Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Sabtu, 01 Februari 2014 Hari Biasa Pekan III
Sabtu, 01 Februari 2014
Hari Biasa Pekan III
“Kenangkanlah kebaikan hati Tuhan yang begitu besar!” (St. Yohanes Fisher)
Antifon Pembuka (Mzm 51:12)
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau selalu di samping kami pada ziarah yang kami tempuh selama hidup di dunia ini. Pandanglah kami yang sering tertekan oleh pelbagai kecemasan. Semoga Sabda-Mu yang kami dengar nanti membangkitkan dalam hati kami hasrat yang sejati untuk mengikuti jejak Kristus pada setiap saat hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Nabi Natan tak memberi kesempatan Raja Daud untuk membela diri, saat menudingnya dan berkata, “Engkaulah orang itu!” Namun sikap Natan akhirnya membuat Daud bertobat.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (12:1-7a.10-17)
Hari Biasa Pekan III
“Kenangkanlah kebaikan hati Tuhan yang begitu besar!” (St. Yohanes Fisher)
Antifon Pembuka (Mzm 51:12)
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau selalu di samping kami pada ziarah yang kami tempuh selama hidup di dunia ini. Pandanglah kami yang sering tertekan oleh pelbagai kecemasan. Semoga Sabda-Mu yang kami dengar nanti membangkitkan dalam hati kami hasrat yang sejati untuk mengikuti jejak Kristus pada setiap saat hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Nabi Natan tak memberi kesempatan Raja Daud untuk membela diri, saat menudingnya dan berkata, “Engkaulah orang itu!” Namun sikap Natan akhirnya membuat Daud bertobat.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (12:1-7a.10-17)
"Daud mengaku telah berdosa kepada Tuhan."
Pada waktu itu Daud melakukan yang jahat di hadapan Allah: ia mengambil isteri Uria menjadi isterinya; maka Tuhan mengutus Natan kepada Daud. Natan datang kepada Daud dan berkata kepadanya, “Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain seekor anak domba betina yang masih kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar bersama dengan anak-anak si miskin, makan dari suapannya, minum dari cawannya, dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. Pada suatu hari orang kaya itu mendapat tamu; ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing domba atau lembunya untuk dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Maka ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu. Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan, “Demi Tuhan yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena orang yang melakukan hal itu tidak kenal belas kasihan.” Kemudian berkatalah Natan kepada Daud, “Engkaulah orang itu! Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. Beginilah sabda Tuhan:’Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri akan Kutimpakan ke atasmu. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; dan orang itu akan tidur dengan isterimu di siang hari. Engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.’ Lalu berkatalah Daud kepada Natan, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud, “Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati, karena dengan perbuatan itu engkau sangat menista Tuhan.” Kemudian pergilah Natan, pulang ke rumahnya. Tuhan mencelakakan anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah bagi anak itu; ia berpuasa dengan tekun, dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman ia berbaring di tanah. Maka datanglah para tua-tua yang ada di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi Daud tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:12-13.14-15.16-17)
1. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
2. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
3. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah penyelamatku, maka lidahku akan memasyhurkan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Danau Galilea yang tenang tiba-tiba diterpa taufan yang dahsyat. Dengan sabda-Nya, Yesus meminta danau tenang. Yesus adalah penguasa atas kekuatan air. Masihkah kita ragu mengakui Yesus sebagai Allah yang sedang turun ke dunia?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:35-41)
"Angin dan danau pun taat kepada Yesus."
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini?” Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Para murid Yesus ragu dan ketakutan menghadapi angin badai. Namun Yesus mampu menenangkan angin badai di danau. Sebetulnya Yesus mau menguji sejauh mana iman mereka. Bagaimana dengan kita?
Doa Malam
Tuhan, dalam mengarungi hidup ini, sering aku merasa sendirian. Sertailah aku, ya Tuhan, agar senantiasa ingat bahwa Engkau selalu menyertai jalan hidupku. Di mana pun aku melangkah, aku percaya, Engkau takkan membiarkan aku jatuh, ya Tuhan. Amin.
RUAH
Jumat, 31 Januari 2014 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
Jumat, 31 Januari 2014
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
Jemaat hari Minggu merupakan tempat kesatuan yang teristimewa, yaitu: perayaan "sacramentum unitatis" (sakramen kesatuan), yang menandai secara mendalam Gereja yang dihimpun oleh dan dalam kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mengingat makna hari Minggu yang begitu luhur dalam hidup Gereja yang satu, maka TIDAK DIANJURKAN mengadakan misa untuk kelompok-kelompok kecil pada hari Minggu, agar hidup dan kesatuan jemaat Gereja dijamin dan dimajukan sepenuhnya. --- Dies Domini, 36
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.
Pengantar
Bila Gereja menyatakan dirinya Katolik, yaitu universal, itu berarti bahwa melalui Gereja, Kristus menyelamatkan semua orang dan siapa pun. Sebagaimana benih di ladang demikian pula Injil memiliki daya tumbuh yang tak dapat dirintangi, tetapi perlulah matang dahulu dan hancur sebentar untuk dapat menghasilkan buah pada waktunya. Umat beriman memang harus tumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkaulah kekuatan bagi semua orang yang berharap kepada-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, karena tanpa Engkau, kami yang lemah ini tak sanggup melakukan apa pun. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dalam menjalankan perintah-perintah-Mu, kami menyukakan hati-Mu dalam niat yang baik dan dalam tindakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
Jemaat hari Minggu merupakan tempat kesatuan yang teristimewa, yaitu: perayaan "sacramentum unitatis" (sakramen kesatuan), yang menandai secara mendalam Gereja yang dihimpun oleh dan dalam kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Mengingat makna hari Minggu yang begitu luhur dalam hidup Gereja yang satu, maka TIDAK DIANJURKAN mengadakan misa untuk kelompok-kelompok kecil pada hari Minggu, agar hidup dan kesatuan jemaat Gereja dijamin dan dimajukan sepenuhnya. --- Dies Domini, 36
Antifon Pembuka (Mat 5:19)
Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.
Pengantar
Bila Gereja menyatakan dirinya Katolik, yaitu universal, itu berarti bahwa melalui Gereja, Kristus menyelamatkan semua orang dan siapa pun. Sebagaimana benih di ladang demikian pula Injil memiliki daya tumbuh yang tak dapat dirintangi, tetapi perlulah matang dahulu dan hancur sebentar untuk dapat menghasilkan buah pada waktunya. Umat beriman memang harus tumbuh dan berbuah dengan mengambil sumber yang mengalir dari Ekaristi.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkaulah kekuatan bagi semua orang yang berharap kepada-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, karena tanpa Engkau, kami yang lemah ini tak sanggup melakukan apa pun. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar dalam menjalankan perintah-perintah-Mu, kami menyukakan hati-Mu dalam niat yang baik dan dalam tindakan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (11:1-2.4a.5-10a.13-17)
"Daud menghina Allah dengan mengambil istri Uria menjadi istrinya."
Pada pergantian tahun, raja-raja biasanya maju berperang. Pada waktu itu Daud menyuruh Yoab maju bersama orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bangsa Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem. Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, ia berjalan-jalan di atas sotoh istana. Maka tampaklah kepadanya dari atas sotoh itu seorang wanita sedang mandi; wanita itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang mengambil dia. Wanita itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Kemudian pulanglah wanita itu ke rumahnya. Lalu mengandunglah wanita itu, dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud: “Aku mengandung.” Lalu Daud mengirim utusan kepada Yoab mengatakan, “Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku.” Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud. Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang. Kemudian berkatalah Daud kepada Uria, “Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu.” Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja. Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama hamba-hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya. Maka diberitahukanlah kepada Daud demikian: “Uria tidak pergi ke rumahnya.” Keesokan harinya Daud memanggil Uria untuk makan dan minum dengannya, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring di tempat tidurnya, bersama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya. Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu, demikian: “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.” Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-7.10-11)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Maka, Engkau adil bila menghukum aku, dan tepatlah penghukuman-Mu. Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
4. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bangkit menari-nari! Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menaburkan benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
Pada suatu ketika Yesus berkata, “Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Yesus berkata lagi, “Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya.” Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Sebagai orang tua tidak boleh ada letusan-letusan marah dan pandangan
menghina, kata-kata yang menekan anak-anak. (St. Yohanes Bosko)
Renungan
Sekarang kita hidup dalam zaman yang serba instan. Budaya instan hampir merasuki semua lini kehidupan manusia. Disadari atau tidak, budaya itu kerap membuat manusia menjadi pribadi yang tidak sabar, berorientasi hasil, pilih jalan pintas, tidak mau ikut proses, tidak tahan menderita, tidak setia, dan tidak tekun.
Injil berbicara tentang Kerajaan Allah yang digambarkan dengan perumpamaan tentang penabur dan biji sesawi. Biji sesawi dan segala jenis biji tumbuhan baru tumbuh, menjadi pohon dan menghasilkan banyak buah jika ditabur, dimasukkan ke dalam tanah. Biji itu mati tapi kemudian menghasilkan kehidupan yang baru. Biji sesawi yang kecil menjadi pohon yang besar dan memberikan perlindungan bagi burung-burung. Proses pertumbuhannya tidak disadari oleh si penabur. Benih dan pertumbuhan Kerajaan Allah itu berasal dari Allah. Manusia diminta kerja samanya agar benih itu berkembang baik. Untuk itu, diperlukan keterbukaan hati, kesabaran, ketekunan, pengurbanan dan kesetiaan.Kita semua dipanggil untuk berperan serta menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Bersediakah kita? Apa yang bisa saya lakukan?
Ya Tuhan, bantulah aku agar senantiasa membuka hati kepada-Mu dan bertekun dalam mengamalkan kasih, memperjuangkan keadilan dan mengupayakan damai sejahtera. Amin.
SELAMAT TAHUN BARU IMLEK 2565
Hari Tuhan (Minggu) sebagai pesta utama harus dijaga dengan amat
saksama, dan diamankan. Maka, perayaan-perayaan lain, kecuali kalau
sangat penting, tidak boleh menggeser perayaan hari Minggu.[*154]
Demikian pula, hendaknya dijaga agar tahun liturgi yang dipugar lewat
dekrit-dekrit Konsili Vatikan II tidak dikaburkan oleh unsur-unsur
sekunder. (Pedoman Umum Misale Romawi, No. 394 *[154] Konstitusi tentang
Liturgi Suci, Sacrosanctum Concilium, no. 106.)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Kamis, 30 Januari 2014 Hari Biasa Pekan III
Kamis, 30 Januari 2014
Hari Biasa Pekan III
“Pengulangan dosa, juga dosa ringan, membawa kepada kebiasaan buruk, antara lain apa yang dinamakan dosa-dosa pokok” (Katekismus Gereja Katolik, 1875)
Antifon Pembuka (Mzm 25:1.2a)
Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan Allahku. Kepada-Mu aku percaya, janganlah mengecewakan daku.
Doa Pagi
Tuhan, berkatilah dan kuduskanlah keluarga-keluarga umat-Mu agar cinta kasih dan kerukunan senantiasa menaungi hidup mereka. Jauhkanlah mereka dari yang jahat sehingga cara hidup mereka menampakkan keluarga Kristiani yang sejati. Amin.
Doa Daud meneguhkan kepercayaannya bahwa Allah dan segala firman-Nya adalah kebenaran semata. Iman Daud ini menjadikan kasih setia Allah tetap tinggal dalam keturunan Daud untuk selama-lamanya. Inilah berkat yang berlaku dalam keluarga Daud: Mesias harus lahir dari keturunan Daud, dan lahir di kota Daud.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
Hari Biasa Pekan III
“Pengulangan dosa, juga dosa ringan, membawa kepada kebiasaan buruk, antara lain apa yang dinamakan dosa-dosa pokok” (Katekismus Gereja Katolik, 1875)
Antifon Pembuka (Mzm 25:1.2a)
Kepada-Mu kuarahkan hatiku, ya Tuhan Allahku. Kepada-Mu aku percaya, janganlah mengecewakan daku.
Doa Pagi
Tuhan, berkatilah dan kuduskanlah keluarga-keluarga umat-Mu agar cinta kasih dan kerukunan senantiasa menaungi hidup mereka. Jauhkanlah mereka dari yang jahat sehingga cara hidup mereka menampakkan keluarga Kristiani yang sejati. Amin.
Doa Daud meneguhkan kepercayaannya bahwa Allah dan segala firman-Nya adalah kebenaran semata. Iman Daud ini menjadikan kasih setia Allah tetap tinggal dalam keturunan Daud untuk selama-lamanya. Inilah berkat yang berlaku dalam keluarga Daud: Mesias harus lahir dari keturunan Daud, dan lahir di kota Daud.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:18-19.24-29)
"Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku?"
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ayat. (Mzm 132:1-2.3-5.11.12.13-14)
1. Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, dan akan segala penderitaannya. Ingatlah bagaimana ia telah bersumpah kepada Tuhan, dan telah bernazar kepada Yang Mahakuat dari Yakub.
2. ”Sungguh, aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, dan tidak akan berbaring di ranjang petiduranku; aku tidak akan membiarkan mataku tertidur, atau membiarkan kelopak mataku terlelap; sampai aku mendapat tempat bagi Tuhan, kediaman bagi Yang Mahakuat dari Yakub.”
3. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu; Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka, akan duduk di atas takhtamu.”
4. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.
Semua misteri kehidupan akan disingkap dalam diri Yesus Kristus, bagaikan pelita yang harus ditempatkan di atas kaki dian. Maka diperlukan telinga yang peka untuk mencamkan sabda yang didengarnya. Buahnya, menjadi pola pikir yang kita kenakan untuk menilai sesama; dan akan dijadikan Allah untuk “mengadili” kita. Tanpa upaya tersebut, semua yang ada pada kita akan diambil-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Yesus mengajarkan bahwa ajaran-Nya tidak seharusnya disembunyikan. Ajaran-Nya diperuntukkan bagi semua manusia. Para murid dipanggil dan diutus untuk mewartakan amanat Injil Yesus. Mereka harus menjadi terang bagi sesamanya juga dengan hidup yang sesuai dengan amanat Injil. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan mereka untuk mendengarkan. Kita semua juga berkat rahmat baptis diundang untuk ambil bagian dalam tugas pewartaan. Tugas pewartaan ini bukan hanya dengan kata-kata, tetapi terlebih dengan cara hidup. Apakah cara hidup kita sudah sesuai dengan semangat hidup Injili?
Doa Malam
Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas anugerah telinga. Melaluinya aku dapat mendengar banyak hal akan apa yang terjadi di sekitarku.Tajamkanlah pendengaranku agar aku mampu mendengarkan firman-Mu, merenungkannya dalam hati dan keheningan serta melaksanakannya dalam berbagai aktivitasku setiap hari. Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku sehingga aku dapat berjalan di jalan yang benar menuju keselamatan abadi. Ya Tuhan, menjelang istirahat malam ini aku hendak membangun niat untuk menjadi pelita bagi sesama di sekitarku. Amin.
RUAH
Rabu, 29 Januari 2014 Hari Biasa Pekan III
Rabu, 29 Januari 2014
Hari Biasa Pekan III
Doa itu hidup, bagaikan suatu oase di padang gurun --- Beato Titus Brandsma
Antifon Pembuka (Mrk 4:3.8)
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
Hari Biasa Pekan III
Doa itu hidup, bagaikan suatu oase di padang gurun --- Beato Titus Brandsma
Antifon Pembuka (Mrk 4:3.8)
Seorang penabur keluar menabur benih. Benih itu sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan suburnya dan menghasilkan buah.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-17)
"Aku akan membangkitkan keturunanmu dan Aku akan mengokohkan kerajaannya."
Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah
Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang
mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam
rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi
Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman. Selama Aku
mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan
firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan
menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan
bagi-Ku rumah dari kayu aras? Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan
kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang
mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk
menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala
tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu.
Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di
bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,
sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan
dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak
Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan
keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan
kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah
genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak
kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan
mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta
kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan
menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum
dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan
anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya,
seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari
hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di
hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." Tepat seperti
perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada
Daud.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.27-28.29-30)
1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)
"Seorang penabur keluar untuk menabur."
Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah
orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa
naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ,
sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan
Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan.
Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian
benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya
sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak
banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya
tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering
karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu
makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih
itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh
dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada
yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus
bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua
belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah
diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala
sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka
tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar
mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada
mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian
bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu
menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu
ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan
mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar
sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak
berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan
atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain,
yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu,
tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan
dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak
berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang
yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali
lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keadaan tanah sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya suatu jenis tanaman. Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Sebaliknya, tanah yang tidak subur akan membuat tanaman menjadi kerdil bahkan mati dan tidak menghasilkan buah.
Injil hari ini mengemukakan perumpamaan tentang penabur. Penabur itu melambangkan Allah, sedangkan tanah adalah manusia. Allah telah menaburkan Sabda-Nya kasih dan aneka benih kebaikan kepada semua manusia. Betapa Ia mengharapkan agar semuanya itu tumbuh subur dalam diri kita dan menghasilkan buah yang berlimpah. Tapi kenyataannya tidaklah selalu demikian karena keadaan hati manusia. Ketertutupan, kebebalan, keegoisan, kesibukan duniawi dan aneka ketidakpedulian manusia kerap membuat benih-benih yang ditanamkan Allah itu tidak berkembang bahkan mati dalam manusia.
Dengan mengemukakan perumpamaan itu, Yesus tentu mengharapkan agar kita menjadi tanah yang subur. Bagaimana dengan kita? Termasuk tanah macam apakah kita?
Allah Bapa, kiranya setiap benih kasih dan kebaikan yang Engkau tanamkan dalam diriku akan bertumbuh subur dan menghasilkan buah yang baik. Amin.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Keadaan tanah sangat menentukan tumbuh dan berkembangnya suatu jenis tanaman. Tanah yang subur akan membuat tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah. Sebaliknya, tanah yang tidak subur akan membuat tanaman menjadi kerdil bahkan mati dan tidak menghasilkan buah.
Injil hari ini mengemukakan perumpamaan tentang penabur. Penabur itu melambangkan Allah, sedangkan tanah adalah manusia. Allah telah menaburkan Sabda-Nya kasih dan aneka benih kebaikan kepada semua manusia. Betapa Ia mengharapkan agar semuanya itu tumbuh subur dalam diri kita dan menghasilkan buah yang berlimpah. Tapi kenyataannya tidaklah selalu demikian karena keadaan hati manusia. Ketertutupan, kebebalan, keegoisan, kesibukan duniawi dan aneka ketidakpedulian manusia kerap membuat benih-benih yang ditanamkan Allah itu tidak berkembang bahkan mati dalam manusia.
Dengan mengemukakan perumpamaan itu, Yesus tentu mengharapkan agar kita menjadi tanah yang subur. Bagaimana dengan kita? Termasuk tanah macam apakah kita?
Allah Bapa, kiranya setiap benih kasih dan kebaikan yang Engkau tanamkan dalam diriku akan bertumbuh subur dan menghasilkan buah yang baik. Amin.
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Melalui perumpamaan - satu bentuk mengajar-Nya yang khas - Yesus
mengajarkan supaya masuk ke dalam Kerajaan-Nya Bdk. Mrk 4:33-34.. Lewat
perumpamaan Ia mengundang ke perjamuan Kerajaan-Nya Bdk. Mat 22:1-14.,
tetapi menuntut juga keputusan yang radikal. Untuk memperoleh Kerajaan
itu, orang harus melepaskan segala sesuatu Bdk. Mat 13:44-45.; kata-kata
hampa tidak mencukupi; perbuatan sangat dibutuhkan Bdk. Mat 21:28-32..
Perumpamaan perumpamaan itu seakan-akan menempatkan sebuah cermin di
depan manusia, dalamnya ia dapat mengerti: Apakah ia menerima kata-kata
itu sebagai tanah yang berbatu-batu atau sebagai tanah yang baik? Bdk.
Mat 13:3-9. Apa yang ia lakukan dengan talenta yang ia terima? Bdk. Mat
25:14-30. Yesus dan kehadiran Kerajaan di dunia adalah inti semua
perumpamaan. Orang harus masuk ke dalam Kerajaan, artinya harus menjadi
murid Kristus, untuk "mengetahui rahasia Kerajaan surga" (Mat 13:11).
Untuk mereka yang "ada di luar (Mrk 4:11), segala sesuatu tinggal
rahasia Bdk. Mat 13:10-15.. (Katekismus Gereja Katolik, 541)
Selasa, 28 Januari 2014 Peringatan Wajib St. Tomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
Selasa, 28 Januari 2014
Peringatan Wajib St. Tomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
“Jika kamu mencari kesabaran, kamu akan menemukannya dalam bentuk yang paling tinggi di salib” (St. Tomas dari Akuino)
Antifon Pembuka (Dan 12:3)
Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.
Doa Pagi
Tuhan, semoga kami bersuaha untuk menjadi pribadi yang lepas bebas, lahir batin. Bantulah kami dengan rahmat-Mu agar seluruh hidup kami dapat menjadi kurban persembahan yang berkenan di hati-Mu.
Tabut Perjanjian adalah “sakramen” kehadiran Tuhan, bagaikan Tabernakel. Di hadapannya, Daud mempersembahkan kurban sembelihan dan bakaran, tarian dengan sekuat tenaga, dan sorak sorai bunyi sangkakala. Inilah sukacita atas kehadiran Tuhan. Segalanya menjadi relatif, saat yang Mutlak hadir.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (6:12b-15.17-19)
"Daud dan segenap orang Israel mengarak tabut perjanjian dengan sorak-sorai."
Pada waktu itu Daud pergi mengangkut tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud, dengan sukacita. Setiap kali para pengangkat tabut Tuhan itu maju enam langkah, Daud mengurbankan seekor lembu dan seekor anak lembu tambun. Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia mengenakan baju efod dari kain lenan. Daud dan segenap orang Israel mengangkut tabut Tuhan diiringi sorak-sorai dan bunyi sangkakala. Tabut Tuhan itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, yakni di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu; kemudian Daud mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan di hadapan Tuhan. Setelah Daud selesai mempersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama Tuhan semesta alam. Lalu dibagikannya kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai Israel, baik laki-laki maupun perempuan, masing-masing seketul roti bundar, sekerat daging, dan sepotong kue kismis. Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu, masing-masing ke rumahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapakah itu raja kemuliaan? Tuhanlah raja kemuliaan.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan! 2.Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Saudara atas dasar ikatan sabda Tuhan adalah suatu komunitas kristiani yang dibentuk Yesus. Komunitas persaudaraan ini menjadi kuat, jika para anggotanya tidak saja menjadi pendengar sabda, tetapi juga pelaksana, bagaikan rumah yang didirikan di atas karang (bdk. Mat 7:24-25)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kerajaan Allah meminta sebuah komitmen pribadi dari seorang murid. Dia harus melihat nilai yang jauh lebih mendalam yang melampaui semua ikatan alamiah keluarga. Semua orang adalah saudara dan saudari dalam Kristus. Itu semua bisa terjadi karena Kristus telah memberikan diri-Nya di kayu salib demi keselamatan kita semua. Dan ukuran menjadi anggota keluarga Allah adalah melaksanakan kehendak Allah. Maukah kita menjadi anggota keluarga Allah? Laksanakan apa yang dikehendaki-Nya!
Doa Malam
Tuhan Allahku, berkatilah langkah hidupku, agar menampakkan diri sebagai saudara-Mu. Karena barangsiapa melakukan kehendak Allah layak Kausebut saudara-Mu. Amin.
RUAH
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati