| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 25 Maret 2014 Hari Raya Kabar Sukacita

Selasa, 25 Maret 2014
Hari Raya Kabar Sukacita
   

Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung

   
Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)
   
Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."

      

(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de Spíritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
   

Doa Pagi

      
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

(Bacaan I)

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
 
   
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
      
Tuhan berfirman kepada Raja Ahas, "Mintalah suatu pertanda dari Tuhan, Allahmu, entah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah, entah sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas." Tetapi Ahas menjawab, "Aku tidak mau minta! Aku tidak mau mencobai Tuhan!" Lalu berkatalah Nabi Yesaya, "Baiklah! Dengarkanlah, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia Imanuel, artinya: Allah menyertai kita."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

(Bacaan II)
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
     
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
  
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.

(Bacaan Injil)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
 
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
  
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan
 

Pasangan suami isteri baru, saat mendengar bahwa sang isteri mulai mengandung, pasti sangat bersukacita. Kiranya mereka pun akan tergerak untuk mewartakan sukacita atau kegembiraannya kepada orang tua dan sanak saudaranya. Sebaliknya, siapa pun orangnya, tak terkecuali Maria ketika mendengar atau mendapat kabar bahwa seorang perawan mengandung, hamil tanpa laki-laki tentu bukanlah kabar yang menggembirakan. Kalau begitu kenyataannya, mengapa Gereja hari ini merayakan Bunda Maria menerima Kabar Sukacita? Di manakah letak sukacitanya?

Entah orang jahat atau orang baik pasti membutuhkan, minimal menginginkan keselamatan. Allah juga menghendaki keselamatan itu bagi semua orang. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Untuk melakukan sesuatu tinggal bersabda, dan apa pun yang disabdakan-Nya pasti akan terjadi. Namun, untuk melaksanakan karya keselamatan, Allah mengajak manusia untuk berpartisipasi, ambil bagian di dalamnya. Ini semua dilakukan karena Allah memandang manusia begitu tinggi. Itulah sebabnya Allah mengundang manusia (Maria) untuk bekerja sama dalam karya keselamatan.

Maria, gadis sederhana dari Nazaret, menerima kabar dari Allah melalui malaikat-Nya bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki karena Roh Kudus. Secara manusiawi hal ini kiranya tidak menggembirakan, bahkan sungguh menakutkan. Namun, itulah kehendak Allah. Ia mengutus Pribadi kedua menjadi manusia melalui rahim Maria. Maria terpilih sebagai wakil umat manusia untuk bekerja sama dalam perwujudan rencana Allah. Karenanya kesanggupan Maria untuk mengandung karena Roh Kudus sungguh merupakan kabar sukacita.

Hari Raya Kabar Sukacita kiranya membawa kita kepada permenungan yang mendalam tentang misteri Inkarnasi Putra Allah. Logos (Sang Sabda) yang dari kekal adalah Allah Bapa sendiri mewahyukan atau memperkenalkan diri-Nya dan menjadi dekat dengan manusia. Bahkan, Ia menjadi sama seperti manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Dia adlaah Imanuel, artinya Allah beserta kita. Dalam diri Yesus, Sang Logos yang menjelma menjadi manusia itu, “walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama menjadi manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp 2:6-8).

Iman adalah rahmat. Ketaatan iman Maria juga merupakan rahmat Allah yang ditanggapinya dengan hati terbuka. Ketaatan iman Maria terwujud dalam kesediaannya menanggapi tawaran Allah yang disampaikan melalui Malaikat Gabriel, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38; bdk. Yes 7:11-12).

Berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia memang harus berjuang dan berkorban, sebagaimana dilakukan oleh Maria. Maria mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah demi keselamatan atau kesejahteraan umum, seluruh umat manusia. Kiranya sudah layak dan pantas memberi persembahan kepada Allah adalah sesuatu yang paling baik, paling berharga atau paling bernilai. Karenanya, bersama Bunda Maria secara sadar mari kita berserah diri dan berkata kepada Allah, “Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.”
    
RUAH

Senin, 24 Maret 2014 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Senin, 24 Maret 2014
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
   
"Sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya." (Luk 4:24)
      

Antifon Pembuka (Mzm 84:3)
  
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
     
Doa Pagi


Allah, sumber kehidupan, Nabi Elisa telah menyembuhkan Namaan dari penyakitnya dan menolong banyak orang sehingga percaya kepada-Mu. Buatlah kami peka dan peduli akan sesama yang memerlukan pertolongan dan membawa mereka setia dalam iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
 
  
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
  
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:2)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! 4.Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)
 
"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."
   
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
                    
KATEKESE LITURGI: MASA PRAPASKAH
 
"Imam hendaknya lebih sering dan lebih intensif mewartakan Sabda Allah dalam homili Misa hari biasa, dalam perayaan Sabda, dalam perayaan tobat, dalam kotbah khusus, atau pada kunjungan rumah, bila mereka mengunjungi keluarga dan pada kesempatan itu (seperti lazim di beberapa kawasan) mengadakan pemberkatan rumah. Kaum beriman hendaknya sering ikut merayakan Ekaristi pada hari biasa, dan di mana hal itu tak mungkin, sekurang-kurangnya membaca bacaan liturgi Misa hari itu, sendiri atau dalam keluarga" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Peringatannya, 16 Januari 1988, No. 13)
    
Renungan

Di Nazareth, Yesus tidak cuma menjadi "pembaca firman"/lektor, tapi menjadi "pelaku firman"/aktor. Ia menjadi Injil yang hidup dengan berani mewartakan suara kenabian di kampung halamannya. Ia tampil sebagai "nabi" yang "Nampakkan Tuhan. Arahkan tujuan, binasakan setan dan ikuti jalan iman": orang buta dibuat melihat, orang lumpuh dibuat berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli jadi mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Di sinilah iman-Nya tak lepas dari tindakan, yang selalu hidup dalam sejarah, bukan dalam sebuah ruang hampa. Iman yang bergulat dan berjalan di atas realita, bukan berjalan di atas awan. Meski resikonya berat: terluka karena dicap buruk, dipinggirkan dan dikambinghitamkan, Ia tetap tangguh menjadi nabi dan Injil yang hidup karena iman tak lepas dari tindakan kasih dan sebaliknya, tindakan kasih tak lepas dari iman, bukan?

Contemplatio: Ambillah waktu 2-3 menit untuk berdoa: rasakan kehadiran Tuhan yang meneguhkan perutusanmu. Pejamkan mata... atur nafas dan buka hatimu... Serahkan semua karya dan perutusanmu kepada Yesus... Pandanglah Dia dan mohonkan Dia menguatkan semangat dan kesaksianmu. Biarlah semangat kenabian benar-benar hidup di hati, kata-kata dan terlebih tindakan nyatamu.

Oratio: Tuhan Yesus, aku tak berbalik. Semua yang aku miliki sekarang. Aku berikan kepada-Mu. Mintalah apa saja dariku. Aku tak pernah akan mau mengkhianati-Mu. Aku milik-Mu dan aku ingin selalu mewartakan nama-Mu setiap harinya. Amin.

Missio: Aku tidak takut menampilkan kekatolikanku dengan berdoa memakai tanda salib. Menghadapi penolakan dan gosipan, aku akan tetap tenang dan membawa semua dalam Tuhan. Kalau ada sesama yang mengalami penolakan dan kesendirian, aku akan berusaha untuk menyapa dan berempati kepadanya.

"Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" (Mazmur 42:3)
      
KATEKESE LITURGI MISA ESOK HARI, 25 MARET 2014
         
Besok Selasa, 25 Maret 2014 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, perlu diperhatikan pada Kalender Liturgi ada tiga bacaan + Mazmur Tanggapan (halaman 171). Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka. Maka, kaidah penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab. (lih. PUMR, 57) 
 
Pada misa Hari Raya Kabar Sukacita ada Madah Kemuliaan dan Aku Percaya. Ada tata gerak khusus dalam Misa Hari Raya Kabar Sukacita, yaitu berlutut saat Credo (Aku Percaya), khusus pada bagian inkarnasi: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de Spíritu Sancto ... et homo factus est."  Tata gerak ini dimaksudkan untuk menghormati inkarnasi, Yesus yang dikandung dari Roh Kudus. (lih. PUMR, 137). Dalam Masa Prapaskah Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965. (lihat buku Mazmur Tanggapan halaman 171)

Renungan Harian Mutiara Iman 2014

Minggu, 23 Maret 2014 Hari Minggu Prapaskah III

Minggu, 23 Maret 2014
Hari Minggu Prapaskah III
   
Keluaran 17:3-7; Mzm 95:1-2,6-7,8-9; Roma 5:1-2.5-8; Yohanes 4:5-42
           
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya, “Berilah Aku minum!”

Dua orang yang sama-sama haus dan membutuhkan air berada di pinggir sumur. Yang satu seorang perempuan Samaria, entah siapa namanya, dan yang satu seorang pemuda dari Nazaret, Yesus. Mereka berjumpa, ngobrol akrab, dan saling meminta air. Yesus meminta kepada wanita Samaria itu “Berilah Aku minum!” (ay.7). Setelah lama ngobrol, akhirnya gantian. Wanita Samaria meninta air kepada Yesus "Tuhan, berikanlah aku air itu" (ay.15). Menurut St. Agustinus, kisah ini mempunyai makna simbolis yang mendalam. Wanita Samaria tersebut tidak mempunyai nama. Nah, ini adalah kesempatan untuk memberikan nama kita masing-masing pada wanita tersebut. Yesus haus. Ia bukan hanya haus secara fisik dan meminta air minum. Namun Ia haus akan jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Dia meminta kepada kita untuk menyerahkan jiwa kita kepada-Nya. Sebagai gantinya, Yesus juga memberikan air kehidupan, yakni Diri-Nya sendiri, Tubuh dan Darah-Nya yang dikorbankan bagi kita. Inilah pertukaran yang diharapkan Yesus, yang dalam Injil ini dilambangkan melalui dialog-Nya dengan wanita Samaria untuk saling meminta meminta dan memberikan air. Untuk itu, marilah kita serahkan hidup kita, jiwa dan raga kita pekada Tuhan dan Tuhan juga memberikan Diri-Nya kepada kita. Dengan pertukaran dan saling menyerahkan diri itulah, terlaksanalah penyelamatan bagi kita. Sebab, "Dia benar-benar Juruselamat dunia." (ay.42).

Doa: Tuhan, Engkau telah memberikan Diri-Mu kepada kami. Semoga kami juga menyerahkan diri kami sepenuhnya kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Macam-macam bentuk Salib (Bagian 2)


KOBUS: Air Hidup Bagi Segala Bangsa



Roh Kudus adalah "air yang hidup", yang dalam hati pendoa menjadi "sumber yang membual", "yang airnya memberi kehidupan kekal" (Yoh 4:14). Ia mengajar kepada kita, supaya menerima Kristus pada sumber ini. Dalam kehidupan Kristen terdapat sumber-sumber air, di mana Kristus menantikan kita, untuk memuaskan dahaga kita dengan Roh Kudus. (Katekismus Gereja Katolik, 2652)

Percaya akan Yesus Kristus dan akan Dia yang mengutus-Nya demi keselamatan kita adalah perlu supaya memperoleh keselamatan Bdk. misalnya Mrk.16:16; Yoh 3:36; 6:40.. "Karena tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr 11:6) dan sampai kepada persekutuan anak-anak-Nya, maka tidak pernah seorang pun dibenarkan tanpa Dia, dan seorang pun tidak akan menerima kehidupan kekal, kalau ia tidak 'bertahan sampai akhir' (Mat 10:22; 24:13) dalam iman" (Konsili Vatikan I, DS 3012) Bdk. Konsili Trente: DS 1532. (Katekismus Gereja Katolik, 161)

Di dalam Yesus Kristus, kebenaran Allah menampilkan diri secara penuh dan sempurna. Karena "penuh rahmat dan kebenaran" (Yoh 1:14), Ia adalah "terang dunia" (Yoh 8:12), Kebenaran itu sendiri Bdk. Yoh 14:6., "supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan" (Yoh 12:46). Siapa yang tinggal di dalam Sabda Yesus adalah murid Yesus yang sebenarnya; ia akan "mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan" (Yoh 8:32) dan menguduskan dia Bdk. Yoh 17:17.. Mengikuti Yesus berarti hidup dari "roh kebenaran" (Yoh 14:17), yang diutus Bapa dalam narna-Nya Bdk. Yoh 14:26. dan yang akan menghantar masuk ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Yesus mengajar kepada murid-murid-Nya cinta kepada kebenaran tanpa syarat: "Jika ya hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat" (Mat 5:37).(Katekismus Gereja Katolik, 2466)

Minggu, 23 Maret 2014 Hari Minggu Prapaskah III

Minggu, 23 Maret 2014
Hari Minggu Prapaskah III
  
Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus
      

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)
  
Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.
  
Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.

   
Doa Pagi

    
Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih. Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

(Madah Kemuliaan ditiadakan pada Misa Minggu ini, hari ini ada Syahadat)

(Bacaan Pertama)

Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
       
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
       
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum. Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar, dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:1-2,6-7,8-9)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
     
(Bacaan Kedua)
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-2.5-8)
  
"Kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
  
Saudara-saudara, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk ke dalam kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia itu kita berdiri dan bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 4:42.15)
Tuhan, Engkau benar-benar Juruselamat dunia. Berilah aku air hidup, supaya aku tidak haus lagi.

(Bacaan Injil)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:5-42) (Singkat: 4:5-15,19b-26,39a,40-42)
 
"Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal."
  
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya, “Berilah Aku minum!” Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli makanan. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Maklumlah orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Jawab Yesus kepadanya, “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapa Dia yang berkata kepadamu ‘Berilah Aku minum’, niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan ia sendiri telah minum dari dalamnya, ia beserta anak-anak dan ternaknya?” Jawab Yesus kepadanya, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi!” Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai ke hidup yang kekal.” Kata perempuan itu kepada-Nya, “Tuhan, berilah aku air itu, supaya aku tidak haus, dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, panggillah suamimu dan datanglah ke sini.” Kata perempuan itu, “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya, “Tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami, dan yang sekarang ada padamu pun bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.” Kata perempuan itu kepada Yesus, “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah.” Kata Yesus kepadanya, “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, tetapi kami menyembah yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian. Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran.” Jawab perempuan itu, “Aku tahu, bahwa Mesias yang disebut juga Kristus akan datang; apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya, “Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap dengan engkau!” Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus, dan mereka heran bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorang pun berkata, “Apa yang Engkau kehendaki?” Atau: “Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?” Sementara itu perempuan tadi meninggalkan tempayannya di situ, lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ. Mari lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia itu Kristus?” Maka mereka pun meninggalkan kota, lalu datang kepada Yesus. Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, “Rabi, makanlah!” Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal.” Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain, “Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?” Kata Yesus kepada mereka, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Bukankah kamu mengatakan “Empat bulan lagi tibalah musim menuai?” Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu, dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya, dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa ‘Yang seorang menabur dan yang lain menuai’. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan. Orang-orang lain berusaha, dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.” Banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada Yesus karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi, “Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.” Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Yesus tinggal pada mereka, dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan Yesus, dan mereka berkata kepada perempuan itu, “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dia benar-benar Juruselamat dunia.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tuhan memanggil kita untuk menjadi orang-orang yang peduli. Seperti dalam Injil hari ini Yesus menyatakan rasa peduli terhadap seorang wanita Samria. Ia tahu bahwa wanita ini dijauhi banyak orang, terutama oleh orang-orang yang tinggal sekampung dengannya. Apakah buktinya bahwa dia adalah orang yang dijauhi oleh sesamanya?

Pertama-tama, wanita ini mengambil air pada waktu tengah hari. Padahal, dalam budaya mereka, setiap orang mengambil air pada waktu pagi hari. Alasannya, tidak panas dan banyak kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Wanita ini tidak melakukan hal demikian. Ia justru menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Mengapa? Karena dia dianggap sebagai wanita sundal. Apakah buktinya? Ia tinggal satu rumah dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Bukti tersebut menyatakan bahwa wanita ini bukanlah wanita baik-baik.

Yesus melihat bahwa hidup wanita ini sungguh perih dan pahit. Oleh karena itu, Yesus pun berusaha untuk menolong dia. Namun, apakah cara yang dipakai Yesus itu harus halus dan lembut? Tidak. Sebaliknya, Yesus justru menggunakan shock teraphy untuk menyadarkan wanita tersebut. Yesus pertama-tama membuka aib yang dilakukan oleh wanita tersebut, terutama mengenai hidup perkawinannya yang tidak beres. Setelah itu, Yesus juga membuka kerinduan wanita tersebut akan belaian dan kasih sayang. Yesus dengan terus terang membuka hal-hal tersebut secara langsung di depan wanita itu, tentu saja hal itu menyakitkan. Siapakah orang yang tidak malu dan marah jika aib yang ditutup-tutupinya diketahui, bahkan dibeberkan oleh orang yang baru saja dikenalnya? Namun, Yesus tanpa ragu dan malu melakukan itu semua karena Ia sangat peduli pada kehidupan wanita tersebut. Rasa peduli yang Yesus tunjukkan kepadanya jauh dari kesan halus, sebaliknya kasar dan terkesan menelanjangi. Tetapi, tindakan Yesus ini ternyata justru dapat menyadarkan wanita tersebut. Ia menjadi sadar bahwa tindakan Yesus yang kasar dan tidak elegan tersebut menyelamatkan dia.

Melalui tindakan Yesus yang kita dengar dan kita saksikan hari ini kita sekalian dapat belajar bahwa rasa peduli dan rasa belas kasih memang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Namun, kita pun mesti ingat bahwa peduli tidak selalu identik dengan kelemahlembutan. Mari kita mohon rahmat agar Tuhan selalu memampukan kita untuk dapat bertumbuh dalam kasih-Nya.

RUAH

Sabtu, 22 Maret 2014 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Sabtu, 22 Maret 2014
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
  
“Kita harus pergi bagaikan rusa lari menuju sumber air. Sumber air itu ialah Allah.” (St. Ambrosius)
 

Antifon Pembuka (Mzm 145:8-9)   
   
Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih sayang akan ciptaan-Nya.
       
Doa Pagi
            
Ya Tuhan, tak ada Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh umat-Mu, Israel. Maka tunjukkanlah juga kerahiman-Mu bagi kami yang sering melakukan dosa, namun ingin bertobat dan setia kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Mikha memohonkan ampun para umat yang sedang berada dalam kesengsaraan; sekaligus memohon Tuhan sendiri menjadi gembala mereka. Mikha yakin bahwa Tuhan itu pengampun dan penuh kasih setia sejak zaman Abraham.
Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20) 
  
"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."
    
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Ul: 8a)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
3. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
4. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Luk 15:18)
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa".

Kejahatan si anak hilang sungguh sudah di luar batas. Namun kesabaran dan sikap baik hati ayahnya juga di luar batas. Itulah gambaran hubungan antara kita dan Allah. Kejahatan kita akan mendapatkan pengampunan, jika kita bertobat; sebab kesabaran dan belas kasih Allah sungguh tak terbatas.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)
  
"Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali."
   
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka. Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku’. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa; aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, dan pakaikanlah kepadanya; kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat’. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, ‘Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia’. Kata ayahnya kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Kisah mengenai anak yang hilang ini adalah kisah yang indah tentang pertobatan. Dia bosan hidup bersama dalam keluarga dan disiplin. Ia menuntut hak-haknya sebelum waktunya. Dia lalu menemukan jalan keluar dalam kebebasan total menurut pikirannya sendiri. Akan tetapi kemudian dia tidak mendapatkan apa-apa, selain kemalangan dan penderitaan. Dia pada akhirnya bertobat dan kembali kepada ayahnya. Ayah yang baik itu menerima kembali anaknya dan mengampuninya. Inilah juga sikap Allah Bapa kita yang penuh kasih. Kita yang berdosa bila kembali kepada-Nya akan mendapatkan belas kasih dan pengampunan-Nya yang melimpah.

Doa Malam

Bapa yang Maharahim, terima kasih karena hari ini kami mendengar perumpamaan anak yang hilang. Engkau bersukacita dan bergembira karena anak yang mati menjadi hidup kembali dan yang telah hilang didapat kembali. Ampunilah diri kami yang kurang percaya akan kemurahan dan kasih sayang-Mu selama ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy