| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.

Sabtu, 12 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Yehezkiel 37:21-28; MT Yer 31:10.11-12b.13; Yohanes 11:45-56

"Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."

Ketika nenek saya meninggal (2007), saya masih frater. Waktu itu sedang musim ujian dan kebetulan saya mendapat jadwal untuk ujian lisan di sore hari. Entah bagaimana, setelah keluar dari ruang ujian, saya merasa harus segera pulang ke rumah. Maka, saya segera cari pinjaman motor dan segera pulang. Sampai di rumah, ternyata saudara-saudara dan beberapa tetangga sudah berkumpul dan sedang berdoa rosario di sekitar nenek yang sedang mengalami sakratul maut. Saya pun segera bergabung dan memimpin 10 Salam Maria peristiwa terakhir sambil membisikkannya di telinga nenek. Makin lama, nafasnya makin pelan dan pada saat Salam Maria terakhir, nenek berhenti bernafas. Beliau menghadap Tuhan dengan damai. Setelah itu, para tetangga mulai berdatangan. Hari berikutnya semakin banyak. Paklik dan bulik saya pun berkumpul semua.

Peristiwa tersebut muncul kembali ketika saya merenungkan Injil hari ini. Kematian seorang manusia biasa saja mampu mengumpulkan dan mempersatukan banyak orang, apalagi kematian Yesus. Wafat Yesus yang disusul dengan kebangkitan-Nya mengumpulkan dan mempersatukan banyak orang dari segala suku, bahasa, dan bangsa di seluruh penjuru dunia sebagai anak-anak Allah. Ia tidak wafat untuk diri-Nya sendiri tetapi untuk kita semua supaya kita mendapatkan pengampunan dosa dan penebusan serta kelak dapat berkumpul dan bersatu sebagai anak-anak Allah di surga. Maka, sudah selayaknya sejak di dunia ini kita hidup rukun dan bersatu padu dengan semua orang. Kita jauhi segala macam hal yang dapat menyebabkan permusuhan, perpecahan dan ketercerai-beraian.
                                                                          
Doa: Yesus, Engkau telah mengorbankan diri untuk mempersatukan kami sebagai anak-anak Bapa di surga. Semoga kami Kaumampukan untuk hidup rukun dan berdamai dengan semua orang. Amin. -agawpr-

Sabtu, 12 April 2014 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Sabtu, 12 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
  
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
   

Antifon Pembuka (Mzm 22:20.7)
     
Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.

Doa Pagi

Bapa yang Maha Pengasih, syukur atas kesempatan merenungkan karya keselamatan-Mu pada retret agung ini. Engkau selalu mengingatkan bahwa tujuan hidup ini menjadi milik-Mu seutuhnya sesuai penyelenggaraan-Mu yang mengagumkan. Bantulah kami hari ini untuk melaksanakan kehendak-Mu. Amin.

Allah senantiasa memelihara Israel dalam kesatuan dan kedamaian. Allah ingin agar Israel menjadi bangsa yang kuat bersama Raja Daud yang taat kepada-Nya. Allah ingin selalu hadir di tengah-tengah Israel dan memberkati mereka.

Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)
 
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
    
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu-cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Allah menjanjikan karya keselamatan bagi dunia yang dikuasai dosa. Allah merealisasikan janji keselamatan ini melalui pribadi Yesus, Putera-Nya. Hidup dan karya Yesus menyentak kenyamanan banyak orang. Yesus menyadarkan mereka untuk segera membarui hidupnya. Pembaruan Yesus ini melalui sengsara dan wafat-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)
 
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
 
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Suatu kebenaran yang mengagumkan dari orang lain bisa saja ditanggapi dengan jujur dan apa adanya. Namun bisa juga tidak. Tergantung apakah orang membangun hati yang jujur dan bersih atau hati yang busuk, kotor, penuh tipu muslihat dan kemunafikan.

Doa Malam

Yesus, Penebus kami, kami bersyukur karena melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu kami beroleh keselamatan, yakni pengampunan dosa. Engkaulah Penebus dan Penyelamat kami, untuk sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Jumat, 11 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Yeremia 20:10-13; Mazmur 18:2-3a.3bc-4.5-6.7; Yohanes 10:31-42
  
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” ... Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.

Permusuhan orang-orang Yahudi kepada Yesus semakin memuncak. Karena hati mereka sudah dipenuhi dengan kebencian, mereka sudah tidak mau lagi menerima apapun yang dikatakan-Nya. Bagi mereka, semua yang dikatakan dan dilakukan Yesus serba dilihat secara negaif. Karena selalu kalah, mereka tidak mau lagi berdikusi atau mengajukan pertanyaan untuk menjebak Yesus seperti waktu-waktu sebelumnya. Mereka sudah mulai menggunakan kekerasan fisik, yakni hendak melempari-Nya dengan batu. Namun, lagi-lagi Yesus luput dari tangan mereka dan Ia tidak gentar menghadapi mereka. Ia tahu bahwa akan tiba saat-Nya, Ia jatuh di tangan mereka dan mereka akan membunuh-Nya sebagaimana telah Ia beritahukan kepada para murid-Nya sampai 3x (Mrk 8:31; 9:31; 10:33). Semua itu harus terjadi demi terlaksananya kehendak Bapa dan demi terselamatkannya umat manusia. Kita, di satu sisi mungkin pernah/sedang diperlakukan seperti Yesus: dibenci, dimusuhi atau diperlakukan secara tidak baik lainnya. Namun, kalau kita yakin secara objektif bahwa kita benar, kita harus bertahan dan terus maju dengan kayakinan bahwa "Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, ... Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat" (Yer 20:11.13). Atau di sisi lain, kita justru bertindak seperti orang Yahudi dalam memperlakukan Yesus, yakni memusuhi, membeci dan melempari mereka dengan batu yang berupa kata-kata pedas menyakitkan, sindiran dan tuduhan yang memojokkan, tatapan mata yang sinis dan menghakimi, lemparan pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab kita, dll. Kalau ini yang terjadi, maka pesannya jelas, yakni: bertobat, koreksi diri dan memperbarui hidup.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menghilangkan setiap kebencian dan permusuhan dalam hidup kami supaya kami dapat hidup damai dengan semua orang. Amin. -agawpr-

Jumat, 11 April 2014 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Jumat, 11 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
  
Jika engkau memanggul salibmu dengan sukacita, maka salibmu akan memanggulmu. (Tomas A. Kempis)

  
Antifon Pembuka (Mzm 31:10.16.18)
 
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita.Lepaskanlah aku dari tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab aku berseru kepada-Mu

Doa Pagi


Ya Allah, di tengah kumpulan kesesakan, nabi Yeremia tetap berani percaya pada perlindungan dan pertolongan-Mu. Pada pagi ini pun kami pecaya bahwa Engkau menyertai setiap langkah hidup kami. Maka, tuntunlah ke jalan yang benar, saudara-saudara kami yang saat ini berada di jalan kejahatan. Semoga mereka dan kami pun menyadari akan penyelenggaraan-Mu yang menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13) 
   
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
     
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
  
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
   
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Istilah latin mengatakan: Homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi manusia lain). Tomas Hobbes memahami istilah tersebut sebagai suatu sifat alami manusia bahwa pada dasarnya manusia ingin menguasai sesamanya. Manusia menginginkan orang lain bertekuk lutut di bawah kakinya. Hal ini sangat tampak ketika memperebutkan kekuasaan di suatu negara. Untuk merebut kekuasaan segala cara dihalalkan. Sampai hari ini pun istilah tersebut tetap relevan.

Injil hari ini mengingatkan kita pada istilah di atas. Dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Allah dan berniat akan melempari Yesus dengan batu. Alasan mereka jelas, tidak ada seorang manusia pun dapat mengklaim dirinya sama dengan Allah. Klaim seperti itu adalah hujatan bagi Allah dan harus dibinasakan. Namun, mereka juga tidak ingin tersaingi oleh Yesus, yang telah melakukan perbuatan baik, yang hanya Allah saja dapat melakukannya. Maka, tampaklah sifat alami orang Yahudi, mereka tidak menerima kehebatan Yesus.

Yesus tidak gentar! Ia membela diri dengan kebenaran tak terbantahkan, yaitu Kitab Suci. Sebab bagi orang Yahudi, perkataan Kitab Suci tidak dapat terbatalkan. Maka, Yesus menggunakannya untuk mewahyukan kebenaran bahwa perkataan dan perbuatan-Nya tertulis dalam Kitab Suci. Meskipun Yesus sudah memberi bukti, orang Yahudi toh tidak mengakuinya, karena bagi mereka orang seperti Yesus tidak pantas setara dengan Allah. Hati dan budi mereka tertutup oleh keegoisan dan kesombongan mereka.

Sifat seperti itu pun sering muncul dalam diri kita. Untuk itulah Yesus datang ke tengah-tengah kita. Perbuatan baik Yesus adalah tanda kuasa Allah atas dunia dan sifat alami manusia. Kuasa untuk menggantikannya dengan Roh-Nya. Melalui Sakramen Pembaptisan kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Manusia lama (alami) kita yang penuh dosa telah dibersihkan. Lebih daripada itu, kita tidak sebatas dijadikan anak-anak Allah, melainkan juga dimeteraikan dengan Roh Kudus melalui Sakramen Krisma agar predikat anak itu berbuah limpah dengan perwataan iman seturut panggilan kita masing-masing. Semua itu akan menjadi nyata bila dari kita menanggapinya dengan membuka hati dan budi untuk menerima Yesus.
      
   CAFE ROHANI

Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.


Kamis 10 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kejadian 17:3-9; Mzm 105:4-5.6-7.8-9; Yohanes 8:51-59

Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.”

Secara historis, Abraham diperkirakan hidup antara tahun 2166 sM sampai 1991 sM, sementara Yesus diperkirakan lahir sekitar tahun 6 atau 4 sM dan hidup di daerah Palestina untuk sekitar 30 tahun. Namun, meskipun Yesus berikarnasi menjadi manusia dan hidup di Nazaret dalam kurun waktu tertentu, eksistensi-Nya tidak terikat dengan waktu. Keberadaan-Nya mengatasi waktu. Itulah makanya, pada saat pemberkatan lilin paskah dikatakan, "Kristus, dahulu dan sekarang, awal dan akhir, alfa dan omega, milik-Nyalah segala masa dan segala abad. Kepada-Nyalah kemuliaan dan kekuasaan, sepanjang segala masa". Kalau dikaitkan dengan pernjanjian antara Allah dengan manusia, Abraham mewakili pihak manusia yang dipilih Allah untuk menjadi umat-Nya (bac I) dan Yesus adalah dari pihak Allah yang menggenapi perjanjian itu. Dalam Yesus, perjanjian itu mendapatkan kegenapan dan kepenuhannya karena Yesus telah menandatanganinya dengan tinta darah-Nya sendiri yang ditumpahkan di kayu salib (bdk. kata-kata konsekrasi atas piala, "Terimalah dan minumlah. Inilah piala darah-Ku. Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa"). Kepada Abraham dan keturunannya, Allah menjanjikan tanah kanaan sebagai milik dan kediaman mereka. Melalui Yesus, Allah menjanjikan surga sebagai tempat kediaman kita untuk selama-lamanya. Dari pihak Allah, tidak perlu disangsikan bahwa Ia pasti memegang teguh perjanjian-Nya. Bagaimana dari pihak kita? Apakah kita juga setia dengan janji-janji kita kepada Allah: janji baptis, janji perkawinan, janji imamat, dan lain-lain, termasuk sumpah profesi dan jabatan?

Doa: Tuhan, untuk selama-lamanya, Engkau setia akan pernjanjian-Mu dengan kami. Tolonglah kami untuk berpegang teguh pada janji-Mu dan setia melaksanakan janji-janji kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 10 April 2014 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Kamis, 10 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
“Sebagai pelanggaran kebenaran, dusta itu adalah semacam kekerasan terhadap sesama” (Katekismus Gereja Katolik, 2484)

  
Antifon Pembuka (Ibr 9:15)
 
Kristus pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.
 
Doa Pagi

 
Allah yang Mahasetia, teguhkanlah iman kepercayaanku. Mampukan aku semakin setia dalam mengikuti Yesus Kristus, Putera-Mu, yang bagiku adalah Tuhan dan Juruselamat. Semoga masa Prapaskah ini menjadi masa pemurnian diri dalam hidup sebagai seorang murid. Dialah Guru dan Tuhan, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
 

Abraham diangkat Allah menjadi bapa bangsa-bangsa. Semua bangsa diikat Allah dengan perjanjian suci. Allah akan selalu memberkati bangsa-bangsa. Sebaliknya, segala bangsa hendaknya taat dan setia melaksanakan perintah Allah. Hubungan timbal balik ini menghadirkan karya keselamatan bagi seluruh keturunan Abraham. Konsekuensinya, seluruh keturunannya mesti hidup seperti teladan Abraham.
    

Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
  
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
     
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
 
Kehadiran Yesus di depan khalayak umum sering menimbulkan pertentangan. Banyak pernyataan Yesus yang mencengangkan banyak orang. Bila hati terbuka dan percaya kepada firman-Nya, niscaya orang itu akan selamat. Sedangkan bila menutup diri dan menolak firman-Nya, orang itu akan mengalami maut. Artinya, keselamatan itu tergantung dari bagaimana orang menanggapi tawaran keselamatan Tuhan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
  
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu. Tetapi Aku mengenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus, “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia, tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Sebelum Abraham ada, Yesus sudah ada. Kebenaran ini harus diwartakan oleh Yesus kepada orang Yahudi meskipun sangat riskan. Dia bukan saja dicap sebagai orang yang kerasukan setan tetapi batu-batu akan berhamburan menyongsong Dia. Yesus tahu semuanya itu akan terjadi atas diri-Nya, tetapi Dia tetap tegar mengatakan demi kebenaran. Menyatakan kebenaran adalah tugas dari Bapa-Nya. Kita sering takut menyatakan kebenaran yang kita yakini demi keharmonisan dan menjaga perasaan pihak lain. Demi Yesus kita juga patut menyatakan kebenaran meskipun kita tahu pasti ada risiko.

Doa Malam

Bapa, pada masa Prapaskah ini selain Kauajak untuk menjalani pantang dan puasa, lebih penting lagi kami Kauundang untuk menuruti perintah-Mu. Semoga sabda-Nya, yang adalah perkataan hidup yang kekal, tetap menjadi pedoman hidup kami, kini dan selama-lamanya. Amin.


RUAH

Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan.

Rabu, 09 April 2014
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
 
Daniel 3:14-20.24-25.28; MT. Dan 3:52.53.54.55.56; Yohanes 8:31-42
    
Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.

Hari ini bangsa kita menyelenggarakan Pemilu legislatif, yang kalau tidak salah merupakan Pemilu ke-11 sejak bangsa kita merdeka (1955, 1971,1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014). Meskipun sudah sudah lebih dari 68 tahun merdeka, kita masih harus terus menerus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita luhur sebagai bangsa yang adil, makmur dan sejahtera secara merata. Rasanya masih banyak orang, terutama para pemimpin dan wakil rakyat, yang menjadi hamba dosa dengan melakukan atau paling tidak membiarkan korupsi, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan pelanggaran HAM semakin merajalela. Dalam arti tertentu, mereka yang seharusnya memperjuangkan kepentingan umum demi terciptanya kesejahteraan bersama, justru menjajah dan membunuh bangsa, rakyat dan sesama warganya sendiri. Banyak penguasa yang bertindak seperti Nebukadnezar yang hendak membinasakan orang-orang benar seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego (3:14-20.24-25.28) atau seperti orang-orang Yahudi yang hendak membunuh Yesus (Yoh 8:40). Untuk itu, marilah kita menggunakan kesempatan Pemilu ini dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan hak pilih kita secara bertanggungjawab. "Dengan ikut memilih berarti Anda ambil bagian dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan," demikian seruan para Bapa Uskup kita dalam Surat Gembala KWI Menyongsong Pemilu 2014. Kita pilih para calon wakil rakyat yang baik, menghayati nilai-nilai agama dengan baik dan jujur, peduli terhadap sesama, berpihak kepada rakyat kecil, peduli pada kelestarian lingkungan hidup, cinta damai dan anti kekerasan serta teguh memegang empat pilar dasar dalam berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Doa: bds. Mzm 15:1-5
Tuhan, berkatilah Pemilu yang kami jalani hari ini. Berilah kami wakil-wakil rakyat yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat dengan temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang tidak memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan Tuhan; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.” Kemuliaan .....
-agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy