| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 04 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 04 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII
   
Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia. Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau tidak taat kepada-Nya ---- St. Rosa dari Viterbo
  
Antifon Pembuka (Kol 1:3)
  
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kalian.
 
Doa Pagi
  
Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, hanya mereka yang tidak mau melihat, benar-benar buta. Hanya mereka yang tidak mau mendengar, yang sungguh-sungguh tuli. Kami mohon kepada-Mu, bukalah mata dan telinga kami terhadap segala kebaikan dan rahmat-Mu yang Kausampaikan melalui sesama di sekitar kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:1-8)
 
"Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia."
  
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya. Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 52:10.11)
1. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
2. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan orang-orang yang Kaukasihi.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
 
"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Injil hari ini kita menyaksikan bagaimana Yesus berkuasa tidak hanya mengusir setan tetapi juga mengusir penyakit yang diderita oleh ibu mertua Simon. Segera saja berita ini menyebar. Maka dengan murah hati Yesus melayani semua orang sakit yang datang kepada-Nya tanpa pilih kasih.

Setan, yang merasa terusik sekali berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Karena setan tahu bahwa Ia adalah Mesias. Tetapi Yesus memerintahkan setan untuk diam. Yesus tidak hanya berdiam diri di satu tempat. Ia bergerak ke kota lain meski banyak orang menahan Dia untuk tetap tinggal. Motivasi orang-orang ini tidak tulus. Mereka menahan Yesus demi untuk menyembuhkan penyakit mereka. Mereka lupa bahwa di tempat lain ada orang-orang yang butuh pertolongan seperti mereka. Yesus tahu pikiran mereka ini maka berkatalah Ia: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Jadi Yesus bukan monopoli satu golongan atau kelompok tertentu.

Syukur bagi-Mu, ya Yesus, karena Engkau telah mengajakku menjadi pewarta sabda-Mu agar Engkau semakin dikenal dan disembah di seluruh muka bumi, karena Engkau patut menerimanya, sepanjang segala masa. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Selasa, 03 September 2013 Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Selasa, 03 September 2013
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
 
“Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia” (St. Gregorius Agung)
  
Doa untuk Pemimpin Masyarakat (PS 196)

† Allah, Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena telah mengikutsertakan para pemuka masyarakat dalam karya penggembalaan-Mu terhadap seluruh masyarakat kami. Semoga para pemuka masyarakat yang telah Kaupilih menyadari tugas dan tanggung jawabnya, sebab karisma kepemimpinannya berasal dari-Mu. Berilah mereka semangat pelayanan yang tulus untuk mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan semua orang.
Bapa, bimbinglah para pemuka masyarakat dengan terang kebijaksanaan sejati agar dapat mengambil keputusan yang adil, tepat dan benar. Jauhkanlah dari mereka sikap hanya mementingkan diri sendiri, sikap menyelewengkan dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan-kepentingan yang merugikan masyarakat. Semoga para pemimpin masyarakat mampu mengatasi godaan. Ya Bapa, karuniailah mereka berkat yang mereka perlukan. Sudilah Engkau mengangkat pemuka-pemuka yang serasi, yang dapat menjadi panutan bagi semua warga. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus. (Amin.) †

Doa Pagi

Ya Allah Bapa surgawi, karena jasa Yesus Putra-Mu kami Kauangkat menjadi anak-anak terang. Berkatilah agar kami tetap hidup bersama-Nya baik dalam suka maupun duka dan penuhilah kami dengan Roh kebijaksanaan sejati agar mampu membedakan antara terang Ilahi dan kegelapan dunia yang menyesatkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Ramalan tentang hari kiamat selalu meleset. Kedatangan hari Tuhan, hari terakhir digambarkan seperti pencuri. Tak seorang pun mampu menduganya. St. Paulus memberikan resep bagaimana menghadapinya, yakni dengan berjaga-jaga dan sadar! Ini adalah ungkapan teknis untuk mengatakan hidup baik dan suci.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat Tesalonika (5:1-6.9-11)
     
"Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia."
     
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Bila orang mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang wanita hamil oleh sakit bersalin. Maka pasti mereka takkan terluput! Tetapi Saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kalian seperti pencuri, karena kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah! Sebab Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus. Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersama dengan Dia, entah kita berjaga entah kita tidur. Maka dari itu hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina, sebagaimana memang sudah kalian lakukan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Pujian setan terhadap Yesus, “Engkaulah yang Kudus dari Allah’’ itu benar dan jujur. Namun Yesus tetap menghardiknya. Bagi Yesus, pujian saja tidak cukup. Kesalahan utama setan adalah, “Apa urusan-Mu dengan kami?” Suatu kesalahan fatal, karena memisahkan hidup ciptaan dari campur tangan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
 
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
   
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Orang banyak takjub akan Yesus. Perkataan-Nya penuh kuasa. Dengan penuh kuasa dan wibawa, Ia juga mengusir setan yang menguasai seorang. Namun sebagai murid-murid Yesus, kita tidak hanya berhenti pada rasa takjub. Kita harus melangkah lebih jauh dan mendalam. Itulah saat kita menyerahkan diri kepada-Nya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. St. Gregorius Agung telah melangkah lebih jauh dan mendalam. Hal itu ia ungkapkan dengan memberikan sumbangan besar kepada Liturgi Ekaristi dan Ibadat Harian. Sampai saat ini, kita mengenal lagu-lagu Gregorian yang menolong banyak orang untuk menghayati imannya.

Doa untuk Gereja yang dianiaya

† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, jadilah kekuatan bagiku dalam menghadapi godaan dan bujukan setan. Berilah aku hati yang terbuka untuk menerima nasihat dan pengajaran yang menyelamatkan, meski tidak selalu menyenangkan. Terpujilah Engkau, Tuhan dan Allah Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH
 

Senin, 02 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII

Senin, 02 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII
 
Tidaklah cukup bagiku untuk mengasihi Tuhan jika aku tidak mengasihi sesamaku -- St. Vincentius de Paulo
 
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.

Doa untuk Gereja yang dianiaya

† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Pagi

Allah Bapa surgawi, Engkaulah sumber hidup. Kami bersyukur atas anugerah hidup sampai pada hari ini. Betapa bahagianya kami. Buatlah kami teguh dalam iman dan bertahan sampai pada kesudahannya sehingga kelak kami beroleh selamat seperti dijanjikan oleh Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

St. Paulus menaburkan harapan bagi setiap orang beriman untuk menghadapi kenyataan akan datangnya kematian. Tak seorang pun menghindari kematian. St. Paulus meletakkan harapan itu pada Kristus yang telah mengalahkan kematian, dengan kebangkitan-Nya. Iman akan Kristus yang akan bangkit bukan sekadar hiburan sementara, melainkan merupakan kepastian akan ganjaran keabadian.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)
         
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
 
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Ada tiga gerak hati orang-orang Nazaret: Pertama, kekaguman akan kata-kata indah yang diucapkan Yesus. Kedua, muncul benih-benih kekecewaan, karena Yesus tidak membuat mukjizat seperti yang telah dibuat-Nya di Kapernaum; bisa jadi ada iri hati atas keberhasilan karya Yesus. Ketiga, marah dan berniat membunuh-Nya. Karena itu, selagi api 'iri hati' masih kecil memang harus segera dipadamkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
 
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
    
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, "Roh Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Yesus menutup kitab itu dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu pada saat kalian mendengarnya." Semua orang membenarkan Yesus. Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, "Bukankah dia anak Yusuf?" Yesus berkata, "Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku, 'Hai Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, 'Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Yesus mewartakan kabar gembira kepada kaum miskin. Ia membawa harapan kepada orang yang tertindas. Namun, Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya karena mereka belum mengenal siapakah Dia sesungguhnya. Seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya sendiri. Kita diundang untuk percaya bahwa Dia datang untuk menyelamatkan kita. Dia membawa harapan bagi kita. Dia juga mengajar kita agar mau menerima orang lain apa adanya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, aku bersyukur atas teladan ketabahan dan kesabaran-Mu dalam menerima penolakan dan penghinaan. Bantulah agar aku pun dapat berlaku sabar dan rendah hati saat mengalami penolakan, penghinaan, tindakan dan sikap negatif dari orang lain. Jauhkanlah aku dari keinginan untuk membalas dendam, sebab itulah yang Engkau ajarkan. Terpujilah Engkau, penjaga hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Jangan cuma katanya#1



 photo 20130901-rev_zps9bfb6ef6.jpg

Kobus: Ukuran Sesungguhnya





silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 01 September 2013 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 01 September 2013
Hari Minggu Biasa XXII - Minggu Kitab Suci Nasional
   
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Emeritus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 86:3.5)

Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhanku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Sebab Engkau ya Tuhan baik dan suka mengampuni, dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.

Doa untuk Gereja yang dianiaya

† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahamurah, semua yang kecil dan hina, Kaujunjung tinggi. Meskipun kami papa miskin, namun Kaupanggil juga ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, jadilah tuan rumah yang ramah bagi kami. Berikanlah perhatian serta kegembiraan-Mu kepada siapa pun yang Kauundang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)
 
"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."
 
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)

1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)
 
"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."
 
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)
 
"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
 
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 Kita terbiasa mengerti bahwa tempat terhormat itu dapat diperoleh dengan duduk di tempat terendah atau di belakang, bukan di depan. Pemahaman seperti itu dapat muncul ketika membaca Injil hari ini di mana Yesus mengatakan, “Janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu,” dan seterusnya. Kita bisa saja berpikir bahwa Yesus sedang berbicara tentang kesopanan atau nilai kerendahan hati. Tetapi, karena itu adalah perumpamaan, maka kita mengertinya lebih dari itu.
  
Baiklah kita menyadari, bahwa Yesus sedang menyampaikan perumpamaan tentang Kerajaan Allah. Yesus datang untuk mewartakannya dan kehadiran-Nya menjadi tanda bagi kedatangan-Nya. Kehadiran-Nya, seperti yang disampaikan-Nya di Bait Allah dalam Luk 4:18-20, adalah “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Itulah orang-orang yang berada di tempat terendah dan Yesus datang mengundang mereka semua untuk menempati tempat terhormat.
  
Lalu, apakah dengan sendirinya mereka masuk dan duduk di tempat terhormat? Tentu tidak. Yesus yang mengundang, tetapi hanya Dia yang berhak untuk memilih siapa yang di tempat terhormat itu. Ini bukan berarti Dia tidak adil apabila kita melihat orang yang begitu rajin ke gereja, giat berdoa rosario, rajin membaca Kitab Suci dan banyak hal rohani lainnya, tetapi Yesus menempatkannya sama dengan orang yang biasa saja di mana ia bertobat atas segaa dosa-dosanya dan sedikit berbuat baik dalam hidupnya, itu pun hanya di hari-hari akhir hidupnya.
   
Mengapa? Sebab, Dia memberi tempat terhormat itu semata karena kemurahan-Nya (Bdk. Mat 20:1-16). Selain itu, karena Yesus menghendaki agar kita, para murid-Nya, belajar dari Dia, bagaimana Dia berusaha untuk memberikan sebanyak-banyaknya tempat terhormat bagi orang yang tidak terhormat dalam kehidupan kita. Tempat terhormat itu tidak hanya satu, maka baiklah kita pun memberikan bantuan kepada mereka yang miskin, terlantar, sakit, terkena bencana alam, tersisihkan, tertindas, kurang beruntung dalam hidupnya, sedih dan menderita karena kehilangan kasih sayang, dan sebagainya. Mereka itu adalah orang-orang yang tidak seketika mampu membalas undangan kita, bila kita mengadakan pesta perjamuan bagi mereka. Kita perlu membantu di dalam kasih yang sama dengan kasih-Nya, mereka yang tidak segera membalas bantuan kita.
  
Biarlah kita hanya mengharapkan balasan dari Tuhan saja, daripada mengharapkan dari orang yang telah kita beri bantuan. Dan semoga Ia berkenan menempatkan kita di tempat terhormat, bukan hanya karena keinginan kita untuk duduk di sana namun juga kemurahan hati-Nya kepada kita.
   
Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita Bdk. Rm 15:5; Flp 2:5.: Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani Bdk. Yoh 13:15., oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa Bdk. Luk 11:1., oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati Bdk. Mat 5:11-12. ---- Katekismus Gereja Katolik, 520
    
RUAH

Sabtu, 31 Agustus 2013 Hari Biasa Pekan XXI

Sabtu, 31 Agustus 2013
Hari Biasa Pekan XXI

“Hendaknya orang tua dengan perkataan maupun teladan menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak mereka” (Para Bapa Konsili Vatikan II, LG 11,2)

Antifon Pembuka (Yoh 13:34)

Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu supaya kamu saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepadamu.

Doa Pagi

Bapa yang penuh kasih, syukur atas anugerah kasih dan rahmat-Mu yang boleh kami terima sepanjang bulan Agustus ini. Bimbinglah kami agar sepanjang hari ini juga dapat kami jalani dan isi dengan berbagai kegiatan yang positif, yang berguna bagi hidup kami, jasmani dan rohani, maupun berguna bagi sesame lewat pelayanan kami, walau dalam hal-hal yang kecil dan sederhana. Semoga Engkau sendiri yang menggandakan talenta kami untuk mendukung karya dan pelayanan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nasihat St. Paulus dapat dipastikan mengalir dari perintah utama Yesus. Para pengikut Yesus diminta untuk mengamalkan kasih secara berlimpah kepada sesama. Bagi Paulus, dalam kehidupan orang Kristen, mengamalkan kasih persaudaraan kepada sesama menjadi sesuatu yang amat penting, bahkan menjadi ciri khas bagi orang Kristen.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)
 
"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."
 
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
3. Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Ciri khas “sesuatu yang hidup” adalah mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Sebaliknya, ciri khas “sesuatu yang mati” adalah tidak bertumbuh dan berkembang, sekalipun tidak akan bisa lepas dari tantangan dan rintangan. Matius menyadarkan bahwa kalau kita hidup berarti kita masih harus tumbuh dan berkembang. Maka kita diajak mengembangkan hidup itu agar orang lain dapat menerima berkat dari Allah lewat diri kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:14-30)
 
"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan memercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tuhan memuji orang yang setia melakukan hal-hal kecil. Itulah orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan rahmat yang dianugerahkan Tuhan. Bukan soal berapa jumlah talenta yang diberikan, tetapi soal bagaimana mengembangkannya. Ini soal ketekunan. Mereka yang bertekun boleh masuk dan menikmati sukacita bersama dengan Tuhan.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, terima kasih atas kasih-Mu yang boleh kami terima dan alami sepanjang hari ini. Ampunilah kami yang kurang setia dalam membalas kasih-Mu. Bapa, Engkau tahu bahwasanya kami lemah. Maka kami serahkan diri kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy