| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 13 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 13 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXI
   
Inilah panggilan kita, untuk berdiri di hadapan wajah Allah -- Sta. Teresia Benedikta dari Salib
  
Antifon Pembuka (Mzm 82:3-4)

Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilan kepada orang hina dan papa. Lupakanlah orang lemah dan miskin, luputkanlah mereka dari tangan orang berdosa.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, pada awal hari ini kami bersyukur atas kehidupan baru dan terutama karena Engkau memberi talenta kepada kami. Semoga kami mampu mengolah dan melaksanakannya sesuai dengan kehendak-Mu dan demi kemurahan-Mu serta keselamatan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
 
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
   
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
  
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
  
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Penyakit kusta pada zaman itu dipandang sebagai penyakit yang paling mengerikan. Ketika seseorang mengalami sakit kusta, ia dianggap sebagai pendosa berat sehingga Tuhan menghukum dirinya dengan kulit yang sedemikian buruk dan memalukan. Maka, secara sosial, orang kusta pun seperti mendapatkan sangsi sosial sehingga tidak diperkenankan hidup bersama manusia normal lainnya. Mereka terasing dari Tuhan dan sesamanya.

Maka, betapa bergembiranya kesepuluh orang kusta dalam perikop hari ini, ketika mereka disembuhkan oleh Yesus secara ajaib. Normalnya, mereka pasti datang dan berterima kasih kepada Yesus yang telah membebaskan mereka dari penderitaan tersebut. Persoalannya, dari kesepuluh orang kusta tersebut hanya satu orang yang tahu terima kasih. Kesembilan lainnya pergi entah ke mana dan tidak berterima kasih kepada Yesus.

Ada banyak sikap kita, kadangkala menyerupai kesembilan orang yang tidak tahu terima kasih itu. Saat kita sakit dan menderita, kita memelas sedemikian rupa di hadapan Tuhan mohon pembebasan, namun ketika semuanya bisa dilalui dan hidup terasa baik, kita seakan lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan. Hendaklah kita tidak pernah lupa bahwa segala hal baik telah Tuhan karuniakan dalam hidup kita. Tugas kita adalah bersyukur kepada-Nya.

Tuhan, ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas karunia hidup yang telah aku terima. Buatlah aku sadar bahwa setiap saat Engkau selalu menjaga dan melindungi aku. Amin.

Ziarah Batin 2013 Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 12 November 2013 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Selasa, 12 November 2013
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
  
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
  
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, alangkah luhur kami Kaucipta menurut gambar dan hakikat-Mu sendiri. Semoga kami mampu melaksanakan kehendak-Mu juga bila kami menghadapi pandangan sesama yang tidak selalu benar. Semoga Engkau pun berkenan menerima persembahan hidup kami dan kami boleh tinggal dalam kasih-Mu sepanjang hari ini dan untuk selama-lamanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah menciptakan manusia untuk kebakaan. Hanya orang benar boleh mengalami ketenteraman hidup bersama dengan Tuhan. Karena jiwa orang benar ada di tangan Allah. Sebagai orang beriman, kita diundang untuk selalu mencari kebenaran.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
  
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
 
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami. Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-19)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Sebagaimana seorang tuan yang mengharapkan apa yang terbaik dari hambanya, demikian juga hidup kita sebagai hamba di hadapan Allah. Kita diundang untuk melakukan apa yang terbaik bagi Tuhan, bukan hanya sekadar menyelesaikan sebuah tugas.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
  
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
 
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan?’ Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum’! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Allah sudah mempercayakan suatu pekerjaan kepada kita masing-masing. Kita patut bersyukur kepada Allah. Dengan bangga dan setia kita melaksanakan tugas sehari-hari. Bahkan kita perlu melakukan hal-hal kecil dan sederhana dengan semangat yang besar. Itulah persembahan hidup kita kepada Allah, yang empunya hidup dan pekerjaan kita. Mari kita persembahkan hidup dan karya kita hari ini sebagai pujian bagi Allah.

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur atas bimbingan-Mu hari ini melalui jatuh bangun hidup kami. Tolonglah kami agar tetap menyadari “siapakah aku ini”. Semoga dalam melaksanakan tugas-tugas kami, kami tetap bersikap jujur dan rendah hati. Ke dalam tangan-Mu, ya Bapa, kami serahkan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 11 - 17 November 2013

Bacaan Harian 11 - 17 November 2013

Senin, 11 November: Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup (P).
Keb. 1:1-7; Mzm. 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk. 17:1-6.

Selasa, 12 November: Peringatan Wajib St Yosafat, Uskup dan Martir (M).
Keb. 2:23 - 3:9; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk. 17:7-10.

Rabu, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Keb. 6:1-11; Mzm. 82:3-4,6-7; Luk. 17:11-19.

Kamis, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Keb. 7:22 - 8:1; Mzm. 119:89,90,130,135,175; Luk. 17:20-25

Jumat, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Keb. 13:1-9; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 17:26-37

Sabtu, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).
Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8

Minggu, 17 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H).
Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc; 2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19

Senin, 11 November 2013 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Senin, 11 November 2013
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
 
Martinus, miskin dan rendah hati, masuk surga sebagai orang kaya --- Sulpicius Severus
 
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."

Doa Pagi

Ya Allah, pujian dan syukur kami persembahkan kepada-Mu, atas pagi yang baru ini di mana kami, umat-Mu, memperingati Santo Martinus yang penuh belas kasih terhadap sesama yang sangat membutuhkan. Semoga sabda-Mu hari ini menggugah hati kami untuk bersikap jujur dan adil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:1-7)
 
"Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia."

  
Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah, dan orang bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya. Sebab Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia, dan Dia yang merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.4-6.7-8.9-10)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
3. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu. Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
4. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6) 

"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tak mungkin tidak akan ada penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya. Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia. Dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia.” Lalu para rasul berkata kepada Tuhan, “Tambahlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, ‘Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi, kalian dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’, maka pohon itu akan menurut perintahmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hari ini kita mendengar beberapa nasihat yang sangat praktis yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Janganlah kita menyesatkan orang, tegorlah dengan penuh cinta saudaramu yang berbuat dosa, ampunilah orang yang bersalah kepada kita. Tapi, ada bagian penting yang tidak boleh terlewatkan, yaitu bahwa kita perlu mohon iman untuk melakukan itu semua.

Banyak orang ketika mengetahui saudara, teman atau orang lain yang jatuh ke dalam dosa malah semakin memojokkan orang tersebut dengan ikut menjadi penyebar gosip bahkan kadang menambah-nambah bumbu-bumbu sehingga kelihatan kesalahannya semakin besar. Sikap ini tentu bertentangan dengan apa yang Yesus inginkan.

Untuk memiliki sikap seperti yang Yesus inginkan, mengampuni dan menegur dengan penuh cinta, membutuhkan iman yang mendalam sehingga apa yang kita lakukan sungguh jernih dan tulus demi kebaikan semua pihak. Ada banyak peristiwa di mana teguran justru berujung pada pertengkaran. Sebabnya mungkin karena kedua belah pihak kurang iman. Yang ditegur tidak terbuka terhadap kritik orang lain. Yang mengkritik tidak memakai cara dan sikap yang tulus dan penuh kasih.

Mari kita lakukan nasihat-nasihat Yesus ini kepada orang-orang terdekat kita. Mulailah dari hal-hal yang kecil.

Tuhan, berilah aku iman dan cinta yang besar sehingga aku bisa menegur dan mengampuni sesamaku. Ajarilah aku juga, ya Tuhan, untuk terbuka bila aku ditegur dan memohon maaf kepada orang lain. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Peralatan Liturgi (Bagian 2)


 photo 20131110_zps81210161.jpg
Copyright: Tegar Andito

Kobus: Teladan






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 10 November 2013 Hari Minggu Biasa XXXII

Minggu, 10 November 2013
Hari Minggu Biasa XXXII
  
Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut. --- Amsal 12:28

  
Antifon Pembuka
  
Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku (Mzm 87:3)

Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam incline your ear ad precem meam Domine. Domine Deus salutis meae: in die clamavi, et nocte coram te Gloria Patri… (Mzm 86:3.2)


Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kasih setia-Mu lebih kuasa dari maut, yang telah Kauberikan kepada kami takkan dapat dicuri oleh orang lain. Kami mohon, lindungilah iman kami, bila rasa takut menghadapkan kami pada pilihan palsu. Dan bila hati kami menjadi bimbang oleh persoalan-persoalan hidup yang nyata, condongkanlah kami untuk bertahan dengan ulet dan mempercayakan diri kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1-2.9-14)
     
   
"Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal."
    
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram. Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah yang hendak Baginda ketahui? Kami lebih senang mati daripada melanggar hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya, berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!” Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima anggota-anggota ini! Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!” Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa. Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia, dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15; R:15b)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yan jujur, perhatikan seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:16-3:5)
  
"Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik."
  
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita. Semoga Ia menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5a.6b)
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-38)
  
"Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
   
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan. Maka jawab Yesus kepada mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Beberapa waktu lalu saya pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi dan mendoakan beberapa umat Katolik yang sedang sakit. Kebetulan saya berjumpa dengan perawat yang sudah lama saya kenal. Dia ditugaskan merawat orang yang sakit keras dan yang sudah dekat dengan ajalnya. Waktu saya omong-omong dengannya, saya bertanya, “Apakah kamu tidak ngeri ketika merawat seorang yang sungguh menderita dan melihat bagaimana orang makin lemah dan akhirnya meninggal?”

“Ya”, jawabnya, “saya sungguh kasihan kepada orang yang begitu menderita dan tahu bahwa waktu untuk meninggal semakin dekat.” “Namun,” tegasnya, “saya percaya bahwa hidup manusia tidak berakhir dengan kematian. Saya yakin bahwa kehidupan sesudah kematian begitu indah, sehingga segala penderitaan dan sengsara manusia, tidak sebanding dengan kebahagiaan abadi yang diberikan Allah kepada kita, manusia.”

Dalam Injil hari ini, orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan mempersoalkan tentang hidup sesudah mati dengan Yesus. Pertanyaan mereka sedikit aneh, “Seorang perempuan menikah 7 kali demi mendapat keturunan. Nanti di surga siapa yang menjadi suaminya? Kalau semua bekas suami itu nanti tetap menjadi suaminya, ‘kan repot” Yesus menjawab dengan singkat bahwa di surga tidak ada kawin dan dikawinkan. Kita tidak akan mati lagi, kita hidup seperti malaikat, kita adalah anak-anak Allah.

Dunia kebangkitan berbeda dengan dunia kini. Dari jawaban Yesus itu sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa kita akan meneruskan hidup duniawi yang sekarang ini, seperti: makan, minum, pesta kawin, dan sebagainya. Juga tidak ada tanda-tanda bahwa kita masih akan menggunakan badan kita ini. Maka, tampaknya juga tidak perlu khawatir bila suatu saat kita mati di laut, atau jenazah kita dikubur atau dibakar, dan sebagainya.

Bagaimana persisnya keadaan kita dalam kehidupan kelak, tidak diberitahukan secara jelas kepada kita. Bukan karena Yesus tidak rela memberitahukan hal itu kepada kita, melainkan karena kebahagiaan di surga kelak demikian sempurnanya, sehingga otak kita tidak sanggup mengertinya. Semoga, bila tiba saatnya, kita masing-masing diterima bersama orang-orang pilihan-Nya dan berbahagia menikmati hidup abadi di surga.


CAFE ROHANI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy