| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 02 Oktober 2013 Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung

Rabu, 02 Oktober 2013
Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung

Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat bekerja sama dengan kita --- St. Thomas Aquinas


Antifon Pembuka (Dan 3:38)


Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.


Doa Pagi
       
Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, saat ini kami akan menyusuri jalan kehidupan kami. Bantulah kami menjalaninya sesuai dengan sabda-Mu yang Engkau berikan kepada kami hari ini, yaitu agar kami menjadi percaya kepada-Mu seutuhnya seperti anak kecil yang menyambut-Mu apa adanya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)  
 
"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
 
Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)
  
"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."
     
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

"Setiap negara terus mengembangkan sistem keamanan dan perlengkapan perangnya. Tujuannya, agar keamanan semakin terjamin. Perusahaan pakai satpam, rumah pakai tembok tinggi, kebun pakai kawat duri, manusia berlatih bela diri; semua itu bertujuan agar hidup lebih aman dan nyaman. Tidak salah, kalau kita bertanya kepada diri sendiri, "Apakah kehidupan sekarang ini semakin tidak nyaman karena keberadaan orang lain?" Atau, "Kehidupan sekitar kita yang tidak nyaman apakah karena keberadaan kita?"

Menjaga diri adalah suatu keharusan. Itu adalah satu pertanda bahwa kita menghargai diri kita dan pertanda adanya kesadaran bahwa kita begitu berharga. Jika manusia memahami apa artinya menghargai dan sadar bahwa setiap pribadi itu berharga, adakah orang yang berniat merusak dirinya yang berharga itu? Tentu tidak! Tetapi, mengapa semakin banyak kasus memilukan dan mengenaskan dalam kehidupan ini? Ada banyak perampasan dan perampokan. Ada banyak penganiayaan dan pemerkosaan. Ada banyak kekayaan yang mencolok dan kemiskinan yang demikian parah. Apa penyebab semua ini? Mungkinkah orang yang sadar dirinya berharga dan tahu menghargai sebagai pelakunya?

Para penjaga jiwa yang terkasih, Injil hari ini menunjukkan kepada kita salah satu sisi sebab kesenjangan dan sikap minusnya rasa hormat kepada sesama. Dan Yesus memberikan jawaban yang sangat tepat, cara menjadi yang terbesar dan menjadi pribadi yang luar biasa di antara sesama. Seseorang tidak menjadi hebat dan luar biasa ketika dia berada di atas yang lain, menjadi lebih kaya atau lebih hebat. Tetapi, seseorang itu pasti akan menjadi orang yang berjiwa besar, hebat dan luar biasa ketika ia bisa menjadi bagian dari semua orang. Caranya, dengan melayani, mengangkat yang lemah, menyadarkan yang kehilangan harapan dan meyakinkan semua bahwa kita ini adalah makhluk berharga yang pantas hidup dan merasakan bahagia.

Di mata Tuhan kita itu sangat berharga (Yes 43:4a). Oleh karena itu, Ia menjaga dan melindungi jiwa-raga kita dengan mengutus para malaikat-Nya. Sadarkah, bahwa hidup kita yang begitu berharga ini senantiasa dijaga oleh malaikat pelindung?
CAFE ROHANI

Selasa, 01 Oktober 2013 Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja

Selasa, 01 Oktober 2013
Pesta St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja
   
“Hanya karena cinta akan Yesus saya mampu mengatasi kesulitan yang kini dan kelak saya hadapi” (St. Teresia dari Lisieux)

Antifon Pembuka

Tuhan membimbing dan mengajar Teresia, menjaganya laksana biji mata. Tuhan membentangkan sayap sebagai rajawali dan membawanya serta dengan aman sentosa. Hanya Tuhanlah pemimpinnya.

Doa Pagi

Allah yang Mahapengasih, bukalah hati kami untuk memancarkan sukacita dan kasih-Mu kepada mereka yang kami jumpai sepanjang hari ini, seperti telah dihayati oleh orang kudus-Mu, St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus, yang dirayakan pestanya pada hari ini. Semoga hidup kami menjadi saluran kasih-Mu sehingga mereka dapat mengalami kasih sejati yang berasal dari-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Nabi Yesaya mengungkapkan kebaikan dan kasih Allah yang luar biasa. Bagaikan seorang ibu, Allah menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia.

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
  
"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."
  
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
atau

Rasul Paulus menunjukkan bahwa kasih menjadi dasar dari segala sesuatu. Tanpa kasih, segala sesuatu yang kita kerjakan tidak ada artinya. Kendati kecil dan sederhana, tapi kalau dikerjakan dengan cinta, segala sesuatu menjadi besar artinya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)
  
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."
 
Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan. Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna. Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Anak kecil dipakai oleh Yesus untuk mengajar para murid-Nya. Barangsiapa bertobat dan menjadi seperti anak kecil, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Bertobat dan menjadi kecil berarti kembali kepada Tuhan, mengarahkan hidup kepada-Nya dan mengandalkan segalanya hanya pada Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)
  
"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
  
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Akar dari segala dosa adalah kesombongan dan cinta diri. Situasi ini menjadikan orang mudah meremehkan sesamanya. Bahkan ia sering menganggap orang lain sebagai pribadi anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Padahal Tuhan Yesus menunjukkan bahwa anak kecil adalah yang empunya Kerajaan Surga. Artinya, orang dewasa perlu punya sikap rendah hati dan sifat anak kecil yang menggantungkan diri kepada kekuatan Allah. Merekalah yang akan bahagia dalam Kerajaan Surga. Bagaimana dengan sifat dan sikap Anda? Apa yang dapat Anda pelajari dan teladani dari St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus yang dirayakan pestanya pada hari ini?

Doa Malam

Tuhan Yesus, tambahkanlah semangat tobat dalam hati kami dan mampukan kami menghayati cinta kasih sebagai panggilan dan perutusan kami. Semoga kami bersedia sungguh-sungguh untuk hanya mengandalkan Engkau dalam segala usaha dan harapan kami sebagaimana anak kecil yang Kaunyatakan kepada kami. Sebab Engkaulah andalan kami. Amin.


RUAH

Senin, 30 September 2013 Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja

Senin, 30 September 2013
Peringatan Wajib St. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
 
Orang yang tidak tau akan Kitab Suci, juga tidak tahu akan Allah dan kebijaksanaan-Nya --- St. Hieronimus

Antifon Pembuka

Kitab Suci hendaknya kaubaca senantiasa dan kaurenungkan siang malam. Peliharalah dan laksanakanlah segala sesuatu yang tertulis di dalamnya. Maka jalan hidupmu akan lurus dan Sabda Tuhan akan kaupahami.

Doa Pagi

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena dengan mengenal Kitab Suci kami dapat mengenal Engkau dan kebijaksanaan-Mu, seperti diajarkan oleh Santo Hieronimus. Kami mohon, agar kami semakin mencintai Kitab Suci dan dengan demikian kami juga semakin mencintai Engkau.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:1-8)
    
"Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai barat."
     
Datanglah sabda Tuhan semesta alam, bunyinya: Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Aku akan kembali ke Sion dan akan tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek yang duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak-anak laki-laki dan perempuan yang bermain-main di situ.” Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib?” demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sesungguhnya Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka tinggal di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.
Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23)
1. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:46-50)
  
"Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."
  
Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara para murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.” Pada kesempatan lain Yohanes berkata, “Guru, kami melihat seseorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi Yesus menjawab, “Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, dia memihak kalian.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Para murid Yesus bertengkar karena mereka meributkan siapa yang berhak menjadi pemimpin di antara mereka. Membaca pikiran mereka, Yesus menampilkan anak kecil untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya kerendahan hati jika para murid ingin menjadi pemimpin yang sejati. ” Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar” (Luk 9:48). Mengapa Yesus memakai anak kecil sebagai sarana pengajaran tentang kerendahan hati? Pasti karena unsur-unsur kerendahan hati paling gampang dilihat pada diri seorang anak kecil.

Kerendahan hati adalah suatu kesadaran bahwa tanpa Allah maka hidup kita tidak bermakna. Orang yang rendah hati percaya penuh kepada Allah. Ia tergantung sepenuhnya kepada Allah. Seorang anak kecil memiliki semua itu. Anak kecil tidak sekadar ” believe”, tetapi ” trust”. Ia percaya penuh kepada orangtuanya dan tergantung total pada orangtuanya. Kepercayaan itu membuat dia tidak pernah khawatir selagi orangtuanya ada di dekatnya.

Pernah dalam suatu perjalanan di Kalimantan, beberapa umat mengantar pastor tamu pergi ke stasi yang agak jauh dari pusat paroki. Di antara pengantar itu, ada seorang anak kecil yang ikut. Semua orang menikmati perjalanan itu hingga rombongan tiba di sebuah jembatan darurat. Sopir mempersilahkan semua penumpang turun dan berjalan kaki ketika melintasi jembatan itu. Tapi, si anak kecil tidak ikut turun. Ia malah duduk di samping sang sopir. Melihat hal itu, pastor yang sudah berjalan beberapa langkah kembali lagi untuk menjemput. ” Turun Nak, mari ikut berjalan bersama Romo. Biar sopirnya saja yang membawa mobil”, kata pastor. Tapi, anak itu tetap tidak mau. Sang Pastor mengalah. Dengan penuh rasa khawatir, pelan-pelan dia kembali berjalan menuju ke seberang. Karena penasaran, sampai di seberang pastor bertanya kepada salah seorang umat yang sudah tiba, ” Siapa anak itu?” Jawab umat itu, ” Dia anaknya sopir Romo”.

Tuhan, semoga aku menjadi semakin rendah hati dengan senantiasa percaya kepada-Mu dan bergantung pada-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Lusa Bulan Oktober

 photo 20130929_zps8790acdf.jpg

Copyright © 2013 Tegar Andito

Kobus: Menilai Casing






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 29 September 2013 Hari Minggu Biasa XXVI

Minggu, 29 September 2013
Hari Minggu Biasa XXVI
   
Satu teori,yang menjadikan keuntungan sebagai patokan yang satu-satunya dan sebagai tujuan terakhir dari segala kegiatan ekonomi tidak dapat diterima secara moral. Kerakusan akan uang yang tidak terkendalikan menimbulkan akibat-akibat buruk. Ia adalah salah satu sebab dari banyak konflik yang mengganggu tata masyarakat Bdk. GS 63,3; LE 7; CA 35..
Sistem-sistem, yang "mengurbankan hak-hak asasi perorangan serta kelompok-kelompok demi organisasi kolektif penyelenggara produksi", bertentangan dengan martabat pribadi manusia (GS 65,2). Segala sesuatu yang merendahkan manusia menjadi saran guna memperoleh keuntungan, memperhamba manusia, mengantar ke pendewaan uang, dan menambah penyebarluasan ateisme. "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Mat 6:24; Luk 16:13). ---- Katekismus Gereja Katolik, 2424

Antifon Pembuka (Dan 3:31.29.30.42.43)

Segala apa yang telah Kauperbuat kepada kami, ya Tuhan, telah Kauperbuat menurut apa yang benar. Sebab kami telah berdosa terhadap-Mu dan tidak mematuhi perintah-perintah-Mu, tetapi muliakanlah kini nama-Mu, dan perlakukanlah kami sekadar besarnya belas kasih-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau memperhatikan semua orang, tetapi terutama mereka yang tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Kami mohon, janganlah kami tinggal berdiam diri melihat kelaliman atau ketidakadilan. Buatlah kami siap sedia membagikan cinta kasih-Mu kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amos (6:1a.4-7)
                       
"Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan."
                    
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838.
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: 1b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:11-16)
  
"Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan diri."
       
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963.
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya oleh karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:19-31)
  
"Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang!’ Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya Engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini’. Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!’ Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat’. Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
 
 
Injil hari ini berkisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Orang kaya ini hidup berkelimpahan. Setiap hari ia makan kenyang dan hidup enak. Hal sebaliknya dialami Lazarus. Ia hidup amat berkekurangan. Jangankan berpakaian bagus, untuk makan saja ia merasa kesulitan. Ia hanya bisa berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, sambil menunggu remah-remah makanan yang jatuh dari meja orang kaya itu. Badannya pun penuh dengan borok yang dijilati anjing. Sungguh situasi yang sangat memprihatinkan!

Alkisah keduanya pun mati. Namun, mereka mengalami hal yang berbeda. Lazarus duduk di pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu harus menderita sengsara di alam maut. Ketika melihat Lazarus di pangkuan Abraham, orang kaya itu meminta kepada Abraham agar Lazarus mau mencelupkan ujung jarinya ke dalam air untuk menyejukkan lidahnya. Tapi, Abraham menolak. Orang kaya itu telah mendapatkan segala yang baik dalam hidupnya di dunia, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Orang kaya itu pun memperoleh ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. Bahkan permohonannya agar Lazarus mau memperingatkan kelima saudaranya yang masih hidup di dunia, juga ditolak.

Satu pertanyaan besar muncul: Apa sebenarnya kesalahan orang kay itu? Bukankah dia tidak melakukan perbuatan jahat kepada Lazarus? Memang benar! Orang kaya itu tidak melakukan apa pun kepada Lazarus. Namun, “tidak melakukan apa pun”, itulah kesalahannya. Kesalahan terbesar orang kaya itu ‘membiarkan’ Lazarus menderita. Orang kaya itu terlalu egois. Ia lebih mementingkan kekayaan, kemewahan dan dirinya. Ia tidak sedikit pun menaruh belas kasih kepada Lazarus yang miskin. Hatinya sudah “tertutup” dengan harta dan kekayaan yang ia miliki. Hatinya tidak pernah mampu terbuka untuk sesama.

Melalui Injil hari ini kita diminta untuk peduli terhadap orang lain. Sudah saatnya kita sadar bahwa banyak orang memerlukan uluran kasih kita. Kalau kita punya, mengapa tidak melakukan sesuatu pun bagi yang tidak punya? Hendaknya kita juga mendengarkan nasihat Paulus kepada Timotius. Paulus meminta agar Timotius menjauhkan diri dari “cinta akan uang”, karena akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang (1Tim 6:10). Sebaliknya, Paulus menyarankan agar Timotius mengejar “keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” (ay.11). Bukan harta kekayaan yang menjadi tujuan hidup kita melainkan hidup kekal.

Yesus juga menekankan kembali ajaran utama-Nya: cinta kasih. Ia tidak hanya mengajar tetapi juga melakukan tindakan kasih. Ia benar-benar berjuang agar Kerajaan Allah, Kerajaan Kasih, benar-benar terwujud di dunia. Segala sesuatu yang menghalangi manusia untuk bertemu dengan Allah, Ia singkirkan. Orang-orang sakit, orang-orang kerasukan setan, orang yang kesepian, orang miskin, semuanya merasakan sukacita dan damai ketika bertemu dengan Yesus.

Kita sebagai murid-murid Yesus harus meneladan Dia. Kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat hendaknya memancarkan kasih Tuhan sendiri.
    
RUAH 

Sabtu, 28 September 2013 Hari Biasa Pekan XXV

Sabtu, 28 September 2013
Hari Biasa Pekan XXV
  
“Andai aku memiliki seribu nyawa, aku akan menyerahkan semuanya untuk Kristus” (St. Laurensius Ruiz)

Antifon Pembuka (Za 2:10)

Bersorak-sorailah dan bersukarialah, sebab Aku sungguh datang dan akan tinggal di tengah-tengahmu.

Doa Pagi

Selamat pagi ya Bapa yang Mahapengasih. Syukur bagi-Mu karena pagi ini kami dapat bangun dengan selamat dan gembira hati, meski sabda-Mu hari ini tidak kami mengerti makna sepenuhnya, namun satu hal yang menggembirakan kami, bahwa Engkau berjanji menyertai kami di setiap saat hidup kami, dan itu cukup bagi kami. Terpujilah Engkau, ya Bapa, yang dalam persekutuan dengan Yesus, Putera-Mu dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Nubuat Hagai tentang pembangunan rumah Allah terulang pada zaman Zakharia, tetapi masih samar-samar. Namun Zakharia membangun harapan umat dengan nubuatnya bahwa Allah tetap tinggal di tengah-tengah mereka. Allah sungguh Imanuel. Maka, kendati berada dalam tekanan penjajahan, Israel diharapkan tetap berpegang pada Allahnya.

Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,14-15a)
  
"Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."
  
Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan. Sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah, “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri, demikianlah sabda Tuhan, akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.” “Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Nubuat Yesus tentang penderitaan-Nya telah dipaparkan di hadapan para murid-Nya. Bukan saja tak mereka mengerti, melainkan mereka memang tak mau mengerti. Ini soal kehendak. Mereka enggan menanyakannya, karena penderitaan adalah momok bagi mereka. Yesus ingin menanamkan keyakinan ini: penderitaan adalah bagian integral dari kehidupan manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:43b-45)
 
"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."
   
Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya apa yang akan menjadi pilihan hidup-Nya. Ia akan menderita dan wafat di kayu salib. Namun, sebenarnya derita kitalah yang ditanggung-Nya, sengsara kitalah yang dipikul-Nya. Karena itu, kita juga dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia. Pertama-tama, kita menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya demi keselamatan sesama.

Doa Malam

Tuhan Yesus, sebelum beristirahat, kami mencoba merenung kembali, siapakah Engkau itu? Kami percaya bahwa Engkau adalah Mesias yang mencintai kami. Kami heran, siapakah kami ini sampai Engkau mau menderita dan wafat bagi kami, namun apadaya, kesadaran dan pengertian kami sangat terbatas. Maka kami hanya mampu bersujud dan bersyukur pada-Mu. Yesus, terimalah kami yang lemah ini. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy