Selasa, 26 Maret 2013
Hari Selasa dalam Pekan Suci
“Kita hanya tahu akan satu baptis yang menyelamatkan, karena ada satu
kematian atas dunia dan satu kebangkitan dari maut dan pembaptisan
adalah lambangnya” (St. Basilius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27:12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku,
sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah
palsu.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri
sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih,
agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Nabi Yesaya menyadari panggilan Allah sejak awal. Allah telah
memanggilnya sejak di kandungan ibunya. Rencana Allah memang sukar
diduga. Seorang nabi yang dipilih Allah sudah dikondisikan sejak semula.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang
yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah
membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku
dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku,
Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku
berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah
menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada
Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata
Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu
sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku
Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka
Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat
malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk
menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya
Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapan-Ku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak
masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan,
Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan
keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya,
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang
aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk
disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke
pembantaian.
Yesus mengadakan perjamuan kasih dengan para murid-Nya. Saat itu Yesus
mulai membuka selubung proses karya penyelamatan Allah. Sejarah
keselamatan Allah seringkali sulit dimengerti. Kualitas iman memerlukan
proses terus menerus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu,
lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara
kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada
yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di
antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat
kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi
isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid
yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan,
siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan
memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian,
Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas,
anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan
Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat,
perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara
mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu
kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus
menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi
apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi.
Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus,
“Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam
Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan
Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan
mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke
tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku
mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus,
“Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi,
engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan
mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat
mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” Sahut
Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata
kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Renungan
Yudas Iskariot meninggalkan meja perjamuan. Ia beralih dari terang
kepada kegelapan. Penolakan murid terhadap cinta kasih gurunya telah
dialami oleh Yesus sejak Dia memanggil dan mendidik mereka. Apakah kita
juga akan menolak Yesus?
Doa Malam
Yesus, di puncak hari-hari sengsara-Mu pun Engkau tetap menunjukkan
kelembutan-Mu dan tetap melindungi orang yang mengkhianati-Mu. Tolonglah
kami ya Yesus, agar kami pun bersikap lembut terhadap siapa pun dan
dapat melaksanakan perutusan Bapa dengan teguh dan setia. Amin.
RUAH