silahkan klik gambar untuk memperbesar
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 24 November 2013 Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Minggu, 24 November 2013
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Tahun Iman adalah suatu panggilan kepada sebuah pertobatan yang diperbaharui -- Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (bdk. Why 5:12,1:6)
Anak domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan, dan hikmat, dan hormat, dan kemuliaan dan puji-pujian. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena melalui Yesus Kristus, Sang Raja Semesta Alam, Engkau telah memanggil kami ke dalam pangkuan Gereja Katolik yang kudus dan memperkenankan kami masuk ke dalam persekutuan Allah Tritunggal. Kami mohon utuslah Roh Kudus-Mu supaya kami semakin mampu menghidupi persatuan itu berlandaskan iman yang mendalam, tangguh dan misioner. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-3)
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:12-20)
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 11:9.10)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:35-43)
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apakah ukuran kebesaran seorang pemimpin? Ada yang mengatakan besarnya wilayah, ada yang mengatakan kebijaksanaan, ada juga yang mengatakan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya; ada juga yang mengatakan kedekatan pemimpin itu kepada rakyatnya. Dari jawaban-jawaban itu jelaslah bahwa ukuran kebesaran seorang pemimpin terletak pada kualitas si pemimpin, dan pada hasil yang telah dibuatnya. Pemimpin yang demikian pasti akan mendapat simpati dari rakyat dan akan dipercaya untuk terus memimpin. Karena itu, tugas menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Sulitnya mengemban tugas sebagai pemimpin itu sama sulitnya dengan mencaari orang-orang yang tepat untuk tugas itu.
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Dalam kalender Liturgi Gereja, hari ini adalah minggu terakhir tahun liturgi. Minggu depan, 1 Desember kita akan memasuki tahun baru liturgi yang akan dibuka dengan Minggu Adven I. Gereja pasti punya maksud tertentu merayakan hari raya ini. Gereja hendak menunjukkan keyakinannya bahwa Yesus Sang Allah Putra adalah Raja atas semesta alam. Dialah penguasa jagad raya ini. Karenanya, patutlah orang Kristen berbangga hati; Tuhannya adalah Penguasa segalanya. Dialah yang mengatur segala sesuatu.
Keyakinan kita bahwa Yesus adalah Raja lewat Injil hari ini semakin diteguhkan. Kita diajak untuk melihat perspektif lain dari dimensi Raja Yesus. Injil hari ini menampakkan figur Yesus yang tersalib sebagai seorang Raja. Gambaran ini tentu sangat berbeda dengan gambaran pemimpin atau raja pada zaman kita ini. Pemimpin atau raja pada zaman kita tidak tergantung di salib. Mereka tidak menderita seperti Kristus, tidak tersentuh bahkan terkontaminasi oleh hujat dan caci maki dari rakyatnya. Raja Kristus adalah Raja yang menderita, Raja yang mau mengorbankan darah-Nya demi menebus rakyat-Nya yang penuh dengan dosa.
Itulah kebesaran Raja Kristus. Kebesaran yang ditampakkan dalam kumpulan paradoks. Ia adalah Raja, Penguasa segala sesuatu tapi wafat di kayu salib; Ia bermartabat tetapi direndahkan bahkan dihujat. Inilah kebesaran Raja orang-orang Kristen. Kebesaran yang terselubung, kekuasaan dalam diam serta kemuliaan dalam kerendahan hati.
Mengimani Sang Raja Kristus yang demikian itu tidak hanya harus menjadi kebanggaan setiap orang Kristen tetapi juga menjadi sebuah model dalam kehidupan. Meskipun bukan raja atau pemimpin dalam sebuah kelompok, bukankah sering kita berlaku seperti seorang raja dunia ini? Kita mencari kemuliaan dan kebesaran dengan cara menindas dan berlaku tidak adil terhadap sesama?
Yesus sudah membuktikan bahwa kebesaran dan kemuliaan tidak melulu diukur dengan nama baik, popularitas dan kekuasaan. Kebesaran dan kemuliaan terletak dalam diam, pengorbanan diri dan kerendahan hati. (RUAH)
Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Tahun Iman adalah suatu panggilan kepada sebuah pertobatan yang diperbaharui -- Paus Benediktus XVI
Antifon Pembuka (bdk. Why 5:12,1:6)
Anak domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan, dan hikmat, dan hormat, dan kemuliaan dan puji-pujian. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu karena melalui Yesus Kristus, Sang Raja Semesta Alam, Engkau telah memanggil kami ke dalam pangkuan Gereja Katolik yang kudus dan memperkenankan kami masuk ke dalam persekutuan Allah Tritunggal. Kami mohon utuslah Roh Kudus-Mu supaya kami semakin mampu menghidupi persatuan itu berlandaskan iman yang mendalam, tangguh dan misioner. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (5:1-3)
"Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel."
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (1:12-20)
"Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih."
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 11:9.10)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:35-43)
"Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Apakah ukuran kebesaran seorang pemimpin? Ada yang mengatakan besarnya wilayah, ada yang mengatakan kebijaksanaan, ada juga yang mengatakan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya; ada juga yang mengatakan kedekatan pemimpin itu kepada rakyatnya. Dari jawaban-jawaban itu jelaslah bahwa ukuran kebesaran seorang pemimpin terletak pada kualitas si pemimpin, dan pada hasil yang telah dibuatnya. Pemimpin yang demikian pasti akan mendapat simpati dari rakyat dan akan dipercaya untuk terus memimpin. Karena itu, tugas menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Sulitnya mengemban tugas sebagai pemimpin itu sama sulitnya dengan mencaari orang-orang yang tepat untuk tugas itu.
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Dalam kalender Liturgi Gereja, hari ini adalah minggu terakhir tahun liturgi. Minggu depan, 1 Desember kita akan memasuki tahun baru liturgi yang akan dibuka dengan Minggu Adven I. Gereja pasti punya maksud tertentu merayakan hari raya ini. Gereja hendak menunjukkan keyakinannya bahwa Yesus Sang Allah Putra adalah Raja atas semesta alam. Dialah penguasa jagad raya ini. Karenanya, patutlah orang Kristen berbangga hati; Tuhannya adalah Penguasa segalanya. Dialah yang mengatur segala sesuatu.
Keyakinan kita bahwa Yesus adalah Raja lewat Injil hari ini semakin diteguhkan. Kita diajak untuk melihat perspektif lain dari dimensi Raja Yesus. Injil hari ini menampakkan figur Yesus yang tersalib sebagai seorang Raja. Gambaran ini tentu sangat berbeda dengan gambaran pemimpin atau raja pada zaman kita ini. Pemimpin atau raja pada zaman kita tidak tergantung di salib. Mereka tidak menderita seperti Kristus, tidak tersentuh bahkan terkontaminasi oleh hujat dan caci maki dari rakyatnya. Raja Kristus adalah Raja yang menderita, Raja yang mau mengorbankan darah-Nya demi menebus rakyat-Nya yang penuh dengan dosa.
Itulah kebesaran Raja Kristus. Kebesaran yang ditampakkan dalam kumpulan paradoks. Ia adalah Raja, Penguasa segala sesuatu tapi wafat di kayu salib; Ia bermartabat tetapi direndahkan bahkan dihujat. Inilah kebesaran Raja orang-orang Kristen. Kebesaran yang terselubung, kekuasaan dalam diam serta kemuliaan dalam kerendahan hati.
Mengimani Sang Raja Kristus yang demikian itu tidak hanya harus menjadi kebanggaan setiap orang Kristen tetapi juga menjadi sebuah model dalam kehidupan. Meskipun bukan raja atau pemimpin dalam sebuah kelompok, bukankah sering kita berlaku seperti seorang raja dunia ini? Kita mencari kemuliaan dan kebesaran dengan cara menindas dan berlaku tidak adil terhadap sesama?
Yesus sudah membuktikan bahwa kebesaran dan kemuliaan tidak melulu diukur dengan nama baik, popularitas dan kekuasaan. Kebesaran dan kemuliaan terletak dalam diam, pengorbanan diri dan kerendahan hati. (RUAH)
Sabtu, 23 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXIII
Sabtu, 23 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Disinari oleh terang Konsili Vatikan II, Gereja akan bertumbuh dengan kekayaan rohani yang baru” (Paus Yohanes XXIII)
Antifon Pembuka (bdk. Luk 20:37b.38)
Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami. Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan perkataan yang baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Raja Antiokhus sadar akan kesalahannya. Karena nafsu akan harta kekayaan dan ambisi kekuasaan, ia telah berusaha menghancurkan bangsa lain dan membunuh banyak orang. Akibatnya, tentaranya sendiri dipukul mundur dan dia sendiri akhirnya jatuh sakit.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Disinari oleh terang Konsili Vatikan II, Gereja akan bertumbuh dengan kekayaan rohani yang baru” (Paus Yohanes XXIII)
Antifon Pembuka (bdk. Luk 20:37b.38)
Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami. Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan perkataan yang baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Raja Antiokhus sadar akan kesalahannya. Karena nafsu akan harta kekayaan dan ambisi kekuasaan, ia telah berusaha menghancurkan bangsa lain dan membunuh banyak orang. Akibatnya, tentaranya sendiri dipukul mundur dan dia sendiri akhirnya jatuh sakit.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, aku bergembira atas kemenangan-Mu.
Ayat. (Mzm 9:2-3.4.6.16b.19)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau bermazmur bagi nama-Mu, ya yang Mahatinggi.
2. Sebab musuhku telah mundur, tersandung jatuh, dan binasa di hadapan-Mu. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya.
3. Kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri. Sebab bukan untuk seterusnya orang miskin dilupakan, bukan untuk selamanya hilang harapan orang sengsara.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Orang-orang Saduki ingin mencobai Yesus dalam kasus perkawinan. Persoalan ini mereka ajukan, karena mereka tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Yesus menjawab bahwa Allah kita bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Dalam kebangkitan orang mati, orang tidak kawin dan dikawinkan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-40)
"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini: Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Tuhan adalah Allah orang hidup, bukan orang mati. Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia agar manusia hidup bahagia. Tuhan akan mengembalikan suasana kebahagiaan Taman Firdaus. Paskah kebangkitan Tuhan menjadi tonggak kebangkitan semua orang beriman. Yesus bangkit dan hidup secara baru. Orang beriman juga akan mengalami anugerah yang sama. Petobatan menjadi tanda kebangkitan dan kelahiran baru. Itulah hidup baru orang beriman bersama Yesus.
RUAH
Jumat, 22 November 2013 Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir
Jumat, 22 November 2013
Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir
“Pujilah Tuhan dengan nyanyian gembira! Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan gembira” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Tuhan, limpahkanlah rahmat ketekunan kepadaku untuk setia dalam mentahirkan bait kudus-Mu yang ada pada diriku dan membersihkan cacat cela serta kecenderungan yang mengotori bait-Mu yang kudus. Berkatilah usahaku sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)
Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir
“Pujilah Tuhan dengan nyanyian gembira! Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan gembira” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Tuhan, limpahkanlah rahmat ketekunan kepadaku untuk setia dalam mentahirkan bait kudus-Mu yang ada pada diriku dan membersihkan cacat cela serta kecenderungan yang mengotori bait-Mu yang kudus. Berkatilah usahaku sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)
"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Ayat. (MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Bait Allah adalah tempat yang suci di mana banyak orang datang untuk mempersembahkan kurban kepada Allah dan untuk mendengarkan ajaran-ajaran Tuhan sebagaimana tertulis dalam Hukum Taurat. Ironisnya adalah justru bait Allah menjadi sarang penyamun dimana orang justru berdagang dengan harga yang sangat tinggi demi keuntungan pribadi. Lebih gila lagi adalah, bait Allah justru menjadi tempat bagi musuh-musuh Yesus untuk merancang rencana jahat membunuh-Nya.
Mari kita berefleksi tentang kemunafikan. Penyakit rohani yang paling kronis adalah kemunafikan. Kelihatan dari luar indah dan bagus, namun sebetulnya kita memiliki begitu banyak borok yang kita sembunyikan. Yesus dengan tegas selalu mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat tentang kemunafikan. Ada istilah lain, misalnya kosmetika rohani. Kegiatan-kegiatan rohani kadangkala hanya sebagai topeng untuk menyembunyikan hal-hal buruk yang kita lakukan di luar sana. Bisa juga ini disebut sebagai paham ateisme praktis. Di dalam gedung ibadah kita berkata ”I love You, Lord!” dan memuji-muji Tuhan, namun dalam kehidupan praktis sehari-hari kita sama sekali tidak mengingat Tuhan apalagi menjalankan perintah-perintah-Nya.
Di sinilah titik penting perjuangan iman kita. Kita ditantang untuk melaksanakan nasihat ini: Hendaknya apa yang kauimani, kauajarkan, dan apa yang kauajarkan kaulaksanakan!
Tuhan, ampunilah aku bila aku sering kali menjadi manusia yang munafik, tidak sungguh-sungguh mencintai Engkau. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Kamis, 21 November 2013 Peringatan Sta. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah
Kamis, 21 November 2013
Peringatan Sta. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah
“Maria itu suci. Maria itu bahagia. Ia adalah anggota Gereja yang suci, melebihi semua anggota Gereja” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Ydt 13:23-25)
Diberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang Mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyhurkan orang senantiasa.
Doa Pagi
Ya Tuhan, buatlah aku hari ini menjadi berkat bagi sesamaku, berani membela yang benar dan menyatakan salah bagi yang memang bersalah. Semoga lewat segala perbuatanku, aku dapat menghadirkan Engkau di antara banyak orang. Amin.
Matatias dan anak-anaknya tidak mau dibujuk untuk mempersembahkan kurban kepada berhala. Meskipun dengan janji-janji yang menggiurkan, mereka tidak mau berpaling dari agama mereka. Mereka tetap bertekun dalam iman, kendati dihadapkan pada kematian.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)
Peringatan Sta. Perawan Maria dipersembahkan kepada Allah
“Maria itu suci. Maria itu bahagia. Ia adalah anggota Gereja yang suci, melebihi semua anggota Gereja” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Ydt 13:23-25)
Diberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang Mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyhurkan orang senantiasa.
Doa Pagi
Ya Tuhan, buatlah aku hari ini menjadi berkat bagi sesamaku, berani membela yang benar dan menyatakan salah bagi yang memang bersalah. Semoga lewat segala perbuatanku, aku dapat menghadirkan Engkau di antara banyak orang. Amin.
Matatias dan anak-anaknya tidak mau dibujuk untuk mempersembahkan kurban kepada berhala. Meskipun dengan janji-janji yang menggiurkan, mereka tidak mau berpaling dari agama mereka. Mereka tetap bertekun dalam iman, kendati dihadapkan pada kematian.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)
"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke Kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, “Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini, dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!” Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, “Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami.” Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di Kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itupun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di Kota Modein, “Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!” Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:1-2.5-6.14-15)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.
2. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilan-Nya; Allah sendirilah Hakim!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, maka Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Daku."
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
Yesus datang ke Yerusalem. Ia menangisi dan meratapinya mengingat kehancuran yang akan menimpa kota itu, yang gagal mengakui saat kedatangan-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:41-44)
"Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!"
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yerusalem adalah pusat kota di zaman Yesus. Tidak heran, Yerusalem sering disebut kota surgawi. Bahkan Yesus mesti menggenapi karya perutusan-Nya sampai wafat di Yerusalem. Dalam liturgi, Gereja juga menyebut Yerusalem baru. Ramalan Yesus memang terjadi. Yrusalem dihancurkan oleh tentara Romawi. Yesus membangunnya kembali menjadi Yerusalem baru, yaitu Gereja Kudus. Secara definitif, Gereja lahir dan kuat sejak peristiwa Pentakosta, turunnya Roh Kudus atas para rasul.
Doa Malam
Tuhan, ampunilah aku, karena aku kurang mensyukuri rahmat dan cinta-Mu dan melalaikan kasih-Mu yang tidak mengenal batas. Kasihanilah aku, Tuhan, aku orang berdosa ini. Bunda Maria yang tak bernoda, doakanlah dan lindungilah aku dan istirahatku malam ini. Amin.
RUAH
Rabu, 20 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXIII
Rabu, 20 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXIII
Sejak Paskah, Roh Kudus "menginsyatkan" dunia akan "dosa" (Yoh 16:8-9), artinya Ia menyingkapkan bahwa dunia tidak percaya kepada Dia, yang diutus Bapa. Roh yang sama, yang membuka kedok dosa, adalah juga Penolong Bdk. Yoh 15:26. yang memberi rahmat penyesalan dan pertobatan kepada hati manusia Bdk. Kis 2:36-38; DeV 27-48. (Katekismus Gereja Katolik, 1433)
Antifon Pembuka (bdk. 2Mak 7:23)
Berkat belas kasih-Nya Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu, justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan abadi, semoga kami selalu gembira dalam berbakti kepada-Mu. Sebab hanya dalam mengabdi kepada-Mu kami akan memperoleh kebahagiaan yang sempurna dan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)
Hari Biasa Pekan XXXIII
Sejak Paskah, Roh Kudus "menginsyatkan" dunia akan "dosa" (Yoh 16:8-9), artinya Ia menyingkapkan bahwa dunia tidak percaya kepada Dia, yang diutus Bapa. Roh yang sama, yang membuka kedok dosa, adalah juga Penolong Bdk. Yoh 15:26. yang memberi rahmat penyesalan dan pertobatan kepada hati manusia Bdk. Kis 2:36-38; DeV 27-48. (Katekismus Gereja Katolik, 1433)
Antifon Pembuka (bdk. 2Mak 7:23)
Berkat belas kasih-Nya Tuhan mengembalikan roh dan hidup kepadamu, justru karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan abadi, semoga kami selalu gembira dalam berbakti kepada-Mu. Sebab hanya dalam mengabdi kepada-Mu kami akan memperoleh kebahagiaan yang sempurna dan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)
"Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.” Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan Negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurku sekarang ini dan terus memliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.” Belum lagi ibu itu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15)
1. Dengarkanlah Tuhan, pengaduan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:11-28)
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.’ Datanglah yang kedua dan berkata, “Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tau, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Injil hari ini mengajak kita untuk berefleksi sejauh mana hidup kita sudah berbuah. Kepada setiap kita diberikan sejumlah ”uang mina” oleh Tuhan. Besarnya tentu berbeda-beda menurut kemampuan dan situasi hidup kita. Jangan pernah berpikir bahwa Tuhan kita tidak adil dengan memberikan talenta dan siatuasi hidup yang berbeda-beda kepada manusia. Keadilan bukanlah sama rata, sama rasa. Maka, sikap yang harus disingkirkan jauh-jauh dari hidup kita adalah sikap iri hati. Selama kita hidup di dunia, memang berkesan ada perbedaan-perbedaan. Namun, pada akhirnya kita semua akan menikmati Surga secara bersama-sama.
Kuncinya adalah apakah talenta yang Tuhan telah berikan kepada kita, kita maksimalkan? Apakah hidup kita sudah diabdikan untuk mencintai Tuhan dan sesama. Buah hidup kita tidak diukur dari hal-hal material seperti uang dan kekayaan lainnya, namun sejauh mana hidup kita yang sederhana ini diabdikan untuk Tuhan dan sesama.
Tuhan, ajarilah aku untuk rela menyumbangkan talentaku untuk kemuliaan nama-Mu dan kebaikan hidup bersama. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian
Selasa, 19 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXIII
Selasa, 19 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Citra Allah hadir dalam setiap manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1702)
Antifon Pembuka (2Mak 6:30)
Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.
Doa Pagi
Tuhan, buatlah aku sepanjang hari ini berlaku jujur dan tulus. Jangan biarkan aku berpura-pura demi keuntungan pribadi. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Eleazar, lebih memilih mati daripada makan daging yang haram. Dia menjadi model keberanian, bukan hanya untuk kaum muda, tetapi juga untuk semua orang Israel.
Hari Biasa Pekan XXXIII
“Citra Allah hadir dalam setiap manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1702)
Antifon Pembuka (2Mak 6:30)
Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.
Doa Pagi
Tuhan, buatlah aku sepanjang hari ini berlaku jujur dan tulus. Jangan biarkan aku berpura-pura demi keuntungan pribadi. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
Eleazar, lebih memilih mati daripada makan daging yang haram. Dia menjadi model keberanian, bukan hanya untuk kaum muda, tetapi juga untuk semua orang Israel.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (2Mak 6:18-31)
"Aku meninggalkan teladan baik, bila aku dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci."
Ada seorang ahli Taurat terkemuka, bernama Eleazar. Ia sudah lanjut usia dan sangat terhormat. Ia dipaksa membuka mulutnya untuk makan daging babi. Tetapi ia lebih mengutamakan mati secara terhormat daripada hidup ternista. Maka ia memuntahkan daging yang haram itu dan dengan rela hati menuju ke tempat deraan. Memang demikianlah seharusnya tindakan orang yang berani menolak apa yang tidak halal untuk dikecap kendati secara naluriah ia mencintai hidupnya. Tetapi para pengurus perjamuan kurban yang tak halal itu telah lama kenal baik dengan Eleazar. Karena itu mereka menyendirikan Eleazar, lalu menyuruh dia mengambil daging yang boleh dipakai dan yang dapat ia sediakan sendiri. Lalu dari daging itu cukuplah kalau ia pura-pura makan apa yang dititahkan raja. Dengan demikian nyawanya akan diselamatkan, dan ia akan diperlakukan dengan baik demi persahabatan yang lama. Tetapi Eleazar mengambil keputusan mulia yang pantas bagi umurnya, bagi kehormatan usianya dan bagi ubannya yang jernih dan amat mulia, pantas bagi cara hidupnya yang jernih sejak masa mudanya, dan terlebih pantas bagi perundang-undangan suci yang diberikan oleh Allah sendiri. Dengan tegas ia minta, supaya segera dikirim ke dunia orang mati saja. Kata Eleazar, “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan dirilayak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu.” Setelah berkata demikian, Eleazar langsung menuju tempat deraan. Adapun orang-orang yang beberapa saat sebelumnya bersikap baik terhadapnya, sekarang memusuhi dia karena menurut mereka Eleazar tadi berbicara seperti orang gila. Sesudah didera sampai hampir mati, Eleazar mengaduh, katanya, “Bagi Tuhan yang memiliki pengetahuan kudus, ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan bahwa aku sekarang menanggung derita hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa aku menderita semuanya itu dengan senang hati karena aku takut akan Tuhan.” Demikian Eleazar berpulang dan meninggalkan kematiannya sebagai teladan keluhuran budi dan sebagai peringatan kebajikan, tidak hanya bagi kaum muda, tetapi juga bagi kebanyakan orang dari bangsanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhanlah yang menopang aku.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.6- 7)
1. Ya Tuhan, betapa banyak lawanku! Betapa banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang berkata tentang aku, "Baginya tidak ada pertolongan dari Allah."
2. Tetapi, Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
3. Maka, aku dapat membaringkan diri, dan tertidur; dan kemudian bangun lagi sebab Tuhan menopangku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang mengepung aku dari segala penjuru.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Untuk melihat Yesus yang melintasi kota Yerikho, ia memanjat sebuah pohon ara. Ketika Yesus melihatnya, Yesus memintanya turun dan berjanji untuk menumpang di rumahnya. Dia lalu meninggalkan masa lalu dan bertobat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah tutun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Zakheus yang pendek dan pendosa ingin melihat Tuhan. Yesus pun menyapanya secara pribadi, penuh pengampunan dan itu mengubah cara hidupnya. Dia bertobat dan hidupnya menjadi baru. Segala sesuatu yang lama dan menghambat ditinggalkannya.
Doa Malam
Tuhan Yesus, setiap saat selalu kujumpai sesama yang sungguh ingin berbuat baik dalam bentuk apapun. Buatlah aku turut mendukung keinginan mereka, untuk menjadi penyalur kasih dan kebaikan-Mu terhadap sesama. Amin.
RUAH
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati