| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 07 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 07 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Setiap kebenaran, entah dari siapa yang mewartakannya, selalu datang dari Roh Kudus --- St Ambrosius
  
Antifon Pembuka (Rom 14:8)
  
Jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita tetap milik Tuhan.

Doa Pagi

Syukur kepada-Mu, ya Tuhan, atas sabda dan anugerah hidup yang Engkau berikan hingga pagi hari ini. Engkau menyadarkan kami bahwa hidup ini adalah milik-Mu dan mati pun adalah milik-Mu. Ajarilah kami hari ini untuk memaknai dan mempertanggungjawabkan langkah laku kami di hadapan-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sebagai orang beriman, kita hidup dan mati untuk Tuhan. Tak seorang pun menjadi tuan atas dirinya sendiri. Kita semua adalah milik Tuhan. Segala sesuatu yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (14:7-12)
  
"Entah hidup, entah mati, kita tetap milik Tuhan."
   
Saudara-saudara, tiada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup bagi Tuhan, dan jika kita mati, kita mati bagi Tuhan. Jadi entah kita hidup entah mati, kita tetap milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Tetapi engkau, mangapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapa engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Sebab dalam Kitab Suci tertulis, “Demi Aku hidup,” demikianlah sabda Tuhan, “semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.” Demikianlah masing-masing di antara kita akan memberi pertanggungjawaban kepada Allah tentang dirinya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
atau
Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang hidup.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.

Seorang gembala bersukacita tatkala menemukan kembali dombanya yang hilang. Seorang wanita juga bergembira karena menemukan kembali dirhamnya yang hilang. Demikian juga, Tuhan bersukacita karena seorang berdosa bertobat dan kembali kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
  
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
  
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan’. Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan’. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Semua orang dipanggil kepada keselamatan. Namun seringkali panggilan Tuhan justru ditanggapi orang-orang sederhana, bersahaja, rendah hati, dan merasa berdosa. Sebaliknya orang yang merasa pintar dan suci sangat sulit mengerti dan menanggapi panggilan Tuhan. Kita pun akan mengalami kasih Tuhan bila mau mendengarkan dan melaksanakan kehendak-Nya. Mari kita menanggapi panggilan Tuhan dengan sikap rendah hati.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas bimbingan-Mu sepanjang hari ini sehingga sedikit demi sedikit kami dapat meresapi sabda-Mu untuk tidak menghakimi sesama kami. Ampunilah dosa kami, bila tanpa sadar atau gegabah kami masih juga jatuh dalam dosa menghakimi sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
RUAH

Rabu, 06 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 06 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI

“Perayaan Misa juga tidak boleh dianggap sebagai tindakan formal belaka, yang dilaksanakan setiap kali kita mengadakan pertemuan atau kegiatan lain, hanya karena kita biasa merayakan Misa pada kesempatan seperti ini.”

“Inilah yang menjadikan Liturgi duniawi Gereja begitu indah: keindahan liturgi terkait pada hakikat liturgi sendiri, dan tidak tergantung pada upaya kita untuk memperindahnya. Kita harus membiarkan keelokan ilahi ini terungkap dengan sendirinya melalui perayaan Liturgi. Melalui Iman, kasih, keheningan dan kerapian, serta hormat pada lambang-lambang, perbuatan dan kata-kata liturgi: sikap-sikap seperti ini mutlak agar indahnya acara-acara suci dapat dirasakan dan dihayati.”

“Sayangnya, telah beredar mentalitas dan praktek yang menurutnya liturgi harus terus berubah, disesuaikan pada setiap komunitas, menjadi menarik berkat kreativitas kita. Namun perayaan-perayaan yang bersumber pada logika seperti ini tidak akan memperlihatkan eloknya Gereja yang sebenarnya! Kecenderungan untuk terus mencari solusi yang baru untuk menjadikan liturgi menarik, justru menunjukkan bahwa kita tidak mampu menciptakan keindahan liturgi yang nyata.”

(Homili Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi dalam Misa Pembukaan Konferensi Liturgi di Makassar, 15 Oktober 2013.)

Antifon Pembuka (Mzm 112:1.4)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.

Doa Pagi

Allah yang kekal, dalam terang Sabda-Mu, bantulah kami untuk mampu memiliki sikap kelepasan dari segala kelekatan atas apa yang kami miliki dan kami sulit untuk melepaskannya. Ajarilah kami semakin bijaksana dalam hidup dan memandang apa yang penting di balik setiap kebutuhan hidup. Semoga kebijaksanaan itu membuat kami mampu semakin peka akan kebutuhan setiap orang yang ada di sekitar kami. Yakinkanlah kami bila hati kami sedih dan putus harapan bahwa sabda Putera-Mu akan terlaksana dalam diri setiap orang yang menaruh harapan pada-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (13:8-10)
  
"Kasih itu kegenapan hukum."
      
Saudara-saudara, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tangapan
Ref. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman.
Ayat. (Mzm 112:1-2.4-5.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
  
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka, "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada kisah tentang seorang teman, yang berniat untuk menjadi imam dengan masuk seminari. Selulus SMU, dia masuk seminari, namun hanya kuat bertahan 7 hari di asrama lalu ia mengundurkan diri. Tentu Anda tertarik untuk bertanya, mengapa? Ternyata ia tidak betah tinggal di seminari karena ia selalu rindu dengan mantan kekasihnya yang baru ia putuskan seminggu sebelum masuk seminari. Ia selalu bernyanyi: ”Ada bayanganmu di mataku, dan senyummu membuatku rindu…dst.”

Ini hanyalah salah satu contoh cerita nyata yang ingin menggambarkan bahwa untuk mengikuti Tuhan secara total sebagai murid-murid-Nya, harus berani meninggalkan apa yang paling dicintai dalam hidup. Hal ini bukan saja berlaku untuk jalan panggilan khusus menjadi imam atau biarawan/wati; namun juga jalan hidup sebagai awam.

Spiritualitas ”lepas bebas” harus menjadi milik semua orang. Apa itu spiritualitas lepas bebas? Kita memandang segala sesuatu yang ada di dunia ini sebagai sesuatu yang menghantar kita pada penyucian diri dan mendekat kepada Tuhan. Harta duniawi atau pribadi-pribadi yang kita sayang tidak akan kita bawa ketika kita menghadap Tuhan nantinya. Semua harus kita lepaskan. Maka, barang-barang dunia dan ikatan-ikatan relasi itu tidak boleh lebih tinggi posisinya dari relasi kita dengan Tuhan. Persoalannya adalah tubuh kita secara fisik ini mudah terikat pada hal-hal duniawi, ketimbang hal-hal rohani.

Tuhan, ajarilah aku untuk berani menempatkan hal-hal duniawi sebagai sesuatu yang dapat aku lepaskan untuk semakin mencintai Engkau. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 05 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Selasa, 05 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI

“Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati” (Rm 12:6-8a)

Antifon Pembuka (Rom 12:5)

Bersama-sama kita semua merupakan satu tubuh dalam Kristus. Tetapi masing-masing kita adalah anggota yang tergantung satu sama lain.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pekerjaan dan hati kami tak mampu membalas cinta Putra-Mu yang sebesar itu. Kami mohon ampun ya Bapa untuk segala kejahatan yang membutakan hati kami untuk mendengarkan tawaran-Mu itu. Bersihkanlah kami dari segala dosa yang tersimpan dalam hati agar suara-Mu dapat dengan jelas kami dengar. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Dalam tubuh Kristus, Gereja, ada begitu banyak peran. Hal ini terjadi karena masing-masing orang mempunyai talenta dan tanggung jawab yang berbeda. Namun di atas segalanya cinta harus menjadi dasarnya. Semua harus mencintai satu sama lain sebagai saudara.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:5-16a)
   
"Kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
        
Saudara-saudara, kita ini, walaupun banyak, merupakan satu tubuh dalam Kristus, masing-masing adalah anggota satu sama lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita. Jika karunia itu untuk bernubuat, baiklah kita bernubuat sesuai dengan iman kita. Jika untuk melayani, baiklah kita melayani. Jika untuk mengajar, baiklah kita mengajar. Jika untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia membagi-bagi dengan hati yang ikhlas. Siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia memimpin dengan rajin. Siapa yang menunjukkan kemurahan hati, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. Kasihmu janganlah berpura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kalian saling menaruh kasih sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah kerajinanmu berkurang, hendaklah rohmu menyala-nyala, dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangan dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kalian! Berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis. Hendaklah kalian sehati sebudi dalam hidupmu bersama. Janganlah kalian memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, lindungilah aku dalam damai-Mu.
Ayat. (Mzm 131:1.2.3)
1. Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
2. Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Datanglah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.

Sungguh, berbahagialah orang yang boleh makan bersama dengan Allah dalam Kerajaan-Nya. Dan Tuhan mengundang kita semua untuk ambil bagian dalam perjamuan tersebut. Hanya, tidak semua orang mau menjawab tawaran Tuhan itu. Banyak orang mencari alasan dan memaafkan diri untuk menghadirinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:15-24)
 
"Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh."
  
Pada waktu itu Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Sementara perjamuan berlangsung, seorang dari tamu-tamu berkata kepada Yesus, “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ada seorang mengadakan perjamuan besar. Ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan, ‘Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap’. Tetapi mereka semua minta dimaafkan. Yang pertama berkata, ‘Aku baru membeli ladang dan harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata, ‘Aku baru membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan’. Yang lain lagi berkata, ‘Aku baru saja menikah, dan karena itu aku tidak dapat datang’. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semua itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya, ‘Pergilah segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan cacat, orang-orang buta dan lumpuh’. Kemudian hamba itu melaporkan, ‘Tuan, apa yang Tuan perintahkan sudah dilaksanakan. Sekalipun demikian, masih ada tempat’. Maka tuan itu berkata, ‘Pergilah ke semua jalan dan persimpangan dan paksalah orang-orang yang ada di situ masuk, karena rumahku harus penuh’. Sebab aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari para undangan itu akan menikmati jamuan-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Saat bersama untuk makan dan minum tentu semua orang merasa gembira dan sukacita. Tidak ada satu pun orang yang bersedih hati. Semua saling berbagi sukacita dan rasa syukur. Apalagi semuanya serba gratis dan halal. Sangat mengherankan, bila banyak orang menolak undangan perjamuan ini. Inilah lambang orang-orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah tetapi menolak keselamatan Allah. Akhirnya, Allah memanggil bangsa lain yang mau menanggapi undangan-Nya. Gereja (kita) adalah bangsa pilihan baru.

Doa Malam

Tuhan Yesus, bebaskanlah aku dari hati yang membeku, pikiran yang bebal dan sikap yang sempit. Berbelas kasihlah kepadaku jika hari ini aku tidak tahu menghargai dan menghormati sesamaku. Aku terlalu acuh tak acuh terhadap sesamaku, seperti para tamu undangan yang dikisahkan dalam Injil hari ini, yang bersikap acuh tak acuh terhadap pihak pengundang. Semoga belas kasih-Mu membarui hidupku, sebab Engkalah Tuhan dan Penebusku, kini dan sepanjang masa. Amin.
 
RUAH

Senin, 04 November 2013 Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

Senin, 04 November 2013
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup

Allah berbicara kepada kita dalam keheningan hati dan kita mendengarkan-Nya (Beata Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (Yeh 14:11.23-24)

Tuhan bersabda, "Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.

Pengantar


Karolus Borromeus lahir di Rocca d'Arona, Milan, Italia pada 2 Oktober 1538. Ia mengikuti pendidikan calon imam pada usia dewasa dan ditahbiskan menjadi imam pada 4 September 1563 oleh Uskup Frederikus Cesi. Tiga bulan berikutnya, tepat pada 7 Desember 1563 ia ditahbiskan menjadi uskup di Kapel Sistina oleh Kardinal Giovanni Serbelloni dan kemudian diangkat sebagai Uskup Agung Milan pada 12 Mei 1564. Tugas berat sebagai Uskup Agung dilakoninya hingga napas terakhir, pada 3 November 1584. Karolus dibeatifikasi oleh Paus Paulus V pada 12 Mei 1602 dan kemudian dinyatakan sebagai Santo oleh paus yang sama, pada 1 November 1610, tepat pada hari raya semua orang kudus. (Sumber: Cafe Rohani/en.wikipedia.org)

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahabaik, berilah kami rahmat untuk dapat merasakan kebaikan-Mu sepanjang hari ini seperti telah dialami oleh Santo Karolus Borromeus. Semoga karena rahmat-Mu pula, kami mampu menjadi saluran kasih dan rahmat-Mu bagi sesama yang kami jumpai hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:29-36)
  
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
   
Saudara-saudara, Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Dahulu kalian tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang kalian mendapat kemurahan karena orang-orang Israel tidak taat. Demikian pun sekarang mereka tidak taat, supaya memperoleh kemurahan berkat kemurahan yang telah kalian peroleh. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-Nya, tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberi Allah sesuatu, sehingga Allah wajib menggantinya? Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, ada karena Allah, dan menuju kepada Allah. Bagi Dialah kemuliaan selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 69:30-31.33-34.36-37)

1. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.
2. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
3. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Jika kalian tetap dalam firman-Ku, kalian benar-benar murid-Ku, dan kalian akan mengetahui kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:12-14)
     
"Janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, melainkan undanglah orang-orang miskin dan cacat."
   
Yesus bersabda kepada orang Farisi yang mengundang Dia makan, “Bila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Maka engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Suatu ketika Yesus diundang untuk makan di rumah seorang pemimpin Farisi. Kesempatan ini digunakan oleh Yesus untuk mengajarkan kebijaksanaan baru.

Mengundang para sahabat, orang tua dan keluarga dekat merupakan suatu tanda cinta kasih yang mudah dan spontan. Yesus mengajarkan bahwa kita mestinya mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta untuk ikut dalam suatu perjamuan. Mengapa? Karena bagi Yesus ini, mereka ini akan memberikan kebahagiaan istimewa lantaran mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya. Tuhanlah yang akan memperhitungkannya pada hari kebangkitan orang benar.

Komunitas yang dibentuk oleh Kristus adalah komunitas yang dikhususkan bagi orang-orang kecil, bukan orang yang menganggap dirinya elit. Sebuah komunitas yang di dalamnya terdapat orang-orang miskin, cacat dan para pendosa yang mau bertobat.

Mengapa Tuhan memilih orang-orang ini untuk ikut dalam perjamuan? Mengapa bukan orang-orang terbaik sesuai kategori pemikiran kita? Rasul Paulus mengatakan bahwa Tuhanlah yang punya kehendak untuk memilih dan menentukan siapa yang masuk dan ikut dalam perjamuan kekal bersama-Nya. Mereka yang berhak mengikuti perjamuan kekal adalah orang-orang yang setia mengikuti kehendak dan rencana Tuhan. Mereka yang bertobat adalah mereka yang menyadari akan rencana dan kehendak Tuhan serta menaatinya.

Tuhan sendiri yang punya rencana dan kuasa untuk menentukan orang-orang pilihan-Nya untuk ikut dalam perjamuan-Nya. Seperti dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus menulis, “Alangkah dalamnya kekayaan, kebijaksanaan, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalannya” (Roma 11:33). Segala-galanya ada di dalam rencana Tuhan, bukan rencana kita.

Jika demikian, apa yang harus kita lakukan? Berikanlah yang terbaik kepada semua orang tanpa menuntut balasan. Hidup kita akan menjadi pemberian diri yang terbaik bagi Tuhan dan sesama, asalkan kita dapat menerima segala yang baik dan yang buruk. Jangan hanya memilih salah satu saja (Ayb 2:10b). Dengan begitu kita akan sadar dan merasakan sukacita hidup karena memberi dan memberi tanpa pamrih. Inilah kebijaksanaan baru dari Tuhan untuk kita. (MOMO/Cafe Rohani)

Bacaan Harian 04 - 10 November 2011

Bacaan Harian 04 - 10 November 2011

Senin, 04 November: Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus, Uskup (P).
Rm 11:29-36; Mzm 69:30-31.33-34.36-37; Luk 14:12-14.

Selasa, 05 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 12:5-16a; Mzm 131:1.2.3; Luk 14:15-24.

Rabu, 06 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 13:8-10; Mzm 112:1-2.4-5.9; Luk 14:25-33.

Kamis, 07 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 14:7-12; Mzm 27:1.4.13-14; Luk 15:1-10.

Jumat, 08 November: Hari Biasa Pekan XXXI (H).
Rm 15:14-21; Mzm 98:1-4; Luk 16:1-8.

Sabtu, 09 November: Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran (P).
Yeh 47:1-2.8-9.12; Mzm 46:2-3.5-6.8-9; 1Kor 3:9b-11.16-17; Yoh 2:13-22.


Minggu, 10 November: Hari Minggu Biasa XXXII (H).
2Mak 7:1-2.9-14; Mzm 17:1.5-6.8b.15; 2Tes 2:16 - 3:5; Luk 20:27-38.

Peralatan Liturgi

 photo 20131103_zpsf6a4fc09.jpg


Copyright © 2013 Tegar Andito

Kobus: Kepercayaan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy