Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
| Meditasi Antonio Kardinal Bacci |
Lumen Christi | Facebook
| Gabung Saluran/Channel WhatsApp RenunganPagi.ID
CARI RENUNGAN
Rabu, 26 Maret 2014 Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Rabu, 26 Maret 2014
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Ul 4:1.5-9 Mzm 47; Mat 5:17-19
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
Oleh para ahli taurat, Yesus berulang kali dinilai melanggar hukum taurat. Namun, Yesus sendiri menegaskan bahwa Ia bukan meniadakan melainkan menggenapinya. Bagaimana kita memahami hal ini dan kemudian menghayatinya? Salah satu penjelasan yang menurut saya cukup lengkap dan memberi jawaban adalah dari St. Paulus. "Barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat." (Rm 13:8-10). Jadi, kegenapan hukum Taurat adalah hukum kasih, yang oleh Yesus disebut sebagai hukum yang utama (Mat 22:37-40). Yesus memang seringkali melakukan sesuatu yang berbeda dengan hukum taurat, bahkan terkesan melanggarnya. Namun, dengan mengajarkan kasih dan dengan menjadi teladan bagaimana mengasihi Allah dan sesama, Ia menggenapi hukum taurat. Semoga, hukum Taurat dan hukum-hukum lain yang ada dalam kehidupan kita juga kita genapi dengan cara mengasihi. St. Agustinus mengatakan, "Ama et fac quod vis" (Cintailah dan berbuatlah apa yang kaukehendaki). Kita boleh berbuat semau kita asal semua itu didasari oleh kasih.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menjadi orang yang melakukan apa saja atas dasar kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Amin. -agawpr-
Rm. Agus Widodo, Pr.
Rabu, 26 Maret 2014 Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Rabu, 26 Maret 2014
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambar wajah di dalamnya; begitu juga kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat melihat Allah --- St. Teophilus dari Antiokhia
Antifon Pembuka (Mzm 119:133)
Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dengan perantaraan Musa, Engkau menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Sudilah kiranya Engkau menuntun setiap langkah kami dan menghalaukan kegelapan dosa kami sehingga kami dapat hidup dalam terang-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambar wajah di dalamnya; begitu juga kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat melihat Allah --- St. Teophilus dari Antiokhia
Antifon Pembuka (Mzm 119:133)
Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dengan perantaraan Musa, Engkau menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Sudilah kiranya Engkau menuntun setiap langkah kami dan menghalaukan kegelapan dosa kami sehingga kami dapat hidup dalam terang-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)
"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sejak zaman reformasi di negeri ini topik amandemen UUD ’45 santer didengar bahkan sudah terlaksana. Ada pasal dan bab yang harus ditambah dan konon alasannya tidak lain, demi mengikuti tuntutan zaman. Andaikan ruang itu terbuka terus tanpa batas maka akan ada bahaya bahwa UUD ’45 yang telah menjadi dasar utama berdirinya negara Republik Indonesia, akan kehilangan roh persatuannya. Dengan demikian salah satu pilar kokoh berdirinya NKRI akan kehilangan jiwanya.
Yesus Kristus tidak datang untuk mengamandemen atau menghilangkan hukum taurat dan kitab para nabi. Musa telah menulis hukum taurat, hukum itu menjadi arah dasar dan roh pemersatu bangsa Israel agar selalu hidup sesuai kehendak Allah. Tanpa hukum itu tak mungkin mereka mencapai tanah terjanji. Demikianpun kitab para nabi ditulis untuk membangun pertobatan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Yesus Kristus menggenapi nubuat para nabi dan menyempurnakan Hukum Taurat atas dasar Perjanjian Baru, dengan korban tebusan darah-Nya sendiri. Korban salib Kristus adalah puncak kegenapan dan kesempurnaan karya keselamatan Allah; dan kekristenan dibangun atas dasar korban Kristus yang sempurna itu. Dengan demikian Kristus menjadi dasar dan pusat serta pengantara bagi setiap orang yang mencari Allah. Tanpa Kristus tidak ada kekristenan.
Tuhan, teguhkan hatiku agar selalu setia dan taat pada hukum-hukum-Mu yang kudus. Amin.
Hanya Yesus dari Nazareth, Putera Maria, yang adalah Putera Allah. Yesus adalah Putera Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa (lih. Yoh1:18). Jadi tidak benar bahwa Tuhan Sang Sabda menyatakan Diri-Nya kepada manusia dengan banyak cara di dalam banyak tokoh historis lainnya. Juga tidak benar pandangan yang memisahkan tindakan penyelamatan Sang Sabda dengan tindakan Kristus, Sang Sabda yang menjadi manusia (lih. Dominus Iesus 9) ataupun pandangan yang mengatakan bahwa setelah Inkarnasi Yesus terdapat tindakan penyelamatan lain yang “melampaui” penjelmaan Yesus sebagai manusia. Maka harus diimani dengan teguh, bahwa pengaturan rahmat keselamatan Allah bersumber dan berpusat pada misteri Inkarnasi Sang Sabda, yang telah ada sejak masa Penciptaan, sampai di akhir jaman nanti di mana Ia merangkum semua (lih. Ef 1:10). (Stefanus Tay - Ingrid Listiati www.katolisitas.org ,art. Penjelasan tentang Deklarasi Dominus Iesus)
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian
Selasa, 25 Maret 2014 Hari Raya Kabar Sukacita
Selasa, 25 Maret 2014
Hari Raya Kabar Sukacita
Yesaya 7:10-14; 8:10; Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11; Ibrani 10:4-10; Lukas 1:26-38
Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" ... "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Bagi seorang wanita, rahim adalah organ tubuh yang amat vital. Boleh dikatakan bahwa rahim adalah salah satu organ yang membuat seorang wanita sungguh-sungguh sebagai wanita. Dengan rahimnya, wanita memberikan tempat dan segala fasilitasnya untuk kehidupan baru, di mana seorang manusia memulai hidupnya, tumbuh dan berkembang dengan aman dan nyaman sampai saatnya tiba untuk dilahirkan. Dan berkat rahimnya yang telah mengandung pula, seorang wanita benar-benar menjadi seorang ibu. Hari ini kita merayakan HR Kabar Sukacita. Maria menyerahkan rahimnya, yakni organ tubuhnya yang amat vital, identitas dirinya sebagai seorang wanita, untuk mengandung dan melahirkan Yesus, Sang Juruselamat dunia. Untuk hadir di dunia dan mengerjakan karya penyelamatan-Nya, Yesus membutuhkan rahim seorang ibu. Dan Maria telah memberikannya. Sekarang dan seterusnya, Yesus pun membutuhkan kita untuk menjadi sarana bagi kehadiran-Nya di dunia ini. Kalau Maria telah memberikan rahimnya, apa yang dapat kita berikan kepada Tuhan supaya Ia tetap hadir dan berkarya di dunia ini? Maukah kita menyerahkan hati kita untuk menghadirkan cinta Tuhan kepada dunia? Maukah kita menyerahkan tangan kita untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan dalam pelayanan? Maukah kita menyerahkan mulut kita untuk mewartakan kasih dan karya Tuhan? Dan lain-lain, dan lain-lain.
Doa: Tuhan, ini aku. Pakailah aku untuk menjadi tanda dan sarana kehadiran-Mu yang mencintai, melayani dan menyelamatkan. Amin. -agawpr-
Selasa, 25 Maret 2014 Hari Raya Kabar Sukacita
Selasa, 25 Maret 2014
Hari Raya Kabar Sukacita
Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung
Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)
Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de SpĂritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
(Bacaan I)
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
Hari Raya Kabar Sukacita
Allah yang benar, dilahirkan dalam kodrat manusia benar dengan kodrat-Nya yang utuh dan sempurna ---- St. Leo Agung
Antifon Pembuka (lih. Ibr 10:5-7)
Ketika masuk ke dunia ini Kristus bersabda, "Aku datang, ya Allah, untuk melakukan kehendak-Mu."
(Hari ini ada Madah Kemuliaan, dan Syahadat. Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965; Untuk menghormati misteri Inkarnasi ini, maka, pada Misa Kudus tgl 25 Maret ini, mari kita berlutut saat mengucapkan kata-kata Syahadat: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de SpĂritu Sancto ... et homo factus est." sumber: PUMR no 37)
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Sabda-Mu menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria. Semoga kami, yang dalam iman mengakui Penebus kami sebagai Allah dan manusia, layak mengambil bagian dalam kodrat ilahi-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
(Bacaan I)
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:10-14; 8:10)
"Seorang perempuan muda akan mengandung."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!"
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.
(Bacaan II)
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:4-10)
"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Saudara-saudara, tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, "Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki. Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku." Jadi mula-mula Ia berkata, "Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat. -- Dan kemudian Ia berkata, "Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 1:14ab)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya.
(Bacaan Injil)
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:26-38)
"Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki."
Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Pasangan suami isteri baru, saat mendengar bahwa sang isteri mulai mengandung, pasti sangat bersukacita. Kiranya mereka pun akan tergerak untuk mewartakan sukacita atau kegembiraannya kepada orang tua dan sanak saudaranya. Sebaliknya, siapa pun orangnya, tak terkecuali Maria ketika mendengar atau mendapat kabar bahwa seorang perawan mengandung, hamil tanpa laki-laki tentu bukanlah kabar yang menggembirakan. Kalau begitu kenyataannya, mengapa Gereja hari ini merayakan Bunda Maria menerima Kabar Sukacita? Di manakah letak sukacitanya?
Entah orang jahat atau orang baik pasti membutuhkan, minimal menginginkan keselamatan. Allah juga menghendaki keselamatan itu bagi semua orang. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Untuk melakukan sesuatu tinggal bersabda, dan apa pun yang disabdakan-Nya pasti akan terjadi. Namun, untuk melaksanakan karya keselamatan, Allah mengajak manusia untuk berpartisipasi, ambil bagian di dalamnya. Ini semua dilakukan karena Allah memandang manusia begitu tinggi. Itulah sebabnya Allah mengundang manusia (Maria) untuk bekerja sama dalam karya keselamatan.
Maria, gadis sederhana dari Nazaret, menerima kabar dari Allah melalui malaikat-Nya bahwa ia akan mengandung seorang anak laki-laki karena Roh Kudus. Secara manusiawi hal ini kiranya tidak menggembirakan, bahkan sungguh menakutkan. Namun, itulah kehendak Allah. Ia mengutus Pribadi kedua menjadi manusia melalui rahim Maria. Maria terpilih sebagai wakil umat manusia untuk bekerja sama dalam perwujudan rencana Allah. Karenanya kesanggupan Maria untuk mengandung karena Roh Kudus sungguh merupakan kabar sukacita.
Hari Raya Kabar Sukacita kiranya membawa kita kepada permenungan yang mendalam tentang misteri Inkarnasi Putra Allah. Logos (Sang Sabda) yang dari kekal adalah Allah Bapa sendiri mewahyukan atau memperkenalkan diri-Nya dan menjadi dekat dengan manusia. Bahkan, Ia menjadi sama seperti manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Dia adlaah Imanuel, artinya Allah beserta kita. Dalam diri Yesus, Sang Logos yang menjelma menjadi manusia itu, “walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama menjadi manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Flp 2:6-8).
Iman adalah rahmat. Ketaatan iman Maria juga merupakan rahmat Allah yang ditanggapinya dengan hati terbuka. Ketaatan iman Maria terwujud dalam kesediaannya menanggapi tawaran Allah yang disampaikan melalui Malaikat Gabriel, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38; bdk. Yes 7:11-12).
Berpartisipasi dalam karya penyelamatan dunia memang harus berjuang dan berkorban, sebagaimana dilakukan oleh Maria. Maria mempersembahkan diri seutuhnya kepada Allah demi keselamatan atau kesejahteraan umum, seluruh umat manusia. Kiranya sudah layak dan pantas memberi persembahan kepada Allah adalah sesuatu yang paling baik, paling berharga atau paling bernilai. Karenanya, bersama Bunda Maria secara sadar mari kita berserah diri dan berkata kepada Allah, “Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.”
RUAH
Senin, 24 Maret 2014 Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Senin, 24 Maret 2014
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
"Sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya." (Luk 4:24)
Antifon Pembuka (Mzm 84:3)
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
Doa Pagi
Allah, sumber kehidupan, Nabi Elisa telah menyembuhkan Namaan dari penyakitnya dan menolong banyak orang sehingga percaya kepada-Mu. Buatlah kami peka dan peduli akan sesama yang memerlukan pertolongan dan membawa mereka setia dalam iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
Hari Biasa Pekan III Prapaskah
"Sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya." (Luk 4:24)
Antifon Pembuka (Mzm 84:3)
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
Doa Pagi
Allah, sumber kehidupan, Nabi Elisa telah menyembuhkan Namaan dari penyakitnya dan menolong banyak orang sehingga percaya kepada-Mu. Buatlah kami peka dan peduli akan sesama yang memerlukan pertolongan dan membawa mereka setia dalam iman kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:2)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu! 4.Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:24-30)
"Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi."
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
KATEKESE LITURGI: MASA PRAPASKAH
"Imam
hendaknya lebih sering dan lebih intensif mewartakan Sabda Allah dalam
homili Misa hari biasa, dalam perayaan Sabda, dalam perayaan tobat,
dalam kotbah khusus, atau pada kunjungan rumah, bila mereka mengunjungi
keluarga dan pada kesempatan itu (seperti lazim di beberapa kawasan)
mengadakan pemberkatan rumah. Kaum beriman hendaknya sering ikut
merayakan Ekaristi pada hari biasa, dan di mana hal itu tak mungkin,
sekurang-kurangnya membaca bacaan liturgi Misa hari itu, sendiri atau
dalam keluarga" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan
Peringatannya, 16 Januari 1988, No. 13)
Renungan
Di Nazareth, Yesus tidak cuma menjadi "pembaca firman"/lektor, tapi menjadi "pelaku firman"/aktor. Ia menjadi Injil yang hidup dengan berani mewartakan suara kenabian di kampung halamannya. Ia tampil sebagai "nabi" yang "Nampakkan Tuhan. Arahkan tujuan, binasakan setan dan ikuti jalan iman": orang buta dibuat melihat, orang lumpuh dibuat berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli jadi mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Di sinilah iman-Nya tak lepas dari tindakan, yang selalu hidup dalam sejarah, bukan dalam sebuah ruang hampa. Iman yang bergulat dan berjalan di atas realita, bukan berjalan di atas awan. Meski resikonya berat: terluka karena dicap buruk, dipinggirkan dan dikambinghitamkan, Ia tetap tangguh menjadi nabi dan Injil yang hidup karena iman tak lepas dari tindakan kasih dan sebaliknya, tindakan kasih tak lepas dari iman, bukan?
Contemplatio: Ambillah waktu 2-3 menit untuk berdoa: rasakan kehadiran Tuhan yang meneguhkan perutusanmu. Pejamkan mata... atur nafas dan buka hatimu... Serahkan semua karya dan perutusanmu kepada Yesus... Pandanglah Dia dan mohonkan Dia menguatkan semangat dan kesaksianmu. Biarlah semangat kenabian benar-benar hidup di hati, kata-kata dan terlebih tindakan nyatamu.
Oratio: Tuhan Yesus, aku tak berbalik. Semua yang aku miliki sekarang. Aku berikan kepada-Mu. Mintalah apa saja dariku. Aku tak pernah akan mau mengkhianati-Mu. Aku milik-Mu dan aku ingin selalu mewartakan nama-Mu setiap harinya. Amin.
Missio: Aku tidak takut menampilkan kekatolikanku dengan berdoa memakai tanda salib. Menghadapi penolakan dan gosipan, aku akan tetap tenang dan membawa semua dalam Tuhan. Kalau ada sesama yang mengalami penolakan dan kesendirian, aku akan berusaha untuk menyapa dan berempati kepadanya.
Di Nazareth, Yesus tidak cuma menjadi "pembaca firman"/lektor, tapi menjadi "pelaku firman"/aktor. Ia menjadi Injil yang hidup dengan berani mewartakan suara kenabian di kampung halamannya. Ia tampil sebagai "nabi" yang "Nampakkan Tuhan. Arahkan tujuan, binasakan setan dan ikuti jalan iman": orang buta dibuat melihat, orang lumpuh dibuat berjalan, orang kusta ditahirkan, orang tuli jadi mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Di sinilah iman-Nya tak lepas dari tindakan, yang selalu hidup dalam sejarah, bukan dalam sebuah ruang hampa. Iman yang bergulat dan berjalan di atas realita, bukan berjalan di atas awan. Meski resikonya berat: terluka karena dicap buruk, dipinggirkan dan dikambinghitamkan, Ia tetap tangguh menjadi nabi dan Injil yang hidup karena iman tak lepas dari tindakan kasih dan sebaliknya, tindakan kasih tak lepas dari iman, bukan?
Contemplatio: Ambillah waktu 2-3 menit untuk berdoa: rasakan kehadiran Tuhan yang meneguhkan perutusanmu. Pejamkan mata... atur nafas dan buka hatimu... Serahkan semua karya dan perutusanmu kepada Yesus... Pandanglah Dia dan mohonkan Dia menguatkan semangat dan kesaksianmu. Biarlah semangat kenabian benar-benar hidup di hati, kata-kata dan terlebih tindakan nyatamu.
Oratio: Tuhan Yesus, aku tak berbalik. Semua yang aku miliki sekarang. Aku berikan kepada-Mu. Mintalah apa saja dariku. Aku tak pernah akan mau mengkhianati-Mu. Aku milik-Mu dan aku ingin selalu mewartakan nama-Mu setiap harinya. Amin.
Missio: Aku tidak takut menampilkan kekatolikanku dengan berdoa memakai tanda salib. Menghadapi penolakan dan gosipan, aku akan tetap tenang dan membawa semua dalam Tuhan. Kalau ada sesama yang mengalami penolakan dan kesendirian, aku akan berusaha untuk menyapa dan berempati kepadanya.
"Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" (Mazmur 42:3)
KATEKESE LITURGI MISA ESOK HARI, 25 MARET 2014
Besok Selasa, 25 Maret 2014 adalah Hari Raya Kabar Sukacita, perlu diperhatikan pada Kalender Liturgi ada tiga bacaan + Mazmur Tanggapan (halaman 171). Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka. Maka, kaidah penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab. (lih. PUMR, 57)
Pada misa Hari Raya Kabar Sukacita ada Madah Kemuliaan dan Aku Percaya. Ada tata gerak khusus dalam Misa Hari Raya Kabar Sukacita, yaitu berlutut saat Credo (Aku Percaya), khusus pada bagian inkarnasi: "Ia dikandung dari Roh Kudus ... dan menjadi manusia." atau "yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria," atau "Et incarnátus est de SpĂritu Sancto ... et homo factus est." Tata gerak ini dimaksudkan untuk menghormati inkarnasi, Yesus yang dikandung dari Roh Kudus. (lih. PUMR, 137). Dalam Masa Prapaskah Alleluya diganti Bait Pengantar Injil 965. (lihat buku Mazmur Tanggapan halaman 171)
Renungan Harian Mutiara Iman 2014
Minggu, 23 Maret 2014 Hari Minggu Prapaskah III
Minggu, 23 Maret 2014
Hari Minggu Prapaskah III
Keluaran 17:3-7; Mzm 95:1-2,6-7,8-9; Roma 5:1-2.5-8; Yohanes 4:5-42
Sekali peristiwa sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar, dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf. Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. Maka datanglah perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya, “Berilah Aku minum!”
Dua orang yang sama-sama haus dan membutuhkan air berada di pinggir sumur. Yang satu seorang perempuan Samaria, entah siapa namanya, dan yang satu seorang pemuda dari Nazaret, Yesus. Mereka berjumpa, ngobrol akrab, dan saling meminta air. Yesus meminta kepada wanita Samaria itu “Berilah Aku minum!” (ay.7). Setelah lama ngobrol, akhirnya gantian. Wanita Samaria meninta air kepada Yesus "Tuhan, berikanlah aku air itu" (ay.15). Menurut St. Agustinus, kisah ini mempunyai makna simbolis yang mendalam. Wanita Samaria tersebut tidak mempunyai nama. Nah, ini adalah kesempatan untuk memberikan nama kita masing-masing pada wanita tersebut. Yesus haus. Ia bukan hanya haus secara fisik dan meminta air minum. Namun Ia haus akan jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Dia meminta kepada kita untuk menyerahkan jiwa kita kepada-Nya. Sebagai gantinya, Yesus juga memberikan air kehidupan, yakni Diri-Nya sendiri, Tubuh dan Darah-Nya yang dikorbankan bagi kita. Inilah pertukaran yang diharapkan Yesus, yang dalam Injil ini dilambangkan melalui dialog-Nya dengan wanita Samaria untuk saling meminta meminta dan memberikan air. Untuk itu, marilah kita serahkan hidup kita, jiwa dan raga kita pekada Tuhan dan Tuhan juga memberikan Diri-Nya kepada kita. Dengan pertukaran dan saling menyerahkan diri itulah, terlaksanalah penyelamatan bagi kita. Sebab, "Dia benar-benar Juruselamat dunia." (ay.42).
Doa: Tuhan, Engkau telah memberikan Diri-Mu kepada kami. Semoga kami juga menyerahkan diri kami sepenuhnya kepada-Mu. Amin. -agawpr-
Langganan:
Postingan (Atom)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati