| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 02 November 2013 Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

Sabtu, 02 November 2013
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman

   
... Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi Bdk. DS 856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya penitensi demi orang-orang mati. .... (Katekismus Gereja Katolik 1032)


Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)


Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.


atau

Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.

Doa Pagi


Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
 
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
 
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
 
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
  
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
 atau
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
 
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
 
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)

Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
  
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
   
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pernah naik kapal besar adalah suatu pengalaman yang indah. Ketika di pelabuhan, kita ingin agar kapal segera bertolak dan berlayar di lautan. Namun, ketika sudah lama di lautan kita juga ingin agar kapal segera berlabuh. Berlabuh dan berlayar adalah pengalaman yang menyenangkan.

Meski sering terjadi kecelakaan di laut, karenak esalahan manusia, kondisi kapal yang tidak layak, atau karena ombak yang sangat besar, berlabuh dan berlayar tetap merupakan pengalaman yang indah dan menyenangkan. Tak heran, mengapa banyak orang lebih suka liburan di pantai daripada di tempat lain, karena pandangan yang luas dan lepas memang memberikan kedamaian dan ketenangan.

Hari ini Gereja mengenang arwah semua orang beriman. Dengan peringatan ini, kita diajak untuk mengenang bagaimana kematian itu terjadi. Tidak ada yang salah dengan kematian, karena rencana Tuhan selalu indah bagi kita. Maka, dalam peringatan ini, pantas sekali kita merenungkan apa yang diungkapkan Nabi Ayub, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan” (Ayb 1:21).

Peringatan hari ini mengajak kita untuk terus menyadari bahwa hidup di dunia adalah suatu kesempatan indah yang diberikan Tuhan untuk mengalami hal-hal rohani. Kita diberi segala kebaikan yang ada di bumi. Dengan iman, kita menggunakan, menguduskan dan mensyukuri segalanya. Maka indah sekali ketika Yesus mengatakan “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan Kubuang” (Yoh 6:37).

Apa arti ungkapan Yesus ini? Dalam iman dan kesetiaan kepada-Nya, kehidupan yang berat dan kematian sekalipun tidak akan memisahkan kita dari Dia. Hidup ini hanyalah sementara, kita berlabuh untuk berlayar ke kehidupan berikutnya. Namun, hidup sekarang ini amatlah berarti bagi kita untuk menuju kehidupan berikutnya. Karena itu, jangan pernah menjalani hidup tanpa tujuan, tanpa iman, kasih dan harapan. Sebab, itulah jaminan hidup kekal kita.

Semoga jiwa semua orang beriman beristirahat dalam damai dan sampai kepada pelabuhan abadi. (Cafe Rohani/Kartolo Malau, O.Carm)

Doa bagi anggota keluarga yang telah meninggal


Ya Allah, Engkaulah Tuhan atas segala ciptaan. Engkau telah menghancurkan maut dan memberi hidup kepada ciptaan-Mu. Kami berdoa bagi anggota keluarga kami yang telah meninggal (... sebutkan nama-namanya). Ampunilah segala dosanya (mereka) dan berilah kepada (para) hamba-Mu ini kesejahteraan, sukacita, kebahagiaan serta istriahat dalam damai dan suatu saat sampai kepada pelabuhan abadi di dalam Kerajaan-Mu. Kepada-Mu, ya Allah yang Maharahim, kami mempersembahkan doa permohonan ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Jumat, 01 November 2013 Hari Raya Semua Orang Kudus

Jumat, 01 November 2013
Hari Raya Semua Orang Kudus --- Jumat Pertama
  
Kenangan akan orang-orang kudus mengobarkan rasa rindu penuh cinta untuk bersatu dengan mereka --- St. Bernardus

 
Antifon Pembuka
   
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.
 
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
  

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)
 
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
   
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)

1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
     
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
  
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
 Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
     
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
    
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Semua orang pada umumnya ingin bahagia. Ketika rasa bahagia itu hilang, maka orang akan berusaha mencarinya. Segala macam cara pun digunakan. Seorang pelajar mungkin memilih pergi jalan-jalan ke mall, main game, atau bermain basket untuk mengusir rasa jenuhnya. Lain halnya dengan para ibu. Mereka mungkin lebih memilih untuk menekuni kegiatan tertentu, seperti memasak atau arisan.

Akan tetapi, “rasa bahagia” yang timbul setelah melakukan semua itu, hanya bersifat sementara. Itu bukan kebahagiaan sejati. Lalu apakah kebahagiaan sejati itu? Bagaimana cara mencapainya? Tuhan Yesus dalam Injil hari ini mengungkapkan bagaimana cara mencapai kebahagiaan sejati itu, yaitu: bersatu dengan Allah. Lewat “Delapan Sabda Bahagia,” Yesus hendak mengatakan bahwa kebahgiaan terbesar setiap manusia bersumber dari Allah. Manusia hanya akan mencapai kebahagiaan jika ia bersatu dengan Tuhan.

Persoalannya, bagaimana kita bisa bersatu dengan Tuhan? Apakah menunggu saat ajal menjemput? Bukan itu! Mari kita melihat kehidupan Yesus, Tuhan kita! Apakah hidup-Nya penuh dengan kesenangan, foya-foya, penuh dengan gelimang harta , takhta atau wanita? Sama sekali tidak! Hidup Yesus penuh dengan penderitaan. Ia lahir dari keluarga miskin. Ia lahir di kandang yang hina. Ia tidak punya tempat tinggal tetap. Ia dibenci ahli Taurat dan orang Farisi. Bahkan, Ia difitnah, dijatuhi hukuman mati dan kemudian disalibkan di antara para penjahat! Ia wafat di kayu salib dengan puluhan luka di tubuh-Nya! Dan, Ia menghadapi ini semua dengan tabah! Luar biasa! Ia mampu bertekun dalam derita. Karena ketekunan-Nya ini, Allah Bapa memberikan kemuliaan kepada-Nya. Ia bangkit dan naik ke surga dengan mulia.

Inilah jalan persatuan dengan Tuhan, “Jalan Penderitaan.” Sebagai pengikut Kristus, kita wajib melakukan hal yang sama. Gereja sendiri memberikan penghargaan kepada mereka yang “lulus ujian” penderitaan. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang kudus, yang digelari Santo-santa. Mereka telah mempraktikkan secara konsisten tuntutan Sabda Bahagia sebagaimana diucapkan oleh Yesus: ‘Miskin dalam roh, murni dan rendah hati, haus akan kebenaran dan keadilan, berbelas kasih, pencinta damai, rela menderita dan bersedih demi Kristus’ (Mat 5:1-12). Kekudusan dan kebahagiaan mereka capai lewat penderitaan. Mereka mampu menghadapi penderitaan dengan senyum. Senyum mereka semakin mengembang ketika mereka diterima dalam Kerajaan Surga.

Orang-orang yang “kudus” adalah mereka yang menerima penderitaan hidup dengan senyum. Para kudus bukan hanya mereka yang sekarang ini ada di surga. Orang-orang kudus juga ada di sekitar Anda. Bahkan, mungkin saja orang kudus itu adalah Anda sendiri! Ketika kita berani menghadapi dan bertekun dalam penderitaan, di situlah semakin terbuka jalan bagi kita untuk “menjadi kudus”. Dengan demikian, “kekudusan” bukanlah sesuatu yang amat jauh dari hidup kita. Kekudusan itu nyata dan harus kita wujudkan setiap hari dengan berani menderita. (RUAH/Alexander Teguh, O.Carm)
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Mat 5:10) Memang ketika kita disalahi atau disakiti segera mengampuninya dan tidak balas dendam , kita akan merasa ‘teraniaya’. Baiklah jika demikian adanya marilah kita memandang dan menatap Dia yang tergantung di kayu salib. Untuk mewujudkan Kerajaan Allah/Sorga atau Allah yang meraja di dunia ini memang harus melalui penderitaan bahkan sampai wafat di kayu salib. Teraniaya atau menderita karena kebenaran adalah jalan keselamatan atau kebahagiaan sejati, maka nikmati saja apa adanya. (Rm. Ign. Sumarya, SJ)

Kamis, 31 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 31 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
  
“Rosario itu doa untuk perdamaian, juga karena Rosario menghasilkan buah-buah kasih” (Beato Yohanes Paulus II)

 
Antifon Pembuka (bdk. Roma 8:39)
 
Makhluk mana pun takkan dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah, yang dinyatakan dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
 
Doa Pagi
  

Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu, sehingga aku masih boleh menghirup udara kehidupan pagi ini. Semoga aku dapat membalas kasih-Mu melalui segala aktivitas sepanjang hari ini. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Cinta Allah bagi kita begitu luas dan mendalam. Dalam situasi apa pun juga, kita tidak pernah terpisah dari cinta Allah tersebut dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:31b-39)
    
   
"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."
    
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita sekalian. Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka! Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? Yang juga duduk di sisi kanan Allah? Yang malahan menjadi pembela kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Seperti ada tertulis, ‘Karena Engkaulah kami berada dalam bahaya maut sepanjang hari dan dianggap sebagai domba sembelihan’. Tetapi dalam segalanya itu kita akan menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang di atas maupun yang di bawah, atau suatu makhluk lain mana pun, takkan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 109:21-22.26-27.30-31)
1. Engkau, ya Allah, Tuhanku, bertindaklah kepadaku demi kebesaran nama-Mu, lepaskanlah aku karena kasih setia-Mu yang murah! Sebab sengsara dan miskinlah aku, dan hatiku terluka dalam diriku.
2. Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang telah melakukannya.
3. Aku hendak bersyukur nyaring kepada Tuhan dengan mulutku, aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak, Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkan dia dari orang-orang yang menghukumnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.

Yesus diingatkan bahwa Raja Herodes ingin membunuh-Nya. Yesus menjawab bahwa Dia akan mengusir setan dan menyembuhkan orang, tetapi pada hari ketiga apa yang menjadi tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini akan tergenapi. Yesus mengisyaratkan soal penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)
 
"Tidak semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem."
 
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Rencana karya keselamatan Allah harus tetap terlaksana. Yesus datang ke dunia untuk melaksanakan karya keselamatan Allah. Kelemahan manusia tidak mampu menghambatnya. Kedegilan hati manusia tidak mampu membelokkan misi Yesus. Tantangan dan hambatan justru makin menguatkan komitmen Yesus. Keselamatan manusia menjadi spirit misi Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa. Kita pun punya tekad yang sama bila kita bersatu dengan Yesus. Kita menjadi perpanjangan tangan dan kaki Yesus. Mari kita wujudkan dan tuntaskan karya keselamatan Allah dalam hidup sehari-hari.

Doa Malam

Tuhan Yesus, seringkali aku kecewa akan penolakan dan reaksi sesamaku. Semoga teladan-Mu untuk berbuat baik memberiku semangat untuk menerima sikap mereka. Bunda Maria, terimakasih atas hari-hari sepanjang Bulan Rosario yang telah kami lalui bersama engkau hingga malam ini. Amin.


RUAH

Rabu, 30 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Rabu, 30 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
  
Kasih persaudaraan adalah kesaksian paling nyata yang dapat kita berikan karena Yesus tinggal di antara kita (Paus Fransiskus)
 
Antifon Pembuka (bdk. Rm 8:27)

Allah yang menyelami hati sanubari manusia mengetahui maksud Roh Kudus. Sebab Roh Kudus berdoa untuk umat Allah, sesuai dengan kehendak Allah sendiri.

Doa Pagi

Allah yang menyelami hati nurani, sadarkanlah aku akan kehadiran-Mu melalui Roh Kudus yang senantiasa hadir dalam diriku. Semoga dalam situasi apa pun aku dapat menjalaninya seturut kehendak-Mu. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-30)
 
"Bagi mereka yang mengasihi Tuhan, segala sesuatu mendatangkan kebaikan."
 
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka itu juga ditentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan Allah dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 13:4-5.6)
1. Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata, “Aku telah mengalahkan dia”, dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
2. Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
 
"Mereka datang dari timur dan barat, dan akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah."
 
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, ‘Tuan, bukakan pintu bagi kami’. Tetapi dia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang’. Maka kalian akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!’ Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar. Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Siapakah yang layak masuk kedalam Kerajaan Surga? Yang layak adalah orang yang bersikap baik dalam hidupnya. Sementara orang yang jahat tidak bisa masuk dalam Kerajaan Surga karena di dalam dirinya ada penolakkan pada ajakan Tuhan untuk berlaku baik dan adil. Orang yang jahat, berjalan sendiri dan tidak mengikuti jalan keselamatan. Maka orang yang jahat adalah orang yang benar-benar sadar telah menolak cinta kasih Allah sendiri.

Kejahatan menjauhkan manusia dengan Tuhan. Karena kejahatan bertolak belakang dengan sifat Allah yang adalah Kasih. Orang yang bertindak jahat sama dengan melawan Allah sendiri. Dalam realita, banyak terjadi orang justru bisa menikmati hasil dari kejahatan korupsi, ketidakadilan, ketidakjujuran, dsb. Jika demikian, maka sungguh masyarakat kita adalah masya*rakat yang sakit, karena orang tidak merasa gelisah dan takut saat melakukan kejahatan. Kejahatan adalah dosa yang menjauhkan manusia dari kedamaian, persaudaraan, kesejahteraan dan sukacita. Kita diundang untuk selalu melawan dosa, dan yang menjadi kekuatan adalah Kristus yang selalu menyertai kita.

Allah Bapa Yang Maharahim, ampunilah aku orang berdosa ini karena sering kali aku lebih senang memilih jalan hidupku sendiri. Semoga aku tidak lagi mengabaikan Kasih-Mu dengan hidup benar bagi-Mu seturut kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 29 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXX

Selasa, 29 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXX
   
Biji sesawi konon yang terkecil, namun begitu tumbuh menjadi rimbun dan banyak burung-burung kecil berdatangan untuk mencari makan; demikian juga ragi dalam jumlah kecil ketika diadukkan ke dalam tepung terigu, maka rasanya jadi lain: ragi merasuki seluruh tepung terigu. Maka sabda hari ini kiranya dapat menjadi pegangan hidup kita, dimana meskipun jumlah kita kecil tetapi karena berkualitas, maka akan sangat berguna bagi kehidupan bersama. Dengan kata lain sabda hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk lebih menekankan kualitas daripada kuantitas, mutu daripada jumlah. Tentu saja kualitas yang kami maksudkan terutama atau lebih-lebih kualitas iman, dengan kata lain marilah kita tingkatkan dan perdalam kualitas iman kita. (Rm. Ign. Sumarya, SJ - Homili 30 Oktober 2012)
  
Antifon Pembuka (Mzm 126:6)
  
Orang yang melangkah menangis sambil menaburkan benih, akan pulang dengan sorak-sorai membawa berkas-berkas panenannya.

Doa Pagi

Bapa yang Mahapengasih, penderitaan zaman sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang. Semoga pengalaman hidup berimanku hari ini menambah pengharapan dan kasihku kepada-Mu. Amin.

Dalam harapan, semua ciptaan rindu menantikan pemenuhan saat anak-anak Allah dinyatakan. Penderitaan zaman sekarang tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:18-25)
   
"Seluruh makhluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."
  
Saudara-saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, maka kita akan menantikannya dengan tekun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; Ul: lh. 3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa-ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi. Memang kecil, tetapi bila ditaburkan dan bertumbuh, ia akan menjadi besar dan menjadi tempat bersarang burung-burung di udara. Kerajaan Allah itu juga seumpama ragi. Memang sedikit, tetapi bila diaduk dengan tepung terigu, akan besar pengaruhnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:18-21)
  
"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."
  
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Biji sesawi itu merupakan tumbuhan yang paling kecil. Ragi juga bahan pengawet makanan yang diperlukan cukup sedikit. Namun keduanya punya daya kemampuan yang besar untuk mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Yesus memakai dua benda itu untuk menggambarkan Kerajaan Allah. Yesus ingin agar kita punya daya yang mampu mempengaruhi lingkungan sekitar. Walau kecil, kita hendaknya menjadi pribadi yang berisi dan bermutu. Kita menjadi biji sesawi yang mampu bertumbuh dan berkembang. Kita menjadi ragi yang mengawetkan dan memberi rasa enak dalam hidup bersama.
   
Segenap admin dan moderator Renungan Pagi @blogspot dan Forkat WebGaul menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Rm. Ignatius Sumarya, SJ. Semoga jiwa Rm. Sumarya menikmati damai abadi. Terima kasih atas pengabdian dan kebersamaan selama berkarya.
   
Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau bersabda, “Kerajaan Allah seumpama ragi dan biji sesawi,” tetapi pengaruhnya dahsyat untuk mengubah orang, terlebih diriku. Ampunilah aku yang sering meremehkan hal-hal kecil, dan berkenanlah memberi rahmat untuk menerima dan melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Amin.


RUAH

Senin, 28 Oktober 2013 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

Senin, 28 Oktober 2013
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul
  
“Bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci” (St Yudas)

Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau berkenan memanggil dan memilih kami menjadi murid-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah kami untuk sanggup melakukan tugas kami, mewartakan kabar sukacita-Mu kepada orang-orang di sekitar kami, ya Yesus. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai bukti bahwa Kerajaan Allah telah hadir di antara kita dan dalam diri Kristus kita akan mengalami keselamatan. Tuhan Yesus memilih para Rasul untuk menjadi pewarta kepada semua bangsa dan membawa warta tentang keselamatan. Selanjutnya, Tuhan Yesus juga memberi kepercayaan kapada kita untuk menjadi pembawa keselamatan dari Kristus sendiri , dan dalam nama Kristus kita akan bisa mengalirkan berkat-Nya yang menyembuhkan.

Kita menerima kepercayaan sebagai pewarta keselamatan, yaitu pada saat kita di baptis. Lewat Sakramen Pembaptisan kita telah dipilih dan dikhususkan untuk mengemban tanggung jawab sebagai utusan dan pewarta keselamatan Kristus. Kekuatan kita bukan berasal dari diri kita sendiri, tetapi dari Kristus. Maka jika kita percaya, dalam nama Kristus, kita bisa menjadi saluran kasih Allah yang mampu menyembuhkan, meneguhkan, dan membebaskan saudara-saudari kita dari belenggu roh jahat.

Menjadi pewarta tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri. Maka syarat utama sebagai pewarta adalah kerendahan hati dan penuh iman. Menjadi pewarta adalah melakukan segala hal bukan untuk dirinya sendiri, tetapi semuanya untuk kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa yang dilayaninya.

Doa: Allah Bapa yang Mahapengasih, hadirlah selalu dalam diriku, agar di mana pun aku berada kami bisa mewartakan keselamatan-Mu kepada sesama. Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa penyertaan-Mu. Kuatkanlah aku, agar berani menjadi pewarta keselamatan-Mu kepada semua orang. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Bacaan Harian 28 Oktober - 03 November 2013

Bacaan Harian 28 Oktober - 03 November 2013

Senin, 28 Oktober: Pesta St. Simon dan St. Yudas, Rasul (M).
Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19.

Mazmur Tanggapan halaman 176, PS 834

Selasa, 29 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21.

Mazmur Tanggapan halaman 356, PS 830

Rabu, 30 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:26-30; Mzm. 13:4-5,6; Luk. 13:22-30

Kamis, 31 Oktober: Hari Biasa Pekan XXX (H).
Rm. 8:31b-39; Mzm. 109:21-22,26-27,30-31; Luk. 13:31-35

Jumat, 01 November: Hari Raya Semua Orang Kudus - Jumat Pertama (P). *Hari Raya Wajib*
Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a

Mazmur Tanggapan halaman 190 Mzm 84, PS 841; BPI hal. 191 PS 955

Sabtu, 02 November: Peringatan Arwah Semua Orang Beriman (U/T).
2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40
 

Mazmur Tanggapan Mzm 130 hlm 192 atau Mzm 23 hlm.38 atau Mzm 42 hal. 62 atau  Mzm 63 hlm atau Mzm. 122 hlm.2; BPI hal. 193, PS 965 atau Alleluya.

Minggu, 03 November: Hari Minggu Biasa XXXI (H).
Keb. 11:22 - 12:2; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; 2Tes. 1:11 - 2:2; Luk. 19:1-10.

Mazmur Tanggapan; BPI halaman 450-451, PS 836, 956

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy