| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 30 September 2013 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Senin, 30 September 2013
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
 
Orang yang tidak tau akan Kitab Suci, juga tidak tahu akan Allah dan kebijaksanaan-Nya --- St. Hieronimus

Antifon Pembuka

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan Sabda Tuhan akan kaupahami.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena dengan mengenal Kitab Suci kami dapat mengenal Engkau dan kebijaksanaan-Mu, seperti diajarkan oleh Santo Hieronimus. Kami mohon, agar kami semakin mencintai Kitab Suci dan dengan demikian kami juga semakin mencintai Engkau.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)
    
"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."
     
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?” demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
  
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
  
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Para murid Yesus bertengkar karena mereka meributkan siapa yang berhak menjadi pemimpin di antara mereka. Membaca pikiran mereka, Yesus menampilkan anak kecil untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya kerendahan hati jika para murid ingin menjadi pemimpin yang sejati. ” Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Luk 9:48). Mengapa Yesus memakai anak kecil sebagai sarana pengajaran tentang kerendahan hati? Pasti karena unsur-unsur kerendahan hati paling gampang dilihat pada diri seorang anak kecil.

Kerendahan hati adalah suatu kesadaran bahwa tanpa Allah maka hidup kita tidak bermakna. Orang yang rendah hati percaya penuh kepada Allah. Ia tergantung sepenuhnya kepada Allah. Seorang anak kecil memiliki semua itu. Anak kecil tidak sekadar ” believe”, tetapi ” trust”. Ia percaya penuh kepada orangtuanya dan tergantung total pada orangtuanya. Kepercayaan itu membuat dia tidak pernah khawatir selagi orangtuanya ada di dekatnya.

Pernah dalam suatu perjalanan di Kalimantan, beberapa umat mengantar pastor tamu pergi ke stasi yang agak jauh dari pusat paroki. Di antara pengantar itu, ada seorang anak kecil yang ikut. Semua orang menikmati perjalanan itu hingga rombongan tiba di sebuah jembatan darurat. Sopir mempersilahkan semua penumpang turun dan berjalan kaki ketika melintasi jembatan itu. Tapi, si anak kecil tidak ikut turun. Ia malah duduk di samping sang sopir. Melihat hal itu, pastor yang sudah berjalan beberapa langkah kembali lagi untuk menjemput. ” Turun Nak, mari ikut berjalan bersama Romo. Biar sopirnya saja yang membawa mobil”, kata pastor. Tapi, anak itu tetap tidak mau. Sang Pastor mengalah. Dengan penuh rasa khawatir, pelan-pelan dia kembali berjalan menuju ke seberang. Karena penasaran, sampai di seberang pastor bertanya kepada salah seorang umat yang sudah tiba, ” Siapa anak itu?” Jawab umat itu, ” Dia anaknya sopir Romo”.

Tuhan, semoga aku menjadi semakin rendah hati dengan senantiasa percaya kepada-Mu dan bergantung pada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Lusa Bulan Oktober

 photo 20130929_zps8790acdf.jpg

Copyright © 2013 Tegar Andito

Kobus: Menilai Casing






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 29 September 2013 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 29 September 2013
Hari Minggu Biasa XXVI
   
Satu teori,yang menjadikan keuntungan sebagai patokan yang satu-satunya dan sebagai tujuan terakhir dari segala kegiatan ekonomi tidak dapat diterima secara moral. Kerakusan akan uang yang tidak terkendalikan menimbulkan akibat-akibat buruk. Ia adalah salah satu sebab dari banyak konflik yang mengganggu tata masyarakat Bdk. GS 63,3; LE 7; CA 35..
Sistem-sistem, yang "mengurbankan hak-hak asasi perorangan serta kelompok-kelompok demi organisasi kolektif penyelenggara produksi", bertentangan dengan martabat pribadi manusia (GS 65,2). Segala sesuatu yang merendahkan manusia menjadi saran guna memperoleh keuntungan, memperhamba manusia, mengantar ke pendewaan uang, dan menambah penyebarluasan ateisme. "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Mat 6:24; Luk 16:13). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2424

Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala apa yang telah Kauperbuat kepada kami, ya Tuhan, telah Kauperbuat menurut apa yang benar. Sebab kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu, tetapi muliakanlah kini nama-Mu, dan perlakukanlah kami sekadar besarnya belas kasih-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau memperhatikan semua orang, tetapi terutama mereka yang tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Kami mohon, janganlah kami tinggal berdiam diri melihat kelaliman atau ketidakadilan. Buatlah kami siap sedia membagikan cinta kasih-Mu kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
                       
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
                    
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838.
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: 1b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
  
"Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri."
       
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963.
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 
Injil hari ini berkisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Orang kaya ini hidup berkelimpahan. Setiap hari ia makan kenyang dan hidup enak. Hal sebaliknya dialami Lazarus. Ia hidup amat berkekurangan. Jangankan berpakaian bagus, untuk makan saja ia merasa kesulitan. Ia hanya bisa berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, sambil menunggu remah-remah makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Badannya pun penuh dengan borok yang dijilati anjing. Sungguh situasi yang sangat memprihatinkan!

Alkisah keduanya pun mati. Namun, mereka mengalami hal yang berbeda. Lazarus duduk di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu harus menderita sengsara di alam maut. Ketika melihat Lazarus di pangkuan Abraham, orang kaya itu meminta kepada Abraham agar Lazarus mau mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk menyejukkan lidahnya. Tapi, Abraham menolak. Orang kaya itu telah mendapatkan segala yang baik dalam hidupnya di dunia, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Orang kaya itu pun memperoleh ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Bahkan permohonannya agar Lazarus mau memperingatkan kelima saudaranya yang masih hidup di dunia, juga ditolak.

Satu pertanyaan besar muncul: Apa sebenarnya kesalahan orang kay itu? Bukankah dia tidak melakukan perbuatan jahat kepada Lazarus? Memang benar! Orang kaya itu tidak melakukan apa pun kepada Lazarus. Namun, “tidak melakukan apa pun”, itulah kesalahannya. Kesalahan terbesar orang kaya itu ‘membiarkan’ Lazarus menderita. Orang kaya itu terlalu egois. Ia lebih mementingkan kekayaan, kemewahan dan dirinya. Ia tidak sedikit pun menaruh belas kasih kepada Lazarus yang miskin. Hatinya sudah “tertutup” dengan harta dan kekayaan yang ia miliki. Hatinya tidak pernah mampu terbuka untuk sesama.

Melalui Injil hari ini kita diminta untuk peduli terhadap orang lain. Sudah saatnya kita sadar bahwa banyak orang memerlukan uluran kasih kita. Kalau kita punya, mengapa tidak melakukan sesuatu pun bagi yang tidak punya? Hendaknya kita juga mendengarkan nasihat Paulus kepada Timotius. Paulus meminta agar Timotius menjauhkan diri dari “cinta akan uang”, karena akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang (1Tim 6:10). Sebaliknya, Paulus menyarankan agar Timotius mengejar “keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (ay.11). Bukan harta kekayaan yang menjadi tujuan hidup kita melainkan hidup kekal.

Yesus juga menekankan kembali ajaran utama-Nya: cinta kasih. Ia tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan tindakan kasih. Ia benar-benar berjuang agar Kerajaan Allah, Kerajaan Kasih, benar-benar terwujud di dunia. Segala sesuatu yang menghalangi manusia untuk bertemu dengan Allah, Ia singkirkan. Orang-orang sakit, orang-orang kerasukan setan, orang yang kesepian, orang miskin, semuanya merasakan sukacita dan damai ketika bertemu dengan Yesus.

Kita sebagai murid-murid Yesus harus meneladan Dia. Kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat hendaknya memancarkan kasih Tuhan sendiri.
    
RUAH 

Sabtu, 28 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Sabtu, 28 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
  
“Andai aku memiliki seribu nyawa, aku akan menyerahkan semuanya untuk Kristus” (St. Laurensius Ruiz)

Antifon Pembuka (Za 2:10)

Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.

Doa Pagi

Selamat pagi ya Bapa yang Mahapengasih. Syukur bagi-Mu karena pagi ini kami dapat bangun dengan selamat dan gembira hati, meski sabda-Mu hari ini tidak kami mengerti makna sepenuhnya, namun satu hal yang menggembirakan kami, bahwa Engkau berjanji menyertai kami di setiap saat hidup kami, dan itu cukup bagi kami. Terpujilah Engkau, ya Bapa, yang dalam persekutuan dengan Yesus, Putera-Mu dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Nubuat Hagai tentang pembangunan rumah Allah terulang pada zaman Zakharia, tetapi masih samar-samar. Namun Zakharia membangun harapan umat dengan nubuatnya bahwa Allah tetap tinggal di tengah-tengah mereka. Allah sungguh Imanuel. Maka, kendati berada dalam tekanan penjajahan, Israel diharapkan tetap berpegang pada Allahnya.

Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
  
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
  
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah, “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri, demikianlah sabda Tuhan, akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” “Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Nubuat Yesus tentang penderitaan-Nya telah dipaparkan di hadapan para murid-Nya. Bukan saja tak mereka mengerti, melainkan mereka memang tak mau mengerti. Ini soal kehendak. Mereka enggan menanyakannya, karena penderitaan adalah momok bagi mereka. Yesus ingin menanamkan keyakinan ini: penderitaan adalah bagian integral dari kehidupan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
 
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
   
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya apa yang akan menjadi pilihan hidup-Nya. Ia akan menderita dan wafat di kayu salib. Namun, sebenarnya derita kitalah yang ditanggung-Nya, sengsara kitalah yang dipikul-Nya. Karena itu, kita juga dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia. Pertama-tama, kita menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya demi keselamatan sesama.

Doa Malam

Tuhan Yesus, sebelum beristirahat, kami mencoba merenung kembali, siapakah Engkau itu? Kami percaya bahwa Engkau adalah Mesias yang mencintai kami. Kami heran, siapakah kami ini sampai Engkau mau menderita dan wafat bagi kami, namun apadaya, kesadaran dan pengertian kami sangat terbatas. Maka kami hanya mampu bersujud dan bersyukur pada-Mu. Yesus, terimalah kami yang lemah ini. Amin.


RUAH

Jumat, 27 September 2013 Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam

Jumat, 27 September 2013
Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo, Imam
     
Kalau kamu memandang orang miskin di bawah terang iman, kamu akan melihat bahwa mereka itu mewakili Allah Putra, yang memilih menjadi miskin --- St. Vinsensius a Paulo, Imam
     

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan berkat yang Engkau curahkan dalam kehidupan kami. Ajarilah kami untuk berani menanggapi ajakan-Mu untuk menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Bantulah kami supaya kami bisa memiliki kekuatan untuk berani menyangkal diri, memikul salib dan akhirnya kami mengikuti Engkau secara total dalam kehidupan dan pelayanan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Hagai (2:1b-9)
 
"Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan."
 
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan. Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir. Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Ayat. (Mzm 43:1.2.3.4)
1. Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:18-22)
 
"Engkaulah Kristus dari Allah! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
 
Pada suatu ketika Yesus sedang berdoa seorang diri. Maka, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Yohanes Pembaptis; ada juga yang mengatakan: Elia; ada pula yang mengatakan: Salah seorang nabi dari zaman dulu telah bangkit.” Yesus bertanya lagi, “Menurut kalian, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus, “Engkaulah Kristus dari Allah.” Dengan keras Yesus melarang mereka memberitakan hal itu kepada siapa pun. Ia lalu berkata, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Mengapa Yesus melarang para murid memberitahukan identitas-Nya sebagai Mesias kepada publik? Salah satu alasannya, rakyat mempunyai pemahaman yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan Yesus. Rakyat memahami Mesias sebagai raja pembebas. Raja ini akan membebaskan Israel dari penjajahan Romawi. Sementara Mesias dalam konteks pewartaan Yesus adalah seorang Anak Manusia yang harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua dan ahli Taurat, mati dibunuh, dan akhirnya bangkit pada hari yang ketiga. Mesias ini adalah pribadi yang menerima penderitaan sebagai jalan pembebasan. Penderitaannya membebaskan umat manusia, bukan dari penjajahan bangsa Romawi, tetapi dari penjajahan dosa.

Kitalah orang-orang yang menikmati pembebasan Yesus itu. Dosa-dosa kita dihapuskan berkat penderitaan-Nya. Menjadi kewajiban kitalah untuk mensyukuri rahmat pembebasan itu dengan cara ikut serta dalam usaha-usaha pembebasan yang ada di zaman ini. Tidak perlu hal-hal besar untuk mewujudkan hal itu. Ketika kita bisa membantu beasiswa anak tetangga kita yang tidak mampu, kita terlibat membebaskan anak itu dari kebodohan. Ketika kita membantu modal usaha pedagang tempe dan tahu goreng, kita terlibat dalam membebaskan orang dari kemiskinan. Ketika kita membantu membina anak-anak muda lewat kegiatan yang menarik, kita membebaskan orang-orang muda dari pengaruh buruk lingkungan. Banyak hal lain bisa kita kerjakan untuk melibatkan diri dalam usaha-usaha pembebasan. Maukan kita melibatkan diri?
  
Doa: Allah Pembebas, jadikanlah aku alat-Mu untuk terlibat dalam usaha-usaha pembebasan, terlebih pembebasan dari kemiskinan dan ketidakadilan. Amin.
      
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 26 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Kamis, 26 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
  
"Sesudah Yohanes ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya: 'Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil'" (Mrk 1:14-15). "Untuk memenuhi kehendak Bapa, Kristus meresmikan Kerajaan surga di dunia" (LG 3). Tetapi kehendak Bapa itulah "mengangkat manusia untuk ikut serta menghayati hidup ilahi" (LG 2). Ia melakukan itu, dengan mengumpulkan manusia-manusia di keliling Anak-Nya Yesus Kristus. Perhimpunan ini adalah Gereja; ia merupakan "benih serta awal Kerajaan Allah di dunia" (LG 5). ---- Katekismus Gereja Katolik, 541
  
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.

Doa Pagi

Syukur bagi-Mu ya Allah, Tuhan atas hidup kami. Melalui nabi-Mu, Hagai, pada pagi ini Engkau telah membangunkan kami dengan hentakan sabda-Mu. Engkau menyadarkan kami tentang bagaimana keadaan kami di hadapan-Mu. Kami telah bekerja keras untuk mencari makan, minum, pakaian dan upah namun hasilnya sedikit dan tidak mencukupi. Karena itu, masuklah dalam situasi hidup kami dan tuntunlah kami berjalan ke gunung harian kami dan nyatakanlah kemuliaan-Mu dalam segala keterbatasan kami, seperti yang Engkau kehendaki. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nabi Hagai mendahului Ezra (Ezr 5:1.6.14). Hagai hidup sekitar 520 SM. Dia menubuatkan pembangunan kembali rumah Allah yang telah hancur. Zaman Ezra, pembangunan rumah Allah itu selesai. Ada pesan yang bagus dalam nubuat Hagai hari ini, yakni pembangunan rumah Allah hendaknya melihat kondisi ekonomi umat.

Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)
   
"Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya."
       
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya: “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’ Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang!’ Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka Aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Seorang pembunuh selalu dihantui kegelisahan. Herodes membunuh Yohanes Pembaptis, maka saat Yesus tampil melanjutkan pewartaan Yohanes Pembaptis, “Bertobatlah …”’ maka Herodes sangat gelisah. Pembunuhan termasuk dosa besar. Hanya Yesus yang mampu membebaskannya dari belenggu itu. Herodes pun ingin bertemu Yesus, karena didorong oleh kegelisahannya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:7-9)
 
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"


Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Tampilnya Yesus di hadapan umum membawa banyak pertanyaan. Siapakah Dia sebetulnya? Bahkan Herodes, raja wilayah Galilea ingin bertemu dengan Yesus. Apa motivasi kita untuk menjadi pengikut-Nya? Kita dipanggil untuk mengenal Yesus secara mendalam, dan mencintai-Nya dengan tulus serta melakukan tugas perutusan-Nya dengan gembira.

Doa Malam

Ya Yesus, sebelum istirahat Engkau melengkapi pengenalan diri kami dengan pertanyaan Herodes, “Siapa gerangan Engkau (Dia) ini?” Yesus, biarlah kerinduan Herodes untuk berjumpa dengan-Mu juga menjadi dambaan hati kami, tetapi dengan alasan berbeda; Herodes ingin membunuh-Mu karena menganggap Engkau sebagai saingannya, sedangkan kami ingin lebih mengenal dan mencintai-Mu karena Engkau adalah Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy