Senin, 02 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
Tuhan akan datang kembali dalam kemuliaan untuk mengadili orang yang hidup dan mati. -- St. Sirilus dari Yerusalem.
Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke
batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
Doa Pagi
Allah Bapa di surga, kami mengucap syukur kepada-Mu atas hari baru di
awal bulan Desember ini. Kami mohon, berkatilah usaha kami pada awal
masa Adven ini agar senantiasa membuka diri dan bertobat. Dengan
demikian, kami layak menerima pengampunan dosa dari pada-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda
dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal
ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata,
‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia
mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh
jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem
akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum
keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Atau
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan
mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi
orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion
dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah
setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila
Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala
noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan
yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah
Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal
awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang
menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak
kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas
terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian
terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke
rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai
Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi
Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang
mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di
lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan:
Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah
kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata
kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu
menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan
saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri
seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada
seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku,
‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah
Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada
seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang
akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan
Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Seorang perwira Romawi yang disebut ‘centurion’ adalah komandan 100
orang tentara dan menjadi tulang punggung dari pasukan. Ia dikenal
karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa
bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu
menunjukkan perhatian dan bela rasa kepada hambanya yang sakit di rumah.
Suatu hal tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang
seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga. Ia mendatangi
Yesus dengan penuh kerendahan hati, menanggalkan jabatan dan gengsinya.
Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena datang kepada
seorang pengkhotbah ”jalanan”. Kerendahan hatinya memungkinkan dia
membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada Yesus. Pada waktu yang
sama ia menunjukkan suatu iman kuat yang membuat Yesus takjub. ”Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”
Kita berterima kasih kepada perwira itu, yang meneladankan kepada kita
kerendahan hati dan iman. Ia juga mewariskan ucapan penuh makna, yang
kita ulangi setiap kali akan menerima Yesus dalam Komuni kudus: ”Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya .... berkatalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh.” Bagi kita, perwira itu menjadi suatu contoh indah dari seorang beriman yang tidak menyombongkan diri.
Tuhan Yesus, tumbuhkanlah senantiasa dalam diriku sikap kerendahan hati
dan iman, agar Engkaulah yang memenuhi seluruh hidupku. Amin.
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian