| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 25 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Rabu, 25 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV

Berkumpullah di gunung-gunung Kitab Suci. Itulah padang rumput yang paling subur (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Tb 13:8)

Bertobatlah, kamu berdosa dan lakukanlah yang baik di hadapan Tuhan, barangkali Tuhan akan berbelas kasih kepadamu.

Doa Pagi

Tuhan Allah kami, bukalah mata hati kami pada hari ini agar kami dapat melihat dosa dan kelemahan kami dan sekaligus merasakan kelegaan karena mengalami rahmat pengampunan-Mu. Melalui pengalaman ini kami pun mampu mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dalam nama-Mu kami selalu merindukan kerahiman-Mu yang membahagiakan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (9:5-9)
  
"Dalam masa perbudakan, kami tidak engkau tinggalkan, ya Tuhan"
   
Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (Tobit 13:2,3-4a,4bcd,5,8)
1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
   
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
  
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Pak Vinsen bekerja di sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi kecap. Karena perusahaan keluarga, sebagian besar karyawan perusahan itu masih ada ikatan kekeluargaan dengan direktur perusahaan. Pak Vinsen bukan berasal dari kalangan keluarga, tetapi ikut merintis perusahaan itu sejak awal bersama sang pemilik perusahaan. Meski demikian, perannya di perusahaan itu sangat penting. Dia sangat dipercaya oleh bosnya. Banyak urusan dipercayakan kepadanya. Bos itu juga memberi kebebasan kepada Pak Vinsen untuk mengatur segala tugas yang diberikan kepadanya. Dalam banyak hal Pak Vinsen juga diberi kekuasaan memutuskan anggaran keuangannya. Berkat peran Pak Vinsen, perusahaan berkembang pesat dan omset penjualan terus meningkat. Pak Vinsen juga bersyukur bisa bekerja di perusahaan itu karena lewat pekerjaan itu dia bisa berkembang dan menunjukkan kemampuannya. Ia beryukur karena dipercaya dan diberi peran.

Di lembaga atau perusahaan apa pun, peran pemimpin sangatlah penting dan menentukan. Maju tidaknya sebuah perusahaan tergantung bukan hanya pada sistem, tetapi juga pemimpin yang mengendalikan perusahaan itu.

Ketika mengutus para murid untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, Yesus memperlengkapi para murid dengan tenaga dan kuasa sehingga mereka bisa melakukan tugas dengan tuntas. Dalam Injil dikatakan, ”Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit” (Luk. 9:1). Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan di mana para pemimpin sungguh-sungguh mempercayai para bawahan mereka. Pemimpin yang baik bukan hanya memberi tugas, tetapi juga memberikan kuasa agar tugas-tugas itu bisa dikerjakan dengan baik. Semoga teladan Yesus mendorong kita menjadi pemimpin yang demikian.

Doa: Ya Yesus, semoga aku bisa menjadi pemimpin seperti Engkau. Semoga aku percaya kepada yang aku pimpin dan memberikan peran sekaligus kekuasaan untuk melakukannya itu. Amin.

Siapa setan itu?

Setan atau iblis atau roh-roh jahat yang lain pada mulanya adalah malaikat, tetapi mereka jatuh, karena dengan kehendak bebas mereka menolak melayani Allah dan keputusan-Nya. Keputusan mereka melawan Allah bersifat definitif. Mereka berusaha untuk menarik manusia dalam pemberontakan mereka melawan Allah. (Katekismus Gereja Katolik, 414)

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 24 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 24 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
   
“Kesombongan itu menyebabkan perpecahan, sedangkan cinta menyebabkan persatuan” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 122:1-2)

Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Doa Pagi

Allah yang Maharahim, kasih setia-Mu pada umat manusia sungguh luar biasa. Maka celikkanlah mata hatiku agar dapat semakin mampu melihat karya-Mu yang mengagumkan. Janganlah biarkan aku tuli dan bebal oleh kebodohanku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)
 
"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."

Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di daerah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibdah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Keluarga Yesus adalah keluarga Allah. Maka, ikatannya sabda, bukan darah daging. Sejak semula memang Yesus dikenalkan sebagai Sabda Allah. Hari ini Yesus menegaskan hal itu. Mampukah kita melepaskan diri dari ikatan darah daging, lalu menyatu dengan ikatan iman akan Kristus secara total?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
 
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
  
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Siapakah anggota keluarga Yesus? Mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Dengan demikian, hubungan mendasar dengan Yesus tidak didasarkan pada ikatan darah (biologis) atau hubungan duniawi lainnya. Marilah kita membuka diri untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Dengan begitu, secara rohani kita menjadi ibu, saudara atau saudari Yesus. Betapa bahagianya hidup yang demikian ini.
  
Doa Malam
  
Allah yang Mahakudus, jadikanlah aku tanda yang menghadirkan cinta-Mu yang nyata dengan berani berkurban demi kebahagiaan sesama. Dengan demikian hidupku pun menjadi saluran kasih-Mu bagi sesama dan mereka secara pribadi boleh merasakan kasih-Mu yang membebaskan dan menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Senin, 23 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 23 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
    
Dalam kitab-kitab kita mencari Tuhan, dalam doa kita menemukan-Nya. Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan (St. Padre Pio dari Pietrelcina)

Antifon Pembuka (Yoh 8:12)

Aku ini cahaya dunia. Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau berkenan tinggal di dalam kami sebagai bait-Mu yang hidup. Semoga perjalanan iman ini meyakinkan kami bahwa Engkau selalu menyertai kami dan menjadikan Engkau sebagai sumber kekuatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)
       
"Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah."
    
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” Maka, berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
  
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
  
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Injil hari ini mengajarkan, ”Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya” (Luk. 8:16). Pesan Injil ini jelas, kalau mempunyai kemampuan, jangan ragu menampilkannya. Kemampuan itu sebuah potensi, kalau tidak dikembangkan akan menjadi sia-sia. Tetapi, kalau diasah dan dikembangkan akan menjadi luar biasa. Menjadi kewajiban setiap orang untuk mengembangkan apa yang dimilikinya, apa pun itu namanya. Karena kemampuan dan bakat diberikan bukan untuk disimpan tetapi, untuk dikembangkan.

Sungha Jung, remaja Korea Selatan kelahiran tahun 1996, adalah salah contoh pribadi yang mengembangkan kemampuannya dengan hebat. Sewaktu masih duduk di bangku SD, dia mencoba bermain gitar menirukan ayahnya yang hobi bermain gitar. Beberapa kali berlatih, ayahnya melihat bakat yang luar biasa pada dirinya. Akhirnya, dia dikursuskan gitar klasik. Dan hasilnya luar biasa. Sungha Jung menjadi pemain gitar solo yang hebat. Ia selalu menunjukkan kemampuan bermain gitarnya di Youtube sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengaguminya. Sungha Jung menjadi pemain gitar hebat melebihi ayahnya yang hanya bermain gitar sekadar hobi. Apakah kita tidak tertantang untuk mengembangkan kemampuan dan bakat kita sendiri?!

Tuhan, aku bersyukur karena Engkau memberi banyak anugerah kepadaku. Semoga aku tekun mengembangkannya untuk diriku dan kemuliaan-Mu. Amin.
  
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Jangan cuma katanya #4

 photo 20130922-rev_zps7803e8f0.jpg

Copyright © 2013 Tegar Andito

Kobus: Ayo Setia






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 22 September 2013 Hari Minggu Biasa XXV

Minggu, 22 September 2013
Hari Minggu Biasa XXV
  
Wanita adalah "daging dari dagingnya" Bdk. Kej 2:23., artinya: ia adalah partner sederajat dan sangat dekat. Ia diberikan oleh Allah kepadanya sebagai penolong Bdk. Kej 2:18.20. dan dengan demikian mewakili Allah, pada-Nya kita beroleh pertolongan. Bdk. Mzm 121:2. "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kej 2:24). Bahwa ini berarti 'kesatuan hidup mereka berdua yang tidak dapat diceraikan, ditegaskan oleh Yesus sendiri, karena Ia mengingatkan bahwa "sejak awal" adalah rencana Allah bahwa "mereka bukan lagi dua, melainkan satu" (Mat 19:6). (Selengkapnya lih. Katekismus Gereja Katolik, 1605)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39, 40, 28)

Tuhan bersabda, "Akulah penyelamat umat. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhannya sepanjang masa."

Doa Pagi

Allah Bapa umat manusia, yang kecil dan lemah Kaubela dan kepada kami Kauajarkan arti keadilan dan perdamaian. Bukalah hati kami terhadap sesama di sekitar kami. Buatlah kami saling memperhatikan satu sama lain, sanggup dipercaya dalam pelayanan kecil maupun besar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Amos (8:4-7)
    
"Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang."
     
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu; kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.” Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub, “Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823.
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 113:1-2.4-6.7-8; Ul: 1a.7b)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 2:1-8)
  
"Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan."
 
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu, aku ingin agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:10-13)
 
"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Dalam Injil hari ini Yesus mengisahkan tentang bendahara yang cerdik. Bendahara ini mau dipecat oleh tuannya karena mendapat tuduhan menghamburkan harta miliknya. Bendahara ini berpikir bagaimana kalau dipecat tuannya ia masih diterima oleh orang lain karena ia tidak bisa bekerja selain sebagai bendahara. Ia kemudian memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya dan meringankan hutang mereka dengan membuat hutang palsu. Tuannya memmuji kecerdikan bendahara ini.

Setelah mengisahkan bendahara yang cerdik, Yesus memberi pelajaran kepada para murid, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" (Luk 16:9). Tetapi Yesus tidak mengajarkan tentang ketidakjujuran tetapi tentang kecerdikan menggunakan apa pun untuk diterima di dalam keabadian. Yesus meminta para murid untuk cerdik bahkan lebih cerdik daripada anak-anak dunia untuk memperoleh hidup kekal.

Yesus kemudian mengajarkan kepada para murid bahwa orang yang setia dan benar dalam perkara-perkara kecil akan setia dan benar juga dalam perkara-perkara besar. Kesetiaan dan kebenaran menumbuhkan kepercayaan orang lain kepada kita. Berusaha setia dan benar dalam perkara kecil akan membuat kita juga mampu setia dan benar dalam perkara-perkara besar.

Yesus juga mengajarkan kepada para murid untuk tidak mendua hatinya. Kata-Nya "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Luk 16:13). Yesus menghendaki agar para murid-Nya memiliki hati yang sungguh mau mengabdi kepada Allah, mengabdi dengan cerdik (bijak) dan setia. 


RUAH

Sabtu, 21 September 2013 Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Sabtu, 21 September 2013
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
  
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda Venerabilis)
  
Antifon Pembuka (Mat 28:19-20)
  
Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
 
Doa Pagi
   
Allah yang Mahabaik, aku bersyukur atas teladan hidup orang-orang pilihan-Mu, juga atas St. Matius, sang penulis Injil. Semoga hidupku juga dapat menjadi berkat bagi sesama lewat kebaikan yang aku lakukan sehingga semakin banyak orang menyembah Engkau dalam Roh dan kebenaran dan percaya kepada-Mu. Engkau kupuji kini dan sepanjang masa. Amin.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada umat di Efesus. Isi nasihat itu adalah hidup sepadan dengan panggilan sebagai orang Kristen, yakni iman, harapan dan kasih. Ungkapan penghayatannya adalah rendah hati, lemah lembut dan sabar, memelihara kesatuan dan damai. Itulah tanda seorang beriman yang dewasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
   
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
  
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Yesus tidak keliru memanggil Matius. Dia adalah keturunan Lewi, kaum imam. Apalagi Matius adalah seorang ahli ekonomi yang bekerja di kantor pajak. Panggilan ini berbuah, karena menurut tradisi Gereja, Matius menjadi penulis Injil pertama, yang kita kenal dengan Injil Matius. Dia mendokumentasikan sabda dan karya Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
  
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
 
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Matius, si pemungut cukai, dipanggil untuk menjadi murid Yesus. Ia yang dicap sebagai seorang pendosa, justru mendapat rahmat dan kepercayaan besar. Dengan demikian, Yesus memenuhi tugas perutusan-Nya ke dunia. Ia datang justru untuk memanggil orang berdosa. Kita pun juga sebagai pendosa adalah sasaran cinta Yesus. Kita hanya diminta untuk datang dan menyerahkan diri kita kepada-Nya. Bersediakah kita?

Doa Malam

Yesus, Engkau datang bukan untuk orang benar melainkan orang berdosa supaya bertobat. Sikap hidup-Mu telah mampu mengubah hati orang berdosa untuk bertobat. Maka tolonglah aku supaya sikap dan tutur kataku mampu menghantar orang untuk kembali ke jalan yang benar dan menyelamatkan. Engkaulah Sang Jalan hidup bagi setiap orang yang percaya kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy