Jumat, 22 November 2013
Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir
“Pujilah Tuhan dengan nyanyian gembira! Inilah pujian bagus bagi Tuhan, kalau kamu bernyanyi dengan gembira” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka
Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama
Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga
kini menjadi miliknya.
Doa Pagi
Tuhan, limpahkanlah rahmat ketekunan kepadaku untuk setia dalam
mentahirkan bait kudus-Mu yang ada pada diriku dan membersihkan cacat
cela serta kecenderungan yang mengotori bait-Mu yang kudus. Berkatilah
usahaku sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)
"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita
sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan
mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun
berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua
puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh
rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di
atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam
dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya,
mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan
canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta
melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang
baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu
dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban
keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan
karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua
balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat
diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan
orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan
segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan
mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan
kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua
puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.
Ayat. (MT 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd)
1. Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami dari kekal sampai kekal.
2. Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran
dan keagungan, ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, ya
Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
3. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya, kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
4. Engkaulah yang menguasai segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan
dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh
kerajaan.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:45-48)
"Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun."
Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke bait Allah. Maka
mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis:
Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang
penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di bait Allah. Para imam kepala
dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha
membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus
melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin
mendengarkan Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Bait Allah adalah tempat yang suci di mana banyak orang datang untuk
mempersembahkan kurban kepada Allah dan untuk mendengarkan ajaran-ajaran
Tuhan sebagaimana tertulis dalam Hukum Taurat. Ironisnya adalah justru
bait Allah menjadi sarang penyamun dimana orang justru berdagang dengan
harga yang sangat tinggi demi keuntungan pribadi. Lebih gila lagi
adalah, bait Allah justru menjadi tempat bagi musuh-musuh Yesus untuk
merancang rencana jahat membunuh-Nya.
Mari kita berefleksi tentang kemunafikan. Penyakit rohani yang paling
kronis adalah kemunafikan. Kelihatan dari luar indah dan bagus, namun
sebetulnya kita memiliki begitu banyak borok yang kita sembunyikan.
Yesus dengan tegas selalu mengkritik orang Farisi dan Ahli Taurat
tentang kemunafikan. Ada istilah lain, misalnya kosmetika rohani.
Kegiatan-kegiatan rohani kadangkala hanya sebagai topeng untuk
menyembunyikan hal-hal buruk yang kita lakukan di luar sana. Bisa juga
ini disebut sebagai paham ateisme praktis. Di dalam gedung ibadah kita
berkata ”I love You, Lord!” dan memuji-muji Tuhan, namun dalam kehidupan
praktis sehari-hari kita sama sekali tidak mengingat Tuhan apalagi
menjalankan perintah-perintah-Nya.
Di sinilah titik penting perjuangan iman kita. Kita ditantang untuk
melaksanakan nasihat ini: Hendaknya apa yang kauimani, kauajarkan, dan
apa yang kauajarkan kaulaksanakan!
Tuhan, ampunilah aku bila aku sering kali menjadi manusia yang munafik, tidak sungguh-sungguh mencintai Engkau. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian