Minggu, 09 Maret 2014
Hari Minggu Prapaskah I
Masa Prapaskah tahunan adalah masa rahmat, karena kita mendaki Gunung
Suci hari raya Paskah. "Masa Prapaskah mempunyai tugas ganda,
mempersiapkan para katekumen dan kaum beriman untuk perayaan misteri
Paskah. Para calon diantar oleh perayaan pendaftaran, oleh perayaan
tobat dan pengajaran untuk menghayati Sakramen-sakramen Inisiasi; kaum
beriman harus lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa dan
mempersiapkan diri dengan tobat atas pembaruan janji baptis." (Caeremoniale Episcoporum) [Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 6]
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami
berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang
menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu
tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia
kelak. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
"Ciptaan pertama dan dosa asal."
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.
Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan
Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah
menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon
kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular
adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan
yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu
kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular
itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati!
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan
suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka
tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan
membuat cawat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di
hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam
pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan
puji-pujian kepada-Mu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-19)
"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang,
dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar
kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab
sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu
tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian
dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas
mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah
dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi
karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut,
jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus
Kristus. Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang.
Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan
penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran
telah mengakibatkan pembenaran. Jadi, jika oleh dosa satu orang maut
telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah
menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan
hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh
penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang
beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu
orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh
ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:1-11)
"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."
Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai
Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya
laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya,
“Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi
roti.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak
Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau
Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”
Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai
Tuhan, Allahmu!” Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat
tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya. Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan
kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus
kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!”
Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang
melayani Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Smackdown! Kata itu saya dengar dari mulut seorang anak kecil yang
sedang bermain dengan temannya. Sambil bercanda dan bermain riang,
anak-anak ini berusaha untuk menjatuhkan temannya. Dan akhirnya,
berhasil. Kemudian ia berkata: smackdown! Ia bangga dan tertawa,
sementara temannya meringis kesakitan.
Smackdown adalah sebuah program hiburan gulat dari WWE (world wrestling
entertainment). Tontonan ini keras, menarik sekaligus mengerikan.
Meskipun keras permainannya, tetap banyak yang tertarik melihatnya.
Meski diingatkan agar tidak mencoba hal ini di rumah (Don’t try this at
home), tetap saja ada yang mencobanya.
Apa yang baik dan menarik untuk dinikmati belum tentu baik untuk
kelangsungan hidup kita (bdk. Kej 3:6). Tetapi, apa yang benar dan apa
pun yang kita lakukan dengan berpegang firman Tuhan serta takut akan
Allah, semua itu akan menuntun hidup kita pada keselamatan. Yang
terakhir ini harus dicoba dalam kehidupan, tetapi smackdown jangan
dicoba. Mengapa yang benar dan firman Tuhan itu harus diterapkan dalam
kehidupan dengan setia? Karena inilah pengetahuan yang benar akibat dari
kejatuhan Adam (manusia) ke dalam dosa dan kedatangan Yesus sebagai
Penyelamat, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang
telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang
semua orang menjadi orang benar.” (Roma 5:19)
Dalam sejarah pemikiran, pengalaman dan sejarah kehidupan manusia;
ketika ia mulai berdialog dengan iblis, kemudian mengadakan
tawar-menawar dengan baik dan berguna bagi dirinya, maka ia akan selalu
jatuh ke dalam dosa. Ini berarti, kita harus cepat dan tegas mengatakan
tidak kepada iblis. Kalau tidak, maka kita akan jatuh dan jatuh lagi
(lihat kisah Adam dan Hawa). Sebab, di hadapannya kita ini adalah
mangsanya.
Masa ini adalah Masa Prapaskah, masa di mana kita mengadakan latihan
rohani, jasmani, pikiran dan perasaan. (Masa) ini bukan masa untuk
menguji kemampuan rohani, jasmani, pikiran dan perasaan kita. Sebab, si
pencoba akan datang tanpa diundang. Injil yang menyajikan pencoaan Yesus
di padang gurun adalah pedoman bagi kita; bahwa pencobaan akan datang
dari berbagai sudut dan kesempatan untuk menggoncang kehidupan rohani,
jasmani, pikiran dan perasaan kita; namun Dia tetap menang. Yesus menang
terhadap semua pencobaan itu bukan karena Ia menghindar, bukan juga
karena melawan. Yesus menang karena Ia sadar dan bersikap tegas terhadap
si penggoda. Yesus selalu berkata tidak terhadap godaan dan setia
kepada Allah. Akhirnya, Ia menang dan iblis pergi tanpa diusir.
Saya pribadi yakin bahwa iblis itu sangat pintar dan picik. Namun, cara
menghadapinya bukanlah dengan berusaha menjadi lebih pintar dan lebih
licik dari dia. Jika itu kita lakukan, kita kalah dan sudah masuk dalam
perangkapnya. Yang kita lakukan adalah selalu waspada dalam doa dan
sabda. Auman singa, auman si iblis tidak akan menakutkan (1Ptr 4:8-9),
ketika hidup dikuatkan oleh doa dan sabda. Yang ini, harus dicoba!
Minggu Prapaskah I adalah permulaan Masa Suci terhormat 40 hari. Dalam
Perayaan Ekaristi minggu ini, hal ini dapat diungkapkan: misalnya dengan
prosesi masuk yang diiringi nyanyian Litani para Kudus. Uskup harus
mengadakan perayaan pendaftaran para pelamar dalam gereja Katedral atau
juga dalam gereja lain, sesuai dengan kebutuhan pastoral. (Kongregasi
Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 23)
"Yesus dapat menghindari setan, tetapi kalau tidak pernah digoda, Ia
tidak pernah memberi ajaran kepadamu, bagaimana dapat menang kalau
digoda." (St. Agustinus)
RUAH