| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 07 September 2011 Hari Biasa Pekan XXII

Sabtu, 07 September 2011
Hari Biasa Pekan XXII

“Kejahatan menyeret pelakunya kepada hukuman, sedangkan kesabaran membawa orang kepada kemuliaan” (St. Leo Agung)

Antifon Pembuka (Mzm 54:3-4)

Allah, selamatkanlah daku demi nama-Mu, tolonglah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah ya Allah, permohonanku, perhatikanlah kata-kata mulutku.
  

Doa untuk Gereja yang dianiaya

    
† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus) 
 Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala makhluk hidup, yang hidup sementara waktu saja, dan segala hasil karya tangan kami takkan bertahan selamanya. Hanya kasih setia-Mu akan bertahan, cinta kasih-Mu yang tetap. Dampingilah kami agar tetap bertahan dan dalam pergantian zaman memperoleh hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Berpegang pada kebenaran Injil membutuhkan ketekunan dan keteguhan iman. Itulah harapan Rasul Paulus kepada umat Kolose. Ada kekhawatiran, umat Kolose dikaburkan oleh berbagai ajaran di luar Injil. Misalnya, “Kitab Suci” yang hanya menyontek Perjanjian Lama, lalu menganggapnya sebagai wahyu asli, dibela dengan kekerasan dan sikap brutal.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:21-23)
  
   
"Allah telah mendamaikan kalian agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus dan tak bercela."

Saudara-saudara, kalian dahulu hidup jauh dari Allah, dan memusuhi Dia dalam hati serta pikiran seperti terbukti dalam perbuatanmu yang jahat. Oleh wafat Kristus sekarang kalian didamaikan Allah dalam tubuh jasmani Kristus agar kalian ditempatkan di hadapan-Nya dalam keadaan kudus, tak bercela dan tak bercacat. Sebab itu kalian harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak goncang. Janganlah kalian mau dijauhkan dari pengharapan Injil yang telah kalian dengar dan telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit; dan aku, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Allahlah penolongku.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17)
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu! Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!
2. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan kurban kepada-Mu. Aku akan bersyukur sebab baiklah nama-Mu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang sampai kepada Bapa, tanpa melalui Aku.

Saat seseorang tidak mampu menangkap siapa sebenarnya pribadi Yesus Kristus itu, maka dia akan selalu dikungkung oleh persoalan-persoalan kasuistik. Agama menjadi sumber ritual yang melahirkan aneka kasus. Tak pernah bisa benar-benar masuk ke dalam jatidiri agama, yakni cinta kasih, yang adalah pribadi Allah sendiri. Itulah golongan orang-orang payah, tak ubahnya orang Farisi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:1-5)
 
"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"

Pada suatu hari Sabat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di ladang gandum. Para murid memetik bulir-bulir gandum, menggisarnya dengan tangan, lalu memakannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata, “Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Maka Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam rumah Allah dan mengambil roti sajian. Roti itu dimakannya dan diberikannya kepada para pengikutnya. Padahal roti itu tidak boleh dimakan, kecuali oleh para imam.” Dan Yesus berkata lagi, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Yesus mengungkapkan sikap-Nya terhadap hari Sabat. Para murid melakukan apa yang memang diizinkan oleh hukum Musa (Ul 23:25). Tetapi pada hari Sabat hal ini secara teknis (penafsiran orang Farisi) digambarkan sebagai pekerjaan, yaitu memetik panenan. Yesus menggunakan sebuah kejadian dari Perjanjian Lama untuk membela perbuatan para murid-Nya. Kewibawaan Daud untuk menafsirkan hukum diterima, apalagi kewibawaan Anak Manusia. Dialah Tuhan atas hari Sabat. Yesus mau menunjukkan kepada kita bahwa peraturan hukum ditiadakan demi kebutuhan manusia.

Doa Malam

Yesus yang murah hati dan penuh belas kasih, penuhilah hatiku dengan kepekaan akan kebutuhan dan masalah sesama yang sedang kesulitan. Jadikanlah aku pribadi yang keras dan tegas pada diri sendiri namun lembut, penuh belas kasih dan pengertian terhadap orang lain. Amin.


RUAH

Jumat, 06 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII -- Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 06 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII -- Jumat Pertama Dalam Bulan
   
Tobat batin seorang Kristen dapat dinyatakan dalam cara yang sangat berbeda-beda. Kitab Suci dan para Bapa Gereja berbicara terutama tentang tiga bentuk: puasa, doa, dan memberi sedekah Bdk. Tob 12:8; Mat 6:1-18. sebagai pernyataan pertobatan terhadap diri sendiri, terhadap Allah, dan terhadap sesama. Di samping pembersihan secara menyeluruh yang dikerjakan oleh Pembaptisan atau martirium, mereka mencatat sebagai sarana-sarana untuk memperoleh pengampunan dosa: upaya-upaya untuk berdamai dengan sesamanya, air mata pertobatan, keprihatinan untuk keselamatan sesama Bdk. Yak 5:20., doa syafaat para kudus, dan cinta aktif kepada sesama - karena "kasih menutupi banyak sekali dosa" (1 Ptr 4:8). --- Katekismus Gereja Katolik, 1434


Antifon Pembuka

Kristuslah kepada tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang paling utama dalam segala sesuatu.

Doa untuk Gereja yang dianiaya


† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, kami bersyukur atas kehidupan yang masih kami alami serta kesehatan yang telah kami terima. Buatlah kami mampu menyadari kasih-Mu sehingga sepanjang hari ini dimampukan untuk memulai, melaksanakan dan mengakhiri semua pekerjaan dan tugas kami dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:15-20)
 
"Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan untuk Dia."
 
Saudara-saudara, Allah tidak kelihatan. Kristuslah gambar-Nya. Dialah yang pertama dari segala ciptaan. Sebab dalam Kristuslah telah diciptakan segala sesuatu, baik di surga maupun di bumi, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa. Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan untuk Dia. Dia ada mendahului segala sesuatu dan segala sesuatu ada dalam Dia. Kristuslah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Dialah yang paling utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam dalam Kristus, dan dengan perantaraan Kristus Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, segalanya didamaikan oleh darah Kristus yang tersalib.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: lih.3c)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah, Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku ini cahaya dunia, sabda Tuhan. Yang mengikuti Aku, hidup dalam cahaya. Alleluya

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:33-39)
 
"Apabila mempelai diambil, barulah sahabat-sahabat mempelai akan berpuasa."
  
Sekali peristiwa orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat berkata kepada Yesus, "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang. Demikian pula murid-murid orang Farisi. Tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Yesus menjawab, "Dapatkah sahabat mempelai disuruh berpuasa, selagi mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya mempelai diambil dari mereka; pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka, "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tiada seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang tua. Sebab jika demikian, anggur baru itu akan mengoyakkan kantong tua itu, lalu anggur akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tiada seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata, 'Anggur yang tua lebih baik'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Di awal perkembangan gereja perdana, ada banyak cerita tentang para malaikat dan kehebatan-kehebatan mereka di kalangan umat Kolose. Surat Santo Paulus kepada umat Kolose dalam bacaan pertama hari ini, mengajarkan bahwa cerita-cerita tentang para malaikat dan kekuatan yang tak kelihatan, yang diceritakan baik oleh Alkitab maupun para pendongeng "gnosis" yang berkembang di tengah mereka saat itu, tidaklah berarti apabila dibandingkan dengan Kristus. Paulus menjelaskan kepada umat Kolose "Siapakah Yesus"; bahwa Ia adalah Gambaran Allah yang tak kelihatan. Ia adalah Pencipta Segala Sesuatu dan Ia telah ada sebelum segala sesuatu ada. Ia adalah pendamai dan oleh Darah-Nya yang tertumpah di Salib Allah mengadakan perdamaian di surga dan di bumi.

Surat Rasul Santo Paulus dalam bacaan hari ini kembali mengingatkan kepada kita bahwa Yesus adalah pendamai, penebus kita. Karena Yesus kita yang berdosa ini memperoleh pengampunan dan juga janji keselamatan dari Allah. Bacaan pertama hari ini, sekali lagi mengingatkan betapa Allah mencintai kita. Kita dicintai-Nya, kita dikaruniai bukan hanya rahmat kehidupan, berkat, dan aneka macam karunia duniawi melainkan juga karunia surgawi. Hanya persoalannya adalah: sudahkah kita menyadarinya? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa kita dicintai oleh Allah.

Allah Bapa Yang Maha Pengasih, terima kasih untuk banyaknya rahmat dan berkat yang boleh aku terima dalam hidupku. Ajarilah aku untuk senantiasa mensyukuri rahmat dan berkat-Mu itu dan ajarilah aku untuk menggunakannya demi kemuliaan nama-Mu. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman
 
Surat Ajakan Bapa Suci untuk Suriah
Kepada
Yth. Para Bapak Uskup
Di tempat

Surat bernomor: N.1025/13/I, tertanggal 3 September 2013 yang ditandatangani oleh Apostolic Nuncio Archbishop Antonio Filipazzi, meneruskan seruan keprihatinan Bapa Suci Fransiskus terhadap kondisi perdamaian di Siria yang tercabik dan perdamaian dunia pada umumnya yang juga terluka.

Menanggapi situasi keprihatinan itu, Bapa Suci mengajak umat Katolik di seluruh dunia untuk bersatu dalam DOA yang disertai PANTANG dan PUASA sehari pada Sabtu, tanggal 7 September 2013.

Atas tuntutan perdamaian ini, Paus Fransiskus ingin memberikan ciri khas ke-Maria-an pada tanggal 7 September tersebut - yaitu dari pukul 19.00 sampai pukul 24.00 (waktu setempat) di Lapangan Santo Petrus akan ada sebuah acara doa dan dalam semangat berpantang dan berpuasa. Beliau memilih hari tersebut karena hari itu adalah “malam dari perayaan Kelahiran Maria, Ratu Damai”.

Bapa Suci menegaskan bahwa “penggunaan kekerasan tidak akan pernah membawa perdamaian. Perang akan memanggil perang, kekerasan akan memanggil kekerasan. Dengan segenap kekuatanku, aku meminta kepada semua pihak yang terlibat di dalam konflik untuk mendengarkan suara dari hati masing-masing, untuk tidak menutup diri demi kepentingan sendiri tetapi memandang orang lain sebagai saudara dan melaksanakan dengan keberanian serta keyakinan jalan dari pertemuan dan negosiasi dengan mengatasi pertentangan yang membutakan” (dari seruan Bapa Suci waktu mengumumkan hari doa dengan pantang dan puasa pada 1 September 2013 yang lalu).

Seperti yang disarankan oleh Bapa Suci, kiranya para Bapak Uskup berkenan mendorong dan mengajak seluruh umat, dan sangat diharapkan dalam kerjasama lintas agama dan keyakinan, untuk BERDOA, BERPANTANG, dan BERPUASA bagi perdamaian di Siria dan di seluruh muka bumi.

Jakarta, 3 September 2013

YR. Edy Purwanto Pr
Sekretaris Eksekutif

Kamis, 05 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII

Kamis, 05 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII
   
“Tuhan tidak puas dengan hanya melakukan penyembuhan akhir; Ia juga ingin mengobati jiwa!” (St. Leo Agung)

Antifon Pembuka (Kol 1:13)

Bapa telah melepaskan kita dari kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih.

Doa Pagi

Allah Bapa di surga, bimbinglah kami agar terus bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Engkau. Dengan demikian kami dapat semakin mengenal dan melaksanakan kehendak-Mu dengan tekun, baik dan setia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Kegembiraan Rasul Paulus akan perkembangan umat Kolose mendorongnya untuk berdoa bagi mereka. Kegembiraan melahirkan hubungan yang akrab dengan Tuhan. Dua hal yang dimohonkan Rasul Paulus, yaitu berbuah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar. Baik secara subyektif dan benar secara obyektif merupakan rangkuman seluruh kehidupan moral Kristiani. Melihatkah Anda hubungan ini: Kegembiraan – keakraban dengan Allah – dan moralitas yang meyakinkan?

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (1:9-14)
  
"Bapa telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih."
  
Saudara-saudara, sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Maka hidupmu akan layak di hadapan-Nya, dan berkenan di hati-Nya dalam segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah. Kalian akan diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, bagi orang-orang kudus di dalam Kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang terkasih; Dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.
Ayat. (Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6)
1. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:17)
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Untuk menghasilkan buah misi yang berlimpah, ternyata dibutuhkan dulu kualitas hidup ‘bertolak ke tempat yang dalam’. Namun sebagaimana Petrus, kita tidak perlu berhenti pada kebanggaan akan hasil. Itu sudah menjadi urusan Tuhan. Petrus segera meninggalkan segala sesuatu (ikan hasil tangkapan) dan mengikuti Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)
  
"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus."
  
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Simon telah bekerja keras sepanjang malam untuk menangkap ikan, tapi tidak menangkap apa-apa. Atas perintah Yesus, ia mau menebarkan jala lagi. Hasilnya luar biasa. Petrus menyadari keberdosaannya di hadapan Yesus. Ia malah diberi kepercayaan untuk menjadi penjala manusia. Selain bekerja, kita juga dengan berdoa dan menyerahkan diri kepada Allah seakan segala sesuatunya berasal dari Dia. Dia akan melakukan segalanya dengan cara yang tidak kita duga.

Doa Malam

Tuhan Yesus, semoga pekerjaan-pekerjaan baik yang telah kulakukan hari ini dapat menjadi sarana untuk menarik orang-orang datang pada-Mu. Karena itu, jika berkenan kepada-Mu, terimalah. Jika ada kekurangan, sudilah Engkau mengampuni dan menyempurnakannya di hari yang baru esok. Amin.


RUAH

Rabu, 04 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII

Rabu, 04 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII
   
Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia. Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau tidak taat kepada-Nya ---- St. Rosa dari Viterbo
  
Antifon Pembuka (Kol 1:3)
  
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kalian.
 
Doa Pagi
  
Allah Bapa kami yang maha pengasih dan penyayang, hanya mereka yang tidak mau melihat, benar-benar buta. Hanya mereka yang tidak mau mendengar, yang sungguh-sungguh tuli. Kami mohon kepada-Mu, bukalah mata dan telinga kami terhadap segala kebaikan dan rahmat-Mu yang Kausampaikan melalui sesama di sekitar kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:1-8)
 
"Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia."
  
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya. Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm. 52:10.11)
1. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.
2. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan orang-orang yang Kaukasihi.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)
 
"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus."

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Injil hari ini kita menyaksikan bagaimana Yesus berkuasa tidak hanya mengusir setan tetapi juga mengusir penyakit yang diderita oleh ibu mertua Simon. Segera saja berita ini menyebar. Maka dengan murah hati Yesus melayani semua orang sakit yang datang kepada-Nya tanpa pilih kasih.

Setan, yang merasa terusik sekali berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Karena setan tahu bahwa Ia adalah Mesias. Tetapi Yesus memerintahkan setan untuk diam. Yesus tidak hanya berdiam diri di satu tempat. Ia bergerak ke kota lain meski banyak orang menahan Dia untuk tetap tinggal. Motivasi orang-orang ini tidak tulus. Mereka menahan Yesus demi untuk menyembuhkan penyakit mereka. Mereka lupa bahwa di tempat lain ada orang-orang yang butuh pertolongan seperti mereka. Yesus tahu pikiran mereka ini maka berkatalah Ia: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Jadi Yesus bukan monopoli satu golongan atau kelompok tertentu.

Syukur bagi-Mu, ya Yesus, karena Engkau telah mengajakku menjadi pewarta sabda-Mu agar Engkau semakin dikenal dan disembah di seluruh muka bumi, karena Engkau patut menerimanya, sepanjang segala masa. Amin.

Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Selasa, 03 September 2013 Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Selasa, 03 September 2013
Peringatan Wajib St. Gregorius Agung, Paus dan Pujangga Gereja
 
“Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia” (St. Gregorius Agung)
  
Doa untuk Pemimpin Masyarakat (PS 196)

† Allah, Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena telah mengikutsertakan para pemuka masyarakat dalam karya penggembalaan-Mu terhadap seluruh masyarakat kami. Semoga para pemuka masyarakat yang telah Kaupilih menyadari tugas dan tanggung jawabnya, sebab karisma kepemimpinannya berasal dari-Mu. Berilah mereka semangat pelayanan yang tulus untuk mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan semua orang.
Bapa, bimbinglah para pemuka masyarakat dengan terang kebijaksanaan sejati agar dapat mengambil keputusan yang adil, tepat dan benar. Jauhkanlah dari mereka sikap hanya mementingkan diri sendiri, sikap menyelewengkan dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan-kepentingan yang merugikan masyarakat. Semoga para pemimpin masyarakat mampu mengatasi godaan. Ya Bapa, karuniailah mereka berkat yang mereka perlukan. Sudilah Engkau mengangkat pemuka-pemuka yang serasi, yang dapat menjadi panutan bagi semua warga. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus. (Amin.) †

Doa Pagi

Ya Allah Bapa surgawi, karena jasa Yesus Putra-Mu kami Kauangkat menjadi anak-anak terang. Berkatilah agar kami tetap hidup bersama-Nya baik dalam suka maupun duka dan penuhilah kami dengan Roh kebijaksanaan sejati agar mampu membedakan antara terang Ilahi dan kegelapan dunia yang menyesatkan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Ramalan tentang hari kiamat selalu meleset. Kedatangan hari Tuhan, hari terakhir digambarkan seperti pencuri. Tak seorang pun mampu menduganya. St. Paulus memberikan resep bagaimana menghadapinya, yakni dengan berjaga-jaga dan sadar! Ini adalah ungkapan teknis untuk mengatakan hidup baik dan suci.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat Tesalonika (5:1-6.9-11)
     
"Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia."
     
Saudara-saudara, tentang zaman dan masa kedatangan Tuhan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kalian sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri di waktu malam. Bila orang mengatakan bahwa semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka seperti seorang wanita hamil oleh sakit bersalin. Maka pasti mereka takkan terluput! Tetapi Saudara-saudara, kalian tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kalian seperti pencuri, karena kalian semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah! Sebab Allah menetapkan kita bukan untuk mengalami kemurkaan, melainkan untuk memperoleh keselamatan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus. Kristus telah wafat untuk kita, supaya kita tetap hidup bersama dengan Dia, entah kita berjaga entah kita tidur. Maka dari itu hendaklah kalian saling menasihati dan saling membina, sebagaimana memang sudah kalian lakukan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Pujian setan terhadap Yesus, “Engkaulah yang Kudus dari Allah’’ itu benar dan jujur. Namun Yesus tetap menghardiknya. Bagi Yesus, pujian saja tidak cukup. Kesalahan utama setan adalah, “Apa urusan-Mu dengan kami?” Suatu kesalahan fatal, karena memisahkan hidup ciptaan dari campur tangan Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)
 
"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."
   
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Orang banyak takjub akan Yesus. Perkataan-Nya penuh kuasa. Dengan penuh kuasa dan wibawa, Ia juga mengusir setan yang menguasai seorang. Namun sebagai murid-murid Yesus, kita tidak hanya berhenti pada rasa takjub. Kita harus melangkah lebih jauh dan mendalam. Itulah saat kita menyerahkan diri kepada-Nya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. St. Gregorius Agung telah melangkah lebih jauh dan mendalam. Hal itu ia ungkapkan dengan memberikan sumbangan besar kepada Liturgi Ekaristi dan Ibadat Harian. Sampai saat ini, kita mengenal lagu-lagu Gregorian yang menolong banyak orang untuk menghayati imannya.

Doa untuk Gereja yang dianiaya

† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, jadilah kekuatan bagiku dalam menghadapi godaan dan bujukan setan. Berilah aku hati yang terbuka untuk menerima nasihat dan pengajaran yang menyelamatkan, meski tidak selalu menyenangkan. Terpujilah Engkau, Tuhan dan Allah Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH
 

Senin, 02 September 2013 Hari Biasa Pekan XXII

Senin, 02 September 2013
Hari Biasa Pekan XXII
 
Tidaklah cukup bagiku untuk mengasihi Tuhan jika aku tidak mengasihi sesamaku -- St. Vincentius de Paulo
 
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.

Doa untuk Gereja yang dianiaya

† Allah, Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu, karena Yesus telah menghimpun umat baru bagi-Mu, yakni Gereja. Sungguh berat perjuangan-Nya untuk mewujudkan umat baru itu; Ia harus menderita, bahkan harus wafat di salib. Tetapi Ia sendiri telah meyakinkan kami bahwa Ia mendirikan Gereja-Nya di atas batu karang, dan alam maut tidak akan menguasainya.
Bapa, keyakinan ini pulalah yang telah memberikan kekuatan besar kepada para murid Yesus yang harus menderita karena nama-Nya. Kami ingat akan para rasul yang dikejar-kejar, ditangkap dan dipenjarakan karena nama Yesus. Kami ingat akan Stefanus yang demi kesetiaannya kepada Yesus harus menanggung penganiayaan yang kejam, dibunuh dengan dilempari batu. Tetapi dengan perkasa dia sendiri mendoakan orang-orang yang menganiayanya dan memohonkan pengampunan dari-Mu. Juga kami ingat akan Rasul Paulus yang selalu membawa salib Kristus ke mana pun pergi.

Semoga teladan hidup mereka menyadarkan kami semua, terutama saudara-saudari kami yang sedang dianiaya di Afghanistan, Mesir, Siria, dan Irak. Betapa besar kekuatan yang Kauberikan kepada mereka yang dianiaya demi nama Yesus. Semoga kesadaran itu membangkitkan pula kekuatan dan ketabahan dalam diri mereka. Semoga mereka tetap setia, bahkan merasa bangga karena boleh ikut memanggul salib Kristus, dan memberikan kesaksian tentang salib yang sungguh memberikan kekuatan. Demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
(Salam Maria 3x) †

(Sumber: Puji Syukur no. 178 dengan penekanan khusus)

Doa Pagi

Allah Bapa surgawi, Engkaulah sumber hidup. Kami bersyukur atas anugerah hidup sampai pada hari ini. Betapa bahagianya kami. Buatlah kami teguh dalam iman dan bertahan sampai pada kesudahannya sehingga kelak kami beroleh selamat seperti dijanjikan oleh Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

St. Paulus menaburkan harapan bagi setiap orang beriman untuk menghadapi kenyataan akan datangnya kematian. Tak seorang pun menghindari kematian. St. Paulus meletakkan harapan itu pada Kristus yang telah mengalahkan kematian, dengan kebangkitan-Nya. Iman akan Kristus yang akan bangkit bukan sekadar hiburan sementara, melainkan merupakan kepastian akan ganjaran keabadian.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)
         
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
 
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
Ayat. (Mzm. 96:1.3.4-15.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Ada tiga gerak hati orang-orang Nazaret: Pertama, kekaguman akan kata-kata indah yang diucapkan Yesus. Kedua, muncul benih-benih kekecewaan, karena Yesus tidak membuat mukjizat seperti yang telah dibuat-Nya di Kapernaum; bisa jadi ada iri hati atas keberhasilan karya Yesus. Ketiga, marah dan berniat membunuh-Nya. Karena itu, selagi api 'iri hati' masih kecil memang harus segera dipadamkan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-30)
 
"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya."
    
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, "Roh Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Yesus menutup kitab itu dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, "Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu pada saat kalian mendengarnya." Semua orang membenarkan Yesus. Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, "Bukankah dia anak Yusuf?" Yesus berkata, "Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku, 'Hai Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!" Yesus berkata lagi, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, 'Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Yesus mewartakan kabar gembira kepada kaum miskin. Ia membawa harapan kepada orang yang tertindas. Namun, Yesus ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya karena mereka belum mengenal siapakah Dia sesungguhnya. Seorang nabi tidak dihormati di tempat asalnya sendiri. Kita diundang untuk percaya bahwa Dia datang untuk menyelamatkan kita. Dia membawa harapan bagi kita. Dia juga mengajar kita agar mau menerima orang lain apa adanya.

Doa Malam

Tuhan Yesus, aku bersyukur atas teladan ketabahan dan kesabaran-Mu dalam menerima penolakan dan penghinaan. Bantulah agar aku pun dapat berlaku sabar dan rendah hati saat mengalami penolakan, penghinaan, tindakan dan sikap negatif dari orang lain. Jauhkanlah aku dari keinginan untuk membalas dendam, sebab itulah yang Engkau ajarkan. Terpujilah Engkau, penjaga hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy