Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Minggu, 09 Maret 2014 Hari Minggu Prapaskah I
Minggu, 09 Maret 2014
Hari Minggu Prapaskah I
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
Hari Minggu Prapaskah I
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda, mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
"Ciptaan pertama dan dosa asal."
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-19)
"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:1-11)
Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Smackdown! Kata itu saya dengar dari mulut seorang anak kecil yang sedang bermain dengan temannya. Sambil bercanda dan bermain riang, anak-anak ini berusaha untuk menjatuhkan temannya. Dan akhirnya, berhasil. Kemudian ia berkata: smackdown! Ia bangga dan tertawa, sementara temannya meringis kesakitan.
Smackdown adalah sebuah program hiburan gulat dari WWE (world wrestling entertainment). Tontonan ini keras, menarik sekaligus mengerikan. Meskipun keras permainannya, tetap banyak yang tertarik melihatnya. Meski diingatkan agar tidak mencoba hal ini di rumah (Don’t try this at home), tetap saja ada yang mencobanya.
Apa yang baik dan menarik untuk dinikmati belum tentu baik untuk kelangsungan hidup kita (bdk. Kej 3:6). Tetapi, apa yang benar dan apa pun yang kita lakukan dengan berpegang firman Tuhan serta takut akan Allah, semua itu akan menuntun hidup kita pada keselamatan. Yang terakhir ini harus dicoba dalam kehidupan, tetapi smackdown jangan dicoba. Mengapa yang benar dan firman Tuhan itu harus diterapkan dalam kehidupan dengan setia? Karena inilah pengetahuan yang benar akibat dari kejatuhan Adam (manusia) ke dalam dosa dan kedatangan Yesus sebagai Penyelamat, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.” (Roma 5:19)
Dalam sejarah pemikiran, pengalaman dan sejarah kehidupan manusia; ketika ia mulai berdialog dengan iblis, kemudian mengadakan tawar-menawar dengan baik dan berguna bagi dirinya, maka ia akan selalu jatuh ke dalam dosa. Ini berarti, kita harus cepat dan tegas mengatakan tidak kepada iblis. Kalau tidak, maka kita akan jatuh dan jatuh lagi (lihat kisah Adam dan Hawa). Sebab, di hadapannya kita ini adalah mangsanya.
Masa ini adalah Masa Prapaskah, masa di mana kita mengadakan latihan rohani, jasmani, pikiran dan perasaan. (Masa) ini bukan masa untuk menguji kemampuan rohani, jasmani, pikiran dan perasaan kita. Sebab, si pencoba akan datang tanpa diundang. Injil yang menyajikan pencoaan Yesus di padang gurun adalah pedoman bagi kita; bahwa pencobaan akan datang dari berbagai sudut dan kesempatan untuk menggoncang kehidupan rohani, jasmani, pikiran dan perasaan kita; namun Dia tetap menang. Yesus menang terhadap semua pencobaan itu bukan karena Ia menghindar, bukan juga karena melawan. Yesus menang karena Ia sadar dan bersikap tegas terhadap si penggoda. Yesus selalu berkata tidak terhadap godaan dan setia kepada Allah. Akhirnya, Ia menang dan iblis pergi tanpa diusir.
Saya pribadi yakin bahwa iblis itu sangat pintar dan picik. Namun, cara menghadapinya bukanlah dengan berusaha menjadi lebih pintar dan lebih licik dari dia. Jika itu kita lakukan, kita kalah dan sudah masuk dalam perangkapnya. Yang kita lakukan adalah selalu waspada dalam doa dan sabda. Auman singa, auman si iblis tidak akan menakutkan (1Ptr 4:8-9), ketika hidup dikuatkan oleh doa dan sabda. Yang ini, harus dicoba!
Minggu Prapaskah I adalah permulaan Masa Suci terhormat 40 hari. Dalam Perayaan Ekaristi minggu ini, hal ini dapat diungkapkan: misalnya dengan prosesi masuk yang diiringi nyanyian Litani para Kudus. Uskup harus mengadakan perayaan pendaftaran para pelamar dalam gereja Katedral atau juga dalam gereja lain, sesuai dengan kebutuhan pastoral. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 23)
"Yesus dapat menghindari setan, tetapi kalau tidak pernah digoda, Ia
tidak pernah memberi ajaran kepadamu, bagaimana dapat menang kalau
digoda." (St. Agustinus)
RUAH
Bahan Pendalaman Iman - APP 2014 Keuskupan Surabaya
A. Kerangka Dasar APP 2014 Keuskupan Surabaya : http://goo.gl/APQmd2
B. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Surabaya Barat, Utara dan Selatan
C. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Kediri
D. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Madiun
E. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Blitar
B. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Surabaya Barat, Utara dan Selatan
- Umat : http://goo.gl/T3ChTu
C. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Kediri
- Umat : http://goo.gl/uJuIp3
- Bina Iman Anak Katolik (BIAK) : http://goo.gl/QeYZP5
- Orang Muda Katolik (OMK) : http://goo.gl/UXaaXk
- Sekolah-Sekolah : http://goo.gl/VEroo2
D. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Madiun
- Umat : http://goo.gl/jJlqmG
- Bina Iman Anak Katolik (BIAK) : http://goo.gl/f9Mrxw
- Orang Muda Katolik (OMK) : http://goo.gl/fBnQiS
E. Bahan Pendalaman Iman APP 2014 Kevikepan Blitar
- Umat : http://goo.gl/pClxxB
- Bina Iman Anak Katolik (BIAK) : http://goo.gl/j0QGm0
- Remaja Katolik (ReKat) : http://goo.gl/BUCQB1
Sabtu, 08 Maret 2014 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
Sabtu, 08 Maret 2014
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mzm 69:17)
Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Seruan Yesaya berikut ini mewartakan bahwa Allah berkenan kepada orang yang meletakkan dasar hidupnya pada cinta kasih nyata bagi sesama; dan cinta kasih kepada Allah. Inilah benih-benih bagi hukum emas.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mzm 69:17)
Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.
Doa Pagi
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Seruan Yesaya berikut ini mewartakan bahwa Allah berkenan kepada orang yang meletakkan dasar hidupnya pada cinta kasih nyata bagi sesama; dan cinta kasih kepada Allah. Inilah benih-benih bagi hukum emas.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
Inilah firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.
Lukas mencatat kisah panggilan Matius-Lewi, si pemungut cukai yang dicap sebagai orang berdosa ini. Yesus melerai protes orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat dengan, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib.” Itu adalah argument yang tak terbantahkan!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Yesus memanggil Lewi (Matius) untuk meninggalkan pekerjaan dan masa lalunya sebagai seorang pemungut cukai. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak mampu memahami mengapa Yesus makan bersama-sama dengan orang berdosa. Yesus lalu menegaskan apa yang menjadi tugas perutusan-Nya. Dia justru datang untuk orang-orang berdosa. Yesus mengundang orang-orang berdosa yang bertobat untuk menjadi tamu-tamu-Nya dalam perjamuan surgawi. Kita adalah orang-orang berdosa. Kita menjadi sasaran cinta Yesus.
Doa Malam
Yesus, Engkau datang kepada Lewi, si pemungut cukai, yang dianggap berdosa. Kini kami pun datang kepada-Mu untuk memohon belas kasih dan pengampunan-Mu. Kami yang berdosa mohon dengan rendah hati untuk bertobat, kembali menjadi pengikut-Mu yang setia sampai akhir hidup kami. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Penyelamat kami, untuk selama-lamanya. Amin.
RUAH
Surat Gembala Prapaskah 2014 untuk Keuskupan Purwokerto
Tuhan Hadir dan Lewat Menyelamatkan Umat
SAUDARA-saudari umat beriman Keuskupan Purwokerto yang terkasih, Berkat Tuhan!
Masa Prapaska 2014 sudah tiba. Paska berarti “hadir dan lewat”.
Siapa yang hadir dan lewat? Tuhan Allah yang hadir dan lewat menyelamatkan.
Prapaska berarti “hari menjelang kehadiran dan lewat-Nya Allah”. Peristiwa kehadiran dan lewat-Nya Tuhan Allah ini, dalam iman Perjanjian Lama, berhubungan dengan peristiwa kepercayaan umat Hibrani kepada Yahwe, yang hadir dan lewat menyelamatkan para putera sulung umat Hibrani di Mesir, pada hari menjelang Yahwe membebaskan umat Hibrani dari penderitaan hidup tertindas di bawah kekuasaan Firaun, raja Mesir.
Dalam Perjanjian Baru, Paskah berarti kehadiran dan lewatnya Allah membangkitkan Yesus Kristus dari mati yang menjadi sumber keselamatan umat manusia. Prapaska itu hari-hari menjelang hari Raya Kebangkitan Yesus dari mati.
Surat Gembala dari Uskup dalam masa Prapaska, berisi ajakan Uskup kepada Umat Katolik di keuskupannya, agar umat menggunakan waktu Prapaska untuk berolah kebatinan, merenungkan misteri atau keajaiban Yesus yang telah menderita sengsara, wafat dan bangkit dari mati demi keselamatan umat manusia. Umat ber-bela-derita Yesus dengan laku doa disertai pantang dan puasa seraya mensyukuri, merasuki dan menghayati iman akan keajaiban ilahi ini dalam hidupnya sehari-hari.
Dengan demikian, peristiwa Paskah, yang begitu agung, mendalam dan luhur, tidak tersia-siakan demi keselamatan umat manusia.
Tahun 2014 ini, dalam masa Prapaska, kemudian Paska dan sesudah Paska, umat Katolik Keuskupan Purwokerto diharapkan mengolah arah haluan penggembalaan umat yang menyangkut masalah: Pemberdayaan Paguyuban. Selain itu, Bapa Suci Fransiskus menyampaikan pesan Prapaska 2014 tentang hikmah penghayatan kemiskinan dan Konferensi Wali Gereja Indonesia mengajak umat dalam Prapaska 2014 ini mendalami martabat luhur manusia yang mau belajar dari bekerja.
Tambahan lagi, dalam tahun 2014 ini masyarakat Indonesia sedang mengalami peristiwa yang minta perhatian khusus dari umat: pemilihan umum untuk menentukan para anggota DPR Pusat dan DPRD; kemudian pemilihan umum untuk menentukan siapa Presiden RI.
Sehubungan dengan berbagai masalah itu, sepantasnya tema besar olah kebatinan umat Katolik Keuskupan Purwokerto, “Pemberdayaan Paguyuban”, tersentuhkan juga pada masalah politik, masalah sosial, masalah keterbukaan hati. Dalam pelaksanaanya, umat berkinerja memberdayakan paguyuban-paguyuban yang sudah ada, baik berkadar teritorial, kategorial, dan profesional. Tentu saja kalau paguyuban yang kita miliki sudah mencakup semua bidang hidup kanuragan, kejiwaan, kerohanian, rasanya masalahnya sudah terincikan untuk bisa dimasuki, tinggal perlunya ada dorongan untuk menemukan pola baru.
Semoga Tuhan Allah yang hadir dan lewat menyelamatkan bangsa Indonesia, menciptakan Pemilu yang berjalan dengan damai dan aman, serta orang-orang yang nantinya terpilih menjadi pemimpin negara berjiwa jujur, terjauhkan dari tindak korupsi, bersemangat damai untuk melayani masyarakat mencapai kesejahteraan hidup.
Demikian juga semoga Tuhan, yang bekenan hadir dan lewat, menyelamatkan umat Katolik Keuskupan Purwokerto, melahirkan paguyuban-paguyuban yang rukun giat bersemangat sebagai umat Katolik yang beriman tangguh, berharapan teguh dan bercintakasih utuh.
Saudara-saudari umat beriman Keuskupan Purwokerto yang terkasih,
Marilah bersama Tuhan Yesus, yang telah bangkit dari mati, kita menyambut kehadiran Allah Bapa yang menyelamatkan umat manusia. Dan kita mohon doa restu kepada Bunda Maria, Ibu Gereja, supaya kita berani bangkit beralih dari penderitaan ke kegembiraan sebagai putera-puteri Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang.
Purwokerto, 2 Maret 2014
+Mgr. Julianus Sunarka, SJ
Uskup Keuskupan Purwokerto
Katekese Liturgi: Masa Prapaskah
Masa Prapaskah telah tiba. Masa ini berlangsung selama 40 hari, dengan dua makna pokok. Pertama, untuk mempersiapkan calon baptis dan bagi yang sudah dibaptis untuk mengenangkan pembaptisan yang telah diterima. Kedua, untuk membina semangat tobat kaum beriman dengan mengajak mereka untuk lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa sehingga siap merayakan misteri Paskah.
Suasana masa Prapaskah yang dimulai kemarin, Rabu Abu, sebaiknya diwarnai oleh semangat doa dan matiraga sebagai bentuk tobat, sebab masa ini dapat juga disebut sebagai "Retret Agung" seluruh umat beriman. Puasa dan pantang serta berbagai nilai pertobatan yang diwujudkan secara konkret baik secara pribadi, keluarga, kelompok kategorial maupun kebersamaan umat di wilayah (teritori) tertentu sangat dianjurkan selama masa Prapaskah ini. Begitu pula berbagai devosi, khususnya Jalan Salib pada hari Jumat, sangat dianjurkan. Bila setelah doa Jalan Salib diadakan Misa Kudus di gereja, Misa Kudus tersebut harus dimulai sejak awal. (Baca PUMR No. 24, 27 dan 28)
Sumber: Misa Minggu dan Hari Raya (Edisi Revisi), 2011. Yogyakarta: Kanisius, hlm. 172)
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati