| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 29 September 2013 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 29 September 2013
Hari Minggu Biasa XXVI
   
Satu teori,yang menjadikan keuntungan sebagai patokan yang satu-satunya dan sebagai tujuan terakhir dari segala kegiatan ekonomi tidak dapat diterima secara moral. Kerakusan akan uang yang tidak terkendalikan menimbulkan akibat-akibat buruk. Ia adalah salah satu sebab dari banyak konflik yang mengganggu tata masyarakat Bdk. GS 63,3; LE 7; CA 35..
Sistem-sistem, yang "mengurbankan hak-hak asasi perorangan serta kelompok-kelompok demi organisasi kolektif penyelenggara produksi", bertentangan dengan martabat pribadi manusia (GS 65,2). Segala sesuatu yang merendahkan manusia menjadi saran guna memperoleh keuntungan, memperhamba manusia, mengantar ke pendewaan uang, dan menambah penyebarluasan ateisme. "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Mat 6:24; Luk 16:13). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2424

Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala apa yang telah Kauperbuat kepada kami, ya Tuhan, telah Kauperbuat menurut apa yang benar. Sebab kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu, tetapi muliakanlah kini nama-Mu, dan perlakukanlah kami sekadar besarnya belas kasih-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau memperhatikan semua orang, tetapi terutama mereka yang tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Kami mohon, janganlah kami tinggal berdiam diri melihat kelaliman atau ketidakadilan. Buatlah kami siap sedia membagikan cinta kasih-Mu kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
                       
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
                    
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838.
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: 1b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
  
"Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri."
       
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963.
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 
Injil hari ini berkisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Orang kaya ini hidup berkelimpahan. Setiap hari ia makan kenyang dan hidup enak. Hal sebaliknya dialami Lazarus. Ia hidup amat berkekurangan. Jangankan berpakaian bagus, untuk makan saja ia merasa kesulitan. Ia hanya bisa berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, sambil menunggu remah-remah makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Badannya pun penuh dengan borok yang dijilati anjing. Sungguh situasi yang sangat memprihatinkan!

Alkisah keduanya pun mati. Namun, mereka mengalami hal yang berbeda. Lazarus duduk di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu harus menderita sengsara di alam maut. Ketika melihat Lazarus di pangkuan Abraham, orang kaya itu meminta kepada Abraham agar Lazarus mau mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk menyejukkan lidahnya. Tapi, Abraham menolak. Orang kaya itu telah mendapatkan segala yang baik dalam hidupnya di dunia, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Orang kaya itu pun memperoleh ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Bahkan permohonannya agar Lazarus mau memperingatkan kelima saudaranya yang masih hidup di dunia, juga ditolak.

Satu pertanyaan besar muncul: Apa sebenarnya kesalahan orang kay itu? Bukankah dia tidak melakukan perbuatan jahat kepada Lazarus? Memang benar! Orang kaya itu tidak melakukan apa pun kepada Lazarus. Namun, “tidak melakukan apa pun”, itulah kesalahannya. Kesalahan terbesar orang kaya itu ‘membiarkan’ Lazarus menderita. Orang kaya itu terlalu egois. Ia lebih mementingkan kekayaan, kemewahan dan dirinya. Ia tidak sedikit pun menaruh belas kasih kepada Lazarus yang miskin. Hatinya sudah “tertutup” dengan harta dan kekayaan yang ia miliki. Hatinya tidak pernah mampu terbuka untuk sesama.

Melalui Injil hari ini kita diminta untuk peduli terhadap orang lain. Sudah saatnya kita sadar bahwa banyak orang memerlukan uluran kasih kita. Kalau kita punya, mengapa tidak melakukan sesuatu pun bagi yang tidak punya? Hendaknya kita juga mendengarkan nasihat Paulus kepada Timotius. Paulus meminta agar Timotius menjauhkan diri dari “cinta akan uang”, karena akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang (1Tim 6:10). Sebaliknya, Paulus menyarankan agar Timotius mengejar “keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (ay.11). Bukan harta kekayaan yang menjadi tujuan hidup kita melainkan hidup kekal.

Yesus juga menekankan kembali ajaran utama-Nya: cinta kasih. Ia tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan tindakan kasih. Ia benar-benar berjuang agar Kerajaan Allah, Kerajaan Kasih, benar-benar terwujud di dunia. Segala sesuatu yang menghalangi manusia untuk bertemu dengan Allah, Ia singkirkan. Orang-orang sakit, orang-orang kerasukan setan, orang yang kesepian, orang miskin, semuanya merasakan sukacita dan damai ketika bertemu dengan Yesus.

Kita sebagai murid-murid Yesus harus meneladan Dia. Kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat hendaknya memancarkan kasih Tuhan sendiri.
    
RUAH 

Sabtu, 28 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Sabtu, 28 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
  
“Andai aku memiliki seribu nyawa, aku akan menyerahkan semuanya untuk Kristus” (St. Laurensius Ruiz)

Antifon Pembuka (Za 2:10)

Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.

Doa Pagi

Selamat pagi ya Bapa yang Mahapengasih. Syukur bagi-Mu karena pagi ini kami dapat bangun dengan selamat dan gembira hati, meski sabda-Mu hari ini tidak kami mengerti makna sepenuhnya, namun satu hal yang menggembirakan kami, bahwa Engkau berjanji menyertai kami di setiap saat hidup kami, dan itu cukup bagi kami. Terpujilah Engkau, ya Bapa, yang dalam persekutuan dengan Yesus, Putera-Mu dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Nubuat Hagai tentang pembangunan rumah Allah terulang pada zaman Zakharia, tetapi masih samar-samar. Namun Zakharia membangun harapan umat dengan nubuatnya bahwa Allah tetap tinggal di tengah-tengah mereka. Allah sungguh Imanuel. Maka, kendati berada dalam tekanan penjajahan, Israel diharapkan tetap berpegang pada Allahnya.

Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
  
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
  
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah, “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri, demikianlah sabda Tuhan, akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” “Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Nubuat Yesus tentang penderitaan-Nya telah dipaparkan di hadapan para murid-Nya. Bukan saja tak mereka mengerti, melainkan mereka memang tak mau mengerti. Ini soal kehendak. Mereka enggan menanyakannya, karena penderitaan adalah momok bagi mereka. Yesus ingin menanamkan keyakinan ini: penderitaan adalah bagian integral dari kehidupan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
 
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
   
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya apa yang akan menjadi pilihan hidup-Nya. Ia akan menderita dan wafat di kayu salib. Namun, sebenarnya derita kitalah yang ditanggung-Nya, sengsara kitalah yang dipikul-Nya. Karena itu, kita juga dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia. Pertama-tama, kita menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya demi keselamatan sesama.

Doa Malam

Tuhan Yesus, sebelum beristirahat, kami mencoba merenung kembali, siapakah Engkau itu? Kami percaya bahwa Engkau adalah Mesias yang mencintai kami. Kami heran, siapakah kami ini sampai Engkau mau menderita dan wafat bagi kami, namun apadaya, kesadaran dan pengertian kami sangat terbatas. Maka kami hanya mampu bersujud dan bersyukur pada-Mu. Yesus, terimalah kami yang lemah ini. Amin.


RUAH

Jumat, 27 September 2013 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

Jumat, 27 September 2013
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam
     
Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin --- St. Vinsensius a Paulo, Imam
     

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan berkat yang Engkau curahkan dalam kehidupan kami. Ajarilah kami untuk berani menanggapi ajakan-Mu untuk menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Bantulah kami supaya kami bisa memiliki kekuatan untuk berani menyangkal diri, memikul salib dan akhirnya kami mengikuti Engkau secara total dalam kehidupan dan pelayanan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
 
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
 
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Ayat. (Mzm 43:1.2.3.4)
1. Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
 
"Engkaulah Kristus dari Allah! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
 
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Mengapa Yesus melarang para murid memberitahukan identitas-Nya sebagai Mesias kepada publik? Salah satu alasannya, rakyat mempunyai pemahaman yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan Yesus. Rakyat memahami Mesias sebagai raja pembebas. Raja ini akan membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Sementara Mesias dalam konteks pewartaan Yesus adalah seorang Anak Manusia yang harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua dan ahli Taurat, mati dibunuh, dan akhirnya bangkit pada hari yang ketiga. Mesias ini adalah pribadi yang menerima penderitaan sebagai jalan pembebasan. Penderitaannya membebaskan umat manusia, bukan dari penjajahan bangsa Romawi, tetapi dari penjajahan dosa.

Kitalah orang-orang yang menikmati pembebasan Yesus itu. Dosa-dosa kita dihapuskan berkat penderitaan-Nya. Menjadi kewajiban kitalah untuk mensyukuri rahmat pembebasan itu dengan cara ikut serta dalam usaha-usaha pembebasan yang ada di zaman ini. Tidak perlu hal-hal besar untuk mewujudkan hal itu. Ketika kita bisa membantu beasiswa anak tetangga kita yang tidak mampu, kita terlibat membebaskan anak itu dari kebodohan. Ketika kita membantu modal usaha pedagang tempe dan tahu goreng, kita terlibat dalam membebaskan orang dari kemiskinan. Ketika kita membantu membina anak-anak muda lewat kegiatan yang menarik, kita membebaskan orang-orang muda dari pengaruh buruk lingkungan. Banyak hal lain bisa kita kerjakan untuk melibatkan diri dalam usaha-usaha pembebasan. Maukan kita melibatkan diri?
  
Doa: Allah Pembebas, jadikanlah aku alat-Mu untuk terlibat dalam usaha-usaha pembebasan, terlebih pembebasan dari kemiskinan dan ketidakadilan. Amin.
      
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 26 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Kamis, 26 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
  
"Sesudah Yohanes ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya: 'Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil'" (Mrk 1:14-15). "Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia" (LG 3). Tetapi kehendak Bapa itulah "mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi" (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; ia merupakan "benih serta awal Kerajaan Allah di dunia" (LG 5). ---- Katekismus Gereja Katolik, 541
  
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.

Doa Pagi

Syukur bagi-Mu ya Allah, Tuhan atas hidup kami. Melalui nabi-Mu, Hagai, pada pagi ini Engkau telah membangunkan kami dengan hentakan sabda-Mu. Engkau menyadarkan kami tentang bagaimana keadaan kami di hadapan-Mu. Kami telah bekerja keras untuk mencari makan, minum, pakaian dan upah namun hasilnya sedikit dan tidak mencukupi. Karena itu, masuklah dalam situasi hidup kami dan tuntunlah kami berjalan ke gunung harian kami dan nyatakanlah kemuliaan-Mu dalam segala keterbatasan kami, seperti yang Engkau kehendaki. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nabi Hagai mendahului Ezra (Ezr 5:1.6.14). Hagai hidup sekitar 520 SM. Dia menubuatkan pembangunan kembali rumah Allah yang telah hancur. Zaman Ezra, pembangunan rumah Allah itu selesai. Ada pesan yang bagus dalam nubuat Hagai hari ini, yakni pembangunan rumah Allah hendaknya melihat kondisi ekonomi umat.

Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)
   
"Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya."
       
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya: “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’ Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!’ Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka Aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Seorang pembunuh selalu dihantui kegelisahan. Herodes membunuh Yohanes Pembaptis, maka saat Yesus tampil melanjutkan pewartaan Yohanes Pembaptis, “Bertobatlah …”’ maka Herodes sangat gelisah. Pembunuhan termasuk dosa besar. Hanya Yesus yang mampu membebaskannya dari belenggu itu. Herodes pun ingin bertemu Yesus, karena didorong oleh kegelisahannya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
 
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"


Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Tampilnya Yesus di hadapan umum membawa banyak pertanyaan. Siapakah Dia sebetulnya? Bahkan Herodes, raja wilayah Galilea ingin bertemu dengan Yesus. Apa motivasi kita untuk menjadi pengikut-Nya? Kita dipanggil untuk mengenal Yesus secara mendalam, dan mencintai-Nya dengan tulus serta melakukan tugas perutusan-Nya dengan gembira.

Doa Malam

Ya Yesus, sebelum istirahat Engkau melengkapi pengenalan diri kami dengan pertanyaan Herodes, “Siapa gerangan Engkau (Dia) ini?” Yesus, biarlah kerinduan Herodes untuk berjumpa dengan-Mu juga menjadi dambaan hati kami, tetapi dengan alasan berbeda; Herodes ingin membunuh-Mu karena menganggap Engkau sebagai saingannya, sedangkan kami ingin lebih mengenal dan mencintai-Mu karena Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


RUAH

Rabu, 25 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Rabu, 25 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV

Berkumpullah di gunung-gunung Kitab Suci. Itulah padang rumput yang paling subur (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Tb 13:8)

Bertobatlah, kamu berdosa dan lakukanlah yang baik di hadapan Tuhan, barangkali Tuhan akan berbelas kasih kepadamu.

Doa Pagi

Tuhan Allah kami, bukalah mata hati kami pada hari ini agar kami dapat melihat dosa dan kelemahan kami dan sekaligus merasakan kelegaan karena mengalami rahmat pengampunan-Mu. Melalui pengalaman ini kami pun mampu mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dalam nama-Mu kami selalu merindukan kerahiman-Mu yang membahagiakan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (9:5-9)
  
"Dalam masa perbudakan, kami tidak engkau tinggalkan, ya Tuhan"
   
Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.
Ayat. (Tobit 13:2,3-4a,4bcd,5,8)
1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.
2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.
3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.
4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.
5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:1-6)
   
"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."
  
Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Pak Vinsen bekerja di sebuah perusahaan keluarga yang memproduksi kecap. Karena perusahaan keluarga, sebagian besar karyawan perusahan itu masih ada ikatan kekeluargaan dengan direktur perusahaan. Pak Vinsen bukan berasal dari kalangan keluarga, tetapi ikut merintis perusahaan itu sejak awal bersama sang pemilik perusahaan. Meski demikian, perannya di perusahaan itu sangat penting. Dia sangat dipercaya oleh bosnya. Banyak urusan dipercayakan kepadanya. Bos itu juga memberi kebebasan kepada Pak Vinsen untuk mengatur segala tugas yang diberikan kepadanya. Dalam banyak hal Pak Vinsen juga diberi kekuasaan memutuskan anggaran keuangannya. Berkat peran Pak Vinsen, perusahaan berkembang pesat dan omset penjualan terus meningkat. Pak Vinsen juga bersyukur bisa bekerja di perusahaan itu karena lewat pekerjaan itu dia bisa berkembang dan menunjukkan kemampuannya. Ia beryukur karena dipercaya dan diberi peran.

Di lembaga atau perusahaan apa pun, peran pemimpin sangatlah penting dan menentukan. Maju tidaknya sebuah perusahaan tergantung bukan hanya pada sistem, tetapi juga pemimpin yang mengendalikan perusahaan itu.

Ketika mengutus para murid untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit, Yesus memperlengkapi para murid dengan tenaga dan kuasa sehingga mereka bisa melakukan tugas dengan tuntas. Dalam Injil dikatakan, ”Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit” (Luk. 9:1). Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan di mana para pemimpin sungguh-sungguh mempercayai para bawahan mereka. Pemimpin yang baik bukan hanya memberi tugas, tetapi juga memberikan kuasa agar tugas-tugas itu bisa dikerjakan dengan baik. Semoga teladan Yesus mendorong kita menjadi pemimpin yang demikian.

Doa: Ya Yesus, semoga aku bisa menjadi pemimpin seperti Engkau. Semoga aku percaya kepada yang aku pimpin dan memberikan peran sekaligus kekuasaan untuk melakukannya itu. Amin.

Siapa setan itu?

Setan atau iblis atau roh-roh jahat yang lain pada mulanya adalah malaikat, tetapi mereka jatuh, karena dengan kehendak bebas mereka menolak melayani Allah dan keputusan-Nya. Keputusan mereka melawan Allah bersifat definitif. Mereka berusaha untuk menarik manusia dalam pemberontakan mereka melawan Allah. (Katekismus Gereja Katolik, 414)

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 24 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Selasa, 24 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
   
“Kesombongan itu menyebabkan perpecahan, sedangkan cinta menyebabkan persatuan” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (Mzm 122:1-2)

Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Doa Pagi

Allah yang Maharahim, kasih setia-Mu pada umat manusia sungguh luar biasa. Maka celikkanlah mata hatiku agar dapat semakin mampu melihat karya-Mu yang mengagumkan. Janganlah biarkan aku tuli dan bebal oleh kebodohanku. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)
 
"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."

Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di daerah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibdah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Keluarga Yesus adalah keluarga Allah. Maka, ikatannya sabda, bukan darah daging. Sejak semula memang Yesus dikenalkan sebagai Sabda Allah. Hari ini Yesus menegaskan hal itu. Mampukah kita melepaskan diri dari ikatan darah daging, lalu menyatu dengan ikatan iman akan Kristus secara total?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:19-21)
 
"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."
  
Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Siapakah anggota keluarga Yesus? Mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Dengan demikian, hubungan mendasar dengan Yesus tidak didasarkan pada ikatan darah (biologis) atau hubungan duniawi lainnya. Marilah kita membuka diri untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan. Dengan begitu, secara rohani kita menjadi ibu, saudara atau saudari Yesus. Betapa bahagianya hidup yang demikian ini.
  
Doa Malam
  
Allah yang Mahakudus, jadikanlah aku tanda yang menghadirkan cinta-Mu yang nyata dengan berani berkurban demi kebahagiaan sesama. Dengan demikian hidupku pun menjadi saluran kasih-Mu bagi sesama dan mereka secara pribadi boleh merasakan kasih-Mu yang membebaskan dan menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Senin, 23 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Senin, 23 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
    
Dalam kitab-kitab kita mencari Tuhan, dalam doa kita menemukan-Nya. Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan (St. Padre Pio dari Pietrelcina)

Antifon Pembuka (Yoh 8:12)

Aku ini cahaya dunia. Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau berkenan tinggal di dalam kami sebagai bait-Mu yang hidup. Semoga perjalanan iman ini meyakinkan kami bahwa Engkau selalu menyertai kami dan menjadikan Engkau sebagai sumber kekuatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)
       
"Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah."
    
Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, “Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” Maka, berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:16-18)
  
"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."
  
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Injil hari ini mengajarkan, ”Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya” (Luk. 8:16). Pesan Injil ini jelas, kalau mempunyai kemampuan, jangan ragu menampilkannya. Kemampuan itu sebuah potensi, kalau tidak dikembangkan akan menjadi sia-sia. Tetapi, kalau diasah dan dikembangkan akan menjadi luar biasa. Menjadi kewajiban setiap orang untuk mengembangkan apa yang dimilikinya, apa pun itu namanya. Karena kemampuan dan bakat diberikan bukan untuk disimpan tetapi, untuk dikembangkan.

Sungha Jung, remaja Korea Selatan kelahiran tahun 1996, adalah salah contoh pribadi yang mengembangkan kemampuannya dengan hebat. Sewaktu masih duduk di bangku SD, dia mencoba bermain gitar menirukan ayahnya yang hobi bermain gitar. Beberapa kali berlatih, ayahnya melihat bakat yang luar biasa pada dirinya. Akhirnya, dia dikursuskan gitar klasik. Dan hasilnya luar biasa. Sungha Jung menjadi pemain gitar solo yang hebat. Ia selalu menunjukkan kemampuan bermain gitarnya di Youtube sehingga semakin banyak orang mengenal dan mengaguminya. Sungha Jung menjadi pemain gitar hebat melebihi ayahnya yang hanya bermain gitar sekadar hobi. Apakah kita tidak tertantang untuk mengembangkan kemampuan dan bakat kita sendiri?!

Tuhan, aku bersyukur karena Engkau memberi banyak anugerah kepadaku. Semoga aku tekun mengembangkannya untuk diriku dan kemuliaan-Mu. Amin.
  
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy