Hari Biasa Pekan IV
“Bunda Maria, lindungi aku, anakmu! Aku berjanji akan memperbaiki hidupku dan menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu” (St. Hieronimus Emilianus)
Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)
Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan daku menyimpang dari perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah berkenan menganugerahkan kebijaksanaan sejati kepada Raja Salomo karena ketulusannya. Kami pun telah Kauberi anugerah besar, kebijaksanaan yang sempurna, yaitu Yesus Kristus yang senantiasa hadir dalam Ekaristi. Terimalah rasa syukur dan pujian kami melalui persembahan hidup kami hari ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
Ketika ditawari Tuhan untuk meminta, Raja Salomo yang masih belia meminta hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi dengan tepat, dan kemampuan untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Tuhan sungguh berkenan akan permohonan Raja Salomo. Dari doa permohonannya, seseorang dikenal isi hatinya.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)
Pada suatu hari Raja Salomo pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan kurban sebab di situlah bukit pengurbanan yang paling besar; seribu kurban bakaran ia persembahkan di atas mezbah itu. Di Gibeon itu Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Bersabdalah Allah, “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” Lalu Salomo berkata, “Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau! Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Sekarang, ya Tuhan, Allahku, Engkau telah mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Kini hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan tepat, dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Tuhan sangat berkenan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Maka bersabdalah Allah kepada Salomo, “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu! Sungguh, Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau pun takkan bangkit seseorang seperti engkau. Namun yang tidak kauminta pun akan Kuberikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di kalangan raja-raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9-14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
4. Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Kesibukan yang padat menuntut waktu istirahat. Yesus merencanakan pergi ke tempat sunyi, sendirian dan beristirahat. Namun tuntutan untuk istirahat luluh oleh rasa belas kasih yang intens akan kehausan rohani umat yang mencari-Nya. Waktu pribadi tak harus diterapkan secara kaku, bukan?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus mengajak para murid-Nya untuk pergi ke tempat yang sunyi supaya mereka sendirian. Dia mau bercakap-cakap dan mengajar banyak hal kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Ajaran-Nya berkaitan dengan kuat kuasa-Nya untuk melakukan mukjizat dan semuanya itu mendatangkan rasa kagum dari orang banyak. Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak. Yesus tahu bahwa mereka membutuhkan seorang gembala. Kita pun diundang untuk selalu datang kepada Yesus dan mendengarkan pengajaran-Nya.
Doa Malam
Bimbinglah kami, ya Tuhan Yesus, dalam memilih prioritas hidup agar mampu memberi tempat utama untuk kehadiran-Mu dan berani melepaskan belenggu-belenggu cinta diri. Berilah istirahat yang tenang pada malam ini ya Tuhan, dan hantarkan kami kepada hari baru besok. Amin.