecaman Yesus itu?

Pertama, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dikecam karena menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang (Mat 23:13). Mereka merintangi orang-orang berdosa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Mereka mewartakan Tuhan penghukum, mewartakan bahwa penyakit dan kemiskinan sebagai akibat dari dosa-dosa. Orang-orang berdoa ini semakin terpuruk hidupnya.

Tidakkah kita juga sering menutup pintu Kerajaan Surga bagi orang lain? Dalam lingkup keluarga dan komunitas, bukankah kita pun sering menghambat sesama untuk berkembang?

Kedua, mereka dikatakan celaka karena menelan rumah janda-janda dan mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang (ayat 14). Yesus mengecam orang-orang seperti itu. Yesus mau mengembalikan hakikat doa, bahwa berdoa bukanlah soal fisik, yang kelihatan saja, tetapi sejauh mana hati orang itu tulus berdoa. Bukan soal indahnya rangkaian kata-kata doa, tetapi seberapa beriman orang itu.

Anda dan saya tidak jarang berbuat munafik. Kita rajin pergi ke gereja dan berdoa, tetapi di balik tindakan-tindakan lahiriah kita itu, terselubung motif-motif untuk mengelabui orang. Yesus tidak melihat tindakan-tindakan lahiriah kita dalam hal-hal rohani itu, tetapi melihat isi hati. Tiada yang tersembunyi bagi Dia.

Ketiga, mereka dikecam karena menarik atau memaksa orang untuk menjadi penganut agamanya tetapi sesudah bertobat, mereka dijadikan lebih jahat (ayat 15). Kita senang kalau orang masuk Katolik. Bahkan sering juga kita menarik orang supaya masuk Katolik. Tetapi setelah menjadi Katolik, apakah kita mendampingi mereka dan memberi contoh yang baik kepada mereka?

Keempat, mereka dikecam karena membelokkan ajaran hukum Taurat soal bersumpah (ayat 16-22). Mereka menyesatkan orang-orang sederhana tentang ajaran hukum Taurat yang sebenarnya. Tak jarang kita juga menyesatkan saudara-saudari kita.

Mari kita berlaku jujur, mengakui kejahatan-kejahatan yang telah kita lakukan dan membuat kita dikecam Yesus. Dengan rendah hati kita datang kepada Tuhan, mohon ampun dan bertobat!
Cafe Rohani 2013

Kobus: Setia dalam Panggilan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 25 Agustus 2013 Hari Minggu Biasa XXI

Minggu, 25 Agustus 2013
Hari Minggu Biasa XXI
  
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. --- Katekismus Gereja Katolik, 1257

Antifon Pembuka (Mzm 86:1-3)

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakuasa, warta gembira-mu Kautujukan kepada semua orang dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam Kerajaan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Yesaya (66:18-21)  
"Mereka akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa."

Beginilah firman Tuhan, “Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan. Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang serta melihat kemuliaan-Ku. Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka, dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput; mereka ini akan Kuutus kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud; mereka akan Kuutus ke Mesekh dan Rosy, ke Tubai dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku, dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari segala bangsa sebagai kurban untuk Tuhan; mereka akan membawanya di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, sama seperti orang Israel membawa kurban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah Tuhan. Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827
Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya!
  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:5-7.11-13)

"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."


Saudara-saudara, janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak, “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu sebagai anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap hajaran pada waktu diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun, kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
  
"Orang akan datang dari Timur dan Barat dan mereka duduk makan di dalam Kerajaan Allah."

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kamu akan berdiri di luar, dan mengetuk-ngetuk pintu sambil berkata: Tuan, bukakan kami pintu! Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang’. Maka kamu akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan ingatlah, ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Siapa yang mau masuk melalui pintu yang sempit? Pasti kita akan mengatakan, “Kalau ada pintu yang lebar, mengapa harus lewat pintu yang sempit?” Atau siapa yang pintu rumahnya sempit sekali? Pasti setiap orang berusaha melewati atau membuat pintu yang cukup lebar, sehingga enak untuk dilewati. Lalu, mengapa Yesus menggunakan perumpamaan atau perbandingan pintu yang sempit saat ditanya tentang siapa yang diselamatkan? Bukankah Yesus seharusnya menggambarkan keselamatan sebagai pintu yang lebar, sehingga banyak orang yang bisa masuk dan diselamatkan?

Yesus ingin agar keselamatan yang kita peroleh merupakan hasil kerjasama antara Allah dan manusia. Allah menganugerahkan keselamatan dan manusia menanggapi keselamatan itu. Allah menginginkan agar manusia juga berusaha dan tidak hanya menerima keselamatan secara instan.

Mari kita sedikit menoleh ke belakang. Dulu ketika Adam dan Hawa diberi anugerah kebahagiaan di Taman Eden, mereka justru melanggar hingga akhirnya diusir keluar dari taman tersebut. Lalu, ketika Allah mengirim para nabi untuk menyelamatkan manusia, mereka justru mengusir dan bahkan ada yang dibunuh. Termasuk, ketika Allah mengirim Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus, manusia justru membunuh dan menyalibkan-Nya. Bukankah selama ini Allah sudah mencoba berbuat baik dan berusaha menganugerahkan keselamatan secara gratis kepada manusia? Bukankah selama ini Allah sudah berusaha membukakan pintu keselamatan selebar-lebarnya bagi kita?

Para saudara terkasih, kalau Allah masih membukakan pintu keselamatan-Nya bagi kita, meski sempit, itu mau menunjukkan bahwa Allah masih berkenan kepada kita. Allah masih sudi mengampuni semua perbuatan jahat yang telah kita lakukan. Allah masih mencintai kita. Namun, kini Allah menuntut kesungguhan manusia untuk memperoleh keselamatan. Allah ingin manusia juga berjuang demi keselamatannya. Perjuangan untuk menuju keselamatan melalui pintu yang sempit.

Pintu yang sempit tidak mungkin bisa dilalui oleh orang gemuk, berbadan besar atau berbadan tinggi. Yang bisa melalui pintu yang sempit adalah mereka yang berbadan kecil. Apa artinya berbadan kecil bagi kita? Kalau selama ini kita masih sombong dengan kemampuan kita dan tidak mau mengandalkan Tuhan, atau selama ini masih banyak hal yang melekat dalam diri kita yang sulit kita tinggalkan, gambaran pintu yang sempit mau mengajak sekaligus menantang kita untuk “berbadan kecil” dengan berani menanggalkan dan meletakkan semua kesombongan dan kelekatan kita, sehingga mampu melewati pintu yang sempit.

Bisa jadi kita merasa bahwa tidak mungkin kita bisa melewati pintu yang sempit, tetapi semuanya mungkin bagi Allah. Tidak ada hal yang mustahil bagi-Nya. Manusia hanya perlu berusaha dan berjuang dengan sungguh-sungguh dan Allah akan menggenapi semuanya itu. Inilah kerjasama antara Allah dan manusia untuk keselamatan.

Pernyataan-pernyataan Kitab Suci dan ajaran Gereja mengenai neraka merupakan peringatan kepada manusia, supaya mempergunakan kebebasannya secara bertanggung jawab dalam hubungannya dengan nasib abadinya. Semua itu juga merupakan himbauan yang mendesak supaya bertobat: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya" (Mat 7:13-14).
"Karena kita tidak mengetahui hari maupun jamnya, atas anjuran Tuhan kita wajib berjaga terus-menerus, agar setelah mengakhiri perjalanan hidup kita di dunia hanya satu kali saja, kita bersama dengan-Nya memasuki pesta pernikahan, dan pantas digolongkan pada mereka yang diberkati, dan supaya janganlah kita seperti hamba yang jahat dan malas, diperintahkan enyah ke dalam api yang kekal, ke dalam kegelapan di luar, tempat 'ratapan dan kertakan gigi'" (LG 48). --- Katekismus Gereja Katolik, 1036

Petrus Harsa Trihapsara, O.Carm

Sabtu, 24 Agustus 2013 Pesta St. Bartolomeus, Rasul

Sabtu, 24 Agustus 2013
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
 
Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. (Mzm 68:20)
 
Antifon Pembuka (Mzm 95:2-3)

Maklumkanlah keselamatan Tuhan hari demi hari, wartakanlah kemuliaan-Nya di antara para bangsa.

Doa Pagi

Ya Allah, ajarilah kami untuk makin mengimani-Mu sepanjang hidup kami. Semoga kami yang telah Kaupanggil menjadi murid-murid-Mu makin mampu mewartakan kasih-Mu kepada sesama kami tanpa ragu dan senantiasa berpaut kepada –Mu seperti telah dihayati oleh Rasul-Mu St. Bartolomeus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Dalam penglihatannya Yohanes menyaksikan kehadiran dan peranan keduabelas rasul dalam kemuliaan surgawi. Allah akan menganugerahi keselamatan dan kemuliaan kepada siapa saja yang percaya dan setia kepada-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:9b-14)
  
"Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar."

  
Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13b.17-18)

1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!

Perjumpaan yang baik akan menjadi awal pengenalan yang lebih mendalam. Perjumpaan Natanael dengan Yesus sungguh membarui hidupnya. Tanpa ragu, dia mengungkapkan imannya kepada Yesus. Dia ingin lebih mengenal Yesus dengan cara mengikuti-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:45-51)
 
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
  
Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kendati meragukan Yesus sebagai Mesias, Natanael akhirnya menyatakan imannya. Kepadanya, Yesus memberikan janji bahwa ia akan melihat hal-hal yang lebih besar. Dia akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Menurut tradisi, Natanael mewartakan Injil di tanah Arab dan akhirnya menjadi martir dengan cara dikuliti hidup-hidup.

Doa Malam

Yesus, jalan hidup kami, kami serahkan diri kami kepada-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakan apa yang kurang dan salah dalam diri kami. Terlebih karena kami kurang mengimani Engkau sebagai Sang Juruselamat yang diutus Bapa untuk menyelamatkan kami. Tuhan Yesus, ampunilah kami. Amin.


RUAH

Jumat, 23 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XX

Jumat, 23 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XX

Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI

Antifon Pembuka (Mzm 146:2)

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Doa Pagi

Bapa yang Mahakudus, bimbinglah langkah kami pada hari ini agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Betapa kami ingin tetap setia dalam melaksanakan hukum cinta kasih kepada siapa saja yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)

"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."


Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat. (Mzm 146:5-6.7.8-9a.9bc-10)
1. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
3. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
4. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:34-40)
 
"Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri."
 
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat, bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada seorang suster yang melayani seorang pasien yang sangat rewel. Suatu kali suster itu membawa makanan kepadanya. Tetapi, pasien itu merampas dan melemparkannya ke wajah suster. Hal itu dilakukannya berulangkali. Akhirnya, suster itu berkata: ”Tolong, jangan lakukan hal itu. Saya mencintai Anda sebagai saudara.” Orang bertanya: ”Siapa yang mengajarkan Anda berbuat demikian?” Sambil menunjukkan kalung salibnya dan suster berkata: ”Yesus, Sang Guruku.” Pasien itu menjawab: ”Tuhan yang mengajarkan cinta seperti yang Anda tunjukkan adalah Tuhan yang benar.”

Dalam Injil hari ini, Yesus mengemukakan hukum yang paling utama, yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Cinta kepada Tuhan bisa diwujudkan dalam cinta kepada sesama. Bagaimana mungkin seseorang mencintai Tuhan yang tidak kelihatan dan membenci manusia yang kelihatan. Orang mesti mencinta sesama dulu sebelum Dia mencintai Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada sesama mesti mengalir dari cinta kepada Allah. Pada kedua hukum bergantung semua hukum lainnya.

Tuhan, sanggupkanlah aku untuk mencintai Engkau di dalam diri sesama, teristimewa di dalam diri mereka yang miskin dan menderita. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 22 Agustus 2013 Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu

Kamis, 22 Agustus 2013
Peringatan Wajib St. Perawan Maria, Ratu
       
“Salam, ya Ratu, ya Bunda Kerahiman! Salam hidup kami, penghiburan kami, dan pengharapan kami” (St. Alfonsus de Liguori)
   
Antifon Pembuka (Mzm 44:10)

Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warna dan selubungnya berkilau laksana emas.

Doa Pagi

Tuhan, berkatilah aku hari ini sehingga dapat meneladan Santa Perawan Maria, yakni berlaku setia terhadap apa yang telah kujanjikan kepada-Mu. Aku rindu agar dapat berbuat baik kepada siapa pun tanpa memandang muka. Amin.

Korban adalah tanda dan perwujudan iman. Orang yang beriman tidak akan pernah ragu untuk mengorbankan apa yang dimilikinya bagi Allah yang diimaninya, bahkan mereka yang dikasihinya.

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (11:29-39a)
 
"Yang pertama-tama keluar dari rumahku akan kupersembahkan sebagai kurban."
 
Pada suatu hari Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. Ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya, “Jika engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan. Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran.” Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya, dan sampai ke Abel-Keramin. Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel. Ketika Yefta pulang ke Mizpa, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal. Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Demi melihat anaknya, Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya sambil berkata, “Ah Anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut untuk bernazar kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi.” Tetapi anak itu menjawab, “Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, sebab Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni orang Amon.” Lalu anak itu menyambung, “Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini: berilah aku waktu dua bulan, supaya aku pergi mengembara di pegunungan, dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku.” Jawab Yefta, “Pergilah!” Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya untuk menangisi kegadisannya di pegunungan. Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:5.7-8a.8b-9.10)
1. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

Tidak semua orang mampu menikmati anugerah Allah. Pasalnya, tidak semua orang mau menerima tawaran atau undangan Allah. Ada saja pelbagai alasan yang membuat orang menolak tawaran kasih-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:1-14)
 
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
 
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’. Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruang perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi’. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah dan Kerajaan-Nya terbuka bagi siapa saja. Ia mengundang setiap orang untuk masuk dan ambil bagian dalam perjamuan bersama Dia. Allah menanti tanggapan yang sepadan dengan panggilan tersebut. Maria membuka hatinya bagi Allah dan membiarkan dirinya menjadi hamba-Nya. Ia menanggapi undangan Allah untuk menjadi ibunda Sang Penyelamat. Karena keterbukaan hatinya, ia mendapatkan mahkota kemuliaan dan diangkat sebagai ratu surga dan dunia.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, terimalah persembahanku hari ini. Jika ada kekurangannya, sudilah Engkau menyempurnakannya seturut kehendak-Mu. Dengan demikian, aku layak menjadi murid yang senantiasa berpakaian kebenaran. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy