Rabu, 19 Maret 2014
Hari Raya St Yusuf, Suami SP. Maria
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya, saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII
Antifon Pembuka
Dialah pengurus rumah yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan
menjadi kepala atas semua hamba-hamba-Nya untuk memberikan makanan
kepada mereka pada waktunya.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri
keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon,
semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya
penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan
berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."
Pada suatu malam datanglah fiman Tuhan kepada Natan, “Pergilah,
katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu
sudah genap, dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu,
Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan
Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi
nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk
selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak
cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung
batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih
setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya
diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran
atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih
karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua
keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat,
tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan
Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau
telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah
Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang
dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan
percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah
berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu
diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 84:5)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:16.18-21.24a)
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria,
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir,
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari
Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya,
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
atau
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51a)
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke
Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka
ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari
perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa
Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka
sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga
dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke
Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan
Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan
segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia,
tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan
cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari
Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.
Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan
Bagaimana mendapatkan pria Katolik yang bertanggung jawab secara fisik,
mental dan rohani? Apakah iman Katolik bisa menjamin kepribadian pria
Katolik yang dewasa dan bertanggung jawab? Jawabannya adalah melihat
sosok kepribadian Yusuf. Meskipun sangat minim data dalam Injil namun ia
bisa membantu kita baik sebagai pria maupun wanita untuk meningkatkan
kualitas hidup sebagai orang Katolik dan menghindarkan diri dari sosok
pria yang kurang bertanggung jawab.
Sebelum menjadi suami Maria, Yusuf pertama-tama adalah sosok pria yang
baik. Ia adalah pria normal tidak menderita gangguan jiwa. Meskipun ia
keturunan Daud dan disebut oleh malaikat sebagai “anak Daud” (lih. 2Sam
7:12), kesalehan Yusuf yang sederhana melebihi Daud sang raja legendaris
Israel, karena ia “seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan
nama isterinya di muka umum” (Mat 1:19). Ada baiknya kita memeriksa
sifat, tabiat, kebiasaan dan kepribadian diri atau calon pasangan hidup
kita secara terbuka sebelum hidup resmi dalam ikatan nikah.
Memang tidak ada manusia yang sempurna, juga tidak ada pria yang
sempurna. Yusuf pun sempat bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam
sebab ternyata Maria “mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup
sebagai suami isteri” (ayat 18). Namun, di sinilah teruji sosok Yusuf
sebagai pria yang dekat dengan Tuhan. Kesederhanaan dan kesalehan
hidupnya diuji, Yusuf tidak hilang kendali emosi negatif kelelakiannya.
Ia tidak marah atau menyalahkan Maria tanpa dasar. Ia mempertimbangkan
maksud baiknya sebagai pria yang sungguh beriman kepada Tuhan. Yusuf
bukan tipe pria yang tampak luar saja baik tapi mental dan rohaninya
juga dewasa. Alhasil, kedekatannya pada Tuhan membuatnya beroleh jawaban
dari Tuhan sendiri. Ya, “Malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi”
(ayat 20).
Kata-kata Malaikat Tuhan meneguhkan dirinya, mengembalikan kepercayaan
dirinya, memulihkan kasihnya kepada Maria dan melenyapkan segala
gelisah, gusar dan takutnya. “Janganlah engkau takut mengambil Maria
sebagai isterimu,” kata malaikat. Memilih jalur hidup sebagai suami
isteri mesti selalu dikuatkan oleh doa agar terhindar dari dosa. Doa
membuat kita hidup di jalan Tuhan dan bukan di jalan nafsu insani yang
kadang tak terkendali. Dekat dengan Tuhan akan berbuah pada tutur kata,
sikap hidup dan perilaku yang baik terhadap orang lain, khususnya
terhadap pasangan hidup. Dekat dengan Tuhan akan membantu kita memilih
dan memutuskan yang terbaik bagi suami atau isteri yang sah yang
disayangi bahkan di saat-saat tersulit hidup kita.
Yusuf bukanlah lulusan universitas terkenal di luar negeri dengan gelar
prestisius akademis teoritis. Namun, ia adalah pria pelaksana sabda
Tuhan yang penuh tanggung jawab karena ia “berbuat seperti yang
diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya” (ayat 24). Ia menerima Sabda
Tuhan yang akan dinamainya, Yesus “yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka” (ayat 21). Peran Yusuf menyempurnakan peran Abraham,
bapa bangsa Israel, yang dibenarkan berdasarkan iman (Roma 4:16). Kini
kebenaran hadir dalam Sabda yang menjadi Bayi Yesus. Tidaklah salah umat
Katolik menghormati Yusuf sebagai pria kudus, teladan dan pelindung
setiap pria Katolik yang mau terus membenahi diri dalam iman, moral dan
tanggung jawab Katolik. Yusuf pun menjadi pelindung kesatuan kasih suami
isteri, kesucian ikatan nikah yang monogami dan tidak terceraikan serta
kesejatian peran ayah Katolik yang bertanggung jawab.
Semoga kasih perkawinan, atmosfer keluarga dan bahtera rumah tangga
Anda kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan dan Kerajaan Allah
bertakhta di dalamnya.
(1) Ada 10 Hari Raya
yang disamakan dengan Hari Minggu. Hukum Gereja pasal 1246 § 1
mengatakan “Harus dipertahankan sebagai hari raya wajib (holy days of
obligation, dies festis de praecepto) yaitu: Hari Raya Santa Maria Bunda
Allah (1/1), Penampakan Tuhan (6/1), Santo Yusuf (19/3), Kenaikan Tuhan
(40 hari setelah Paska), Tubuh dan Darah Kristus (Kamis ssdh Hari
Minggu Tritunggal Mahakudus), Santo Petrus dan Paulus (29/6), Maria
dikandung tanpa noda (8/12) Maria diangkat ke surga (15/8), Semua Orang
Kudus (1/11), dan Kelahiran Tuhan Yesus (25/12).
(2) Pasal 1247
menyebutkan “Pada hari Minggu dan hari raya wajib lain, umat beriman
wajib mengikuti Misa. Selain itu hendaknya tidak melakukan kegiatan yang
merintangi persembahan kepada Allah, kegembiraan hari Tuhan serta
istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa & raga”. Kalau pada hari raya
agama lain, mereka berdoa, kita tidur. Maka pada hari raya agama
katolik, mereka tidur, kita berdoa.
(3) Pasal 1246 § 2 menyebutkan
“Dengan persetujuan Paus, KWI dapat menghapus beberapa hari raya wajib
tsb. atau memindahkannya ke hari Minggu. Lalu pasal 1244 § 2 Uskup dapat
kasus demi kasus menetapkan hari raya yang khusus bagi keuskupan.
(4)
Di luar 10 Hari Raya tsb. ada beberapa Hari Raya yang tidak termasuk
holy days of obligation tapi Misa tetap solemn (meriah) pakai dupa.
Misalnya: Kabar Sukacita (25/3), Hati Yesus Yang Mahakudus (Jumat ssdh
Minggu Kedua ssdh Pentakosta), Kelahiran Yohanes Pembaptis (24/6), 17
Agustus.
(Gregorius Maria Jeffrey Wibiksono, O.Carm / RUAH)