| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 31 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 31 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
  
“Rosario itu doa untuk perdamaian, juga karena Rosario menghasilkan buah-buah kasih” (Beato Yohanes Paulus II)

 
Antifon Pembuka (bdk. Roma 8:39)
 
Makhluk mana pun takkan dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah, yang dinyatakan dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
 
Doa Pagi
  

Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu, sehingga aku masih boleh menghirup udara kehidupan pagi ini. Semoga aku dapat membalas kasih-Mu melalui segala aktivitas sepanjang hari ini. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Cinta Allah bagi kita begitu luas dan mendalam. Dalam situasi apa pun juga, kita tidak pernah terpisah dari cinta Allah tersebut dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:31b-39)
    
   
"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."
    
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita sekalian. Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka! Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? Yang juga duduk di sisi kanan Allah? Yang malahan menjadi pembela kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Seperti ada tertulis, ‘Karena Engkaulah kami berada dalam bahaya maut sepanjang hari dan dianggap sebagai domba sembelihan’. Tetapi dalam segalanya itu kita akan menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang di atas maupun yang di bawah, atau suatu makhluk lain mana pun, takkan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 109:21-22.26-27.30-31)
1. Engkau, ya Allah, Tuhanku, bertindaklah kepadaku demi kebesaran nama-Mu, lepaskanlah aku karena kasih setia-Mu yang murah! Sebab sengsara dan miskinlah aku, dan hatiku terluka dalam diriku.
2. Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang telah melakukannya.
3. Aku hendak bersyukur nyaring kepada Tuhan dengan mulutku, aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak, Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkan dia dari orang-orang yang menghukumnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.

Yesus diingatkan bahwa Raja Herodes ingin membunuh-Nya. Yesus menjawab bahwa Dia akan mengusir setan dan menyembuhkan orang, tetapi pada hari ketiga apa yang menjadi tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini akan tergenapi. Yesus mengisyaratkan soal penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)
 
"Tidak semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem."
 
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Rencana karya keselamatan Allah harus tetap terlaksana. Yesus datang ke dunia untuk melaksanakan karya keselamatan Allah. Kelemahan manusia tidak mampu menghambatnya. Kedegilan hati manusia tidak mampu membelokkan misi Yesus. Tantangan dan hambatan justru makin menguatkan komitmen Yesus. Keselamatan manusia menjadi spirit misi Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa. Kita pun punya tekad yang sama bila kita bersatu dengan Yesus. Kita menjadi perpanjangan tangan dan kaki Yesus. Mari kita wujudkan dan tuntaskan karya keselamatan Allah dalam hidup sehari-hari.

Doa Malam

Tuhan Yesus, seringkali aku kecewa akan penolakan dan reaksi sesamaku. Semoga teladan-Mu untuk berbuat baik memberiku semangat untuk menerima sikap mereka. Bunda Maria, terimakasih atas hari-hari sepanjang Bulan Rosario yang telah kami lalui bersama engkau hingga malam ini. Amin.


RUAH

Rabu, 30 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 30 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
  
Kasih persaudaraan adalah kesaksian paling nyata yang dapat kita berikan karena Yesus tinggal di antara kita (Paus Fransiskus)
 
Antifon Pembuka (bdk. Rm 8:27)

Allah yang menyelami hati sanubari manusia mengetahui maksud Roh Kudus. Sebab Roh Kudus berdoa untuk umat Allah, sesuai dengan kehendak Allah sendiri.

Doa Pagi

Allah yang menyelami hati nurani, sadarkanlah aku akan kehadiran-Mu melalui Roh Kudus yang senantiasa hadir dalam diriku. Semoga dalam situasi apa pun aku dapat menjalaninya seturut kehendak-Mu. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-30)
 
"Bagi mereka yang mengasihi Tuhan, segala sesuatu mendatangkan kebaikan."
 
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka itu juga ditentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan Allah dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:4-5.6)
1. Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata, “Aku telah mengalahkan dia”, dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
2. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
 
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
 
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Siapakah yang layak masuk kedalam Kerajaan Surga? Yang layak adalah orang yang bersikap baik dalam hidupnya. Sementara orang yang jahat tidak bisa masuk dalam Kerajaan Surga karena di dalam dirinya ada penolakkan pada ajakan Tuhan untuk berlaku baik dan adil. Orang yang jahat, berjalan sendiri dan tidak mengikuti jalan keselamatan. Maka orang yang jahat adalah orang yang benar-benar sadar telah menolak cinta kasih Allah sendiri.

Kejahatan menjauhkan manusia dengan Tuhan. Karena kejahatan bertolak belakang dengan sifat Allah yang adalah Kasih. Orang yang bertindak jahat sama dengan melawan Allah sendiri. Dalam realita, banyak terjadi orang justru bisa menikmati hasil dari kejahatan korupsi, ketidakadilan, ketidakjujuran, dsb. Jika demikian, maka sungguh masyarakat kita adalah masya*rakat yang sakit, karena orang tidak merasa gelisah dan takut saat melakukan kejahatan. Kejahatan adalah dosa yang menjauhkan manusia dari kedamaian, persaudaraan, kesejahteraan dan sukacita. Kita diundang untuk selalu melawan dosa, dan yang menjadi kekuatan adalah Kristus yang selalu menyertai kita.

Allah Bapa Yang Maharahim, ampunilah aku orang berdosa ini karena sering kali aku lebih senang memilih jalan hidupku sendiri. Semoga aku tidak lagi mengabaikan Kasih-Mu dengan hidup benar bagi-Mu seturut kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 29 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Selasa, 29 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
   
Biji sesawi konon yang terkecil, namun begitu tumbuh menjadi rimbun dan banyak burung-burung kecil berdatangan untuk mencari makan; demikian juga ragi dalam jumlah kecil ketika diadukkan ke dalam tepung terigu, maka rasanya jadi lain: ragi merasuki seluruh tepung terigu. Maka sabda hari ini kiranya dapat menjadi pegangan hidup kita, dimana meskipun jumlah kita kecil tetapi karena berkualitas, maka akan sangat berguna bagi kehidupan bersama. Dengan kata lain sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk lebih menekankan kualitas daripada kuantitas, mutu daripada jumlah. Tentu saja kualitas yang kami maksudkan terutama atau lebih-lebih kualitas iman, dengan kata lain marilah kita tingkatkan dan perdalam kualitas iman kita. (Rm. Ign. Sumarya, SJ - Homili 30 Oktober 2012)
  
Antifon Pembuka (Mzm 126:6)
  
Orang yang melangkah menangis sambil menaburkan benih, akan pulang dengan sorak-sorai membawa berkas-berkas panenannya.

Doa Pagi

Bapa yang Mahapengasih, penderitaan zaman sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang. Semoga pengalaman hidup berimanku hari ini menambah pengharapan dan kasihku kepada-Mu. Amin.

Dalam harapan, semua ciptaan rindu menantikan pemenuhan saat anak-anak Allah dinyatakan. Penderitaan zaman sekarang tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:18-25)
   
"Seluruh makhluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."
  
Saudara-saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, maka kita akan menantikannya dengan tekun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ul: lh. 3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa-ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi. Memang kecil, tetapi bila ditaburkan dan bertumbuh, ia akan menjadi besar dan menjadi tempat bersarang burung-burung di udara. Kerajaan Allah itu juga seumpama ragi. Memang sedikit, tetapi bila diaduk dengan tepung terigu, akan besar pengaruhnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:18-21)
  
"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."
  
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Biji sesawi itu merupakan tumbuhan yang paling kecil. Ragi juga bahan pengawet makanan yang diperlukan cukup sedikit. Namun keduanya punya daya kemampuan yang besar untuk mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Yesus memakai dua benda itu untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Yesus ingin agar kita punya daya yang mampu mempengaruhi lingkungan sekitar. Walau kecil, kita hendaknya menjadi pribadi yang berisi dan bermutu. Kita menjadi biji sesawi yang mampu bertumbuh dan berkembang. Kita menjadi ragi yang mengawetkan dan memberi rasa enak dalam hidup bersama.
   
Segenap admin dan moderator Renungan Pagi @blogspot dan Forkat WebGaul menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Rm. Ignatius Sumarya, SJ. Semoga jiwa Rm. Sumarya menikmati damai abadi. Terima kasih atas pengabdian dan kebersamaan selama berkarya.
   
Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau bersabda, “Kerajaan Allah seumpama ragi dan biji sesawi,” tetapi pengaruhnya dahsyat untuk mengubah orang, terlebih diriku. Ampunilah aku yang sering meremehkan hal-hal kecil, dan berkenanlah memberi rahmat untuk menerima dan melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Amin.


RUAH

Senin, 28 Oktober 2013 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

Senin, 28 Oktober 2013
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
  
“Bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci” (St Yudas)

Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau berkenan memanggil dan memilih kami menjadi murid-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah kami untuk sanggup melakukan tugas kami, mewartakan kabar sukacita-Mu kepada orang-orang di sekitar kami, ya Yesus. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai bukti bahwa Kerajaan Allah telah hadir di antara kita dan dalam diri Kristus kita akan mengalami keselamatan. Tuhan Yesus memilih para Rasul untuk menjadi pewarta kepada semua bangsa dan membawa warta tentang keselamatan. Selanjutnya, Tuhan Yesus juga memberi kepercayaan kapada kita untuk menjadi pembawa keselamatan dari Kristus sendiri , dan dalam nama Kristus kita akan bisa mengalirkan berkat-Nya yang menyembuhkan.

Kita menerima kepercayaan sebagai pewarta keselamatan, yaitu pada saat kita di baptis. Lewat Sakramen Pembaptisan kita telah dipilih dan dikhususkan untuk mengemban tanggung jawab sebagai utusan dan pewarta keselamatan Kristus. Kekuatan kita bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi dari Kristus. Maka jika kita percaya, dalam nama Kristus, kita bisa menjadi saluran kasih Allah yang mampu menyembuhkan, meneguhkan, dan membebaskan saudara-saudari kita dari belenggu roh jahat.

Menjadi pewarta tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri. Maka syarat utama sebagai pewarta adalah kerendahan hati dan penuh iman. Menjadi pewarta adalah melakukan segala hal bukan untuk dirinya sendiri, tetapi semuanya untuk kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa yang dilayaninya.

Doa: Allah Bapa yang Mahapengasih, hadirlah selalu dalam diriku, agar di mana pun aku berada kami bisa mewartakan keselamatan-Mu kepada sesama. Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa penyertaan-Mu. Kuatkanlah aku, agar berani menjadi pewarta keselamatan-Mu kepada semua orang. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 28 Oktober - 03 November 2013

Bacaan Harian 28 Oktober - 03 November 2013

Senin, 28 Oktober: Pesta St. Simon dan St. Yudas, Rasul (M).
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.

Mazmur Tanggapan halaman 176, PS 834

Selasa, 29 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21.

Mazmur Tanggapan halaman 356, PS 830

Rabu, 30 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:26-30; Mzm. 13:4-5,6; Luk. 13:22-30

Kamis, 31 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:31b-39; Mzm. 109:21-22,26-27,30-31; Luk. 13:31-35

Jumat, 01 November: Hari Raya Semua Orang Kudus - Jumat Pertama (P). *Hari Raya Wajib*
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a

Mazmur Tanggapan halaman 190 Mzm 84, PS 841; BPI hal. 191 PS 955

Sabtu, 02 November: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (U/T).
2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40
 

Mazmur Tanggapan Mzm 130 hlm 192 atau Mzm 23 hlm.38 atau Mzm 42 hal. 62 atau  Mzm 63 hlm atau Mzm. 122 hlm.2; BPI hal. 193, PS 965 atau Alleluya.

Minggu, 03 November: Hari Minggu Biasa XXXI (H).
Keb. 11:22 - 12:2; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; 2Tes. 1:11 - 2:2; Luk. 19:1-10.

Mazmur Tanggapan; BPI halaman 450-451, PS 836, 956

Akhir Tahun Iman 2012-2013

 photo 20131027_zps9ff8e278.jpg

Copyright © 2013 Tegar Andito

Minggu, 27 Oktober 2013 Hari Minggu Biasa XXX

Minggu, 27 Oktober 2013
Hari Minggu Biasa XXX
     
"..... Gereja tak putus-putusnya menyajikan kepada umat beriman roti kehidupan yang Gereja terima baik dari meja Sabda Allah, maupun dari meja Tubuh Kristus Bdk. DV 21." (Katekismus Gereja Katolik, 103)
     

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 105:3-4)
    
Bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan! Selamilah Tuhan dan kuasa-Nya, carilah selalu wajah-Nya.
  
Confitemini Domino, et invocate nomen eius: annuntiate inter gentes opera eius.

   
Doa Pagi

Allah Bapa yang mahamulia dan mahakuasa, Engkau memperhatikan semua orang; mereka yang kesepian dan lemah selalu Kaubantu; para perantau dan pendosa tak Kaulupakan. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mengakui bahwa kami ini orang-orang berdosa. Lindungilah kami terhadap kesombongan yang mau menguasai hati kami, sehingga kami berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
     
      
"Doa orang miskin menembusi awan."
         
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816.
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 34:2-3.17-18.19.23; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
   
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
 
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak."
         
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Beberapa waktu lalu, saya menonton sebuah film singkat. Film itu mengisahkan seorang pejabat yang berusaha menyuap seorang wartawati yang telah mengangkat dan menulis kasus korupsinya di sebuah surat kabar. Melihat besarnya uang suap yang diberikan oleh si pejabat, luluhlah hati wartawati itu dan akhirnya tidak jadi melanjutkan pemberitaan kasus korupsi si pejabat.

 Dalam Injil hari ini, kita mendengar ada dua orang yang sedang berdoa, yaitu seorang Farisi dan seorang pemungut cukai.  Orang Farisi termasuk orang terhormat, sedangkan si pemungut cukai sering dipandang sebagai orang berdosa. Si Farisi mengungkapkan semua perbuatan baik yang telah dilakukannya. Dia bangga dengan semua perbuatan baik yang telah dilakukannya. Seolah, Tuhan berkenan dengan doanya itu. Sebaliknya, si pemungut cukai tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan.

 Si Farisi yakin bahwa hidupnya sempurna. Dia mau “menyuap” Tuhan lewat doanya dengan harapan, Tuhan semakin berkenan kepadanya. Seakan Tuhan hanya mencintai mereka yang semupurna hidupnya. Untungnya, Tuhan tidak mau disuap. Hati-Nya tidak luluh karena suap. Dia adalah Hakim yang tidak memihak (Sir 35:12). Tuhan mau mencintai dan sudi mendengarkan doa semua orang. Bahkan, “Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya” (ay. 13).

 Apa yang salah dengan doa si Farisi? Apa yang menyebabkan doa si pemungut cukai dibenarkan Allah? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita baca dalam bacaan pertama (Sir 35:12-14, 16-18). Tuhan berkenan kepada siapa pun yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya (ay. 16). Deretan perbuatan baik si Farisi, membuatnya yakin bahwa Tuhan di pihaknya. Dengan keyakinan tersebut dia lantas menjadi sombong dan memandang rendah orang lain. Padahal, seorang pendoa sejati mesti semakin rendah hati. “Suap”nya (perbuatan baiknya) menuntut balasan dari Tuhan. Sebaliknya, si pemungut cukai sadar bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah kotor, dosa. Dia pantas dihakimi dan dipersalahkan oleh Tuhan. Namun, dalam doanya dia memohon dengan penuh iman, “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Jeritan doa si pemungut cukai itu telah menembus awan dan Tuhan sudi mendengarkannya.

 Apa yang bisa kita refleksikan dari perikop Injil hari ini? Sebagai orang Kristiani, doa mesti menjadi bagian dalam hidup kita. Doa-doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, hendaknya bukan merupakan bentuk “suap” kita kepada Tuhan, supaya Tuhan senantiasa memberkati kita. Tuhan tidak bisa disuap dengan doa-doa kita. Tuhan terus menanti doa-doa yang berasal dari kedalaman hati kita, sebagai ungkapan iman dan cinta kepada-Nya. Karena itu Dia tidak pernah memalingkan telinga-Nya dan doa-doa kita. Bahkan, ketika kita sedang dalam kesusahan, seperti kata Daud, “Hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” (Mzm 51:19).

 Doa-doa yang kita panjatkan hendaknya membuat kita menjadi “melek” (Jawa: terbuka matanya) terhadap segala kelemahan kita. Karena itu, buah dari doa yang tulus adalah kerendahan hati.  (Petrus Harsa/RUAH)
     
Mohon pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusiaBdk. 1 Yoh 1:7-2:2.. Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan Ekaristi dan doa pribadi. (Katekismus Gereja Katolik, 2631)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy