Sabtu, 02 November 2013
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
... Sudah sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan
orang-orang mati dan membawakan doa dan terutama kurban Ekaristi Bdk. DS
856. untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat memandang Allah
dalam kebahagiaan. Gereja juga menganjurkan amal, indulgensi, dan karya
penitensi demi orang-orang mati. .... (Katekismus Gereja Katolik 1032)
Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)
Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang
meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti
semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali
dalam Kristus.
atau
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
Doa Pagi
Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau
meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah
meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas,
panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih
kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk
mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang
sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab
jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan
bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi
sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran
yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan
korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya
mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya
Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh
perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang
telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga
bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama
dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu,
supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang
yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin
melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati!
Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan,
karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu
kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar,
Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu
tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
atau
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga
kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula
semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan
Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai
buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu
kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)
Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan
bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati
tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus
tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah
pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata
berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah
membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata
benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang
mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan
kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan
kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah
orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada
Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling
malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari
orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang
karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang
karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan
kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang
menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba
kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah
Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai
Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang
terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah
ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa
“segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri
yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak
termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di
bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya
dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya,
supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah
faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau
orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis
bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami
setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara,
tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku
telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu
bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan
dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali
sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang
tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
Di rumah ibadat di Kapernaum
Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku
akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus
Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya
dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang,
tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak
Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya
pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pernah naik kapal besar adalah suatu pengalaman yang
indah. Ketika di pelabuhan, kita ingin agar kapal segera bertolak dan
berlayar di lautan. Namun, ketika sudah lama di lautan kita juga ingin
agar kapal segera berlabuh. Berlabuh dan berlayar adalah pengalaman yang
menyenangkan.
Meski sering terjadi kecelakaan di laut, karenak esalahan manusia,
kondisi kapal yang tidak layak, atau karena ombak yang sangat besar,
berlabuh dan berlayar tetap merupakan pengalaman yang indah dan
menyenangkan. Tak heran, mengapa banyak orang lebih suka liburan di
pantai daripada di tempat lain, karena pandangan yang luas dan lepas
memang memberikan kedamaian dan ketenangan.
Hari ini Gereja mengenang arwah semua orang beriman. Dengan peringatan
ini, kita diajak untuk mengenang bagaimana kematian itu terjadi. Tidak
ada yang salah dengan kematian, karena rencana Tuhan selalu indah bagi
kita. Maka, dalam peringatan ini, pantas sekali kita merenungkan apa
yang diungkapkan Nabi Ayub, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan
ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang
memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan” (Ayb 1:21).
Peringatan hari ini mengajak kita untuk terus menyadari bahwa hidup di
dunia adalah suatu kesempatan indah yang diberikan Tuhan untuk mengalami
hal-hal rohani. Kita diberi segala kebaikan yang ada di bumi. Dengan
iman, kita menggunakan, menguduskan dan mensyukuri segalanya. Maka indah
sekali ketika Yesus mengatakan “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku
akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku tidak akan
Kubuang” (Yoh 6:37).
Apa arti ungkapan Yesus ini? Dalam iman dan kesetiaan kepada-Nya,
kehidupan yang berat dan kematian sekalipun tidak akan memisahkan kita
dari Dia. Hidup ini hanyalah sementara, kita berlabuh untuk berlayar ke
kehidupan berikutnya. Namun, hidup sekarang ini amatlah berarti bagi
kita untuk menuju kehidupan berikutnya. Karena itu, jangan pernah
menjalani hidup tanpa tujuan, tanpa iman, kasih dan harapan. Sebab,
itulah jaminan hidup kekal kita.
Semoga jiwa semua orang beriman beristirahat dalam damai dan sampai kepada pelabuhan abadi. (Cafe Rohani/Kartolo Malau, O.Carm)
Doa bagi anggota keluarga yang telah meninggal
Ya Allah, Engkaulah Tuhan atas segala ciptaan. Engkau telah
menghancurkan maut dan memberi hidup kepada ciptaan-Mu. Kami berdoa bagi
anggota keluarga kami yang telah meninggal (... sebutkan nama-namanya).
Ampunilah segala dosanya (mereka) dan berilah kepada (para) hamba-Mu
ini kesejahteraan, sukacita, kebahagiaan serta istriahat dalam damai dan
suatu saat sampai kepada pelabuhan abadi di dalam Kerajaan-Mu.
Kepada-Mu, ya Allah yang Maharahim, kami mempersembahkan doa permohonan
ini, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.