Minggu, 20 Oktober 2013
Hari Minggu Biasa XXIX
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi
'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja
sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1):
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Mat 28:19-20). --- Katekismus Gereja Katolik, 849
Antifon Pembuka
Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah.
Condonglah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kataku. Jagalah aku
bagaikan biji mata, sembunyikan daku di bawah naungan sayap-Mu. (Mzm
17:6.8)
Ego clamavi quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi
verba mea: custodi me, Domine, ut pupillam oculi: sub umbra alarum
tuarum protege me. Exaudi Domine iustitiam meam: intende deprecationem
meam. . Gloria Patri… (Mzm 17:6.8.1)
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahamurah, bila penderitaan dan cobaan menimpa diri
kami, maka sering kami tak kuasa lagi, ragu-ragu dan seakan-akan lumpuh.
Janganlah hendaknya meninggalkan kami, tetapi dampingilah kami.
Perkenankanlah kami mendengar lagi, bahwa Engkau tak pernah menolak
memberi bantuan kepada mereka yang benar-benar tak henti-hentinya berdoa
kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:8-13)
"Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel."
Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang
Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi
kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok
akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di
tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya
dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik
ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa
menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah
tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di
belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang
kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang
lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 805
Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
Ayat. (Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:lih. 2)
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan
langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
3. Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan
pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga
nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai
selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 3:14-4:2)
"Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang
telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang
yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil
engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah
diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di
hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya
dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu,
baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12; 2/4)
Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya."
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada
murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim
yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota
itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan
berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim
itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku
tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena
janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan
terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata,
“Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan
membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata
kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak
manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Kita mengaku sebagai orang yang percaya, tetapi kerap justru ragu atas
apa yang akan terjadi kepada kita. Kita lebih banyak menuntut banyak hal
kepada Allah dan bila kita merasa doa kita tidak dikabulkan, kita
mempersalahkan Allah atas apa yang kita alami. Kenapa rezeki seret?
Kenapa harus sakit? Kenapa harus kehilangan pacar? Kenapa harus
mengalami keluarga tidak rukun? Dan banyak keluhan lainnya. Giliran kita
mendapatkan semua, kita lupa bersyukur. Kita menganggap itu semua
karena usaha kita. Peranan Allah tidak dilihat. Kalaupun kita
menyadarinya, itu karena kebaikan-Nya.
Saudara-saudari yang terkasih, inilah yang kerap menjadi dosa kita:
dosa keangkuhan dan kesombongan. Kita tidak mampu, tetapi merasa mampu.
Giliran kita beruntung, itu karena usaha kita. Padahal, segala-galanya
yang kita miliki adalah karena anugerah Allah kepada kita, seperti napas
kehidupan, kesehatan dan kebahagiaan. Bahkan, dalam kesedihan dan
kedukaan, Allah selalu menyertai kita.
Namun, kenapa kita banyak berdoa dan meminta, tapi selalu ragu atas apa
yang akan kita terima? Gambaran janda dan hakim yang kita baca dari
Injil hari ini seharusnya membawa kita pada kesadaran bahwa Allah tidak
akan pernah tidak mengabulkan permohonan kita. Hakim yang jahat saja
akhirnya mengabulkan permintaan si janda, apalagi Allah yang Mahabaik
dan sumber segala kebahagiaan. Namun, seperti pertanyaan Yesus, "Akankah
ketika Anak Manusia datang, Ia akan menemukan iman di bumi?" Ya,
mestinya Dia menemukannya dalam diri kita. Kita yang telah diangkat
menjadi anak Allah dan karena pengampunan-Nya diperkenankan menjadi
bagian dari Kerajaan Surga.
Mari kita beriman dengan seluruh hidup kita. Syukur kepada Allah bahwa
Gereja menjadi sarana pengampunan Allah lewat Sakramen Tobat sebagaimana
yang selalu kita ucapkan dalam syahadat iman kita, 'aku percaya akan
pengampunan dosa' .
Dengan rahmat Sakramen ini, kita mesti menjadi rendah hati dan
memasrahkan segala kebutuhan kita kepada-Nya. Berserulah kepada-Nya
dengan segenap hati, maka Tuhan mendengarkan. Bila permohonan kita telah
didengarkan, dengan rendah hati mengucap syukurlah dalam nama-Nya.
Entah dengan kata-kata, derma ataupun melayani sesama kita.
Mengapa Gereja mempunyai kuasa mengampuni dosa? Gereja mempunyai
perutusan dan kuasa untuk mengampuni dosa karena Kristus sendiri sudah
memberikan kepadanya. "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa
orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap
ada, dosanya tetap ada." (Yoh 20:23). --- Kompendium Katekismus Gereja
Katolik, 201
CAFE ROHANI