| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Januari 2014 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 16 Januari 2014
Hari Biasa Pekan I
 
“Kesatuan itu sejak semula dianugerahkan Kristus kepada Gereja-Nya” (Katekismus Gereja Katolik, 820)
 
Antifon Pembuka (Mzm 44:24-25)

Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan yang menimpa kami?

Doa Pagi

Bapa yang penuh kasih, aku bersyuukur atas hari baru ini. Bimbinglah dan kuatkanlah hatiku dengan rahmat-Mu dalam melakukan tugas dan pelayananku hari ini. Semoga aku dapat melayani sesama dengan baik. Amin.

Kekalahan perang yang sungguh habis-habisan, karena Israel kehilangan 30 ribu tentara infantry, Hofni dan Pinehas (anak imam Eli) gugur, dan Tabut Perjanjian dirampas oleh orang-orang Filistin. Ternyata, Filistin yang dicap kafir itu juga percaya akan kekuatan Tuhan Allah Israel.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)
 
"Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."
   
Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin. Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel, “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo. Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata, “Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika mereka tahu bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin. Kata mereka, “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu. Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi. Celakalah kita! Siapakah yang akan menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai tulah di padang gurun. Akan tetapi, hai orang Filistin, kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti anak laki-laki, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantry. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 44:10-11.14-15.24-25)
1. Ya Allah, Engkau kini membuang kami dan membiarkan kami kena umpat; Engkau tidak lagi maju bersama dengan bala tentara kami. Engkau membuat kami mundur dipukul lawan, dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.
2. Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga, menjadi olok-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar. Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.
3. Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan himpitan yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Selain oleh penyerahan kehendak manusia, kehendak Allah menjadi nyata karena tergerak oleh belas kasih-Nya. Percaya kepada belas kasih Allah merupakan sikap yang tepat saat kita mengalami aneka penderitan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
 
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
   
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, katanya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memeberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Kisah penyembuhan seorang yang sakit kusta mengungkapkan kuasa Tuhan yang menyelamatkan mereka yang sudah dikeluarkan dari Israel. Kata-kata yang keluar dari mulut si kusta mengungkapkan sebuah harapan, sebuah doa. Itulah juga mengungkapkan sebuah pengakuan iman. Ia menyerahkan segalanya kepada Tuhan, “Jadilah kehendak-Mu”. Yesus pun menjawabnya. Ia lalu mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang kusta tersebut. Kita pun diundang dalam situasi apa pun kehidupan kita datang kepada Yesus. Bila kita percaya, Tuhan dengan kuat kuasa-Nya melakukan segalanya demi kebaikan kita.

Doa Malam

Tuhanku dan Allahku, hati-Mu selalu tergerak oleh belas kasihan terhadap orang kusta yang memohon penyembuhan dari-Mu. Jadikan hatiku seperti hati-Mu, agar mudah tergerak oleh belas kasihan ketika melihat kesusahan dan kesedihan sesamaku. Amin.


RUAH

Rabu, 15 Januari 2014 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 15 Januari 2014
Hari Biasa Pekan I
 
Misi Yesus adalah misi kita; perutusan-Nya adalah perutusan kita --- St. Arnoldus Janssen
 
Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)

Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.

Doa Pagi

+ Ya Allah, Engkau berkenan memanggil Samuel dan ia menjawab, "Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan." Engkau pun berkenan memanggilku. Maka, dampingilah aku dengan rahmat-Mu, agar aku semakin peka mendengarkan suara-Mu yang hadir di dalam setiap peristiwa hidupku. Amin. +

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
   
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
   
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
 
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
 
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Kita semua sangat familiar dengan ungkapan Ora et Labora dari Santo Benediktus. Doa dan kerja itu saling melengkapi. Kalau yang satu dilalaikan maka yang lain akan kehilangan daya, semangat dan rohnya. Salah satu bahaya dalam hal ini adalah orang begitu sibuk dengan pekerjaan dan karier hingga lupa memberi waktu untuk doa dan komunikasi dengan Tuhan. Orang sering kali hanyut dan tenggelam dalam kesibukan dan rutinitas sehari-hari.

Injil hari ini mengisahkan aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Yesus di Kapernaum. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita berbagai penyakit dan mengusir setan. Di tengah kesibukan melayani banyak orang, Yesus dengan sadar mengambil waktu untuk hening dan berdoa. Ia bahkan mengajak Simon dan teman-temannya. Yesus memberikan teladan yang baik kepada para murid-Nya.

Hanyut dalam pelayanan bisa membuat kita lupa akan tujuan utama pelayanan dan menjadi sombong. Kita harus menyediakan waktu untuk hening dan berdoa agar kita tidak kehilangan arah dalam pelayanan.

Ya Tuhan, terima kasih atas teladan yang Engkau berikan dalam pelayanan. Semoga aku tetap memberi waktu untuk keheningan dan doa di tengah kesibukan duniawi. Amin.

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 14 Januari 2014 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 14 Januari 2014
Hari Biasa Pekan I
 
Kedatangan Kerajaan Allah adalah kekalahan kerajaan setan Bdk. Mat 12:36.: "Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu" (Mat 12:28). Pengusiran setan [eksorsisme] yang dilakukan Yesus membebaskan manusia dari kekuasaan setan Bdk. Luk 8:26-39.. Mereka mendahului kemenangan Yesus yang besar atas "penguasa dunia ini" (Yoh 12:31). Kerajaan Allah secara definitif didirikan oleh salib Kristus: "Dari salib, Allah kita memerintah" (LH. Madah "Vexilla Regis"). --- Katekismus Gereja Katolik, 550
 
Antifon Pembuka (1Sam 2:1)
 
Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pagi

Ya Allah, Bapa yang Maharahim, Engkau tidak menolak Hana yang terus-menerus berdoa kepada-Mu. Berilah aku semangat di saat-saat aku mengalami putus asa, dan dalam menghadapi persoalan-persoalan hidupku. Tuhan, bimbinglah aku sepanjang hari ini. Amin.

Hana yang mandul, isteri Elkana imam di Silo, mengajari kita bagaimana seharusnya mencurahkan susah hati di hadapan Tuhan. Dia mohon tak henti, sambil menangis tersedu-sedu, seraya bernazar. Cara ini ternyata diperhatikan Tuhan. Hana mengandung, dan melahirkan seorang anak luar biasa, yakni Nabi Samuel.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
  
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
      
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke alam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.

Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa, karena Dia adalah Yang Kudus dari Allah. Dia memberi perintah, dan roh jahat pun patuh kepada-Nya. Sabda-Nya sekuat sabda penciptaan, yang satu kata-Nya saja mampu menjadikan nyata hal-hal yang mustahil sekalipun.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
  
Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Tuhan mendengarkan doa orang yang dengan penuh kepercayaan menyerahkan diri dan hidup mereka kepada-Nya. Doa dan harapan Hana dikabulkan oleh Tuhan. Ia mendapatkan seorang anak dan kemudian menyerahkan anak itu kembali kepada Tuhan. Yesus mewartakan Kerajaan Allah, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dnegan perbuatan nyata. Ia menyembuhkan seorang yang kerasukan roh jahat. Semua peristiwa ini mau menunjukkan kepada kita bahwa kalau kita manusia memiliki iman yang kuat, Tuhan sendiri dengan kuat kuasa-Nya akan melakukan segalanya untuk kebahagiaan kita.

Doa Malam

Terima kasih ya Bapa, karena aku merasakan bimbingan-Mu di sepanjang hari ini, dan aku semakin percaya akan kuasa-Mu dalam hidupku. Dampingilah aku selalu sebab aku hendak selalu bergantung kepada-Mu, sumber segala anugerah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 13 - 19 Januari 2014

Bacaan Harian 13 - 19 Januari 2014

Senin, 13 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 1:1-8; Mzm 116:12-14.17-19; Mrk 1:14-20.

Selasa, 14 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 1:9-20; MT 1Sam 2:1.4-8abcd; Mrk 1:21b-28.

Rabu, 15 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 3:1-10.19-20; Mzm 40: 2.5.7-10; Mrk 1:29-39.

Kamis, 16 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).

1Sam 4:1-11; Mzm 44:10-11. 14-15.24-25; Mrk 1:40-45.

Jumat, 17 Januari : Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).

1Sam 8:4-7.10-22a; Mzm 89: 16 – 19; Mrk 2:1-12.

Sabtu, 18 Januari : Hari Biasa Pekan I (H).
1Sam 9:1-4.17-19; 10:1a; Mzm 21:2-7; Mrk 2:13-17.

Minggu, 19 Januari: Hari Minggu Biasa II (H).
Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34

Senin, 13 Januari 2014 Hari Biasa Pekan I

Senin, 13 Januari 2014
Hari Biasa Pekan I
 
Janganlah kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka -- St. Yohanes Krisostomus
 
Antifon Pembuka (Mzm 116:12-13)
 
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan, segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
 
Doa Pagi

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah memanggil dan mengutus banyak nabi dan rasul, untuk menyampaikan warta pertobatan dan penyelamatan. Curahkanlah rahmat-Mu, agar hati kami semakin terbuka untuk dapat bekerjasama dengan-Mu. Semoga warta yang kami bagikan ini sungguh lahir dari pengalaman iman yang dalam. Dampingi dan terangi kami dalam pergulatan iman, agar semakin jernih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)
 
"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."
 
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
 
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
 
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Di dalam suatu pertemuan, seorang katekis di daerah terpencil dengan gembira menceritakan pengalamannya mengajar agama. Dia merasa bangga bisa ikut mewartakan Injil sekali pun gajinya tidak seberapa. Dia merasa beruntung bisa ikut serta dalam tugas luhur itu.

Yesus datang ke dunia ini untuk membawa Kabar Gembira, Kabar Keselamatan bagi umat manusia. Dia datang untuk menegakkan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Agar pantas menyambut dan mengalami keselamatan yang ditawarkan-Nya, umat manusia harus bertobat dan percaya kepada Dia. Manusia harus meninggalkan kefasikan dan cara hidup lama, dan beralih memeluk nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan-Nya, antara lain: kasih, keadilan, kebenaran dan damai sejahtera. Untuk membantu perwartaan dan perluasan Kerajaan Allah itu, Yesus memanggil murid-murid pertama. Mereka dipanggil dan diutus bersama Dia untuk mewartakan dan membangun Kerajaan Allah.

Kita semua sebagai murid-murid Yesus juga dipanggil dan diutus untuk tugas perutusan yang sama. Medan perutusan kita adalah hidup kita, keluarga kita, tempat kerja dan masyarakat sekitar kita. Hidup sebagai orang Katolik yang baik adalah salah satu bentuk pewartaan. Apa yang harus saya lakukan untuk t urut mewartakan Injil?

Ya, semoga Engkau memampukan aku untuk turut serta mewartakan Injil kepada sesamaku. Amin

Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Air Suci

Copyright: Tegar Andito

Minggu, 12 Januari 2014 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 12 Januari 2014
Pesta Pembaptisan Tuhan
 
Kristus dibaptis! Marilah kita turun ke air bersama Dia, supaya kita juga naik bersama Dia! --- St. Gregorius dari Nazianze

 
Antifon Pembuka (bdk Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo lætitia præ consortibus tuis.
* Eructavit cor meum verbum bonum: dico ego opera mea regi. (GR, 498)

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memaklumkan Yesus Kristus sebagai Putera-Mu, ketika sesudah pembaptisan-Nya di sungai Yordan, Ia keluar dari air, dengan disaksikan oleh Roh Kudus yang turun pada-Nya seperti burung merpati. Kami pun telah Kauangkat menjadi putera dan puteri-Mu, ketika kami dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus. Kami mohon semoga kami tetap setia dan hidup pantas sebagai putera dan puteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-4.6-7)
     
"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."
        
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepada-Nya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Tuhan, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b+9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34-38)
 
"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."
 
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata, “Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:13-17)
 
"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."
 
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, “Akulah yang musti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!” Lalu Yesus menjawab kepadanya, kata-Nya, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis, hal yang seharusnya dilakukan oleh para pendosa. Pendosakah Yesus sehingga Ia dibaptis? Tentu tidak sama sekali. Namun, mengapa Ia melakukan hal yang harusnya dilakukan oleh orang berdsa itu? "Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Kehendak Allah! Allah sungguh menjadi manusia: mengalami apa yang dialami manusia, melakukan apa yang dilakukan manusia. Dibaptis. Itulah yang dilakukan Yesus. Yesus seakan berdosa. Yesus seolah membutuhkan pertobatan. Namun, yang sebenarnya Ia lakukan ialah sungguh-sungguh masuk ke dalam dunia manusia. Sungguh-sungguh merasakan dan mengalami kehidupan manusia. Itulah makna pembaptisan Yesus.

Yesus dibaptis bukan sekadar ditenggelamkan di Sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis. Bukan sekadar ritual formalitas belaka. Bukan pula sebagai tanda pertobatan Yesus. Yesus dibaptis berarti Yesus ditenggelamkan ke dalam semua persoalan manusia, ke dalam suka-duka manusia, ke dalam tawa-tangis manusia, dan ke dalam bahagia-derita manusia. Termasuk juga ditenggelamkan ke dalam penderitaan manusia. Inilah makna terdalam dari pembaptisan Yesus.

Dengan tenggelam ke dalam kehidupan manusia itu, Dia menyelamatkan umat manusia. Pembaptisan Yesus memiliki makna simbolis yang luar biasa. Dia ditenggelamkan ke dalam air. Sejak itulah Dia mulai melaksanakan tugas perutusan-Nya. Sejak itulah Dia mulai tenggelam ke dalam kehidupan manusia.

Sejak dibaptis, Yesus mewartakan Kabar Gembira bagi orang-orang miskin. Dia berjalan dari desa ke desa, dari kota ke kota, berjumpa dengan orang-orang miskin, orang-orang sederhana, orang-orang sakit, orang-orang berdosa. Mereka adalah orang-orang yang terkulai lemah. Mereka adalah orang-orang yang pudar nyalanya. Apa yang Yesus lakukan terhadap mereka? Buluh yang patah terkulai tidak Ia putuskan, sumbu yang pudar nyalanya tidak Ia padamkan. Tetapi, dengan setia Ia mewartakan Sabda Allah, mewartakan penyembuhan dan pengampunan dosa. (Bdk. Yes 42:3). Dia sungguh-sungguh tenggelam ke dalam penderitaan manusia, untuk menyelamatkan manusia.

Sejak dibaptis, Yesus mewartakan Sabda pembebasan. Dia membebaskan orang-orang yang tertindas. Siapa yang tertindas itu? Bukan hanya mereka yang lemah, kecil, tersingkir dan dipinggirkan, melainkan juga mereka yang tergolong sebagai kelompok elite, kaum Farisi, ahli-ahli Taurat, kaum tua-tua dan berbagai macam kelompok Yahudi. Mereka semua tertindas. Tertindas oleh kepicikan berpikir dan pandangannya dan pandangannya dan tertindas oleh dosa. Yesus datang mewartakan Sabda pembebasan bagi mereka. Yesus sering bersoal-jawab dengan mereka: tentang Sabat, tentang puasa, tentang kasih, tentang siapakah Mesias itu, dan tentang Allah. Yesus mewartakan kebenaran kepada mereka, bukan untuk memojokkan, melainkan untuk membebaskan mereka. Yesus sungguh tenggelam ke dalam persoalan-persoalan manusia itu untuk membebaskan dan menyelamatkan mereka.

Akan tetapi, apa yang dialami Yesus? Sengsara dan salib. Itulah konsekuensi dari Pembaptisan Yesus. Itulah risiko dari tugas perutusan Yesus. Ia mewartakan kabar baik dan kebenaran dengan lantang, akibatnya Ia disalibkan. Semakin lantang kita mewartakan kabar gembira dan kebenaran, semakin besar pula salib yang harus kita pikul. Yesus telah melakukannya.

Apa yang membuat Yesus tetap bertahan mewartakan kebenaran? Mengapa Ia tidak membuang saja "janji baptis"-Nya itu? Mengapa Ia tidak meninggalkan sengsara dan salib itu? "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Sabda inilah yang tetap tinggal di dalam Hati Yesus. Sabda inilah yang membuat Dia tidak mundur sedikit pun dari "janji baptis-Nya itu, tidak mundur sedikit pun dari tugas perutusan-Nya". Bagaimana dengan kita?

Bila kita memegang erat-erat Sabda Tuhan itu, bahwa melalui pembaptisan kita diangkat menjadi anak Allah yang terkasih, maka kita pun tidak akan mundur dari sengsara dan salib perutusan kita. Jika sabda itu bergema terus di dalam hati kita, maka kita pun tidak akan mengingkari janji baptis kita.
  
“Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan (Bdk. Yoh 3:5.). Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa (Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.). Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini (Bdk. Mrk 16:16.). Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh “kelahiran kembali dari air dan Roh”. Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya.“ (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy