Senin, 30 Desember 2013 Hari Keenam dalam Oktaf Natal

Senin, 30 Desember 2013
Hari Keenam dalam Oktaf Natal

Wahai manusia, janganlah saling bermusuhan! - St. Hipolitus

Antifon Pembuka (Keb 18:14-15)

Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya, turunlah Sabda-Mu yang Mahakuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.

Doa Pagi

Allah sumber segala rahmat, kami bersyukur atas segala limpahan kebaikan-Mu yang telah kami terima sepanjang hidup kami terlebih selama satu tahun yang akan kami akhiri. Kami mohon pada-Mu semoga kami dapat melihat segala kebaikan-Mu selama ini dan tak lupa mengucap syukur atas segalanya. Ampunilah segala kelemahan kami agar bersama Hana yang setia menanti dan mempersiapkan dirinya untuk menyambut-Mu dalam hidupnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yohanes menyampaikan pesan dan nasihatnya baik kepada anak-anak, orang muda, maupun bapa-bapa. Mereka semua diingatkan tentang rahmat yang mereka terima, perilaku yang telah mereka tinggalkan dan keutamaan yang harus selalu mereka bangun.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:12-17)
 
"Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya."
  
Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat. Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:7-8a.8b-9.10)
1. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
2. Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi!
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang menyinari seluruh muka bumi.

Bait Allah adalah tempat di mana Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Di Bait Allah pula, Allah menyatakan diri-Nya kepada Hana. Kanak-kanak Yesus harus hidup tersembunyi di Nazaret. Dan Dia bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:36-40)
   
"Hana berbicara tentang Kanak-Kanak Yesus."
 
Ketika Kanak-Kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Karena Tuhan Yesus dan Bapa adalah satu, maka segala kuasa Bapa telah diserahkan kepada Yesus, Sang Putra. Nabiah Hana sangat bersukacita boleh melihat Yesus. Inilah puncak perjuangan hidupnya yang berkanjang dalam doa dan puasa. Setelah melihat Yesus, segala sesuatu yang lain terasa tak berarti. Kita bisa mencapai puncak kebahagiaan saat bersatu dengan Yesus. Sekarang pun, kita bisa melihat dan merasakan kehadiran Yesus dengan mata iman.

Doa Malam

Yesus, Engkaulah yang dinanti-nantikan oleh nabiah Hana dengan tekun dan setia beribadah, berpuasa dan berdoa. Semoga kami pun mau dan mampu meneladannya dalam hidup kami, karena Engkaulah sumber hidup dan sukacita kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Minggu, 29 Desember 2013 Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Minggu, 29 Desember 2013
Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan citra persekutuan Bapa dan Putera dalam Roh Kudus. Di dalam kelahiran dan pendidikan anak-anak tercerminlah kembali karya penciptaan Bapa. Keluarga dipanggil, supaya mengambil bagian dalam doa dan kurban Kristus. Doa harian dan bacaan. Kitab Suci meneguhkan mereka dalam cinta kasih. Keluarga Kristen mempunyai suatu tugas mewartakan dan menyebarluaskan Injil. (Katekismus Gereja Katolik, 2205)
 
Antifon Pembuka
 
Para gembala bergegas datang dan bertemu dengan Maria dan Yosef serta Sang Bayi yang terbaring di palungan.
 
Doa Pagi
 
Ya Allah, Engkau berkenan memberikan kepada kami Keluarga Kudus sebagai teladan yang unggul. Semoga kami meneladannya dalam keutamaan hidup berkeluarga dan dalam ikatan cinta agar kami layak menikmati dengan penuh sukacita anugerah hidup abadi di dalam rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:2-6,12-14)
 
"Orang takwa menghormati ibu-bapanya."
 
Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak itu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya, ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya. Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditujukan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 128:1-2.3.4-5; R:1)
1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di se keliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (3:12-21)
 
"Tata hidup keluarga di dalam Tuhan."
 
Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi oleh-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya. Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kamu saling mengajar dan menasihati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita. Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami, kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:15a.16a)
Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-15,19-23)
  
"Bawalah Bayi serta ibu-Nya mengungsi ke Mesir."
  
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah Malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.” Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Lampu Natal masih bernyala kelap-kelip di ruang tamu. Pohon Natal masih menjadi hiasan segar dan beberapa hadiah masih tergeletak di bawah pohon Natal. Setelah merayakan Natal dalam perayaan liturgis dan kegembiraan keluarga, umat Katolik diajak oleh Gereja untuk melengkapi perayaan itu dengan merayakan “Pesta Keluarga Kudus, Yesus Maria dan Yusuf” (lazim disebut Keluarga Kudus dari Nazaret).
Injil pada pesta ini menonjolkan tokoh Yusuf yang berperan besar dalam ambil bagian untuk mengawal rencana Allah menyelamatkan dunia melalui inkarnasi Putra-Nya, Yesus Kristus. Memang bukan hanya Yusuf yang berperan besar dalam mengawal rencana keselamatan manusia. Selain Yusuf juga ada Maria dan malaikat, namun peran Yusuf sebagai kepala keluarga mendapat tempat khusus dalam karya keselamatan ini.

Injil Matius menegaskan peranan Yusuf dengan sangat jelas. Ia menjadi pendengar yang baik dan setia pada Sabda Tuhan. Ketaatannya sungguh luar biasa. Sampai tiga kali ia harus membuat keputusan untuk membawa keluarganya berpindah-pindah tempat. Pengungsian ke Mesir, bagi Yusuf adalah suatu tempat yang tidak aman secara rohani. Bagi orang Israel, Mesir adalah tempat yang selalu mengingatkan nasib mereka sebagai budak. Mesir adalah tempat para ahli nujum dan pesihir hidup. Oleh karena itu, pengungsian ke Mesir bagi Yusuf merupakan hal yang tidak mudah. Kesan mengungsi ke Mesir memang seolah tempat yang jauh dan aman dari jangkauan Herodes, tetapi Mesir sendiri bukan tempat pengungsian yang ideal bagi keluarga Israel yang taat akan hukum Tuhan dan adat istiadat Yahudi. Tidak adakah tempat pengungsian yang lebih baik bagi keluarga Yusuf, Maria dan Yesus? Kiranya Allah mempunyai maksud khusus dengan meminta Yusuf untuk mengungsi ke Mesir.

Matius menyiratkan hal itu ketika ia memberi kesaksian bahwa pengungsian ke Mesir dilakukan untuk menggenapi firman Tuhan. Matius menegaskan bahwa hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Kirnaya inilah spiritualitas Yusuf dalam menjalankan fungsi kebapakan dalam hidup keluarganya. Ia membangun keluarganya dengan dasar untuk menggenapi firman Tuhan. Ia selalu taat pada bimbingan Tuhan melalui malaikat yang selalu memberinya nasihat lewat mimpinya.

Keluarga katolik di zaman ini adalah keluarga yang hidupnya seperti hidup keluarga Yusuf di Mesir. Dunia sekarang dipenuhi ahli nujum dan pesihir. Tentu bukan ahli nujum Mesir dan bukan pesihir Mesir, tetapi ahli nujum dan pesihir model masa kini. Ahli nujum masa kini yang menawarkan ramalan-ramalan hidup sukses, ahli nujum masa kini yang meramalkan nasib manusia dan dunia dengan dasar kekuatan prananya. Pesihir masa kini yang menawarkan sihir kekayaan instan, kecantikan instan, sekali tepuk semua tersedia dengan nyaman dan tanpa usaha banyak. Di tengah situasi seperti itu, spiritualitas Yusuf dalam membangun keluarganya sudah seharusnya dan sewajarnya menjadi acuan keluarga Katolik.

Spiritualitas Yusuf dalam membangun keluarga adalah berdasar ketaatan dan kesetiaan pada firman Tuhan karena keluarganya membawa misi Tuhan. Hal itu menjadi dasar pula bagi keluarga Katolik masa kini. Keluarga Katolik adalah Gereja Inti, Gereja Rumah Tangga. Mereka membangun relasi berdasarkan Sakramen Perkawinan. Mereka mengemban tugas untuk memperluas anggota Keluarga Allah. Oleh karena itu, tiap kepala keluarga Katolik adalah Yusuf masa kini. Tanpa menyadari hal itu, mereka akan tetap tinggal dan tersesat di Mesir zaman ini yang dipenuhi ahli nujum dan pesihir.

RUAH

Kobus: Yang Tercerai, Dikumpulkan




silahkan klik gambar untuk memperbesar


'Memusnahkan' Benda Rohani Yang Telah Rusak

 photo 20131229_zps4eebdece.jpg
Copyright: Tegar Andito

Sabtu, 28 Desember 2013 Pesta Kanak-kanak Suci, Martir

Sabtu, 28 Desember 2013
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
  
“Raja Agung lahir sebagai anak miskin. Para sarjana menyembah Dia, yang masih berbaring di palungan, tetapi memerintah langit dan bumi” (St. Quidvultdeus)
 
Antifon Pembuka
  
Kanak-kanak tak bersalah dibunuh demi Kristus. Kini mereka mengikuti Anak Domba tak bercela, dan senantiasa berseru, "Terpujilah Kristus!"
  
Pengantar
   
Pesta Kanak-kanak Suci yang kita rayakan pada hari ini menunjuk pada kenyataan bahwa kuasa kegelapan menjadi gusar terhadap terang Kristus. Ini dapat dilihat di sepanjang sejarah keselamatan. Dengan lahirnya Yesus, Raja Herodes merasa kedudukannya terancam dengan hadirnya Raja baru tersebut. Ia merasakan takhtanya mulai digoyang. Itulah sebabnya, ia tidak segan-segan membunuh anak-anak. Telinganya sudah tuli untuk mendengar ratapan para ibu yang harus kehilangan anaknya. Mata hatinya buta untuk melihat penderitaan begitu banyak orang. Kehadiran seorang pembawa damai kerap menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang congkak dan arogan. Kedatangan Yesus, Sang Raja Damai, menyebabkan kekacauan besar dalam diri Herodes. Anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban kekejamannya hanya karena ingin memastikan bahwa Yesus termasuk di antara anak-anak tersebut.

Doa Pagi

Allah sumber hidup kami, hari ini kami mengenangkan kanak-kanak suci yang menjadi martir karena ambisi dan kebengisan Raja Herodes. Kami pun mohon belas kasih-Mu bagi arwah para janin yang digugurkan maupun kanak-kanak yang dibunuh oleh orang tuanya. Semoga mereka menikmati sukacita abadi bersama-Mu di surga. Amin. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

Allah adalah terang. Itu berarti bahwa Allah itu dapat dikenal walaupun tidak kelihatan. Karena Ia menyatakan diri-Nya sebagai Cinta. Selain itu, Allah itu kudus dan sempurna. Karena kegelapan dosa tidak ada sama sekali pada-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1:5-2:2)

"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
 
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil. Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
Ayat. (Mzm 124:2-3.4-5.7b-8)
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.

Raja Herodes berusaha untuk membunuh kanak-kanak Yesus. Karena dia gagal untuk melihat dan percaya bahwa dalam diri Anak ini tergantunglah harapan akan keselamatan seluruh umat manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:13-18)
 
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
 
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Sifat anak yang polos, tampil apa adanya, tidak bisa berbohong dan bergantung kepada orang lain, menjadi gambaran ungkapan iman yang mengandalkan Tuhan. Merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Anak-anak yang hatinya masih suci dan tidak bersalah ini harus menanggung murka Herodes. Mereka menjadi martir yang menyelamatkan Bayi Yesus. Walau belum menyadarinya, mereka telah mengurbankan nyawa bagi rencana karya keselamatan Allah. Bagaimana semangat kemartiran kita?

Doa Malam

Ya Bapa yang Maharahim, syukur dan terima kasih atas rahmat kehidupan bagi kami. Ampunilah mereka yang menyia-nyiakannya. Kuasailah hati mereka dengan kehangatan cinta-Mu agar mereka merasakan betapa berhargalah hidup mereka. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Sudahkah Anda.......

 photo 20131225_zps3013e101.jpg
Copyright: Tegar Andito

Kobus: Hari Raya Natal, Yang Kecil, Dimuliakan




silahkan klik gambar untuk memperbesar


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy