| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 10 Desember 2013 Hari Biasa Pekan II Adven

Selasa, 10 Desember 2013
Hari Biasa Pekan II Adven
 
“Dalam Gereja kita mendapatkan kesucian oleh karena rahmat Tuhan” (Lumen Gentium, 48)
    
Antifon Pembuka (Za 14:5.7)
  
Tuhan pasti akan datang, diiringi semua orang kudus, bersinarkan cahaya gemilang.

Doa Pagi

Allah yang kekal dan kuasa, urapilah aku pada awal hari ini. Mampukanlah aku untuk membawa diri lewat tutur kata dan tindakan yang pantas sehingga tidak melukai hati sesama yang kujumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pesan utama Yesaya adalah sebuah pewartaan tentang karya keselamatan Allah yang akan segera dilakukan. Pewartaan ini memberi hiburan dan harapan bagi umat Israel. Sang nabi menunjukkan Allah Israel sebagai Gembala-Raja, yang memerhatikan dan memlihara umat-Nya.

Bacaan dari Kitab Yesaya (40:1-11)
 
"Allah menghibur umat-Nya."
   
Beginilah firman Tuhan, “Hiburlah, hiburlah umat-Ku! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya.” Ada suara berseru, “Siapkanlah di padang gurun jalan bagi Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit harus diratakan. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi rata, dan yang berlekak-lekuk menjadi datar. Maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama! Sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.” Terdengarlah suatu suara, “Berserulah!” Jawabku, “Apa yang harus kuserukan?” “Serukanlah: Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah! Ia datang dengan kekuatan, dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan ternak-Nya dan menghimpunkan-Nya dengan tangan-Nya. Anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Lihat, Tuhan datang dengan kekuatan!
Ayat. (Mzm 96:1-2.3.10ac.11-12.13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang daripada-Nya.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Bersukacitalah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari Tuhan sudah dekat, Ia datang sebagai penyelamat.

Cinta Tuhan bagi masing-masing orang sungguh jelas. Setiap orang sungguh berharga di mata Tuhan. Yesus tidak mengajar bahwa satu orang sama dengan sembilan puluh sembilan, tetapi satu yang hilang harus dicari sampai ditemukan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:12-14)
   
"Bapamu tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan, lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang sembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Kita merasa bertanggung jawab terhadap sesuatu yang hilang. Kita tergerak untuk segera mencari dan menemukannya. Ini merupakan gambaran umat Allah yang jatuh dalam dosa. Mereka menjauh dari rengkuhan kasih Tuhan dan sesama. Kita bersatu untuk mengajak mereka kembali kepada Tuhan. Mereka juga berhak menikmati keselamatan Allah. Mereka kita terima kembali dengan sukacita. Penerimaan kita menjadi berkat khusus yang akan membarui hidup mereka.

Doa Malam

Terima kasih ya Yesus, atas cinta-Mu pada hamba-Mu ini. Walau aku sering menjauh dari pada-Mu namun Engkau tidak pernah berhenti menarikku untuk mendekat kepada-Mu dan tinggal dalam cinta-Mu. Semoga malam ini pun aku dapat beristirahat dalam kehangatan cinta-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 09 Desember 2013 Hari Biasa Pekan II Adven

Senin, 09 Desember 2013
Hari Biasa Pekan II Adven
 
Agar iman dan harapan itu menghasilkan buah sepenuhnya, diperlukan kesabaran. Menunggu dan bersabar itu perlu (St. Siprianus)
 
Antifon Pembuka (bdk. Yer 13:10; Yes 35:4)
 
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihat, Penebus kita akan datang.
 
Doa Pagi

Ya Allah, Engkaulah satu-satunya harapanku di saat aku mengalami kesusahan dan derita. Ajarilah aku supaya pada hari ini dapat membawa harapan pada sesama, khususnya di lingkungan hidupku. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-10)
 
"Allah sendiri yang menyelamatkan kamu."
  
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron akan diberikan kepadanya; Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kalian!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang yang hangat akan menjadi kolam dan tanah gersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebut Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya. Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
atau
Ref. Allah sendiri datang menyelamatkan kita.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Lihat, raja kita, Tuhan semesta alam, datang! Ia datang membebaskan kita dari belenggu perbudakan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:17-26)

"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan."

 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Yesus, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Maka datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Tetapi karena banyaknya orang di situ, mereka tidak dapat membawa masuk. Maka mereka naik ke atap rumah dan membongkar atap itu. Kemudian mereka menurunkan si lumpuh ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia, “Hai Saudara, dosamu sudah diampuni.” Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hati, “Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu Ia berkata kepada mereka, “Apa yang kalian pikirkan dalam hati? Manakah lebih mudah mengatakan, ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan, ‘Bangunlah dan berjalanlah’? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” Lalu Yesus berkata kepada si lumpuh, “Aku berkata kepadamu: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumah!” Seketika itu juga bangunlah orang itu di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang takjub, lalu memuliakan Allah. Mereka amat takut dan berkata, “Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dasar yang mendorong orang-orang yang sakit dan memasukkannya lewat atap adalah iman akan Yesus. Mereka yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang yang sakit. Dan memang benar, orang sakit itu sembuh berkat Yesus. Keyakinan yang begitu kuat akan Yesus ini memang bisa memberi dampak luar biasa dalam hidup ini. Yesus senddiri mengatakan kalau kita mempunyai iman, kita bisa memindahkan gunung. Namun sebaliknya kalau orang tidak beriman , Allah pun tidak banyak bertindak bagi kehidupan manusia. Maka kalau kita ingin menyaksikan hal-hal menakjubkan, hal pertama yang harus kita miliki adalah iman.

Iman adalah keyakinan pada Allah bahwa Allah bisa bertindak apapun bagi manusia. Iman berarti kepercayaan pada tindakan Allah itu. Maka orang beriman sebenarnya orang yang berserah pada kekuatan Allah. Sikap itulah yang ada dalam diri banyak orang . Mereka begitu percaya pada Allah sampai segala cara digunakan untuk membawa si sakit pada Yesus agar disembuhkannya. Oleh karena itu jangan mudah meremehkan atau mengesampingkan iman yang telah kita miliki karena dalam iman itulah tindakan Allah yang menakjubkan bisa terjadi dalam kehidupan kita.

CONTEMPLATIO : Masuklah dalam keheningan dan pejamkan mata Anda, hadirkan pengalaman orang-orang dalam Injil tadi dan Anda ada diantara mereka. Mereka begitu yakin pada Allah. Bangunlah sikap iman yang sama. Buka hatimu untuk seluruh rencana Tuhan dalam hidupmu.

ORATIO : Tuhan Yesus Kristus, berilah aku iman yang mantap agar aku juga selalu percaya pada tindakan-tindakan kasih-Mu untuk kehidupanku. Aku percaya dan berharap pada-Mu Tuhan. Amin.

MISSIO : Aku mau berdoa dengan iman yang sungguh untuk seorang yang sedang sakit.

Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Bacaan Harian: 09 - 15 Desember 2013

Bacaan Harian: 09 - 15 Desember 2013
   
Senin, 09 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 35:1-10; Mzm 85:9ab.10-14; Luk 5:17-26

Selasa, 10 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 40:1-11; Mzm 96:1-3.10ac.11-13; Mat 18:12-14.

Rabu, 11 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 40:25-31; Mzm. 103:1-2.3-4.8.10; Mat 11:28-30.

Kamis, 12 Desember: Hari Biasa Pekan II Adven (U).
Yes 41:13-20; Mzm 145:9-13ab; Mat 11:11-15.

Jumat, 13 Desember: Peringatan Wajib. Sta. Lusia, Perawan dan Martir (M).
Yes 48:17-19; Mzm 1:1-4.6; Mat 11:16-19.

Sabtu, 14 Desember: Peringatan Wajib. St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja (P).
Sir 48:1-4.9-11; Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19; Mat 17:10-13.

Minggu, 15 Desember: Hari Minggu Adven III (Rose/Ungu).
Yes 35:1-6a.10; Mzm. 146:7.8-9a.9bc-10; Yak. 5:7-10; Mat 11:2-11.

Minggu Adven ketiga dalam Tahun Liturgi disebut `Minggu Gaudete”. Bahasa Latin “gaudete” berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan. Warna merah muda/rose melambangkan bahwa penderitaan zaman ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Warna merah muda melambangkan bahwa penderitaan zaman ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. .

Sinterklas yang Sesungguhnya

 photo 20131208_zps97700bb3.jpg

Kobus: Hari Minggu Adven II





silahkan klik gambar untuk memperbesar


Minggu, 08 Desember 2013 Hari Minggu Adven II (A)

Minggu, 08 Desember 2013
Hari Minggu Adven II (A)
    
Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5. --- Katekismus Gereja Katolik, 720

         
Antifon Pembuka (Yes 30:19.30)

Hai umat Sion, lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan para bangsa. Ia akan memperdengarkan suara-Nya yang megah untuk menggembirakan hatimu.
   
Populus Sion, ecce Dominus veniet ad salvandas gentes: et auditam faciet Dominus gloriam vocis suæ, in lætitia cordis vestri.

  
Doa Pagi

   
Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim, buatlah kami merindukan perjumpaan kami dengan Putra-Mu. Janganlah Kaubiarkan suatu kesibukan duniawi pun menghalangi kami bertemu dengan Dia. Tetapi bimbinglah kami dengan bijaksana agar dapat dipersatukan dengan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kduus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (11:1-10)
 
    
"Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan."
      
Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri. Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang terus terikat pada pinggang. Pada masa itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809
Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
Ayat. (Mzm 72:1-2.7-8.12-13.17; R: 7; 2/4)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putra Raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan. Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Sebab ia akan datang melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari, kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut dia berbahagia.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:4-9)
  
"Kristus menyelamatkan semua orang."
  
Saudara-saudara, segala sesuatu yang dahulu ditulis, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita. Maka kita harus teguh berpegang pada pengharapan berkat ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh karena itu, terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita untuk kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah, bahwa demi kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengukuhkan janji yang telah diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Allah berkat kasih karunia yang diberikan Allah kepada mereka. Hal ini kukatakan kepadamu seperti ada tertulis, “Aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Lukas 3:4.6; 2/4)
Persiapkan jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:1-12)
 
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat"
  
Sekali peristiwa tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan berseru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” Sesungguhnya, dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika nabi itu berkata, “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes itu memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Tetapi waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah Yohanes Pembaptis kepada mereka, “Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat lolos dari murka yang akan datang? Maka hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Kami adalah anak Abraham. Sebab, aku berkata kepadamu: Dari batu-batu ini pun Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham. Kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku, dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yohanes Pembaptis mengingatkan kita, supaya kita mempersiapkan jalan yang baik dan lurus bagi Dia, dengan bertobat dan memperbaiki diri dari segala kesalahan dan dosa. Terlebih, kita diminta menunjukkan, manakah buah dari pertobatan itu sendiri. Sebab, pertobatan tidak cukup dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang-orang yang mengenal kita.

Yohanes menyadari betapa pentingnya pertobatan. Bahkan, sepertinya (pertobatan) itu adalah satu-satunya cara untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskan jalan bagi-Nya. Cara ini ia peroleh setelah menyadari Siapa yang akan datang kemudian dari padanya itu, dan apa maksud kedatangan-Nya ke dunia. Kemungkinan besar, sebagai seorang Yahudi, Yohanes telah membaca Kitab Yesaya (11:1-10) seperti yang kita baca dalam bacaan I Minggu ini. Yohanes meyakini bahwa Pribadi yang akan datang itu adalah Dia yang menghakimi dengan keadilan, yang memiliki kesetiaan dan kebenaran, dan memiliki tujuan membangun dunia yang damai dan sejahtera, suatu dunia yang baru. Ia memiliki kuasa besar yang dapat mengubah dunia menjadi jauh lebih baik yang dibawa dalam Pribadi yang akan datang itu. Keyakinan Yohanes itu nampak tatkala ia berkata, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang akan datang kemudian daripadaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan tali kasut-Nya. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan api.”

Kita pun meyakini hal yang sama dengan Yohanes Pembaptis. Kita yakin bahwa Yesus adalah Sang Juruselamat yang dijanjikan Bapa bagi kita, bahkan telah membaptis kita dengan Roh Kudus. Maka, melalui Masa Adven ini kita bersedia untuk kembali diingatkan oleh Yohanes lewat seruan pertobatannya. Dengan demikian, kita pun tidak menantikan kedatangan-Nya tanpa melakukan suatu pun, tetapi sebaliknya berani mewartakan pertobatan.

Pertobatan itulah caranya. Namun, tidak saja kita mewartakan pertobatan, karena kita sendiri mesti melakukan pertobatan itu. Bila kita sungguh menyadari betapa penting kedatangan Tuhan Yesus di dalam kehidupan kita, di dalam rumah, keluarga, dan komunitas, terlebih dalam hati kita masing-masing, maka kita berani untuk bertobat.

Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pertobatan kita? Misalnya, menerima satu dengan yang lain (Roma 15:4-9), sama seperti Kristus menerima kita. Hal ini kita lakukan demi kemuliaan Allah. (Paulus Kristianto Puji Sutrisno, O.Carm)

Sabtu, 07 Desember 2013 Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa

Sabtu, 07 Desember 2013
Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Dosa
Peringatan St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja
 
“Angkatlah tubuhku, yang telah jatuh di dalam Adam. Angkatlah aku, tidak dari Sarah, tetapi dari Maria, seorang Perawan, yang tidak saja tidak bernoda, tetapi Perawan yang oleh rahmat Allah telah dibuat tidak bersentuh dosa, dan bebas dari setiap noda dosa.” --- St. Ambrosius

 
Antifon Pembuka (Yes 61:10)
 
Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti mempelai laki-laki mengenakan perhiasan kepala.
 
Gaudens gaudebo in Domino et exsultabit anima mea in Deo meo: quia induit me vestimentis salutis, et indumento iustitiæ circumdedit me, quasi sponsam ornatam monilibus suis.


Doa Pagi


Ya Allah, dalam diri Perawan Maria yang dikandung tanpa noda, Engkau telah menyiapkan kediaman yang layak bagi Putra-Mu. Sebagaimana Engkau telah membeaskan dia dari setiap noda dosa, semoga berkat doanya Engkau pun memperkenankan kami sampai kepada-Mu dalam keadaan suci murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)

  
"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."
  
Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ul: lh.1ab)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (1:3-6.11-12)

 
"Di dalam Kristus, Allah telah memilih kita."
  
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semua untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut kepuusan kehendak-Nya. Dengan demikian kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:28, 2/4)
Salam Maria, penuh rahmat; Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)


"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?” jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Maka kata Maria, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18). Inilah Sabda Tuhan sebelum Hawa diciptakan, perempuan pertama di dunia. Tuhan berharap agar Hawa menjadi penolong bagi Adam. Apakah harapan Tuhan ini terkabul? Rupa-rupanya tidak! Hawa “gagal” menjadi penolong bagi Adam. Hawa gagal memelihara hubungan harmonis antara manusia dan Allah. Allah pun menjadi sangat marah. Ia memaklumkan bahwa akan ada permusuhan besar antara Hawa dan kejahatan (Kej 3:15).

Dalam rentang waktu lama, Sabda Allah itu pun terwujud dalam diri seorang perempuan suci dan diberkati. Perempuan sederhana itu bernama Maria. Kegagalan dan kesalahan “Hawa Lama” dibayar lunas dengan kehadiran “Hawa Baru”, yaitu Maria. Hubungan manusia dengan Allah didamaikan kembali. Allah melibatkan Maria dalam sejarah keselamatan. Maria pun menerima tawaran Allah ini dengan tulus, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.” Kesucian Maria terlihat saat ia mau dengan sukarela menerima tugas berat itu. Oleh karena itu, Gereja tidak ragu lagi memberi gelar “Perawan Tak Bernoda”. Ia adalah seorang ibu yang tetap perawan sampai akhir hayatnya.

Keteladanan Maria ini memperlihatkan betapa pentingnya peran “perempuan”. Ia bukan hanya sekadar “melahirkan”. Ia wajib memperjuangkan “kesucian” dalam diri anak-anak mereka. Sayang sekali, realitas berkata lain. Seringkali kita jumpai para ibu yang “lalai” mendidik anak-anak mereka. Mereka memang maju dalam karier dan usaha. Namun, mereka “gagal” menjadi pendidik yang baik. Anak-anak menjadi “jahat” karena kurang perhatian dari orang tuanya, khususnya sang ibu. Mereka gagal memperjuangkan “kesucian” dalam diri anak mereka.

Untunglah, Gereja masih memperjuangkan “kesucian” dalam diri kaum perempuan. Di dunia ini masih ada jutaan perempuan-perempuan yang memperjuangkan kekudusan hidup. Mereka adalah para ibu rumah tangga yang setia pada hidup perkawinan; para ibu yang tetap setia dan sabar mendampingi anaknya meskipun anaknya mengalami cacat mental atau sakit yang parah; para ibu tanpa suami yang berjuang untuk mencari nafkah demi anak-anak mereka. Tidak ketinggalan, para perempuan yang rela hidup murni (selibat), miskin dan taat demi pelayanan kepada Kristus dan Gereja-Nya. Semoga kita semua didorong untuk hidup suci seperti Maria. (Alexander Teguh, O.Carm/RUAH)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy