| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 13 - 19 Januari 2014

Bacaan Harian 13 - 19 Januari 2014

Senin, 13 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-14.17-19; Mrk 1:14-20.

Selasa, 14 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 1:9-20; MT 1Sam 2:1.4-8abcd; Mrk 1:21b-28.

Rabu, 15 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 3:1-10.19-20; Mzm 40: 2.5.7-10; Mrk 1:29-39.

Kamis, 16 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11. 14-15.24-25; Mrk 1:40-45.

Jumat, 17 Januari : Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).

1Sam 8:4-7.10-22a; Mzm 89: 16 – 19; Mrk 2:1-12.

Sabtu, 18 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 9:1-4.17-19; 10:1a; Mzm 21:2-7; Mrk 2:13-17.

Minggu, 19 Januari: Hari Minggu Biasa II (H).
Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34

Senin, 13 Januari 2014 Hari Biasa Pekan I

Senin, 13 Januari 2014
Hari Biasa Pekan I
 
Janganlah kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka -- St. Yohanes Krisostomus
 
Antifon Pembuka (Mzm 116:12-13)
 
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
 
Doa Pagi

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah memanggil dan mengutus banyak nabi dan rasul, untuk menyampaikan warta pertobatan dan penyelamatan. Curahkanlah rahmat-Mu, agar hati kami semakin terbuka untuk dapat bekerjasama dengan-Mu. Semoga warta yang kami bagikan ini sungguh lahir dari pengalaman iman yang dalam. Dampingi dan terangi kami dalam pergulatan iman, agar semakin jernih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)
 
"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."
 
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
 
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Di dalam suatu pertemuan, seorang katekis di daerah terpencil dengan gembira menceritakan pengalamannya mengajar agama. Dia merasa bangga bisa ikut mewartakan Injil sekali pun gajinya tidak seberapa. Dia merasa beruntung bisa ikut serta dalam tugas luhur itu.

Yesus datang ke dunia ini untuk membawa Kabar Gembira, Kabar Keselamatan bagi umat manusia. Dia datang untuk menegakkan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Agar pantas menyambut dan mengalami keselamatan yang ditawarkan-Nya, umat manusia harus bertobat dan percaya kepada Dia. Manusia harus meninggalkan kefasikan dan cara hidup lama, dan beralih memeluk nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan-Nya, antara lain: kasih, keadilan, kebenaran dan damai sejahtera. Untuk membantu perwartaan dan perluasan Kerajaan Allah itu, Yesus memanggil murid-murid pertama. Mereka dipanggil dan diutus bersama Dia untuk mewartakan dan membangun Kerajaan Allah.

Kita semua sebagai murid-murid Yesus juga dipanggil dan diutus untuk tugas perutusan yang sama. Medan perutusan kita adalah hidup kita, keluarga kita, tempat kerja dan masyarakat sekitar kita. Hidup sebagai orang Katolik yang baik adalah salah satu bentuk pewartaan. Apa yang harus saya lakukan untuk t urut mewartakan Injil?

Ya, semoga Engkau memampukan aku untuk turut serta mewartakan Injil kepada sesamaku. Amin

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Air Suci

Copyright: Tegar Andito

Minggu, 12 Januari 2014 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 12 Januari 2014
Pesta Pembaptisan Tuhan
 
Kristus dibaptis! Marilah kita turun ke air bersama Dia, supaya kita juga naik bersama Dia! --- St. Gregorius dari Nazianze

 
Antifon Pembuka (bdk Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo lætitia præ consortibus tuis.
* Eructavit cor meum verbum bonum: dico ego opera mea regi. (GR, 498)

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putera-Mu, ketika sesudah pembaptisan-Nya di sungai Yordan, Ia keluar dari air, dengan disaksikan oleh Roh Kudus yang turun pada-Nya seperti burung merpati. Kami pun telah Kauangkat menjadi putera dan puteri-Mu, ketika kami dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon semoga kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-4.6-7)
     
"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."
        
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepada-Nya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Tuhan, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b+9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34-38)
 
"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."
 
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata, “Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:13-17)
 
"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."
 
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, “Akulah yang musti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!” Lalu Yesus menjawab kepadanya, kata-Nya, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis, hal yang seharusnya dilakukan oleh para pendosa. Pendosakah Yesus sehingga Ia dibaptis? Tentu tidak sama sekali. Namun, mengapa Ia melakukan hal yang harusnya dilakukan oleh orang berdsa itu? "Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Kehendak Allah! Allah sungguh menjadi manusia: mengalami apa yang dialami manusia, melakukan apa yang dilakukan manusia. Dibaptis. Itulah yang dilakukan Yesus. Yesus seakan berdosa. Yesus seolah membutuhkan pertobatan. Namun, yang sebenarnya Ia lakukan ialah sungguh-sungguh masuk ke dalam dunia manusia. Sungguh-sungguh merasakan dan mengalami kehidupan manusia. Itulah makna pembaptisan Yesus.

Yesus dibaptis bukan sekadar ditenggelamkan di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Bukan sekadar ritual formalitas belaka. Bukan pula sebagai tanda pertobatan Yesus. Yesus dibaptis berarti Yesus ditenggelamkan ke dalam semua persoalan manusia, ke dalam suka-duka manusia, ke dalam tawa-tangis manusia, dan ke dalam bahagia-derita manusia. Termasuk juga ditenggelamkan ke dalam penderitaan manusia. Inilah makna terdalam dari pembaptisan Yesus.

Dengan tenggelam ke dalam kehidupan manusia itu, Dia menyelamatkan umat manusia. Pembaptisan Yesus memiliki makna simbolis yang luar biasa. Dia ditenggelamkan ke dalam air. Sejak itulah Dia mulai melaksanakan tugas perutusan-Nya. Sejak itulah Dia mulai tenggelam ke dalam kehidupan manusia.

Sejak dibaptis, Yesus mewartakan Kabar Gembira bagi orang-orang miskin. Dia berjalan dari desa ke desa, dari kota ke kota, berjumpa dengan orang-orang miskin, orang-orang sederhana, orang-orang sakit, orang-orang berdosa. Mereka adalah orang-orang yang terkulai lemah. Mereka adalah orang-orang yang pudar nyalanya. Apa yang Yesus lakukan terhadap mereka? Buluh yang patah terkulai tidak Ia putuskan, sumbu yang pudar nyalanya tidak Ia padamkan. Tetapi, dengan setia Ia mewartakan Sabda Allah, mewartakan penyembuhan dan pengampunan dosa. (Bdk. Yes 42:3). Dia sungguh-sungguh tenggelam ke dalam penderitaan manusia, untuk menyelamatkan manusia.

Sejak dibaptis, Yesus mewartakan Sabda pembebasan. Dia membebaskan orang-orang yang tertindas. Siapa yang tertindas itu? Bukan hanya mereka yang lemah, kecil, tersingkir dan dipinggirkan, melainkan juga mereka yang tergolong sebagai kelompok elite, kaum Farisi, ahli-ahli Taurat, kaum tua-tua dan berbagai macam kelompok Yahudi. Mereka semua tertindas. Tertindas oleh kepicikan berpikir dan pandangannya dan pandangannya dan tertindas oleh dosa. Yesus datang mewartakan Sabda pembebasan bagi mereka. Yesus sering bersoal-jawab dengan mereka: tentang Sabat, tentang puasa, tentang kasih, tentang siapakah Mesias itu, dan tentang Allah. Yesus mewartakan kebenaran kepada mereka, bukan untuk memojokkan, melainkan untuk membebaskan mereka. Yesus sungguh tenggelam ke dalam persoalan-persoalan manusia itu untuk membebaskan dan menyelamatkan mereka.

Akan tetapi, apa yang dialami Yesus? Sengsara dan salib. Itulah konsekuensi dari Pembaptisan Yesus. Itulah risiko dari tugas perutusan Yesus. Ia mewartakan kabar baik dan kebenaran dengan lantang, akibatnya Ia disalibkan. Semakin lantang kita mewartakan kabar gembira dan kebenaran, semakin besar pula salib yang harus kita pikul. Yesus telah melakukannya.

Apa yang membuat Yesus tetap bertahan mewartakan kebenaran? Mengapa Ia tidak membuang saja "janji baptis"-Nya itu? Mengapa Ia tidak meninggalkan sengsara dan salib itu? "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Sabda inilah yang tetap tinggal di dalam Hati Yesus. Sabda inilah yang membuat Dia tidak mundur sedikit pun dari "janji baptis-Nya itu, tidak mundur sedikit pun dari tugas perutusan-Nya". Bagaimana dengan kita?

Bila kita memegang erat-erat Sabda Tuhan itu, bahwa melalui pembaptisan kita diangkat menjadi anak Allah yang terkasih, maka kita pun tidak akan mundur dari sengsara dan salib perutusan kita. Jika sabda itu bergema terus di dalam hati kita, maka kita pun tidak akan mengingkari janji baptis kita.
  
“Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan (Bdk. Yoh 3:5.). Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa (Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.). Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini (Bdk. Mrk 16:16.). Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh “kelahiran kembali dari air dan Roh”. Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya.“ (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
  
RUAH

Kobus: Pesta Pembaptisan Tuhan





silahkan klik gambar untuk memperbesar





Sabtu, 11 Januari 2014 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 11 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Iri hati adalah satu kebiasaan buruk yang pokok” (Katekismus Gereja Katolik, 2553)
 
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)
 
Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahaagung, Engkau telah menampakkan diri kepada kami dengan cahaya dari surga. Sudilah tetap menerangi, mendahului, dan mendampingi kami. Maka takkan ada gelap gulita, yang menggelisahkan dan membingungkan kami, sebab Engkaulah yang memimpin dan membawa kami pulang ke tanah air surgawi dengan aman sentosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yesus lahir dari Allah, maka Dia mampu melindungi kita, agar tak terjamah oleh dosa yang mendatangkan maut, yaitu dosa menghujat Roh Kudus (Mat 12:31). Yesus Kristus adalah Allah yang benar dan pembawa hidup ilahi. Kita tidak salah mengimani-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
 
"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Yesus Kristus juga membaptis. Murid Yohanes Pembaptis melaporkan itu kepada gurunya. Yohanes Pembaptis menempatkan dirinya sebagai “sahabat Mempelai Laki-laki”, yang bersukacita atas tindakan Yesus itu. Bahkan dia bernubuat: Yesus Kristus harus menjadi makin besar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
 
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
 
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yohanes sadar akan tugas perutusannya. Ia menyiapkan hati umat supaya layak menerima Tuhan yang akan datang. Dan sebagai seorang nabi yang merintis jalan bagi Tuhan, ia tidak mempromosikan dirinya. Ia tidak menggunakan kesempatan untuk menjadi terkenal walaupun hal itu mungkin. Ia tetap rendah hati. Ia pun bersukacita atas tugas perutusannya. Mesias, Tuhan yang datang harus semakin besar, sedangkan dia sendiri harus semakin kecil. Kita pun diundang untuk mempersiapkan hati yang layak bagi Tuhan. Sikap yang tepat adalah rendah hati. Dengan sikap tersebut, kita membiarkan Tuhan berkarya dalam hati dan hidup kita.

Doa Malam

Bapa, ajarlah aku untuk berani mendahulukan sesama, baik dalam berpikir maupun bertindak. Dengan begitu, aku dapat meneladan Yohanes Pembaptis yang memberi kesempatan kepada Yesus Putra-Mu untuk menjadi semakin besar, sebab Dialah Putra-Mu yang hidup dan berkuasa bersama Roh Kudus, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Jumat, 10 Januari 2014 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 10 Januari 2014
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Siapa memandang Allah, memiliki segala kekayaan yang dapat dibayangkan orang. (St Gregorius dari Nyssa)

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkatilah langkah hidup kami hari ini. Berkatilah perjalanan pengabdian kami kepada-Mu lewat tugas-tugas kami sehingga kami dapat menjadi berkat bagi sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
 
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
 
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
 
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.

Renungan

Kerap kali kita datang kepada Tuhan dan menyampaikan permohonan-permohonan kita dengan nada memaksa. Kita ingin Tuhan mengabulkan semua permohonan kita. Kita mau kehendak kita yang dipenuhi oleh Tuhan.

Si kusta dalam kisah Injil hari ini memberikan contoh yang indah dalam mendekati Tuhan. Ia tidak memaksakan kehendaknya kepada Yesus. Ia tersungkur di hadapan Yesus, tanda hormat bakti dan sembah sujud yang mendalam sekaligus pengakuan akan kuasa Yesus. Ia yakin bahwa Yesus sanggup melakukan yang terbaik baginya. Hal ini semakin tampak dalam kata-katanya, ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku”. Tidak ada nada pemaksaan. Ia sadar siapa dirinya dan siapa yang ada di hadapannya. Ia sungguh datang kepada Yesus dengan penuh kerendahan hati. Semuanya itu merupakan ungkapan iman dan kepercayaannya kepada Yesus. Sikapnya itu berkenan di hadapan Yesus. Yesus memenuhi kerinduan hatinya yang terdalam. Ia ditahirkan oleh Yesus.

Setiap hari kita datang kepada Tuhan dan memanjatkan doa-doa kita. Bagaimanakah sikap kita dalam berdoa? Apakah kita kerap memaksakan kehendak sendiri kepada Tuhan?

Ya Tuhan, ajarilah aku selalu untuk datang kepada-Mu dengan penuh iman dan kerendahan hati serta mampu membiarkan kehendak-Mu terjadi dalam hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy